• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1201280 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1201280 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa simpulan dan

saran sebagai berikut.

A. Simpulan

1. Isi pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam

pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung terdiri atas tiga

program utama sebagai bentuk pengembangan dari visi misi sekolah yaitu (1)

Program Pengembangan Diri atau Life Skill; (2) Program X-Day; dan (3)

Program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Khas SMA Plus Muthahhari

(Dirasah Islamiyyah) dengan nilai karakter dominan yang dikembangkan yaitu

nilai religiusitas, cinta kasih, empati, toleransi, pengetahuan diri, kerjasama,

keberanian, dan berpikiran terbuka.

2. Metode pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities

dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung yaitu

terdiri atas metode umum melalui program pembinaan dan metode khusus

melalui model mata pelajaran tersendiri (Life Skill) dan model terintegrasi

pada semua mata pelajaran. Sementara itu, beberapa metode penyampaian

nilai moral yaitu berupa metode demokratis, metode pencarian bersama,

metode siswa aktif, metode keteladanan, metode Life In, dan metode

penjernihan nilai.

3. Proses pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam

pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung meliputi lima

tahapan, yaitu Value Identification (Identifiaksi Nilai), Activity (Kegiatan),

Learning Aids (Alat Bantu Pembelajaran), Unit Interaction (Unit Interaksi),

(2)

220

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Hal-hal yang menjadi kendala dalam pendidikan nilai moral melalui program

Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus

Muthahhari Bandung adalah rumitnya pengukuran keberhasilan penanaman

nilai moral pada diri siswa, penerapan aturan nilai moral yang tidak dapat

sempurna dilaksanakan akibat komunikasi pihak sekolah dengan pihak luar

yang tidak selalu berjalan dengan baik, dan pengalokasian waktu pendidikan

nilai moral yang kurang memadai.

5. Tindak lanjut dalam menangani kendala pendidikan nilai moral melalui

program Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA

Plus Muthahhari Bandung yaitu dengan membawa siswa pada kondisi nyata

yang berbeda dengan kesehariannya, mengadakan evaluasi berkelanjutan

dilihat dari perkembangan moralitas siswa, memperbaiki komunikasi antar

berbagai pihak, dan mengoptimalkan kualitas pendidikan nilai moral.

B. Saran

1. Saran Bagi Sekolah

a. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nilai moral melalui program Living

Values Activities, sekolah hendaknya lebih meningkatkan komunikasi intensif

dengan berbagai pihak terkait agar pelaksanaannya dapat optimal.

b. Agar proses pembelajaran nilai moral di sekolah dapat menjadi lebih

maksimal lagi, hendaknya sekolah memberikan pembekalan yang memadai

kepada guru non pendidikan nilai untuk berkekspresi secara kreatif dan

inovatif dalam menciptakan, menentukan dan menggunakan metode

pembelajaran dan pembinaan karakter siswa.

c. Pihak sekolah harus dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam rangka mengoptimalkan proses pembentukan karakter

siswa agar semakin berkualitas.

(3)

221

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Guru adalah aktor yang memerankan peran strategis dalam menentukan

keberhasilan pembelajaran siswa. Oleh karena itu guru yang sudah unggul

haruslah lebih unggul dalam sikap kreatif, aktif, dinamis, efektif, dan

reformatif dalam setiap aktifitas pembinaan karakter. Hal ini dilakukan agar

siswa dapat mengaktualisasikan segala pembinaan karakter yang telah

diberikan. Pada akhirnya siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan

kualitasnya sebagai seorang manusia.

3. Saran Bagi siswa

a. Siswa sebagai subjek dan objek pendidikan nilai moral hendaknya memiliki

pemahaman yang cukup akan fungsi pelaksanaan program Living Values

Activities yang dilaksanakannya. Hal ini diperlukan untuk menumbuhkan rasa

keikhlasan dan tanggung jawab sehingga proses internalisasi dapat terjadi

secara maksimal pada diri siswa.

b. Perubahan sikap yang terjadi secara dinamis alangkah lebih baik jika berada

pada garis yang positif, dalam arti ketika menemukan ketidaksesuaian dengan

acuan moralitas siswa dapat selalu kembali berpikir jernih untuk

memperbaikinya.

c. Penting untuk memberikan kesempatan kepada subjek didik untuk

mempelajari dan berlatih menentukan pilihan moral. Nilai-nilai Pancasila

seharusnya dijadikan landasan dalam menentukan pilihan, tidak cukup hanya

dipahami apalagi hanya sekedar dihafal.

4. Saran Bagi Masyarakat

a. Diharapkan untuk ikut mendukung pendidikan nilai moral dan program Living

Values Activities SMA Plus Muthahhari dengan ikut menjaga perilaku siswa

dan perilaku diri selama berada dalam pengawasan sekolah, keluarga, dan

masyarakat.

b. Diharapkan masyarakat mampu untuk menjalankan fungsi kontrolnya

terhadap SMA Plus Muthahhari dan berbagai program pengembangan

(4)

222

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Sebaiknya masyarakat mulai memunculkan keberanian dan keterbukaan

dalam memberi umpan balik atau masukan atau saran terhadap berbagai

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PENGUAT KARAKTER SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN, HABITUASI, DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDAR LAMPUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Berdasarkan sejumlah temuan di lapangan, tampak bahwa revitalisasi karakter bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan dengan pengembangan budaya lokal di masyarakat

dilakukan dikelas, peserta didik lebih memiliki rasa tanggung jawab. Proses pembelajaran yang mengandung pengembangan karakter itu sendiri,. seperti contohnya adalah sebelum

Implementasi Kurikulum Untuk Membangun Karakter Peserta Didik Di Smp Laboratorium Percontohan Upi Tahun Pelajaran 2013/2014.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KAJIAN PEMBELAJARAN KARAKTER DI BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP EMPATI DAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILLS) MAHASISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENGEMBANGAN KARAKTER WARGA NEGARA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..