• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR TUGAS TUTORIAL KE 2

N/A
N/A
Lia Winarso

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBAR TUGAS TUTORIAL KE 2"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER TUGAS TUTORIAL KE 2

Kode MK : PDGK4301 NIM : 858951253

Nama MK : Evaluasi Pembelajaran di SD NAMA : Lia Winarso

Prodi/Semester : S-PGSD / 1 A Pokjar : Giri & Banyuwangi kota

Petunjuk:

1. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat 2. Jawaban boleh di ketik atau ditulis tangan

3. Tugas Tutorial ini dikerjakan di rumah, dan dikumpulkan paling lambat 10 Nopember 2022 melalui LMS dan email: [email protected]

Pertanyaan

1. Jelaskan apa perbedaan yang mendasar antara asesmen tradisional dan asesmen alternatif ! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asesmen kinerja.

3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa harus jelas sehingga siswa dapat mengerjakan dengan tepat. Berikan contoh pertanyaan pokok yang dapat membantu guru dalam merumuskan tugas.

4. Bedakan antara portofolio sebagai hasil karya dan portofolio sebagai model asesmen!

5. Bagaimana cara meminimalkan pengaruh unsur subjektivitas dalam pemeriksaan tes uraian?

Jawaban:

1. Menurut Grant P. Wiggins (1998) membedakan antara asesmen tradisional (tes) dengan asesmen alternatif adalah sebagai berikut :

No Asesmen Tradisional (Tes) No Asesmen Alternatif 1. Penilaian dilakukan untuk menilai

kemampuan siswa dalam memberikan

jawaban yang benar. 1.

Penilaian dilakukan untuk menilai kualitas produk dan unjuk kerja siswa.

2. Tes yang diberikan tidak berhubungan

dengan realitas kehidupan siswa. 2. Tugas yang diberikan berhubungan dengan realitas kehidupan siswa

3. Tes terpisah dari pembelajaran yang

dilakukan siswa. 3. Ada integrasi antara pengetahuan dengan kinerja atau produk yang dihasilkan

4. Dapat diskor dengan reliabilitas tinggi. 4. Sulit diskor dengan reliabilitas tinggi.

5. Hasil tes diberikan dalam bentuk skor. 5. Hasil asesmen alternatif diberikan dengan bukti kinerja.

2. Asesmen kinerja merupakan jenis asesmen yang meminta anaka untuk melakukan sesuatu atau menunjukkan kinerjanya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Informasi tentang keberhasilan siswa dalam unjuk kerja dapat diperoleh dari berbagai jenis tagihan.

3. Ada lima pertanyaan pokok yang dapat membantu guru dalam merumuskan tugas, yaitu : a. Keterampilan atau atribut kognituf apakah yang harus dikuasai siswa?

b. Keterampilan atau atribut afektif apakah yang harus dikuasai siswa?

c. Keterampilan metakognitif apakh yang harus dikembangkan siswa? Yang di maksud dengan metakognitif adalah kemampuan siswa untuk melakukan analisis dan refleksi terhadap pengetahuan – pengeahuan yang dimilikinya

d. Tipe masalah yang seperti apa yang harus dipecahkan siswa?

e. Konsep atau prinsip apa yang harus dapat diterapkan oleh siswa?

(2)

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER

4. Untuk membedakan antara portofolio sebagai kumpulan hasil karya siswa dengan portofolio sebagai model asesmen, Shaklee ,et.al (1997) mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

No Portofolio Sebagai Kumpulan Hasil Karya

(Mengapa saya mengumpulkan bukti ?) No Portofolio Sebagai Model Asesmen (Bagaimana saya menggunakan bukti ?) 1. Sebagai representasi keterampilan yang

telah dimiliki 1. Sebagai landasan pengembangan level berikutnya

2. Sebagai bukti pengembangan suatu ranah 2. Untuk mempromosikan pengembangan berikutnya

3. Untuk menunjukkan kemampuan yang

dimiliki 3. Sebagai bukti kemampuan yang telah

dicapai 4. Sebagai bahan yang akan dibahas dalam

suatu pertemuan 4. Untuk memodifikasi pengajaran yang akan dilakukan

5. Sebagai bahan pelaporan 5. Untuk menyesuaikan kurikulum

5. Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa. Dalam memeriksa hasil tes uraian siswa, masuknya unsur subjektivitas pemeriksa (guru) harus ditekan seminimal mungkin. Upaya yang dapat ditempuh untuk menekan adalah

a. Dengan memeriksa hasil ujian tanpa nama. Jika hasil tes siswa diberi nama maka nama tersebut harus ditutup. Dengan memeriksa hasil tes tanpa nama maka Anda tidak mengetahui hasil tes siapa yang sedang Anda periksa. Dengan cara seperti ini Anda tidak mengetahui apakah hasil tes yang sedang Anda periksa itu adalah hasil tes siswa yang selama ini Anda kenal sebagai siswa yang pandai atau siswa yang bodoh sehingga Anda akan memberi perlakuan yang sama untuk setiap hasil tes yang Anda periksa.

Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa. Kesulitan pemeriksaan hasil tes uraian siswa sebenarnya lebih terletak pada kesulitan pemeriksa (guru) dalam memberikan skor yang objektif dan konsisten untuk setiap jawaban siswa. Pemberian skor yang objektif dan konsisten pada tes uraian sukar dilakukan terlebih lagi jika butir soal yang ditanyakan adalah butir soal uraian terbuka. Agar hasil pemeriksaan tes uraian yang Anda lakukan dapat lebi objektif dan konsisten maka lakukan pemeriksaan dengan cara sebagai berikut:

a. Gunakan tes uraian terbatas. Dengan tes uraian terbatas maka jawabu yang diinginkan dari butir soal tersebut lebih jelas.

b. Gunakan dua pemeriksa untuk memeriksa setiap hasil tes siswa. Dengan menggunakan dua pemeriksa maka unsur subjektivitas pemeriksa dapat diminimalkan.

c. Sepakat tentang cara pemberian skor dengan pemeriksa kedua. Sebelum melakukan pemeriksaan hasil tes siswa, kedua pemeriksa harus duduk bersama untuk melihat kembali pedoman penkoran yang telah dibuat oleh penulis soal dan kemudian membuat kesepakatan-kesepakatan dalam memberi skor.

d. Lakukan uji coba pemeriksaan. Setelah persepsi Anda dan pemeriksa kedua sama dalam pemberian skor maka lakukan uji coba terlebih dulu sebelum Anda melakukan pemeriksaan yang sebenarnya. Perhatikan contoh hasil uji coba pemeriksaan berikut ini. Jumlah butir soal yang diujikan adalah 5 butir dengan skor maksimal 57.

(3)

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh dari setiap siklus dibandingkan dengan cara melihat hasil tes dan nontes sehingga akan dapat mengetahui adanya perubahan perilaku siswa ke arah

pada kolom yang telah disediakan. Lembar observasi dapat dilihat pada. Tes Kemampuan siswa membuat Free body diagrams. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa membuat

pada kolom yang telah disediakan. Lembar observasi dapat dilihat pada. Tes Kemampuan siswa membuat Free body diagrams. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa membuat

Hasil analisis tes awal menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa yang mengetahui cara menyederhanakan suatu pecahan dengan cara membagi pembilang dan penyebut dengan

Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi kelas, pemberian tes awal yang juga sebagai tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan siswa yang dilihat dari

Prinsip dan manfaat pembelajaran terpadu serta kajian tentang model pembelajaran terpadu, ketrampilan dasar mengajar, pengertian dan cara merancang serta

Seperti yang kita ketahui bersama, ketika siswa menjawab pertanyaan dalam tes uraian mereka menjawab dengan kata-katanya sendiri, jawabannya mungkin bisa sesuai atau kurang sesuai

Indeks daya beda dapat dihitung dengan rumus: Dimana : D : Indeks daya beda butir soal : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar