• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SMS 1003336 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SMS 1003336 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perencanaan,

proses, dan hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN

Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, maka dalam bab ini dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh pengajar meliputi tujuan

pembelajaran rampak bedug untuk menanamkan rasa musikal terhadap siswa,

menumbuhkan rasa kreativitas, dan mengenal seni budaya Banten yaitu seni

rampak bedug. materi atau pengajaran yang diberikan pada siswa yaitu yang

pertama materi gerakan dasar rampak bedug (alim sambut, catrok, turumbu,

dan selup) dan materi dari segi aspek musikalnya yaitu kalapa samanggar,

gebrag, gembrung, dan rurudatan, media yang digunakan alat musik bedug,

panakol bedug, alat instrumen pengiring rampak bedug (tilingtit, terbanng

gede, anting carang/anting kerep, biola, dan rebana sebagai properti

pengiring tarian rampak bedug ).

Proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN

Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, menerapkan strategi pembelajaran

melalui beberapa metode, diantaranya adalah metode ceramah, demonstrasi,

imitasi, dan latihan. Metode ini juga lazim atau sering digunakan dalam

proses pembelajaran kesenian tradisional oleh pengajar kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah lain. Pendekatan inquiry, active learning dimana

siswa lebih aktif dibandingkan pengajar. Karena pengajar hanya sebagai tutor

dan fasilitator. Model yang diterpakan yaitu model pembelajaran terpadu

serta metode pembelajaran rampak bedug. Metode yang digunakan antara

lain: metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode

(2)

95

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penugasan. Evaluasi pada proses pembelajaran rampak bedug dilakukan

disetiap akhir pembelajaran.

Peserta didik memiliki karakteristik, sifat, dan potensi yang

berbeda-beda dalam proses pembelajaran berlangsung melalui pendekatan individual.

pengambilan pendekatan ini disebabkan, siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler rampak bedug memiliki karakter dan potensi yang

berbeda-beda. Materi pembelajaran yang diberikan dalam pembelajaran kesenian

rampak bedug adalah gerak dasar ramapk bedug dan pola tabuhan rampak

bedug.

Hasil yang dilakukan dalam proses pembelajaran rampak bedug oleh

pengajar di dalam setiap pembelajaran rampak bedug berlangsung, guru

memberikan contoh satu pola tabuhan dan membenarkan siswa yang salah

menabuhnya, sehingga mendapatkan kualitas suara yang benar atau bagus.

Adanya tahapan-tahapan yang dilakukan pengajar untuk menguji kemampuan

siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang pertama yaitu tingkat

ekstrakurikuler, kedua di sekolah menampilkan hasil karya mereka di depan

siswa yang lain, yang mengikuti kegiatan tersebut dan di depan teman-teman

sekolahnya pada acara pelepasan kelas 6 atau pagelaran seni, dan tahapan

yang ketiga menguji kemampuan siswa tampil di dpan masyarakat umum

misalnya acara penyambutan Wali kota atau hari besar Kota Cilegon.

Pertunjukkan pembelajaran rampak bedug ini bertujuan untuk melatih rasa

percaya diri, rasa tanggung jawab, dan mental mereka ketika tampil dan

belajar menanggulangi masalah atau kejadian yang terjadi di atas pentas.

Sehingga menghasilkan kemampuan anak yang berkompetensi afektif,

psikomotor, dan kognitif.

B. Rekomendasi

Dalam setiap pembelajaran memiliki suatu kelebihan dan kekurangan,

begitu juga dengan proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada

ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Jombang Banten, tentunya ada kekurangan

(3)

96

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikembangkan dan digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya,

sedangkan kekurangannya harus ada solusi untuk memperbaikinya ke arah

yang lebih baik lagi. Melihat hal itulah, melalui kesempatan ini peneliti

memberikan rekomendasi berikut:

1. Pengajar

Pada dasarnya pembelajaran rampak bedug ini sudah cukup berhasil,

namun alangkah baiknya pengajar membuat perencanaan pembelajaran yang

baik dan benar, serta dalam memberikan materi hendaknya teronsep secara

dokumentasi tertulis berupa partitur. Pengajar rampak bedug harus

memotivasi siswanya dan menekankan untuk lebih banyak memperdalam

atau memperkaya teknik tabuhan rampak bedug sehingga menghasilkan

siswa yang kreatif dan pandai dalam memainkan atau menabuh rampak

bedug.

2. Siswa

Siswa yang mengikuti kegiatan kesenian rampak bedug pada

ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Jombang Banten, harus banyak

berapresiasi tentang kesenian atau pertunjukan rampak bedug. Besar harapan

peneliti dengan adanya penelitian ini dapat berdaya guna khususnya bagi

peneliti sendiri, dimana hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi

metodologi pembelajaran seni di pendidikan sekolah.

3. Sekolah

Proses pembelajaran rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di

SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, tentunya ada kekurangan dan

kelebihannya. Kelebihan tersebut hendaknya terus dikembangkan dan

digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya atau bisa saja dijadikan

sebagai program intrakurikuler. Sedangkan kekurangannya harus ada solusi

untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik lagi. Melengkapi alat-alat

musik tradisional rampak bedug.

(4)

97

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi masyarakat diharapkan dapat mencintai kembali kesenian

tradisional. Kegiatan ini dapat memberikan hiburan kepada masyarakat

sekitar dan dijadikan sebagai sarana hiburan oleh masyarakt sekitar dengan

dipertunjukkan dalam berbagai acara contohnya penyambutan Bapak Wali

Kota, hari besar Kota Cilegon untuk memperingati hari-hari kebesaran

agama, hari nasional dan hari kemerdekan Indonesia.

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga mengenal seni

tradisional budaya Banten yaitu kesenian rampak bedug sehingga

berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

5. Peneliti

Untuk peneliti-peneliti seterusnya, memberikan peluang untuk

menggali kembali permasalahan kesenian rampak bedug, yang menyangkat

pertunjukkan dari pandang yang berbeda, karena masih banyak hal yang

Referensi

Dokumen terkait

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Pada gambar diatas, PQ adalah garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran yang berpusat di A dan B!.

mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3) metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang.. dilakukan dalam proses penelitian. Dari kedua pendapat

jagung/merupakan bahan dasar pembuatan bunga kering yang makin diminati//Omzet penjualan bunga kering di jalan malioboro terus meningkat//terbukti tidak hanya masyarakat yogyakarta

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Hasil perhitungan nilai tertimbang terhadap faktor-faktor yang dianalisis menunjukkan bahwa kekuatan internal yang dimiliki oleh peusahaan yakni 2,60 poin, lebih besar 1,05