• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASRAN BUNDLING TEMPEL PT. IN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PEMASRAN BUNDLING TEMPEL PT. IN (1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASRAN BUNDLING TEMPEL PT. INDOSAT

GUNA MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI AREA

TULUNGAGUNG

PKL

Untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Karya Ilmiah II

Oleh :

RINALDI ASARI

NIM 13106620068

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

BLITAR

(2)
(3)

STRATEGI PEMASARAN BUNDLING TEMPEL PT. INDOSAT DI AREA TULUNGAGUNG

Praktek Kerja Lapang

Diajukan kepada

Universitas Islam Balitar Blitar

untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan mata kuliah PKL

Oleh :

RINALDI ASARI

NIM 13106620068

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR BLITAR

BLITAR

(4)

HALAMAN PERSETUJUAN PKL

Laporan PKL Dengan Judul

Strategi Pemasaran Bundling Tempel PT. Indosat Di Area

Tulungagung

Oleh :

Nama : RINALDI ASARI

NIM : 13106620068

Progam Studi : Manajemen

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen, Pembimbing,

(5)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :

Strategi Pemasaran Bundling Tempel PT. Indosat Di Area Tulungagung

Oleh :

Nama : Rinaldi Asari

NIM : 13106620068

Progam Studi : Manajemen

Blitar, 20 Desember 2016 Pembimbing,

(6)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Rinaldi Asari

NIM : 13106620068

Fakultas : Ekonomi Progam Studi : Manajemen

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan PKL yang berjudul “Strategi Pemasaran Bundling Tempel PT. Indosat Di Area Tulungagung.” yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri, baik sebagian dan keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebut sumbernya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan ini jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Blitar, 20 Desember 2016 Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas segala rahmat Allah SWT, yang telah memberikan hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan tauladan dalam kehidupan, hingga kita dapat mengikutinya dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Atas rahmat dan petujuk-Nya, maka penulis dapat menyusun laporan PKL yang dilaksanakan di Galeri Indosat Tulungagung untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan mata kuliah PKL dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak akan terwud tanpa adanya bantuan, dukungan, serta bimbingan dari beberapa pihak terkait. Dengan selesainya penulisan laporan hasil Praktik Kerja Lapang ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Anang Dwi P.A, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun laporan ini.

2. Drs. Dwi Minarni, M.M. selaku pengarah mahasiswa magang.

3. Karyawan dan karyawati Galeri Indosat Tulungagung memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Karena kebaikan beliau penulis dapat menyelesaikan laporan PKL. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dan keikhlasan hati untuk penulis. Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis mohon kritik dan saran yang membantu untuk menyempurnakan tulisan. Semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

(8)

Penulis,

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era ini semua operator seluler berlomba-lomba untuk mendapatkan

banyak pelanggan dan tidak bisa dihindari lagi perang tarif antar operator, tarif

telfon yang mahal karena beda operator saat ini tidak dapat dipungkiri tidak

hanya beda operator saat ini telfon kesesama operator pun dikenakan biaya

yang tidak relatif murah. Komunikasi yang berpengaruh pada harga, beda

operator seluler, beda biaya dan lebih mahal tentunya dapat mem pengaruhi dan

menghambat komunikasi banyak orang. Seperti yang kita ketahui banyak

orang yang ingin berlama-lama untuk berbicara atau berkomunikasi tetapi

karena beberapa alasan tarif yang mahal karena beda operator dengan waktu

yang berbeda membuat komunikasi banyak orang terhambat saat ini

kebanyakan tarif untuk telfon murah di jam malam dengan membayar beberapa

ribu rupiah bahkan banyak dari planggan yang melakukan telfon tengah malam

untuk menikmati tarif gratis setelah jam 12 malam, hingga pagi menjelang.

Telepon seluler yang biasanya disebut telepon genggan (handphone)

mulai digunakan di Indonesia pada pertengahan dekade 1990-an, tetapi telepon

dengan system pengiriman pesan pendek (SMS=Short Message Service) baru

dikenal pada tahun 2001. Dan ini merupakan penemuan terbesar yang

sangat luar biasa pada awal abad ke-21 ini. Karena itu keberhasilan teknologi

(9)

perilaku komunikasi generasi sekarang, yakni mengirim pesan tanpa memerlukan

waktu berminggu-minggu baru sampai kepada kepada penerima.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belatang di atas penulis rumusan masalah yakni “Bagaimana

Strategi pemasaran bundling tempel pt. Indosat guna meningkatkan jumlah

pelanggan di area tulungagung?”.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan dari

penulisan adalah “ untuk mengetahui Strategi pemasaran bundling tempel pt.

Indosat meningkatkannya jumlah pelanggan di area tulungagung.”

1.4 Manfaat PKL

Adapun manfaat yang diperolehdari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis

i. Sebagai salah satu syarat akademik yang ditentukan perguruan sebagai

syarat kelengkapan menyelesaikan mata kuliah.

ii. Melatih mahasiswa agar berfikir secara nalar dan dapat mengambil

kesimpulan sendiri dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

iii. Menambah pengalaman di dunia kerja terutama di bidang pemasaran. iv. Menambah wawawasan penulis terutama dalam bidang pemasaran.

v. Membangun mental penulis terhadap dunia kerja yang sesungguhnya. vi. Sebagai bahan untuk pertimbangan dalam penyusunan skripsi di semester

akhir.

(10)

i. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian akademik dan professional

yang sesuai dengan dunia kerja.

ii. Merperkokoh kesepadanan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.

iii. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.

1.4.3 Manfaat Bagi Perusahaan

i. Membantu pekerjaan instansi selama magang.

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir

dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun

kerangka teori yang memuat pokok – pokok pikiran yang menggambarkan dari

sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti (Nawawi, 1991 : 39 – 40).

Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan

proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan

menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala

tersebut (Rakhmat, 1993 : 6). Adapun teori – teori yang dianggap relevan dengan

penulisan ini yaitu Strategi Pemasaran PT. Indosat & Bundling Tempel PT.

Indosat di Area Tulungagung. Teori S O R.

2.1 Perencanaan Bundling Tempel.

Model Perencanaan strategi pemasaran bundling tempel selain bisa

diaplikasikan untuk pencitraan pribadi dan kelembagaan, juga bisa digunakan

untuk pencitraan produk. Tidak ada bedanya antara pencitraan pribadi dan

pencitraan produk. Hanya saja jika pencitraan pribadi mengarah pada

penciptaan idola, maka pencitraan produk mengarah pada bagaimana

khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang atau produk yang

ditawarkan. Karena itu David J. Rahman (1987) menyatakan bahwa prinsip

pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penetapan harga, promosi

(12)

guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi. Atas dasar tersebut

maka pemasaran harus digerakkan oleh empat elemen dasar, yakni:

i. Products (produk). ii. Place (tempat). iii. Price (harga).

iv. Promotion (promosi).

Gabungan keempat elemen ini biasa disebut bauran pemasaran

(marketing mix), dengan penyelesaian sebagai berikut:

i. Product ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diproduksi

oleh suatu unit usaha yang ingin dipasarkan guna memenuhi kebutuhan

pembeli.

disbanding dengan produk yang kurang baik kualitasnya.

iv. Promotion ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian para

(13)

medium yang membawa pesan; dan penerima adalah orang yang

menjadi sasaran komunikasi.

Berlo juga menggambarkan encoder dan decoder. Encoder

bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk

pesan. Dalam tatap muka, fungsi penyandian dilakukan lewat

mekanisme vocal dan sistem otot sumber yang menghasilkan pesan

verbal dan nonverbal. Missal Mensesneg dapat berfungsi sebagai

penyandi dalam konferensi pers. Menurut model Berlo, sumber dan

penerima pesan dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi komunikasi,

sikap, pengetahuan, sistem sosial dan budaya. Salah satu kelebihan

model Berlo adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau

komunikasi massa, namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagi

bentuk komunikasi tertulis. (sumber: Marhaeni Fajar, 2009. Hal: 101).

2.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran, kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu

“stratos” yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin dengan

demikian, strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata

strategos yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah

konsep militer yang bisa diartikan sebagau seni perang para jendral (The Art Of

General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.

Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “Tidak ada sesuatu yang

berarti dari segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh,

(14)

pemasaran adalah suatu sitim keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha

yang di tunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Handoko,2000).

2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dalam (Tjiptono, 2008: 219) adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau

mengingatkan pasar sasaran atas perushaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama yaitu, untuk

menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan

pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan

khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).

2.4 Pengertian Pelanggan

Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan

dan kualitas jasa karena dalam hal ini pelanggan memegang peranan cukup

penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang

diberikan perusahaan.

Membidik Pelanggan Yang Tepat, Kita makin jarang mendengar istilah

“pemasaran masal” (mass marketing) dewasa ini dalam (Lovelock, 2005: 116).

Sebaliknya, pembicaraan umum adalah “fokus” (focus) atau pembidikan

(15)

dengan beberapa elemen produk yang telah disesuaikan kebutuhan kepada banyak

pelanggan dengan harga yang relative rendah. Hal ini yang dapat mendasari istilah

tersebut adalah segmentasi pasar (market segmentation), yaitu proses membagi

pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua

pelanggan memiliki karakteristik yang sama sehingga mereka dapat dibedakan

(16)

BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Waktu Dan Lokasi Kegiatan

Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan pada Kantor

Galeri Indosat Tulungagung kota Tulungagung yang berlokasi di Komplek Ruko

Plaza Nirwana Blok. A jl. Supriyadi No. 41 Tulungagung.

Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dilakukan selama satu

bulan dimulai dari tanggal 1 November sampai 1 Desember 2016. Adapun

aktivitas praktek kerja lapangan dilaksanaakan sesuai dengan jam kerja di Geleri

Indosat Tulungagung mulai 08.00 sampai 17.00. sabtu dan tanggal merah libur.

3.2 Bidang Pelaksanaan

Selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa ditempatkan pada

bagian seksi strategi pemasaran yang telah disarankan oleh beberapa karyawan

Galeri Indosat Tulungagung. Di karenakan yang sesuai dengan mahasiswa progam

studi S1 manajemen untuk melaksanakan praktek kerja lapangan.

3.3 Kegiatan PKL

Selama satu bulan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Galeri

Indosat Tulungagung, banyak pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama

menjalakan kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan praktek kerja

(17)

3.4 Jenis Penelitan

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,

berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat

yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan

sebagai sutau ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi,

situasi, ataupun fenomena tertentu. (Bungin, 2010:68). Ciri lain metode deskriptif

adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (Syam, 2009:232).

Peneliti bertindak sebagai pengamat dan suasana alamiah maksudnya

peneliti terjun ke lapangan.

3.5 Batasan Istilah

Batasan istilah dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi,

sehingga dengan pembatasan studi tersebut akan mempermudah penelitian dan

mempermudah pengolahan data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan.

Berdasarkan hal tersebut maka peneeliti menentukan fokus penelitian ini yaitu

memberikan gambaran dan pemahaman mengenai Strategi pemasaran Bundling

Tempel pt. Indosat guan meningkatkan pelanggan di area tulungagung:

(18)

vi. Model SMCR:

a. Source = Komunikator b. Message = Pesan

c. Channel = Saluran/media d. Receiver = Komunikan

Menurut Model Berlo dalam Marhaeni Fajar : (2009)

3.6 Jenis Data

Data Primer, merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung terhadap

narasumber yang berkompeten dengan menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data. Data yang diperoleh dari lapangan dengan cara melakukan

wawancara dengan informan. Informan adalah orang yang memberikan informasi.

Dengan pengertian ini maka informan dapat dikatakan sama dengan responden,

apabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti. (Arikunto,

2006 : 145).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan key informant dan informant

sebagai sumber memperoleh data, dimaksudkan untuk dapat menarik sebanyak

mungkin informasi mengenai strategi pemasaran bundling tempel di tulungagung

dalam meningkatkan jumlah pelanggan, Key Informant dan informant dalam

penelitian ini adalah orang yang dianggap peneliti paling tahu tentang apa yang

diharapkan dan diinginkan peneliti sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti, teknik ini sering disebut dengan

purposive sampling. Key informant dalam penelitian ini adalah:

i. Pimpinan Gerai Indosat Tulungagung.

ii. Cluster Sales Manager Indosat Ooredoo Tulungagung. iii. Supervisor Retail Galeri Indosat Ooredoo Tulungagung.

Kriteria Informant adalah:

(19)

c. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data untuk mendukung penulis pada penelitian ini yaiitu melalui

dokumen atau catatan yang ada, buku-buku pustaka, file yang di

download diinternet dan tulisan-tulisan karya ilmiah dari berbagai

media.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah:

Field Work Research, yaitu penelitian langsung ke lapangan dengan cara:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung ke lapangan yang

menggambarkan Strategi pemasaran bundling tempel pt. indosat

guna meningkatkan pelanggan di area tulungagung. b. Wawancara

Melakukan wawancara adalah salah satu teknik untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan.

Peneliti menggunakan in depth interview (wawancara mendalam),

wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan

agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara

mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas

(20)

karena wawancara berlangsung informal seperti orang sedang

mengobrol. (Kriyantono, 2012: 102).

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data Kualitatif (Sugiyono, 2009: 246) Analisis data dalam penelitian kualitatif,

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Data tersebut baik dari observasi,

wawancara, maupun dari dokumen-dokumen.

Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

melakukan pendekatan dengan metode analisis data kualitatif interaktif dari Miles

dan Huberman dalam Sugiyono (2009:247) yang mencakup pengumpulan data,

reduksi data, penyajian diatas dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

i. Reduksi Data

Proses reduksi diartikan sebagai proses pemulihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanan dan transformasi data “kasar”: yang muncul

dari catatan-catatan di lapangan. Reduksi data atau proses transformasi ini

berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir secara

lengkap tersusun. ii. Penyajian Data

Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah

penyajian data yang dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang

(21)

pengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, maka akan

dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya meneruska analisisnya atau mencoba untuk mengambil

sebuah tindakan dengan memperdalam temuan tersebut. Hal ini dilakukan

untuk memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara penelusuran

atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian, sehingga dari data tersebut

dapat ditarik kesimpulan. iii. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan analisis interaktif ketiga adalah menarik kesimpulan dan

melakukan verifikasi. Dari pemulaan pengumpulan data, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat

keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin

alur sebab akibat dan proposisi. Sedang verifikasi merupakan kegiatan

pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama

peneliti mencatat, atau suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan

atau peninjaun kembali serta tukar fikiran antara teman sejawat untuk

mengembangkan “kesempatan inter subjektif” dengan kata lain makna

yang muncul dari data harus diuji kebenarannya (validitasnya), verifikasi

oleh peneliti, dimaksudkan untuk menganalisis dan mencari makna dari

informasi yang dikumpulkan dengan mencari tema, pola hubungan,

permasalahan yang dimaksud, hipotesa yang disimpulkan secara tentatif,

sehingga terbentuk proposisi tertentu yang bisa mendukung teori ataupun

(22)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Indosat, Tbk

PT Indosat Tbk (Indosat) didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal

Asing (PMA) di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional di

Indonesia pada tahun 1967. Pada tahun 1980, Pemerintah Indonesia mengambil

alih seluruh saham Indosat, sehingga sejak saat itu Indosat beroperasi sebagai

Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Indosat menjadi perusahaan public pada

tahun 1994, dengan mencatatkan sahamnya deregulasi industri telekomunikasi

nasional dengan membuka peluang terhadap di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya, serta mencatatkan American Depository Receipts di New York Stock

Exchange.

Memasuki abad ke-21 dan sejalan dengan trend di dunia, terutama di

Indonesia, Pemerintah Indonesia melakukan persaingan pasar yang lebih dan pada

tahun 2001, Indosat mendirikan perusahaan operator selular, yaitu bebas dan

secara bertahap mencabut hak eksklusivitas yang dimiliki oleh Indosat dan

Telkom. Indosat segara menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis

selular PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3), yang diikuti dengan akuisisi penuh

PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat

(23)

Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham

Indosat yang dimiliki 41,94% kepada ST Telemedia Pte. Ltd. Melalui perusahaan

holding Indonesia Communications Limited (ICL). Pada tanggal 20 November

2003, melalui penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan

Bimagraha ke dalam Indosat, maka Indosat menjadi Full Network Service

Provider (FNSP) yang focus pada bisnis selular. Hal ini diikuti oleh pelaksanaan

program transformasi menyeluruh yang dimulai pada tahun 2004, meliputi bidang

sumber daya manusia, teknologi, serta budaya dan nilai-nilai perusahaan. Upaya

ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan, seiring dengan keberhasilan

Indosat mencatat pendapatan yang melampaui Rp 10 trilliun dan peningkatan

margin pada tahun ke-10 sebagai perusahaan public.

Sebagai perusahaan yang focus pada selular dan sebagai operator terbesar

kedua dengan basis pelanggan 14,5 juta pada 31 Desember 2005, Indosat

melanjutkan kekuatan usaha selularnya dengan menguji coba teknologi 3G pada

bulan Agustus 2005, setelah menguji coba spectrum yang telah ditetapkan pada

bulan Juli 2005 dengan membangun 10 menara BTS di Jakarta dan Surabaya.

Pada tahun 8 Februari 2006, Indosat memenangkan tender untuk frekuensi 5MHz

spectrum 3G dengan memberikan tawaran terendah sebesar Rp 160 miliar. Indosat

berencana untuk meluncurkan layanan perdana pada tahun 2006 di Jakarta dan

Surabaya

4.1.2 Visi, Misi, Nilai, dan Motto Perusahaan

(24)

Visi PT Indosat Tbk adalah untuk menjadi penyelenggara jaringan dan jasa

telekomunikasi terpadu berfokus pada selular atau nirkabel yang

terkemuka di Indonesia. B. Misi Indosat

Misi PT Indosat Tbk adalah Menyediakan dan mengembangkan produk,

layanan dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat.

Meningkatkan shareholder value secara terus menerus. Mewujudkan

kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik. C. Nilai Indosat

Nilai-nilai utama yang ditetapkan dan berusaha ditanamkan pada

anggotanya dari yang tertinggi hingga yang terendah tercakup dalam

INSAN GEMILANG, antara lain; i. Integritas

Itikad untuk melakukan pekerjaan dengan menjunjung tinggi etika

kerja bagi kepentingan perusahaan, pemegang saham, karyawan,

pelanggan, pemerintah dan masyarakat serta bertindak berdasarkan

kebijakan, pedoman dan atau peraturan yang berlaku. ii. Kerjasama

Mengutamakan kepentingan perusahaan, keterbukaan, komitmen,

kepercayaan, partisipasi aktif. Proses kerja bersama berdasarkan

komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling membantu dan

menghargai serta berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusi

dan dukungan bagi kepentingan perusahaan. iii. Keunggulan

Semangat menjadi yang terbaik, pengembangan kemampuan,

jaminan, kehandalan, keunggulan teknologi. Niat dan usaha untuk

melebihi standar yang diharapkan dengan cara terus menerus

(25)

Kesadaran akan adanya saling membutuhkan, kesadaran akan

perlunya saling percaya membangun dan atau membina hubungan

dengan pihak-pihak yang terkait atas dasar saling membutuhkan

dan saling percaya untuk kepentingan bersama. v. Fokus Pada Pelanggan

vi. Prioritize internal as well external customers by understanding and

fulfilling the needs over the expectation. D. Motto Indosat

Motto Indosat berbunyi, “KRETHARTA KARYA SAMUHA”, yang

berarti “Keberhasilan dicapai melalui kerjasama antara seluruh pihak yang

terkait dalam perusahaan”. Kerjasama tersebut dapat berlangsung mulai

dari tingkat antar didalam satu divisi, antara divisi satu dengan yang

lainnya, tingkat direksi serta pihak-pihak yang terkait.

4.1.3 Produk dan Servis

Tiada perkembangan yang berlangsung begitu cepat seperti yang terjadi

dalam dunia telekomunikasi. Indosat, sebagai penyedia jasa telekomunikasi yang

berfokus pada selular/nirkabel, terus berupaya meningkatkan sarana, infrastruktur,

fasilitas dan layanan prima dalam menunjang fungsi telekomunikasi untuk

kemajuan bangsa. Indosat telah membangun dan mengembangkan jaringan ke

seluruh wilayah Nusantara den gan membangun 1.137 Base Stations di tahun

2005 untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas serta memperluas cakupan

jaringan agar dapat melayani pelanggan Indosat dengan lebih baik. Hingga 31

Desember 2005, Indosat memiliki 126 galeri di seluruh Indonesia. Galeri tersebut

adalah pusat layanan yang secara langsung memberikan layanan kepada

(26)

komunikasi data dan internet ( MIDI).

4.1.4 Anak Perusahaan

A. Lintasarta

Indosat memiliki 72,36% saham Lintasarta, bergerak di bidang jasa

komunikasi data kecepatan tinggi dan jaringan korporat. Perintis system

lalu lintas giral di Indonesia termasuk pengembangan jaringan ATM

Bersama. Saat ini Lintasarta adalah salah satu penyedia jasa komunikasi

data dan jaringan korporat terkemuka di Indonesia. Anak Perusahaan: PT

Arthajasa Pembayaran Elektronis dan PT Swadharma Marga Inforindo. B. Indosat Mega Media (Indosat M2)

Indosat memiliki 99,85% saham IndosatM2, bergerak di bidang jasa

multimedia dan internet termasuk jasa TV kabel, jasa IP-based

multimedia, Internet dan jasa IP-based LAN dan WAN. IndosatM2

merupakan salah satu pelopor pengembangan jasa MIDI di Indonesia.

4.1.5 Afiliasi Perusahaan

a. Indosat Finance Company B.V. (IFB)

b. Indosat International Finance Company B.V. (IIFB) (Non-Oper ational) c. Indosat Singapore Pte.Ltd. (ISP)

(27)

Divisi Public Relations PT Indosat, Tbk berada di bawah naungan Group

Corporate Secretary yang memiliki empat divisi, yaitu : Divisi Investor Relations,

Public Relations, Internal Communications, dan Corporate Data.

A. Tujuan Public Relations PT Indosat

Divisi Public Relations dipimpin oleh seorang Division Head (DH) yang

bertanggung jawab langsung kepada Group Head Corporate Secretary. DH

Public Relations memiliki tugas dan wewenang dalam mengkoordinir dan

mengawasi segala kegiatan Divisi Public Relations dari masing-masing

bagian, antara lain terkait dengan media relations, corporate event dan

protocol, external publications, dukungan kegiatan program pemasaran,

(28)

Public Relations PT Indosat dalam melaksanakan tugasnya tentu memiliki

tujuan dan target yang akan dicapai. Berikut adalah tujuan dari Public

Relations PT Indosat:

i. Menciptakan image dan reputasi yang positif dari perusahaan. ii. Menciptakan hubungan baik dengan publik manapun dan media. iii. Sebagai media komunikasi antara Indosat dengan para stakeholders. B. Tugas dan Fungsi Public Relations PT Indosat

Dalam pelaksanaanya, Public Relations PT Indosat memiliki tugas serta fungsi

yang penting bagi perusahaan. Tugas dan fungsi yang dimiliki oleh Public

Relations PT. Indosat adalah:

i. Membina hubungan kemitraan dengan media massa, pemerintah serta

key public dalam masyarakat.

ii. Memberikan masukan kepada pihak manajemen dalam hal solusi

konflik seperti gugatan hukum dan sebagain ya. iii. Mengatur wawancara.

iv. Merencanakan, memantau dan mengavaluasi kegiatan publisitas media

(melalui kliping media).

v. Melaksanakan kegiatan fasilitator, editing serta penulisan media

informasi dan publikasi korporat.

vi. Menulis dan mengedit materi publisitas korporat.

vii. Memelihara data kehumasan, mencakup presentasi dan kepustakaan. viii. Menangani surat pembaca yang terdapat di media

ix. Mengadakan kegiatan-kegiatan publisitas (media visit, media briefing,

press tour, press conference, dan talk show di stasiun TV atau radio).

x. Update website Indosat (www.indosat.com) xi. Membuat artikel sponsorship di media.

xii. Penerbitan media korporat, seperti buku laporan tahunan, company

profile.

xiii. Menganalisis opini masyarakat dan public serta mengusulkan tindak

lanjut penanganannya.

xiv. Protokoler perusahaan misalnya pada acara-acara resmi (penanganan

tamu VIP, sit arrangement, sambutan direksi). xv. Mendukung kegiatan atau acara-acara marketing.

(29)

xvii. Melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

xviii. Mengadakan kalender dan agenda kerja, kartu-kartu atau bunga ucapan

(Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru).

xix. Penerimaan kunjungan dari lembaga pendidikan atau instansi. C. Kegiatan Public Relations PT. Indosat

Lingkup kegiatan Public Relations PT Indosat terbagi dalam kegiatan internal

dan eksternal. Namun yang dimaksud internal dan eksternal di sini adalah

kegiatan yang dikerjakan di dalam kantor (in door) dan di luar kantor (out

door), bukan spesifikasi publiknya. Karena sudah ada bagian tertentu yang

mengurusi public internal dan eksternal. Berikut adalah kegiatan internal dan

eksternal yang dilaksanakan oleh Public Relations PT Indosat : D. Kegiatan Internal

i. Kliping. Merupakan tugas harian yang dilakukan oleh PR pada pagi

hari sampai waktu yang telah ditentukan (max pukul 10.00). Dalam hal

ini, PR harus mencari berita-berita yang terkait dengan PT Indosat

maupun anak perusahaannya serta berita-berita lain yang menyangkut

kompetitor dan informasi teknologi. Setelah pengerjaannya selesai,

kliping ini kemudian didistribusikan ke divisi lain.

ii. Analisis Media. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh bagian Media

Relations. Kegiatan ini menuntun untuk melakukan analisis terhadap

pemberitaan yang ada di media (media cetak). Tentunya berita-berita

yang terkait dengan perusahan dan competitor. Dalam hal ini, PR juga

melakukan pembandingan antara pemberitaan mengenai Indosat dan

pemberitaan mengenai competitor, maupun memberikan fakta-fakta

kepada pihak direksi jika ada pertanyan yang diajukan oleh wartawan

(30)

iii. Dokumentasi Kegiatan. Pekerjaan ini menuntut PR membuat

dokumentasi, yaitu berupa rekaman kegiatan perusahaan atau event

tertentu dengan cara foto maupun rekaman video. Kegiatan ini

ditangani oleh PR bagian protokoler.

iv. Penerbitan Khusus. Kegiatan ini meliputi pembuatan cinderamata,

laporan tahunan, company profile, kalender, agenda, kartu ucapan dan

lain sebagainya yang berhubungan dengan peristiwa atau kegiatan

tertentu. E. Kegiatan Eksternal

i. Press Conference. Konferensi pers ini dilakukan oleh unit PR secara

keseluruhan. Kegiatan ini dilakukan guna menyampaikan suatu berita

atau informasi yang terkait dengan perusahaan kepada media massa. ii. Press Release. Press Release ini dibuat guna menyampaikan informasi

kepada public (melalui media massa) mengenai kegiatan atau peristiwa

yang akan atau sedang berlangsung di perusahaan. Press release

iniharus memperhatikan unsur-unsur penulisan yang dimiliki oleh

suatu berita.

iii. Corporate Event. Dalam kegiatan ini, PR melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan kegiatan sosial, baik yang bersifat pendidikan,

kesehatan, kepedulian sosial dan sebagainya. Kegiatan ini merupakan

Corporate Social Responsibility.

iv. Media Visit. Indosat mendatangi kantor-kantor media massa, baik

cetak maupun elektronik guna melakukan pemebritahuan infomrsi atau

up date data-data terakhir yang terkait dengan perusahaan, yang akan

dijadikan konsumsi public. Dalam menjalankan tugasnya, DH dibantu

(31)

proposal sponsorship yang masuk ke perusahaan, administrasi paspor

dan visa, budget holder, serta melaksanakan tugas-tugas

kesekretariatan lainnya.

F. Divisi Public Relations di PT Indosat terdiri dari tiga sub bagian, yaitu media

relations, corporate event dan protocol, dan external publications. Masing-masing

sub bagian tersebut memiliki seorang manager dan beberapa staf yang

bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.

F. Media Relations

Sub bagian Media Relations di PT Indosat melakukan kegiatan dan tanggung

jawab sebagai berikut:

i. Mengadakan kegiatan-kegiatan publisitas (media visit, media briefing dan

redaktur meeting, press tour, plan visit, press conference, dan talk show). ii. Menjalin dan memperluas hubungan kemitraan dengan pihak media, mulai

dari level wartawan sampai pimpinan redaksi. iii. Memonitor media dan kliping analisis berita.

iv. Menganalisa dan membuat laporan tentang seluruh publisitas korporat. v. Menangani surat pembaca yang terdapat di media.

vi. Bertanggung jawab atas seluruh penerbitan korporat mulai dari

perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Mulai dari outline topic, distribusi

pendanaan, serta penunjukkan rekanan dan media.

vii. Melakukan penulisan mengenai korporat, seperti press release serta fact

sheet.

viii. Membuat publisitas korporat seperti membuat iklan kepedulian. ix. Membuat artikel-artikel sponsor.

(32)

Sub bagian corporate event dan protocoler memiliki kegiatan dan tanggung

jawab sebagai berikut:

i. Mengkoordinir seluruh acara perusahaan, meliputi perencanaan,

pengawasan dan evaluasi. Seperti pada agenda acara, skenario acara,

daftar undangan, konsumsi, lay out ruang dekorasi, protokoler, dan

pertunjukkan atau hiburan dalam suatu acara.

ii. Menjalin hubungan koordinasi dengan rekanan yang terkait dengan

acara perusahaan (catering, event organizer, supplier, dan sebagainya). iii. Bertanggung jawab atas semua pengadaan dan stock maintenance

(agenda dan kalender, card invitation for event, guest book, labels,

name sign, backdrop, peralatan dan sebagainya).

iv. Menjalin, membina dan memperluas hubungan kemitraan antar

lembaga untuk level penanggung jawab protocol dan kehumasan untuk

lembaga yang bersangkutan. v. Membantu kelancaran RUPS.

vi. Menangani sitting arrangement, data pejabat, perjalanan dinas, dan

lain-lain.

vii. Mendukung acara yang berkaitan dengan publik mulai dari investor

communication hingga internal communication. H. External Publications

Sub bagian external publications memiliki kegiatan dan tanggung jawab

sebagai berikut:

i. Memonitor website Indosat, bekerjasama dengan bagian pemasaran. ii. Membuat company profile dan video corporate.

iii. Mengadakan briefing bagi para vendor, namun hanya sebatas konsep

saja.

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Strategi Komunikasi Indosat Ooredoo dalam meningkatklan jumlah

pelanggan di Samarinda dapat diambil kesimpulan bahwa Indosat Ooredoo

menggunakan media massa, media cetak, media social, dan sales force, untuk

mempromosikan tentang apa itu Indosat Ooredoo kepada semua kalangan

seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga ibu rumah tangga. Strategi cost

benefits dalam mempromosikan langsung untuk mempertahankan dan

meningkatkan merek nya, segmentasi pelanggan, dan lain sebagainya kedua

media tersebut masih dikatakan efektif karena operator masuk ke seluruh

kalangan. Dari strategi tersebut Indosat Ooredoo mempromosikan secara

langsung kepada masyarakat Samarinda untuk mempertahankan dan

meningkatkan mereknya.

5.2 Saran

Bagaimana Indosat Ooredoo Dalam Meningkatkan jumlah Pelanggan di

Samarinda yaitu dengan selalu berinovasi dalam menciptakan penggunaan

produk, misalnya menambah paket-paket lain yang lebih beragam, dan juga

memperbanyak fitur-fitur menarik seperti Telkomsel yang mempunyai layanan

T-Cash untuk mempermudah pelanggan mereka dalam melakukan pembayaran

untuk pembelanjaan apapun yang menyediakan layanan T-Cash dengan hanya

(34)

di belakang ponsel. Transparan dalam menyampaikan tariff juga akan membantu

perusahaan untuk meningkatkan pelanggan pengguna provider Indosat

Ooredoo di Samarinda, salah satu permasalahan yang terjadi saat ini adalah

perusahaan Indosat Ooredoo tidak transparan dalam menyampaikan tariff

dengan mengatakan “telfon sepuasnya ke semua operator Rp. 1 per detik”

yang ternyata Rp. 1 per detik hanya berlaku di 5 menit awal dan 5 menit

berikutnya sudah beralih ke tariff normal yaitu Rp. 5 per detiknya. Hal

seperti ini seharusnya lebih diperhatikan lagi oleh Indosat Ooredoo karena

untuk membuat hubungan jangka panjang antara pelanggan dan Indosat

Ooredoo untuk mempertahankan posisi sebagai second card tersebut Indosat

Ooredoo seharusnya lebih transparan dalam menyampaikan tariff nya agar

pelanggan tidak merasa tertipu dengan promosi yang berjalan saat ini. Untuk

meningkatkan jumlah pelanggan Indosat Ooredoo harus lebih meningkatkan

kualitas jaringan serta merealisasikan visi dan misi Indosat Ooredoo dan

memproses cepat masuknya jaringan 4G LTE di Samarinda agar pengguna

paket dengan bonus internet di jaringan 4G LTE dapat menikmati bonus

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

Kriyantono, Rachmat, 2012. Teknis Riset Komunikasi, Fajar Interpratama,

Jakarta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

Kotler, Philip (2005), Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua

Belas, Indeks, Jakarta.

Rambat Lupiyoadi, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek.

Salemba Empat Jakarta

Nasution.(2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia

Hafied Cangara. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Mahmud Machfoedz. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Jogjakarta: Cakra

(36)

Loveloc, Christopher H dan Lauren K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa.

Jakarta: Indeks.

Bungin, Burhan, 2010. Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Grup,

Jakarta.

Syam, Nina W., 2009. Sosiologi Komunikasi, Humaniora, Bandung.

Sumber Internet:

(Sumber:

http://m.kaltim.prokal.co./read/news/250339-dua-operator-telah-bersaing-layanan-4g-keluhan-pelanggan-ini-juga-penting.html. (Diakses 15

Desember 2016).

(Sumber:http://www.ooredoo.com/id/media/news_view/Indosat-Ooredoo-to-make-Indonesias-digital-society-accessible-for-all (Diakses 16 Desember 2016).

http://foto.metrotvnews.com/view/2015/06/26/407789/pengguna-ponsel-di-indonesia-melebihi-jumlah-penduduk (Diakses 16 Desember 2016).

(Sumber: : http://www.marketing.co.id). (Diakses 16 Desember 2016).

(37)

Referensi

Dokumen terkait

penghasilan untuk menentukan pendapatan.. Penentuan biaya merupakan hasil dari perh : itungan serta pengeluaran-pengeluaran dari usaha yang diklasifikasikan pada berbagai

Gambar 5.10 merupakan grafik respon (a) perpindahan, (b) kecepatan, dan (c) percepatan penumpang terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan motor dengan

Salah satu lembaga pendidikan yang memberikan kontribusi besar dalam memben- tuk karakter anak bangsa adalah madrasah, karena madrasah memiliki ciri khusus

Promosi makanan berbahan baku kedelai seperti susu, tempe, tauco, kecap, snake kaya akan protein, gizi tinggi dan menyehatkan perlu diinformasikan kepada

Terdapat 15 atribut yang digunakan untuk analisis selera pasar teh yaitu (1) jenis teh (low, medium, high grown); (2) grade teh yang diminta pasar (small, broken, leafy, mix) ;

Untuk mengetahui adanya pengaruh antara budaya organisasi (X1), komitmen organisasi, dan akuntabilitas publik terhadap kinerja rumah sakit di Kabupaten Sumenep (Y)

Keterampilan proses sains ini perlu dilatihkan kepada siswa dengan alasan: (1) dalam praktiknya, sains tidak bisa dipisahkan dari metode ilmiah atau metode

Dalam proses ini, bahan bakar padat mengalami proses kenaikan temperatur yang akan mengakibatkan menguapnya kadar air yang berada pada permukaan bahan bakar padat