• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF KOTAK PENGURANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 3 NYEROT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF KOTAK PENGURANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 3 NYEROT TAHUN PELAJARAN 2015/2016"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF KOTAK

PENGURANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 3 NYEROT TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh :

PUTRI SEPTIYA ANJANI

NIM. E1E 212 190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016

(2)

2 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125

Telp. (0370) 623873

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI

Skripsi yang disusun oleh: Rirma Aprian, NIM. E1E212199 dengan judul “Penerapan Teknik Jarimatika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas II SDN 1 Sukarara Tahun Ajaran 2015/2016” telah diperiksa dan disetujui.

Mataram, September 2016

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Drs. I Ketut Widiada, M. Pd Nani Kurniati, M. Sc

NIP. 196212311986021004 NIP. 198006032003122002

Menyetujui:

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Nurul Kemala Dewi, S. Sn., M. Sn. NIP. 196910112001122001

(3)

3

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF KOTAK

PENGURANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 3 NYEROT TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

Oleh:

Putri Septiya Anjani, Mohammad Irawan Zain, dan Nani Kurniati Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram e-mail: pnoprianto@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya persentase ketercapaian KKM siswa kelas III SDN 3 Nyerot pada mata pelajaran matematika materi pengurangan. Hal ini disebabkan karena guru belum menggunakan media untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep meminjam dalam pengurangan. Maka solusi yang tepat menurut peneliti untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan menggunakan media manipulatif kotak pengurangan. Dengan menggunakan media tersebut siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran secara individu maupun kelompok serta siswa akan lebih mudah untuk memahami konsep meminjam dalam pengurangan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Data didapatkan melalui observasi kelas, tes hasil belajar. Subyeknya penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Nyerot dengan jumlah 23 siswa. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa siswa yang tuntas berdasarkan KKM 75, berjumlah 18 orang dengan nilai rata-rata siswa 83,47 dengan presentase ketuntasan klasikal mencapai 78,26% mengalami peningkatan pada siklus II berjumlah 20 orang dengan nilai rata-rata 90,43 dengan presentase ketuntasan klasikal mencapai 86,95%. Berdasarkan hasil tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, sehingga hasil belajar siswa sudah mencapai indikator ketuntasan yang telah ditetapkan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media manipulatif kotak pengurangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 3 Nyerot tahun pelajaran 2015/2016.

(4)

4

MEDIA USE REDUCTION MANIPULATIVE BOXES TO

IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES MATH CLASS III

SDN 3 NYEROT LESSONS YEAR 2015-2016

By:

Putri Septiya Anjani, Mohammad Irawan Zain, dan Nani Kurniati Teacher Education Courses Elementary Schools

Department of Science Education, FKIP MataramUniversity Email: pnoprianto@gmail.com

ABSTRACT

The background to undertake this research of achievement KKM third grade students of SDN 3 Nyerot in mathematics material reduction. This is because the teachers do not use the media to help students understand the concept of borrowing in subtraction. Then the right solution according to the researchers to overcome the above problems is to use the media manipulative reduction box. By using these media students will be more active in learning individually or in groups, and the students will be easier to understand the concept of borrowing in subtraction. This research uses descriptive quantitative research design. Data obtained through classroom observation, achievement test. The subject of this study is the third grade students of SDN 3 Nyerot with the number of 23 students. The results of the study in the first cycle showed that students who completed based KKM 75, amounting to 18 people with an average value of 83.47 students with classical completeness percentage reached 78.26% increased in the second cycle of 20 people with an average value of 90, 43 with the percentage of classical completeness reached 86.95%. Based on these results an increase from the first cycle to the second cycle, so that the learning outcomes of students reached mastery indicators that have been set. From these results it can be concluded that the use of manipulative media box reduction can improve learning outcomes math third grade students of SDN 3 Nyerot the school year 2015/2016.

(5)

5

I. PENDAHULUAN

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sesuai Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi khususnya mata pelajaran matematika menyebutkan bahwa salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran matematika adalah operasi hitung bilangan sampai ratusan dengan kompetensi dasar yaitu melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan ratusan. Adapun indikator yang akan dikembangkan yaitu melalui pengurangan bilangan ratusan secara bersusun dengan satu kali meminjam dan melakukan pengurangan bersusun bilangan ratusan dengan dua kali meminjam.

Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Menurut Brunner, pembelajaran ideal matematika di SD mengacu pada tiga tahap kegiatan yaitu: (1) enactive (kongkrit) adalah menggunakan media pembelajaran yang berupa objek sesungguhnya melalui peragaan, (2) iconic (seni kongkrit) yaitu menggunakan media pembelajaran berupa gambar-gambar yang mewakili objek sesungguhnya, dan (3) symbolic (abstrak) menggunakan simbol-simbol matematika.[1]

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran di SDN 3 Nyerot, aktivitas belajar siswa masih kurang aktif. Banyak siswa yang merasa bingung menyelesaikan soal matematika terutama ketika mengerjakan soal pengurangan ratusan dengan sistem meminjam sehingga guru merasa kesulitan memberikan bimbingan secara individual. Media pembelajaran yang digunakan oleh sebagian guru kelas rendah selama ini dalam memberikan pemahaman konsep pengurangan adalah lidi, batu atau sempoa, tetapi hanya sebatas pada penjumlahan dan pengurangan yang tidak menuntut adanya proses meminjam. Penggunaan media ini belum dapat memberikan pemahaman konsep pengurangan bersusun secara kongkrit. Hal ini terbukti dengan minimnya jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan. KKM yang digunakan sebagai standar penentuan ketuntasan belajar siswa kelas III SDN 3 Nyerot adalah 75. Siswa yang mampu mencapai KKM pada kompetensi pengurangan hanya 10 orang siswa dari 23 orang siswa atau setara dengan 43,5% yang berarti 56,5% siswa tidak mencapai ketuntasan belajar. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa guru belum menggunakan media dan metode yang efektif, sehingga pemahaman peserta didik terhadap konsep pembelajaran matematika banyak mengalami kesalahan yang mengakibatkan salah juga dalam proses menjawab soal.[2]

Untuk mengatasi permasalahan, peneliti mencoba melakukan inovasi sebuah media pembelajaran yang peneliti olah sendiri dan penerapannya menggunakan media pembelajaran manipulatif. Media ini terinspirasi dari proses pembelajaran menurut teori Burner sehingga dapat membantu pemahaman konsep pengurangan dengan menggunakan media-media kongkrit. Media yang peneliti buat adalah media kotak pengurangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penggunaan Media Manipulatif Kotak Pengurangan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN 3 Nyerot 2015/2016.

(6)

6 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pengurangan dengan menggunakan media manipulatif kotak pengurangan pada siswa kelas III SDN 3 Nyerot Tahun Pelajaran 2015/2016.

II. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) tahap refleksi. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa, kegiatan dalam pembelajaran. Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes evaluasi hasil belajar matematika disetiap akhir siklus dalam bentuk soal pilihan ganda berjumlah 25, (2) data kegiatan dalam pembelajaran menggunakan media kotak pengurangan diperoleh dengan menggunakan lembar observasi guru maupun lembar observasi siswa yang diambil pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung oleh observer.[3]

Penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Nyerot Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan Siklus I yaitu pada tanggal 11 April 2016 dan pertemuan kedua pada Siklus II yaitu pada tanggal 18-20 April 2016. Kemudian Siklus II yaitu pada tanggal 2 dan 4 Mei 2016.

Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Nyerot Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah subyek keseluruhan 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan, yang berkarakteristik dalam hasil pembelajaran Matematika masih rendah. Adapun yang menjadi pengamat atau observer adalah Guru Kelas III dan guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Nyerot Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Teknik Analisis Data Hasil Belajar Siswa

1) Skor yang diperoleh siswa[4] Nilai= 2) Menghitung Rata-Rata Kelas[5]

X= Keterangan:

X: nilai rata-rata kelas

∑X: jumlah nilai yang diperoleh siswa N: banyak siswa yang mengikuti tes 3) Ketuntasan Klasikal[6]

P=

x 100%

Keterangan:

(7)

7 b. Teknik Analisis Kegiatan Pembelajaran[7]

Pedoman Kriteria Kegiatan dalam Pembelajaran

Interval Interval Skor Skor Katagori

≥ Mi + 1,5 Sdi X ≥ 75,5 75,5 – 100 Sangat Aktif

Mi + 0,5 SDi ≤ s/d ˂ Mi + 1,5 SDi 58,5 ≤ X˂ 75,5 58,5 – 75 Aktif Mi – 0,5 SDi ≤ s/d ˂ Mi + 0,5 SDi 41,5 ≤ X ˂ 58,5 41,5 – 58 Cukup Aktif Mi – 1,5 SDi ≤ s/d ˂ Mi – 0,5 SDi 24,5 ≤ X ˂ 41,5 24,5 – 41 Kurang Aktif

˂ Mi – 1,5 Sdi X ˂ 24,5 0 – 24 Sangat Kurang

Aktif Keterangan: X = jumlah skor yang diperoleh

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Nyerot pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 selama 4 hari dalam jangka waktu 2 minggu, yaitu pada tanggal 18, 20 April, dan 2 ,4 Mei 2016.

1. Hasil Kegiatan Siklus I

Kegiatan Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 18 April dan 20 April yang diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan evaluasi serta tahap refleksi. Pelaksanaan proses pembelajaran diikuti oleh 23 orang siswa.

Selama proses pembelajaran, kegiatan aktivitas dalam pembelajaran menggunakan media manipulatif kotak pengurangan pada Siklus I diamati oleh guru kelas III dan guru kelas IV SDN 3 Nyerot yakni Ayu Ratna Furi dan Aryanti Pamungkas yang berlaku sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti, sedangkan yang bertindak sebagai guru dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan skenario pembalajaran yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut merupakan hasil dari siklus I:

a. Observasi Penggunaan Media Manipulatif Kotak Pengurangan dalam Pembelajaran Siklus I

skor perolehan terkait dengan aktivitas siswa pada pertemuan pertama adalah 52 dengan persentase tingkat aktivitas siswa 65% dan pada pertemuan kedua skor perolehan berjumlah 58 persentase keterlaksanaan 72,50% dengan kategori cukup aktif pada siklus I. Jumlah skor keterlaksanaan deskriptor kegiatan mengajar guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pertemuan I adalah 64 dan pertemuan II berjumlah 75. Dari 84 skor maksimal dengan keterlaksanaan pertemuan pertama 76,19% dan pertemuan kedua 89,28% dimana keduanya berkategori baik.

b. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar secara klasikal adalah 78,26%. Nilai tertinggi yang berhasil dicapai siswa adalah nilai 100. Sedangkan nilai terendah adalah 20. Jumlah nilai keseluruhan adalah 1.920.

(8)

8 Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu 2 Mei dan 4 Mei yang diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan evaluasi serta tahap refleksi. Pelaksanaan proses pembelajaran diikuti oleh 23 orang siswa.

Selama proses pembelajaran, kegiatan aktivitas dalam pembelajaran menggunakan media manipulatif kotak pengurangan pada Siklus I diamati oleh guru kelas III dan guru kelas IV SDN 3 Nyerot yakni Ayu Ratna Furi dan Aryanti Pamungkas yang berlaku sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti, sedangkan yang bertindak sebagai guru dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan skenario pembalajaran yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut merupakan hasil dari siklus II:

a. Observasi Penggunaan Media Manipulatif Kotak Pengurangan dalam Pembelajaran Siklus II

Hasil perolehan observasi dengan skor 73 dengan persentase aktivitas siswa 91,25% dengan kategori baik. sedangkan untuk aktivitas guru perolehan skor 80 dengan persentase keterlaksanaan 95,24% kategori amat baik pada siklus II.

b. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Pada Siklus II, Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar secara klasikal adalah 86,95%. nilai tertinggi yang berhasil dicapai siswa adalah nilai 100 sedangkan nilai terendah 60. Jumlah nilai secara keseluruhan adalah 2.080 dengan nilai rata-rata kelas 90,43.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas III SDN 3 Nyerot tahun pelajaran 2015/2016. Peneitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika menggunakan media manipulatif kotak pengurangan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan alokasi waktu masing-masing siklus 2 kali pertemuan yang terdiri dari hari pertama pembelajaran dan hari kedua evaluasi dengan cakupan materi pengurangan bilangan.

Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus Pert .

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar Siswa Skor Kategori Skor Kategori

Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal I 1 64 Cukup Baik 52 Cukup Aktif 83,47 78,26% 2 75 Cukup Baik 58 Cukup Aktif II 80 Amat Baik 73 Aktif 90,43 86,95% Dari hasil penelitian pada tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan yang diinginkan belum tercapai pada siklus I, karena diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 83,47 dan ketuntasan klasikal sebesar 78,26% sedangkan hasil belajar dapat dikatakan berhasil jika ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75 dengan ketuntasan klasikal

(9)

9 minimal 85%. Aktivitas mengajar guru terlaksana dengan cukup baik dengan skor pada pertemuan pertama 64 yang berkategori baik dan skor pada pertemuan kedua 75 berkategori baik juga. Sedangkan skor aktivitas siswa pertemuan pertama yaitu 52 dengan kategori cukup aktif dan skor pada pertemuan kedua adalah 58 yang berkategori cukup aktif.

Secara umum, pembelajaran matematika dengan penggunaan maedia material manipulatif kotak pengurangan sudah berjalan cukup baik. Namun terdapat kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran antara lain kurang menguasai kelas sehingga beberapa siswa masih melakukan pekerjaan lain saat proses pembelajaran berlangsung, masih kurang memotivasi siswa yang kurang aktif untuk menanyakan materi yang kurang dipahami, siswa masih ragu dalam merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa masih belum berani bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami, sehingga diakhir pembelajaran hanya beberapa siswa yang aktif dalam menyimpulkan pembelajaran dan bertanya tentang materi yang belum dipahami.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut maka dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut: guru harus lebih mempersiapkan diri untuk mengajar terutama dalam penguasaan kelas, memberikan bimbingan dan memperhatikan siswa agar dalam proses pembelajaran siswa tidak merasa tertekan serta memotivasi bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran akan nilai, guru lebih memperhatikan siswa yang kurang aktif dan lebih meyakinkan siswa agar tidak ragu dalam mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, penambahan media yang dapat membuat siswa berani bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami, dan diakhir pembelajaran, guru lebih membimbing siswa dalam menyimpulkan pembelajaran. Hal tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan kembali aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil evaluasi belajar siswa mencapai target yang diinginkan.

Dengan perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan selama siklus II terlihat dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar maupun skor aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pembelajaran siklus I. Hal ini terlihat dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 90,43 dan ketuntasan klasikal sebesar 86,95%. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75 dan ketuntasan klasikal yang diperoleh sudah mencapai kriteria yang diinginkan yaitu 85%. Begitu juga dengan skor aktivitas guru yaitu 80 dengan kategori amat baik berkategorikan amat baik juga. Sedangkan skor aktivitas adalah 73 berkategori sangat aktif. Hal ini sudah memenuhi kriteria aktivitas guru yang minimal berkategori baik dan kriteria aktivitas belajar siswa minimal berada pada kategori aktif.

Peningkatan terjadi karena penggunaan media material manipilatif kotak pengurangan dalam pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Dalam penggunaan media manipulatif kotak pengurangan siswa dilibatkan secara penuh untuk berperan aktif, berlatih menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diberikan guru.

Penggunaan media manipulatif kotak pengurangan menjadikan siswa lebih bersemangat dan merasa tidak tertekan pada mata pelajaran matematika

(10)

10 selama proses pembelajaran serta siswa menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran. Siswa sangat antusias dan aktif dalam melakukan operasi pengurangan menggunakan media manipulatif kotak pengurangan dan memusatkan perhatiannya saat guru menjelaskan konsep penguarangan dengan media yang guru sediakan. Keantusiasan dan keaktifan siswa dapat menimbulkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran meskipun merupakan pembelajaran yang abstrak dalam matematika dan dapat menjadi konkret dengan menggunakan media manipilatif kotak pengurangan. Sehingga dengan penggunaan media manipulatif kotak pengurangan membuat pengetahan tertanam dalam ingatan siswa dan keaktifan siswa yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Dari uraian diatas terlihat bahwa hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari penelitian selama 2 siklus, menunjukkan bahwa penerapan penggunaan media manipulatif kotak pengurangan dapat meningkatkan hasil belajar materi pengurangan pada siswa kelas III SDN 3 Nyerot. Sehingga penggunaan media manipulatif kotak pengurangan dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini ditunjukan dari hasil evaluasi belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya. Ditunjukkan juga dari hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa pada tiap pertemuan selama dua siklus yang mengalami peningkatan.

Hal ini diperkuat oleh hasil-hasil penelitian terdahulu dengan melakukan teknik permainan dalam pembelajaran matematika, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Baiq Mirdawati (2011) dengan judul Penggunaan Media Manic-Manik Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Kelas IV SDN 01 Meninting Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penggunaan media manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Meninting pada mata pelajaran Matematika.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Suprayitni (2014) yang berjudul Penggunaan Media Manipulatif Untuk Meningkatkan Hasil Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Labangka Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Labangka.

Dengan melihat hasil guru pada siklus II yang terkait dengan aktivitas guru dan aktivitas siswa yang masing-masing telah berkategori amat baik serta berkategori sangat aktif berarti telah mencapai indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu minimal berkategori baik dan aktif. Sedangkan tingkat ketuntasan siswa secara klasikal telah mencapai 86,95% berarti bahwa telah mencapai bahkan melebihi indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu 85%, maka pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif kotak pengurangan terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep pengurangan dengan tehnik meminjam baik meminjam satu kali maupun tehnik meminjam dua kali pada siswa kelas III SDN 3 Nyerot. Dengan demikian hipotesis tindakan dapat diterima.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berpijak dari hasil penelitian pada siswa kelas III SDN 3 Nyerot, hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pengurangan terjadi peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan ketuntasan klasikal siswa dari

(11)

11 78,26% pada siklus I menjadi 86,95% pada siklus II. Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penggunaan media manipulatif kotak pengurangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 3 Nyerot tahun pelajaran 2015/2016.

2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Siwa lebih memperhatikan lagi penjelasan dari guru, siwa lebih aktif dalam proses pembelajaran baik ketika guru menggunakan media maupun tidak menggunakan media pembelajaran pada saat proses belajar berlangsung. b. Bagi Guru

Dalam melakukan proses pembelajaran hendaknya guru selalu berinovasi dengan membuat media agar peserta didik lebih mudah memahami konsep yang dipelajari. Di samping itu guru hendaknya lebih antusias memotivasi siswa untuk lebih aktif belajar untuk mencapai hasil belajar yang optimal. c. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya membantu guru dalam proses pembelajaan dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan sehingga guru lebih mudah menyusun prencanaan, pelaksanakan, dan perencanaan demi keberhasilan pendidikan. d. Bagi Peneliti

Peneliti lanjutan, hendaknya hasil penelitian ini dijadikan referensi untuk mengadakan penelitian lebih mendalam terkait dengan penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

(12)

12

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Nurtamam, Edy, Mohammad, dkk. 2013. Pembelajaran Matematika Sekolah

Dasar. Madura: UTM PRESS

[2] Kunandar. 2013. Penilaia Autentik (penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

[3] Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

[4] Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[5] Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: Yrama Widya

[6] Tauhid, Muhammad L. 2015. Catatan Mata Kuliah Statistik 09 04 15. Mataram: UNRAM

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan pemodelan geologi bawah permukaan menggunakan data gayaberat pada Lembar Tanjungkarang untuk menentukan batas-batas formasi batuan dan endapan granit

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata, "Adalah Rasulallah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh Meda Video Tutorial pada kegiatan praktikum ilmiah terhadap

a. Terdapat perbedaan antara individu yang berada dalam kondisi terdapat elemen Pengendalian Internal maupun tidak terdapat elemen Pengendalian Internal dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman peraturan pajak wajib pajak, kualitas pelayanan petugas pajak, dan persepsi atas

Dengan berbagai kendala utama yang masih harus dipecahkan bersama-sama bukan hanya diantara pemerintah, pelaksana dan praktisi e-commerce, pebisnis juga rakyat secara menyeluruh,

Harapan untuk pemerintah daerah harus mampu meningkatkan mutu kota Banda Aceh dan mengembangkan daerah-daerah yang memiliki potensi yang cukup baik dengan mendukung

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan menilai kinerja sistern informasi tentang bagaimana persepsi pengguna tentang Sistem Informasi