Paparan Kadis ISEI UPN

(1)

Surabaya, 21 Desember 2016

Oleh :

Dr. Ir. MOCH. ARDI P, M.Eng.Sc., ME

Kepala Dinas

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Timur

Disampaikan pada :

(2)

(3)

AMANAT KONSTITUSI

EKONOMI

PANCASILA

BERKEADILAN /

INKLUSIF*

PEMBUKAAN

UUD ‘45

4 TUJUAN NEGARA



Untuk memajukan kesejahteraan umum



Mencerdaskan kehidupan bangsa



Ikut melaksanakan ketertiban dunia

ALINEA

PEMBUKAAN

UUD ‘45

NEGARA BERDAULAT

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur

2

ALINEA

(4)

MENGAPA HARUS INKLUSIF ??

1 %

Penduduk Terkaya

Menguasai 66,2 %

dari Total Aset Negara

1 %

Penduduk Terkaya

Menguasai 50,5 %

dari Total Aset Negara

1 %

Penduduk Terkaya

Menguasai 50,3 %

dari Total Aset Negara

DISPARITAS TINGGI

FRIKSI & KONFLIK SOSIAL

RUSIA

INDONE

SIA

THAILAN

D

Rp.

(5)

KONDISI GEODEMOGRAFI

38.847.561 JUMLAH PENDUDUK

807 Jiwa/km

2

KEPADATAN PENDUDUK

MAYORITAS

SOSIAL/

BUDAYA

: Mataraman

: Arek : Madura : Pesisir : Tapal Kuda : Osing

: Pandalungan

MUSLIM

Sumber : BPS, 2016

LPP

: LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

TFR

: TOTAL FERTILITY RATE

SR

: SEX RATIO

(6)

: Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

POSITIONING GEOEKONOMI

JATIM

SEBAGAI

CENTER OF

GRAVITY

JATIM

SEBAGAI

CENTER OF

GRAVITY

(7)

(8)

KONDISI MAKRO EKONOMI NASIONAL

MASIH ADA DISPARITAS ANTARA JAWA DENGAN LUAR JAWA

PDB

22,02

_21,6

3 : Persentase Jumlah Penduduk Tdp Nas

Sumber : BPS, 2016

PDB

58,4

_56,8

3 Share PDB 14,95

PDB Tw III 2016

(Triliun Rp.)

9.251,00

Share PDB

Per Pulau

GROWTH Tw III

(c-to-c)

(9)

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI

JAWA TIMUR

2010 2011 2012 2013 2014 2015 TW III 2016

6.31

6.44

6.64 _6.08

5.86

5.44

5.57

6.96

4.09

4.52

8

7.59

3.08

1.96

PERTUMBUHAN EKONOMI TINGKAT INFLASI

KETERANGAN

Pertumbuhan ekonomi

diatas tingkat inflasi,

kecuali pada tahun

2013 dan 2014



inflasi lebih tinggi

karena faktor

ADMINISTERED PRICE

(kebijakan penyesuaian

harga BBM)

(10)

Struktur Ekonomi & Tenaga Kerja

Jawa Timur

: Industri

: Pertanian

14%

36.49%

21%

28% 28,97%

14,18%

18%

39%

Sumber : BPS, 2016

: Perdagangan

: Lain-lain

STRUKTUR

PDRB

STRUKTUR

TENAGA

KERJA

(11)

PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN

2011

2012

2013

2014

2015

2016*

0

5

29.15

29.28 _28.79

_28.95

29.27

28.97

4.57

6.44

6.64

6.08

5.86

5.44

5.57 27,28

6,65

0,55

14,86

20,57

11,41

_{PROV. LAIN}

18,68

Share industri pengolahan Jatim

Pertumbuhan ekonomi Jatim

(12)

Kondisi dan Permasalahan Industri di Jawa Timur juga serupa ...



Industri manufaktur Jawa Timur, yang didominasi industri mamin, kimia,

dan kertas, mengalami penurunan pertumbuhan maupun kontribusi



Masih sangat bergatung pada bahan baku impor, 64% dari impor Jawa

Timur merupakan impor bahan baku untuk industri (2015)



Industri importir bahan baku terbesar adalah industri kimia, makanan

dan minuman, serta industri logam dasar



Komoditas ekspor mayoritas berteknologi rendah (

low tech

&

resource

based

)

B. Modal

B. Antara-Ind. Pengolahan

B. Konsumsi B. Antara-Lainnya

Struktur Ekspor Jawa

High Tech

Medium Tech

Low Tech

Resource-based

30.000

Juta USD

2

Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur

(13)

30%

: Industri Makanan dan Minuman

: Industri Pengolahan Tembakau

: Industri Kayu dan sejenisnya

: Industri Kertas dan barang dari kertas

: Industri kimia, farmasi, dan obat

tradisional

: Industri pengolahan lainnya

Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal 0

4000 8000 12000 16000

2013

2014

2015

2016

Struktur Impor Tw III 2013-2016

Indikasi penurunan impor bahan baku menurun :



Pertumbuhan industri melambat



Substitusi impor menjadi prioritas

SUB SEKTOR

INDUSTRI PENGOLAHAN

(14)

PERTUMBUHAN PERDAGANGAN

2011 2012 2013 2014 2015 2016*

0.0

6.00 _5.83

6.44 6.64 6.08

5.86

5.44

5.57

KETERANGAN

Pertumbuhan sektor perdagangan

sejak 2011 mengalami penurunan dan

berada pada titik terendah pada

tahun 2014 kemudian rebound di

tahun 2015

*Sektor ini dipengaruhi oleh potensi

pasar yang besar dan daya beli

(15)

2011

2012

2013

2014

2015

2016*

KOMPONEN SEKTOR PERDAGANGAN

**2016* (%)**

72,38

26,72

Perdagangan

Mobil,

Sepeda

Motor, dan

Reparasinya

Perdagangan

BUKAN

perdagangan

Mobil dan Sepeda

Motor

Sumber : BPS, 2016 Data Diolah

(16)

Sumber : BPS Jatim, 2016

**(*)Sumber Disperindag, 2016**

KINERJA PERDAGANGAN (BARANG DAN JASA)

2012 2013 2014 2015 Tw-III 2016

50.45 53.73

71.03

27.56

56.09

317,036

244,763

2015

EKSPOR

452,204

IMPOR

352,373

: Luar Negeri

: Antar Daerah

233,786

210,627

Tw-III 2016

EKSPOR

413,937*

IMPOR

334,691*

Luar Negeri

Antar Daerah

TOTAL

NET

EKSPOR-IMPOR

Perdagangan LN  penurunan kontribusi impor bahan baku/ penolong industri akibat produksi industri

Melambat

(17)

Sumber, BPS Jatim,September 2016

136.314 NERACA

PERDAGANGAN

JATIM-ASEAN

PERIODE

JANUARI –JUNI 2016

563.721

112.889

143.258 -924

180.015

18.423

2.608

4.668

(18)

* The data is from 2014 secondary data from official sources and 2016 primary data based on ACI’s perception survey minus Bangka Belitung Islands)

Source: Asia Competitiveness Institute

PETA DAYA SAING PROVINSI

DI INDONESIA

(19)

EKONOMI JATIM

(20)

Tw IV 2016

5,5 – 5,9

A.FAKTOR-FAKTOR INDIKATIF PERTUMBUHAN

2016



5,6 %

• INDEKS TENDENSI

KONSUMEN 107,35

• _{SHARE KONSUMSI}

YANG MASIH

DOMINAN (TW III

2016



59,97%)

INDEKS TENDENSI

BISNIS MASIH CUKUP

BAIK DI 106,29.

PERCEPATAN

PENYERAPAN BELANJA

TRW IV (TRW III hanya

tumbuh 0,09 %)

• _PENINGKATAN

PERMINTAAN NATAL

DAN AKHIR TAHUN

• _{BERPENGARUH PADA}

KINERJA INDUSTRI

DAN EKSPOR

C

I

G

X M

AKHIR 2016

JAWA

TIMUR

Pertumbuhan Ekonomi

(21)

TAHUN 2017

MASYARAKAT MASIH

STABIL

(2015



60,62% Tw III

2016



59,97%)

ADA KECENDERUNGAN

FFR MENINGKAT



RESIKO CAPITAL

OUTFLOW

SBI/7 DAYS RATE REFO

DIHARAPKAN CUKUP

KUAT MENAHAN

CAPITAL OUTFLOW

FISKAL BELUM ADA

LONJAKAN

TAX AMNESTY

DIHARAPKAN DAPAT

MENJADI STIMULUS

• _{PERMINTAAN LUAR}

NEGERI MASIH

BELUM MEMBAIK

• _{PERMINTAAN DALAM}

NEGERI CUKUP BAIK

(KONSUMSI

2015



60,62%, Tw III

2016



59,42%)

C

I

G

X M

Pertumbuhan Ekonomi

Versi BI

5,7 – 6,1 %

(22)

SKENARIO PERTUMBUHAN 2017

KEBUTUHAN INVESTASI

RP.

508,329 T

PERTUMBUHAN ADHB

9,59%

ADHB 2016 Rp.

1.851,994 T

B.ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI 2017

SURPLUS

PERDAGANGAN

ICOR 4,9

Growth

5,6 %

Growth

5,8 %

KEBUTUHAN INVESTASI

RP.

526,484 T

PMA, PMDN,

PMDN NON FAS

KREDIT

PERBANKAN

BELANJA

PEMERINTAH

PERKIRAAN SUMBER INVESTASI

(23)

FAKTA INKLUSIFITAS

PEMBANGUNAN

(24)

JAWA

TINGKAT

PERTUMBUHAN

EKONOMI

INKLUSIVITA

S

INKLUSIVITA

S

TAHUN NILAI INDEKS

2009 0,33

2010 0,34

2011 0,37

2012 0,36

2013 0,36

2014 0,37

2015 0,40

TAHUN TPT_(%)

2009 5,08

2010 4,25

2011 4,16

2012 4,09

2013 4,30

2014 4,19

2015 4,47

Agust. 2016 4,21

TAHUN

NILAI INDEKS

2010

65,36

2011

66,06

2012

66,74

2013

67,55

2014

68,14

2015

68,95

TAHUN KEMISKINAN(%)

2009 16,68

2010 15,26

2011 14,27

2012 13,40

2013 12,55

2014 12,42

2015 12,28

Maret

2016 12,05

TAHUN

GROWTH

_(%)

2012

6,64

2013

6,08

2014

5,86

2015

5,44

(25)

(26)

20103 2011 2012 2013 2014 2015 42583

4 5

4.25 _4.16

4.09 4.3 4.19

4.47

4.21

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

INKLUSIVITAS

2010 2011 2012 2013 2014 2015

0.30

0.36 0.36 0.37

0.40

INDEKS GINI

Disparitas Versi Pemerataan pendapatan Bank Dunia

penduduk berpendapatan 40% terbawah menikmati hasil kegiatan ekonomi sebesar 18,77%  ketimpangan rendah

2010 2011 2012 2013 2014 2015

63

65.36

66.06

66.74

67.75

68.14

68.95 TANTANGAN INTERNAL

INDEKS

PEMBANGUNAN

MANUSIA

2010 2011 2012 2013 2014 2015 42430

11

12

13

14

15

16

15.26

14.27

13.4

12.55 _12.42

_12.28

12.05

(27)

TANTANGAN SEKTORAL

IMPOR BAHAN BAKU

MASIH TINGGI

(79,83%)

SEKTOR INDUSTRI

BIAYA LOGISTIK TINGGI



SURABAYA – MAKASAR Rp. 11 jt



SURABAYA – SINGAPURA Rp. 2 jt

(28)

PASAR POTENSIAL

source : world bank, 2016

TANTANGAN EKSTERNAL – REGIONALISASI ASEAN

JUMLAH PENDUDUK

2015



+ 640 JUTA

JIWA

VOLUME PERDAGANGAN ASEAN

2015 USD 2.269.859

CAPTIVE MARKET POTENSIAL

_38,85

Jt

(29)

(30)

B. MEMPERKUAT BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

IKM

PENDIDIKAN

VOCATIONA

L

PEMBIAYAA

N

BANKING

SYSTEM

PASAR

DIBENTUK

(KPD)

INDUSTR

I PRIMER

INDUSTR

I

SEKUND

ER

INDUSTR

I

(31)

B. MEMPERKUAT BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

INDUSTRI

BAHAN

BAKU

(SMELTER)

COST OF FUND

SINGLE DIGIT

KPD

SEBAGAI

AGREGATOR

HARGA GAS

IDEAL

USD 6-7

MMBTU

SISTEM UPAH

INFLASI (FIXED)

+

GROWTH

FLEXIBEL

INFRASTRUKT

UR LOGISTIC &

CONNECTIVITY

(32)

Garmendia, et.al, 2004. Infrastructure services in developing countries, acces, quality, cost and policy reform. World Bank Policy Research Paper No. 3468

AKSESIBILITAS

C. PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERCEPATAN

AKSES RUAS TOL

KE KAWASAN

INDUSTRI

MENHUB SEGERA TERBITKAN HAK KONSESI PENGELOLAAN

PELABUHAN PROBOLINGGO

PEMPROV TELAH MENYERTAKAN MODAL (ASET)

KE PT. DABN (ANAK PERUSAHAAN PT. PJU/ BUMD

PEMPROV JATIM

(33)

D. PENYEDIAAN KAWASAN INDUSTRI

Kws. Industri

Eksisting

1. PT. MIE 690 Ha

2. PT. KIG 135Ha

3. PT. SIER 245 Ha

4. PT. SIEB 87 Ha

5. PT. NIP 500 Ha.

6. PT. PIER 563 Ha.

2.220 Ha

1. Kaw. Industri di Jombang

800 Ha

2. Kaw. Industri di Tuban

300 Ha

3. Kaw. Industri di Kota Malang 90 Ha

4. Kaw. Industri di Lamongan 4.000 Ha

5. Kaw. Industri di Gresik Utara 4.300 Ha

6. Kaw. Industri JIIPE (Gresik) 2.933 Ha

7. Kaw. Industri di Banyuwangi 2.441 Ha

8. Kaw. Industri di Mojokert 10.000 Ha

Rencana Kawasan Industri

24.864 Ha

TOTAL KAWASAN INDUSTRI

(34)

E. JAMINAN PEMERINTAH

PROV. JATIM

Kemudahan

Perizinan

melalui P2T

Kemudahan

Perizinan

melalui P2T

Percepatan

Pengadaan

Lahan

Percepatan

Pengadaan

Lahan

Jaminan

Ketersediaan

Energi/Listrik

Jaminan

Ketersediaan

Energi/Listrik

Iklim

Perburuhan

Demokratis

Iklim

Perburuhan

(35)

S

FASILITASI

STIMULASI

STIMULA

SI

AFIRMATIF

AFIRMATI

F

Bussiness Forum + Dimplomasi (DN+LN)

Jaminan Kemudahan Investasi (Government Guarantee)

Listrik, Pengadaan Lahan, Keamanan/ Demo Buruh kondusif dan Kemudahan Perijinan/ Perijinan Investasi Satu Pintu (PTSP)

A. Stimulus Infrastruktur, agroinput, standardisasi produk B. Pembiayaan

• Pembentukan LKM Kopwan, LMDH, Koppontren

• Skema Pembiayaan bunga Kompetitif

 Dagulir (PT. Bank Jatim + PT. BPR Jawa Timur)

 Penjaminan Kredit (PT. Jamkrida)

 Kredit Tani (PT. BPR Jawa Timur)

 Loan Agreement (PT. Bank Jatim PT. BPR Kab/ Kota

JALIN KESRA (493.004 RTSM)  2010 – 2014 JALIN MATRA (FEMINISASI KEMISKINAN, KERENTANAN KEMISKINAN, BANTUAN RTSM) mulai 2015

1. STRATEGI FISKAL

(36)

2. SOLUSI PEMBIAYAAN KEDEPAN

PEMBIAYAAN YANG EFEKTIF

(Contoh : APBD 2016)

Rp.

23.927.836.098.679

PENDAPATAN DAERAH

PAD 61,12 %

(Terbesar PKB dan BBNKB)

Rp.

24.616.511.471.689

BELANJA DAERAH

Variable Expenditure

31,56 %



Pendidikan



Kesehatan



Moda Transportasi

Gaji lPNS,BBH

68,44 %

Kab/Kota,dl

G

IV

E

N

(37)

SURPLUS PERDAGANGAN

DALAM NEGERI TERUS MENINGKAT

2010

21,3 T

- 2015

99,83 T

G. PENGEMBANGAN PASAR

KPD

SEBAGAI AGREGATOR

Surplus Tumbuh

328,08 %

2010



2011 setelah

ada KPD

26 KANTOR PERWAKILAN

DAGANG

(38)

2. MEMPERKUAT PASAR LUAR NEGERI

(CAPTIVE MARKET NON KONVENSIONAL)

KJRI SWISS

Etalase Jawa

Timur

TIANJIN – RRT

Senior Advisor &

Representative Exchange

Center : Mr. Jasper Ho

GYEONG NAM – KOREA

SELATAN

Senior Advisor : Mr. Liem Taek Son

OSAKA – JEPANG

Senior Advisor : Mr. Kinoshita

KJRI BELGIA

Etalase Jawa Timur

JATIM MART - SINGAPURA

Senior Business Advisor : Mr. Rudy Fang dan Michael

(39)

(40)

PENUTUP

Y = C + I + G + ( X – M )

Mempercepat

Realisasi Ijin

Prinsip

Fokus Pasar

Dalam Negeri

Jangka Pendek

Meningkatkan Y

(Pendapatan Masyarakat)

STABILITAS

GROWTH/

Pendapatan

PANGAN

 Riset Benih

 Jaringan Irigasi

 Pengendalian lahan

 _{Ketersediaan Agro Input}

UMKM

INDUSTRI BESAR

 Pembiayaan (G) :

 UPT  BLUD

 Grant terbatas

 Banking System (Dagulir 6%, Cash Transfer, Loan

Agreement 7–9 %)

 Obligasi (Corporate Bond)

 SDM  Vocational

 Harus ada industri bahan baku  SMELTER

 _{Manfaatkan jaringan antar Prov} 26 KPD sbg aggregator substitusi impor

 Harga energy 15 USD/MMBTU 7/6 USD/MMBTU

 Cost of Fund (single digit)  inflasi 3 + 1 (2 – 4)

 Sist. Upah  Inflasi (fixed) + Growth (flexible)

 _{Infrastruktur logistik & connectivity}

Keluar dari Midle

Income Trap

Mendorong

(41)