Menguraikan kontribusi yang telah diberikan
oleh para penemu awal pengetesan.
Menguraikan sumber informasi tes
psikologi.
Menjelaskan cara utama pengelompokan
tes.
Menguraikan kemungkinan penggunaan tes.
Menjelaskan dan menguraikan kualifkasi
pengguna tes.
Menguraikan petunjuk etika dalam
menggunakan tes.
Pendaftar pada institusi pendidikan,
bergabung dalam organisasi militer atau melamar pekerjaan mengikuti satu atau lebih tes psikologi.
Materi : tes, kuesioner, persediaan soal tes,
skala peringkat, daftar periksa dan tes proyektif.
Instrumen seperti ini digunakan secara luas
Instrumen ini digunakan untuk tujuan
evaluasi diagnostik, seleksi, penempatan dan promosi.
Organisasi professional mengkhususkan diri
pada publikasi dan distribusi instrument tes dan instrument psikometrik lain untuk
memeriksa kemampuan, kepribadian, minat dan karakteristik lain individu semua usia
Plato dan Aristoteles menulis tentang perbedaan individu mengenai kemampuan dan temperamen hampir 2500 tahun yang lalu.
Sejak dulu, 2.200 BC , sistem ujian untuk menjadi pegawai negeri telah dilaksanakan oleh kerajaan Cina dalam
menentukan para pejabat yang layak melaksanakan tugasnya.
Sistem ini mengharuskan pejabat diuji setiap 3 tahun untuk mengetahui kecakapan mereka dalam musik,
memanah, berkuda, menulis, aritmatika, ritual , upacara umum, dan pribadi terus dilanjutkan oleh para penguasa Cina berikutnya dengan menambahkan hokum sipil,
masalah militer, pertanian , penghasilan, geograf, komposisi karangan dan puisi.
Sampai abad 16, masyarakat Eropa menjadi lebih progresif dan tidak lagi teoritis;
pendapat bahwa orang itu unik dan memiliki watak bawaan (natural gifts) dan harus
meningkatkan posisi mereka dalam kehidupan semakin disadari.
Pengukuran yang dilakukan oleh orang yang berbeda dan oleh orang yang sama pada
kesempatan yang berbeda akan memberikan hasil yang sangat berbeda.
Penelitian oleh para psikiatris dan psikolog Perancis mengenai gangguan mental (mental disorder)
mempengaruhi perkembangan teknik pemeriksaan dan pengetesan klinis. Lebih lanjut, meningkatnya perhatian yang diberikan pada ujia tertulis di sekolah Amerika
Serikat berakibat pada pengembangan ukuran terstandardisasi atas prestasi belajar skolastik.
Galton terutama tertarik dengan investigasi genius berdasarkan keturunan dan untuk tujuan itu dan yang lainnya beliau memikirkan sejumlah tes dan prosedur lain untuk mengukur perbedaan individu dalam
kemampuan dan temperamen. Dengan menggunakan serangkaian tes cukup sederhana, Galton melakukan
pengukuran pada lebih dari 9.000 orang berumur antara 5-80 tahun. Diantara banyak kontribusi metodologi yang diungkap Galton adalah teknik co-relation yang tetap
Psikolog Perancis, Alred Binet tetaplah
psikolog yang menyusun tes mental
pertama yang member kontribusi signifkan untuk memprediksi pencapaian skolastik.
Alfred Binet dan Theodore Simon diminta
untuk mengembangkan prosedur untuk mengidentifkasi anak yang tidak dapat memahami pengajaran di kelas regular di sekolah.
Kemampuan untuk menilai, memahami dan
Salah satu perkembangan utama berupa metode inovatif pengembangan tes.
Terutama, teori respon item (item-response theory = IRT) yang memungkinkan para
penyusun tes untuk memahami hubungan antara respon terhadap masing-masing item dan antisipasi terhadap tingkat kesulitan
berdasarkan teori tes.
Teknologi komputer juga mempermudah pembuatan skor , saran inovatif untuk presentasi, pemeriksaan online dan
interpretasi naratif tentang makna skor
Satu cara untuk mengelompokkan tes dengan
dikotomi standard versus nonstandard. Tes standard disusun oleh para pembuat tes
professional dan dikelola untuk mendapatkan sampel yang mewakili orang dari populasi yang akan diadakan tes.
Cara lain mengelompokkan tes meliputi individual
versus kelompok. Tes individu seperti Skala
Kecerdasan Wechsler bagi anak-anak (Wechsler intellegince scale for children) dibuat untuk satu peserta tes pada waktu yang sama. Tes kelompok seperti Tes Kemampuan Kognitif dapat dibuat
secara serempak untuk banyak orang yang diteliti.
Dikotomi yang lain adalah speed (kecepatan) versus
power (kekuatan) berhubungan dengan batas waktu tes. Tes kecepatan murni terdiri dari item mudah
tetapi batas waktu sangat ketat dan hamper tak seorangpun mampu menyelesaikan dalam batas waktu tertentu. Batas waktu pada tes kekuatan
cukup besar bagi sebagian peserta tes tetapi terdiri dari item lebih sulit daripada yang ada pada tes
kecepatan.
Dikotomi berikutnya adalah tes obyektif versus
Tes juga dapat diklasifkasikan menurut jenis materi atau jenis tugas yang disajikan bagi para peserta tes.
Bebarapa tes hanya meliputi item verbal atau bahasa
(misalnya kosa kata, membaca bacaan) sementara itu tes lain terdiri dari diagram, puzzles atau materi non-verbal atau non-bahasa lainnya.
Kualifkasi luas tes lainnya ialah menurut isi atau
prosesnya berupa kognitif versus afektif. Tes kognitif
(cognitive tes) berusaha menghitung proses atau produk aktiftas mental dan dapat diklasifkasikan sebagai
pengukuran prestasi belajar (achievement) dan
kecakapan alami (aptitude). Tes prestasi belajar yang menilai pengetahuan beberapa subjek atau jabatan akademisnya memfokuskan pada perilaku masa lalu peserta tes (apa yang telah dipelajari atau dicapainya). Tes kecakapan alami (aptitude test) berfokus pada
Tes afektif dirancang untuk menilai minat,
sikap, nilai, alas an, gejala, cirri perangai dan kepribadian karakteristik non-kognitif lainnya.
Tujuan utama pengetesan psikologi
akhir-akhir ini sama dengan tujuan pada abad 20 yaitu untuk mengevaluasi perilaku,
kecakapan kognitif, ciri kepribadian dan
karakteristik individu dan kelompok lainnya untuk membantu membuat penilaian,
Secara lebih spesifk, tes digunakan sebagai berikut :
Menyaring para pelamar kerja, program
pelatihan dan pendidikan
Mengelompokkan dan menempatkan
orang-orang ke dalam konteks pendidikan dan pekerjaan.
Memberikan konseling dan bimbingan
individu untuk tujuan konseling pendidikan , kejuruan dan personal.
Mempertahankan atau membubarkan,
Mendiagnosis dan menentukan perawatan
psikologi dan fsik di klinik dan rumah sakit.
Mengevaluasi perubahan kognitif,
intrapersonal (dalam diri) dan interpersonal (antar orang) dalam kaitannya dengan
program pendidikan, psikoterapik dan program intervensi perilaku lainnya.
Menyelenggarakan penelitian mengenai
perubahan perilaku sepanjang wkatu dan mengevaluasi efektiftas program atau
Selain mendeskripsikan dan menganalisis
karakteristik individu, tes dapat digunakan untuk menilai lingkungan psikologis,
pergerakan sosial dan peristiwa psikososial lain.
Laporan psikologi hanya memberikan
sedikit manfaat jika tidak dapat dipahami atau dibaca oleh orang yang berada pada posisi menggunakan informasi untuk
membantu membuat keputusan dalam
Kualifkasi untuk mengelola, member skor
dan menginterpretasikan tes bervariasi sampai taraf tertentu berkaitan dengan jenis tes tertentu.
Standard kualifkasi lebih keras bagi para
pengguna tes individu daripada bagi tes kelompok dan pada tes kecerdasan dan kepribadian dari pada tes prestasi belajar dan kemampuan khusus.
Kebijakan kualifkasi pengguna tes tiga level
(A, B dan C) diikuti oleh the Psychological Corporation, Americal Guidance System
(AGS) dan organisasi komersial tertentu
lainnya. AGS mendefnisikan 3 level ini sbb :
Level A : Pengguna telah menyelesaikan
setidaknya satu kursus mengenai
pengukuran, bimbingan atau disiplin terkait yang sesuai atau memiliki pengalaman
Level B : Pengguna telah lulus dari pelatihan
mengenai pengukuran, bimbingan,
pemeriksaan psikologi individu atau metode penghargaan khusus yang sesuai dengan
tes tertentu.
Level C : Pengguna telah lulus dari program
pelatiha terkenal mengenai bidang psikologi dalam bidang kursus yang tepat dan
pengalaman praktek yang diawasi
(supervised practical experience) mengenai pengelolaan dan interpretasi dari
Penilaian tersebut harus membuat pengguna mengikuti dengan tertib pedoman berikut :
Menjaga keamanan materi pengetesan sebelum
dan sesudah pelaksanaan tes.
Menghidari pemberian label berbasis individu
pada skor tes tunggal.
Mengikuti dengan sangat setia hukum hak cipta
dan menghidari fotokopi atau juga mereproduksi formulir jawaban, buku tes atau buku petunjuk.
Mengurus dan memberikan skor tes dengan tepat
sesuai dengan ketentuan dalam buku petunjuk.
Mengungkapkan hasil hanya pada orang yang
Sebagaimana dinyatakan dalam formulir,
sebelum tes atau prosedur psikometrik lainnya diadakan, peserta tes harus diberitahu sifat dan tujuan pemeriksaan, mengapa dia dites, siapa yang akan mengakses informasi dan bagaimana informasi ini akan digunakan.
Selain hak informed consent dan kerahasiaan
(confdentiality), label stigmatizing paling sedikit harus diterapkan dalam melaporkan keberadaan gejala psikologi tertentu, gangguan atau kondisi lain. Misalnya secara mental tidak seimbang jelas secara pribagi dan secara social kurang
stigmatizing bahwa lemah pikiran, idiot atau pander (moronic) kurang stigmatizing
Diberi informasi mengenai hak Anda dan
tanggung jawab sebagai peserta tes.
Diperlakukan dengan ramah, hormat dan
netral, tanpa melihat usia anda,
ketidakmampuan, etnik, jender, kebangsaan asli, agama, orientasi seksual atau
karakteristik pribadi lain.
Dites dengan menggunakan ukuran yang
memenuhi standard professional dan tepat, diberi cara dimana hasil tes akan digunakan.
Menerima penjelasan lisan atau tertulis sebelum tes
mengenai tujuan pengetesan, jenis tes yang digunakan , apakah hasil tes akan diberitahukan pada anda atau pada pihak lain dan rencana penggunaan hasil tes. Jika anda memiliki ketidakmampuan, anda memiliki hak meminta
dan menerima informasi mengenai akomodasi pengetesan. Jika anda mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dalam tes, anda memiliki hak mengetahui sebelum
pengetesan apakan bantuan tersedia bagi anda.
Mengetahui sebelum pengetesan kapan tes akan diadakan,
jika dan ketika hasil tes akan tersedia bagi anada dan apakah ada biaya untuk layanan tes yang harus anda bayar.
Pastikan tes anda dikelola dan hasil tes diinterpretasikan
Mengetahui apakah tes ini pilihan dan mempelajari konsekuensi mengikuti atau tidak mengikuti tes
tersebut, benar-benar menyelsaikan tes atau menunda skor. Anda perlu mengajukan pertanyaan untuk
mengetahui konsekuensinya.
Menerima penjelasan tertulis atau lisan hasil tes anda dalam waktu layak setelah tes dan dalam istilah yang mudah dipahami.
Pastikan hasil tes disimpan secara rahasia sampai tingkat yang diizinkan menurut hukum.
Memberikan perhatian mengenai proses pengetesn
atau hasil tes anda dan menerima informasi mengenai prosedur yang akan digunakan untuk menunjuk