• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam Macam Sholat Sunnah Lengkap Dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Macam Macam Sholat Sunnah Lengkap Dengan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Macam-Macam Sholat Sunnah Lengkap Dengan

Penjelasannya Pengertian Sholat Rawatib Dan Cara

Mengerjakannya (Lengkap)

Oleh Bunyamin Musa pada 25 Mei 2015 pukul 10:55

Macam-Macam Sholat Sunnah Lengkap Dengan Penjelasannya

Pengertian Sholat Rawatib Dan Cara Mengerjakannya (Lengkap)

A.Pengertian Sholat Rawatib

Sholat Rawatib adalah sholat sunat yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardhu (sholat lima waktu).

Sholat sunnat rawatib yang dikerjakan SEBELUM sholat fardhu dinamkan sholat sunnat Qobliyah

Sholat sunnat rawatib yang dikerjakan SESUDAH sholat fardhu dinamkan sholat sunnat Ba’diyah

Ditinjau dari segi Kepentingannya Sholat Rawatib dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Sholat Sunnat Rawatib Mu’akkad (Sangat Dianjurkan untuk dikerjakan )

Sholat sunat rawatib mu’akkad ada 10 sampai dengan 12 rakaat : o 2 rakaat sebelum shalat shubuh

o 2 atau 4 rakaat sebelum shalat zhuhur o 2 atau 4 rakaat sesudah shalat zhuhur o 2 rakaat sesudah maghrib

o 2 rakaat sesudah isya’

2. Sholat Sunnat Rawatib Ghoiru Mu’akkad (Dianjurkan untuk dikerjakan)

Adalah shalat sunnah rawatib yang kurang ditekankan. Adapun yang ter-masuk shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah sebagai berikut :

o 2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, boleh dikerjakan dengan satu kali salam atau dua kali salam)

(2)

B. Dasar Hukum (Dalil) Mengerjakan Sholat Rawatib

َدْعَب ِنْيَتَعْكَرَو اَهَدْعَب ِنْيَتَعْكَرَو ِرْهّظلا َلْبَق ٍتاَعَكَر ِعَبْرَأ ِةّنَجْلا يِف اًتْيَب ُهَل ُ ّا ىَنَب ِةّنّسلا ْنِم ًةَعْكَر َةَرْشَع ْيَتْنِث ىَلَع َرَباَث ْنَم ِر ْجَفْلا َلْبَق ِنْيَتَعْكَرَو ِءاَشِعْلا َدْعَب ِنْيَتَعْكَرَو ِبِرْغَمْلا

“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah)

ِةّن َجْلا يِف اًتْيَب ُهَل ُ ّا ىَنَب ّلِإ ٍةَضيِرَف َرْيَغ اًعّوَطَت ًةَعْكَر َةَرْشَع ْيَتْنِث ٍم ْوَي ّلُك ِ ّ ِل يّلَصُي ٍمِلْسُم ٍدْبَع ْنِم اَم

“Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata:

ِهِتْيَب يِف ِبِرْغَمْلا َدْعَب ِنْيَتَعْكَرَو اَهَدْعَب ِنْيَتَعْكَرَو ِرْهّظلا َلْبَق ِنْيَتَعْكَر ٍتاَعَكَر َرْشَع َمّلَسَو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ّيِبّنلا ْنِم ُتْظِف َح ِحْب ّصلا ِة َلَص َلْبَق ِنْيَتَعْكَرَو ِهِتْيَب يِف ِءاَشِعْلا َدْعَب ِنْيَتَعْكَرَو

“Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka’at yaitu; dua raka’at sebelum shalat zuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau, dan dua raka’at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)

Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َءاَش ْنَمِل ِةَثِلاّثلا يِف َلاَق اًث َلَث اَهَلاَق ٌة َلَص ِنْيَناَذَأ ّلُك َنْيَب

“Di antara setiap dua adzan (azan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah).” Beliau

mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.” (HR. Al-Bukhari no. 588 dan Muslim no. 1384)

اًعَب ْرَأ ِرْصَعْلا َلْبَق ىّلَص ًأَرْما ُ ّا َمِحَر

“Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat (sunnah) empat raka’at sebelum Ashar.” (HR. Abu Daud no. 1271 dan At-Tirmizi no. 430)

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

ِةاَدَغْلا َلْبَق ِنْيَتَعْكَرَو ِرْهّظلا َلْبَق اًعَب ْرَأ ُعَدَي َل َناَك َمّلَسَو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ّيِبّنلا ّنَأ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan shalat sunnat empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sebelum shalat subuh”. (HR. Al-Bukhari no. 1183)

(3)

“Barangsiapa yang menjaga shalat qobliyah Zhuhur sebanyak empat raka’at dan ba’diyah Zhuhur empat raka’at, maka Allah mengharamkan baginya neraka.” (H.R. Imam Ahmad)

ِةّن َجْلا ىِف ٌتْيَب ّنِهِب ُهَل َىِنُب ٍةَلْيَلَو ٍم ْوَي ىِف ًةَعْكَر َةَرْشَع ْىَتَنْثا ىّلَص ْنَم

“Barangsiapa yang mengerjakan dua belas raka’at shalat sunnah rawatib sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya suatu rumah di surga.” Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dari Ummu Habibah. Dikeluarkan pula oleh At Tirmidzi dengan sanad yang hasan dan ditambahkan dalam riwayat tersebut shalat sunnah rawatib empat raka’at sebelum Zhuhur, dua raka’at setelah Zhuhur, dua raka’at setelah Maghrib, dua raka’at setelah Isya’, dan dua raka’at sebelum Shubuh.

C. Bacaan Niat Sholat Rawatib

Bacaan niat Sholat rawatib pada dasarnya hampir sama dengan bacaan sholat fardhu, kita tinggal menambahkan saja di akhir niat dengan “Qobliyatan lillahi ta’ala (jika dikerjakan sebelum sholat fardhu) atau Ba’diyatan Lillahi Ta’ala (jika dikerjakan sesudah sholat

fardhu)” dan “fardhol” diganti dengan “sunnata”, untuk lebih jelasnya silahkan lihat dibawah ini :

Berikut adalah bacaan niat sholat rawatib qobliyah dan ba’diyah

Bacaan Niat Qobliyah Sebelum shalat zhuhur:

USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK’ATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA,

Artinya:Aku (niat) shalat sunat qabliyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”  Bacaan Niat Ba’diyah Sesudah shalat zhuhur:

USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK’ATAINl BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya:”Aku (niat) shalat sunat ba’diyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”  Bacaan Niat Qobliyah Sebelum shalat ashar:

USHALLHSUNNATAL’ASHRIRAK’ATAMQABLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA.

(4)

USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK’ATAINl QAB-LIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya: “Aku (niat) shalat sunat qabliyyah maghrib 2 rakaat, karena Allah Ta’ala”  Bacaan Niat Ba’diyah Sesudah shalat maghrib :

USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK’ATAIN BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya:”Aku (niat) shalat sunat ba’diyyah maghrib 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”  Bacaan Niat Qobliyah Sebelum shalat isya:

USHALLII SUNNATAL ‘ISYAA’I RAK’ATAINI QABLIYYATAN LILLAAHITA’AALAA.

Artinya:”Aku (niat) shalat sunat qabliyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’alar  Bacaan Niat Ba’diyah Sesudah shalat isya:

USHALLII SUNNATAL ‘ISYAA’I RAK’ATAINI BA’DIY-YATAN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya:”Aku (niat) shalat sunat ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”  Bacaan Niat Qobliyah Sebelum shalat subuh:

USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK’ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya:”Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”

Pembahasan Lengkap Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha

A. Pengertian Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha

(5)

Sholat idul adha adalah sholat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya idul adha, yaitu setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Hukum kedua sholat 2 hari raya ini (Sholat Ied) adalah Sunnat Muakkad, yaitu sunat yang sangat dianjurkan.

Waktu pelaksanaannya adalah mulai sejak matahari terbit sampai condong kebarat.

Pada Sholat tidak di sunnahkan adzan maupun iqamah, untuk memulai sholat id, bilal cukup mengucapkan “ASSHOLAATU JAAMIAH” yang artinya “marilah kita kerjakan sholat berjamaah”

B. Sunnah Pada Waktu Hari Raya

Hal-hal sunnah yang dilakukan pada saat hari raya adalah :

1. Mandi, Berhias diri, berpakaian yang sebaik-baiknya dan memakai wangi-wangian Niat mandi hari raya adalah sebagai berikut :

ىٰلاَعَت ِلِ ًةّنُس ى ٰح ْضَلْا / ِرْطِفْلا ِدْيِعِل َلْسُغْلا ُتْيَوَن.

2. Berangkat pagi-pagi, kecuali bagi imam disunahkan berangkat ketika shalat hendak dilaksanakan.

3. Makan sebelum berangkat sholat pada hari raya idul fitri, sedangkan pada hari raya idul adha disunatkan tidak makan apa-apa sebelum berangkat sholat

4. Jalan yang dilewati pada saat berangkat dan pulang sholat hendaknya berlainan 5. Memperbanyak Melantunkan Takbir (Takbiran)

o Idul Fitri : Melantunkan takbir dimulai sejak terbenamnya matahari pada akhir ramadhan sampai dilaksanakannya sholat ied

o Idul Adha : Melantunkan Takbir dimulai sejak shubuh hari arafah tanggal 9 dzulhijjah sampai waktu ashar hari tasyriq yang berakhir pada tanggal 13 dzulhijjah, dan disunatkan bertakbir pada setiap selesai habis shalat fardhu (Takbir yang disunahkan pada setiap selesai shalat disebut takbir muqayyad. Sedangkan Takbir yang disunahkan tidak pada setiap shalat disebut takbir mursal.)

Bacaan Takbir (Takbiran) Yang Lengkap adalah sebagi berikut :

ِلِ ُدْم َحْلاَو ًاريبك ُرَبْكَأ ُا ،ُدْم َحْلا ِلِ َو ُرَبْكَا ُ َا ،ُرَبْكَا ُاَو ،ُا ّلِا َهٰلِا َل ،ُرَبْكَأ ُ َا ،ُرَبْكَأ ُ َا ،ُرَبْكَأ ُ َا َمَزَهَو ،ُهَدْنُج ّزَعَأَو ،ُهَدْبَع َرَصَنَو ،ُهَدْعَو َقَدَص ،ْهَد ْحَو ُا ّلِإ َهٰلِإ َل ،ًلْيِصَأَو ًةَرْكُب ِا َناَحْبُسَو ،ًارْيِثَك ُدْم َحْلا ِلَِو ُرَبْكَأ ُا ،ُرَبْكَأ ُاَو ُا ّلِإ َهٰلِإ َل ،ُهَد ْحَو َباَز ْحَلْا.

6. Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya disertai dengan berjabat tangan. Seperti lafadh:

(6)

7. Menjawab ucapan suka cita (tahni’ah) dengan bacaan:

ٍرْي َخِب ْمُتْنَأَو ٍماَع ّلُك ،ِهِلاَثْمَلِ ُا ُمُكاَي ْحَأ ،ْمُكْنِم ُا َلّبَقَت

D. Cara Menjalankan Sholat Ied (Sholat Idul Fitri dan Idul Adha)

Teknis Pelaksanaan Shalat dan Khutbah Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha adalah sebagai berikut:

1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadh:

ُا ُمُكَمِحَر ًةَعِما َج ِنْيَتَعْكَر ى ٰح ْضَلْا / ِرْطِفلْا ِدْيِعِل ًةّنُس ا ْوّلَص.

2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah:

ىٰلاَعَت ِلِ ِِنْيَتَعْكَر ى ٰحْضَلْا / ِرْطِفْلا ِدْيِعِل ًةّنُس ْيّلَصُأ.

3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka’at pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:

ُرَبْكَأ ُاَو ُا ّلِإ َهٰلِإ َلَو ِلِ ُدْم َحْلاَو ِا َنا َحْبُس

4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta’awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.

5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba

dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil menyerahkan tongkat. Redaksinya semisal:

،ِرْوُرّسلا ُمْوَيَو ،ى ٰحْضَلْا / ِرْطِفْلا ِدْيِع ُمْوَي ،َاذٰه ْمُكَمْوَي ّنَأ اْوُمَلْعِإ ،ُا ُمُكَمِحَر َنْيِنِمْؤُمْلا َةَرْمُزَو َنْيِمِلْسُمْلا َرِشاَعَم ا ْوُتِصْنَأ ،ِرَبْنِمْلا ىَلَع ُبْيِطَخْلا َدِعَص اَذِإ ،َماَيّصلا ِهْيِف ْمُكْيَلَع َمّرَحَو ،َماَعّطلا ِهْيِف ْمُكَل ُا ّلَحَأ ُمْوَي ،رْوُفْغَمْلا ُمْوَيَو اَنِدّيَس ىٰلَع ّلَص ّمُهٰـّللا ،ٍدّمَحُم اَنِدّيَس ىٰلَع ّلَص ّمُهٰـّللا .ُا ُمُكَمِحَر اْوُعْيِطَأَو ،ُا ُمُكَراَجَأ اْوُعَمْساَو ،ُا ُمُكَباَثَأ ٍدّم َحُم اَنِدّيَس ِلآ ىٰلَعَو ٍدّم َحُم اَنَل ْوَمَو اَنِدّيَس ىٰلَع ْمّلَسَو ّلَص ّمُهٰـّللا ،ٍدّم َحُم َانَل ْوَمَو.

6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah. 7. Kemudian muraqi membaca do’a:

اَنَل ْمِت ْخاَو ،ِنْيّدلا ِةَماَقِإ ٰىلَع ْمُهْرّسَيَو ،ِتاَنِمْؤُمْلاَو ِنْيِنِمْؤُمْلاَو ،ِتاَمِلـْسُمْلاَو َنْيِمِلـْسُمْلا َنِم ،َمَلـْسِلْا ّوَق ّمُهٰـّللَا َنْيِمِحاّرلا َمَح ْرَأاَي َكِتَم ْحَرِب َنْيِرِصاّنلا َرْي َخاَيَو ،ِرْيَخْلاِب َكْنِم.

8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.

ُهُتاَكَرَبَو ِا ُةَم ْحَرَو ْمُكْيَلَع ُمَلّسلَا

(7)

دْم َحْلا ِلِ َو ْرَبْكَأ ُ َا ،ْرَبْكَأ ُاَو ُا ّلِإ َهٰلِإ َل ،ْرَبْكََأ ُ َا ،ْرَبْكَأ ُ َا ،ْرَبْكَأ ُ َا

3 ×

10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:

ٍدّم َحُم اَنِدّيَس ِلآ ٰىلَعَو ٍدّم َحُم اَنِدّيَس ٰىلَع ّلَص ّمُهٰـّللَا.

11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.

Pembahasan Lengkap Sholat Hajat

A. Pengertian Sholat Hajat

Sholat Hajat adalah shalat sunnat yang dikerjakan agar hajat (keinginan/kebutuhannya) dikabulkan Allah. Hajat yang dimaksudkan di sini adalah Hajat yang dibenarkan syariat islam,baik berupa perlindungan maupun tercapainya maksud.

Sholat hajat ini dikerjakan beberapa kali,biasanya sampai 7 malam berturut-turut.

Adapun jumlah rakaatnya mulai dari 2 rakaat sampai 12 rakaat,dan setiap 2 rakaat salam, sedangkan waktu pelaksanaanya boleh siang ataupun malam hari, asal bukan waktu-waktu yang terlarang.

Akan tetapi waktu yang terbaik adalah sepertiga malam yang terakhir ( antara pukul 01.000 WIB sampai menjelang shubuh) atau setiap selesai sholat fardhu.

B. Cara Mengerjakan Sholat Hajat

 Cara pelaksanaan shalat hajat sama seperti sholat fardhu,baik bacaan maupun gerakannya, perbedaannya hanyalah pada niat

Bacaan Niat Sholat Hajat :

ىَلَاعَت ِ ّ ِل ِنْيَتَعْكَر ِةَجاَحلا َةّنُس يّلَصُأ

Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

 Adapun suratnya boleh dibaca surat apa saja yang dikehendaki, akan tetapi sebaiknay dibaca surat berikut:

Pada Rakaat pertama setelah surat Alfatihah, Bacalah Surat Al-karifuun sebanyak 3x atau ayat kursi sebanyak 1 x

(8)

 Setelah selesai sholat Hajat Sebaiknya Bacalah dzikir dibawah ini :

o Membaca Sholawat (Allhumma Solli Ala Muhammad ) sebanyak 100X

o Membaca bacaan “ISTIGHFAR” (Astaghfirullohal ‘Adzim) sebanyak 100 X

o Membaca bacaan “TASBIH ” (Subhaanalloh)sebanyak 100 X

o Membaca bacaan “HAMDALLAH” (Alhamdulillah)sebanyak 100 X

o Membaca bacaan “ALLAHUAKBAR”sebanyak 100X

o Membaca bacaan “KALIMAT TAUHID” (Laa ilaa ha Illaallah )sebanyak 100 X

o Membaca bacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 11X o Membaca bacaan Surat Al-Falaq sebanyak 11X o Membaca bacaan Surat Al-Annas sebanyak 11X o Membaca bacaan Surat Ayat Kursi sebanyak 11X

o Membaca bacaan “HAUQOLAH” Sebanyak 100 X

o Membaca bacaan “HASBUNALLAAHU WANI’MAL WAKIL NI’MAL

MAULA WANIKMAN NASIR” Sebanyak 100 X  Membaca Doa Sholat Hajat

Bacaan Doa setelah sholat hajat:“Laa ilaaha illallahul haliimul kariimu

subhaaanallahi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin. As ‘aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaaima maghfiratika wal ghaniimata ming kulli birri wassalaamata min kulli itsmin. Laa tada’ lii dzamban illa ghafartahu walaa hamman illaa farajtahu walaa haajatan hiya laka ridhan illa qodhaitahaa yaa arhamar raahimiin.”

Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha

Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan

memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang”  Setelah Membaca Doa Sholat Hajat , Bersujudlah sambil membaca “Laailaahailla Anta Subhaanaka Inni Kuntum Minaddhoolimiin“, serta memohon apa yang anda inginkan.

D. Dalil Mengenai Sholat Hajat

 “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat dua rakaat (Salat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat” ( HR.Ahmad )

 “Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi ? Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana…. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

(9)

wudhu kemudian salat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi; ia

mengatakan, sanad cerita ini shahih)

 Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan,

“Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat). Setelah itu, berdoalah….” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (salat hajat).” (HR Tirmidzi)

 “Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. al-Baqaroh: 45).

E. Manfaat Sholat Hajat

Selain memahami tata cara sholat Hajat, kita juga perlu mengetahui manfaat sholat Hajat agar lebih termotivasi lagi untuk menjalankannya. Secara umum, manfaat sholat hajat ada dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat lahir

yaitu manfaat yang tampak atau dirasakan secara fisik. Contohnya, seseorang yang berhajat atau memohon kepada Allah agar bisa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sementara, ia tau sangat tipis harapan untuk dapat mencapai hajat tersebut dengan kemampuannya yang terbatas di tengah ribuan pelamar lainnya.Kemudian, ia melaksanakan sholat Hajat dengan penuh keyakinan. Allah mengabulkan hajatnya, pun ia diterima sebagai salah satu PNS. Ini merupakan manfaat lahir yang sangat mungkin akan dirasakan oleh hamba yang mengamalkan sholat sunnah hajat. 2. Manfaat batin

Manfaat batin yaitu manfaat yang tidak tampak dan hanya dirasakan oleh hati.

Manfaat sholat hajat tidak selalu dirasakan secara lahir, akan tetapi yang utama justru manfaat yang dirasakan oleh bantin kita. Diantaranya yaitu:

Rasa tenang dan keyakinan yang kuat akan pertolongan Allah. Lebih siap menerima apa pun jawaban Allah atas setiap doa-doa kita. Semakin yakin akan pertolongan Allah.

(10)

A. Pengertian Sholat Tahajud

Masuk-islam.com - Sholat Tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, dimulai setelah isya hingga terbit fajar atau menjelang subuh, dan setelah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar,hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam makna “Tahajud” yaitu “Bangun dari Tidur”.

Jadi syarat untuk melaksanakan sholat tahajud adalah “telah tidur sebelumnya” walau sebentar.

Hukum Sholat Tahajud adalah sunnat Mu’akkad yaitu sangat dianjurkan, sebab menurut hadist nabi sholat yang paling utuma dikerjakan setelah sholat fardhu adalah sholat tahajud.

Jumlah Rakaat Sholat Tahajud minimal 2 rakaat dan maksimal tidak terbatas

B. Pelaksanaan Sholat Tahajud

Waktu untuk melaksanakan Sholat Tahajjud terbagi menjadi 3 bagian :

Sepertiga malam yang pertama dilakukan dari pukul 19.00 hingga pukul 22.00Sepertiga malam yang kedua dilakukan antara pukul 22.00 hingga pukul 01.00Sepertiga malam terakhir dilakukan antara pukul 01.00 hingga terbit fajar.

Waktu yang paling utama untuk melaksanakan Sholat ahajud adalah sepertiga malam terakhir, pada waktu itu Allah banyak menurunkan rahmatnya ke bumi, sehingga barang siapa berdoa akan dikabulkan, barang siapa meminta akan diberikan, dan barang siapa memohin ampun akan diampuni oleh Allah.

C. Bacaan Niat Sholat Tahajud

Cara mengerjakan sholat tahajud sama dengan cara pelaksanaan sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaanya, perbedaanya hanyalah pada niat, Niat Sholat Tahajud adalah :

َىلاعَت ِ ِل ِنْيَتَعَكَر ِد ّجَهَتلا َةّنُس يّلَصأ

USOLLI SUNNATAT TAHAJJUDDI ROK’ATAINI LILLAHI TA’AALA

D. Keutamaan Sholat Tahajud

Nabi Muhammad SAW bersabda tentang sembilan keutamaan yang dimiliki sholat tahajud. 5 keutamaan dapat dirasakan ketika hidup di dunia dan 4 keutamaan lainnya menjadi bekal saat manusia meninggal.

(11)

1. Allah akan memlihara dari segala bencana dan bala (bala) 2. Wajahnya akan tampak bersinar sebagai tanda ketaatanya 3. Akan dicintai manusia dan hamba allah

4. Lidahnya memiliki kemampuan mengucapkan kata yang mengandung hikmah 5. Akan diberi kelebihan menjadi orang yang bijaksana yaitu diberikan pemahaman

tentang ilmu agama

Berikut 4 Keutamaan Sholat Tahajud di Akhirat

1. Wajahnya akan tampak berseri saat bangkit dari alam kubur pada hari pembalasan nanti

2. Akan memperoleh keringanan waktu dihisab

3. Saat menyeberang shirotol mustaqim dapat melakukan dengan cepat secepat kilat (halilintar)

4. Semua catatan amal perbuatannya di dunia akan diberikan ditangan kanannya Nabi Muhammad SAW kembali bersabda tentang keutamaan sholat tahajud. Ketika Nabi Muhammad menjelaskan tentang keutamaan sholat tahajud kepada para sahabatnya, beliau bersabda:

“Sholat tahajud adalah sarana (meraih) keridhoan Allah, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksanaannya), ranjang di bawah sisi

(pelaksanaannya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksanaanya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat sholat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksanaannya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar di depannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah Swt, pemberat bagi timbangan kebaikan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim dan kunci surga.”

E. Dalil Mengenai Sholat Tahajud

 Ayat Al Qur’an terkait salat tahajjud:

“Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji” (QS : Al-Isro’ : 79)

 Hadits terkait salat tahajjud:“Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Shubuh.” (Al Hadits).

(12)

Bersabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )

F. Doa Sholat Tahajud

Sebenarnya Doa apa saja bisa, karena Allah tidak pernah memberatkan hambanya, namun kalo bisa pakai saja doa dibawah ini:

ُدْم َحْلا َكَلَو ، ّنِهْيِف ْنَمَو ِض ْرَلْاَو ِتاَواَمّسلا ُمّيَق َتْنَأ ُدْمَحْلا َكَلَو ، ّنِهْيِف ْنَمَو ِض ْرَلْاَو ِتاَواَمّسلا ُرْوُن َتْنَأ ُدْمَحْلا َكَل ّمُهّللَا ُكِلَم َتْنَأ ُدْمَحْلا َكَلَو ، ّنِهْيِف ْنَمَو ِض ْرَلْاَو ِتاَواَمّسلا ُكْلُم َكَل ُدْمَحْلا َكَلَو ، ّنِهْيِف ْنَمَو ِض ْرَلْاَو ِتاَواَمّسلا ّبَر َتْنَأ ،ٌق َح ُراّنلاَو ،ٌقَح ُةّن َجْلاَو ،ّقَحْلا َكُؤاَقِلَو ،ّقَحْلا َكُل ْوَقَو ،ّقَحْلا َكُدْعَوَو ،ّقَحْلا َتْنَأ ،ُدْم َحْلا َكَلَو ،ِض ْرَلْاَو ِتاَواَمّسلا ، ُتْمَصاَخ َكِبَو ، ُتْبَنَأ َكْيَلِإَو ، ُتْنَمآ َكِبَو ، ُتْلّكَوَت َكْيَلَعَو ، ُتْمَلْسَأ َكَل ّمُهّللَا ،ٌقَح ُةَعاّسلاَو ،ٌقَح ٌدّمَحُمَو ،ٌقَح َنْوّيِبّنلاَو َتْنَأ ، َتْنَأ ّلِإ َهٰلِإ َل ،ُر ّخَؤُمْلا َتْنَأَو ُمّدَقُمْلا َتْنَأ ، ُتْنَلْعَأ اَمَو ُتْرَرْسَأ اَمَو ، ُتْرّخَأ اَمَو ُتْمّدَق اَم ْيِل ْرِفْغاَف . ُتْمَكاَح َكْيَلِإَو َتْنَأ ّلِإ َهٰلِإ َل ْيِهٰلِإ

Artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-janji-Mu benar, bertemu dengan-janji-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah

kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.

G. Kiat Mudah MEnjalankan Shalat Malam/Qiyamullail

Bangun malam untuk mengerjakan sholat memang bukan main sulitnya, oleh karena itu harus ada kiat-kiat khusus untuk menyiasatinya :

 Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.  Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan

lupa pasang alarm sebelum tidur.

 Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”  Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita

termotivasi untuk melaksanakannya.

(13)

 Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.

 Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.

 Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.

Pembahasan Lengkap Sholat Istikharah

A. Pengertian Sholat Istikharah

Masuk-islam.com – Sholat istikharah adalah Sholat Sunnah 2 rakaat yang dikerjakan untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah terhadap sesuatu di antara beberapa pilihan yang masih diragukan untuk memperoleh keputusan. baik itu untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum.

Shalat istikharah ialah shalat sunat dua rakaat untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara 2 hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Yakni apabila seseorang berhajat dan bercita-cita akan mengerjakan suatu maksud,

sedangkan ia ragu-ragu untuk menentukan pilihannya tersebut, apakah harus dilakukan atau tidak, diambil atau tidak.

Contoh kasus : Salah satu aplikasi shalat istikharah ini misalnya dalam kasus menentukan pasangan hidup. Misalnya saja seorang perempuan bernama fulan yang dipinang oleh 2 orang lelaki yang sama-sama dicintainya.

Maka, untuk menghilangkan keragu-raguannya tersebut, Fulan melaksanakan shalat

istikharah agar Allah memberinya petunjuk, lelaki mana yang baik untuk menjadi pasangan hidupnya.

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Al-Fath (11/220), “Ibnu Abi Hamzah berkata: Amalan yang wajib dan yang sunnah tidak perlu melakukan istikharah dalam melakukannya, sebagaimana yang haram dan makruh tidak perlu melakukan istikharah dalam meninggalkannya.

Maka urusan yang butuh istikharah hanya terbatas pada perkara yang mubah dan dalam urusan yang sunnah jika di depannya ada dua amalan sunnah yang hanya bisa dikerjakan salah satunya, mana yang dia kerjakan lebih dahulu dan yang dia mencukupkan diri dengannya.” Maka janganlah sekali-kali kamu meremehkan suatu urusan, akan tetapi hendaknya kamu beristikharah kepada Allah dalam urusan yang kecil dan yang besar, yang mulia atau yang rendah, dan pada semua amalan yang disyariatkan istikharah padanya. Karena terkadang ada amalan yang dianggap remeh akan tetapi lahir darinya perkara yang mulia.”

(14)

 Salat istikharah boleh dikerjakan paling sedikit 2 rakaat atau hingga 12 rakaat (enam salam)

 Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, baca Surah Al-Kafiruun (1 kali), dilanjukan membaca surat Al- Qashash ayat 68-69 sebanyak 7x.

Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang kedua, baca 1 Surah Al-Ikhlas (1 kali), dilanjutkan membaca surat Al-ahzaab ayat 36 7x.

Ada pula bacaan lainnya, selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, baca ayat Al-Kursi (7 kali). Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang kedua, baca Surah Al-Ikhlas (11 kali).

 Shalat istikharah lebih utama jika dikerjakan pada waktu malam hari, karena biasanya pada suasana hening hati akan khusyu’ dalam sholat dan membaca doa.

Bacaan Niat shalat istikharah:

Ushalli sunnatal istikharah rak’ataini lillaahi ta’alaa.

Artinya: “Aku niat shalat sunat istikharah dua rakaat karena Allah.”

seusai shalat lalu berdoalah dengan doa istikharah. Lalu setelah itu, mintalah petunjuk atas apa yang diragukannya.

C. Doa Setelah Sholat Istikharah

ُمّلَع َتْنَأَو ُمَلْعَأ َلَو ُمَلْعَتَو ُرِدْقَأ َلَو ُرِدْقَت َكّنِإَف ، ِميِظَعْلا َكِل ْضَف ْنِم َكُلَأْسَأَو ، َكِتَرْدُقِب َكُرِدْقَتْسَأَو كِمْلِعِب َكُريِخَتْسَأ ىّنِإ ّمُهّللا ، ِهيِف ىِل ْكِراَب ّمُث ىِل ُهْرّسَيَو ىِل ُهْرُدْقاَف ىِرْمَأ ِةَبِقاَعَو ىِشاَعَمَو ىِنيِد ىِف ىِل ٌرْيَخ َرْمَلا اَذَه ّنَأ ُمَلْعَت َتْنُك ْنِإ ّمُهّللا ، ِبوُيُغْلا ُثْي َح َرْيَخْلا ىِل ْرُدْقاَو ، ُهْنَع ىِنْفِرْصاَو ىّنَع ُهْفِرْصاَف ىِرْمَأ ِةَبِقاَعَو ىِشاَعَمَو ىِنيِد ىِف ىِل ٌرَش َرْمَلا اَذَه ّنَأ ُمَلْعَت َتْنُك ْنِإَو ىِنِض ْرَأ ّمُث َناَك

Allahumma inniy astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhim, fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa ‘Abdullah’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibati amriy” atau; ‘Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibati amriy” aw qaola; fiy ‘aajili amriy wa aajilihi fashrifhu ‘anniy washrifniy ‘anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar dhiniy.”

(15)

Beliau bersabda: “Dia sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu”. (HR. Al-Bukhari no. 1162)

D. Berbagai Petunjuk yang Mungkin Datang Seusai Istiharah

 Allah memberikan petunjuk melalui mimpi  Petunjuk melalui firasat

 Petunjuk melalui ketetapan hati

 Petunjuk dengan menjauhkan orang tersebut dari yang tidak baik untuk dirinya dan mendekatkan dengan apa yang baik untuknya

E. Dalil yang berhubungan dengan Sholat Istikharah

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu anhu berkata:

ْمُكُد َحَأ ّمَه اَذِإ ُلوُقَي ِنآ ْرُقْلا ْنِم َةَروّسلا اَنُمّلَعُي اَمَك اَهّلُك ِروُمُ ْلا يِف َةَرا َخِتْس ِلا اَنُمّلَعُي َمّلَسَو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ِ ّا ُلوُسَر َناَك ْلُقَيِل ّمُث ِةَضيِرَفْلا ِرْيَغ ْنِم ِنْيَتَعْكَر ْعَك ْرَيْلَف ِرْمَ ْلاِب

ُم ّلَع َتْنَأَو ُمَلْعَأ َلَو ُمَلْعَتَو ُرِدْقَأ َلَو ُرِدْقَت َكّنِإَف ِميِظَعْلا َكِل ْضَف ْنِم َكُلَأْسَأَو َكِتَرْدُقِب َكُرِدْقَتْسَأَو َكِمْلِعِب َكُريِخَتْسَأ يّنِإ ّمُهّللا يِل ُه ْرُدْقاَف ِهِلِجآَو يِرْمَأ ِلِجاَع َلاَق ْوَأ يِرْمَأ ِةَبِقاَعَو يِشاَعَمَو يِنيِد يِف يِل ٌرْيَخ َرْمَ ْلا اَذَه ّنَأ ُمَلْعَت َتْنُك ْنِإ ّمُهّللا ِبوُيُغْلا يِرْمَأ ِلِجاَع يِف َلاَق ْوَأ يِرْمَأ ِةَبِقاَعَو يِشاَعَمَو يِنيِد يِف يِل ٌرَش َرْمَ ْلا اَذَه ّنَأ ُمَلْعَت َتْنُك ْنِإَو ِهيِف يِل ْكِراَب ّمُث يِل ُهْرّسَيَو ُهَت َجا َح يّمَسُيَو َلاَق يِنِض ْرَأ ّمُث َناَك ُثْيَح َرْي َخْلا يِل ْرُدْقاَو ُهْنَع يِنْفِرْصاَو يّنَع ُهْفِر ْصاَف ِهِلِجآَو

Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami istikharah dalam setiap urusan yan kami hadapi sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Qur’an. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang dari kalian menghadapi masalah maka ruku’lah (shalat) dua raka’at yang bukan shalat wajib kemudian berdo’alah: Allahumma inniy astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhim, fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa ‘Abdullah’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibati amriy” atau; ‘Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibati amriy” aw qaola; fiy ‘aajili amriy wa aajilihi fashrifhu ‘anniy washrifniy ‘anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar dhiniy.” (HR. Al-Bukhari no. 1162)

F. Beberapa Permasalahan (Tanya Jawab) Seputar Sholat istikharah:

1. Apakah boleh istikharah dengan doa selain doa di atas atau dengan bahasa Indonesia?Jawab: Jabir bin Abdillah radhiallahu anhu berkata dalam hadits di atas, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami istikharah dalam setiap urusan yang kami hadapi sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Qur’an.”

(16)

sebagaimana suatu ayat dalam Al-Qur`an tidak boleh ditambah atau dikurangi atau dirubah maka demikian halnya dengan doa istikharah. Karenanya tidak boleh berdoa dengan membaca terjemahannya semata, tapi dia harus membacanya sebagaimana Nabi mengajarkannya.Barangsiapa yang berdoa dengan terjemahannya maka dia tidak teranggap melakukan istikharah, akan tetapi dia hanya dianggap sedang berdoa kepada Allah. Hal ini telah diisyaratkan oleh Muhammad bin Abdillah bin Al-Haaj Al-Maliki rahimahullah dalam Al-Madkhal (4/37-38)

2. Apakah boleh langsung berdoa dengan doa di atas tanpa melakukan shalat sebelumnya?Jawab: Wallahu a’lam, yang nampak bahwa 2 rakaat dengan doa ini merupakan satu kesatuan dalam istikharah. Karenanya barangsiapa yang hanya berdoa tanpa mengerjakan shalat maka dia tidak dianggap mengerjakan istikharah yang tersebut dalam hadits ini. Walaupun dia tetap dianggap sebagai orang yang berdoa kepada Allah.

Akan tetapi jika dia ada uzur dalam mengerjakan shalat -misalnya wanita yang tengah haid atau nifas-, maka dia boleh langsung berdoa dan itu sudah dianggap sebagai istikharah karenanya adanya uzur untuk tidak mengerjakan shalat. Ini merupakan mazhab Al-Hanafiah, Al-Malikiah, dan Asy-Syafi’iyah.Imam An-Nawawi berkata dalam Al-Adzkar hal. 112, “Jika dia tidak bisa mengerjakan shalat karena ada uzur, maka hendaknya dia cukup beristikharah dengan doa.”

3. Apakah dua rakaat ini merupakan shalat khusus, ataukah berlaku untuk semua shalat sunnah dua rakaat?Jawab: Lahiriah hadits menunjukkan ini merupakan shalat dua rakaat khusus dengan niat untuk istikharah. Hanya saja jika seseorang shalat sunnah rawatib dengan niat rawatib sekaligus niat istikharah (menggabungkan niat), maka itu sudah cukup baginya dan dia sudah boleh langsung berdoa

setelahnya.Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Jika dia meniatkan shalat itu dengan niatnya dan dengan niat shalat istikharah secara bersamaan (menggabungkan niatnya, pent.) maka shalatnya itu sudah syah dianggap sebagai istikharah, berbeda halnya jika dia tidak meniatkannya (sebagai shalat istikharah).” (Fath Al-Bari: 11/221)

Sekedar menguatkan isi hadits, bahwa dua rakaat yang dimaksud haruslah merupakan shalat sunnah. Karenanya shalat subuh tidak bisa diniatkan sebagai shalat istikharah karena dia merupakan shalat wajib.

4. Adakah surah khusus yang disunnahkan untuk dibaca dalam shalat istikharah?

Jawab: Al-Hafizh Al-Iraqi rahimahullah berkata, “Saya tidak menemukan sedikitpun dalam jalan-jalan hadits istikharah adanya penentuan surah tertentu yang dibaca di dalamnya.” (Umdah Al-Qari`: 7/235)

Inilah pendapat yang benar karena tidak ada satupun dalil yang menunjukkan adanya surah tertentu yang lebih utama dibaca dalam shalat istikharah. Sementara tidak boleh menentukan lebih utamanya suatu surah dibandingkan yang lainnya dari sisi bacaan kecuali dengan dalil yang shahih.

(17)

Jika dia tidak sanggup, maka Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Dalam keadaan seperti ini dia diperbolehkan membaca doa ini dengan melihat kepada kitab atau catatannya. Al-Lajnah Ad-Da`imah menjawab ketika diajukan pertanyaan yang senada dengan di atas, “Jika engkau menghafal doa istikharah atau engkau membacanya dari kitab, maka tidak ada masalah. Hanya saja kamu wajib bersungguh-sungguh dalam berkonsentrasi dan khusyu’ kepada Allah serta jujur dalam berdoa.” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah: 8/161)

6. Bolehkah shalat istikharah pada waktu yang terlarang shalat?Jawab: Jika shalat istikharahnya masih bisa ditunda hingga keluar dari waktu yang terlarang maka inilah yang lebih utama dia kerjakan. Akan tetapi shalat istikharah ini jika tidak bisa diundur atau dia butuhkan saat itu juga, maka dia boleh mengerjakannya saat itu juga

walaupun pada waktu yang terlarang. Karena jika shalat istikharah itu dibutuhkan secepatnya, maka jadilah dia shalat sunnah yang disyariatkan karena adanya sebab, sementara sudah dimaklumi bahwa waktu-waktu terlarang shalat ini tidak berlaku pada shalat-shalat sunnah yang mempunyai sebab, seperti tahiyatul masjid, shalat sunnah wudhu, dan semacamnya.

Bolehnya shalat sunnah yang mempunyai sebab dikerjakan pada waktu-waktu terlarang merupakan mazhab Imam Asy-Syafi’i dan sebuah riwayat dari Imam Ahmad, serta pendapat yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiah. (Lihat Majmu’ Al-Fatawa: 23/210-215)

7. Apa yang dia lakukan setelah istikharah?Jawab: Sebelumnya butuh diingatkan bahwa sebelum melakukan istikharah hendaknya dia mengosongkan hatinya dari kecondongan kepada salah satu urusan dari dua urusan yang dia akan mintai pilihan (tidak berpihak kepada satu pilihan). Akan tetapi hendaknya dia melepaskan diri dari semua pilihan tersebut dan betul-betul pasrah menyerahkan nasibnya dan pilihannya kepada Allah Ta’ala.

Imam Al-Qurthuby berkata, “Para ulama menyatakan: Hendaknya dia mengosongkan hatinya dari semua pikiran (berkenaan dengan urusan yang akan dia hadapi) agar hatinya tidak condong kepada salah satu urusan (sebelum dia istikharah).” (Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur`an: 13/206)

Kemudian, setelah dia melakukan istikharah, maka hendaknya dia memilih untuk mengerjakan apa yang hendak dia lakukan dari urusan yang tadinya dia minta pilihan padanya. Jika urusan itu merupakan kebaikan maka insya Allah Allah akan

memudahkannya dan jika itu merupakan kejelekan maka insya Allah Allah akan memalingkannya dari urusan tersebut.

(18)

diyakini oleh sebagian orang bahwa: Siapa yang sudah melakukan istikharah maka dia tidak melakukan apa-apa hingga mendapatkan mimpi yang baik atau mimpi yang akan mengarahkannya dan seterusnya. Ini sungguh merupakan perbuatan orang yang jahil tatkala dia menyandarkan urusannya pada sebuah mimpi, wallahul musta’an. 8. Jika hatinya masih ragu-ragu atau hatinya belum mantap dalam mengerjakan

urusan yang tadinya dia sudah beristikharah untuknya. Apakah dia boleh mengulangi shalat istikharahnya?Jawab: Boleh berdasarkan beberapa dalil di antaranya:

o Istikharah merupakan doa, dan di antara kebiasaan Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam berdoa adalah mengulanginya sebanyak tiga kali.

Hadits ini kami bawakan bukan untuk menunjukkan shalat istikharah diulang sebanyak tiga kali, akan tetapi hanya untuk menunjukkan bolehnya

mengulangi doa.

o Shalat istikharah adalah shalat yang disyariatkan karena adanya sebab. Karenanya, selama sebab itu masih ada dan belum hilang maka tetap disyariatkan mengerjakan shalat ini.

Inilah yang dipilih oleh sejumlah ulama di antanya: Imam Badruddin Al-Aini dalam Umdah Al-Qari` (7/235), Ali Al-Qari dalam Mirqah Al-Mafatih (3/406), dan Imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar (3/89).

9. Haruskah shalat istikharah dikerjakan di malam hari?Jawab: Dalam hadits di atas tidak ada keterangan waktu pengerjaannya. Karena shalat ini bisa dikerjakan kapan saja baik siang maupun malam hari. Barangsiapa yang meyakini shalat ini hanya bisa dikerjakan di malam hari maka keyakinannya ini keliru. Walaupun

tentunya jika dia mengerjakannya pada waktu-waktu dimana doa mustajabah -seperti antara azan dan iqamah, sepertiga malam terakhir, dan seterusnya-, maka itu lebih utama.

Pengertian Sholat Dhuha dan Cara Mengerjakannya (Lengkap)

A. Pengertian Sholat Dhuha

Salat Duha adalah Salat Sunah yang di kerjakan ketika waktu Dhuha yaitu waktu dimana Matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu zuhur.

Jumlah rakaat salat duha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.

B. Tata Cara (Baca’an) Sholat Dhuha

Bacaan niat sholat dhuha adalah sebagai berikut :

(19)

USOLLI SUNNATADH DHUHAA ROK’ATAINI LILLAHI TA’AALA  Rakaat pertama setelah membaca al-fatihah disunahkan membaca Surah

Asy-Syams atau Surah Al-Kafirun

Rakaat kedua setelah membaca al-fatihah disunahkan membaca Surah Ad-Duha

atau Surah Al-Ikhlas

C. Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha

Ada doa khusus setelah sholat dhuha, meskipun pada dasarnya anda membaca doa apa saja juga boleh sesuai kemampuan anda, berikut adalah bacaan sholat dhuha :

َناَك ْنإ ّمُهّللا كُتَمْصِع ُةَم ْصِعْلاَو كُتَرْدُق ُةَرْدُقْلاَو كُتّوُق ُةّوُقْلاَو كُلاَمَج ُلاَم َجْلاَو كُؤاَهَب اَهَبْلاَو كُؤاَحَض ى َحّضلا ّنإ ّمُهّللا اًديِعَب َناَك ْنِإَو ُهْرّهَطَف اًماَرَح َناَك ْنِإَو ُهْرّسَيَف اًرِسْعُم َناَك ْنِإَو ُه ْجِر ْخَأَف ِض ْرَ ْلا يِف َناَك ْنِإَو ُهْلِزْنَأَف ِءاَمّسلا يِف يِقْزِر َنيِحِلاّصلا كَداَبِع تْيَتآ اَم يِنِتآ كِتَرْدُقَو كِتّوُقَو كِلاَم َجَو كِئاَهِبَو َكِئاَحَض ّقَحِب ُهْبّرَقَف

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHALIHIN.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka

keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh

dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, Kekuatan-Mu, dan Kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

D. Dalil Perintah Sholat Dhuha (Keutamaan dan Manfaat Sholat Dhuha)

1. Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat

sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al-Jami`: 634)

(20)

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)

3. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan

subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

4. Memperoleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (“Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

5. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:

“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)

6. Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk

(21)

mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6

A. PENGERTIAN SHOLAT TAUBAT

Shalat taubat adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebagai taubat kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan, shalat taubat juga merupakan bentuk ungkapan penyesalan kita kepada Allah, dan sebagai pernyataan bahwa dirinya akan kembali kepada ketaatan, dan tidak akan melakukan perbuatan dosa.

B. DALIL TENTANG SHALAT TAUBAT

Hadits sahih riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dalam Musnad .

ُهَل ُ ّا َرَفَغ ّلِإ َا ُرِفْغَتْسَي ّمُث ، ِنْيَتَعْكَر يّلَصُيَف ُموُقَي ّمُث ، َروُهّطلا ُنِس ْحُيَف اًبْنَذ ُبِنْذُي ٍدْبَع ْنِم اَم

Artinya: Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, lalu ia bersuci dengan baik, lalu berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya.

Kemudian Nabi membaca surat Ali Imron 3:135

ْمَلَو ُ ّا ّلِإ َبوُنّذلا ُرِفْغَي ْنَمَو ْمِهِبوُنُذِل اوُرَفْغَتْساَف َ ّا اوُرَكَذ ْمُهَسُفْنَأ اوُمَلَظ ْوَأ ًةَشِحاَف اوُلَعَف اَذِإ َنيِذّلاَو[ :ةيلا هذه أرق مث، َنوُمَلْعَي ْمُهَو اوُلَعَف اَم ىَلَع اوّرِصُي

Artinya: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

C. WAKTU PELAKSANAAN SHALAT TAUBAT

Shalat taubat (tobat) termasuk dari shalat sunnah mutlak yang dapat dilaksanakan kapan saja. Siang dan malam. Kecuali waktu yang dilarang melakukan shalat sunnah.

Adapun waktu larangan shalat sunnah ada 5 (lima) sebagai berikut:

1. Dari terbit fajar kedua sampai terbit matahari.

(22)

4. Dari shalat ashar sampai tenggelam matahari.

5. Menjelang tenggelam matahari sampai tenggelam sempurna.

D. CARA MENGERJAKAN SHALAT TAUBAT

Jumlah rakaat shalat taubat ada 2 rakaat, Cara melakasanakan shalat taubat sama seperti shalat fardhu, hanya saja berbeda pada niatnya,

 Bacaan Niat Shalat Taubat :

يلاعت ل نيتعكر ةبوتلا ةنس يلصأ

Usholli Sunnatal Taubati Rok’ataini Lillaahi Ta’aalaa

Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rokaat karena Allah.

 Surat yang dibaca pada shalat taubat bisa surat apa saja, namun sebaiknya baca surat dibawah ini :

Rakaat pertama: Membaca Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun Rakaat kedua: membaca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas.  Setelah salam, lalu membaca istighfar 100 kali ِمْيِظَعْلا َاُرِفْغَتْسَا

 Setelah istighfar, baca doa dibawah ini: ِةَب ْوّتلا ِلْهَا َلاَمْعَاَو ىَدُهْلا ِلْهَا َقْيِف ْوَت َكُلَاْسَا ىّنِا ّمُهّللَا

ّمُهّللَا . َكَفاَخَا ىّتَح ِمْلِعْلا ِلْهَا َناَف ْرِعَو ِعَرَوْلا ِلْهَا َدّبَعَتَو ِةَبْغ ّرلا ِلْهَا َبَلَطَو ِةَيْشَخْلا ِلْهَا ّدِجَو ِرْبّصلا ِلْهَا َمْزَعَو ِةَب ْوّتلاىِف َك َحِص اَنُا ىّتَح َكاَضِر ِهِب ّقِحَتْسَا ًلَمَع َكِتَع اَطِب َلَمْعَا ىّتَح َكْيِصاَعَم ْنَع ىِن ُزُج ْحَت ًةَف اَخَم َكُلَاْسَا ىّنِا ِقِلاَخ َناَحْبُس . َكِب ٍنَظ َنْسُحَواَهّلُك ِرْوُمُلْا َف َكْيَلَع َلّك َوَتَا ىّتَحَو َكَل اًّبُح َةَحْيِصّنلا َكَل َصِل ْخَا ىّتَحَو َكْنِم اًف ْوَخ ٍر ْوُنArtinya: Ya Alloh sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu

Taufiq(pertolongan)nya orang-orang yang mendapatkan petunjuk(hidayah),dan perbuatannya orang-orang yang bertaubat, dan cita-cita orang-orang yang sabar, dan kesungguhan orang-orang yang takut, dan pencariannya orang-orang yang cinta, dan ibadahnya orang-orang yang menjauhkan diri dari dosa (wara’), dan ma’rifatnya orang-orang berilmu sehingga hamba takut kepada-Mu. Ya Alloh sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengi hamba dari durhaka kepada-Mu, sehingga hamba menunaikan keta’atan kepada-Mu yang berhak mendapatkan ridho-Mu sehingga hamba tulus kepada-Mu dalam bertaubat karena takut pada-Mu, dan sehingga hamba mengikhlaskan ketulusan untuk-Mu karena cinta kepada-Mu, dan sehingga hamba berserah diri kepada-Mu dalam semua urusan, dan hamba memohon baik sangka kepada-Mu. Maha suci Dzat Yang Menciptakan Cahaya.

Pembahasan Lengkap Tentang Sholat Istisqo

(23)

Masuk-islam.com – Istisqo menurut bahasa adalah meminta turun hujan. menurut istilah yaitu meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan dengan cara tertentu ketika dibutuhkan hamba-Nya.

Sholat Istisqo adalah shalat sunnat 2 rakaat yang dikerjakan unntuk memohon turunnya hujan.

Hukum shalat Istisqo adalah sunnah muakkad bagi yang terkena musibah kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya.

Untuk Memohon turunnya hujan ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Berdoa saja, baik diri sendiri maupun bersama-sama

2. Berdoa pada setiap selesai sholat fardhu atau dalam khutbah jum’at 3. Mengerjakan Sholat sunnat 2 rakaat yaitu sholat Istisqo

Waktu Istisqo

Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja, dan lebih baik jika dilakukan saat khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka Waktu yang utama adalah pada waktu Dhuha sampai Zhuhur sebagaimana shalat Id.

Tempat Shalat Istisqo

Shalat Istisqo dapat dilakukan di masjid atau di luar masjid

B. Adab sebelum shalat Istisqo

Sebelum sholat istisqo seorang imam hendaknya memerintahkan masyarakat untuk: 1. Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena doa orang puasa tak akan ditolak

2. Menjauhkan dari kedzaliman dan taubat dari kemaksiatan, karena inilah yang menjadi penyebab tertahannya air dari langit

3. Banyak berbuat baik dan bersedekah, karena hal ini akan memperbesar kemungkinan doa diterima

4. Pada hari ke empat, keluar menuju tempat sholat,dengan mengajak anak-anak,orang tua dan juga membawa binatang ternak, dengan terlebih dahulu

mandi,bersiwak,bersuci, dan mengenakan pakaian yang sederhana serta tak memakai wangi-wangian

(24)

 Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Ied, rakaat pertama takbir tujuh kali dan

rokaat kedua takbir lima kali. Ibnu Abbas berkata:” lakukan pada Istisqo seperti pada waktu ‘Ied”.

Bacaan Niat Sholat Istisqa adalah sebagai berikut :

USHOLLI SUNNATAL ISTISQoOI ROK’ATAINI MAKMUUMAN/IMAAMAN LILLAHI TA’AALAA

 Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua surat Al-Ghasiyah

 Khatib di sunnatkan memakai selendang (sorban)  Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali

Khutbah pertama dimulai dengan membaca Istighfar 9 kali

isi khutbah hendaknya anjuran agar masyarakat bertaubat dan memperbanyak istighfar, serta merendahkan diri dihadapan Allah, yakni bahwa permohonan mereka akan dikabulkan, dan hendaknya membaca pula surat Nuh ayat 10 dan 11

Khutbah kedua membaca istighfar 7 kali

Pada khutbah kedua khatib hendaknya memindahkan letak selendangnya dari kanan ke kiri dan yang diatas menjadi dibawah

 Ketika Berdoa hendaklah mengangkat dua tangan lebih tinggi dari biasanya. Berikut adalah Bacaan Doa Istisqo

ّلِإ َهَلِإ َل ،ُ ّ َا َتْنَأ ّمُهّللَا ،ُديِرُي اَم ُلَعْفَي ُ ّ َا ّلِإ َهَلِإ َل ،ِنيّدلَا ِمْوَي ِكِلاَم ،ِميِحّرلَا ِنَم ْحّرلَا ، َنيِمَلاَعْلَا ّبَر ِ ّ ِل ُدْمَحْلَا ٍنيِح ىَلِإ اًغ َلَبَو ًةّوُق َتْلَزْنَأ اَم ْلَع ْجاَو ، َثْيَغْلا اَنْيَلَع ْلِزْنَأ ،ُءاَرَقُفْلَا ُن ْحَنَو ّيِنَغْلَا َتْنَأ ، َتْنَأ

ّمُهّللا ؛ًامِئاَد ًاقَبَط ًاّماع ًا ّحَس ًلّل َجُم ًاقَدَغ ًائيِرَم ًائيِنَه ًاثيِغُم ًاثْيَغ انِقْسا ّمُهّللا ،اَنِقْسا ّمُهّللا اَنِقْسا ّمُهّللا اَنِقْسا ّمُهّللا ؛ًاراَرْدِم انْيَلَع َءامّسلا ِلس ْرأف ،ًاراّفَغ َتْنُك َكّنِإ َكُرِفْغَتْسَن اّنإ ّمُهّللا ؛ِةَيِدْولا ِنوُطُبَو ،ِرَجّشلا ِتِبانَمَو ِباَرّظلا ىلع كنضلاو دهجلاو ءاوولا نم قلخلاو مئاهبلاو ِدلِبلاو ِدابِعلاِب ّنإ مهللا . َنيِطِناَقلا َنِم انْلَع ْجَت لَو َثْيَغلا انِقْسا ّمُهّللا ِتاكَرَب ْنِم انَل ْتِبْنأو ،ِءامّسلا ِتاكَرَب ْنِم انِقْساَو ،َع ْرّضلا انَل ّرِدأَو ،َع ْرّزلا انَل ْتِبْنأ ّمُهّللا .كيلإ لإ هوكشن ل ام َكُرْيَغ ُهُفِشْكَي ل ام ِءلَبلا َنِم اّنَع ْفِشْكاو ،َي ْرُعلاو َعوُجلاَو َدْه َجلا اّنَع ْعَف ْرا ّمُهّللا ؛ِض ْرلا

اَنَت ْرَمَأ اَمَك َكاَنْوَعَد ْدَقَو ،َكَتَباَجِإ اَنَتْدَعَوَو َكِئاَعُدِب اَنَتْرَمَأ َتْنَأ ّمُهّللَا .ِءاَدْعَلا ىَلَع اَنْرُصْناَو َثْيَغلا اَنِقْسا ّمُهّلَلَا .انقزر ةعسو ،انايقس يف كتباجإو ،انفراق ام ةرفغمب انيلع ننما ّمُهّللَا ،اَنَتْدَعَو اَمَك اَنْبَجَأَف

(25)

sawah ladang dan danau-danau. Ya Allah kami beristighfar kepada-Mu,

sesungguhnya Engkau penerima ampun, turunkan kepada hujan dari langit yang terus menerus memberikan kebaikan. Ya Allah turunkanlah hujan dan jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah negeri dan penduduknya mengalami kesulitan, kesengsaraan, kesempitan dan kami tidak mengadu kecuali kepada-Mu. Ya Allah tumbuhkanlah bagi kami tanaman, suburkanlah susu-sus ternak kami,

turunkanlah hujan dari keberkahan langit dan tumbuhkanlah tanaman dari keberkahan bumi. Ya Allah angkatlah dari kami kesusahan, kelaparan, dan terbukanya aurat, singkapkan dari kami musibah dan tidak ada yang dapat menyingkapkannya kecuali Engkau

Ya Allah turunkanlah hujan dan tolonglah kami atas musuh. Ya Allah Engkau telah memerintahkan kami untuk berdoa, dan berjanji untuk mengabulkan. Dan kami telah berdoa sebagaimana engkau perintahkan, maka kabulkanlah sebagaimana Engkau telah janjikan. Ya Allah berikanlah anugerah ampunan-Mu atas kesalahan kami, dan kabulkan hujan untuk kami dan kelapangan rezeki.

Jika setelah selesai sholat belum juga turun hujan, maka keesokan harinya dilaksanakan lagi shalat istisqa hingga beberapa kali sampai turun hujan.

Doa Ketika Hujan Telah Turun

ِهِتَم ْحَرَو ِا ِل ْضَفِب اَن ْرِطُم : َن ْوُل ْوُقَيَو .اَنْيَلَع َلَو اَنْيَلاَو َح ّمُهّللَا .ًاعفان ًائيِنَه ًاَبّيَص ُهلَع ْجا ّمُهّللا

Ya Allah jadikan hujan yang menyejahterakan dan bermanfaat. Ya Allah turunkan di sekeliling kami bukan adzab bagi kami. Dan jamaah mengucapkan:” Hujan turun dengan karunia dan rahmat Allah.

D. Dalil Shalat Istisqo

Allah SWT berfirman:

ْمُكَل ْلَع ْجَيَو ٍتاّن َج ْمُكَل ْلَع ْجَيَو َنيِنَبَو ٍلاَوْمَأِب ْمُكْدِدْمُيَو. اًراَرْدِم ْمُكْيَلَع َءاَمّسلا ِلِس ْرُي. اًراّفَغ َناَك ُهّنِإ ْمُكّبَر اوُرِفْغَتْسا ُتْلُقَف .اًراَهْنَأ

Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, –sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun–,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan

mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12) Hadits Rasulullah SAW:

(26)

Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah, lalu beliau shalat dua rakaat seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini. Riwayat Imam Lima dan dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.

ُبُط ْخَي ٌمِئاَق َمّلَسَو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ِ ّا ُلوُسَرَو ِرَبْنِمْلا َها َجِو َناَك ٍباَب ْنِم ِةَعُمُجْلا َم ْوَي َل َخَد ًلُجَر ّنَأ ُرُكْذَي ٍكِلاَم َنْب ِسَنَأ نع

Dari Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa ada seorang lelaki pada hari Jum’at masuk dari pintu menuju mimbar. Sedang Rasulullah SAW berkhutbah. Dia menemui rasul SAW sambil berdiri dan berkata: wahai Rasulullah SAW telah musnah binatang ternak dan sumber mata air sudah tidak mengalir. Mohonlah pada Allah agar menurunkan air untuk kami. Berkata Anas: Maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan ke langit dan berdoa: Ya Allah turunkan bagi kami hujan 3x. Berkata Anas RA Demi Allah pada saat kami tidak melihat di langit mendung, gumpalan awan atau apapun. Dan sebelumnya di antara rumah kami dan gunung tidak ada penghalang untuk melihatnya”. Berkata Anas RA, “Maka muncullah di belakangnya mendung seperti lingkaran. Dan ketika sampai di tengah, menyebar dan turunlah hujan.” Anas RA berkata: “Maka kami tidak melihat matahari selama enam hari”. Kemudian muncul lagi lelaki tersebut dari arah pintu yang sama pada Jum’at sesudahnya dan Rasul SAW sedang khutbah. Dia menghadap Rasul saw sambil berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah SAW harta-harta hancur dan sungai-sungai penuh, berdoalah kepada Allah agar menghentikannya. Maka Rasulullah SAW mengangkat tangan dan berdoa Ya Allah berilah hujan sekeliling kami bukan adzab bagi kami, jatuh pada tanah, gunung-gunung,

pegunungan, bukit-bukit, danau- danau dan tempat tumbuh pepohonan.” (HR. Bukhari)

Shalat Tahiyatul Masjid (Pembahasan Lengkap)

A. Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid

Shalat tahiyatul masjid adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan ketika masuk ke masjid, sebagai suatu bentuk penghormatan kepada masjid.

Karena masjid termasuk Baitullah (Rumah Allah),maka perlu suatu bentuk penghormatan, hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata”Tahiyyatul Masjid” yaitu

“penghormatan terhadap masjid”.

B. Hukum Shalat Tahiyatul Masjid dan Kapan Waktunya

(27)

C. Dalil Tentang Shalat Tahiyyatul Masjid

Dari Abu Qatadah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

َسِل ْجَي ْنَأ َلْبَق ِنْيَتَعْكَر ْعَك ْرَيْلَف َدِجْسَمْلا ْمُكُد َحَأ َل َخَد اَذِإ

“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 dan Muslim no. 714)

Dari Jabir bin Abdullah -radhiallahu anhu- dia berkata:

ِنْيَتَعْكَر ْعَك ْراَف ْمُق ُكْيَلُس اَي :ُهَل َلاَقَف . َسَل َجَف , ُبُط ْخَي َمّلَسَو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ِ ّا ُلوُسَرَو ِةَعُمُجْلا َم ْوَي ّيِناَفَطَغْلا ٌكْيَلُس َءا َج اَمِهيِف ْزّوَجَتَيْلَو ِنْيَتَعْكَر ْعَكْرَيْلَف ُبُط ْخَي ُماَمِ ْلاَو ِةَعُمُجْلا َمْوَي ْمُكُدَحَأ َءاَج اَذِإ :َلاَق ّمُث !اَمِهيِف ْزّوَجَتَو

“Sulaik Al-Ghathafani datang pada hari Jum’at, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah, dia pun duduk. Maka beliau pun bertanya padanya, “Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka’at, kerjakanlah dengan ringan.” Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jum’at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah dia shalat dua raka’at, dan hendaknya dia mengerjakannya dengan ringan.” (HR. Al-Bukhari no. 49 dan Muslim no. 875)

D. Cara Melaksanakan Shalat Tahiyyatul Masjid

 Berniat shalat Tahiyatul Masjid :

ىلاَعَت ِل ِنْيَتَعْكَر ِدِجْسَمْلا َةّيِحَت ًةّنُس يّلَصُأ

Usholli Sunnata Tahiyyatil Masjidi Rak’ataini Lillahi Ta’aala

“Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”  Takbiratul ihram

 Shalat dua rakaat seperti pada umumnya shalat sunnat

 Salam.

E. Tanya Jawab ( Apakah Boleh Shalat Sunat Ketika Khutbah Berlangsung )

Ada dua pendapat menanggapi masalah ini:

1. Tetap mendirikan salat Tahiyyatul Masjid, namun hendaknya dilakukan secara ringkas saja, cukup 2 rakaat saja, jangan diperpanjang. Pendapat ini diikuti oleh penganut madzhab Syafi’iyah dan Hanbaliyah,Diriwayatkan dari Abi Said ra:Ada seseorang masuk masjid pada hari Jumat, dan Rasulullah saw. sedang khutbah di atas mimbar. Lantas Rasul memerintahkannya untuk melakukan salat dua rekaat. 2. Tahiyyatul Masjid dianggap sudah gugur begitu khutbah dimulai. Pendapat ini diikuti

oleh penganut madzhab Hanafiyah dan Malikiyah. Diriwayatkan dari Ibnu

(28)

Sholat Wudhu (Pembahasan Lengkap)

A. Pengertian Shalat Wudhu

Shalat sunat wudhu (Shalat Sunnah Sesudah Wudhu) atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah shalat yang dikerjakan setelah selesai berwudhu.

B. Tata cara pelaksanannya Shalat Wudhu

Tata cara pelaksanaan shalat wudhu sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, hanya niat saja yang membedakannya:

1. Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa:

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdauu laa syarika lahu wa asyhadu anna

Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash-shaalihiin.

Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.”

2. Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunah wudhu 2 rakaat. Niatnya:

Ushallii sunnatal-wudhuu’I rak’ ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: ”Aku niat shalat sunah wudhu 2 rakaat karena Allah.”

3. Surat yang dibaca boleh surat apa saja, akan tetapi disunnahkan membaca surat berikut ini:

Rakaat pertama Surat An-nisaa’ ayat 64, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kafiruun

Rakaat kedua surat An-nisaa’ ayat 110 kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas

4. Shalat ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana shalat yang lain sampai salam.

C. Dalil Mengenai Keutamaan Shalat Wudhu

Keutamaan Shalat Syukrul Wudhu adalah sesuai dengan sabda rasullullah:

(29)

menjawab: Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka” . (HR Bukhari)

Pembahasan Shalat Jenazah Lengkap (Pengertian, Rukun dan Cara Mengerjakannya)

A. PENGERTIAN SHOLAT JENAZAH

Shalat Jenazah adalah merupakan shalat yang tidak perlu ruku’ dan sujud. Yang kita lakukan hanyalah berdiri, takbir sebanyak empat kali dengan diselingi bacaan dan doa tertentu lalu salam.

B. HUKUM SHOLAT JENAZAH

Hukum Sholat Jenazah adalah Fardhu Kifayah” artinya jika tidak ada yang men’shalati, semua akan berdosa.

C. DALIL SHOLAT JENAZAH

Nabi Muhamad shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda,

“Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia mendapatkan satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga ikut mengantar ke kubur, maka mendapatkan dua qirath”. Ditanyakan, “Apakah yang dimaksudkan dengan dua qirath itu? ” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

D. CARA MENGERJAKAN SHOLAT JENAZAH

· Syarat penyelenggaraan Shalat Jenazah

Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan salat ini adalah: 

o Yang melakukan salat harus memenuhi syarat sah salat secara umum (menutup aurat, suci dari hadas, menghadap kiblat dst)

o Jenazah/Mayit harus sudah dimandikan dan dikafani.

o Jenazah diletakkan disebelah mereka yang menyalati, kecuali dilakukan di atas kubur atau salat ghaib

Imam berdiri tepat di bagian kepala mayit, jika jenazah adalah seorang laki-laki atau di bagian tengah badan (perut) jika jenazah seorang wanita. Kemudian makmum berdiri di belakangnya, sebagaimana dalam shalat yang lain, kemudian bertakbir sebanyak empat (rukun sholat jenazah)

E. RUKUN SHOLAT JENAZAH

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: (1) menentukan jumlah optimum pasien yang dapat dilayani oleh dokter umum di antrian poli umum, dan (2) lamanya waktu tunggu yang

Berdasarkan hal tersebut diatas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang dan selanjutnya secara formal dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Petunjuk Teknis Tentang Pembiayaan dan Simpanan... 8) Apabila peserta mengundurkan diri, kolektor wajib segera memberitahukan kepada bagian administrasi Shari agar dapat

diperoleh nilai p < α (p = 0,000) berarti pada α = 5 % maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan proporsi pasien yang puas dalam berobat antara

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi sistem pengendalian akuntansi atas siklus produksi yang sedang diterapkan oleh

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan..

Berdasarkan uji regresi logistik, diketahui bahwa pendapatan termasuk variabel yang mempengaruhi terjadinya BBLR OR=0,081 artinya pendapatan ibu yang rendah mempunyai peluang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui objektifitas berita pada media online kompas.com dalam pemberitaan pelaporan PKS terhadap Jubir KPK Johan Budi