• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 54-K PM.III-19 AD III 2013.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nomor 54-K PM.III-19 AD III 2013.pdf"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 54-K/PM.III-19/AD/III/2013

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini, dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : BAKRI

Pangkat/NRP : Sertu/31940620670574

Jabatan : Babinsa Ramil 1702-13/Batom Kesatuan : Kodim1702/Jayawijaya

Tempat/tanggal lahir : Gowa, 5 Mei 1974 Jenis kelamin : Laki laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Perwakilan Kodim1702/Jayawijaya, Abepura Jayapura Papua.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut diatas;

Membaca : Berkas Perkara dari Dan Pomdam XVII/Cenderawasih Nomor : BP-78/A-68/X/2012 tanggal 24 Oktober 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII/Cenderawasih selaku Papera Nomor : KEP/13/II/2013 tanggal 12 Pebruari 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/37/II/2013 tanggal 18 Pebruari 2013.

3. Surat Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/70/PM.III-19/III/2013 tanggal 19 Maret 2013 tentang Penunjukan Hakim.

4. Surat Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19

Jayapura Nomor : TAP/70./PM.III-19/IV/2013 tanggal 2 April 2013 tentang Hari Sidang.

5. Relaas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/37/II/2013 tanggal 18 Pebruari 2013.

2. Keterangan para Saksi dan keterangan Terdakwa di persidangan.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

(2)

“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangganya”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 5 Jo Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 tahun 2004

Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 5 ( Lima ) Bulan.

Menetapkan barang bukti berupa :

1. Barang :

- 1 (satu) pucuk senjata angin warna hijau loreng merk Sharp Innova milik Terdakwa.

2. Berupa surat :

a) 2 (dua) lembar surat Visum Et Repertum Nomor : VER/19/IX/2012 dari Rs. Marthen Indey.

b) 1 (satu) lembar photo copy kartu petunjuk istri (K.P.I).

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa didakwa pada pokoknya sebagai berikut :

Bah wa Terdak wa pada waktu - waktu d an di tempat-te mpat seperti tempat-tersebut di bawah ini yaitu tanggal sepuluh bulan Juli tahun dua ribu dua belas atau waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu dua belas bertempat di asrama perwakilan Kodim 1702/JWY Abepura Kabupaten Jayapura-Papua atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : Setiap orang dilarang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangganya,”dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1994 melalui pendidikan Secata PK di Rindam VII/Wirabuana kemudian dilanjutkan kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan setelah dilantik bertugas di Brigade Linud 3/Kostrad kemudian pada tahun 2004 mengikuti Secaba Reg di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan dan ditempatkan di Kodim 1702/JWY dan sekarang berdinas di perwakilan Kodim 1702/JWY Abepura sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Sertu Nrp 31940620670574.

2. Bahwa Sdri. Rachmatiah (Saksi-I) menikah secara syah dengan Terdakwa pada tahun 1998 di Batalyon 431/Kostrad dan nikah kampung di Ujung Pandang pada tahun yang sama kemudian dikaruniai empat orang anak, yaitu : Mugen (Laki-laki umur 13 tahun), Husnul (Laki-laki umur 9 tahun), Ari (Laki-laki umur 6 tahun), Hawa (Perempuan umur 4 tahun).

(3)

“Saya tau kalau kau itu main perempuan lain, karena saya bukan orang lain di dirimu dan sudah dicek sama orang pintar” dan Terdakwa menjawab “Saya tidak pernah” akan tetapi Terdakwa dipaksa untuk mengaku sehingga terjadi pertengkaran mulut sampai Terdakwa naik darah dan Terdakwa langsung meninggalkan rumah ke kantor untuk menghindari pertengkaran, tidak lama kemudian ada teman Terdak wa yang datang ke rumah Terdakwa dan Terdakwa kembali ke rumah namun Saksi-I masih marah-marah kepada Terdakwa kemudian tamu Terdak wa di bawa ke kantor dan setelah menemui tamunya Terdakwa kembali ke rumah dan menonton televisi sampai Terdakwa tertidur setelah malam hari Terdakwa menanyakan kepada anak Terdakwa “Mama dimana?” dan anak Terdakwa menjawab “Pergi keluar” kemudian Terdakwa mengatakan “Kunci pintu sudah biar mama mu tidur di luar” dan ternyata Saksi-I ada di samping rumah dan mendengar perkataan Terdakwa dan langsung masuk dengan alasan untuk mengambil pakaian Saksi-I.

4. Bahwa kemudian sekira pukul 22.00 WIT di asrama perwakilan Kodim 1702/JWY Saksi-I menegur Terdakwa dengan mengataka ’”Stop main perempuan di luar sudah, kasihan anak-anak sudah besar, kita yang malu,” akan tetapi dari perkataan Saksi-I tersebut Terdakwa tidak terima dengan mengatakan ”Kenapa marah-marah, sedangkan saya yang mencari uang saya yang kasih makan kau,” namun Saksi-I sempat membantahnya hingga Terdakwa sangat marah dan langsung memukul kepala Saksi-I sebanyak 3 (tiga) kali, kemudian Saksi-I langsung memasukkan baju ke dalam koper namun T erdakwa marah dan masuk ke dalam kamar mengambil senapan angin dan dipukulkan ke kepala Saksi-I sebanyak 3 (tiga) kali dan di dagu 1 (satu) kali hingga mengeluarkan darah dan kemudian menendang kaki kanan-kiri Saksi-I sampai berulang kali dengan menggunakan kaki Terdakwa selanjutnya koper yang berisikan pakaian Saksi-I dibuang ke luar rumah sambil Terdakwa mengatakan ”Kau pergi, kalau ko tidak pergi saya tembak ko dengan senjata ini, ini bukan rumahmu, ini rumahku,” selanjutnya Saksi-I pergi ke luar rumah dan menuju ke Pomdam XVII/Cenderawasih akan tetapi dari petugas Pomdam XVII/Cenderawasih disarankan agar diselesaikan dulu di kesatuannya kemudian Saksi-I diantar oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawasih menuju RS. Marthen Indey untuk dibuatkan Visum dan saat memukul tersebut Terdakwa menggunakan senapan angin.

5. Bahwa ketika Saksi-II mau pergi ke kantor perwakilan Kodim 1702/JWY, Saksi-II melihat Saksi-I dan Terdakwa bertengkar di dalam rumahnya dengan saling dorong-dorong dan Saksi-II mendengar Terdakwa berkata kepada Saksi-I ”Kalau ko pergi, pergi saja,” kemudian Saksi-II melihat Terdakwa memegang senapan angin, Saksi-II berusaha mengingatkan dan mencoba untuk memisahkan dengan mengatakan “Jangan ribut, kan nggak enak didengar tetangga” kemudian Terdakwa dan Saksi-I hanya menjawab “Iya”, kemudian Saksi-II kembali ke kantor perwakilan.

(4)

Kodim 1702/JWY untuk menyelesaikan masalah akan tetapi Saksi-I tidak kesana karena tidak punya ongkos, selanjutnya setelah beberapa hari tidak ada tanggapan dari kantor Dandim 1702/JWY, Saksi-I langsung menghadap Danrem 172/PWY di Jayapura, kemudian Danrem 172/PWY mengatakan kepada Saksi-I bahwa akan dipanggil bersama Terdak wa dan Saksi-I, namun yang dipanggil hanya Terdakwa, karena tidak ada tanggapan Saksi-I melapor ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

7. Bahwa dengan demikian perbuatan Terdakwa pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 22.00 WIT telah melakukan tindakan kekerasan terhadap istri Terdakwa (Saksi I) yaitu Terdakwa telah memukul kepala Saksi-I sebanyak 3 (tiga) kali, memukul Saksi-I dengan menggunakan senapan angin dikepala sebanyak 3 (tiga) kali, 1 (satu) kali di dagu hingga mengeluarkan darah dan kemudian menendang kaki kanan-kiri Saksi-I sampai berulang kali dengan menggunakan kaki Terdakwa yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar di kepala dan lengan serta luka lecet di bibir dan lutut kiri akibat benturan benda tumpul sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor VER/19/IX/2012 dari RS. Marthen Indey.

Berpendapat : Bahwa perbuatan tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan Pidana yang tercantum dalam Pasal 5 jo 44 ayat (1) UU RI Nomor 23 Tahun 2004.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruh dakwaan yang didakwakan kepadanya dan tidak mengajukan eksepsi.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan Terdakwa menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa Para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi - I :

Nama lengkap : Rachmatiah,Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Tempat tgl.lahir : Makassar, 05 Juni 1976,Jenis kelamin: Perempuan,Kewarganegaraan: Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Asrama Perwakilan Kodim1702/Abepura .Jl.Abe Swadana Samping Koramil Jayapura.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi menikah secara sah dengan Terdakwa pada tahun 1998 di Batalyon 431/Kostrad di Ujung Pandang ,dan saat ini telah dikaruniai empat orang anak, yaitu : Mugen (Laki-laki umur 13 tahun), Husnul (Laki-laki umur 9 tahun), Ari (Laki-laki umur 6 tahun), Hawa (Perempuan umur 4 tahun).

(5)

Terdakwa dengan mengataka ’”Stop main perempuan di luar sudah, kasihan anak-anak sudah besar, kita yang malu,” akan tetapi dari perkataan Saksi tersebut Terdakwa tidak terima dengan mengatakan ”Kenapa marah-marah, sedangkan saya yang mencari uang saya yang kasih makan kau,” namun Saksi sempat membantahnya hingga Terdakwa sangat marah dan langsung terjadi saling dorong lalu terdakwa menendang kaki saksi sebanyak 1kali.

3. Bahwa selanjutnya Saksi langsung memasukkan baju ke dalam koper namun Terdakwa marah dan masuk ke dalam kamar mengambil senapan angin dan dipukulkan ke dinding rumah sehingga karet popor senapan angin terlepas mengenai kepala saksi.selanjutnya koper yang berisikan pakaian Saksi dibuang ke luar rumah sambil Terdakwa mengatakan ”Kau pergi, kalau kau tidak pergi sya tembak kau dengan senjata ini, ini bukan rumahmu, ini rumahku,” selanjutnya Saksi pergi ke luar rumah dan menuju ke Pomdam XVII/Cenderawasih akan tetapi dari petugas Pomdam XVII/Cenderawasih menyarankan agar diselesaikan dulu di kesatuannya kemudian Saksi diantar oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawasih menuju RS. Marthen Indey untuk dibuatkan Visum.

4. Bahwa Saksi tidak pernah mempunyai permasalahan sebelumnya dengan Terdakwa namun saat pergi berlibur ke Ujung Pandang selama dua minggu, dan setelah Saksi kembali dari Ujung Pandang, Saksi melihat ada perbedaan gaya Terdakwa suka tertawa-tertawa seperti orang pacaran selama menjalani hidup berumah tangga antara Saksi dan Terdakwa tidak pernah mempunyai permasalahan dan Terdakwa tidak pernah memukul Saksi dan baru pertama kali ini saja memukul Saksi.

5. Bahwa saat itu Saksi-II (Serma Riyono) melihat Saksi bertengkar dengan terdakwa ,kemudian Saksi-II (Serma Riyono) mengingatkan Saksi dan Terdakwa dengan mengatakan ”Sudah jangan bertengkar, tidak enak didengar orang lain,” kemudian Saksi-II (Serma Riyono) langsung pergi meninggalkan rumah Saksi.

6. Bahwa Saksi pernah bicara melalui telepon dengan Ibu Dandim 1702/JWY (Sdri. Ati/Ibu Tedi Danarto) menyampaikan bahwa ada permasalahan dengan Terdakwa, kemudian petunjuk dari Dandim 1702/JWY (Letkol Inf Tedi Danarto) melalui Istrinya agar menghubungi Pasimin 1702/JWY dan Saksi diminta agar ke Kodim 1702/JWY untuk menyelesaikan masalah akan tetapi Saksi tidak kesana karena tidak punya ongkos, selanjutnya setelah beberapa hari tidak ada tanggapan dari kantor Dandim 1702/JWY, Saksi langsung mengahdap Danrem 172/PWY di Jayapura, kemudian Danrem 172/PWY mengatakan kepada Saksi bahwa akan di panggil bersama Terdakwa dan Saksi, namun yang dipanggil hanya Terdakwa, karena tidak ada tanggapan Saksi melapor ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

(6)

Atas keterangan Saksi I tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian .

Keterangan yang di sangkal : Terdakwa tidak pernah menendang kaki saksi ,namun terdakwa menghindari dari tendangan dan injakan kaki saksi. Atas sangkalan terdakwa ,saksi tetap pada keterangan semula.

Saksi - II :

Nama lengkap : Riyono, Pangkat/NRP : Pelda /558335, Jabatan : Juyardim 1702/JWY, Kesatuan : Kodim 1702/JWY, Tempat tanggal lahir : Magelang, 09 Juli 1965, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Perwakilan 1702/JWY Abepura Jayapura-Papua,

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006 di Makodim 1702/JWY, dan saat itu Terdakwa masih berpangkat Serda, hubungan antara Saksi dengan Terdakwa hanya sebatas bawahan sama atasan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 22.00 WIT di Asrama Perwakilan Kodim 1702/JWY Abepura, Saksi melihat Saksi-I dan Terdakwa bertengkar di dalam rumahnya dengan cara saling dorong dan Saksi mendengar Terdakwa berkata kepada Saksi-I ”Kalau kau pergi, pergi saja,” kemudian Saksi melihat Terdakwa memegang senapan angin tetapi Saksi tidak melihat Terdakwa memukul Saksi-I dengan senapan angin tersebut dan setelah kejadian pertengkaran tersebut Saksi melihat senapan angin yang dipegang oleh Terdakwa langsung dibuang ke atap rumah dan pada saat terjadi pertengkaran tersebut Saksi langsung masuk ke dalam rumah Terdakwa dan mencoba untuk memisahkan dengan mengatakan “Jangan ribut, kan nggak enak didengar tetangga” kemudian Terdakwa dan Saksi-I hanya menjawab “Iya”, kemudian Saksi kembali ke kantor perwakilan untuk bekerja dan untuk penyebab pertengkaran tersebut karena Saksi-I merasa cemburu kepada Terdakwa karena menurut Saksi-I Terdakwa bermain dengan perempuan lain.

3. Bahwa sebelum pertengkaran tersebut Saksi sebagai juru bayar sering memasukkan gaji Terdakwa ke ATM BRI milik Terdakwa dan yang mengambil Saksi-I namun setelah kejadian pertengkaran tersebut ATM BRI milik Terdakwa diserahkan kepada Saksi tetapi Saksi menyerahkan kembali kepada Terdakwa dan selama Saksi-I pergi yang mengurus anak-anak Saks-I adalah Terdakwa.

(7)

Terdakwa dengan perkataan “Cuki saja orang tua mu” yang menyinggung perasaan orang tua Terdakwa sehingga Terdakwa tidak bisa memaafkan Saksi-I dan perkataan tersebut Saksi ketahui dari Terdakwa sendiri dan Kesatuan sudah sering mengingatkan agar tidak terjadi pertengkaran dan Saksi menyarankan agar di selesaikan secara kekeluargaan.

Atas keterangan Saksi II tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1994 melalui pendidikan Secata PK di Rindam VII/Wirabuana kemudian dilanjutkan kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan setelah dilantik bertugas di Brigade Linud 3/Kostrad kemudian pada tahun 2004 mengikuti Secaba Reg di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan dan ditempatkan di Kodim 1702/JWY dan sekarang berdinas di perwakilan Kodim 1702/JWY Abepura dengan pangkat terkhir Sertu Nrp 31940620670574.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 14.00 WIT Saksi-I baru kembali dari Makassar tiba-tiba Saksi-I menuduh Terdakwa telah main perempuan dengan mengatakan “Saya tau kalau kau itu main perempuan lain, karena saya bukan orang lain di dirimu dan sudah dicek sama orang pintar” dan Terdakwa menjawab “Saya tidak pernah” akan tetapi Terdakwa dipaksa untuk mengaku sehingga terjadi pertengkaran mulut yang membuat terdakwa emosi dan meninggalkan rumah ke kantor untuk menghindari pertengkaran, tidak lama Terdakwa kembali ke rumah namun Saksi-I masih marah-marah selanjutnya terdakwa menonton televisi sampai Terdakwa tertidur setelah malam hari Terdakwa menanyakan kepada anak Terdakwa “Mama dimana?” anak Terdakwa menjawab “Pergi keluar” kemudian Terdakwa mengatakan “Kunci pintu sudah biar mama mu tidur di luar”.

3. Bahwa pada saat akan di kunci Saksi-I ternyata ada di samping rumah dan mendengar perkataan Terdakwa dan langsung masuk dengan mengatakan akan mengambil pakaiannya, selanjutnya Terdakwa mengatakan “Kau pergi sudah” sambil Terdakwa melempar koper yang berisikan baju Saksi-I kemudian terjadilah saling dorong antara Terdakwa dan Saksi-I lalu terdakwa mengambil senapan angin lalu popor senapan tersebut terdakwa pukulkan ke dinding tembok hingga karet popor terlepas mengenai kepala saksi I .kemudian datang Saksi-II untuk memisahkan Terdakwa dan Saksi-I.

4. Bahwa kemudian Saksi-I pergi meninggalkan rumah dan sampai 2 (dua) bulan lebih Saksi-I tidak pulang ke rumah dan Terdakwa mengetahui Saksi-I kost di daerah Kaliacai Abepura namun Saksi-I masih menyempatkan melihat anak Terdakwa.

(8)

sudah selesai atau damai dan setelah kejadian itu Terdakwa langsung mengajukan cuti 12 (dua belas) hari ke Makassar namun Terdakwa tidak bilang kepada I kalau akan cuti karena Saksi-I sudah mengetahui sebelumnya kalau Terdakwa akan cuti dan sekembalinya dari cuti Terdakwa langsung kembali ke kantor perwakilan atau ke rumah Terdakwa dan saat ini Terdakwa dan Saksi-I sudah damai.

7. Bahwa selama Terdakwa menikah dengan Saksi-I, setiap permasalahan dalam rumah tangga dapat Terdakwa atasi dan ketika Saksi-I pergi meninggalkan rumah gaji selama dua bulan Terdakwa yang pegang dan Terdakwa kasih kepada anak Terdakwa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan saat ini gaji sudah Terdakwa berikan kepada Saksi-I dan tidak ada permasalahan dan baru kali ini Saksi-I melaporkan permasalahan ini ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

8. Bahwa setelah kejadian ,dan sampai saat ini Terdakwa telah memberikan nafkah lahir dan batin kepada saksi I dan Terdakwa sudah rukun kembali.dan sudah menjalani hidup berumah tangga dengan Saksi-I. dengan harmonis.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat-surat :

1. Barang -barang :

-1 (satu) pucuk senjata angin warna hijau loreng merk Sharp Innova milik Terdakwa.

2. Surat-surat :

a) 2 (dua) lembar surat Visum Et Repertum Nomor : VER/19/IX/2012 dari Rs. Marthen Indey.

b) 1 (satu) lembar photo copy kartu petunjuk istri (K.P.I).

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1994 melalui pendidikan Secata PK di Rindam VII/Wirabuana kemudian dilanjutkan kejuruan Infantri selama 3 (tiga) bulan setelah dilantik bertugas di Brigade Linud 3/Kostrad kemudian pada tahun 2004 mengikuti Secaba Reg di Rindam VII/Wirabuana selama 4 (empat) bulan dan ditempatkan di Kodim 1702/JWY dan sekarang berdinas di perwakilan Kodim 1702/JWY Abepura dengan pangkat terakhir Sertu NRP 31940620670574.

(9)

3 Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 14.00 WIT Saksi-I baru kembali dari Makassar tiba-tiba Saksi-I menuduh Terdakwa telah main perempuan dengan mengatakan “Saya tau kalau kau itu main perempuan lain, karena saya bukan orang lain di dirimu dan sudah dicek sama orang pintar” dan Terdakwa menjawab “Saya tidak pernah” akan tetapi Terdakwa dipaksa untuk mengaku sehingga terjadi pertengkaran mulut sampai Terdakwa emosi dan Terdakwa langsung meninggalkan rumah ke kantor untuk menghindari pertengkaran, tidak lama kemudian Terdakwa kembali ke rumah namun Saksi-I masih marah-marah lalu terdakwa menonton televisi sampai tertidur setelah malam hari Terdakwa menanyakan kepada anak Terdakwa “Mama dimana?” dan anak Terdakwa menjawab “Pergi keluar” kemudian Terdakwa mengatakan “Kunci pintu sudah biar mama mu tidur di luar” ternyata Saksi-I ada di samping rumah mendengar perkataan Terdakwa dan langsung masuk dengan alasan untuk mengambil pakaian Saksi-I.

4. Bahwa benar kemudian sekira pukul 22.00 WIT Saksi-I menegur Terdakwa dengan mengatakan ’”Stop main perempuan di luar sudah, kasihan anak-anak sudah besar, kita yang malu,” akan tetapi dari perkataan Saksi-I tersebut Terdakwa tidak terima dengan mengatakan ”Kenapa marah-marah, sedangkan saya yang mencari uang saya yang kasih makan kau,” hingga terjadi saling dorong, kemudian Saksi-I langsung memasukkan baju ke dalam koper namun Terdakwa marah dan masuk ke dalam kamar mengambil senapan angin dan dipukulkan ke dinding tembok sebanyak 3 (tiga) kali hingga karet popor senapan tersebut terlepas mengenai kepala saksi I dan kemudian terdakwa menendang kaki kiri Saksi-I satu kali dengan menggunakan kak kanani Terdakwa selanjutnya koper yang berisikan pakaian Saksi-I dibuang ke luar rumah sambil Terdakwa mengatakan ”Kau pergi, kalau kau tidak pergi saya tembak kau dengan senjata ini, ini bukan rumahmu, ini rumahku,” selanjutnya Saksi pergi ke luar rumah dan menuju ke Pomdam XVII/Cenderawasih akan tetapi dari petugas Pomdam XVII/Cenderawasih disarankan agar diselesaikan dulu di kesatuannya kemudian Saksi-I diantar oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawasih menuju RS. Marthen Indey untuk dibuatkan Visum

5 Bahwa benar ketika Saksi-II mau pergi ke kantor perwakilan Kodim 1702/JWY, Saksi-II melihat Saksi-I dan Terdakwa bertengkar di dalam rumahnya dengan saling dorong dan Saksi-II mendengar Terdakwa berkata kepada Saksi-I ”Kalau kau pergi, pergi saja,” kemudian Saksi-II melihat Terdakwa memegang senapan angin, Saksi-II berusaha mengingatkan dan mencoba untuk memisahkan dengan mengatakan “Jangan ribut, kan nggak enak didengar tetangga” kemudian Terdakwa dan Saksi-I hanya menjawab “Iya”, selanjutnya Saksi-II kembali ke kantor perwakilan.

(10)

merasa tidak ada tanggapan dari kantor Dandim 1702/JWY, Saksi I langsung mengahadap Danrem 172/PWY di Jayapura, kemudian Danrem 172/PWY mengatakan kepada Saksi bahwa akan di panggil bersama Terdakwa dan Saksi-I, namun yang dipanggil hanya Terdakwa, karena tidak ada tanggapan Saksi-I melapor ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

7. Bahwa benar dengan demikian perbuatan Terdakwa pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 22.00 WIT telah melakukan tindakan kekerasan terhadap istri Terdakwa (Saksi I) yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar di di kepala dan lengan serta luka lecet di bibir dan lutut kiri akibat benturan benda tumpul sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor VER/19/IX/2012 dari RS. Marthen Indey.

8. Bahwa benar Terdakwa seharusnya mempunyai kewajiban selaku suami untuk memberi perlindungan untuk memberi rasa aman terhadap istri dan anaknya, namun yang dilakukan terdakwa justru memberikan kekerasan fisik terhadap Saksi I .

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur-unsur dakwaannya,namun majelis hakim akan menguraikan sendiri sedangkan mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tidak pidana yang didakwakan Oditur Militer mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu : Setiap orang.

Unsur kedua : Melakukan perbuatan kekerasan fisik. Unsur ketiga : Dalam lingkup rumah tangganya.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : Setiap orang.

Yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa saja yang termasuk WNI dan tunduk pada ketentuan Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan setiap orang selaku subjek hukum/pelaku yang diduga melakukan perbuatan yang didakwakan apabila terbukti memenuhi semua unsur dari tindak pidana dan mampu bertanggungjawab menurut hukum.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, serta barang bukti yang diajukan, kemudian setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

(11)

2. Bahwa sebagai Prajurit TNI AD, Terdakwa juga adalah sebagai warga Negara Republik Indonesia, sebagai warga Negara Republik Indonesia dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada peraturan perundang-undangan RI termasuk Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur kesatu “Setiap orang “ telah terpenuhi.

Unsur kedua : Melakukan kekerasan fisik.

Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan fisik menurut Pasal 6 UU No. 23 tahun 2004 adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, luka berat atau terganggunya kesehatan seseorang. Bahwa perbuatan ini adalah disengaja dan dilakukan dengan penuh kesadaran dimaksud memang untuk memberikan rasa sakit bagi korban, sehingga unsur dengan sengaja ini merupakan salah satu bentuk dari kesalahan Terdakwa, bahwa yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak berwenang atau melawan hukum dan merupakan unsur kesalahan si pelaku Pengertian membuat rasa sakit atau luka adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan sebagainya dilakukan kepada orang lain berarti yang menderita sakit atau luka adalah orang lain bukan diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, serta barang bukti yang diajukan, kemudian setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 14.00 WIT I baru kembali dari Makassar tiba-tiba Saksi-I menuduh Terdakwa telah main perempuan dengan mengatakan “Saya tau kalau kau itu main perempuan lain, karena saya bukan orang lain di dirimu dan sudah dicek sama orang pintar” dan Terdakwa menjawab “Saya tidak pernah” akan tetapi Terdakwa dipaksa untuk mengaku sehingga terjadi pertengkaran mulut sampai Terdakwa emosi dan Terdakwa langsung meninggalkan rumah ke kantor untuk menghindari pertengkaran, tidak lama kemudian Terdakwa kembali ke rumah namun Saksi-I masih marah-marah lalu terdakwa menonton televisi sampai tertidur setelah malam hari Terdakwa menanyakan kepada anak Terdakwa “Mama dimana?” dan anak Terdakwa menjawab “Pergi keluar” kemudian Terdakwa mengatakan “Kunci pintu sudah biar mama mu tidur di luar” ternyata Saksi-I ada di samping rumah mendengar perkataan Terdakwa dan langsung masuk dengan alasan untuk mengambil pakaian Saksi-I.

(12)

mencari uang saya yang kasih makan kau,” hingga terjadi saling dorong, kemudian Saksi-I langsung memasukkan baju ke dalam koper namun Terdakwa marah dan masuk ke dalam kamar mengambil senapan angin dan dipukulkan ke dinding tembok sebanyak 3 (tiga) kali hingga karet popor senapan tersebut terlepas mengenai kepala saksi I dan kemudian terdakwa menendang kaki kiri Saksi-I satu kali dengan menggunakan kak kanani Terdakwa selanjutnya koper yang berisikan pakaian Saksi-I dibuang ke luar rumah sambil Terdakwa mengatakan ”Kau pergi, kalau kau tidak pergi saya tembak kau dengan senjata ini, ini bukan rumahmu, ini rumahku,” selanjutnya Saksi pergi ke luar rumah dan menuju ke Pomdam XVII/Cenderawasih akan tetapi dari petugas Pomdam XVII/Cenderawasih disarankan agar diselesaikan dulu di kesatuannya kemudian Saksi-I diantar oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawasih menuju RS. Marthen Indey untuk dibuatkan Visum

3. Bahwa benar dengan demikian perbuatan Terdakwa pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul 22.00 WIT telah melakukan tindakan kekerasan terhadap istri Terdakwa (Saksi I) yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar di di kepala dan lengan serta luka lecet di bibir dan lutut kiri akibat benturan benda tumpul sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor VER/19/IX/2012 dari RS. Marthen Indey.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Melakukan kekerasan fisik” telah terpenuhi.

Unsur ketiga : Dalam lingkup rumah tangganya.

Yang dimaksud dengan unsur diatas ialah suami, istri dan anak, dalam hal ini ialah orang yang mempunyai hubungan perkawinan dan antara pelaku atau korban ada hubungan perkawinan atau hubungan antara orang tua dengan anak dan hubungan terhadap orang yang berada dibawah perwalian atau hubungan kerja dan terjadi didalam rumah tangga adalah kekerasan fisik terhadap istri sahnya yang ditetapkan dalam rumah tangga tersebut yang menimbulkan rasa sakit, jatuh sakit dan lain-lain.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, serta barang bukti yang diajukan, kemudian setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Saksi menikah secara sah dengan Terdakwa pada tahun 1998 di Batalyon 431/Kostrad di Ujung Pandang dan sampai saat ini telah dikaruniai empat orang anak, yaitu : Mugen (Laki-laki umur 13 tahun), Husnul (Laki-laki umur 9 tahun), Ari (Laki-laki umur 6 tahun), Hawa (Perempuan umur 4 tahun).

2. Bahwa benar, seluruh rangkaian perbuatan Terdakwa yang menjadi perkara ini dilakukan terhadap orang yang termasuk dalam lingkup rumah tangga yang dilakukan dirumah Terdakwa dan Saksi I.

(13)

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam lingkup rumah tangganya” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa dikarenakan seluruh unsur dalam dakwaan telah terbukti selanjutnya Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa menyatakan sehat jasmani serta rohani dan siap diperiksa dan selama pemeriksaan persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sehingga pada diri Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Sifat dari perbuatan Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa tidak bisa menahan emosi akibat hinaan yang dilakukan sang isteri dan tanpa memandang isterinya sebagai orang yang sepatutnya disayangi dan dilindungi.

2. Hakikat dari perbuatan Terdakwa tersebut yaitu Terdakwa dengan sekehendak hatinya tanpa menghiraukan norma hukum dan aturan-aturan yang berlaku melakukan kekerasan fisik tergadap istrinya.

3. Bahwa akibat dari pemukulan Terdakwa, Saksi I mengalami memar di kepala dan lengan serta luka lecet di bibir dan lutut kiri akibat benturan benda tumpul sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor VER/19/IX/2012 dari RS. MarthenIndey.

Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer :

1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .

2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

(14)

walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakikatnya perbuatan terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurit TNI dilarang keras, karena melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidak hanya semata-mata menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik yang bersangkutan agar dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik, sesuai dengan falsafah Pancasila , Sapta Marga, Sumapah Prajurit dan 8 Wajib TNI.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dalam persidangan sehingga memperlancar jalannya persidangan.

2. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi .

3. Terdakwa belum pernah dihukum dalam perkara lain.

4. Hubungan antara terdakwa dan saksi I ( Istrinya ) sudah saling memaafkan dan saat ini sudah rukun kembali.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, ke 5, Sumpah Prajurit ke 2 dan 8 wajib TNI ke 3, 4, 5.

2. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dapat berakibat buruk terhadap keutuhan keluarga.

Menimbang : Berdasarkan pertimbangan –pertimbangan tersebut di atas dan saat ini antara Terdakwa dan saksi I ,sudah rukun kembali dan saksi berharap agar terdakwa di hukum seringan - ringannya untuk itu permohonan keringanan dapat di kabulkan.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam putusan ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis akan menilai dan menentukan status terhadap barang bukti yang diajukan Oditur Militer dalam persidangan sebagai berikut :

1. Barang :

- 1 (satu) pucuk senjata angin warna hijau loreng merk Sharp Innova milik Terdakwa yang di miliki secara sah untuk itu majelis hakim perlu menentukan statusnya dikembalikan kepada yang berhak yaitu Terdakwa.

2. Surat- surat :

a). 2 (dua) lembar surat Visum Et Repertum Nomor : VER/19/IX/2012 dari Rs. Marthen Indey.

(15)

Merupakan bukti petunjuk yang berhubungan dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa hingga dapat memperkuat pembuktian unsur tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, agar tidak sulit dalam penyimpanannya, maka Majelis Hakim perlu menentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus di pidana , untuk pelaksanaan pidananya maka terdakwa perlu di tahan, apabila putusan ini sudah berkekuatan hukum tetap.

Mengingat : 1. Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 tahun 2004.

2. Pasal 190 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : BAKRI., Sertu NRP 31940620670574, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga.”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 2 (dua ) bulan dan 20 ( dua puluh ) hari

3. Menetapkan barang bukti berupa :

1. Barang :

- 1 (satu) pucuk senjata angin warna hijau loreng merk Sharp Innova milik Terdakwa yang di miliki secara sah untuk itu majelis hakim perlu menentukan statusnya dikembalikan kepada yang berhak yaitu Terdakwa.

2. Surat- surat :

a). 2 (dua) lembar surat Visum Et Repertum Nomor : VER/19/IX/2012 dari Rs. Marthen Indey.

b). 1 (satu) lembar photo copy kartu petunjuk istri (K.P.I).

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

(16)

Demikianlah diputuskan pada hari Selasa tanggal 7 Mei 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh BAMBANG INDRAWAN, S.H Letkol Chk NRP 548944 sebagai Hakim Ketua, serta ASEP RIDWAN HASYIM, S.H Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer YULI WIBOWO, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 13123/P Panitera HERMIZAL, SH Lettu Chk NRP 21950302060972, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

HAKIM KETUA

BAMBANG INDRAWAN, SH LETKOL CHK NRP 548944

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

ASEP RIDWAN HASYIM, SH WING EKO JOEDHA H, SH MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P MAYOR SUS NRP 524423

PANITERA

HERMIZAL, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

CAS Layanan Abstrak Kimia (layanan yang memelihara daftar paling komprehensif bahan kimia) CLP Regulasi (EC) No 1272/2008 tentang klasifikasi, pelabelan, dan pengemasan bahan

Berdasarkan masalah yang terjadi di SD Negeri Rowoboni 02 Kelas IV pada mata pelajaran Matematika guru menggunakan satu atau dua model secara monoton, dan siswa

Judul penelitian : Pengembangan Lembar Kegiatan Mahasiswa (Lkm) Mata Kuliah Kalkulus Berbantuan Software Geogebra Untuk Meningkatkan Kemampuan

Hadi Mustofa (NIM. model pendidikan islam suku samin di dusun karangpace desa klopoduwur kecamatan banjarejo kabupaten blora tahun 2014 Kata kunci: Model Pendidikan Islam, Suku

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nomor sepuluh menyatakan bahwa FACR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada

langkah membuat kerangka tulisan/ outline adalah sebagai berikut. 1) Topik, yang dapat juga sudah menjadi judul jika telah benar-benar spesifik, dirinci menjadi.. sub topik-sub

What are the types of lexical relations found in English translation of that verses, and what are the dominant lexical relations found in English translation of surah Yaasin verse

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi