PRAKTIKUM PEMODELAN MATEMATIKA
SOLUSI UNTUK SISTEM PERSAMAAN DAN NONSISTEM DALAM PEMODELAN MATEMATIKA
Dosen Pengampu: Dr. Usman Pagalay, M.Si
Oleh:
Nurul anggraeni hidayati NIM. 14610002
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
DAFTAR ISI
1. Non System ... 1
1.1 PERSAMAAN YANG UMUM (LOGISTIK) ... 1
• Assumption ... 1
• Discretization ... 2
• Analytical Solution ... 4
• Comparison of Analytical Solution and Numerical Solution... 5
1.2 PERSAMAAN LAIN ... 9
• Discretization ... 10
• Analytical Solution ... 12
• Comparison of Analytical Solution and Numerical Solution... 13
2. Sistem ... 17
2.1 SISTEM PERSAMAAN LINEAR ... 17
• Solusi Sistem ... 18
• Bidang Fase ... 23
• Diskritisasi ... 24
• Perbandingan Solusi Analitik dan Numerik ... 26
2.2 SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR ... 33
• Solusi Sistem ... 33
• Bidang Fase ... 39
• Disktitisasi... 41
• Perbandingan Solusi Analitik dan Numerik ... 43
1. NON SISTEM
1.1 PERSAMAAN YANG UMUM (LOGISTIK) Source:
Mathematical Modelling with Case Studies Using Maple™ and MATLAB®
Third Edition
B.Barnes and G.R. Fulford Page 78
Exercises 3.10 3.2
Modelling the Spread of the technology.
Models for spread of technology are very similar to the logistic model for population growth. Let 𝑁(𝑡) be the number of ranchers who have adopted an
Where 𝑁𝑇 is the total population of ranchers. It is assumed that the rate of adoption is proportional to both the number who have adopted the technology and the fraction of the population of ranchers who have not adopted the technology.
According to Banks (1994), 𝑁𝑇 = 17.015, 𝑎 = 0.49, 𝑁0 = 141
• Assumption
1. Rate of adoption is proportional to both the number who have adopted the technology and the fraction of the population of ranchers who have not adopted the technology
𝑑𝑁
𝑁 : Number of ranchers who have adopted an improved pasture technology in Uruguay
𝑁𝑇 : Number of ranchers
Interpretation of the model will be written in Bahasa
Interpretation of the plot will be written in Bahasa
• Analytical Solution So general solution is
𝑵(𝒕) = 𝒄𝟏𝒆𝟎.𝟒𝟗𝒕(𝟏𝟕. 𝟎𝟏𝟓 − 𝑵(𝒕))
𝑁(0) = 𝑐1𝑒0.49𝑡(17.015 − 𝑁(0))
Substituting the value of 𝑁(0)
141 = 𝑐1𝑒0.49×0(17.015 − 141) 141 = 𝑐1𝑒0(−123.985)
141 = 𝑐1(−123.985)
𝑐1 =−123.985 = −1.137234343141
➢ Maple
• Comparison of Analytical Solution and Numerical Solution 1. Analytical and Euler Method
➢ Metode Euler merupakan metode ➢ Maple
>
2. Analytical and Heun Method ➢ Manual
3. Analytical and Runge-Kutta Method ➢ Manual
• Interpretation
All of curve using discretization, analytical and numerical solutions are similar. Computations done by substitution the value of 𝑎 and 𝑁𝑇, and the curve similar to general logistical curve.
1.2 PERSAMAAN LAIN
Source:
Differential Equations: a Modeling Approach Glenn Ledder
Perubahan banyaknya populasi y terhadap waktu t mengikuti pertumbuhan eksponensial dengan laju pertumbuhan 5 dan daya tampung 5.
Interpretation of the plot will be written in Bahasa
• Analytical Solution ➢ Manual
𝑑𝑦 𝑑𝑡 =
5 1 + 5𝑒−𝑦 1 + 5𝑒−𝑦 𝑑𝑦 = 5 𝑑𝑡
∫ 1 + 5𝑒−𝑦 𝑑𝑦 = ∫ 5 𝑑𝑡
• Comparison of Analytical Solution and Numerical Solution ➢ Analytical Solution and Euler Method
>
➢ Analytical Solution and Heun Method
2. SISTEM
2.1 SISTEM PERSAMAAN LINEAR Source:
Persamaan Differensial Biasa
Model Matematika Fenomena Perubahan Kartono sebanding dengan kandungan zat 𝑥 sebanyak 2 satuan dan berkurang karena adanya kandungan zat 𝑦 sebanyak 3 satuan.
Persamaan Kedua
Perubahan banyaknya kandungan zat 𝑦 dalam tubuh terhadap waktu t sebanding dengan banyaknya kandungan zat 𝑦 dan berkurang karena adanya kandungan zat 𝑥 sebanyak 2 satuan.
𝑦̇ = −2𝑥 + 𝑦
(𝑥̇𝑦̇) = (−22 −31 ) ( 𝑥 𝑦)
• Solusi Sistem ➢ Manual
• Menentukan Nilai Eigen
Dimisalkan matriks 𝐴 = ( 2 −3
Didapatkan nilai eigen 4 dan -1 • Menentukan Eigen Vektor
(𝑣1𝑣
• Solusi Khusus
Atau dapat juga dituliskan
𝑥(𝑡) = 2𝑒4𝑡+ 6𝑒−1𝑡
𝑦(𝑡) = −3𝑒4𝑡+ 6𝑒−1𝑡
➢ Interpretasi
Sedangkan kurva dengan garis berwarna hijau menunjukkan kandungan zat 𝑦 dalam tubuh. Terlihat dalam grafik, semakin bertambahnya waktu, kandungan zat 𝑦 semakin berkurang bahkan bernilai minus. Semakin bertambahnya waktu, tubuh akan kehilangan zat 𝑦 dan akhirnya kekurangan (karena bernilai minus). Berkurangnya kandungan zat 𝑦 dalam tubuh karena adanya pengaruh zat 𝑥 yang menyebabkan zat 𝑦 berkurang sebanyak 2 satuan per satuan waktu. Interpretasi ini juga berlaku untuk semua grafik hasil diskritisasi, analitik, dan numerik (runge kutta).
➢ Interpretasi Phase Portrait
Dari nilai eigen yang didapat dari cara manual maupun maple, didapat dua nilai eigen dengan tanda yang berbeda, dimana salah satu nilai eigennya positif, dan yang lain negative. Dari nilai eigen yang demikian, maka phase portraitnya akan membentuk saddle/pelana seperti ditunjukkan dalam grafik diatas dimana dalam hal ini kestabilannya bersifat tidak stabil.
• Diskritisasi
➢ Persamaan Pertama
𝑑𝑥
➢ Persamaan Kedua
2.2 SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR Source:
Different Equation with Boundary-Value Problem
Zill and Cullen banyaknya populasi 𝑁 sebanyak 0.5 satuan dan berkurang karena adanya interaksi populasi 𝑁dengan sesamanya sebanyak 1 satuan dan berkurang karena adanya interaksi populasi 𝑁 dengan populasi 𝑃 sebanyak 0.75 satuan.
Persamaan Kedua
Perubahan banyaknya populasi 𝑃 terhadap waktu 𝑡 sebanding dengan banyaknya populasi 𝑃 sebanyak 2 satuan dan berkurang karena adanya interaksi populasi 𝑃 dengan sesamanya sebanyak 1 satuan dan berkurang karena adanya interaksi populasi 𝑁 dengan 𝑃 sebanyak 0.75 satuan.
𝑁̇ = 𝑁(0.5 − 𝑁 − 0.75𝑃)
𝒅 𝒅𝒕 (
𝑵
𝑷) = (−𝟏. 𝟓 −𝟐)−𝟏 𝟎
Mencari nilai eigen dan eigen vektor 𝑨 − 𝑰𝒓 = 𝟎
Mencari nilai eigen dan eigen vektor 𝑨 − 𝑰𝒓 = 𝟎
(−𝟎. 𝟓 − 𝒓𝟎 𝟏. 𝟔𝟐𝟓 − 𝒓) (−𝟎. 𝟑𝟕𝟓 𝜺𝜺𝟏 Mencari nilai eigen dan eigen vektor
➢ Interpretasi
berbeda seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan populasi 𝑃 yang lebih mampu bertahan. Interpretasi ini juga berlaku untuk semua grafik hasil diskritisasi, linearisasi, dan numerik(euler, heun, runge kutta).
➢ Interpretasi
Dari perhitungan sebelumnya, baik secara manual maupun hasil perhitungan matlab, terdapat beberapa nilai eigen dengan nilai negatif maupun positif dengan 4 titik tetap. Dari titik tetap pertama, menghasilkan nilai eigen positif dengan eigen vector 0, jadi menjauhi titik tetap. Dari titik tetap kedua, menghasilkan nilai eigen positif dan negatif, jadi membentuk saddle. Dari titik tetap ketiga, menghasilkan nilai eigen negatif, jadi mendekati titik tetap. Dari titik tetap keempat, menghasilkan nilai eigen positif, jadi membentuk saddle.
• Disktitisasi ➢ Manual
• Persamaan Pertama 𝑑𝑁
𝑑𝑡 = 𝟎. 𝟓𝑵 − 𝑵𝟐− 𝟎. 𝟕𝟓𝑵𝑷
𝑁(𝑡 + ℎ) − 𝑁(𝑡)
ℎ = 0.5𝑁(𝑡) − 𝑁(𝑡)2− 0.75𝑁(𝑡)𝑃(𝑡) 𝑁(𝑡 + ℎ) − 𝑁(𝑡) = 0.5𝑁(𝑡)ℎ − 𝑁(𝑡)2ℎ − 0.75𝑁(𝑡)𝑃(𝑡)ℎ 𝑁(𝑡 + ℎ) = 𝑁(𝑡) + 0.5𝑁(𝑡)ℎ − 𝑁(𝑡)2ℎ − 0.75𝑁(𝑡)𝑃(𝑡)ℎ
𝑁𝑛+1 = 𝑁𝑛+ 0.5𝑁𝑛ℎ − 𝑁𝑛2ℎ − 0.75𝑁𝑛𝑃𝑛ℎ
Dari grafik yang dihasilkan ketiga metode terlihat bahwa error yang paling kecil adalah metode runge kutta, karena kurva analitik dan hasil metode runge kutta terlihat bersatu.
• Linearisasi
FIXED POINT 1
FIXED POINT 3
FIXED POINT 4