• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembiayaan kegiatan operasional setiap perusahaan membutuhkan dana.

Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari dalam

perusahaan melalui modal pemilik maupun laba ditahan, sedangkan yang berasal

dari luar perusahaan dalam bentuk pinjaman atau hutang dari pihak luar

perusahaan. Selain pinjaman, untuk beberapa perusahaan yang telah go public

dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui

penjualan saham kepada para investor/pemilik modal. Media yang digunakan

perusahaan dalam menjual sahamnya adalah pasar modal.

Pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana akan

dipertemukan dalam pasar modal, dimana akan terjadi transaksi

memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun.

Sekuritas yang biasa diperjualbelikan dalam pasar modal dapat berupa saham

ataupun obligasi (Tandelilin, 2010:26).

Pasar modal merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk

memobilisasi dana, baik dari dalam maupun luar negeri. Keberadaan pasar modal

memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan. Hal ini berarti keputusan

pembelanjaan dapat menjadi semakin bervariasi. Sebagai media penghimpun

dana, pasar modal akan mempunyai hubungan yang erat dengan investor selaku

(2)

yang berhubungan dengan keputusan investasi. Informasi dapat mengurangi

tingkat ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil dapat sesuai

dengan tujuan yang diharapkan.

Dalam pasar modal, ada berbagai informasi yang dapat diperoleh, baik

informasi yang tersedia dari dalam maupun luar perusahaan. Informasi ini dapat

berarti dan memiliki nilai jika informasi tersebut menyebabkan investor

melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin dalam perubahan harga

saham, volume perdagangan, dan karakteristik pasar lainnya.

Kecepatan dan keakuratan informasi yang diperoleh dan direspon oleh suatu

pasar akan menyebabkan pasar yang efisien. Kunci utama untuk mengukur pasar

yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi, baik

informasi yang lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua informasi

termasuk informasi privat (Jogiyanto, 2003:370)

Stock split merupakan salah satu cara yang dilakukan emiten untuk menjaga

agar saham tetap berada pada kisaran perdagangan yang maksimal, sehingga para

calon investor memiliki kemampuan untuk membeli saham. Stock split

menjadikan harga saham lebih rendah sehingga akan menarik para investor

khususnya investor kecil untuk membeli saham sesudah terjadi pemecahan saham,

yang berdampak pada peningkatan permintaan yang mengakibatkan saham akan

menjadi likuid. Meskipun secara teoritis stock split tidak memiliki nilai ekonomis

tapi banyak peristiwa stock split di pasar modal menunjukkan bahwa stock split

(3)

Likuiditas (liquidity) mengacu pada biaya dan seberapa mudah suatu asset

dapat diubah menjadi kas, atau dijual. Para pedagang di bursa dalam jangka

panjang mengakui pentingnya likuiditas, dan sejumlah bukti memperlihatkan

bahwa likuiditas dapat menjatuhkan harga saham. Sejumlah studi memperlihatkan

bagaimana likuiditas memainkan peran penting untuk menjelaskan tingkat imbal

hasil dari asset keuangan (Bodie et al. 2008: 376-378).

Umumnya perusahaan melakukan stock split dikarenakan harga saham yang

terlalu tinggi sehingga saham tersebut tidak likuid, jika saham tidak likuid maka

transaksi perdagangan terhadap saham tersebut akan semakin sedikit. Sedikitnya

transaksi perdagangan yang terjadi menyebabkan harga tidak bergerak fluktuatif,

sehingga harapan untuk mendapatkan abnormal return juga akan semakin sedikit.

Tabel 1.1

Jumlah Perusahaan yang Melakukan Stock Split

Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

Tahun Jumlah Perusahaan

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek

Indonesia. Semakin banyak peristiwa stock split di pasar modal menunjukkan

(4)

Stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split

tidak mempengaruhi jumlah modal yang dimiliki perusahaan (Edward, 2008).

Semakin bertambahnya perusahaan yang melakukan stock split, maka peneliti

ingin melihat pengaruhnya terhadap likuiditas saham dan return saham

perusahaan sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa stock split. Likuiditas saham

diproksikan ke dalam volume perdagangan.

Tabel 1.2

Rata-rata Volume Perdagangan Untuk Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-Agustus 2012 No. Emiten Periode Pengamatan

H-5 hingga H-1 H+1 hingga H+5

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat perkembangan rata-rata likuiditas saham

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 sampai

Agustus 2012. Dalam hal ini, likuiditas saham diproksikan ke dalam volume

perdagangan yang mengalami keadaan meningkat dan menurun selama periode

yang diteliti. Tabel 1.2 menampilkan 10 perusahaan yang melakukan stock split,

dimana disajikan masing-masing lima perusahaan yang mengalami peningkatan

(5)

Tabel 1.3

Rata-rata Abnormal Return Untuk Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-Agustus 2012 No. Emiten Periode Pengamatan

H-5 hingga H-1 H+1 hingga H+5

untuk event studies yang mempelajari peristiwa spesifik, tolak ukur retrun yang

digunakan adalah abnormal return (Samsul, 2006:275). Berdasarkan Tabel 1.3

dapat dilihat bagaimana rata-rata perkembangan return saham perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 sampai Agustus 2012. Tabel

1.3 menampilkan 10 perusahaan yang melakukan stock split, dimana disajikan

masing-masing lima perusahaan yang mengalami peningkatan dan penurunan

setelah terjadinya peristiwa stock split.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rusliati dan Nur Farida (2010),

meneliti pengaruh pemecahan saham terhadap likuiditas dan return saham pada

30 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai tahun

(6)

perdagangan saham maupun return saham. Sehingga pemecahan saham

berpengaruh signifikan terhadap return saham dan volume perdagangan saham.

Sutrisno (2000) meneliti pengaruh stock split terhadap likuiditas dan return

saham pada 15 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode Juli

1995-Juli 1997. Diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan volume

perdagangan saham tetapi tidak terdapat perbedaan pada abnormal return.

Sehingga pemecahan saham berpengaruh terhadap volume perdagangan saham

tapi tidak berpengaruh pada return saham.

Hasil penelitian mengenai pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap

likuiditas dan return saham yang ditunjukkan peneliti sebelumnya masih sangat

membingungkan, artinya ada sebagian peneliti menyimpulkan bahwa pemecahan

saham (stock split) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dan

likuiditas saham, namun ada sebagian peneliti yang menyimpulkan bahwa

pemecahan saham (stock split) ternyata berpengaruh signifikan terhadap return

saham dan likuiditas saham. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini

mengambil judul analisis pengaruh stock split terhadap likuiditas saham dan

return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap likuiditas saham

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap return saham

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemecahan saham (stock split)

terhadap likuiditas saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemecahan saham (stock split)

terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan

khususnya mengenai pemecahan saham (stock split) dan hubungannya

(8)

2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dan

masukan dalam melakukan kebijakan perusahaan khususnya pemecahan

saham (stock split).

3. Bagi investor dan calon investor

Sebagai salah satu pertimbangan sebelum pengambilan keputusan dalam

melakukan investasi berdasarkan pemecahan saham (stock split).

4. Bagi peneliti lainnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau

tambahan referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan pemecahan

Gambar

Tabel 1.2 Rata-rata Volume Perdagangan Untuk Perusahaan yang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi pemupukan fosfor dan kalium menunjukan adanya interaksi yang berbeda nyata terhadap kadar, serapan P dan K tanaman, kadar

28 Dia datang sendiri Kita telah melewatkan tiga minggu disana. 29 Dia datang sendiri Kita telah melewatkan tiga

Setelah adanya perhitungan dapat dilihat bahwa waktu pengamatan pada loket Manajemen lebih besar dari waktu yang diharapkan maka hpotesa yang menandakan bahwa pelayanan loket yang

[r]

Dari analisis Cochran Q-Test menunjukan bahwa alasan desain situs yang menarik, kemudahan mengakses, kemudahan transaksi, harga terjangkau, praktis, kualitas produk bagus dan

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

Semakin tinggi kekuatan beton maka panjang bagian linier semakin bertambah (Edward G nawy, 1990).Pada kurva tegangan regangan bahwa sampai dengan 40% dari f c pada umumnya

2) Sertifikat Badan Usaha (SBU) kualifikasi Usaha Kecil, dengan klasifikasi Bangunan Gedung - Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial (BG004) yang masih