perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011
Skripsi
Oleh :
Budi Nuryanto
K 7405039
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011
Oleh :
Budi Nuryanto
K 7405039
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Desember 2011
Pembimbing II
Dra. Kristiani, M.Si NIP. 196204281989032002
Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda tangan
Ketua : Leny Noviani, S.Pd., M.Si 1………..
Sekretaris : Muhamad Sabandi, S.E., M.Si 2………
Anggota I : Dra. Kristiani, M.Si 3………..
Anggota II : Aniek Hindrayani, SE., M.Si 4………
Disahkan oleh
Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Budi Nuryanto. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga
tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007, 2008 dan
2009 yang berjumlah 171 mahasiswa. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar
4 x 26 variabel = 104 responden, karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di
bulatkan 105 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proportionate stratified random Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011 didapatkan
kesimpulan bahwa ada 8 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor itu meliputi 1) faktor pendukung belajar di
kampus dan kecerdasan yang mewakili variabel kondisi iklim, cuaca dan suhu;
letak kampus; kondisi kampus; kelengkapan peralatan belajar di kampus; dan
kecerdasan (inteligensi). 2) faktor kemauan dan potensi yang mewakili variabel
tujuan yang ingin dicapai; kesadaran untuk lebih maju; peluang kerja lulusan
Pendidikan Tata Niaga; kemampuan potensial dalam belajar (bakat); dan
keinginan yang besar dalam belajar (minat). 3) faktor dosen yang mewakili
variabel dorongan dosen; bimbingan dosen; dan fasilitas dosen. 4) faktor
pendukung belajar dari keluarga dan persaingan belajar antar teman yang
mewakili variabel kondisi/ suasana tempat tinggal; persaingan belajar di antara
teman; dan kondisi ekonomi keluarga. 5) faktor Masyarakat yang mewakili
kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa dan fasilitas yang ada di masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
pembelajaran; teman bergaul; dan metode pembelajaran. 7) faktor kondisi
fisiologis dan sikap yang mewakili variabel kondisi panca indra; kondisi
kesehatan; dan sikap. 8) faktor keluarga yang mewakili variabel cara mendidik
orang tua dan keharmonisan keluarga. Dari kedelapan faktor yang paling besar
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011
adalah pendukung belajar di kampus dan kecerdasan mahasiswa dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Budi Nuryanto. THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH HAVE AN EFFECT ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS MAJORING IN BUSINESS ADMINISTRATION EDUCATION IN THE YEAR OF 2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret Surakarta University, November 2011.
The objectives of this research are to investigate and to analyze the factors
which affect the learning achievement of the students majoring in Business
Administration Education in the year of 2011.
This research used the descriptive quantitative method. The population of
this research was the students majoring in Business Administration Education of
the classes of 2007, 2008, and 2009 as many as 171 students. The samples of this
research consisted of 104 students. Such number was rounded up to 105 since the
samples of this research consisted of 3 classes. This research used the proportional
stratified random sampling technique. The data of this research were gathered
through questionnaire and documentation. The data were then analyzed by using
the factor analysis technique.
The result of this research is that there are eight factors which affect the
learning achievement of the students majoring in Business Administration
Education in the year of 2011. The eight factors are as follows: 1) the learning
support of the campus and the intelligence which represent the variables of
climatic condition, weather, and temperature, location of the campus, condition of
the campus, learning facilities at the campus, and intelligence; 2) the willingness
and the potency which represent the variables of achievement goal, awareness to
make better progress, job opportunities of the graduates from Business
Administration Education major,potential ability in learning (talent), and great
intention in learning (interest); 3) the lecturers who represent the variables of
motivation, facility, and guidance from lecturer; 4) the learning support from
family and the peer group completion which represent variables of condition or
the atmosphere of the place of residence, the peer group competition among the
students, and the economic condition of the family; 5) the society which represent
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5) the peer group competition and the learning support which represent the peer
group competition among the students, the condition or the atmosphere of the
place of residence, and the economic condition of the family; 6) the learning
approach and the peers of association that represent the variables of learning
strategy, peers of association, and learning method; 7) the physiological condition
and the attitude which represents the variables of condition of five senses, health
condition and attitude; 8) the family which reoresents the variables of educating
method of the parents and harmony of the family. The learning support of the
campus and the intelligence are the factors which have the greatest effect on the
learning achievement of the students majoring in Business Administration
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Al Mujaadilah: 11)
“Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga”
(HR. Muslim)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
-Bapak Ibu yang senantiasa memberi cinta dan doa yang tulus.
-Kakak-kakakku, adikku, dan ponakan-ponakanku yang selalu memotivasi dan
menghiasiku dengan kasih sayang
-Teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik tingkatku di Pendidikan Ekonomi
FKIP UNS bersama kalian suatu kenangan yang tak pernah terlupakan
-FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus tempat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi tugas serta memenuhi sebagian
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Tata Niaga Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Skripsi ini disusun dengan bantuan dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung yang tak ternilai harganya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui
permohonan penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan
pengarahan dan ijin atas penyusunan skripsi ini.
4. Ketua BKK PTN yang telah memberikan pengarahan dan ijin atas penyusunan
skripsi ini.
5. Dra. Kristiani, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya penyusunan
skripsi ini.
6. Aniek Hindrayani, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Ekonomi yang secara tulus
memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
8. Ketua BKK PTN yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam
mengadakan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
10.Rekan-rekan PTN 2005 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
11.Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan tahun 2007, 2008, dan 2009 yang
telah meluangkan waktunya untuk mengisi angket penelitian.
12.Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu Peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Surakarta, Desember 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
PENGAJUAN SKRIPSI ... ii
PERSETUJUAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... ix
PERSEMBAHAN ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 6
3. Prestasi Belajar ... 15
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 16
C. Kerangka Berfikir ... 17
BAB III METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
1. Tempat Penelitian ... 23
2. Waktu Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
1. Penetapan Populasi ... 23
2. Penetapan Sampel ... 24
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 24
C.Teknik Pengumpulan Data ... 25
1. Jenis dan Sumber Data ... 25
2. Skala Pengukuran Data ... 26
3. Metode Pengumpulan Data ... 27
D.Rancangan Penelitian ... 32
E. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data ... 39
B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 41
C.Pembahasan Hasil Analisis Data ... 43
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A.Simpulan ... 53
B. Implikasi ... 54
C.Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ... 20
Tabel 2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ... 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Matrik Spesifikasi Data Try Out ... 59
2. Surat Pengantar Angket ... 62
3. Angket Try Out ... 64
4. Tabel Hasil Try Out Angket Faktor Internal ... 67
5. Tabel Hasil Try Out Angket Faktor Eksternal ... 69
6. Tabel Hasil Try Out Angket Faktor Pendekatan Belajar ... 72
7. Rekap Uji Validitas ... 73
8. Rekap Reliability ... 75
9. Matrik Spesifikasi Data Penelitian ... 76
10. Angket Penelitian ... 79
11. Matrik Data Penelitian ... 82
12. Output SPSS Validitas dan Reliabilitas Angket ... 88
13. Output Spss Analisis Faktor ... 113
14. Surat Ijin Menyusun Skripsi ... 130
15. Surat Ijin Skripsi Kepada Dekan ... 131
16. Surat Ijin Skripsi Kepada Rektor ... 132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan manusia diharapkan dapat berkembang dengan baik
dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Perkembangan secara
optimal pada ketiga ranah ini akan membawa individu pada kehidupan yang lebih
maju yaitu terciptanya individu yang berkualitas dengan penguasaan ilmu
pengetahuan, ketrampilan, serta sikap mental yang baik. Sehingga pada akhirnya
dapat membawa kemajuan pula bagi kehidupan masyarakat.
Bagi masyarakat pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi yaitu,
sarana untuk melanjutkan eksistensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses
transformasi nilai–nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku
lainnya yang diharapkan kepada kaum muda sebagai generasi penerus. Dalam hal
ini setiap masyarakat akan selalu berupaya meneruskan kebudayaannya sesuai
dengan perkembangan jaman yang dialami generasi mudanya.
Proses sosialisasi dengan interaksi sosial terjadi secara alami dalam
pergaulan hidup manusia. Pertama kali seorang individu berinteraksi dengan
lingkungan eksternalnya pada keluarga. Dalam lingkungan keluarga inilah
seseorang tumbuh berkembang baik fisik maupun psikisnya. Lingkungan ini
menjadi wilayah yang memberikan andil cukup besar bagi perkembangannya,
seseorang belajar untuk berbicara melalui bahasa yang diajarkan oleh orang
tuanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam keluarga ini
pula yang berperan untuk memberikan pemahaman terhadap esensi nilai–nilai
kemanusiaan yang disampaikan dalam kebiasaan sehari-hari.
Seiring dengan perkembangan masyarakat peran dunia pendidikan sangat
dibutuhkan untuk mengantarkan masyarakat menuju kemajuan. Perkembangan
ilmu pengatahuanlah sebagai komponen penting dalam pendidikan untuk
mencapai tujuan tersebut. Perubahan–perubahan yang telah terjadi pada suatu
negara tidak lepas dari peran besar perkembangan ilmu pengetahuan.
Meningkatnya kemajuan teknologi dalam berbagai bidang banyak membawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kemudahan bagi umat manusia. Seperti, perkembangan yang sangat pesat dalam
bidang informasi dan komunikasi sekarang ini, teknologi pertanian, permesinan,
penemuan dalam bidang kesehatan, militer dan sebagainya merupakan hasil
penerapan ilmu pengetahuan. Secara nyata ilmu pengetahuan memiliki peran
penting bagi kemajuan peradaban manusia.
Perguruan tinggi sebagai tataran pendidikan tertinggi mempunyai peran
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan fungsinya untuk
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat maka ilmu
pengetahuan menjadi bagian penting di dalamnya. Para akademisi yang terdiri
dosen, mahasiswa memungkinkan untuk mencapai pengembangan ilmu
pengetahuan. Mereka didukung dengan kapasitas keilmuan dan berbagai sarana,
kegiatan ilmiah sehingga dipandang mampu melakukan pengembangan ini.
Melalui belajar di Perguruan Tinggi, seyogyanya mahasiswa dapat
mentransformasi diri menjadi seorang pemikir kritis yang bisa membedakan mana
fakta dan opini; dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang punya
keterbatasan; bisa mengenali berbagai asumsi dibalik suatu pernyataan atau
kesimpulan; bisa mengembangkan solusi dari persoalan yang dihadapi; dapat
mengekpresikan diri baik secara verbal, oral maupun tulisan. Sebagaimana kita
sepakat bahwa pendidikan merupakan kegiatan sepanjang hidup, dan belajar di
perguruan tinggi menolong kita untuk bisa melakukan proses belajar seumur
hidup tersebut, yakni dengan menyediakan sejumlah skill yang diperlukan untuk
itu. Sehingga mahasiswa selalu bisa memutahirkan pengetahuan dan
keterampilannya; dan dengan demikian karirnya dapat berjalan terus. Berbagai
pengetahuan, teknologi dan sains terbuka bagi semua orang, akan tetapi tidak
semua orang dapat memilikinya, sebab untuk dapat menguasainya orang perlu
memiliki sejumlah skill dan attitude yang tepat , serta mind-set yang tepat.
Setiap mahasiswa yang menjalankan proses belajar pastilah
menginginkan sebuah prestasi yang baik dalam belajar yang sedang digelutingya,
begitu juga mahasiswa Pendidikan Tata Niaga yang menginginkan prestasi yang
baik pula. Prestasi itu sering diidentikan dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
belajar yang berbeda, prestasi belajar tersebut ditentukan oleh besarnya
kemampuan mahasiswa untuk mengelola faktor-faktor belajar dengan baik.
meliputi pengelolaan faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan
belajar mereka. Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani
mahasiswa, faktor internal itu antara lain aspek fisiologis, inteligensi, sikap,
minat, bakat, dan motivasi. Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa, faktor eksternal itu antara lain keluarga, dosen, masyarakat, teman, rumah,
kampus, peralatan, dan alam. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Berdasarkan data awal yang diperoleh rata-rata IPK mahasiswa
Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007 pada akhir semester 6 adalah 3,03.
Ternyata rata-rata IPK ini masih di bawah rata-rata IPK dari seluruh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2007 yaitu 3,14. Hal demikian juga terjadi pada
mahasiswa angkatan 2008. Rata-rata IPK mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2008
pada akhir semester 4 adalah 3,13, nilai rata-rata ini juga masih sedikit di bawah
rata-rata IPK dari mahasiswa Pendidikan Ekonomi ankatan 2008 yaitu 3,16.
Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah diuraikan di atas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul : “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Tata
Niaga Tahun 2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka perumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga
tahun 2011.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan terutama tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan dengan
jalan memberikan kontribusi dalam bentuk bahan pustaka yang dapat menjadi
kajian bagi peneliti-peneliti di masa yang akan datang.
2. Hasil penelitian ini semoga menjadi ilmu yang berguna dan bermanfaat, karena
dengan ini bisa mendapatkan pengalaman yang baru, sehingga dapat menjadi
bekal hidup untuk kedepannya khususnya dalam bidang pendidikan sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial dan budaya yang mencakup segala sesuatu yang
dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting dalam
perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi
manusia. Dalam pengertian yang umum, belajar merupakan suatu aktivitas yang
menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya
yang dilakukannya.
Ada beberapa pengertian tentang belajar:
1. ”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,
2003: 2).
2. ”Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif ”(Muhibbin Syah, 2005: 92).
3. ”Belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru” (Martinis Yamin, 2008: 122).
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan dari diri seseorang meliputi ranah kognitif, afektif, psikomotorik akibat
adanya latihan, pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar
mengandung 3 (tiga) hal pokok, yaitu:
1. Belajar sebagai suatu proses yang akan menghasilkan perubahan perilaku.
2. Perubahan perilaku dalam belajar terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman.
3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Keberhasilan seseorang
dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Muhibbin Syah (2005)
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi dalam tiga
faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor
internal terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis (inteligensi, sikap, minat,
bakat, motivasi). Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial (keluarga, guru,
masyarakat, teman) dan linkungan non sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam).
Slameto (2003) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh);
psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan);
serta faktor kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga (tingkat
pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, penyediaan fasilitas
belajar, keadaan ekonomi keluarga); faktor sekolah; dan faktor masyarakat.
Nana Syaodih Sukmadinata (2004) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah faktor dalam diri individu dan faktor lingkungan.
Faktor dalam individu menyangkut aspek jasmaniah (mencakup kondisi dan
kesehatan jasmaniah dari individu) maupun rohaniah (menyangkut kondisi
kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta
kondisi afektif dan kognitif) dari individu. Sedangkan faktor lingkungan
menyangkut segala faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas
maka penulis menitik beratkan pada pendapat Muhibbin Syah. Pembatasan
tentang macam-macam faktor tersebut didasarkan pada tinjauan pustaka yang
penulis jadikan referensi kemudian faktor-faktor itu penulis sesuaikan dengan
fokus penulis, yaitu terfokus pada hal-hal atau situasi yang berpengaruh pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah :
a. Fisiologis
Tidak dipungkiri lagi bahwa kondisi fisiologis mahasiswa memang dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut Muhibbin Syah (2005: 133) menyatakan ”Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas”. Lebih lanjut Muhibbin Syah menjelaskan ”Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas”.
Menurut Slameto (2003: 54) ”Proses belajar seseorang akan terganggu
jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun
ada gangguan-gangguan/ kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya”.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisiologis
mahasiswa dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seseorang dikatakan mempunyai
fisik yang baik jika badannya kuat, lengkap panca inderanya, tidak terganggu
(sakit). Jika mahasiswa mempunyai fisik yang tidak baik dalam arti sedang sakit,
kondisi fisiknya lemah, panca inderanya tidak lengkap atau terganggu, maka
mahasiswa tersebut tidak akan maksimal menerima materi kuliah dari dosen dan
tentu saja memperoleh prestasi yang lebih rendah dibandingkan mereka yang
mempunyai kondisi fisiologis baik.
b. Inteligensi
”Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, menggetahui/ menggunakan konsep-konsep yang
abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat” Slameto
(2003: 56). Sehingga inteligensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin syah yang menulis:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses (Muhibbin Syah, 2005: 134)
Sedangkan menurut Slameto (2003: 132) ”terdapat banyak banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual seseorang, meliputi aspek-aspek fisik, emosional latar belakang sosial, ekonomi, keturunan dan lingkungan”.
c. Sikap
”Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari
individu dalam kehidupan” (Slameto, 2003: 188). ”Sikap adalah gejala internal
yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
(respon tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif” (Muhibbin Syah, 2005: 135). Dari uraian tersebut pada intinya mempunyai persamaan tentang sikap, yaitu
adanya kesediaan untuk merespon terhadap suatu situasi baik secara positif
maupun negatif. Sikap mahasiswa yang positif, terutama kepada dosen dan mata
kuliah yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar
mahasiswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif mahasiswa terhadap dosen dan
mata kuliah yang ada, apalagi jika diiringi kebencian kepada dosen dan mata
kuliah yang ada dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
d. Minat
Menurut Slameto (2003: 57), ”minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Menurut Muhibbin Syach (2005: 136), ”minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Seorang mahasiswa yang mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh
minat akan memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak
atau kurang mempunyai minat dalam mempelajari bahan kuliah yang sama.
Kegiatan itu diminati, maka akan diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa
senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Mahasiswa akan segan untuk belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan.
Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat mahasiswa, akan lebih mudah
dipelajari dan disimpan.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan
seseorang untuk melakukan sesuatu diiringi dengan usaha sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa mahasiswa masuk Pendidikan Tata
Niaga bukan sebagai pilihan yang pertama. Dengan minat yang kurang,
mahasiswa cenderung malas untuk mengerjakan tugas dari dosen, malas masuk
kuliah, sehingga prestasi belajarnya tidak optimal.
e. Bakat
Setiap orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Menurut Muhibbin Syah (2005: 135) ”bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan”. Menurut Slameto (2003: 57) ” bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih”.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang dan dapat mempengaruhi belajar. Jika bahan kuliah yang
dipelajari mahasiswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajaranya lebih baik
karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam
belajarnya itu.
f. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, para ahli sukar mendifinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan dengan (1) arah perilaku; (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu; dan (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. (Martinis Yamin, 2008:92)
”Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong” (Slameto, 2003: 58). Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar bila siswa mempunyai
motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya
mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar
akan memberi dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajarnya. Sedangkan
menurut Muhibbin Syach (2005: 137), ”motivasi ialah keadaan internal
organisme-baik manusia ataupun hewan-yang mendorong untuk berbuat sesuatu”.
Dengan adanya motivasi mahasiswa dapat mempunyai pendorong untuk belajar
sehingga dapat memiliki prestasi yang lebih baik. Motivasi belajar dibedakan
menjadi:
a. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari luar diri
mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
kekuatan yang menjadi pendorong baik dari dalam maupun dari luar diri individu
dalam melakukan sesuatu untuk memperoleh keberhasilan. Sesuatu yang dapat
dijadikan motivasi itu adalah tujuan yang ingin dicapai, kesadaran untuk lebih
maju dan peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga. Mahasiswa yang tidak
mempunyai motivasi balajar di Pendidikan Tata Niaga cenderung tidak
menyenangi materi perkuliahan dan kesulitan untuk menguasai mata kuliah yang
diberikan, sehingga prestasinya rendah.
g. Keluarga
Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Hal ini disebabkan keluarga
merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan
dan waktu bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
prestasi seseorang. Jika keluarga harmonis, hubungan orang tua dengan anak,
antara anak dengan anak dapat berjalan dengan lancar, kondisi yang baik itu
cenderung memberi stimulus dan respons yang baik dari anak sehingga perilaku
dan prestasinya menjadi baik.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semua dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa (Muhibbin Syah, 2005: 138)
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan.
Dalam keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk
kepribadian dirinya. Keluarga yang harmonis dapat membimbing pendidikan
anaknya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Sesuatu yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar di keluarga adalah cara mendidik orang tua,
keharmonisan keluarga dan kondisi ekonomi keluarga.
h. Dosen
Dalam proses belajar mengajar, dosen mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi mahasiswa untuk
mencapai tujuan. Menurut Slameto (2003: 97) tugas guru atau dosen berpusat
pada:
(1)mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang;
(2)memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa” (Muhibbin Syah, 2005: 137)
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dosen dapat
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa melalui dorongan, bimbingan dan
fasilitas belajar. Setiap dosen mempunyai sikap, pembawaan, gaya bicara, dan
penampilan masing-masing. Mahasiswa sebaiknya mengetahui kepribadian dosen
tersebut. Pengetahuan itu dapat dimanfaatkan untuk menyusun taktik belajar di
perguruan tinggi. Mahasiswa yang tidak mau tahu dengan gaya-gaya mengajar
dosen akan sulit menyerap bahan kuliah.
i. Masyarakat
Lingkungan masyarakat tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi
belajar. Ada pengaruh yang positif dan ada pengaruh yang negatif, tergantung dari
bagaimana cara menghadapinya. Siswa harus mampu memilah-milah mana yang
baik dan mana yang buruk, menghindarkan diri dari pengaruh yang dianggap
kurang baik. Hal ini sesuai dengan Slameto (2003: 71)
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak/siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi.
Pengaruh masyarakat ini, juga dijelaskan oleh Muhibbin Syah (2003:
152):
Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh (slum area) yang serba kekurangan dan anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimiliki.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan
masyarakat dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan masyarakat
merupakan lingkungan di mana seseorang tinggal (menetap). Lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
senang merokok, hura-hura, memakai obat-obat terlarang, terlalu banyak bermain
dapat merusak perilaku mahasiswa dan mengganggu aktivitas belajarnya.
j. Teman
”Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga” (Slameto, 2003: 71).Teman yang dimaksudkan di sini adalah lingkungan pergaulan mahasiswa baik di kampus
maupun di masyarakat. Lingkungan pergaulan dalam sosiologi disebut sebagai
kelompok sebaya.
Di kalangan mahasiswa juga terdapat kelompok–kelompok sebaya.
Kelompok sebaya ini mempunyai peranan penting terhadap aktivitas, minat, dan
prestasi akademik mereka. Kelompok-kelompok sebaya inilah yang juga
mempengaruhi perilaku seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikannya di
perguruan tinggi. Perilaku belajar mereka juga dipengaruhi oleh kelompok ini
apakah mereka termasuk mahasiswa yang bersungguh-sungguh mencari ilmu
pengetahuan atau hanya mengejar status.
k. Rumah/ kos
Rumah atau kos yang menjadi tempat tinggal, sedikit banyak dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Slameto (2003: 63) ”Suasana
rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar”. Kondisi rumah atau kos mahasiswa yang gaduh/ ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan
kepada mahasiswa untuk belajar. Agar mahasiswa dapat belajar dengan baik
perlulah diciptakan suasana rumah/ kos yang tenang dan tenteram, sehingga
mahasiswa dapat belajar dengan baik.
l. Kampus
Kampus yang dimaksud di sini adalah kondisi gedung dan letaknya.
Dengan jumlah mahasiswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dengan enak, kalau kelas itu tidak memadai bagi siswa?”. Dalam pertanyaan itu menjelaskan bahwa kondisi kampus dapat mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa.
m. Peralatan
Peralatan pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar mahasiswa,
karena alat pelajaran yang dipakai oleh dosen pada waktu mengajar dipakai pula
oleh mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang
lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan kuliah yang diberikan
kepada mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya
maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
Mengusahakan peralatan pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu
agar dosen dapat mengajar dengan baik sehingga mahasiswa dapat menerima
pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula, yang termasuk
peralatan pelajaran adalah buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau-atau
media-media lain.
n. Alam
Alam disini adalah kondisi iklim, cuaca dan suhu yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar.
o. Faktor pendekatan belajar siswa
Di samping faktor-faktor internal dan eksternal mahasiswa sebagaimana
yang telah di paparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. ”Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran” (Muhibbin Syah, 2005: 132). Pengertian strategi dan metode dalam pembelajaran menurut Sri Jutmini (2001, 2) ”Strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dapat dikerahkan untuk mencapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan
atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis” (Muhibbin Syah, 2005: 201).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan strategi pembelajaran adalah
suatu rencana kegiatan belajar yang harus dikerjakan agar tujuan dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan belajar.
3. Prestasi Belajar
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi seperti yang dikutip dalam (http://.
belajarpsikologi.com) menjelaskan “pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha
bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam
bentuk nilai”. Prestasi belajar ini biasa disamakan dengan hasil belajar. Hasil
belajar merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar karena merupakan
petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Sebagai cara untuk menilai kemampuan
individual, diwujudkan dalam bentuk nilai yang diberikan kepada siswa
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Nana Syaodih
Sukmadinata (2004: 102) “hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang”. Di sekolah, hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan
mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil
belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan
angka-angka atau huruf, seperti angka-angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah dan
huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi. Nana Sudjana (2009: 3) mengungkapkan “Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris”. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, ranah afektif berkenaan dengan sikap, ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para dosen di kampus karena berkaitan
dengan kemampuan para mahasiswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Menurut penulis yang dimaksud prestasi belajar dalam penelitian ini
adalah hasil belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan tahun 2007,
2008, dan 2009 yang ditunjukkan dengan indeks prestasi kumulatif. Berdasarkan
Buku Pedoman Pendidikan Universitas Sebelas Maret (2007: 22) ”Indeks Prestasi
(IP) adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu kurun waktu tertentu
yang merupakan rerata terbobot dari seluruh mata kuliah yang di tempuh”. Lebih lanjut dijelaskan pula ”Indeks Prestasi Kumulatif (disingkat IPK) adalah tIP yang diperoleh pada rentang waktu tertentu, yaitu pada rentang waktu yang telah
berjalan sebelum menyelesaikan seluruh program pembelajaran maupun pada akhir keseluruhan program pembelajaran.”
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang menjadi rujukan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Retno Setiyoningsih (2007) dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu faktor
internal dan eksternal. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap prestasi belajar
mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan tahun 2003 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Dari hasil uji F atau simultan
diperoleh Fhitung sebesar 11,381 dengan nilai probabilitas (0,000<0,05) yang
berarti signifikan dan menerima hipotesis alternatif. Hasil pengujian secara
parsial faktor internal diperoleh thitung sebesar 2,604 dengan nilai signifikansi
0,012 < level of signifikan (0,05) dan thitung sebesar 3,293 untuk variabel faktor
eksternal dengan nilai signifikansi 0,002 < level of signifikan (0,05), hal ini
berarti hipotesis alternatif diterima. Koefisien determinan R2 sebesar 28,9%,
sedangkan sisanya 71,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
Besarnya kontribusi atau sumbangan secara parsial masing-masing adalah
10,80% untuk variabel faktor internal, dan 16,22% untuk variabel faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sekarang adalah keduaanya hampir sama menggunakan teori belajar dalam
menentukan variabel.
2. Yayan Surahman(2007) dalam penelitian ini ada 34 variabel yang dijabarkan dari
teori-teori belajar yang disesuaikan dengan keberhasilan belajar mata pelajaran
pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Ajaran
2005/2006. Penelitian tersebut terbentuk 9 kelompok faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar mata pelajaran Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 22 Semarang. Kesembilan kelompok faktor tersebut meliputi: 1) Faktor
pembelajaran dan keadaan siswa memiliki kontribusi sebesar 13,22%, 2) Faktor
relasi dan metode belajar dengan kontribusi sebesar 12,04%, 3) Faktor sistem
belajar siswa dengan kontribusi sebesar 13,22%, 4) Faktor psikologi siswa
dengan kontribusi sebesar 6,33%, 5) Faktor lingkungan sekolah dengan kontribusi
sebesar 5,97%, 6) Faktor konsentrasi dan lingkungan sekolah dengan kontribusi
sebesar 5,48%, 7) Faktor keluarga dan guru dengan kontribusi sebesar 4,83%, 8)
Faktor cita – cita dan kondisi fisik dengan kontribusi sebesar 4,56%, 9) Faktor masa depan siswa dengan kontribusi sebesar 4,43%. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang penulis kerjakan sekarang adalah keduaanya
sama-sama menggunakan teori belajar dalam menentukan variabel. Hanya saja
penentuan jumlah variabel berbeda karena obyek penelitian yang berbeda
antara SMP dan perguruan tinggi serta subyektivitas peneliti sendiri.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka Pemikiran merupakan alur berpikir yang dipergunakan dalam
penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah
mempunyai teori yang mendukung penelitian. Berdasarkan teori yang mendukung
penelitian ini, maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut:
Mahasiswa di Pendidikan Tata Niaga terdiri dari beberapa mahasiswa
yang berasal dari daerah yang berbeda dan mempunyai latar belakang serta
karakteristik yang berbeda pula. Perbedaan itu dapat dilihat dari faktor internal,
faktor eksternal, maupun faktor pendekatan belajar yang mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
inteligensi, sikap, minat, bakat, motivasi sedangkan faktor eksternal adalah
keluarga, dosen, masyarakat, teman, rumah, kampus, peralatan, alam.
Faktor-faktor tersebut dinilai sangat dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar
mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007, 2008, dan 2009.
Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan interaksi antara faktor
internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar, sehingga tiap mahasiswa
mempunyai perbedaan satu sama lainnya. Perbedaan dalam faktor itu
mempengaruhi proses belajar dari mahasiswa sehingga hasil prestasi yang
didapatkan juga berbeda. Perbedaan prestasi itu dapat dilihat dari Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Fisiologis V1, V2
Inteligensi V3
Sikap V4
Minat V5
Bakat V6
Motivasi V7, V8, V9
Keluarga V10, V11, V12
Dosen V13, V14, V15
Masyarakat V16, V17
Teman V18, V19
Rumah/ kos V20
Kampus V21, V22
Peralatan V23
Alam V24
V25, V26
faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
faktor internal
Faktor eksternal
Faktor pendekatan belajar
Prestasi Belajar Mahasiswa/ Indeks
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Nama Variabel Definisi Operasional
V1 Kondisi kesehatan Keadaan atau hal sehat, yang berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit.
V2 Kondisi panca indra Keadaan indra mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, terutama kondisi penglihatan dan pendengaran.
V3 Kecerdasan (inteligensi) Kemampuan psiko fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. V4 Kesediaan untuk merespon
dalam kegiatan belajar (sikap)
Respon yang diberikan mahasiswa terutama pada mata kuliah dan dosen yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
V5 Keinginan yang besar dalam belajar (minat)
Suatu daya tarik yang muncul dalam diri mahasiswa untuk belajar diiringi dengan usaha sehingga dapat
mencapai prestasi belajar yang baik. V6 Kemampuan potensial dalam
belajar (bakat)
Kemampuan mahasiswa dalam belajar tanpa terlalu banyak tergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.
V7 Tujuan yang ingin dicapai Sesuatu yang ingin diperoleh
mahasiswa dalam belajar yang dapat mendorong mahasiswa berbuat sesuatu.
V8 Kesadaran untuk lebih maju Kesadaran mahasiswa bahwa kegiatan belajar mahasiswa adalah kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan diri mereka sendiri, yang selanjutnya kondisi ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.
V9 Peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga
Prediksi atau pandangan mahasiswa terhadap peluang kerja yang akan digeluti setelah mahasiswa lulus dari kuliahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
V11 Keharmonisan keluarga Kondisi nyaman di keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
V12 Kondisi ekonomi keluarga Keadaan keuangan keluarga yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mahasiswa . V13 Dorongan dosen Sesuatu yang dilakukan dosen baik
di dalam perkuliahan ataupun di luar perkuliahan yang dapat memberi dorongan kepada mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar mereka.
V14 Bimbingan dosen Sesuatu yang diberikan dosen yang berupa pertimbangan, saran, dan keterangan lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. V15 Fasilitas dosen Segala sesuatu yang dapat
mempermudah kegiatan belajar yang disediakan dosen.
V16 Kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa
Kondisi kehidupan di lingkungan tempat tinggal mahasiswa yang dapat memberi efek positif ataupun negatif terhadap diri mahasiswa. V17 Fasilitas yang ada di
masyarakat
Segala sesuatu yang ada di
masyarakat yang dapat membantu mahasiswa dalam prestasi
belajarnya,
V18 Teman bergaul Teman bergaul mahasiswa baik di kampus maupun di luar kampus. V19 Persaingan belajar di antara
teman
Kondisi persaingan yang positif di antara mahasiswa yang membuat mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan prestasi belajar yang paling baik.
V20 Kondisi/ suasana tempat tinggal
Situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di tempat tinggal baik rumah atau kos yang memberi pengaruh terhadap ketenangan mahasiswa dalam belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
V22 Letak kampus Posisi kampus berada, bila dibandingkan dengan bangunan-bangunan dan fasilitas yang ada. V23 Kelengkapan peralatan
belajar di kampus
Kelengkapan peralatan belajar di kampus yang dapat menunjang prestasi belajar mahasiswa yang berupa buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. V24 Kondisi iklim, cuaca dan
suhu
Kondisi alam yang berupa iklim, cuaca dan suhu yang mempengaruhi mahasiswa dalam penyesuaian terhadap lingkungan.
V25 Strategi pembelajaran Suatu rencana kegiatan belajar yang harus dikerjakan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. V26 Metode pembelajaran Cara yang digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan data,
informasi, keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti mengambil lokasi di kampus Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan
bahwa lokasi tersebut memungkinkan peneliti untuk memperoleh responden
sesuai dengan judul skripsi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui
oleh dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang
berwenang. Direncanakan dari bulan Februari 2011 sampai dengan November
2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Penetapan Populasi
Salah satu sumber data yang perlu diperhatikan dalam penelitian adalah
populasi. Menurut Sugiyono (2005: 55) “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), “populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu,
jelas dan lengkap yang akan diteliti. Berdasarkan landasan teori tersebut, maka
populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan
2007, 2008 dan 2009 yang berjumlah 171 mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Penetapan Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 56) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan sampel adalah sebagian atau populasi
yang diteliti. Dalam pengambilan sampel penelitian harus berhati-hati dan
memenuhi aturan pemilihan sampel. Namun demikian, mutu suatu penelitian
tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya
dasar-dasar teorinya, rancangan penelitian, dan pelaksanaan serta pengolahannya.
Menurut Malhotra (2005: 291) ”Sebagai pegangan umum, jumlah pengamatan (ukuran sampel) paling sedikit harus empat atau lima kali dari jumlah variabel”. Berdasarkan
http://id.shvoong.com/ dituliskan “analisis faktor sedikitnya adalah 4 atau 5 kali
jumlah variabel yang diteliti”. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa banyaknya jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 4 x 26
variabel = 104 responden, karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di
bulatkan 105 responden. Sedangkan penentuan jumlah ssmpel menurut Suharsimi
Arikunto (2006 : 134) :
Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Dari teori di atas, apabila jumlah sumpel 104 sudah memenuhi syarat
kedua teori tersebut. Karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di bulatkan
105 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Probability sampling meliputi: simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportionate stratified random. Menurut Sugiyono (2005: 58) “Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Seperti dijelaskan di atas jumlah sempel yang akan diambil 105 mahasiswa, dari 105 mahasiswa yang akan dijadikan sempel ini
dibagi ke dalam 3 angkatan, dengan masing-masing rincian 2009 diambil 35
mahasiswa, 2008 diambil 35 mahasiswa dan 2007 diambil 35 mahasiswa.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk
mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Kualitas
suatu data sangat ditentukan oleh alat atau instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Untuk memperoleh data yang obyektif dan valid maka perlu
teknik pengumpulan data sebagai landasan pemecahan masalah. Menurut Moehar
Daniel (2003: 133), “pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.
Metode pengumpulan data tergantung pada karakteristik data variabel,
maka dalam suatu variabel dapat dipergunakan dua metode atau lebih. Pada
penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui angket
(kuesioner atau daftar pertanyaan) dan dokumentasi.
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Kedua data ini walaupun cara memperolehnya berbeda, tetapi keduanya sangat
diperlukan dalam penelitian.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
data oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang di luar diri peneliti, walaupun yang dikumpulkan itu adalah
data asli. Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder yaitu prestasi
belajar mahasiswa yang berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), daftar
mahasiswa dan profil BKK PTN.
2. Skala Pengukuran Data
Untuk mengukur variabel-variabel penelitian ini digunakan kuisioner
yang dibagikan kepada responden. Kuisioner ini disusun dalam kalimat
pernyataan dan responden diminta memberikan tanggapannya dengan
memberikan tanda check list () pada opsi yang tersedia. Penskoran dari
tanggapan responden menggunakan Skala Likert.
Menurut Sugiyono (2001: 84), skala pengukuran merupakan “Kesepakatan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.” Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Bentuk skala Likert yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
Untuk penilaian pernyataan positif, nilainya adalah:
Alternatif jawaban Bobot skor nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Untuk penilaian pernyataan negatif, nilainya adalah:
Alternatif jawaban Bobot skor nilai
Sangat setuju 1
Setuju 2
Tidak setuju 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket atau Kuesioner
Angket/kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Angket dipandang sebagai
interview tertulis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data karena
peneliti tidak dapat berhadapan langsung dengan responden. Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 151) ”kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” sedangkan menurut Moehar Daniel
(2003 : 55) adalah “Daftar pertanyaan atau kuesioner berisi satu set pertanyaan
yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis”. Dari
kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis kepada responden.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) kuesioner dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang, yaitu :
a. Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada :
1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggak memilih.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada :
1. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
orang lain.
c. Dipandang dari bentuknya, maka ada :
1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.
2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3. Check list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan tanda check () pada kolom yang sesuai.
4. Rating- scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Berdasarkan keterangan di atas maka dalam penelitian ini peneliti