• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Pengembangan Produk Baru dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Pengembangan Produk Baru dan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

SUB POKOK BAHASAN :

Pengertian produk serta tujuan mempelajari manajemen

produk

Proses produk baru

Konsep daur hidup

Percepatan peluncuran hidup

Pengertian produk

Produk adalah dalam bisnis barang atau jasa yang dapat di perjual belikan dalam marketing , produk adalah apapun yang bisa di tawarkan kesebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli sebagai barang jadi mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.

Kata produk berasal dari bahasa inggris product yang berarti suatu barang yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Bentuk kerja dari kata product merupakan serapan dari bahasa latin produce (re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata “produk” merujuk pada apapun yang diproduksi (“anything produced”). Namun sejak 1695, definisi kata product dalam mengerti ekonomi dikenalkan pertama kali oleh ekonomi-politisi Adam Smith.

Produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikomsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Tujuan mempelajari manajemen produk

(2)

produkproduk yang dihasilkan berdasarkan atas dua fungsi dasar yaitu pemasaran dan inovasi produk. Produk baru secara keseluruhan, misalnya produk baru di rancang untuk menjaga posisi perusahaan dalam pangsa pasar, atau untuk menjaga posisi perusahaan sebagai investor produk. Disisi lain produk baru membantu perusahaan untuk mengembalikan investasi disaat merintis posisi dalam pasar baru , sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan Menurat William J. Stanton( 1996;230)

• Mempertahankan posisi pangsa pasar ( market share ), untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbaharai produk yang sudahada.

• Mengembangkan posisi baru dalam perusahaan sebagai inovator, sehingga untuk mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang benar-benar bara, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada.

Program pengembangan produk baru yang dilakukan perusahaan pada dasarnya adalah untuk mencapai sasran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian para eksekutif puncak, khususnya yang berhubungan dengan program ini dituntut haruslah benar-benar mengembangkan dan mengelola produknya dengan sebaik mungkin. Untuk mencapai hal itu, perusahaan harus mengikuti langkah-langkah dan pengembangan produk secara sistematis. Tujuan adalah untuk menguji produk baru yang diinginkan konsumen. Yang nyata dan untuk mempelajari seberapa besar pasar itu serta bagaimana reaksi konsumen dan distributor terhadap produk baru. Selain itu perusahaan dapat mempelajari resikonya yang akan dihadapi dikemudian hari, serta dapat memperluas pasar yang sesungguhnya. Waktu meluncurkan produk baru merupakan saat yang paling keritis sehingga memerlukan perhatian yang seksama. Salah satu faktor yang mempengaruhi peluncuran produk itu sendiri dalam mrnghadapi persaingan dengan perusahaan lain.

(3)

Dalam proses pengembangan produk baru,kotlerler dalam bukunya marketing managemen (2009) mengemukakan bahwa ada delapan proses pengembangan produk baru yaitu :

Penciptaan ide ( idea generation)

Proses awal dari perkembangan produk baru adalah pencetusan gagasan yaitu pencarian sistematis terhadap ide-ide produk baru. Perusahaan biasanya harus banyak mengeluarkan gagasan yang baru dan banyak. Terbaik pencarian untuk gagasan produk baru ini seharusnya dilakukan secara baik dan sistematis, karena bila tidak,meskipun perusahaan banyak mendapatkangagasan, akan tetapi mungkin saja tidak akan sesuai dengan bidang usaha yang digeluti. Untuk itu, manajemen puncak harus bisa mengurangi hal inisedemikian rupa, dengan mendefinisikan secara teliti strategi pengembangan produk barunya, menegaskan produk dan pasar apa yang akan dilakukan. Menegaskan apa yang didefinisikan perusahaan dari produk barunya, pangsa pasar serta hal-hal yang lainnya.

Penyaringan ide/gagasan

Setelah memutuskan atau menciptakan sebuah gagasan atau ide, maka tahap selanjutnya adalah penyaringan sejumlah gagasan yang baik dan menyisihkan gagasan tersebut untuk kemudian disesuaikan dengan sumber daya perusahaan.

Pengembangan dan pengujian konsep

Gagasan yang telah lolos daripenyaringan menjadi suatu konsep yang akan dikembangkan dan dilakukan pengujiannya. Pengembangan konsep-konsep pemasaran adalah mengembangan gagasan ini menjadi alternativ konsep menarik perhatian konsumen dan memilih konsep terbaik. Pengembangan dan pengujian konsep ini harus dirancang oleh sedemikian rupa sehingga dapat diketahui reaksi dari para pelanggan terhadap setiap jenis produk baru tersebut.

(4)

Setelah melalui proses pengujian dan pengembangan konsep, maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana pemasaran untuk memperkenalkan produk baru tersebut ke pasar. Strategi pemasaran ini akan mengalami berbagai perbaikan dan penyempurnaan dalam proses selanjutnya.

Analisa Bisnis

Setelah mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat mengevaluasi suatu daya tarik dari usulan bisnis. Manajemen juga memerlukan proyeksi penjualan, biaya yang di perlukan, serta yang akan di capai, yang mana semuanya itu harus sesuai dengan tujuan perusahaan.

Selanjutkan, menurut (William j. Stanton,1996) analisis bisnis ini terdiri atas empat langkah, yaitu :

 Mengidentifikasikan ciri-ciri produk.

 Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan serta kemungkinan produk untuk menghasilkan laba.

 Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk

 Menetapkan tanggun jawab untuk penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan pelaksanaan produksi.

Pengembangan Produk

Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah di analisis kemungkinan-kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat di terima, maka konsep tersebut di kembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang.

Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu di lakukan, yaitu :

1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan

 Harus di pandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut pokok, seperti produk sebelumnya.

(5)

 Bisa di laksanakan oleh pabrik sesuai dengan amggaran yang tersedia.

2. Pengujian Fungsional, yaitu pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman baik dan aman bagi konsumen.

3. Pengujian Konsumen, yaitu mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen.

7) Pengujian Pasar

Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, maka langkah selanjutnya adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata.

Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasaran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat si pakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik.

Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

 Untuk membuat peramalan penjualan masa dating yang lebih di percaya.

 Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran.

 Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk.

Komersialisasi

Ujian pasar menjajikan informasi yang memadai untuk memutuskan apakah jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Bila perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun keputusan–keputusan yang perlu di pertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi meliputi kapan memperhatikannya, kemana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.

(6)

mungkin mencakup: mengembangkan produk yang berkualitas menghargai oleh pelanggan, dan menanggapi segera dan hormat untuk keluhan pelanggan dan permintaan produk.

 Pelanggan berpusat Pengembangan Produk Baru. Fokus pada:

 Menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan.

 Buat lebih memuaskan pelanggan pengalaman Perusahaan sering mengandalkan teknologi, tetapi keberhasilan yang sebenarnya berasal dari memahami kebutuhan pelanggan dan nilai-nilai. Perusahaan yang paling sukses adalah orang-orang yang :

 Dibedakan dari orang lain

 Masalah pelanggan utama Dipecahkan

 Ditawarkan proposisi nilai pelanggan yang menarik

 Pelanggan Terlibat langsung

hidup produk adalah

suatu konsep penting yang memberikan

pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga

memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang

menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan

pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi

introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa

(7)

growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence).

Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :

Tahap perkenalan (introduction).

pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang

dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

Tahap pertumbuhan (growth).

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan

menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

Tahap kedewasaan (maturity)

(8)

harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

Tahap kemunduran (decline)

Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau

keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah

berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas'

Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:

a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya). b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.

c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.

e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

(9)

tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan

membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.

Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :

1. Tahap Perkenalan (Introduction)

a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)

Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh

keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)

Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran. c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)

Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.

d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)

Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.

Tahap Pertumbuhan (Growth)

Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk

(10)

selama mungkin dengan cara:

a. Meningkatkan kualitas produk serta

menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.

b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk

dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)

c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.

d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.

e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness

advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)

f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.

b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan

berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.

c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.

d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.

e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran. f. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan

meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.

(11)

model, warna, kemasan dan lain – lain.

h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.

Tahap Penurunan (Decline)

a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik. b. Mengubah produk atau mencari

penggunaan/manfaat baru pada produk c. Mencari pasar baru

d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi e. Mengurangi investasi perusahaan secara

selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.

Strategi Pengembangan Produk Baru di

Perusahaan Samsung

Beberapa tahun yang lalu, Samsung merupakan sebuah perusahaan elektronik yang biasa-biasa saja. Sebagian orang hanya mengetahu perusahaan ini sebagai perusahaan elektronik dari Korea dengan produk standar. Namun, nama Samsung telah melejit cukup hebat.

Produk-produk Samsung seperti smart phone, tablet, dan tentunya produk elektronik untuk rumah tangga telah memenuhi pasar dan mampu bersaing dengan nama-nama hebat yang telah merajai pasar sebelumnya.

Hal ini dapat terjadi akibat keseriusan perusahaan ini dalam membiayai dan mengelola proses pengembangan produk baru.

Samsung dianggap sebagai salah satu perusahaan yang rela mengeluarkan dana yang sangat besar untuk departemen riset dan pengembangan produknya.

Menurut Samsung sendiri, mereka mengambil setidaknya 9% dari keuntungan penjualan produk mereka untuk proses riset dan pengembangan.

(12)

sebuah proses riset dan pengembangan produk baru bahkan beberapa perusahaan sainganpun tidak mengeluarkan dana sebanyak itu.

Namun pengorbanan yang dilakukan oleh Samsung berbuah manis dengan berhasilnya mereka merajai pasar dan bahkan perusahaan ini didapuk sebagai perusahaan paling inovatif keempat didunia pada tahun 2012 yang berdasarkan suatu survei perusahaan konsultan manajemen di Amerika pada 1000

perusahaan di dunia.

Samsung menyatakan bahwa kesuksesan pengembangan produk barunya bertumpu pada orang-orang yang terlibat dan organisasi riset dan

pengembangan yang dimilikinya. Samsung menyatakan bahwa mereka memiliki orang-orang yang sangat kreatif bekerja pada perusahaan tersebut.

Para periset dan teknisi yang memiliki bakat lebih tersebut adalah asset terkuat dalam perusahaan.

Dari seluruh pekerja di Samsung, lebih dari seperempatnya adalah pekerja pada departemen riset dan pengembangan. Mereka memiliki fasilitas riset yang cukup banyak di seluruh dunia yaitu 42 tempat dimana mereka berusaha untuk membuat suatu desain yang akan membuat tren baru di pasaran dan mematok standar yang cukup tinggi.

Selain orang-orang yang berbakat, Samsung juga memiliki sistem organisasi riset dan pengembangan yang luar biasa yang dinamakan The Samsung

Advanced Institute of Technology (SAIT) atau Institut teknologi tingkat lanjut Samsung. Organisasi ini memiliki tiga lapisan yaitu tingkat kompetisi teknologi Samsung pada pusat area bisnis, mengidentifikasi mesin pengembangan untuk waktu yang akan datang, dan menjaga keamanan dan manajemen teknologi.

Berbekal karyawan-karyawan yang penuh bakat dan sistem organisasi yang luar biasa, Samsung berhasil membuat suatu jaringan riset dan pengembangan global. Namun, semua itu tidak didapatkan secara instan karena Samsung

membutuhkan bertahun-tahun lamanya untuk menemukan jalur identitas desain barunya yaitu menciptakan produk untuk masa depan.

Semuanya diawali oleh fase merasakan dan menyeimbangkan selama tahun 1996 sampai 2005. Fase kedua adalah tahun 2006-2010 yaitu proses penciptaan dan perjalanan emosional. Fase selanjutnya adalah membuat makna.

Fase ketiga inilah yang membuat Samsung begitu mempesona karena mereka tidak hanya membuat tampilan luar yang cantik dan fungsi yang baik tetapi mereka membuat produk mereka berarti dan bernilai yang membawa

(13)

Kerja keras, pengorbanan, dan biaya besar yang dikeluarkan Samsung terbukti sukses membawa Samsung sebagai perusahaan kelas dunia yang produk-produknya tidak hanya memenuhi pasaran tetapi masyarakat dunia senantiasa menunggu inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ini.

Dengan manajemen riset dan pengembangan yang dilakukan kita dapat

berharap bahwa produik inovatif Samsung akan selalu berkembang dan menarik perhatian dalam waktu yang cukup lama di tahun-tahun yang akan datang.

Strategi Pengembangan Produk Baru di

Perusahaan Apple – iMac, iPhone dan iPad

Berdasarkan hasil survey sebuah perusahaan konsultan manajemen di Amerika Serikat yang dilakukan pada tahun 2012, Apple menempati posisi pertama sebagai perusahaan paling inovatif di dunia.

Hal ini tentunya tidak perlu diragukan lagi karena kita dapat melihat betapa inovatifnya Apple dengan berbagai macam produk baru yang tersedia di pasaran.

Bahkan, rumor tentang produk baru Apple sangat ramai dibicarakan sebelum produk itu dirilis. Banyak sekali rumor dan informasi produk baru yang dinyatakan sebagai bocoran dari tempat produksi Apple.

Sebagai contoh adalah baru saja iPhone 5 beredar di pasaran selama beberapa bulan, masyarakat dunia telah sibuk membicarakan tentang kemunculan iPhone 6. Keberhasilan Apple ini tentunya menimbulkan banyak pertanyaan tentang rahasia kesuksesan inovasi dan manajemen produksi di perusahaan ini.

Satu hal yang cukup mencegangkan dari kerberhasilan pengembangan produk baru di perusahaan Apple adalah bahwa perusahaan ini tidak menggelontorkan dana yang sangat besar untuk departemen riset dan pengembangannya.

Tentunya biaya yang mereka keluarkan tidak sedikit, tetapi jika dibandingkan dengan perusahaan lain seperti Samsung dan Microsoft, dana yang dikeluarkan Apple cukup kecil. Mereka sangat berhati-hati dalam mengeluarkan dana untuk riset dan pengembangan dengan menerapkan konsep yang sistematis untuk menciptakan ide-ide cemerlang yang berkelanjutan.

(14)

tanpa batas. Pada perusahaan ini, desainer diperlakukan seperti kalangan ningrat. Cara pandang merekalah yang akan menentukan bagaimana sebuah produk nantinya.

Kreativitas mereka tidak dibatasi oleh proses pembuatan dan biaya. Para desainernya tidak memiliki hubungan dengan department keuangan sehingga mereka bisa menciptakan apapun tanpa harus memikirkan harga bahan-bahan yang digunakan atau berapa biaya produksinya.

Setelah suatu desain dipilih, proses akan dilanjutkan dengan suatu proyek awal pembuatan produk yang dilanjutkan oleh Apple New Product Process atau proses produk baru Apple yang membuat suatu dokumen tentang detal proses pengembangan suatu produk baru. Para eksekutif perusahaan ini akan meninjau produk setiap hari Senin dan pengambilan keputusan tidak akan lebih dari dua minggu.

Saat suatu produk telah selesai di produksi, Apple akan melakukan uji coba terhadap produknya dan melakukan desain ulang pada produknya, membuat kembali produk, dan melakukan tes lagi.

Apple akan melakukan uji coba dan mengumpulkan berbagai macam komentar dari banyak pihak sebelum menjadikan produk tersebut produk nyata yang akan dirilis secara resmi. Pengembangan produk seperti ini dengan desain ulang, pembuatan kembali, dan melakukan uji coba beberapa kali memang

membutuhkan banyak biaya tetapi hasil yang dapatkan sangat bagus sehingga uang yang dikeluarkanpun tidak terbuang percuma.

Secara sekilas, sepertinya terlihat suatu proses yang sangat mahal dan tidak efisien.

Namun semua proses itu bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yang yang lebih baik dan pada dasarnya, Apple tidak pernah mengecewakan para

pelanggannya.

Hal ini terbukti dengan suksesnya produk-produk Apple dipasaran dan

keberhasilan perusahaan ini untuk tetap melakukan inovasi secara berkelanjutan dan tidak hanya berhenti pada suatu produk yang itu-itu saja. Para

pelangganpun menjadi tidak sabar untuk dapat mengetahui produk terbaru dari Apple sehingga berita ataupun rumor tentang produk baru Apple akan sangat cepat beredar di dunia.

(15)

Percepatan peluncuran produk

1. Distinct Proposition, “value proposition yang berbeda”

Produk Anda harus menawarkan inovasi yang sejati; hal itu harus merupakan sesuatu yang benar-benar diinginkan orang. Apakah nilai yang dimilikinya? Tahap pertama sangat menilai apakah produk tersebut menempati niche yang berbeda dengan yang lain.

2. Attention catching, “menarik perhatian”

Tidak perduli seberapa inovatif dan produktif hal tersebut, tetaplah harus

menarik perhatian agar bisa dijual. Perusahaan-perusahaan harus berfokus pada minat, perhatian, dan pengakuan dari orang banyak.

3. Message connection, “pesan yang tersampaikan kepada customer”

Saat konsumen sedang memperhatikan rak untuk menentukan apa yang harus dibeli, produk itu harus dapat menjual dirinya sendiri. Apa maksudnya? Buatlah label dan kemasan produk Anda bisa menjelaskan tentang apa kegunaan yang dimiliki produk itu.

4. Clear concise message, “pesan yang ringkas dan jelas”

Orang-orang tidak akan mau membaca label produk yang terlalu panjang, oleh maka itu, Anda harus menciptakan dan menyampaikan sebuah pesan yang pendek, menarik, dan tepat pada sasaran.

5. Need/desire, “Kebutuhan/Keinginan”

Hal ini terutama berlaku kepada orang yang sedang mengencangkan ikat pinggang untuk menghadapi resesi. Hanya produk yang benar-benar penting yang akan dibeli oleh konsumen. Alat untuk mempermudah pekerjaan, dan mudah digunakan adalah atribut utama yang dimiliki oleh produk yang sukses.

6. Advantage, “keuntungan di mata customer”

Jelaskan kenapa produk Anda akan tetap berbeda. Dalam sebuah toko dimana konsumen memiliki beberapa pilihan yang mirip, kelebihan yang Anda miliki harus dibuat sejelas mungkin serta bisa “membujuk” konsumen.

(16)

Kemasan, iklan, dan kupon-kupon bisa menyampaikan hampir semua hal, tapi seorang konsumen harus percaya apa yang mereka baca dan percaya bahwa produk tersebut senilai dengan uang yang mereka harus keluarkan. Darimana kredibilitas Anda datang? Apakah mereka mempercayai merek Anda? Apakah konsumen dan segmen pasar Anda ingin mempercayai merek baru?

8. Acceptable downside, “kekurangan yang bisa diterima”

Hampir setiap produk memiliki kekurangan. Indentifikasilah hal tersebut, dan pastikan bahwa Anda mengetahuinya lebih dulu sebelum konsumen Anda mengatakannya, dan pastikan kekurangan tersebut tidak akan kesuksesan dari produk tersebut.

9. Findability, “mudah ditemukan”

Mungkin produk Anda adalah produk paling inovatif yang pernah ada dalam sejarah dunia, tapi kecuali konsumen bisa melihatnya, mereka tidak akan mengetahui atau menyadari keberadaan produk tersebut. Seberapa terlihatkah produk tersebut? Siapakah audiens Anda dan apa cara terbaik untuk meletakkan produk Anda agar ada dalam jarak pandang mereka?

10. Acceptable cost, “biaya yang terjangkau”

Sama dengan kekurangan yang harus bisa diterima, konsumen harus merasa nyaman dengan biaya untuk membeli dan menggunakan produk Anda. Biaya dalam hal ini bisa termasuk apa saja, mulai dari harga yang ditawarkan sampai hal seperti jumlah kalori,atau hal lain yang spesifik dan harus dibaca dengan seksama terlebih dahulu.

11. Product delivery, “hasil yang diberikan produk”

Setelah konsumen sudah diperlihatkan, dan bahkan mempercayai iklan dan pesan yang Anda berikan, produk tersebut harus bisa memenuhi janji-janjinya. Perusahaan-perusahaan harus menyisihkan waktu untuk memastikan bahwa produk mereka akan memberikan hasil yang setidaknya sebaik apa yang disampaikan iklannya.

12. Product loyalty, “loyalitas pada produk”

Banyak perusahaan bisa dan memiliki sebuah produk yang “ajaib”, tapi untuk menjaga kesuksesan sebuah produk dalam jangka waktu yang panjang,

(17)

akan bermunculan. Bangunlah loyalitas konsumen pada produk Anda dengan cara terus meneruk berada di depan kompetitor Anda.

Konklusi

Perusahaan harus mengerti setiap poin dari 12 cara diatas bernilai sama dalam hal kontribusinya untuk sebuah launching yang sukses. Pepatah lama yang mengatakan bahwa sebuah rantai dihitung kekuatannya dari mata rantainya yang paling lemah adalah benar. Bahkan hanya satu aspek yang beresiko dari sebuah proses peluncuran (launching) bisa benar-benar mengurangi nilai produk tersebut.

Keuntungan terbesar dari sistem ini adalah Anda bisa memperoleh estimasi yang lebih akurat tentang kemungkinan produk tersebut akan sukses, jadi perusahaan-perusahaan dapat membuat standar aksi-aksi yang harus dilakukan, seperti hanya memilih untuk me-launching sebuah produk setelah kemungkinan suksesnya sudah lebih dari 65 persen

Strategi Pengembangan Produk Baru

Dalam pengembangan produk baru, tahapan awal yang harus diperhatikan adalah tahap perencanaan produk. Perencanaan produk yang matang akan meningkatkan keberhasilan dalam pengembangan produk baru. Seorang perencana harus membuat karakteristik produk yang akan dihasilkan dengan asumsi-asumsi :

1. Produk tersebut termasuk produk pioner apa produk follower (pengikut).

2. Memilih produk yang benar-benar baru atau perluasan merk.

3. Produk tersebut termasuk kategori barang konsumsi atau barang bisnis.

4. Produk tersebut bagi masyarakat termasuk kebutuhan pokok, sekunder atau tersier.

5. Produk tersebut digunakan untuk semua orang atau kalangan terbatas.

(18)

Produk pioner atau produk permulaan membutuhkan waktu serta biaya yang cukup banyak untuk dikenal oleh masyarakat. Namun keberhasilan produk pioner akan mampu memonopoli produk tersebut sampai saat produk follower mengikuti. Produk pioner yang berhasil akan selalu dipakai konsumen dan malah akan dijadikan sebutan untuk nama barang tersebut. Seperti sepeda motor Merk Honda, pioner sepeda motor di Indonesia ini hingga saat ini masih menjadi produk yang sangat digemari oleh konsumen. Bahkan dibeberapa daerah di tanah air menyebut sepeda motor itu hanya Honda, meskipun yang dipakai oleh orang tersebut berasal dari merk lain.

Disisi lain produk pioner, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk., produsen Mie Instan meluncurkan Mie Instan dengan tiga merk sekaligus dengan kualitas yang berbeda disesuaikan dengan segmen/karakteristik konsumen. Indomie untuk kelas atas, Supermie untuk menengah dan Sarimi untuk kelas bawah. Dengan segmentasi produk ini ternyata produk-produk tersebut mampu bertahan disegmennya masing-masing bahkan menjadi produk nomor satu.

Keberhasilan kedua macam produk diatas tidak terlepas dari asumsi masyarakat bahwa sepeda motor dan mie instan termasuk kebutuhan utama saat ini. Karena nilai manfaat produk inilah maka dengan mudah diterima oleh masyarakat konsumen. Produk pioner akan berhasil jika produk tersebut memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi konsumen.

(19)

masih dibawah produk Jepang. Sedangkan Hann Phone (HP) produksi China saat ini sudah mampu merebut sebagian pangsa pasar HP di Indonesia. HP produksi China saat ini memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan merk yang sudah lama beredar. Keunggulan kompetitif tersebut antara lain ; harga yang murah dengan fasilitas dan fitur sama atau bahkan melebihi fasilitas merk HP yang sudah ada, dan kualitas produk juga tidak terlalu berbeda jauh.

Produk-produk yang sudah memiliki ekuitas merk yang kuat dalam pengembangan produk lebih banyak menggunakan strategi perluasan merk dari pada membuat produk baru dengan merk baru. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya promosi karena produk sudah dikenal oleh masyarakat. Salah satu contoh strategi perluasan merk adalah Produk sepeda motor Honda Supra. Dalam pengembangan Merk Honda Supra selalu mengikuti sejak dari Honda Supra 100 cc, Honda Supra X 110 cc, Supra XX 110 cc, Supra X 200 cc hingga Supra X injection. Hal ini dilakukan karena Honda Supra sudah dikenal oleh masyarakat secara luas dengan kualitas yang sudah tidak meragukan. Sebenarnya dalam pengembangan produk baru ini, Honda juga membuat beberapa varian dengan merk baru, seperti Honda Legenda, Honda Revo, Honda Blade, meskipun mampu melakukan penetrasi pasar, namun penjualannya masih kalah dari Honda Supra.

(20)

Pada pengembangan produk pertanian, produk akan berhasil jika mengikuti isu atau perkembangan informasi yang terbaru. Isu yang berkembang saat ini adalah masalah lingkungan dengan adanya global warmning, back to nature dan penggunaan produk organik. Produk pertanian akan mudah diterima konsumen jika produk tersebut memiliki perbedaan yang sangat jelas dari produk yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dikarenakan produk pertanian pada umumnya adalah produk follower. Sebagai contoh, peluncuran produk Bakpao Telo yang cukup sukses di Malang. Bahan baku bakpao telo yang berasal dari ketela bagi konsumen merupakan hal yang baru dan memiliki perbedaan yang cukup jelas dari produk bakpao yang telah ada dengan bahan baku dari tepung.

(21)

Dosen Pembimbing : Muhammad Basyir S.E., M.M NIP.197505212006041001

Disusun oleh :

Nama : Inten Sueni

NIM : 1501150010039

Prodi : Manajemen Unsyiah PSDKU Gayo Lues

(22)

Referensi

Dokumen terkait

diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah para siswa dapat mengerti tentang cuti dan kedepannya bila menjadi pegawai dapat memanfaatkan cuti dengan

Mata kuliah ini mengkaji tentang Struktur kristal, difraksi sinar X, ikatan kristal, getaran kisi-kisi, kristal satu dimensi, model Einstein, model Dbye,

perhatikan gambar di bawah ini dari kumpulan benda berikut manakah yang lebih banyak manakah yang kurang. ayo pasangkan setiap paku pada

MKNT : Membidik Rp1,2 Triliun dari Right Issue SMRA : Mencatatkan Marketing Sales Rp2 Triliun WSBP : Memperoleh Laba Bersih Rp825 Miliar PPRO : Realisasikan

dimana melalui laporan keuangan tersebut akan terlihat bagaimana kondisi suatu perusahaan sesungguhnya termasuk kekuatan serta kelemahan yang dimilikinya. Sebagai

Pengujian yang dilakukan adalah menggunakan metode jaringan saraf tiruan backpropagation dengan input nilai STFT, nilai frekuensi dan waktu saat amplitude

Menurut Suhardjo (1989), faktor pribadi dan kesukaan yang mempengaruhi jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi diantaranya adalah banyaknya informasi yang dimiliki

Monopoli pengusahaan kelapa sawit oleh perkebunan besar, di mana rakyat hanya menjadi buruh dianggap oleh pemerintah sebagai suatu warisan jaman penjajahan yang tidak sesuai