• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH NILAI DAN FUNGSI PANCASILA BAGI BANGSA DAN NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH NILAI DAN FUNGSI PANCASILA BAGI BANGSA DAN NEGARA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAKALAH

NILAI DAN FUNGSI PANCASILA

BAGI BANGSA DAN NEGARA

( Tugas Akhir Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila )

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARGA SAPUTRA

NO. MAHASISWA : 11.01.2816

KELOMPOK : B

PROGRAM STUDI : D3-TI

JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA

DOSEN : IRTON, SE, MSI

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2011

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pancasila.

Makalah ini disusun sebagai tambahan wacana tentang pandangan hidup mengenai nilai dan fungsi Pancasila dalam kehidupan sehari – hari di Indonesia. Banyak makna yang terkandung di dalam sila – sila Pancasila yang mampu menumbuhkan semangat kita untuk bergerak maju, membangun Bangsa Indonesia.

Saya sadar masih banyak kekurangan – kekurangannya dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membaca makalah ini. Harapan saya, semoga makalah yang saya susun semaksimal mungkin ini, dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu`alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, Oktober 2011 Penyusun

(3)

ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii Abstraksi ... 1 Bab. I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 2

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pendekatan 1. Secara Yuridis ... 3

2. Secara Historis ... 3

Bab. II Pembahasan A. Nilai – nilai Pancasila 1. Pancasila Sebagai Sumber Nilai a. Pengertian Nilai ... 4

b. Pancasila Dalam kehidupan Berbangsa ... 4

2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan... 5

a. Pembangunan Nasional ... 6

B. Fungsi dan Kedudukan Pancasila 1. Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia ... 7

2. Pancasila Sebagai ideologi Bangsa dan Negara Indonesia a. Pengertian Ideologi ... 9

I. Ideologi Terbuka dan Tertutup ... 9

II. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ... 10

III. Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi ... 10

3. Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara ... 11

4. Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia ... 13

Bab. III Kesimpulan ... 14

(4)

1

NILAI DAN FUNGSI PANCASILA

BAGI BANGSA DAN NEGARA

Abstrak

Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering juga disebut sebagai Dasar Falsafah Negara ataupun sebagai ideologi Negara, mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai kaidah Negara yang fundamental atau mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat dirubah oleh siapapun. Mengubah Pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.

Bersikap positif terhadap nilai – nilai Pancasila yang didasari oleh fungsi Pancasila. Terdapat berbagai macam nilai, fungsi, dan kedudukan pancasila, yaitu : 1) Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia, 2) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia, 3) Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara, 4) Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia. Pancasila disebut sebagai dasar filsafat negara, mengandung konsekuensi bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai – nilai Pancasila.

Pancasila dalam asas kerohanian merupakan asas pemersatu dan asas hidup bersama. Makalah ini memberi pengertian makna tentang Indonesia yang terdiri dari berbagai keanekaragaman mulai dari berbagai suku, agama, bahasa daerah, adat istiadat, dan kebudayaan yang berbeda – beda. Sehingga mampu mendorong semangat untuk menjadikan satu tujuan membangun Indonesia sesuai dalam kandungan setiap sila Pancasila.

(5)

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belakangan ini banyak yang tidak mengerti apa makna yang terkandung setiap sila dalam Pancasila. Hal ini mungkin dipengaruhi dari aspek kehidupan yang terlalu padat, sehingga masyarakat Indonseia kurang peduli dengan adanya pengertian/ makna fungsi dan nilai Pancasila.

Terdapat berbagai macam pengertian fungsi dan nilai – nilai Pancasila yang masing – masing harus dipahami sesuai dengan konteksnya. Misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia dan masih banyak nilai dan fungsi pancasila lainnya. Seluruh nilai dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri secara sendiri – sendiri namun bilamana kita kelompokkan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar filasafat negara dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Sebelum Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai dasar filsafat Negara, nilai – nilainya telah ada pada bangsa Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu berupa nilai – nilai adat istiadat dan kebudayaan serta nilai – nilai religius. Hal ini dapat dikatakan juga bahwa bangsa Indonesia sebagai kausa materialis pancasila. Dalam pengertian inilah maka antara Pancasila dengan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan sehingga Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia. Setelah bangsa Indonesia mendirikan negara maka oleh pembentuk negara Pancasila disahkan menjadi dasar negara republik Indonesia. Sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia memiliki cita- cita, gagasan – gagasan, ide –ide tertuang dalam Pancasila maka dalam pengertian inilah pancasila berkedudukan sebagai Asas persatuan dan Kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi negara, diharapkan mampu menjadi penyaring untuk menyerap perkembangan zaman di era globalisasi ini. Ideologi negara merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya mengatasi distansi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya.

(6)

3

Antara ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terdapat hubungan dialektis, sehingga menimbulkan sebab akibat dalam interaksi yang disatu pihak memacu ideologi agar makin realistis dan untuk mendorong masyarakat agar mendekati bentuk yang dikehendaki dan dicita – citakan.

B. Rumusan Masalah

Fungsi dan nilai – nilai Pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan di Indonesia sesuai yang dicita – citakan oleh rakyat Indonesia. Sebagai warga negara berkewajiban untuk mengetahui apa makna dari nilai dan fungsi serta peranan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari.

1. Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. 2. Peran dan fungsi Pancasila bagi Bangsa Indonesia

3. Perumusan Pancasila sebagai dasar negara dan sumber hukum di Indonesia.

4. Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan.

C. Pendekatan 1. Secara Yuridis

Pancasila sebagai dasar Negara ditegaskan lagi dengan adanya Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada Ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Dalam penjelasan Ketetapan inipun dinyatakan bahwa kedudukan Pancasila sebagia dasar negara di dalamnya mengandung makna sebagai ideologi nasional, cita – cita, dan tujuan Negara.

2. Secara Historis

Pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk pembukaanya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 prinsip sebagai dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah bahasa Indonesia menjadi umum.

(7)

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Nilai – nilai Pancasila

1. Pancasila sebagai Sumber Nilai a. Pengertian Nilai

Secara etimologis, nilai value berasal dari kata latin valere yang berarti berharga/ baik, dan bermanfaat. Nilai merupakan suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu dan menilai tingkah laku manusia. Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara memuat nilai – nilai luhur untuk menjadi dasar negara, dimana sebagai gambaran ada yng disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih

mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural/ budaya yang berasal dari budaya bangsa Indonesia itu sendiri.

Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai – nilai dasar dalam

bentuk norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya akan terbentuk dalam lembaga – lembaga yang sesuai dengan kebutuhan. Nilai instrumental merupakan tafsir yang positif dari nilai dasar yang umum.

Nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan. Nilai praktis

merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh – sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak.

b. Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa

Sumber nilai kehidupan bangsa Indonesia adalah sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini merupakan norma dasar yang mengatur hubungan manusia sebagai individu dan anggita kelompok dengan sesamanya, negara, pemerintah, serta bangsa lain di dunia. Di dalam Pancasila tergantung nilni – nilai kehidupan berbangsa. Nilai – nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai estetis, nilai sosial, dan nilai keagamaan. Terdapat juga nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Adapun nilai dalam sila – sila Pancasila antara lain sebagai berikut :

(8)

5 1. Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Membina adanya kerjasama dan toleransi diantara sesama agama dan penganut kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

a. Tidak membedakan warna kulit, suku, dan agama. b. Menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. c. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

3. Persatuan Indonesia

a. Menempatkan persatuan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

b. Menempatkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

c. Bangga berkebangsaan Indonesia.

d. Memajukan pergaulan demi persatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan

a. Setiap manusia mempunyai kedudukan dan hak yang sama.

b. Mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan.

c. Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

a. Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilansosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, atau dalam kehidupan sehari – hari , demi kehidupan bernegara.

b. Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong berdasarkan kekeluargaan. (Budiyanto, 2007).

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma berarti cara pandang, nilai – nilai, metode – metode, prinsip dasar, atau cara memecahkan masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Pancasila merupakan paradigma, karena dijadikan landasan, acuan,

(9)

6

metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai disetiap program pembangunan negara Republik Indonesia (Listyarti R, 2007: 11). Paradigma juga dapat diartikan suatu gugusan sistem pemikiran.

Menurut Thomas S. Khun1, dalam bukunya yang berjudul “ The Structure of Scientific Revolution ” yang terbit tahun 1962, bahwa selama ini istilah

paradigma digunakan dalam dua arti yang berbeda. Di satu pihak, ia berarti keseluruhan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik dan sebagainya yang dimiliki bersama oleh anggota – anggota masyarakat tertentu dalam konteks ini, masyarakat tertentu yang dimaksud adalah masyarakat ilmiah. Kemudian di lain pihak, ia menunjukkan sejenis unsur dalam konstelasi itu, yakni sebuah pemecahan kongkret tentang teka – teki yang jika digunakan sebagai model atau contoh dapat menggantikan kaidah – kaidah eksplisit sebagai dasar bagi pemecahan teka – teki sains normal yang masih tertinggal. ( Thomas S. Kuhn,

2005: 171)

a. Pembangunan Nasional

Makna dan hakikat pembangunan nasional yaitu merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan yang dimaksud adalah untuk melindungi segenap dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi, kemerdekaan, dan keadilan sosial. Dengan demikian kita melihat kebelakang tentang visi dan misi pembangunan nasional, dimana visi pembangunan nasional akan terwujud Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan dan sejahtera dalam ruang negara Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, beriman dan bertaqwa, nasionalisme, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

Adapun misi pembangunan nasional diharapkan di masa depan Indonesia dapat memahami apa yang telah ada dalam pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1 Thomas S. Khun adalah seorang profesor sejarah umum di Universtitas Berkeley tahun 1961,

California dan menerbitkan bukunya yang berjudul “The Structure Of Scientific Revolution” pada tahun 1962.

(10)

7

Berdasarkan Pancasila pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa semua masyarakat Indonesia dapat mengamalkan ajaran agamanya sehingga dapat terwujud peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, damai, tertib, dan aman. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai meningkatnya kualitas hidup yang layak dan bermartabat serta tercukupinya kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, papan, kesehatan, dan lapangan kerja. Di samping itu perlu adanya perwujudan politik luar negeri yang bermanfaat, bebas sehingga dapat menghadapi dan mengikuti perkembangan global.

Visi dan misi tersebut merupakan dasar dan rambu – rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita – cita nasional, maka disusunlah suatu kebijakan pembangunan nasional.

B. Fungsi dan Kedudukan Pancasila

1. Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia

Proses terjadinya Pancasila tidak seperti ideologi – ideologi lainnya yang hanya merupakan hasil pemikiran seorang saja namun melalui suatu proses kausalitas yaitu sebelum disahkan menjadi dasar negara nilai – nilai Pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala yang tercermin dalam kehidupan sehari – hari sebagai pandangan hidup bangsa dan sekaligus sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia. Dalam pengertian inilah, maka bangsa Indonesia sebagai kausa materialis dari Pancasila. Pandangan hidup dan filsafat itu merupakan kristalisasi nilai – nilai yang diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia yang menimbulkan tekad bagi dirinya untuk mewujudkan dalam sikap tingkah laku dan perbuatannya. Pandangan hidup dan filsafat hidup itu merupakan motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya. Dengan inilah maka dapat diketahui cita – cita yang ingin dicapai bangsa. Gagasan kejiwaan apakah yang hendak diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia nilai – nilai Pancasila itu tercermin dalam norma adat – istiadat, kebudayaan serta kehidupan beragama.

Nilai – nilai itu sebagai hasil pikiran – pikiran dan gagasan – gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik. Mereka

(11)

8

menciptakan tata nilai yang mendukung tata kehidupan sosial dan tata kehidupan kerokhanian bangsa yang memberi corak, watak, dan ciri masyarakat atau bangsa lain. Kenyatan yang demikian ini merupakan suatu kenyataan objektif yang merupakan jatidiri bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia dalam struktur kehidupan sosialnya, keberadaan setiap manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk sosial diakui, dihargai, dan dihormati. Dalam kaitannya dengan hakikat sila kedua “ Kemanusiaan yang adil dan beradab ” nilai – nilainya tercermin dalam sikap tolong – menolong, menghormati manusia lain bersikap adil dan menjunjung tinggi kejujuran dan sebagainya. Apa yang dilakukan oleh manusia Indonesia tidak hanya untuk kepentingan sendiri melainkan juga untuk kepentingan manusia yang lain dan masyarakat dan pengabdiannya kepada Tuhan YME.

Cita – cita persatuan dan kesatuan tercermin dalam berbagai ungkapan dalam bahasa – bahasa daerah di seluruh nusantara sebagai budaya bangsa seperti pengertian atau ungkapan – ungkapan “ tanah air ” sebagai ekspresi pengertian persatuan antara tanah dan air, kesatuan wilayah yang terdiri atas pulau – pulau, lautan dan udara: “ tanah tumpah darah ” yang mengungkapkan persatuan antara manusia dan alam sekitarnya, kesatuan antara orang dan bumi tempat tinggalnya: “ Bhineka Tunggal Ika ” yang mengungkapkan cita – cita kemanusiaan dan persatuan kesatuan ini dalam sejarah bangsa Indonesia juga terungkap bahwa sejarah mencatat adanya kerajaan yang dapat digolongkan bersifat “ nasional ” yaitu Sriwijaya dan Majapahit.

Dengan berpangkal tolak dari struktur sosial dan struktur kerohanian asli bangsa Indonesia, serta diilhami oleh ide – ide besar dunia, maka para pendiri negara kita yang terhimpun dalam Badan Penyidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan terutama dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), memurnikan dan memadatkan nilai – nilai yang dimiliki, diyakini, dan dihayati kebenarannya oleh bangsa Indonesia menjadi Pancasila yang rumusannya seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

(12)

9

2. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

a. Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita dan logos yang berarti ilmu . Kata “ idea ” berasal dari kata bahasa yunani “ eideos ” yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata “ idein ” yang artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide – ide atau ajaran tentang pengertian – pengertian dasar. Dalam pengertian sehari – hari, idea disamakan artinya dengan cita – cita, yang dimaksud adalah cita – cita yang yang bersifat tetap, yang harus dicapai, sehingga cita – cita yang bersifat tetap itu sekaligus menjadi dasar, pandangan atau mengerti.

Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam pelbagai bidang kehidupan. Hal ini menyangkut bidang politik, sosial kebudayaan, dan keagamaan.

I. Ideologi Terbuka dan Tertutup

Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran, maka ideologi terbuka itu merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Suatu ideologi tertutup dapat dikenali dari beberapa ciri khas. Ideologi itu bukan cita – cita yang sudah hidup dalam masyarakat. Dengan demikian adalah menjadi ciri ideologi tertutup bahwa atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan – pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat. Demi ideologis masyarakat berkorban dan kesediaan itu untuk menilai kepercayaan ideologis para warga masyarakat.

Tanda pengenalan lain mengenai ideologi tertutup adalah bahwa isinya bukan hanya berupa nilai – nilai dan cita – cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari tuntutan – tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Jadi ciri khas ideologi tertutup adalah bahwa betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideologi yang mungkin hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat kepada ideologi tersebut.

Dengan demikian ideologi tertutup tidak berlaku bagi ideologi terbuka. Ciri khas dari ideologi terbuka adalah bahwa nilai – nilai dan cita – citanya tidak

(13)

10

dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Ideologi terbuka tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan. Kiranya dalam semua sistem politik yang tidak ideologis dalam artian merupakan ideologi tertutup, kita akan menemukan bahwa penyelenggaraan negara berdasarkan pandangan – pandangan dan nilai – nilai dasar tertentu.

II. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senatiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai – nilai dasar Pancasila, namun menjabarkan wawasannya secara lebih konkret, sehingga memilki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah – masalah baru dan aktual. Gagasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985, meskipun semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar negara.

Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai berikut :

a. Dimensi Idealistis, yaitu nilai – nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat rasional dan sistematis yaitu hakekat niali – ilia yang terkandung dalam lima sila Pancasila.

b. Dimensi Normatif yaitu nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki kedudukan tertinggi dalam tertib hukum.

c. Dimensi Realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

III. Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi

Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang secara epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,

(14)

11

masyarakat, bangsa dan Negara, tentang makna hidup sebagai dasar dan pedoman bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Filsafat dalam pengertian yang demikian ini telah menjadi suatu sistem cita – cita atau keyakinan yang telah menyangkut praksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau kelompok masayarakat.

Dari uraian di atas, maka permasalahan ideologi merupakan permasalahan yang di samping berkadar kefilsafatan sekaligus menyangkut banyak hal. Ideologi memiliki kadar kefilsafatan karena bersifat cita – cita dan normatif dan sekaligus menyangkut operasionalisasi, strategi dan doktrin. Sebab ideologi juga menyangkut hal – hal yang berdasarkan satu ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai – nilai hidup, ditentukan scara konkret bagaimana manusia harus bersikap dan bertindak. Dalam hubungannya dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan ideologi bangsa dalam hal ini memilki kedudukan yang sangat penting dan bersifat imperatif, baik imperatif moral maupun ideologis – ideologis bagi bangsa Indonesia dalam menata, mengatur, serta menyelesaikan masalah – masalah sosial, kebangsaan dan kenegaraan termasuk juga masalah hukum.

3. Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara

Pancasila disebut sebagai dasar filsafat negara, Philsofische Gronslag dari negara mengandung konsekuensi bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. Hal ini meliputi segala peraturan perundangan dalam negara, moral negara kekuasaan negara, rakyat, bangsa dan wawasan nusantara serta aspek – aspek kenegaraan yang lain.

Seandainya kita rinci secara sistematis kedudukan pancasila sebagai asas kerohanian, negara dapat disusun secara bertingkat seluruh kehidupan negara sebagai penjelmaan Pancasila. Unsur – unsur ini terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Susunan tersebut menunjukkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar, rangka, dan suasana bagi negara dan tertib hukum Indonesia. Hal itu secara rinci sebagai berikut :

a. Pancasila merupakan dasar filsafat negara (asas kerohanian negara), pandangan hidup dan filsafat Pancasila.

(15)

12

b. Di atas dasar itu berdirilah negara RI, dengan asas politik negara yaitu berupa republik yang berkedaulatan rakyat.

c. Keduanya menjadi basis penyelenggaraan kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yaitu pelaksanaan dan penyelenggaraan negara sebagaimana tercantum dalam hukum positif Indonesia, termuat dalam UUD Dasar Negara.

d. Selanjutnya segala sesuatu yang disebutkan di atas adalah demi tercapainya tujuan bersama, baik jasmaniah maupun rohaniah. Sebagaimana dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945 mengandung dasar, rangka dan suasana bagi negara dan tertib hukum Indonesia yang pada hakekatnya tersimpul dalam asas kerohanian pancasila dalam pengertian inilah maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia, atau dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok – pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya perlu dijabarkan dalam UUD 1945 (pasal – pasal UUD 1945) serta hukum Positif lainnya. Kedudukan Pancasila yang demikian ini dapat dirinci sebagai berikut :

a. Pancasila adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.

b. Meliputi suasana kebatinan dari UUD.

c. Mewujudkan cita – cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis).

d. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain – lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita – cita moral rakyat yang luhur.

e. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelenggara negara, para pelaksana pemerintahan (merupakan penyelenggara partai dan golongan fungsional).

(16)

13

4. Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia

Telah dijelaskan bahwa sebelum pancasila ditentukan sebagai dasar filsafat negara Indonesia nilai – nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu, yaitu sejak proklamasi kemerdekaan RI. Namun demikian keberadaan bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa yang hidup mandiri di antara bangsa – bangsa lain di dunia bukanlah semata – mata ditentukan oleh ciri – ciri etnis belaka melainkan oleh sejumlah unsur khas yang ada pada bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain.

Pengertian bangsa adalah dari kata nation yang ditinjau secara ilmiah pada tahun 1882 oleh Ernest Renan2 dalam suatu ceramahnya di Universitas Sorbonne,

Prancis yang berjudul “ Qu’est-ce Qu’une Un nation ” (apakah bangsa itu ?), menurutnya bangsa itu adalah :

a. Suatu jiwa, suatu asas kerohanian. b. Suatu solidaritas yang besar.

c. Suatu hasil sejarah, karena sejarah itu berjalan terus. d. Bangsa bukanlah soal abadi.

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang dengan sendirinya memiliki kebudayaan dan adat – istiadat yang berbeda – beda. Tetapi dengan perbedaan itu harus disadari sebagi suatu yang memang senantiasa ada pada setiap manusia. Perbedaan adalah merupakan bawaan dari manusia sebagai makhluk pribadi. Namun demikian dengan adanya kesatuan asas kerohanian yang kita miliki, maka perbedaan itu harus dibina kearah suatu kerjasama dalam memperoleh kebahagiaan bersama.

Maka bagi bangsa Indonesia dalam filsafat yang merupakan asas kerohanian Pancasila, merupakan asas pemersatu dan asas hidup bersama. Dalam masalah ini Pancasila dalam kenyataan objektif sebagai suatu persatuan dan kesatuan yang telah ditentukan bersama setelah proklamasi sebagai dasar filsafat negara. Untuk itu peranan Pancasila bagi negara Indonesia sangatlah penting banyak yang harus kita benahi untuk negara RI.

2 Ernest Renan (1823-1892) filsuf Perancis, sejarawan, dan sarjana agama, seorang pemimpin

sekolah filsafat kritis di Perancis. Teori yang penting menulis tentang berbagai topik. Esai yang terkenal, " Apa itu Bangsa? " ( Qu'est-ce qu'une bangsa? ) pertama kali disampaikan sebagai kuliah di Sorbonne pada 1882.

(17)

14

BAB III

KESIMPULAN

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidaklah kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari – hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku – buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.

Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala aspek kehidupan baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa ini, maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata – kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.

Dalam kehidupan, Pancasila sangatlah penting setiap peraturan – peraturan yang dibuat haruslah berdasarkan pada ketentuan yang sudah ada dalam Pancasila. Pelajaran Pancasila seharusnya sudah diajarkan di tingkat pendidikan yang dasar, supaya untuk kedepannya diharapkan dapat mengerti dan mengamalkan apa yang ada dalam kandungan di setiap sila pancasila itu sendiri. Banyak berbagai masyarakat yang kurang paham akan makna dari arti Pancasila. Dengan Pancasila kita bisa membangun bangsa yang besar dengan keanekaragaman suku, budaya, agama, dan bahasa tetapi dalam satu tujuan.

(18)

15

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, MM., Drs. (2007). Pendidikan kewarganegaraan Untuk SMA Kelas

XII. Jakarta : Erlangga.

Burhanuddin, Drs. (1998). Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: PT Bina Aksara. Dakhlan, (2009). Fungsi Pancasila bagi Bangsa dan Negara Indonesia. (Diakses

tanggal 12 Oktober 2011). Sumber: LKS Kencana Utama.

http://iptekdakhlan.blogspot.com/2009/07/fungsi-pancasila-bagi-bangsa-dan-negara.html.

Kaelan, Drs. (1996). Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kuhn, Thomas S., (2002). The Structure of Scientific Revolution, terj. Tjun. (Diakses tanggal 25 Oktober 2011).

http://suluhpw.wordpress.com/2010/03/13/apa-itu-paradigma.html.

Listyarti, Retno, Dra. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA. Jakarta : Penerbit Esis.

Noor Ms Bakry, (1994). Orientasi Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Liberty.

Notonagoro, Prof., Dr., Mr, Drs. (1984), Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: PT Bina Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Tertib administrasi pengelolaan keuangan dan BMN di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan dalam rangka mewujudkan opini laporan keuangan Kemenhut

Dengan demikian diketahui bahwa tanah dibawah steel pile masih mampu mendukung beban maksimum yang terjadi.. 4.9.3

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

Tema tersebut juga yang sangat berperan dalam pembentukkan identitas visual pada HDI Klaten 2019 sehingga penggambaran visual dari difabel itu sendiri lebih

Harddisk biasa juga disebut hard disk drive (HDD), hard drive, disk drive atau fixed disk.Harddisk adalah salah satu perangkat keras komputer yang menyediakan

Acara resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah atau Lembaga Perwakilan Daerah Provinsi Gorontalo, dalam melaksanakan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini