• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Upaya Mengembangkan Kinerja Guru Di Smak Bharata Karanganyar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Upaya Mengembangkan Kinerja Guru Di Smak Bharata Karanganyar"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

ANALISIS KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM

UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI SMAK BHARATA

KARANGANYAR

Disusun Oleh :

ARINDA NOVITASARI

K7406004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

ANALISIS KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM

UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI SMAK BHARATA

KARANGANYAR

Oleh :

ARINDA NOVITASARI

NIM.K7406004

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Djoko Santoso, TH, M.Pd

Dr. Hery Sawidji, M.Pd

NIP. 195402031981031002

NIP. 196105181989031001

(4)

commit to user

iv

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal

:

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang

Tandatangan

Ketua

: Susantiningrum, S.Pd, SE, MAB

1………..

Sekretaris

: Anton Sabarno, S.Pd, M.Pd

2………..

Anggota I

: Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd

3………..

Anggota II

: Dr. Hery Sawidji, M.Pd

4………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan.

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Arinda Novitasari,

ANALISIS KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA

SEKOLAH DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI

SMAK BHARATA KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Oktober 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mendeskripsikan bagaimana

kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam hal fungsi manajerial di SMAK

Bharata Karanganyar, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan fungsi

manajerial

kepala

sekolah

serta

faktor-faktor

yang

mendukung

dan

menghambatnya. Penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan

deskriptif dan strategi yang digunakan adalah strategi penelitian tunggal

terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, lokasi, dan analisis

dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data (sumber) dan

trianggulasi metodologis, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis

interaktif.

(6)

commit to user

vi

sumbangan kepada masyarakat melalui donatur dan guru serta dari SPP siswa,

Pekerjaan dikerjakan secara bersama-sama.

(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Arinda Novitasari,

ANALYSIS OF THE HEADMASTER’S MANAGERIAL

COMPETENCIES IN THE ATTEMPT OF DEVELOPING TEACHER

PERFORMANCE IN SMAK BHARATA KARANGANYAR. Skripsi,

Surakarta, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University,

October 2011.

The objectives of research are : (1) to describe the headmaster’s leadership

in the term of managerial function in SMAK Bharata Karanganyar, (2) to identify

and to analyze the implementation of headmaster’s managerial function as well as

the supporting and inhibiting factors.

Thius study employed a qualitative method with descriptive approach and single

embedded research strategy. The data source used consisted of informant,

location, and documentation analysis. The data validation was done using data

(source) and method triangulations, while the data analysis was done using an

interactive analysis model.

Based on the result of research, it can be concluded that : (1) the

implementation of the headmaster’s managerial competencies in SMAK Bharata

Karanganyar includes : (a) Planning. The planning the headmaster carries out in

determining the target to be achieved and the measures to be taken has been done

by the headmaster with joint meeting to discuss any activities or any thing

relevant to the school, (b) Organizing. Organizing the headmaster carries out to

organize individual teacher personnel has been sufficiently well in the condition

of limited educator number but the headmaster is able to govern the teacher’s

teaching schedule to meet the individual classes requirement well. (c) Actuating.

The headmasters always motivates the teachers in order that they can undertake

their task well without compulsive feeling. Therefore, the headmaster always

supports the teachers performance by means of approaching the teacher in order to

understand what teacher’s responsibility and to give solution for each difficulty

faced. (d) Controlling. The controlling over teacher performance is done routinely

and periodically. Even everyday the headmasters walks around the school to

control the classes. The headmaster also has special notes to assess the teacher

performance. Thus, the headmaster can give assessment to promote the teachers to

get grade and salary increase. (2) The obstacles still faced in the implementation

of headmaster’s managerial competencies in the improving the teacher

performances in SMAK Bharata Karanganyar include : limited fund, and limited

numbers of teachers and staffs. (3) The measures taken to cope with the obstacles

in the implementation of headmaster’s managerial competencies in the improving

the teacher performances in SMAK Bharata Karanganyar are : Asking donation

from the society through donators and teachers as well as student tuition ; the

works is done collectively.

(8)

commit to user

viii

MOTTO

!

"

#

$

(9)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada

:

1.

Ayahku

tercinta

yang

selalu

mendampingiku

dan

Ibuku

dimanapun berada aku selalu

menyayangimu.

2.

Seluruh keluarga besarku yang selalu

mensuportku.

(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Tuhan yang telah memberi kekuatan dan melimpahkan

berkat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul :

“ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA

SEKOLAH DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI

SMAK BHARATA KARANGANYAR”, sebagai persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, karena itu

dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1.

Dekan dan para Pembantu Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

2.

Ketua Jurusan dan Sekretaris P.IPS FKIP yang telah memberikan ijin

penyusunan skripsi.

3.

Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS.

4.

Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Adminstrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin kepada

peneliti untuk menyusun skripsi ini.

5.

Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan

skripsi.

6.

Dr. Hery Sawidji, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah dengan

sabar memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ilmunya.

8.

Bapak dan Ibu Karyawan FKIP UNS yang telah membantu kelancaran

dalam urusan adminstrasi.

9.

Bapak YB. Sudarno, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAK Bharata

Karanganyar yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk

(11)

commit to user

xi

10.

Ibu Agustin, Yovita , dan semua guru serta semua siswa yang telah

membantu peneliti dan memberikan waktu, informasi, serta data-data yang

diperlukan selama penelitian.

11.

Ayahku tercinta, terima kasih atas segala perjuangan dan pengorbanannya

untuk selalu membahagiakanku, Ibuku tercinta dimanapun engkau berada

aku selalu menyayangimu, dan seluruh keluarga besarku yang telah

mendukungku.

12.

Teman-teman kerjaku di PAUD GOLDEN KIDS SCHOOL terima kasih

atas kerja samanya selama ini.

13.

Teman-teman PAP ’06, terima kasih atas kebersamaannya.

14.

Feralia Anjanuar, terima kasih atas kasih sayangnya dan kebersamaannya.

15.

Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat imbalan dari

Tuhan. God Bless You All.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Oktober 2011

(12)

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

...

HALAMAN PENGAJUAN ...

ii

...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

iii

HALAMAN PENGESAHAN ...

iv

HALAMAN ABSTRAK ...

v

HALAMAN MOTTO ...

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

ix

KATA PENGANTAR ...

x

DAFTAR ISI ...

xii

DAFTAR TABEL ...

xiv

DAFTAR GAMBAR ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...

xvi

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Perumusan Masalah ...

4

C.

Tujuan Penelitian ...

4

D.

Manfaat Penelitian ...

5

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Tinjauan Pustaka ...

6

1.

Tinjauan Tentang Kinerja ...

6

a.

Pengertian Kinerja ...

6

b.

Penilaian Kinerja ...

7

c.

Tujuan Penilaian Kinerja Kepala sekolah ...

11

d.

Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah ...

12

(13)

commit to user

xiii

Manajerial Kepala Sekolah ...

12

a.

Uraian Tugas Pokok Kepala Sekolah ...

13

b.

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ...

23

c.

Konsep Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah ...

26

d.

Konsep Kepemimpinan ...

33

3.

Tinjauan Tentang Guru ...

35

a.

Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran ...

35

b.

Konsep Kinerja Guru ...

36

c.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ...

42

B.

Kerangka Berpikir ...

45

...

BAB III METODOLOGI

A.

Tempat dan Waktu Penelitian ...

47

B.

Bentuk dan Strategi Penelitian ...

47

C.

Sumber Data ...

49

D.

Populasi ...

50

E.

Teknik Sampling (Cuplikan) ...

50

F.

Teknik Pengumpulan Data ...

51

G.

Validitas Data ...

52

H.

Analisis Data ...

53

I.

Prosedur Penelitian...

54

BAB IV HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Lokasi Penelitian...

56

B.

Deskripsi Permasalahan Penelitian ...

71

C.

Temuan Studi yang dihubungkan dengan Teori ...

82

BAB VPENUTUP

A.

Kesimpulan ...

90

B.

Implikasi ...

91

C.

Saran ...

92

DAFTAR PUSTAKA

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu

48

Tabel daftar guru di SMAK Bharata Karanganyar

62

(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1

: Kerangka Pemikiran

45

Gambar 2

: Skema Prosedur Penelitian

55

Gambar 3

: Susunan Organisasi Sekolah di SMA Bharata

(16)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam etika pendidikan setiap kali memanggil seseorang atau pemimpin

secara moral baik atau tidak baik, benar atau salah, adil atau tidak adil. Semua

mempunyai pandangan dengan nilai dan standar untuk dasar mengevaluasi kinerja

dan tindakan pendidikan. Tipe pemimpin yang sukses adalah memiliki pengaruh

intelegensi dalam memimpin, harus dapat selalu menentukan rencana guna

mencapai tujuan. Pemimpin harus dapat menggunakan kepandaiannya untuk

menghadapi segala masalah dengan bijaksana.

Filosofi hidup dan gaya kepemimpinan berdasarkan pada pandangan yang

pesimis atau optimis terhadap orang lain. Melihat kembali ke manajer aktualisasi

diri yang memandang orang lain secara optimis. Pemimpin mempengaruhi orang

lain dalam hal bekerja mencapai tujuan perusahaan. Cara-cara mereka

mendominasi dan mempengaruhi aktivitas orang lain secara langsung. Gaya

kepemimpinan manajer dan aplikasinya adalah ekspresi eksternal dari karakter

dan jenis moral pribadinya.

Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan memiliki integritas,

misalnya seorang pemimpin memiliki kualitas dan kewibawaan dalam

menghadapi masalah. Selain itu seorang pemimpin juga harus memiliki

kemitraan, misalnya seorang pemimpin mampu menjalin komunikasi dan

hubungan kerja sama dengan pihak lain dan seorang pemimpin harus memiliki

penegasan, misalnya seorang pemimpin harus mampu menghadapi perbedaan

pendapat para anggotanya dan mampu mengambil keputusan dengan cepat dan

tepat. Integritas diperoleh dari legalitas dan kepercayaan. Kemitraan adalah

mengumpulkan potensi-potensi yang ada .anggota tim. Penegasan berarti

menjadikan orang lain mengerti dan mengetahui apa yang dilakukannya adalah

penting dan orang-orang itu juga merasa dihargai.

Suatu tim yang berkinerja tinggi tidak boleh menjadi lambat hanya karena

(17)

commit to user

memiliki komitmen berarti tidak hormat pada tim dan anggota lainnya.

Kepemimpinan menjadi efektif apabila semuanya dimulai dari

self- leadership

setiap anggotanya. Dalam arti, tim itu menjadi kuat, bila masing-masing pribadi

dari anggotanya memegang komitmen untuk selalu hormat dan loyalitas terhadap

kemajuan timnya.

Dalam suatu tim, sangat dibutuhkan kepercayaan. Kepercayaan berarti

memberikan kepada orang lain melakukan apa yang menjadi tugas dan

wewenangnya serta bertindak secara sama tetapi masih dalam batas kewajaran.

Misalnya anggota diberi kepercayaan memiliki hak dan kewajiban bekerja

memakai komputer, bukan berarti bila sang pemimpin tim tidak berada ditempat,

lalu anggota tim itu bisa dengan leluasa bermain game atau imternet. Begitu juga

dengan pemimpin, pemimpin bukan berarti bebas lepas melakukan apapun juga

yang ia sukai. Pemimpin juga harus selalu menghormati peraturan yang telah

ditetapkan bersama. Kepercayaan terjadi apabila nilai dan tingkah laku bertemu.

Orang-orang akan semakin menaruh hormat dan kepercayaan kepada pemimpin,

apabila apa yang diucapkan sang pemimpin sama dengan apa yang dilakukannya,

konsisten atau tidak “ Nato ( No Action, Talk Only ).”

Kunci kepemimpinan yang efektif terletak pada hubungan yang dibentuk

bersama anggota tim lainnya. Kepemimpinan dimulai dari diadakannya rapat

pembentukan. Apa yang hendak dicapai dari manajemen sekolah yang

dilaksanakan? Dengan siapa pemimpin akan bekerja ? pemimpin juga harus selalu

melakukan dialog bersama anggotanya, meminta saran dan masukan dan juga tak

segan-segan menegur bila anggotanya ada yang melakukan kesalahan. Pemimpin

pun harus mampu

legawa menerima kritikan dari bawahan sebagai cambukan

agar bekerja lebih baik dikemudian hari. Formula rahasia yang kedua ini berakar

dari berbagai informasi.

Selain itu, pemimpin juga diharapkan memberikan pujian, bila hasil kerja

anggota timnya memang bagus. Pemimpin jangan terlalu gengsi atau menjaga

jarak. Karena pujian juga merupakan hal yang sangat penting dalam

kepemimpinan. Pujian yang efektif apabila diberikan secara spesifik, tulus dan

(18)

jalan terbaik bagi seseorang untuk mengetahui kalau karyanya diakui, sehingga

akan semakin berkeinginan untuk lebih maju lagi dalam berkarya. Setiap orang

memiliki tenaga untuk memberikan pujian. Ada kalanya pekerja yang kinerjanya

kurang baik. Harus diakui kalau si pekerja masih memiliki kemampuan dan

kesempatan untuk bekerja lebih baik lagi di masa datang. Orang-orang akan

berpikir untuk dirinya sendiri apabila seorang pemimpin berhenti berpikir untuk

mereka. Kepemimpinan pada dasarnya adalah bagaimana membawa orang-orang

menuju ke tempat yang seharusnya. Pencapaian yang tertinggi dari seorang

pemimpin adalah saat mereka memperoleh respek dan kepercayaan.

Pemimpin yang baik juga harus dapat menilai, mengembangkan dan

mempertahankan kemampuan kepemimpinan pribadi sepanjang waktu. Dapat

menginspirasi dan memotivasi orang lain (atau bawahannya). Pemimpin harus

dapat menumbuhkan kepemimpinan yang disegani dalam tim dan organisasi atau

perusahaan. Pemimpin harus dapat meningkatkan

resonance (kewibawaan)

untuk

dapat selalu mendorong kinerja bawahan.

Aspek yang sangat penting daripada seorang pemimpin adalah

Emotional

Intellegence

nya. Dimana peran kecerdasan emosi sangat penting dalam

kepemimpinan. Emosi pemimpin itu dapat diseminasikan keseluruh anggota

organisasi. Bila seorang pemimpin selalu memancarkan energi dan antusiasme

dalam bekerja, maka kinerja organisasi atau perusahaan pun akan meningkat.

Tidak pernah pantang menyerah, maka semua anggota tim akan begitu. Namun

bila seorang pemimpin memancarkan negativitas dan ketidaknyamanan, maka

kinerja organisasi akan menurun

Pemimpin yang baik juga harus menyiratkan bahwa ia adalah seorang

pembimbing, demokratis dan penentu kecepatan dalam bekerja. Dalam membuat

suatu keputusan pemimpin harus tegas atau pasti. Hal ini dapat memberikan

dampak buruk bagi emosi bawahannya. Bawahan akan merasa bahwa

pemimpinnya tidak bijaksana, sehingga merekapun akan sering tidak tegas dalam

bertindak. Padahal pengambilan keputusan sangat penting dalam kegiatan

(19)

commit to user

Pemimpin yang baik adalah seorang yang cakap bernegosiasi dalam

perundingan, dan piawai saat berhadapan dengan siasat lawan. Pemimpin yang

baik juga harus dapat selalu menjadi teladan dan contoh tertinggi bagi anggotanya

dalam hal keberanian, pengorbanan, dan pengendalian diri. Serta seseorang yang

cerdas dalam menyusun strategi. Kepemimpinan sangat berhubungan erat dengan

strategi. Seperti dalam berperang, tentu maju dengan strategi perang yang mantap

dulu barulah berangkat. Begitu pula dengan para pemimpin dalam bidang

pendidikan. Strategi dapat ditentukan dari berbagai sudut pandang. Strategi yang

baik juga mengandung nilai-nilai yang dapat membawa tim menuju keberhasilan,

strategi yang baik juga dapat mengembangkan hasil dari kinerja tim. Seorang

pemimpin jangan hanya bisa membuat perencanaan namun ia harus berani

melaksanakan perencanaan itu, walaupun untuk pencapaiannya harus melewati

berbagai resiko. Seorang pemimpin yang baik tidak akan menempatkan

anggotanya pada resiko yang sangat fatal, karena sebagai seorang pemimpin,

harus selalu menjaga keutuhan timnya.

Kinerja pemimpin sangat menentukan kinerja bawahan. Untuk itu hasil

kinerja bawahan bias menjadi refleksi kepemimpinan seorang pemimpin.

Hubungan timbal balik ini sangat berkaitan erat, sehingga untuk mengetahui baik

buruknya kinerja bawahan harus menengok terlebih dulu bagaimanakah

kepemimpinan yang ada apakah sudah dinilai baik atau buruk

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik

untuk melaksanakan penelitian dengan judul

“ ANALISIS KOMPETENSI

MANAJERIAL

KEPALA

SEKOLAH

DALAM

UPAYA

MENGEMBANGKAN

KINERJA

GURU

DI

SMAK

BHARATA

KARANGANYAR “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

(20)

1.

Bagaimanakah kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam hal fungsi

manajerial untuk penyusunan perencanaan, pengembangan organisasi sekolah,

dan pendayagunaan SDM sekolah di SMAK Bharata ?

2.

Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kinerja

kepala sekolah dalam hal manajerial di SMAK Bharata ?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktivitas pasti mempunyai tujuan yang hendak

dicapai, demikian juga dengan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja kepemimpinan kepala sekolah

dalam hal fungsi manajerial di SMA Bharata

2.

Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan fungsi manajerial kepala

sekolah serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan yang ingin diperoleh dari suatu

penelitian. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dalam bidang kepemimpinan.

2.

Manfaat Praktis

a.

Untuk menambah khasanah pustaka bagi pihak yang membutuhkan acuan

untuk keperluan pengembangan penelitian yang sejenis atau relevan

dengan objek penelitian ini.

b.

Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

langkah-langkah kebijakan kepemimpinan lebih lanjut di masa yang akan datang.

c.

Bagi peneliti, sebagai sarana untuk membandingkan teori ilmu

kepemimpinan yang didapat diperkuliahan dengan aplikasi kepemimpinan

(21)

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja atau prestasi kerja disebut juga dengan istilah

job

performance

yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja

diartikan juga sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar

kompetensi yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat dipisahkan dengan

bekerja karena kinerja merupakan hasil dari proses bekerja. Dalam konteks

tersebut maka kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatu tujuan atau

persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan. Kinerja dapat dimaknai sebagai

ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara seseorang dalam

melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yang

merupakan wujud dari semua tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang

diberikan kepadanya.

Kinerja dapat ditunjukkan seseorang misalnya guru, kepala sekolah atau

pengawas sekolah, dapat pula ditunjukkan pada unit kerja organisasi tertentu

misalnya sekolah, lembaga pendidikan, kursus-kursus, dll. Atas dasar uraian

tersebut, maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau

kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggungjawabnya

masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan.

Penelitian ini difokuskan pada penilaian kinerja kepala sekolah.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud dengan kinerja kepala

sekolah adalah hasil kerja yang dicapai kepala sekolah dalam melaksanakan tugas

pokok, fungsi dan tanggungjawabnya dalam mengelola sekolah yang

dipimpinnya. Hasil kerja tersebut merupakan refleksi dari kompetensi yang

(22)

ditunjukkan dengan hasil kerja dalam bentuk konkrit, dapat diamati, dan dapat

diukur baik kualitas maupun kuantitasnya. Kinerja kepala sekolah dalam

penelitian ini diukur dari tiga aspek yaitu: (a) perilaku dalam melaksanakan tugas

yakni perilaku kepala sekolah pada saat melaksanakan fungsi-fungsi manajerial,

(b) cara melaksanakan tugas dalam mencapai hasil kerja yang tercermin dalam

komitmen dirinya sebagai refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial yang dimilikinya, dan (c) hasil dari pekerjaannya yang tercermin dalam

perubahan kinerja sekolah yang dipimpinnya. Ketiga aspek di atas menjadi ranah

dari penilaian kinerja kepala sekolah yang dikembangkan dalam penelitian ini.

b. Penilaian Kinerja

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan

interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan

demikian dalam setiap kegiatan penilaian ujungnya adalah pengambilan

keputusan. Berbeda dengan penelitian yang berujung pada pemecahan masalah.

Penilaian kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk menilai kinerja

kepala sekolah secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Hasilnya dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan pegawai,

pemberian “reward”, perencanaan pegawai, pemberian kompensasi dan motivasi.

Sedangkan untuk hasil kinerja yang buruk, maka hasilnya dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan pemberian

punishment (sanksi). Setiap pegawai di

lingkungan organisasi mana pun sudah tentu memiliki tugas pokok, fungsi dan

tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan pimpinan

organisasi.

Berdasarkan uraian di atas maka penilaian kinerja kepala sekolah adalah

proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas

pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala

sekolah. Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsi

manajerial dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang

(23)

commit to user

sekolah SD dinilai oleh pengawas SD dan kinerja kepala sekolah SMP dinilai oleh

pengawas SMP, dan kepala sekolah SMA dinilai oleh pengawas SMA.

Penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimana dikemukakan di atas tidak

hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang

menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas

hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya. Apa yang terjadi dan

dikerjakan kepala sekolah merupakan sebuah proses pengolahan input menjadi

output tertentu. Atas dasar itu terdapat tiga komponen penilaian kinerja kepala

sekolah yakni:

1.

Penilaian input, yaitu kemampuan atau kompetensi yang dimiliki dalam

melakukan

pekerjaannya.

Orientasi

penilaian

difokuskan

pada

karakteristik individu sebagai objek penilaian dalam hal ini adalah

komitmen kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya. Komitmen tersebut merupakan refleksi dari kompetensi

kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah.

2.

Penilaian proses, yaitu penilaian terhadap prosedur pelaksanaan

pekerjaan. Orientasi pada proses difokuskan kepada perilaku kepala

sekolah dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan dan tanggung

jawabnya yakni melaksanakan fungsi manajerial dan fungsi supervisi pada

sekolah yang dipimpinnya.

3.

Penilaian output, yaitu penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai dari

pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya. Orientasi pada

output dilihat dari perubahan kinerja sekolah terutama kinerja guru dan

staf sekolah lain yang dipimpinnya.

Penekanan penilaian terhadap ketiga komponen di atas memungkinkan

terjadinya penilaian kinerja yang obyektif dan komprehensif. Terkait ketiga

komponen penilaian di atas terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam

melaksanakan penilaian kinerja yaitu:

1.

Relevance, artinya aspek-aspek yang diukur dalam penilaian kinerja terkait

dengan pekerjaanya baik input, proses, maupun outputnya (hasil kerja

(24)

2.

Sensitivity, artinya sistem penilaian yang digunakan peka dalam

membedakan antara kepala sekolah yang berprestasi tinggi dengan yang

berprestasi rendah.

3.

Reliability, artinya alat dan sistem penilaian yang digunakan dapat

diandalkan, dipercaya sebagai tolok ukur yang obyektif, akurat, dan

konsisten.

4.

Acceptability, artinya sistem penilaian yang digunakan harus dapat

dimengerti dan diterima oleh pihak penilai ataupun pihak yang dinilai dan

memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antara keduanya.

5.

Practicality, artinya semua instrumen penilaian termasuk pengolahan dan

analisis data hasil penilaian mudah digunakan.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, sistem penilaian kinerja setidaknya

mempunyai dua elemen pokok yaitu: (a) spesifikasi tugas yang harus dikerjakan

dan kriteria yang dapat memberikan penjelasan bagaimana kinerja yang baik

(good performance), dan (b) adanya mekanisme untuk pengumpulan informasi

dan pelaporan mengenai terpenuhi atau tidaknya perilaku yang terjadi dalam

kenyataan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan.

Secara komprehensif, proses penilaian kinerja kepala sekolah sekolah

mencakup: (a) penetapan standar atau kriteria kinerja, (b) membandingkan kinerja

aktual dengan standar tersebut, dan (c) memberikan umpan balik dari hasil

penilaian untuk meningkatkan kinerjanya.

Dalam upaya mendapatkan manfaat optimal penilaian kinerja kepala

sekolah, paling tidak terdapat lima aspek yang dapat dijadikan ukuran penilaian

yaitu:

1.

Quality of work – kualitas hasil kerja

2.

Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan

3.

Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan

4.

Capability – kemampuan menyelesaikan pekerjaan

(25)

commit to user

Dalam menilai kelima aspek kinerja di atas, perlu diperhatikan lima hal

berikut ini:

1.

Penilaian kinerja harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan/tugas

pokok dan fungsinya.

2.

Sistem penilaian kinerja benar-benar menilai perilaku atau hasil kerja yang

mendukung kegiatan pengembangan mutu sekolah.

3.

Adanya standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan tugas

secara rinci dan jelas. Standar pelaksanaan tugas adalah ukuran normatif

yang dipakai untuk menilai kinerja tersebut.

4.

Penilaian kinerja akan berjalan dengan efektif apabila menggunakan

instrumen yang valid dan reliabel. Valid artinya menilai apa yang

seharusnya dinilai, reliabel artinya keajegan hasil penilaian.

5.

Prosedur penilaian kinerja dibuat secara sederhana sehingga mudah

dipahami, dilaksanakan, diolah dan mudah digunakan.

Menurut Roeslan Abdulgani (2004:163) seorang pemimpin harus memiliki

kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya :

1)

Kelebihan dalam bidang ratio

Artinya seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang

tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan

tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat

memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin kea rah

berhasilnya tujuan.

2)

Kelebihan dalam bidang rohaniah

Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang

memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan

watak.

3)

Kelebihan dalam bidang lahiriah / jasmaniah

Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang

pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja

sehari-hari yang baik terutama ditujukan kepada orang-orang yang

(26)

Hal pertama yang dapat dijelaskan yaitu mengenai pemahaman proses

manajemen secara menyeluruh terkait dengan proses memimpin

(leading)

yang mengarah pada tahapan pengarahan, pembimbingan dan supervisi. Pada

tahapan supervisi inilah kepala sekolah memiliki peranan khusus untuk

menjalankan proses manajerial dengan baik.

Dengan begitu diperlukan suatu manajemen organisasi yang baik

sehingga organisasi perlu adanya suatu manajemen. Menurut Terry (2000:47)

dalam organisasi maka terdapat fungsi-fungsi dari manajemen planning

yang

meliputi antara lain penentuan tujuan dan bagaimana cara pencapaian yang

terbaik termasuk didalamnya adalah pembiayaan. Tahap selanjutnya adalah

fungsi

organizing merupakan penentuan bagaimana penyusunan organisasi

dan aktivitas yang dapat dilakukan.. Tahap manajemen selanjutnya adalah

controlling dalam tahamp ini ada aktivitas memonitor dan perbaikan aktivitas

yang sedang berjalan agar tujuan dapat tercapai. Controlling merupakan upaya

sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada sasaran perencanaan,

merancang system umpan balik informasi, membandingkan prestasi

sesungguhnya dengan prestasi standar, menentukan dan mengukur

penyimpangan dan memperbaikinya. Tahapan selanjutnya adalah fungsi

actuating merupakan tahapan dimana seorang pemimpin harus mampu

menggerakkan dan memberi motivasi yang baik untuk bawahannya agar bias

muncul kemabli semangat dalam bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

Setelah diuraikan secara mendetail mengenai tahapan-tahapan dalam fungsi

manajemen maka dapat dijelaskan juga mengenai kepala sekolah sebagai

pemimpin yang terdapat dalam tahapan fungsi manajemen yaitu leading. Pada

tahapan memimpin atau

leading maka didalamnya terdapat sebuah

pengarahan, pembimbingan, dan supervisi.

c. Tujuan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Dikemukakan oleh Robert L. Kantz dalam Segiovanni (Sudarwan Danim,

(27)

commit to user

1.

Memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung

jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan

supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya.

2.

Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

peminpin sekolah.

3.

Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi

dan penghargaan yang diberikan kepadanya.

4.

Menentukan program peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah

dalam konteks peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang

dipimpinnya.

5.

Menentukan program umpan balik bagi peningkatan dan pengembangan

diri dan karyanya dalam konteks pengembangan karir dan profesinya.

Hasil penilaian kinerja akan bermanfaat bagi kepala dinas pendidikan

dalam menentukan promosi, penghargaan, mutasi dan pembinaan lebih lanjut.

d. Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah dapat

mencakup tiga dimensi yakni: (a) komitmen terhadap tugas, (b) pelaksanaan

tugas, dan (c) hasil kerja. Komitmen terhadap tugas sebagai aktualisasi dari

kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah. Pelaksanaan

tupoksi (Tugas, pokok dan fungsi) sebagai aktualiasi dari kompetensi manajerial,

kompetensi supervisi dan kompetensi kewirausahaan yang dimiliki kepala sekolah

sedangkan hasil kerja merupakan dampak dari pelaksanaan tugas pokok kepala

sekolah sebagai refleksi dari semua dimensi kompetensi kepala sekolah.

2.

Tinjauan tentang Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Berkenaan dengan tugas pokok kepala sekolah ini, pada semua jenjang

pendidikan tugas kepala sekolah akan mencakup tiga bidang, yaitu:

(a) tugas

manajerial, (b) supervisi dan (c) kewirausahaan

(dalam Wahjosumidjo,

(28)

a. Uraian Bidang Tugas Pokok Kepala Sekolah

a)

Kompetensi Manajerial

1. Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan

perencanaan:

1)

Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan

nasional sebagai landasan dalam perencanaan sekolah, baik

perencanaan strategis, perencanaan operasional, perencanaan

tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan belanja sekolah,

2)

Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan

sekolah berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan

nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan

perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip

penyusunan rencara strategis baik

3)

Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan

sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang

telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan

perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip

penyusunan rencana operasional yang baik.

4)

Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah

berlandaskan kepada keseluruhan rencana operasional yang telah

disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan

perencanaan tahunan yang memegang teguh prinsip-prinsip

penyusunan rencana tahunan yang baik.

5)

Mampu menyusun rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS)

berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan yang telah

disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan

RAPBS yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS

(29)

commit to user

6)

Mampu menyusun perencanaan program kegiatan berlandaskan

kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBS yang telah

disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan

perencanaan program kegiatan yang memegang teguh

prinsip-prinsip penyusunan perencanaan program yang baik.

7)

Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi,

dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang

memegang teguh prinsip-prinsip-prinsip penyusunan proposal yang

baik.

2. Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan

kebutuhan:

1)

Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam

pengorganisasian kelembagaan sekolah sebagai landasan dalam

mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental

sekolah.

2)

Mampu mengembangkan struktur organisasi formal kelembagaan

sekolah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan melalui

pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.

3)

Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap

unit

kerja

melalui

pendekatan,

strategi,

dan

proses

pengorganisasian yang baik.

4)

Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan

5)

Mampu mengembangan standar operasional prosedur pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan,

strategi, dan proses pengorganisasian yang baik

6)

Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan

sesuai dengan prinsip-prinsip tepat kualifikasi, tepat jumlah, dan

tepat persebaran.

7)

Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah

(30)

formal sekolah dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minat, dan

bakat perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan

3.

Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan

sumber daya manusia secara optimal:

1)

Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan

program strategis sekolah kepada keseluruhan guru dan staf.

2)

Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan

keseluruhan rencana untuk mencapai visi, mengemban misi,

mencapai tujuan dan sasaran sekolah

3)

Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan

memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya masing-masing sesuai dengan standar operasional

prosedur yang telah ditetapkan

4)

Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar-

staf, dan antara guru dengan staf dalam memajukan sekolah

5)

Mampu melengkapi guru dan staf dengan

keterampilan-keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri apa

yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing

6)

Mampu melengkapi staf dengan keterampilan-keterampilan agar

mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan diperbaharui

untuk kemajuan sekolahnya

7)

Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa

dan komite sekolah

8)

Mampu melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan

strategi yang tepat

(31)

commit to user

4.

Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan

sumber daya manusia secara optimal:

1)

Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan

rencana pengembangan sekolah

2)

Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai

tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah

3)

Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan

profesional guru dan staf

4)

Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai

kewenangan yang dimiliki sekolah

5)

Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf

sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah

5.

Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka

pendayagunaan secara optimal:

1)

Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan,

perabot, lahan, infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana

pengembangan sekolah

2)

Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

3)

Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif

maupun perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah

4)

Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana

sekolah sesuai sistem pembukuan yang berlaku.

5)

Mampu mengelola kegiatan penghapusan barang inventaris

(32)

6.

Mampu mengelola hubungan sekolah – masyarakat dalam rangka

pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah:

1)

Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah,

swasta dan masyarakat

2)

Mampu

melakukan

pendekatan-pendekatan

dalam

rangka

mendapatkan dukukungan dari lembaga pemerintah, swasta dan

masyarakat

3)

Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga

pemerintah, swasta dan masyarakat

7. Mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan

siswa baru, penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa:

1)

Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal

perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan

kebutuhan sekolah

2)

Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam

kelas sesuai dengan maksud dan tujuan pengelompokan tersebut.

3)

Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam

membantu penguatan kapasitas belajar siswa

4)

Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi

siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, kreativitas dan

kemampuan

5)

Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam

memelihara kedisiplinan siswa

6)

Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan

belajar siswa

7)

Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya

(33)

commit to user

8. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional:

1)

Menguasai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional,

dan tujuan pendidikan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan

kompherensif sehingga memiliki sikap positif akan pentingnya

tujuan-tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil

menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar.

2)

Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang diri peserta

didik sebagai manusia yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat,

dan mampu mengembangan layanan pendidikan sesuai dengan

karakter, harkat, dan martabat manusia.

3)

Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang

benar tentang esensi dan tugas profesional guru sebagai pendidik

4)

Menguasai seluk beluk kurikulum dan proses pengembangan

kurikulum nasional sehingga memiliki sikap positif terhadap

kebaradaan kurikulum nasional yang selalu mengalami pembaharuan,

serta terampil dalam menjabarkannya menjadi kurikulum tingkat

satuan pendidikan

5)

Mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai

dengan kompetensi lulusan yang diharapkan

6)

Menguasai metode pembelajaran efektif yang dapat mengembangkan

kecerdasan intelektual, spritual, dan emosional sesuai dengan materi

pembelajaran

7)

Mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat

pembelajaran di sekolah dalam mendukung pembelajaran aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan

8)

Menguasai teknik-teknik penilaian hasil belajar dan menerapkannya

dalam pembelajaran

9)

Mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester

(34)

commit to user

11)

Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran

dan melaporkan hasil-hasilnya kepada stakeholders sekolah.

9. Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan

yang akuntabel, transparan, dan efisien:

1)

Mampu merencanakan kebutuhan keuangan sekolah sesuai dengan

rencana pengembangan sekolah, baik untuk jangka pendek maupun

untuk jangka panjang.

2)

Mampu mengupayakan sumber-sumber keuangan terutama yang

bersumber dari luar sekolah dan dari unit usaha sekolah.

3)

Mampu mengkoordinasikan pembelanjaan keuangan sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan berdasarkan asas prioritas dan

efisiensi

4)

Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelaporan keuangan sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

10. Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung

kegiatan-kegiatan sekolah:

1)

Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai

dengan pedoman persuratan yang berlaku

2)

Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi

akademik, kesiswaan, sarana/prasarana, keuangan, dan hubungan

sekolah-masyarakat

3)

Mampu mengelola administrasi kearsipan sekolah baik arsip

dinamis maupun arsip lainnya

4)

Mampu mengelola administrasi akreditasi sekolah sesuai dengan

(35)

commit to user

11. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan

pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah:

1)

Mampu mengelola laboratorium sekolah agar dapat dimanfaatkan

secara optimal bagi kepentingan pembelajaran siswa

2)

Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara

optimal bagi kepentingan pembelajaran keterampilan siswa

3)

Mampu mengelola usaha kesehatan sekolah dan layanan sejenis

untuk membantu siswa dalam pelayanan kesehatan yang

diperlukan

4)

Mampu mengelola kantin sekolah berdasarkan prinsip kesehatan,

gizi, dan keterjangkauan

5)

Mampu mengelola koperasi sekolah baik sebagai unit usaha

maupun sebagai sumber belajar siswa

6)

Mampu mengelola perpustakaan sekolah dalam menyiapkan

sumber belajar yang diperlukan oleh siswa

12.

Mampu

menerapkan

prinsip-prinsip

kewirausahaan

dalam

menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah:

1)

Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan

pekerjaan melalui cara berpikir dan cara bertindak

2)

Mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam

berbagai kegiatan-kegiatan produktif yang menguntungkan sekolah

3)

Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif, dan

produktif) di kalangan warga sekolah

13. Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi

pembelajaran siswa:

1)

Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan

(36)

commit to user

2)

Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui

penciptaan hubungan kerja yang harmonis di kalangan warga

sekolah

3)

Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif,

dan berorientasi pelayanan prima

14. Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung

penyusunan program dan pengambilan keputusan:

1)

Mampu mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan sistem

informasi

2)

Mampu menyusun format data base sekolah sesuai kebutuhan

3)

Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base sekolah baik

sesuai kebutuhan pendataan sekolah

4)

Mampu menerjemahkan data base untuk merencanakan program

pengembangan sekolah

15. Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi

peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah:

1)

Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam

manajemen sekolah

2)

Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komukasi dalam

pembelajaran, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai alat

pembelajaran

16. Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber

pembiayaan sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa:

1)

Mampu merencanakan kegiatan produksi/jasa sesuai dengan

potensi sekolah

2)

Mampu membina kegiatan produksi/jasa sesuai dengan

(37)

commit to user

3)

Mampu melaksanakan pengawasan kegiatan produksi/jasa dan

menyusun laporan

4)

Mampu

mengembangkan

kegiatan

produksi/jasa

dan

pemasarannya

17. Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan

sekolah sesuai standar pengawasan yang berlaku:

1)

Memahami peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan

standar pengawasan sekolah

2)

Melakukan

pengawasan

preventif

dan

korektif

terhadap

pelaksanaan kegiatan sekolah

b)

Kompetensi Supervisi

1. Mampu melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik

yang tepat:

1)

Mampu merencanakan supervisi sesuai kebutuhan guru

2)

Mampu melakukan supervisi bagi guru dengan menggunakan

teknik-teknik supervisi yang tepat

3)

Mampu menindaklanjuti hasil supervisi kepada guru melalui antara

lain pengembangan profesional guru, penelitian tindakan kelas,

dsb.

2. Mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

program pendidikan sesuai dengan prosedur yang tepat:

1)

Mampu menyusun standar kinerja program pendidikan yang dapat

diukur dan dinilai.

2)

Mampu melakukan monitoring dan evaluasi kinerja program

(38)

commit to user

3)

Mampu menyusun laporan sesuai dengan standar pelaporan

monitoring dan evaluasi

c)

Kompetensi Kewirausahaan

1)

Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah

2)

Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi

pembelajaran yang efektif

3)

Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan tugas, pokok dan

fungsinya

4)

Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi

kendala

5)

Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi /

jasa sekolah sebagai sumber belajar siswa.

b. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu melaksanakan proses

manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga dituntut untuk

memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan.

Wayan Koster mengemukakan bahwa “dalam konteks Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), kepala sekolah dituntut untuk

memiliki kemampuan: (1) menjabarkan sumber daya sekolah untuk mendukung

pelaksanaan proses belajar mengajar, (2) kepala administrasi, (3) sebagai manajer

perencanaan dan pemimpin pengajaran, dan (4) mempunyai tugas untuk

mengatur, mengorganisir dan memimpin keseluruhan pelaksanaan tugas-tugas

pendidikan di sekolah”. Dikemukakan pula bahwa sebagai kepala administrasi,

kepala sekolah bertugas untuk membangun manajemen sekolah serta

bertanggungjawab dalam pelaksanaan keputusan manajemen dan kebijakan

sekolah.

Sementara itu, menurut pendapat Sanusi yang dikutip dari M. Idochi

(39)

commit to user

fungsi sekolah dari yang statis di jaman lampau kepada yang dinamis dan

fungsional-konstruktif di era globalisasi, membawa tanggung jawab yang lebih

luas kepada sekolah, khususnya kepada administrator sekolah. Pada mereka harus

tersedia pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan nyata masyarakat serta

kesediaan dan keterampilan untuk mempelajari secara terus-menerus perubahan

yang sedang terjadi di masyarakat sehingga sekolah melalui program-program

pendidikan yang disajikannya dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan

kebutuhan baru dan kondisi baru “.

Diisyaratkan oleh pendapat tersebut, bahwa kepala sekolah sebagai salah

satu kategori administrator pendidikan perlu melengkapi wawasan kepemimpinan

pendidikannya dengan pengetahuan dan sikap yang antisipatif terhadap perubahan

yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk perkembangan kebijakan

makro pendidikan. Wujud perubahan dan perkembangan yang paling aktual saat

ini adalah makin tingginya aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, dan

gencarnya tuntutan kebijakan pendidikan yang meliputi peningkatan aspek-aspek

pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi dan relevansi.

Pada bagian lain, Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2002:47)

dengan mengutip dari Dirawat mengemukakan tentang pemikiran Bogdan bahwa

dalam perspektif peningkatan mutu pendidikan terdapat empat kemampuan yang

harus dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan, yaitu : (1) kemampuan

mengorganisasikan dan membantu staf di dalam merumuskan perbaikan

pengajaran di sekolah dalam bentuk program yang lengkap; (2) kemampuan untuk

membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan

anggota staf sekolah lainnya; (3) kemampuan untuk membina dan memupuk kerja

sama dalam mengajukan dan melaksanakan program-program supervisi; dan (4)

kemampuan untuk mendorong dan membimbing guru-guru serta segenap staf

sekolah lainnya agar mereka dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab

berpartisipasi secara aktif pada setiap usaha-usaha sekolah untuk mencapai

tujuan-tujuan sekolah itu sebaik-baiknya.

Wildavsky dalam Sudarwan Danim (2002:86) mengemukakan bahwa

(40)

commit to user

kepala sekolah, bahwa “kompetensi minimal seorang kepala sekolah adalah

memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah;

keterampilan hubungan manusiawi dengan staf, siswa dan masyarakat, dan

keterampilan teknis instruksional dan non instruksional.”

Hal serupa dikemukakan oleh Robert L. Kantz dalam Segiovanni

(Sudarwan Danim, 1995:67) bahwa dalam keseluruhan mekanisme kerja

manajemen sekolah sebagai proses sosial, mengemukan tiga jenis keterampilan

yang seyogyanya dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu : (1) keterampilan teknis,

yakni keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan, metode, dan

teknik-teknik tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu; (2) keterampilan

manusiawi yakni keterampilan yang menunjukkan kemampuan seorang manajer

di dalam bekerja dengan orang lain secara efektif dan efisien; (3) keterampilan

konseptual yakni keterampilan yang berkenaan dengan cara kepala sekolah

memandang sekolah, keterkaitan sekolah dengan struktur di atasnya dan dengan

pranata-pranata kemasyarakatan, serta program kerja sekolah secara keseluruhan.

Dilain pihak, Fred Luthans (1995:114) mengemukakan lima jenis

keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang manajer, yang mencakup : (1)

Cultural flexibility; (2) Communication skills (3) Human Resources Development

skills ; (4) Creativity ; dan (5) Self Management of learning. Kelima keterampilan

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Cultural flexibility merupakan keterampilan yang merujuk kepada

kesadaran dan kepekaan budaya, di mana seorang manajer dituntut untuk dapat

menghargai nilai keberagaman kultur yang ada di dalam organisasinya. Kepala

sekolah selaku manajer di sekolah sangat mungkin akan dihadapkan dengan

warga sekolah, dengan latar kultur yang beragam, baik guru, tenaga administrasi

maupun siswa. Oleh karenanya, kepala sekolah diuntut untuk dapat menghargai

keberagaman kultur ini.

Communication skill merupakan keterampilan manajer yang berkenaan

dengan kemampuan untuk berkomunikasi, baik dalam bentuk lisan, tulisan

maupun non verbal. Keterampilan komunikasi amat penting bagi seorang kepala

Gambar

Tabel Perabot dan Peralatan Sekolah di SMAK Bharata Karanganyar
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Kerangka pemikiran
Tabel 1. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti melakukan penelitian pengembangan silabus dan materi pembelajaran cerita berdasarkan pendekatan komunikatif, kontekstual, dan kooperatif untuk siswa kelas V semester

Tidak hanya itu, dalam hal ini juga seperti yang dikemukaan oleh bapak Sairi selaku krani 1 humas PT Perkebunan Nusantara (PTPN V) Sei- Tapung ditemukannya

Seperti yang dinyatakan oleh Agus Sunyoto ( 2008,h.22 ) bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar yang tidak mudah diukur dan tidak terbatas. Perencanaan satu

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa pengalaman petani responden dalam menjalankan usahatani jagung untuk Kecamatan Labangka (lahan kering) lebih tinggi dibandingkan

1. Aswadi, M.Ag, selaku dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Abdullah Sattar, S.A.g, M.Fil. I, selaku ketua jurusan komunikasi penyiaran Islam

Pada penelitian ini dilakukan modifikasi elektroda kerja dengan cara melapiskan polimer cetakan molekul ke permukaan elektroda GC dan HMD secara Prinsip pembuatan polimer

Dalam dua teknologi ini, ada sebuah rencana besar dari para disainer bahasa Java yaitu applet digunakan untuk mengakomodir aplikasi client, sedangkan servlet merupakan aplikasi

Soal open ended merupakan suatu masalah yang dapat diselesaikan. dengan banyak solusi atau strategi penyelesaian, dimana siswa dapat