• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SMS 1003336 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SMS 1003336 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Provinsi Banten merupakan daerah yang cukup kaya dengan jenis

kesenian yang lahir dan berkembang secara turun-temurun dalam

masyarakat, diantaranya kesenian Debus, Pencaksilat, Bendrong Leusung,

Rampak Bedug. Kesenian yang lahir dan berkembang pada saat ini di sekolah

yang saya teliti yaitu kesenian Rampak Bedug. Kesenian rampak bedug

dahulu digunakan oleh masyrakat Banten khususnya Pandeglang dan lebih

dikenal dengan sebutan ngadu bedug atau ngadulag.

Kesenian ini sudah ada sejak lama sampai saat ini, dan kesenian

rampak bedug telah menjadi tradisi atau bagian dari budaya di daerah

Kabupaten Pandeglang, dan pada saat ini berkembang di Kota Cilegon. Pada

awalnya kesenian rampak bedug berasal dari ngadulag (memainkan bedug

besar) yang berfungsi sebagai sarana pengiring kegiatan religi yang biasa

dimainkan pada acara seperti menyambut bulan suci Ramadhan dan hari raya

Idul Fitri.

Istilah ngadulag bagi umat muslim khususnya orang Sunda di daerah

Banten sudah sangat familiar yang biasa marak dilakukan pada bulan

Ramadhan setelah tarawih. Ngadulag sebagai simbol budaya atau tanda

memperingati saatnya shalat lima waktu bagi umat islam. Sejalan dengan

perkembangannya, ngadulag adalah inspirasi masyrakat pandeglang untuk

dibentuknya suatu kesenian rampak bedug yang saat ini sudah menjadi salah

satu objek seni.

Seni rampak bedug dengan budayanya mampu mempengaruhi

masyarakat luar Pandeglang dan berkembang di daerah Serang dan Cilegon.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya kemajuan pola pikir masyarakat dan

(2)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

budaya dari luar sehingga menunjang terhadap perkembanngan kesenian

rampak bedug.

Dari penjelasan di atas, peneliti merasa tertarik untuk mempelajari

dan mengetahui secara lebih dalam tentang kesenian rampak bedug, yang ada

dan berkembang di kota Cilegon. Khususnya di sekolah dasar dalam proses

pembelajaran kesenian rampak bedug. Pembelajaran kesenian rampak bedug

merupakan salah satu kegiatan pendidikan di sekolah. Pembelajaran adalah

salah satu peranan yang sangat penting pada pendidikan untuk merangsang

pola pikir siswa sehingga terjadinya proses interaksi peserta didik dengan

pendidik. Sehingga pembelajaran merupakan tombak atau tahapan yang

penting pada sebuah pendidikan, diantaranya adalah pembelajaran tentang

pendidikan seni.

Pada pembelajaran siswa dapat memperoleh pengalaman belajar

khususnya pendidikan seni. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara

siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu kondisi yang sengaja

diciptakan agar terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang

dimaksud, menyangkut perubahan yang terjadi secara sadar, kontinyu

fungsional, bersifat positif dan aktif serta tidak bersifat sementara, memiliki

tujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Jazuli (2008, hlm.137).

Pendidikan memiliki tujuan yang luas. Salah satunya tujuan

pembelajaran, khususnya pada pembelajaran seni yaitu untuk meningkatkan

kreativitas siswa dan ekspresi yang dikembangkan melalui ekstrakurikuler

(seni musik). Banyak ekstrakurikuler di sekolah, salah satunya di SD Negeri

Cilegon-2 yaitu ekstrakurikuler rampak bedug. Ketertarikan peneliti untuk

meneliti subjek dilihat dari keberhasilan pembelajaran yang ditunjang dari

perencanaan, proses, metode yang digunakan.

Dari permasalahan di atas, untuk mengantisipasi dampak terhadap

generasi muda terutama siswa SD yang pada saat ini masih lemahnya

pemahaman, dan kurangnya memiliki sikap menghargai terhadap kesenian

(3)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat apresiatif tentang pengalaman berkesenian, karena pada pelaksanaan

pendidikan seni proses pengalaman praktik lebih efektif dan penting, dari

pada diberikan untuk dipahami secara teoritik.

Memperhatikan pendidikan kesenian di SD Negeri Cilegon-2 yang

peneliti ketahui selama ini, pihak sekolah memberikan tambahan dan

pengenalan seni tradisional yang berkembang sejak lama di Provinsi Banten

dengan mengadakan pembelajaran tambahan (ekstrakurikuler) di bidang seni

tradisional.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan pada bulan Januari

2014, kegiatan pembelajaran rampak bedug melalui kegiatan ekstrakurikuler

ini sangat didukung oleh pihak sekolah dan didukung oleh keberadaan tenaga

pendidik atau guru seni musik yang memiliki potensi pada bidang seni

tradisional. Dukungan terhadap proses pembelajaran kesenian tradisional juga

datang dari siswa yang menyukai kesenian tradisional pada bentuk

penyajiannya dan keunikan pada permainannya yang membuat anak atau

siswa tertarik ingin memainkan alat-alat kesenian tersebut. Kesenian tersebut

diantaranya seni tari, degung, angklung, dan salah satunya kesenian rampak

bedug.

Di beberapa daerah atau wilayah tertentu kesenian rampak bedug

mulai kurang diminati, karena susahnya masyarakat untuk berlatih dan belajar

kesenian rampak bedug. Bahkan sulit sekali untuk menemukan pelatih yang

memiliki kompetensi pada bidang seni rampak bedug, yang menyebabkan

menurunnya minat masyarakat pada memainkan kesenian rampak bedug.

Kesenian rampak bedug pada umumnya tidak diajarkan di sekolah-sekolah,

karena kurangnya atau tidak adanya guru yang memiliki kompetensi untuk

melatih kesenian rampak bedug pada anak didiknya di sekolah.

Salah satu sekolah yang mengembangkan pembelajaran Kesenian

rampak bedug bagi anak didiknya, diantaranya di SD Negeri Cilegon-2. Pada

hal ini, dilakukan untuk menggali potensi dan kompetensi siswa didik,

khususnya tentang seni tradisional yaitu dibidang seni rampak bedug.

(4)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemerintah kota Cilegon sebagai sekolah SD (SD IPK) yang harus

mengembangkan potensi siswa dibidang kesenian dan sekolah SD Cilegon-2

memiliki prestasi yang memuaskan atau membanggakan, diantaranya

mendapatkan juara 1 solo tingkat Provinsi, juara 1 tari tingkat propinsi, dan

masihbanyak lagi salah satunya kesenian rampak bedug, dan ikut

melestarikan kesenian tradisi khususnya di Kota Cilegon dan umumnya di

Provinsi Banten.

Kemampuan siswa pada bidang seni yang dituangkan pada bentuk

bermain kesenian rampak bedug, siswa yang mengikuti kegiatan rampak

bedug di SD Negeri Cilegon-2 sangat membanggakan bagi pihak sekolah dan

komunitas seni daerah setempat dengan sering ditampilkanya kesenian

rampak bedug di berbagai acara yang di isi oleh siswa SD Negeri Cilegon-2.

Kompetensi pelatih yang dimiliki, dapat membawa siswa didik pada

pembelajaran rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2 ke arah yang lebih

fleksibel (kreatif dan inovatif) artinya pembelajaran rampak bedug tersebut

menarik perhatian peneliti. Oleh karenanya di kesempatan ini dilakukan

penelitian tentang proses pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana sistem

pelatihan rampak bedug yang dilakukan oleh guru, selaku pelatih rampak

bedug di SD Negeri Cilegon-2.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkepentingan

untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran yang dikakukan oleh guru

kepada siswanya. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian dengan judul

“Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2

Kecamatan Jombang Banten” adalah sebuah tema untuk diteliti kemudian dikembangkan di sekolah. Dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat

berkonstribusi bagi metodologi pembelajaran seni di pendidikan sekolah

khususnya bagi lembaga UPI, umumnya bagi pendidikan sekolah di Provinsi

Banten, serta temuannya dapat memperkarya referensi khasanah budaya

(5)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Pada Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian Rampak Bedug di SD

Negeri Cilegon-2 banyak hal yang membuat peniliti tertarik yaitu pada proses

pembelajaran mulai dari awal sampai akhir mereka tampil karena dari

penglihatan seorang pengajar untuk memberikan materinya menerapkan

langkah-langkah dan Proses sehingga siswa dapat memahami apa yang harus

dilakukan. Masalah lainnya terkait dengan pembelajaran rampak bedug mulai

dari pola tabuhan yang disertai gerakan-gerakannya. Karena itu siswa bisa

mengenal kesenian rampak bedug dengan segala konsep pada pembelajaran

yang diberikan oleh pelatih. Selain masalah aspek-aspek musikal diberikan

pula tentang tarian-tarian yang ada pada pembelajaran kesenian rampak

bedug. Secara naturalistik dan faktual keduanya pada saat pertunjukkan

menjadi satu kesatuan yang utuh. Pembelajaran rampak bedug menanamkan

nilai-nilai yang dikandung di dalamnya melalui nilai agama serta nilai sosial

sehingga siswa mengenal kesenian daerah itu sendiri.

C. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah, pengkajiannya dirumuskan yakni

bagaimana pembelajaran rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SD

Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?

Secara operasional agar lebih terfokus bahasannya, maka rumusan

permasalahan dapat disusun melalui bentuk pertanyaan penelitian, sebagai

berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler

di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?

2. Bagaimana proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di

SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?

3. Bagaimana hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN

Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten yang dilakukan pelatih kepada

(6)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan pembelajaran rampak bedug yang dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, maka tujuan yang ingin dicpai pada penelitian ini

untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjawab pertanyaan tentang:

a. Perencanaan pembelajaran kesenian rampak bedug pada

ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.

b. Proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di

SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.

c. Hasil dari kegiatan pembelajaran kesenian rampak bedug pada

ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang

berguna bagi bebrapa pihak, diantaranya:

1. Peneliti

Memperoleh wawasan dan temuan sebagai konstektual pengalaman

lapangan, serta mendapat informasi secara langsung melalui proses

pelatihan kesenian rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SD

Negeri Cilegon-2.

2. Pelatih

a. Agar memberikan tambahan kreatifitas pada mengolah materi dan

memberikan pelatihan atau pengajaran kepada siswa/siswi.

b. Untuk lebih tertantang pada membuat atau mengolah materi kepada

siswayang akan diberikan agar tidak terkesan monoton sehingga

kesenian rampak bedug dapat menarik perhatian siswa/siswi.

3. Lembaga Pendidikan

a. UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

(7)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. SD Negeri Cilegon-2

Sebagai masukan metodologi pembelajaran dan referensi untuk ikut

melestarikan kesenian tradisional dan memeberikan pengetahuan

kepada siswa khususnya pembelajaran kesenian rampak bedug. serta

menambah pengalaman, wawasan, dan keterampilan tentang kesenian

rampak bedug.

4. Siswa

a. Merangsang minat siswaterhadap kesenian tradisional khususnya

kesenian Rampak Bedug.

b. Memberikan pengetahuan terhadap seni tradisional khususnya

kesenian rampak bedug yang harus dilestarikan.

c. Mengembangkan kreatifitas siswa dibidang seni

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan yang diterapkan dalam karya tulis skripsi ini

adalah: Sebagai awal bahasan penelitian yang menyangkup masalah-masalah

terdiri dari: a. Latar belakang masalah, b. Identifikasi Masalah, c. Rumusan

Masalah, d. Tujuan Penelitian, e. Manfaat Penelitian, f. Sistematika

penulisan.

Berdasar sebagai pembedah membatasi data penelitian yang terkait

dengan pembelajaran rampak bedug ruang lingkup batasannya: a.

Pembelajaran Seni, b. Prinsip Pembelajaran, c. Perencanaan Pembelajaran, d.

Proses Pembelajaran, e. Kesenian Rampak Bedug, f. Penelitian Terdahulu.

Sebagai strategi dan opersional melalui kegiatan penelitia, hasil yang

berhubungan dengan aktivitas penelitian ini dibahas berdasarkan

karakterisitik penelitian yakni diawali dengan bahasan sebagai berikut: a.

Lokasi dan Subjek, b. Desain Penelitian, c. Metode Penelitian, d. Definidi

Operasional, e. Instrumen Penelitian, f. Proses Pengembangan Instrumen, g.

Teknik Pengumpulan Data, h. Analisis Data.

Setelah melalui hasil penelitian, pengamatan, observasi, dokumentasi,

(8)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyangkut pada rumusan masalah perencanaan, proses, dan hasil

pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 dengan

sebagai berikut: a. Hasil Penelitian, b. Pembahasan dan Bab V Simpulan dan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis, yaitu dimana hasil analisis koefisien determinasi menghasilkan nilai sebesar 18,5% yang berarti sikap mental

mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3) metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang.. dilakukan dalam proses penelitian. Dari kedua pendapat

jagung/merupakan bahan dasar pembuatan bunga kering yang makin diminati//Omzet penjualan bunga kering di jalan malioboro terus meningkat//terbukti tidak hanya masyarakat yogyakarta

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan

Keunggulan dari pupuk organik antara lain: (1) meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, (2) memperbaiki struktur tanah, (3) meningkatkan kemampuan tanah dalam

Hasil koefisien determinan (R 2 ) adalah 0,548, memiliki makna bahwa variabel konsep diri dan lingkungan keluarga memiliki hubungan yang cukup erat terhadap minat

Beberapa fasilitas yang disediakan dalam website ini antara lain adalah fasilitas kursus, forum diskusi, kuis, kalender dan profile user. Website ini dapat diisi sekitar 1000

PERBANDINGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME ANTARA ATLET KATA DAN KUMITE CABANG OLAHRAGA KARATE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |