• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1104042 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1104042 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

189

Iwan Sukma Nur Ichtiar, 2014

IMPLEMENTASI NILAI MORAL TATA TERTIB SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KEKERASAN SIMBOLIK DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, juga memberlakukan tata tertib

untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar. Tata Tertib Sekolah merupakan

serangkaian kaidah peraturan, tata nilai atau moral yang berlaku di lembaga

sekolah.

Tujuan dibuat tata tertib Sekolah agar pola tingkah laku sumber daya

manusia yang ada di dalamnya sesuai dengan Visi dan Misi sekolah, serta untuk

menjunjung tata nilai yang sesuai dengan norma moral. Selain itu Tata Tertib

sekolah di buat untuk membantu kegiatan belajar siswa. Dengan tata tertib,

kegiatan belajar di sekolah dapat berlangsung dengan teratur, lancar, dan nyaman.

Dampak dari sikap disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah akan memunculkan

kondisi sekolah yang tertib, disiplin, adil, dan kondusif untuk beraktivitas. Dengan

mematuhi tata tertib menjadi bagian penting proses pembentukan sikap, dan

kesadaran diri siswa.

Implementasi nilai moral yang terkandung dalam tata tertib sekolah, siswa

diharapkan memahami arti penting menghormati sistem yang berlaku didalam

kehidupan. Meskipun, tata tertib bukanlah hal yang mesti ditakuti oleh para siswa.

Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah harus gencar mensosialisasikan bahwa

tata tertib sekolah mampu merubah sikap siswa dan bukan untuk dilanggar dan hal

inilah merupakan bentuk dari kekerasan simbolik yang memiliki dampak yang

positif bagi nilai moral tata tertib sekolah. Peran semua warga sekolah untuk

menyukseskan tata tertib sangat diperlukan supaya bisa dijalankan secara

konsisten. Seluruh komponen sekolah juga harus selaras dalam menegakkan tata

tertib sekolah.

Dengan demikian diharapkan bisa memunculkan motivasi siswa untuk

(2)

190

Iwan Sukma Nur Ichtiar, 2014

IMPLEMENTASI NILAI MORAL TATA TERTIB SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KEKERASAN SIMBOLIK DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reward dan punishment. Jika memang nantinya ada siswa yang harus dihukum, maka hukuman yang diberikan tetap diharapkan sebuah hukuman yang mendidik.

B. Rekomendasi

Merujuk pada kesimpulan penelitian, maka rekomendasi ini disampaikan

kepada pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Kepada pihak pemerintah hendaknya memberikan fasilitas dan kemudahan

bagi pelaksanaan kedisiplinan tata tertib sekolah.

2. Program kegiatan dari tata tertib sekolah harus lebih diarahkan kepada

pembentukan karakter siswa, serta memberikan pemahaman tentang

kekerasan simbolik kepada siswa.

3. Kepada pembina kesiswaan hendaknya harus selalu memantau kedisiplinan

siswa terhadap tata tertib sekolah agar dapat memberikan perubahan

karakter pada siswa.

4. Siswa diharapkan mampu menjelaskan dan mencegah bentuk kekerasan

simbolik menerapkan nilai-nilai moral yang ada dalam setiap kegiatan tata

tertib sekolah harus dipaksakan agar menumbuhkan sikap kepatuhan dan

kedisiplinan siswa serta memiliki kemampuan dan karakter dalam

kehidupan sehari-hari serta menjauhkan sikap yang tidak sesuai dengan

peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat.

5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi

dan sumber penelitian, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan

yang belum dilaksanakan pada penelitian ini untuk dilakukan penelitian

yang sejenis dan dikembangkan pada tempat dan sumber yang berbeda.

Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan patokan untuk

dikembangkan sebagai bahan penelitian yang dilakukan pada penelitian

terhadap nilai-nilai moral dalam tata tertib sekolah untuk mencegah

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PENGUAT KARAKTER SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demonstrasi yang berujung pada perilaku kekerasan dilakukan dengan beberapa cara yaitu: mekanisme yang ditempuh dengan cara melawan aparat kepolisian, dan dengan

Pengetahuan Stakeholders Pendidikan tentang Implementasi Pendidikan Bagi Anak Penyandang Disabilitas di Suku Batak Toba.. Stakeholders pendidikan mengetahui dengan

Pada orde baru misalnya nama mata kuliah untuk mendidik warganegara ketika. itu adalah manusia dan masyarakat baru indonesia dan pendidikan

Implementasi Kurikulum Untuk Membangun Karakter Peserta Didik Di Smp Laboratorium Percontohan Upi Tahun Pelajaran 2013/2014.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility. Universitas

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMAN 7 BOGOR.. Universitas Pendidikan Indonesia |

antikorupsi, pendidikan di sekolah harus diorientasikan pada tataran moral action , agar peserta didik tidak hanya berhenti pada pengembangan kompetensi ( competence )