• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AGAMA DAN ETIKA ISLAM AL QUR AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH AGAMA DAN ETIKA ISLAM AL QUR AN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AGAMA DAN ETIKA ISLAM

AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

YANG PERTAMA

Disusun oleh :

Kelompok3

Muslih Hakim 11413010

Muhammad Triono 11413008

Abi Dzar Siddiq 11413018

Rifqi Muhammad Rifqi 11213005

Ganjar Ammar A. 11213021

M. Fadholi 11213018

Dzikra Yuhasra 11413019

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

JATINANGOR

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...1

I. PENDAHULUAN...2

1.1 Latar Belakang...2

II. PEMBAHASAN...3

2.1 Pengenalan Al-Qur’an...3

2.2 Sejarah Turun dan Penyusunan Al-Qur’an...10

2.3 Fungsi Al-Quran Pada Kehidupan di Dunia...14

2.4 Kandungan dan Pokok-Pokok Isi Al-Qur’an...18

2.5 Pembuktian Kebenaran Ayat Al-Qur’an Dalam Perspektif Sains dan Teknologi...29

2.6 Kelebihan Al-Qur’an dari Segala Kitab...38

III. KESIMPULAN...47

DAFTAR PUSTAKA...48

LAMPIRAN...49

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berbicara tentang Al-Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al-Qur’an

mengandung berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akan

datang, termuat juga hukum-hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih

banyak lagi.

Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW,

sebab turunnya Al Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an mempunyai

peranan yang sangat penting untuk keberlangsungan umat manusia di dunia.

Betapa tidak, semua persoalan manusia di dunia sebagian besar dapat ditemukan

jawabannya pada Al Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an di yakini

sebagai firman Allah yang menjadi sumber ajaran Islam pertama sebelum Hadist.

Berbagai macam persoalan hidup manusia solusinya terdapat dalam al

qur’an. Maka sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat muslim untuk

membaca, memahami, dan mengamalkan al qur’an yang merupakan pedoman

hidup kita. Pentingnya memahami al qur’an sebagai sumber ajaran islam yang

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGENALAN AL-QUR’AN

1. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh

Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an

merupakan sumber hukum utama Islam dan pedoman hidup kaum muslim.

Al-Qur’an bukan hanya mengajarkan tentang hubungan manusia dengan

Tuhan, tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia terhadap sesama

manusia dan juga alam. Pengertian Al-Qur’an sangat luas, antara lain :

a. Secara Etimologi

Ada beberapa pendapat tentang pengertian Al-Qur’an secara etimologi,

antara lain yaitu :

1) Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata “Qara’a” yang

artinya “bacaan”.

2) Kata “Al-Qur’an” merupakan kata sifat dari “Al-Qar’u” yang

bermakna“Al-jam’u” yang artinya “kumpulan”.

3) Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak

awal digunakan sebagai namakitab suci umat Islam.

b. Secara Terminologi

Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam bukunya

Al-Madkhal li dirasah al-Qur’an al-karim mengatakan bahwa :

(5)

2. Hakikat Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat agung. Dia merupakan

penyempurna dari beberapa kitab. Namun pada hakikatnya Al-Qur’an

bukanlah tulisan ataupun bacaan yang termuat dalam 30 juz Al-Qur’an 114

surat 6666 ayat, melainkan pada makna yang tersirat atau terkandung

didalamnya. Adapun tulisan atau bacaan yang termuat di dalam kitab itu tidak

ada bedanya dengan buku-buku bacaan biasa. Jadi jika manusia beriman

kepada tulisan atau bacaannya sama halnya dengan beriman kepada hal yang

fana.

3. Nama - Nama Al-Qur’an

Al-Quran merupakan Kalam Allah yang mengandung ayat-ayat Allah

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibrail

untuk disampaikan kepada semua manusia. Al-Qur’an merupakan mukjizat

yang paling agung yang telah mendapat jaminan dari Allah SWT akan kekal

terpelihara. Dan juga terdapat beberapa nama-nama Al-Qur’an yang telah

disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya. Nama-nama itu mempunyai ciri-ciri

dan kriteria Al-Qur’an itu sendiri. Nama-nama lain Al-Qur’an sangat banyak,

antara lain yaitu :

1. Al Kitab ( Kitabullah )

Yang merupakan sinonim dari kata Al-Qur’an artinya, kitab suci

sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Perkataan Kitab di dalam

bahasa Arab dengan baris tanwin di akhirnya (Kitabun ) memberikan

makna umum yaitu sebuah kitab yang tidak tertentu. Apabila ditambah

dengan alif dan lamdi depannya menjadi (Al Kitab) ia telah berubah

menjadi suatu yang khusus (kata nama tertentu). Dalam hubungan ini,

nama lain bagi Al-Qur’an itu disebut oleh Allah adalah Al-Kitab. Nama

ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 2,

(6)

yang artinya : “Kitab ( al-Quran ) ini tidak ada keraguan padanya,

(menjadi) petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”

2. Az-Zikr ( Peringatan )

Allah SWT menyebutkan Al-Qur’an sebagai Az-zikr

(Peringatan) karena sebetulnya Al-Qur’an itu senantiasa memberikan

peringatan kepada manusia karena sifat lupa yang tidak pernah lepas dari

manusia. Manusia mudah lupa dalam berbagai hal, baik dalam hubungan

dengan Allah, hubungan sesama manusia maupun lupa terhadap

tuntunan-tuntunan yang sepatutnya ditunaikan oleh manusia.Oleh

karena itu golongan yang beriman dituntut agar senantiasa mendampingi

Al-Qur’an. Selain sebagai ibadah, Al-Qur’an itu sentiasa

memperingatkan kita kepada tanggung jawab kita. Nama ini diterangkan

dalam Al-Qur’an Surat Al-Hijr ayat 9,

Quran ) dan Kamilah yang akan menjaganya ( Al-Quran ). “

3. Al-Furqan ( Pembeda )

Allah SWT memberi nama lain bagi Al-Qur’an dengan Al

-Furqan berarti Al-Qur’an sebagai pembeda antara yang haq dan yang

batil. Mengenali Al-Qur’an maka kesannya sewajarnya dapat mengenal

Al-Haq dan dapat membedakannya dengan kebatilan. Nama ini

diterangkandalam Surat Al-Furqan ayat 1,

yang artinya :“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan

(7)

4. Al-Mauidhah ( Nasihat)

Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan

dan keperluan manusia, karena manusia senantiasa memerlukan

peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka kembali kepada

tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan - bahan pengajaran dan

peringatan itu, manusia akan terlalai dan lupa dari tugasnya karena

manusia sering didorong oleh nafsu dan dihasut oleh syaitan dari

mengingat dan mentaati perintah Allah. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an

surat Al Qamar ayat 22 yang artinya :

“Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka

adakah orang yang mau mengambil pelajaran? ( daripada Al-Quran ini ).”

5. Asy-Syifa’ ( Penawar )

Allah SWT telah mensifatkan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan

kepada umat manusia melalui perantara Nabi Muhammad SAW sebagai

penawar dan penyembuh.Bila disebut penawar tentu ada kaitannya

dengan penyakit.Dalam Tafsir Ibnu Katshir dinyatakan bahwa Al-Qur’an

adalah penyembuh dari penyakit-penyakit yang ada dalam hati manusia

seperti syirik, sombong, ragu dan sebagainya. Dalam hal ini diterangkan

dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 57,

yang artinya: ”Wahai manusia! Sungguh, telah Kami datangkan

(8)

6. Al-Haq (Benar)

Al-Qur’an dinamakan dengan Al-Haq karena dari awal hingga

akhirnya, kandungan Al-Qur’an adalah semuanya benar.Kebenaran ini

adalah datang daripada Allah yang mencipta manusia dan mangatur

sistem hidup manusia dan Dia Maha mengetahui segala-galanya. Oleh

karena itu, ukuran dan pandangan dari Al-Qur’an adalah sesuatu yang

sebenarnya mesti diikuti dan dijadikan prioritas yang paling utama dalam

mempertimbangkan sesuatu. Sesuai firman Allah yang artinya:

“Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau

(Muhammad) termasuk orang orang yang ragu.”(Al-Baqarah: 147).

7. Ar-Ruh ( Roh )

Allah SWT telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada

Rasulnya sebagai roh.Sifat roh adalahmenghidupkan sesuatu. Seperti

jasad manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak berguna. Dalam

hubungan ini, menurut ulama, Al-Qur’an mampu menghidupkan hati-hati

yang mati sehingga dekat dengan Penciptanya. Sesuai firman Allah, yang

artinya :

"Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani

Israil), Karena Sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli"

(Asy-Syu’ara:52)

8. Al-Busyraa ( Berita Gembira )

Al-Quran sering menceritakan khabar gembira bagi mereka

(9)

pengakhiran yang baik dan balasan yang menggembirakan bagi

orang-orang yang patuh dengan isi Al Qur’an.Terlalu banyak janji-janji

gembira yang pasti dari Allah untuk mereka yang beriman dengan

ayat-ayat-Nya. Hal ini telah dikemukakan dalam Al Qur’an Surat An Nahl

yang artinya : “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan setiap

umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim).”

9. Al-Bayaan (Keterangan)

Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan

penjelasan kepada manusia tentang apa yang baik dan buruk untuk

mereka. Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan

yang palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat.Selain itu Al-Qur’an

juga menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang pernah mengingkari

perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak terduga.

(10)

yang artinya : “Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk kepada seta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ali-Imran: 138 )

10. Ar-Rahmah (Rahmat)

Allah menamakan Al-Qur’an dengan rahmat karena dengan Al

-Qur’an ini akan melahirkan iman danhikmah. Bagi manusia yang

beriman dan berpegang kepada Al-Qur’an ini mereka akan mencari

kebaikan dan cenderung kepada kebaikan tersebut. Sesuai firman Allah

(11)

2.2 SEJARAH TURUN DAN PENYUSUNAN AL-QUR’AN

1. Sejarah Singkat Turunnya Al-Quran

Wahyu pertama turun pada saat Nabi SAW berusia 40 tahun di saat

beliau sedang bermeditasi di Gua Hira (17 Ramadhan). Wahyu berikutnya

turun 3 tahun kemudian. Urut-urutan Surat yang terdapat dalam Al-Quran

bukan berdasarkan urutan turunnya ayat-ayat tersebut. Surat pertama yang

diwahyukan adalah Al-‘Alaq (QS: 96) dan yang turun terakhir adalah An-Nasr

(QS: 110), sedangkan ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat 3 dari surat

Maaidah. Sedangkan surat pertama yang terdapat dalam Quran adalah

Fatihah (QS: 1) dan yang terakhir An-Nas (QS: 114). Urutan-urutan dalam

Al-Quran tersebut semata-mata berdasarkan petunjuk dari Allah SWT kepada

Nabi SAW. Al-Quran diturunkan tidak secara sekaligus tapi secara

berangsur-angsur. Di Mekah selama 13 tahun dan di Madinah 10 tahun. Terbagi menjadi

ayat-ayat Makkiyyah (19/30 = 86 surat) dan Madaniyyah (11/30 = 28 surat).

Sebenarnya, malaikat Jibril telah menyampaikan firman-firman Allah

atau Al Qur’an kepada Nabi Muhammad dengan beberapa cara. Berikut ini

adalah beberapa cara turunnya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.

• Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad saw.

tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Rasulullah tiba-tiba saja merasakan

wahyu itu telah berada di dalam hatinya.

• Suatu ketika, malaikat Jibril juga pernah menampakkan dirinya sebagai

seorang laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi saw. Itulah salah

satu metode lain yang digunakan malaikat Jibril untuk menyampaikan Al

Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.

• Yang selanjutnya, wahyu juga turun kepada Nabi Muhammad saw. seperti

(12)

dirasakan, sampai-sampai beliau mencucurkan keringat meskipun wahyu itu

turun di musim yang sangat dingin.

• Cara yang lain adalah malaikat Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi

Muhammad saw. dengan menampakkan wujudnya yang asli. Rasulullah saw.

senantiasa menghafalkan setiap wahyu yang diterimanya. Beliau mampu

mengulangi wahyu tersebut dengan tepat, sesuai dengan apa yang telah

disampai kan oleh malaikat Jibril. Dalam hal ini, malaikat Jibril juga berperan

untuk mengontrol hafalan Al Qur’an Rasulullah saw. Al Qur’an diturunkan

dalam dua periode. Periode pertama dinamakan Periode Mekah. Turunnya Al

Qur’an pada periode pertama ini terjadi ketika Nabi saw. bermukim di Mekah

(610 – 622 M) sampai Nabi Muhammad saw. melakukan hijrah. Ayat-ayat

yang diturunkan pada masa itu, kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah,

yang berjumlah 4.726 ayat dan terdiri atas 89 surat. Periode yang kedua adalah

Periode Madinah. Sebuah periode yang terjadi pada masa setelah Nabi

Muhammad saw. hijrah ke Madinah (622 – 632 M). Ayat-ayat yang turun

dalam periode ini kemudian dinamakan ayat-ayat Madaniyah, meliputi 1.510

ayat dan mencakup 25 surat. Ayat-ayat Makiyah maupun Madaniyah yang

terdapat dalam Al Qur’an memiliki beberapa perbedaan yang menjadi ciri

khas. Berikut ini adalah ciri-ciri yang terdapat pada kedua kategori ayat

tersebut.

2. Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak

zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang

dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

a. Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Rasullulah SAW

Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat

beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin

(13)

diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah

kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan

tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat

langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

b. Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin

1. Pada masa pemerintahan Abu Bakar

Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran

(dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang

mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang

signifikan. Umar bin Khattabyang saat itu merasa sangat khawatir akan

keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan

seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu

Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan

tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun

secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu

Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf

tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya

mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi

Muhammad SAW.

2. Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan,

terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang

disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal

dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman

sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar

(menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis

penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan

istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini.

Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan

(14)

Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya

perselisihan di antara umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan

pembacaan Al-Qur'an.

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al

Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman

telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman

mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang

ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga

orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan

Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar

menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid

dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa

Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah

mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan

tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah,

(15)

2.3 FUNGSI AL-QUR’AN DALAM KEHIDUPAN DIDUNIA

Bila dilihat dari awal diturunkannya Al-Quran kepada manusia adalah untuk

membawa manusia keluar dari masa kebodohan (jahiliyah) menuju masa yang

lebih terang tentang mengapa manusia diciptakan dan untuk apa manusia hidup.

Al–Quran memiliki beberapa nama sebagaimana fungsinya.

1. Al-Furqon

Al-Furqan artinya yang membedakan, Al–Quran membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang baik dengan yang buruk, yang haq dengan yang

batil. Al – Quran menuntun manusia untuk melakukan segala sesuatu yang baik

dan menjauhi segala sesuatu yang buruk. Salah satu isi pokok dalam Al-Quran

adalah menceritakan kisah-kisah lampau. Kisah-kisah yang harus kita ambil

pelajaran di dalamnya. Salah satu kisah yang sering di ceritakan oleh Al-Quran

adalah kisah nabi Musa dan ke sesatan fir’awn. Secara Implisit Allah

menerangkan kepada manusia perbuatan apa saja yang tidak boleh dilakukan

manusia dari sifat firawn yang diceritakannya.

Pada zaman sekarang terkadang sesuatu yang dianggap salah bisa dianggap

benar, sesuatu yang dianggap buruk bisa dianggap baik, bahkan sesuatu yang

jelek bisa bisa menjadi biak jika mayoritas orang berkata demikian. Berbohong

adalah salah satu budaya baru yang terdapat di lingkungan karena kebanyakan

orang melakukan hal tersebut dan kita sering melakukan hal itu maka berbohong

tidaklah lagi menjadi perbuatan yang buruk.

Al Quran sebagai Al-Furqan menjelaskan batasan tentang yang sebenarnya

benar itu adalah benar dan yang sebenarnya salah itu adalah adalah salat.

Orang-orang yang mengikuti Al Quran tidak akan terjebak dengan opini publik atau

budaya masyarakat yang menjungkir balikan aturan yang sudah teratur

sebelumnya. Umat manusia akan tetap berada di jalan yang benar ketika kita

(16)

2. Al-Huda

Al Huda yang berarti petunjuk hidup. Sebagai hudá, Al-Qur’an

merupakan aturan yang harusdiikuti tanpa tawar menawar sebagaimana papan

petunjuk arah jalan yang dipasang di jalan-jalan. Kalau seseorang tidak

mengetahui arah jalan tetapi sikapnya justeru mengabaikan petunjuk yang ada

pada papan itu, maka sudah pasti ia akan tersesat. Sesuai dengan surah Ar-Rad

Yang artinya, “Dan Demikianlah, kami Telah menurunkan Al Quran itu sebagai

peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab . dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah”(Q.S. 13:37)

Petunjuk yang ada pada Al-Qur’an benar-benar sebagai ciptaan

Allah bukan cerita yang dibuat-buat, semua ayatnya harus menjadi rujukan

termasuk dalam mengelola bumi.

Sesuai dengan surah Yusuf ayat 111

Yang artinya, “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran

(17)

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”(QS. 12:111).

Dengan menggunakan kedua macam hukum secara beriringan yakni hukum

alam dan hukum Al-Qur’an, ditujukan antara lain untuk menampakkan kejayaan

Islam dan mengalahkan segenap tata aturan ciptaan manusia (liyudlhirah

‘aláddini kullih) sebagaimana ditunjukkan oleh kemenangan negeri Madinah atas

negeri Mekah yang Jahiliyah (futuhMekah). Supaya tujuan itu bisa dicapai maka

hukum Allah (Al-Qur’an) harus benar-benar dijadikan undang-undang oleh para

khalifah fil ardl dalam mengelola bumi.

3. As-Syifa

Al Quran juga merupakan As-syifayang berarti Al – Quran merupakan

penyembuh. Al Quran bisa menjadi penyembuh langsung dan bisa juga sebagai

penyembuh tidak langsung. Sebagai penyembuh langsung, Al Quran dapat

menyembuhkan penyakit hati yang sedang dilanda oleh manusia. Penyakit hati

yang sering di alami oleh manusia zaman sekarang adalah kesukaan kita untuk

mengeluh. Menyalahkan segala sesuatu selain kita karena kegagalan yang kita

alami. Padahal pada dasarnya, semua keberhasilan dan kegagalan itu berasal dari

diri kita sendiri.

Contoh yang sering kita alami adalah ketika kita mendapatkan hasil buruk

dalam ujian. Hal pertama yang kita pikirkan adalah melemparkan semua masalah

keluar, misalnya karena soalnya terlalu sulit, waktu pengerjaan yang terlalu

sedikit atau apa yang diujikan tersebut tidak pernah diajarkan sebelumnya. Kita

sibuk menyalahkan hal lain yang sebenarnya bukan masalah utama dari kegagalan

kita.

Sebenarnya Al-Quran telah menerangkan bahwa manusia adalah tempatnya

salah. Maka manusia yang baik adalah manusia yang terus memperbaiki dirinya.

Dari nilai tersebut kita dapat belajar bahwa yang sebenarnya salah itu adalah diri

kita sendiri. Misalkan karena kita tidak belajar dengan sungguh–sungguh. Bila

(18)

teman kita yang lebih baik nilainya, mereka telah bekerja lebih keras lagi di

bandingkan kita.

Quran juga bisa disebut sebagai penyembuh tidak langsung. Saat

Al-Quran menerangkan tentang ilmu dunia ini. Manusia mencoba mencari tahu lebih

lanjut tentang ilmu dunia yang telah di terangkan oleh Al-Quran tersebut. Hingga

akhirnya manusia bisa menghasilkan sesuatu hasil penelitian mereka tentang

dunia ini.

Contoh yang bisa kita ambil adalah tentang proses pembentukan manusia.

Dari situ manusia dapat meneliti lebih lanjut ilmu Allah yang lebih dalam dari itu.

Akhirnya manusia dapat mengetahui kapan sebenarnya bayi di kandung. Dari

mana bayi mendapatkan makanan ketika dalam kandungan. Hingga saat ada

sesuatu yang sebenarnya tidak harus terjadi seperti pertumbuhan bayi dalam

kandungan tidak meningkat ataupun usia kandungan yang masih terlalu dini untuk

melahirkan. Itu semua dapat di antisipasi oleh manusia karena telah mempelajari

itu dan mencari tahu bagaimana mengatasinya. Tapi pada intinya, ilmu yang kini

dimiliki manusia untuk mengobati itu adalah ilmu yang diberikan oleh Allah salah

satunya melalui Al-Quran.

Tapi pada umumnya Al-Quran Ibarat resep dokter, pasien sering sulit

membaca resep dokter apa lagi memahaminya, akan tetapi walaupun

begitu, pasien tetap percaya bahwa resep itu benar mustahil salah karena dokter

diyakini tidak mungkin bohong. Inilah kebenaran otoritas. Demikian pula dengan

Al-Qur’an, ia a adalah resep dari Allah yang sudah pasti benar dan mustahil salah

karena Allah adalah Maha Benar. Dengan demikian walaupun ada beberapa ayat

Al-Qur’an yang untuk sementara waktu belum dapat difahami oleh ratio, tak apa

tetapi tetap harus dilaksanakan, sebab kalau menunggu dapat memahaminya

secara penuh bisa keburu mati.

Juga obat dari dokter kadang rasanya manis kadang pahit, tetapi dokter

berpesan agar obat tersebut dimakan sesuai aturan dan sampai habis, sebab kalau

(19)

perasaan (feeling) kemauan (willing) dan pikiran (thinking). Allah menghendaki

agar seorang mukmin mengamalkan seluruhayat Al-Qur’an tanpa terkecuali.

Pemilahan dan pemilihan ayat-ayat tertentu untuk diamalkan sedangkan ayat yang

lainnya dibiarkan adalah sikap kufur (Nu’minubiba’dlinwanakfurubiba’dlin).

2.4 KANDUNGAN DAN POKOK-POKOK ISI AL-QUR’AN

1. Kandungan Isi Al-qur’an

Al-qur’an sebagai sumber pertama dalam ajaran islam tentunya memiliki

banyak sekali ajaran dan tuntunan maupun kisah-kisah yang dapat menjadi

contoh dan pelajaran maupun peringatan bagi kaum-kaum setelahnya yang

membaca dan mempelajari al-qur’an, secara garis besar, kanudngan isi al

-qur’an terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: ‘Aqidah, Syari’ah, Akhlaq,

kisah-kisah lampau, berita-berita yang akan datang, dan

pengetahuan-pengetahuan ilahi lainnya (Makhmud, 2001).

a. ‘Aqidah

Aqidah dalam bahasa arab berarti iman, sehingga secara umum

semua system kepercayaan dapat dikatakan sebagai aqidah. ‘Aqidah

( ) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (ُﺪ ْﻘ َﻌ ْﻟ ا)

yang berarti ikatan, at-tautsiiqu( ِﺛ ْﻮ ﱠﺘ ﻟ ا) yang berarti kepercayaan atau

keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (ُم ﺎ َﻜ ْﺣ ِﻹ ْا) yang artinya mengokohkan

(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (ُﻂ ْﺑ ﱠﺮ ﻟ ا ٍة ﱠﻮ ُﻘ ِﺑ) yang berarti mengikat

dengan kuat. ‘Aqidah ( ) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari

kata al-‘aqdu (ُﺪ ْﻘ َﻌ ْﻟ ا) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu( ) yang berarti

kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (ُم ﺎ َﻜ ْﺣ ِﻹ ْا) yang artinya

mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (ُﻂ ْﺑ ﱠﺮ ﻟ ا ٍة ﱠﻮ ُﻘ ِﺑ) yang

berarti mengikat dengan kuat.

‘Aqidah jika dilihat dari sudut pandang sebagai ilmu -sesuai

konsep Ahlus Sunnah wal Jama’ah- meliputi topik-topik: Tauhid, Iman,

(20)

yang qath’i (pasti), seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan, termasuk

pula sanggahan terhadap ahlul ahwa’ wal bida’ (pengikut hawa nafsu dan

ahli bid’ah), semua aliran dan sekte yang menyempal lagi menyesatkan

serta sikap terhadap mereka.

Masalah Aqidah ini yang dapat disebut juga dengan tauhid dibagi

menjadi 3 yaitu tauhid Al-Uluhiyyah, tauhid Ar-Rububiyyah dan tauhid

Al-asma’was-sifat.Tauhid Al-Uluhiyyah,

“4. Yang menguasai di hari Pembalasan.”

dan Qs.an-naas ayat 3:

mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada

Allah dan karenaNya semata.Tauhid Ar-Rububiyyah,

Qs. al-fatihah ayat 2,

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

dan An-nas ayat 1

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan

menguasai) manusia.

mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan

(21)

alam semesta ini.Tauhid Al-Asma' was-Sifat, mengesakan Allah dalam

asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang

serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.

b. Syari’ah

Syariah [arab: ] secara bahasa artinya jalan yang dilewati

untuk menuju sumber air. Secara bahasa, kata syariat juga digunakan

untuk menyebut madzhab atau ajaran agama. Atau dengan kata lebih

ringkas, syariat berarti aturan dan undang-undang.

Aturan disebut syariat, karena sangat jelas, dan mengumpulkan banyak

hal. Ada juga yang mengatakan, aturan ini disebut syariah, karena dia

menjadi sumber yang didatangi banyak orang untuk

mengambilnya.Namun, dalam perkembangannya, istilah syariat lebih

akrab untuk menyebut aturan islam.Secara istilah, syariat islam adalah

semua aturan yang Allah turunkan untuk para hamba-Nya, baik terkait

masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait

hubungan makhluk dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama

makhluk. (Tarikh Tasyri’ Al-Islami, Manna’ Qathan, hlm. 13).

Allah berfirman,

c

.

“Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu…”(QS. Al-Jatsiyah: 18)

Rincian syariat yang Allah turunkan, berbeda-beda antara satu umat

dengan umat lainnya, disesuaikan dengan perbedaan waktu dan keadaan

masing-masing umat. Dan semua syariat ini adalah adil ketika dia

diturunkan. Meskipun demikian, bagian prinsip dalam syariat, tidak

berbeda antara satu umat satu nabi dengan umat nabi lainnya.

d. Akhlak

(22)

suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari

kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku,

atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali,

dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang

melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik

tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Akhlak yang di dalam

bahasa Indonesia disebut tingkah laku merupakan sikap yang diambil

seseorang secara langsung dan tanpa berpikir dengan

pertimbangan-pertimbangan yang ada dan sikap ini bukan hanya disatu waktu saja

melainkan secara berulang-ulang. Sikap dan tingkah laku ini juga di

dorong oleh motivasi dalam diri unutk melakukan suatu hal bak secara

sadar maupun tidak sadar.

Akhlak atau sikap juga memiliki beberapa kriteria agar dapat

dikatakan bahwa hal tersebut adalah benar bagi seseorang, yaitu perbuatan

yang dilakukan adalah baik atau buruk, memiliki kemampuan untuk

melakukan perbuatan, sadar akan apa yang ia perbuat pada saat melakukan

hal tersebut, dan memiliki kondisi jiwa yang cenderung memiliki arah

untuk condong kesatu arah antara baik atau buruk. Hal ini disyaratkan

karena terkadng manussia dapat tidak terkontrol jika kehilangan akalnya

dan melakukan banyak hal yang diluar dari sikap dan akhlak yang biasa

dilakukan oleh manusia tersebut.

e. Kisah-Kisah Lampau dan yang akan Datang

Alqur’an tidak hanya berisi perintah-perintah tentang bagaimana

cara beribadah juga tentang hokum-hukum dalam islam, tetapi mirip

dengan kitab-kitab pada agama ibrahimiah, Al-qur’an juga berisi tentang

kisah-kisah yang bertempat di masa lampau dengan tujuan agar dapat

menjelaskan asas dan dasar-dasar dakwah dalam agama islam dan

menjelaskan pokok-pokok syari’at islam, juga untuk meneguhkan hati

para kaum muslim yang membacanya agar selalu ingat bahwa Allah

senantiasa bersama mereka dan untuk menyibak kebohongan-kebohongan

(23)

ksah-kisah yang terdapat dalam al-Qur’an dibedakan menjadi tiga bagian,

dengan pembagian sebagai berikut;

a. Kisah para nabi, kisah ini bercerita mengenai dakwah mereka kepada

umatnya, mu’jizat-mu’jizat yang diberikan Allah kepadanya, sikap dan

reaksi orang yang menentag dakwahnya, tahapan dakwah serta

akibat-akibat yang diterima mereka dari orang-orang yang mempercayai dan

menentangnya. Kisah-kisah ini bayak diceritakan al-Qur’an seperti kisah

tentang Nabi Adam pada surah Al-Baqarah 30-39:

(24)

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 31. Dan dia mengajarkan kepada Adam

(25)

(Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. 35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. 36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." 37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". 39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(Q.S. Al-Baqarah: 30-39).

Kisah tentang Nabi Ibrahim Pada surah Al-Baqarah ayat 124 dan 132 juga

Al-An’am 74-83

Yang artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diujiTuhannya dengan

(26)

keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama Ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".” (Q.S. Al-Baqarah 132)

b. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada masa

lalu, dan orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya. Diantara kisah

ini adalah kisah tentang Luqman (QS. Luqman: 12-13),

Yang artinya: “12. Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada

(27)

anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".” (Q.S. Luqman 12-13)

c. Kisah-kisah yang terjadi pada masa Rosulullah Muhammad SAW,

seperti kisah tentang Ababil (QS. Al-Fil: 1-5),

Yang artinya:“1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana

Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah? 2. Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?3. Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,5. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”(Q.S. Al-Fil 1-5)

kisah tentang peristiwa hijrah (QS. Muhammad: 13) .



Yang artinya: 13. Dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya)

(28)

f. Pengetahuan-pengeahuan Ilahi

Selain berbagai ayat-ayat tentang aturan, kisah dan keesaan Allah,

banyak juga ayat-ayat yang merupakan ilmu pengetahuan bagi manusia,

dalam hal ini pengetahuan yang diberikan tidaklah mendetail tetapi awal

dan akhir dari pengetahuan tersebut dan merupakan tugas manusia untuk

menguak kebenaran dan ilmu tentang hal ini. Diantara ayat-ayat ini

contohnya adalah tentang penciptaan alam semesta pada surah

Al-An’aam:101,

mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri. dia menciptakan segala sesuatu; dan dia mengetahui segala sesuatu.”(Al-An’aam:101)

bagaimana bahwa alam semesta itu mengembang pada surah Ad-Dzariyaat

ayat 47,

Yang artinya :“47. Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami)

dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa.”(Ad-Dzariyaa ayat 47)

bagaimana bumi dan matahari memiliki garis edar sendiri dan tidak akan

(29)









Yang artinya: “33. Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang,

matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

benuk planet bumi yang bulat pada surah 39 ayat 5, dan masih banyak lagi

tentang ayat-ayat ini. Dan tugas manusia lah untuk membuktikan dan

mencari kelanjutan dari pengetahuan ini sehingga manusia dapat

(30)

2.5 PEMBUKTIAN KEBENARAN AYAT AL-QURAN DALAM

PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI

1. Fakta tentang besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Dalam Alquran surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan

besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi

manusia.

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan

membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”

Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan

untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa”

(31)

Apabila mengartikan kataitu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan

dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa

ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak

berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa. Paling

tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas tentang besi:

ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)

2. Fakta penciptaan berpasang-pasangan

Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara

berpasang-pasang. Dalam ayat lain, Allah juga berfirman

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

(32)

Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia,

melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang

tidak terlihat mata.

Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang

membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya

dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933

karena penemuannya itu.

3. Fakta tentang garis edar tata surya

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya

masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38

menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.

Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata

surya. Beberapa di antaranya seperti:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.

Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang

MahaPerkasa lagi Maha Mengetahui.”(QS Yaa Siin: 38).

Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli

astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720

ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang

(33)

Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga

berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga

berada dalam suatu gerakan serupa.

4. Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap

Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam

tubuh ibunya dalam tiga tahapan.

“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya

isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari

binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi

kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,

Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”

Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari

ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga

kegelapan). Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses

penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.

Tahap-tahap itu, pertama, Tahap-tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui

pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri

pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur

diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.

Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada

tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.

Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada

tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan

kakinya.

5. Fakta tentang jenis kelamin bayi

Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin

(34)

kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat

kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom

x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi

tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x

atau y.

Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46,

“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air

mani, apabila dipancarkan.”

Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu

jenis kelamin berasal dari wanita.

6. Fakta tentang sidik jari manusia

Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang

dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum

penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak

memiliki arti.

Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah

untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal,

bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan

sempurna.

QS Al Qiyamah ayat 3-4:

(35)

“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)

tulang belulangnya?. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”.

7. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun

Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber

makanan terbaik bagi bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan

kekebalan tubuh. Tidak ada susu buatan manusia yang mampu menandingi

kualitas ASI.

Alquran menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya,

ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan

menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang

terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2 tahun karena

memberikan banyak manfaat.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu

-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah

kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

8. Fakta tentang relativitas waktu

Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu.

Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.

Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Alquran

juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam

(36)

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj:

47).

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik

kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari

yang kadarnya lima puluh ribu tahun.”(QS Al Ma’arij:4).

Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan

waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga

sebaliknya.

9. Fakta tentang gunung

Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji dari ilmu geologi,

gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari goncangan. Gunung muncul

karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi.

Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip ke

bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk dataran

(37)

Alquran menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam

surat Al Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan

sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi

itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalanyang luas, agar mereka mendapat petunjuk.”(QS Al Anbiya:31)

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan

gunung-gunung sebagai pasak?”(QS An Naba’: 6-7).

10. Fakta tentang dasar lautan yang gelap

Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter

tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan,

pada kedalaman 200 meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada

kedalaman 1000 meter tidak terdapat cahaya sama sekali.

Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi

canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak

ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat An Nur ayat

(38)
(39)

2.6 KELEBIHAN AL-QURAN DARI SEGALA KITAB

1. Kelebihan Al Qur’anDibandingkan dengan kitab-kitab lain

Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah sWT

kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi firman-firman Allah SWT. Al-Qur’an

diturunkan kepada nabi Muhammad SAW agar disampaikan kepada umat nabi

Muhammad SAW, yaitu umat islam. Sebagai kitab suci yang terakhir, sudah

barang tentu Al-Qur’an memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan kitab

suci yag diturunkan sebelumnya.

2. Kedudukan Al-Qur’an di antara Kitab-kitab Suci Lainnya

Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir dan penutup dari kitab suci

sebelumnya. Selain itu, Al-Qur’an juga merupakan hakim atas kitab-kitab suci

sebelumnya. Allah Ta`ala berfirman yang artinya:

“Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa

(40)

lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…. ”(QS. Al-Maidah: 48).

Al-Qur’an merupakan kitab suci paling panjang dan paling luas cakupannya.

Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam bersabda:“Saya diberi ganti dari Taurat

dengan as-sab`ut thiwaal (tujuh surat dalam Al-Qur’an yang panjang-panjang). Saya diberi ganti dari Zabur dengan al-mi`iin (surat yang jumlah ayatnya lebih dari seratus). Saya diberi ganti dari Injil dengan al-matsani (surat yang terulang-ulang pembacaannya dalam setiap rekaat shalat) dan saya diberi tambahan dengan al-mufashshal (surat yang dimulai dari Qaf sampai surat an-Naas).”(HR. Thabarani dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh al-Albani).

Di antara perkara lain yang menjadi kekhususan Al-Qur’an dari kitab suci-kitab

suci lainnya adalah penjagaan Allah terhadapnya. Allah Ta`ala berfirman yang

artinya:

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami

benar-benar memeliharanya.”(QS. Al-Hijr: 9)

Sekilas tentang Taurat:

Allah Shubhanahu wa ta’ala memberi tanda pada Taurat, dengan

pernyataan -Nya bahwa Taurat merupakan kitab suci teragung bagi Bani Israil

yang diturunkan pada nabi Musa 'alaihi sallam, seperti ditegaskan dalam firman

Allah dalam surat Al-Maidah : 44

(41)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”.

Dalam ayat lain Allah ta'ala menjelaskan tentang Taurat tersebut dengan

firman -Nya:

"Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lembaran-lembaran (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu". (QS al-A'raaf: 145).

Allah SWT juga menyebut tentang kitab Taurat dalam ayat yang lain,

yaitu dalam surat Al-Araf : 154 yang artinya

(42)

Tentang Injil:

Injil adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Injil tersebut

sifatnya sebagai pembenar apa yang ada didalam Taurat serta penyempurna dari

kekurangan yang ada didalamnya. Allah ta'ala menjelaskan tentang Injil ini

melalui firman-Nya dalam surat Al-Maidah : 46 yang artinya

"Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa".

Imam Ibnu Katsir menerangkan dalam tafsirnya, "Dan kami jadikan Injil

sebagai petunjuk yang akan memberi petunjuk pada mereka serta pengajaran yakni peringatan bagi orang-orang yang menerjang keharaman serta perbuatan dosa".

Kitab Zabur:

Dan berikutnya adalah kitab Zabur, yaitu kitab suci yang Allah turunkan

kepada nabi Daud. Sebagaimana yang -Dia sebutkan dalam firman –Nya dalam

(43)

"Dan Kami berikan Zabur kepada Daud". (QS an-Nisaa': 163).

3. Al-Qur’an merupakan kitab yang syamil

Dalam hal ini, Al-Qur’an mencakup seluruh ajaran Allah yang ada pada

kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur). Sebagaimana

firman Allah dalam surat al-Maidah:48.

(44)

kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”.

Pada ayat di atas disebutkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada

nabi supaya dalam memutuskan segala persoalan yang timbul di antara seluruh

umat manusia ini dengan menggunakan hukum dari Al-Qur’an, baik orang-orang

yang beragama Islam atau pun golongan ahlul kitab (kaum Nasrani dan Yahudi)

dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu mereka sendiri saja.

Dijelaskan pula bahwa setiap umat oleh Allah SWT diberikan syariat dan

jalan dalam hukum-hukum amaliah yang sesuai dengan persiapan serta

kemampuan mereka. Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadah,

adab, sopan santun serta halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan

sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka

semuanya dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang tertera

dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Allah swt. Allah berfirman

dalam surat As-Syura:13.

diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya”.

4. Ajaran-ajaran yang termuat dalam Al-Qur’an adalah kalam Allah yang

terakhir

(45)

kesuciannya dan kemurniannya. Untuk memberikan petunjuk dan bimbingan yang

benar kepada umat manusia, maka dari itu kita sebagai umat islam, mari kita jaga

kitab al-Quran agar tidak dikotori oleh tangan-tangan yang hendak mengotori

kesuciannya, hendak mengubah kemurniannya, hendak mengganti isi yang

sebenarnya atau pun hendak menyusupkan sesuatu dari luar atau mengurangi

kelengkapannya, seperti kitab-kitab sebelumnya. Oleh karena itu, Allah telah

menyempurnakan kitab suci Al-Qur’an dan memelihara kitab Al-Qur’an. Allah

berfirman dalam surat Al-Hijr: 9.

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Adapun tujuan menjaga dan melindungi Al-Qur’an dari kebatilan, kepalsuan dan pengubahan tidak lain hanya agar supaya hujah Allah akan tetap tegak di hadapan seluruh manusia, sehingga Allah swt dapat mewarisi bumi ini dan siapa yang ada di atas permukaannya”.

Al-Qur’an dikehendaki oleh Allah akan kekekalannya

Tidak mungkin pada suatu hari nanti akan terjadi bahwa suatu ilmu

pengetahuan akan mencapai titik hakikat yang bertentangan dengan hakikat yang

tercantum di dalam ayat Al-Qur’an Sebabnya tidak lain karena Al-Qur’an adalah

firman Allah SWT. Sedangkan keadaan yang terjadi di alam semesta ini

semuanya juga merupakan ciptaan Allah SWT. Dapat dipastikan bahwa firman

dan amal perbuatan Allah tidak mungkin bertentangan antara yang satu dengan

yang lain. Bahkan yang dapat terjadi ialah bahwa yang satu akan membenarkan

yang lain.

Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya

kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan

(46)

adalah memperkokoh dan merealisir kebenaran dari apa yang sudah difirmankan

oleh Allah swt. sendiri.Firman Allah dalam surat Fushilat: 53

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakkah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”.

Tapi, perlu diketahui bahwa kitab-kitab terdahulu yang kita sebutkan

diawal sudah banyak mengalami perubahan, penambahan serta pengurangan.

Seperti yang telah Allah Shubhanahu wa ta’ala singgung dalam banyak ayat-Nya,

dari ulah orang-orang Yahudi yang perilakunya memang seperti itu, sebagai kaum

yang menerima Taurat, justru mereka tidak menjaganya. Allah ta'ala berfirman

dalam surat Al-Maidah : 41.

(47)

Artinya: "Dan di antara orang-orang Yahudi. (mereka itu) amat suka mendengar

(berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah".

5. Melalui Al-Qur’an Allah SWT berkehendak supaya kalimat-Nya disiarkan

dan disampaikan

Allah SWT telah menciptakan Al-Qur’an dan menurunkannya melalui

malaikat Jibril a.s kepada nabi Muhammad SAW agar disampaikan kepada semua

umat manusia. Dalam Al-Qur’an berisi firman-firman Allah SWT. Melalui

Al-Qur’an, Allah SWT berkehendak agar firman-firman Allah dapat disiarkan dan

disampaikan agar manusia tidak hanya mendengar tetapi juga dapat berpikir

sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. Kehendak semacam ini tidak

mungkin berhasil, kecuali jika kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah

diingat, dihafal serta dipahami. Oleh karena itu Al-Qur’an sengaja diturunkan oleh

Allah swt dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi

siapapun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal

(48)

BAB 3

KESIMPULAN

Kita perlu mengetahui/memahami bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah

sumber ajaran islam yang pertama/ Al-Qur’an itu adalah kita terbaik yang

diturunkan melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW dan merupakan

kitab terakhir yang menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an

diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada di dalam

Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat-umat terdahulu merupakan realitas

yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Ayat-ayat Al-Qur’an

juga bisa dibuktikan dengan sains. Banyak teori-teori ilmiah yang baru ditemukan

pada abad 21 ternyata sudah ada dalam Al-Qur’an . Hal ini seharusnya

menjadikan kita yakin bahwa Al’Quran merupakan kitab terakhir yang sempurna

yang harus kita jadikan pedoman hidup. Adapun kandungan Al-Qur’an pada

intinya adalah tentang aqidah, syariah, akhlak, dan sejarah umat-umat terdahulu.

Pada intinya, kewajiban kita sebagai umat muslim adalah memahami Al-Qur’an

dan menjalankan segala aturan-aturannya karena Al-Qur’an adalah pedoman

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad A.K. Muda. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality Publisher. Hal 45-50

Mubarak, Zakky, dkk. 2008. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi, Buku Ajar II, Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat. Depok: Lembaga Penerbit FE UI.Hlm. 20-39

Anton Bakker. 1984. Metode-Metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.Hlm. 48

• Http://file.upi.edu/direktori/fpips/m_k_d_u/195504281988031-

makhmud_syafe'i/al-qur%92an_sebagai_sumber_nilai_islam_(4_halaman).pdf diakses

(50)

LAMPIRAN

Curriculum Vitae

Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Muslih Hakim

2 Jenis Kelamin : laki-laki

3 Program Studi : SITH-Rekayasa

4 NIM : 198130124

5 Tempat dan Tanggal Lahir : mojokerto, 20 juli 1995

6 E-mail : hakimmuslih@yahoo.com

7 Nomor Telepon / HP : 085714545917

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Instansi SDIT Nur Fatahilah

SMPIT Insan Harapan

SMAN 2 Tangsel

Jurusan - - IPA

(51)

Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Ganjar Abdillah Ammar

2 Jenis Kelamin : Laki-laki

3 Program Studi : SITH-Rekayasa

4 NIM : 19813118

5 Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Mei 1995

6 E-mail : gaa.ammar@gmail.com

7 Nomor Telepon / HP : 089636505255

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Instansi SD Negeri Puspiptek

SMP Negeri 8 Tangsel

SMA Negeri 2 Tangsel

Jurusan - - IPA

(52)

Anggota 3

Penulis bernama Mochammad Fadholi, dilahirkan di kota Indramayu Jawa Barat

pada tangal 26 Januari 1995 dari ayah yang bernama Bujaeromi dan ibu bernama

Idoh Chafidoh. Penulis merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Penulis

menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Karang Malang 1 pada tahun

2001 dan lulus pada tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri Unggulan Sindang Indramayu pada tahun 2007 dan lulus pada tahun

2010. Setelah tamat SMP penulis hijrah ke kota Cirebon dan melanjutkan

pendidikannya di SMA Negeri 1 Cirebon dan lulus pada tahun 2013. Setelah lulus

SMA, penulis kembali hijrah ke kota Bandung dan melanjutkan pendidikannya di

Institut Teknologi Bandung dengan fakultas yang diambilnya adalah Sekolah Ilmu

dan Teknologi Hayati - Program Rekayasa. Penulis masih menempuh

(53)

Anggota 4

Nama : Abi Dzar Siddiq

Alamat : Jalan Sudirman 35 Kec. Rancah Kab.

Ciamis

Kode Post : 46381

Nomor Telepon : 081313189913

Email : abi.dzars13@gmail.com

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Kelahiran : 18 Desember 1995

Warga Negara : WNI

(54)

Anggota 5

NamaLengkap : Dzikra Yuhasyra

NamaPanggilan : Dzikra

NIM : 11413019

Jurusan : Rekayasa Pertanian (BA)

Angkatan : 2013

Tempat, TanggalLahir : Bandung, 16 Januari 1996

JenisKelamin : Laki-laki

Agama : Islam

No. HP / Telepon : 081572523625 / (022) 7816127

Email : dzikra.yuhasyra9a@gmail.com

Id Line : dzikrayr

Id Facebook : Dzikra Yuhasyra

Id Twitter : @dzikrayr

Alamat : Jalan Cigending No. 104 RT 04 RW 08, Ujung

(55)

Anggota 6

Data Pribadi

Nama : Rifki Muhammad Rizki

Tempat, Tanggal lahir : Cianjur, 20Agustus 1994;

Agama : Islam;

Alamat : Jl. Cisitu lama Gg V. No 42B, kel. Dago, Kec.

Coblong, Kota Bandung

Nomer telepon : 087820251801(mobile phone);

Email : rifki.rizki@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Ø Pendidikan Formal:

• 2013 sampai dengan sekarang :Jurusan Rekayasa Hayati, Fakultas Sience dan Teknologi Hayati, Institute Teknologi Bandung

• 2012 sampai dengan 2013 :Jurusan Teknik Kimia, Prodi teknik kimia, Politeknik Negeri Bandung

• 2009 sampai dengan 2012 :SMA Negeri 1 Cianjur

• 2006 sampai dengan 2009 :SMP Negeri 1 Karang Tengah

• 2000 sampai dengan 2006 :SD Negeri Ciherang Kencana

(56)

Anggota 7

Nama Lengkap : Muhammad Triono

Nama panggilan : Iyo

TTL : Jakarta, 1 september 1994

Alamat rumah : Jl. Kelapa muda no. 43, rt.012/03 kel. Jagakarsa, kec.

Jagakarsa, Jakarta selatan

Alamat kost : Asrama ITB jatinangor

Riwayat pendidikan : - TK AL-KAUTSAR JAGAKARSA

- SDN 04 PG JAGAKARSA - SMP NEGERI 175 JAKARTA - SMA NEGERI 38 JAKARTA

Pengalaman Organisasi : - Rohani Islam SMAN 38 jagakarsa

- JASCOM (Jagakarsa Student Community)

- Wakil ketua acara Maulid Nabi SAW SMAN 38 tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin Terhadap Perubahan Status Gizi (BB/U) Balita BGM

Uji aktivitas antibakteri dilakukan untuk mengetahui kombinasi antibiotik gentamisin pada bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus dengan ekstrak kulit biji

Menurut penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Samsuri, A.Margono, dan Sugandi (2014) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Dan Disiplin Kerja Terhadap

Fakta empiris menujukkan bahwa dalam penanganan bencana banyak faktor yang menyebabkan korban meninggal atau cacat disebabkan karena penanganan yang tidak

Sesuai dengan laporan Sekretaris DPRD tadi bahwa dari jumlah Anggota Dewan 35 orang, yang hadir dan telah menandatangani daftar hadir berjumlah 26 orang, maka untuk

Lebih lanjut, IFITT bertujuan untuk mendapatkan data yang dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas manajemen perikanan tuna dan memastikan ketertelusuran dan keamanan

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al- Qur‟an merupakan

Begitu pula dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Setiahati (2008:3) terhadap siswa salah satu SMA Negri di kota Bandung menunjukkan bahwa siswa tidak