Pengelolaan Kualitas Air
Model Kualitas Air
Idris M. Kamil
Dept. Teknik Lingkungan ITB
Model Sederhana Kualitas Air.
Untuk membantu para ahli pengelolaan kualitas air dalam melalukan tugasnya digunakan model matematis. Dengan model matematis dan komputer banyak persoalan pengelolaan kualitas air dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah.
Dalam pertemuaan ini kita membicarakan 2 (dua) model kualitas air sederhana:
1 Model Streeter - Phelp 2 Model Reaktor untuk Sungai
Model Streeter-Phelps.
Permasalahan pencemaran air permukaan (sungai, waduk, dan danau) sudah menjadi perhatian para ahli sejak sekitar tahun 20-an. Tepatnya sejak 1925 pada saat Streeter dan Phelps menyusun model kualitas air sungai Ohio di Amerika Serikat. Model ini dikenal dengan sebutan DO Sag yang memperkirakan penurunan kandungan oksigen (dissolved Oxygen-DO) di sepanjang sungai akibat degradasi Biochemical Oxygen Demand (BOD).
Model ini dikembangkan Streeter - Phelp, dua ahli kesehatan masyarakat, mengamati adanya interaksi antara parameter DO dan BOD. Model Streeter and Phelps adalah model kualitas air yang tertua dan digunakan untuk memprediksi defisit oksigen di dalam sungai akibat menerima air limbah.
Defisit oksigen atau perbedaan kandungan oksigen terlarut dengan kandungan oksigen jenuh, di hilir tergantung kompetisi proses berikut ini:
Laju penambahan defisit = laju de-oksigenasi - laju re-aerasi Secara matematis, persamaan untuk menghitung defisit adalah:
δD δt = kDLt− kRD (1) D = kDL0 kR− kD e−kDt− e−kRt + D0e−kRt (2)
Bila penampang sungai ukurannya konstan, t = x /u, dimana x = jarak dan u = kecepatan air sungai, maka:
D = kDL0 kR− kD e−kD(x /u)− e−kR(x /u) + D0e−kR(x /u) (3)
Defenisi:
D = Oksigen defisit, adalah perbedaan oksigen jenuh dengan oksigen terlarut, (D = DOsat− DO), D unitnya g/m3. kD = laju
deoksigenasi, 1/hari; kR = laju reaerasi, 1/hari;La = kebutuhan
oksigen awal, mg/L; Lt = kebutuhan oksigen pada waktu t, mg/l;
Lt = Lae(−kDt); Da = defisit oksigen awal, g/m3; t = perbedaan
Titik kritis dimana nilai DO menjadi 0.0 (mg/L) atau secara matematis dinyatakan bahwa dDdt = 0 maka:
tc = 1 kR − kD ln kR kD 1 −D0(kR − kD) kDL0 (4) sehingga, titik kritis adalah
Asumsi:
1 Model Streeter-Phelps menghubungkan laju perubahan defisit
oksigen dengan jarak terhadap laju de-oksigenasi (pengurangan oksigen) dan re-oksigenasi (penambahan oksigen).
2 Dalam kondisi ideal, kualitas air sebelum titik pembuangan
dinyatakan ’sehat’. Pada saat air limbah dibuang ke sungai melalui pipa outlet, kualitas air sungai mulai berubah karena menerima BOD di dalam air limbah.
3 Kondisi pada titik pencampuran dinyatakan dalam persamaan
L0= QSLS + QalLal QS + Qal (6) dimana: L0 = BOD pencampuran (mg /L)
QS = Debit air sungai (L/detik)
LS = BOD sungai sebelum pencampuran (mg /L)
Interaksi antara DO dengan BOD di dalam sebuah sungai sama seperti yang terjadi dalam botol pemeriksaan BOD. Bersamaan dengan berjalannya waktu (contoh: air mengalir ke hilir)
kandungan oksigen di dalam sungai berkurang sama seperti yang terjadi di dalam botol BOD.
Di dalam botol BOD,Lt, BOD setelah waktu t dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Lt = L0e(−kDt) (7)
dimana kD adalah koefisien de-oksigenisasiyang dapat dihitung dari
hubungan kT = k20θ(T −20). T adalah temperatur air (0C ).
Persamaan (7) berlaku juga untuk sungai. Bila kita mengetahui kecepatan aliran air, kita dapat menghitung BOD pada titik-titik di daerah hilir.
tergantung pada laju de-oksigenasi (seperti didalam botol) dan laju re-oksigenasi atau re-aerasi yang tidak terjadi di dalam botol. Laju re-areasi, rR, dinyatakan sebagai:
rR = kRD
dimana kR adalah konstanta re-aerasi dan D adalah defisit oksigen
atau D = Dsaturasi − Dair sungai.
Konstanta re-aerasi dapat dihitung dengan persamaan berikut: kR,(20oC ) = 3, 9u(1/2)H(3/2)
dimana u = kecepatan air (m/detik) dan H = kedalaman sungai rata-rata (meter).
Table: Beberapa nilai Koefisien re-aerasi
Badan air Nilai kR pada 20oC
kolam kecil dan backwater 0,1 - 0,23
Sungai aliran lambat & danau besar 0,23 - 0,35
Sungai besar aliran lambat 0, 35 - 0,46
Sungai besar aliran normal 0,46 - 0,69
Konsentrasi Oksigen Jenuh
Berdasarkan Hukum Henry, konsentrasi jenuh oksigen (Oxygen Saturation) di dalam air pada suhu 20oC sekitar 10 mg/L. Secara umum beberapa faktor lingkungan mempengaruhi nilai ini. Dari aspek pemodelan kualitas air, faktor penting yang mempengaruhi konsentrasi jenuh oksigen adalah:
Temperature Salinitas
Variasi tekanan partial akibat elevasi
Beberapa rumus empiris untuk menghitung konsentrasi jenuh ini diuraikan berikut ini.
Pengaruh Temperatur Persamaan berikut ini adalah rumus empiris yang menunjukkan ketergantungan konsentrasi jenuh oksigen dengan temperature (Chapra, 1997):
ln(DOsat) = −139, 34411 + 1, 575701 × 105 Ta −6, 642308 × 10 7 T2 a +1, 243800 × 10 10 T3 a −8, 621949 × 10 11 T4 a
Faktor-faktor dalam Deoxygenasi dan Reaerasi adalah:
1 Sumber oksigen
Aliran masuk ke sistem Fotosintesa
Re-aerasi
2 Penggunaan oksigen
Oksidasi secara biologi zat organik karbon Oksidasi secara biologi zat organik nitrogen Dekomposisi benthos di dasar
Respirasi tumbuhan air
Model Reaktor untuk Sungai.
Salah satu model untuk memperkirakan transpor pencemar di sungai menggunakan model reaktor. Model ini mengasumsikan tiap segmen sungai merupakan sebuah reaktor yang mempunyai pola aliran tercampur sempurna. Berdasarkan prinsip keseimbangan massa, model reaktor dapat dinyatakan sebagai berikut: Perubahan Massa per waktu = Massa masuk per waktu -Massa keluar per waktu ± Peluluhan atau Timbulan
Secara matematik dinyatakan sebagai berikut: dCA
dt V = QCA,i − QCA± rAV (8)
Dengan waktu ditensi hidraulis θH = V /Q, maka solusi pers. (8)
untuk kodisi steady-state adalah: CA =
CA,i
1 + kθH
Bentuk umum untuk reaktor dari 1 s/d n model matematik dan solusinya adalah: 0 = QCp,1− QC p, 1 + (−kCp,1)V1 0 = QCp,2− QC p, 1 + (−kCp,1)V2 .. . 0 = QCp,n− QC p, n + (−kCp,n)Vn (10)
Cp,1= Cp,1 1 + kθH,i Cp,2= Cp,1 (1 + kθH,1)(1 + kθH,2) .. . Cp,n= Cp,1 (1 + kθH,1)(1 + kθH,2) . . . (1 + kθH,n) (11)
Latihan No. 1 Model DO Sag
Sebuah industri membuang limbah cairnya, dengan debit Q= 0.1 m3/hari, BOD = 300 mg/L, DO = 0 mg/l ke sungai yang mempunyai debit Q=5.5 m3/hari, BOD = 20 mg/L, DO = 2 mg/l, Temperatur =20oC dan kD = 0,02 /hari dan kR =
0,001/hari. Panjang sungai 50 km dan kecepatan air = 0.015 m/hari. Hitung lokasi titik krits dan DO sungai pada lokasi setiap 1 km sepanjang 50 km dan gambarkan profil DO defisit titik yang dihitung. (Gunakan MS Excel)
LAtihan No. 2 Model Sungai-Reaktor
Sebuah sungai sepanjang 20 km dibagi dalam 5 segmen
masing-masing panjang 4 km. Debit air sungai 25 m3/detik dan zat pencemar masuk di awal sungai dengan konsentrasi 500 mg/L. Asumsikan laju peluluhan (decay rate) k = 0, 1 per hari,
Penampang masing-masing segmen adalah A1 = 28m2;
A2 = 30m2; A3 = 32m2; A4= 34m2; dan A5 = 38m2. Asumsi
reaktor teraduk sempurna dan dalam hubungan seri, Hitung konsentrasi pencemar di masing-maing segmen.