• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tantangan Bangsa Indonesia kedepannya akan semakin pelik dan kompleks, Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2016 mulai diterapkan, konsekuensinya adalah keterbukaan pasar, membanjirnya produk luar pangan maupun non pangan dengan bebas dan tentunya akan terjadi peningkatan lalulintas komoditi antar negara anggota ASEAN dengan kemungkinan akan semakin meningkatkan serangan HPHK/OPTK yang masuk ke Indonesia. Sebagai institusi dengan tugas pokok menjaga NKRI dari serangan Hama Penyakit baik hewan maupun tumbuhan hal ini membutuhkan penanganan yang komprehensif dan sistematis serta menyeluruh dalam melindungi kepentingan Bangsa dari serbuan kepentingan asing yang masuk melalui produk ataupun budaya luar, masyarakat Indonesia harus siap dan mendapatkan edukasi memadai melalui persiapan-persiapan, himbauan, ajakan untuk cinta produk dalam negeri, hal itu merupakan salah satu tameng dalam melidungi produk bangsa sendiri, jika Bangsa Indonesia sudah mencintai dan menggunakan produk sendiri, maka serbuan produk luar tidak akan berpengaruh banyak bagi ketahanan produk dalam negeri.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian sebagai garda terdepan pengamanan wilayah dari serangan Hama Penyakit Hewan dan Tumbuhan, tugas pokok yang sangat berat ini harus dilaksanakan dengan penuh dedikasi dengan spirit Bela Negara, sebab karantina pertanian berhadapan dengan organisme tak kasat mata, dimana setiap negara membentengi diri dalam mewujudkan ketahanan Pangan. Hai ini sangat penting, karena menyangkut hidup matinya suatu negara. Dengan Jumlah Penduduk tahun 2015 menurut data

(2)

2 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

statistik sebanyak 252.370.792 jiwa dengan tingkat pertumbuhan diperkirakan sebesar 1,21% maka dapat dihitung kebutuhan pangan penduduk Indonesia setiap tahunnya betapa besarnya pasar yang dimiliki negara ini sehingga wajar jika setiap negara berusaha memasarkan produknya disini.

Di Propinsi Papua terdapat 4 UPT Karantina pertanian dengan 3 UPT Stasiun Kelas I dan 1 UPT Balai Kelas I, Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura terletak di Ibukota Propinsi Papua dari sisi Pemerintahan, dan sebagian besar distribusi barang melewati ibukota Jayapura. Data Demografi Kependudukan di Wilayah Kerja BKP Kelas I Jayapura yang meliputi 11 Kabupaten Kota yaitu, Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Kab. Keerom, Kab. Sarmi, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo, Kab. Yalimo, Kab. Jayawijaya, Kab. Peguningan Bintang, Kab. Puncak Jaya, dan Kab. Membramo. Dengan Jumlah Penduduk tercantum dalam tabel

Tabel Sebaran Penduduk

No Wilayah Administratif Penduduk

1 Kota Jayapura 256.705 2 Kab. Jayapura 111.943 3 Kab. Keerom 48.536 4 Kab. Sarmi 32.971 5 Kab. Membramo 18.365 6 Kab. Peg Bintang 65.434 7 Kab. Yahukimo 164.512 8 Kab. Yalimo 50.763 9 Kab.Lany Jaya 148.522 10 Kab. Puncak Jaya 101.148 11 Kab. Jayawijaya 196.085

Sumber : Badan Pusat Statistik

Kemampuan memproduksi pangan di Papua masih relatif rendah sehingga belum bisa mencukupi kebutuhan pangan penduduk, sehingga terjadi peningkatan Arus komoditi pangan dan benih masuk

(3)

3 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

ke Papua setiap tahun, peningkatan tersebut seiring dengan laju pertambahan jumlah penduduk baik melaui angka kelahiran maupun migrasi dari luar Papua yang tinggal dan menetap. Dalam menutupi defisit antara supply and deman, kebutuhan pangan harus didatangkan dari luar papua bahkan import, oleh karena itu tentunya harus ada regulasi terhadap pemasukan produk dari luar demi keamanan konsumen dan keamanan plasmanutfah sumber daya alam hayati lokal, karena kemungkinan besar banyak produk-produk tersebut membawa bibit penyakit yang berbahaya.

Seiring perkembangan peta perdagangan dunia dengan pertumbuhan sangat pesat serta peningkatan arus lalu lintas hewan, produk hewan, dan tumbuhan menuntut kesiapan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura khususnya dan Badan Karantina Pertanian sebagai pertahanan pertama (first line of defence) dalam melindungi dan melestarikan sumber daya alam hayati hewani dan nabati dari ancaman Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang sangat berpengaruh terhadap potensi produksi dan produktivitas komoditi peternakan serta sumber daya alam hayati lainnya.

Posisi dan peranan karantina dinilai sangat strategis khususnya dalam menghadapi ancaman masuknya HPHK/OPTK dari luar negeri dan mencegah tersebarnya HPHK/OPTK antar area didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mencegah keluarnya HPHK/OPTK dari dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Karantina Pertanian dituntut untuk proaktif dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pengawasan frekuensi arus lalu lintas penumpang, barang, dan muatan dalam perdagangan internasional (antar negara) terutama diperbatasan antar negara (transboundary diseases) dengan suatu sistem dan mekanisme kerja serta langkah-langkah kebijakan teknis dan mampu melindungi sumber

(4)

4 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

daya alam hayati dan masyarakat konsumen dari ancaman masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular, penyakit hewan yang bersifat zoonosis serta organisme pengganggu tumbuhan berbahaya lainnya.

Untuk menjamin terselenggaranya tindakan karantina yang mandiri, tangguh, dan profesional perlu didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui fasilitas laboratorium memadai guna menetapkan dan meneguhkan suatu diagnosis HPHK/OPTK, sehingga dapat ditempuh langkah-langkah penanganan dan penanggulangannya yang berdaya guna dan berhasil guna.

Kedudukan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian yang keberadaannya di wilayah Propinsi Papua sangat vital dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian serta mendukung pembangunan daerah di Propinsi Papua khususnya di bidang pertanian dan peternakan. Salah satu bentuk peran Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura dalam mendukung pemerintah daerah Propinsi Papua adalah mencegah masuk dan keluarnya berbagai Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK) serta pengawasan keamanan pangan hayati hewani dan nabati. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Papua sebagai landasan hukum dalam melaksanakan tindakan karantina terutama untuk pelarangan pemasukkan hewan penular rabies dan layu pisang dari luar Propinsi Papua serta beberapa HPHK/OPTK yang belum ada di wilayah Papua.

Salah satu Peraturan Daerah yang penting yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2006 tentang Larangan Pemasukan Hewan Penular Rabies ke Wilayah Provinsi Papua. Peraturan daerah ini menjadi landasan hukum setelah Staatblad 1926 Nomor 451 dicabut oleh UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Landasan Hukum yang lain adalah Instruksi Gubernur Provinsi Irian Jaya Nomor 3 Tahun 2000 tentang Larangan Peredaran Benih Tanaman Pisang Dalam

(5)

5 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Rangka Pengendalian, Penyebaran Penyakit Layu Fusarium di Provinsi Irian Jaya.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan laporan tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura ini adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas semua kegiatan dalam Petunjuk Operasional Kegiatan sebagai rincian detil acuan pelaksanaan kegiatan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dengan sumber pembiayaan APBN sesuai tugas Pokok dan Fungsi BKP Kelas I Jayapura dalam kurun waktu dari 01 Januari s/d 31 Desember 2015.

Tujuannya pertanggung jawaban tersebut merupakan penjabaran dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sehingga mudah dipahami oleh masyarakat umum karena dalam laporan Tahunan ini harus memenuhi kaidah, transparan, akuntabel, singkat dan mudah dipahami poin per point secara menyeluruh dari kegiatan yang telah digariskan dalam satu tahun anggaran. Sehingga informasi yang disampaikan tidak bias, hal ini tentunya dapat memberikan feedback untuk langkah perbaikan kedepannya maupun meningkatkan pelayanan yang telah dicapai oleh BKP Kelas I Jayapura selama Tahun 2015.

(6)

6 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

BAB II

KETATAUSAHAAN

Penyelenggaraan Ketatausahaan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Tugas dari Sub Bagian Tata Usaha di Balai Karantina Pertanian yaitu melakukan urusan kepegawaian (SDM), keuangan, perlengkapan, surat-menyurat, dan urusan rumah tangga.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BALAI KARANTINAPERTANIANKELAS I JAYAPURATAHUN 2015

KASI WASDAK KEPALA BKP KELAS I

JAYAPURA

L.M. MASTARI

KA. SUBBAG TATA USAHA

KASI KH KASI KT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(7)

7 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

I. Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) A. Keadaan Pegawai

Jumlah pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sampai dengan per 31 Desember 2015 menurut data Sistem Informasi dan Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) sebanyak 36 (Tiga Puluh Enam) orang yang terdiri dari 34 (tiga puluh empat) pegawai dan 2 (dua) Calon Pegawai Negeri Sipil serta tenaga Harian Lepas sebanyak 14 (Empat Belas) orang sebagaimana nominatif pegawai 2015 terlampir.

Dari keseluruhan pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura tersebut sesuai Struktur Organisasi dan pemangku jabatan dapat diperinci sebagai berikut :

- Pejabat Struktural sebanyak 5 (lima) orang terdiri dari : Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Karantina Hewan, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan, dan Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan

- Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda 1 orang - Pejabat Fungsional Medik Veteriner Pertama 2 orang

- Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan 3 orang

- Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner Pelaksana 3 orang - Pejabat Fungsional POPT Pertama 2 orang

- Pejabat Fungsional POPT Penyelia 1 orang - Pejabat Fungsional POPT Pelaksana 2 orang

- Pejabat Fungsional Analis Kepegawaian Muda 1 orang - Calon Pejabat Fungsional Medik Veteriner 3 orang - Calon Pejabat POPT Ahli 3 orang

- Calon Pejabat Paramedik Veteriner 3 orang - Calon POPT Terampil 1 orang

- Fungsional umum 6 orang

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Balai Tahun 2015 dalam melaksanakan tugas maka betzetting/kekuatan pegawai baik di

(8)

8 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Kantor Balai maupun ditiap-tiap Wilayah Kerja sebagaimana terlampir, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

- Kantor Balai : 13 pegawai dan 9 THL - Laboratorium : 5 pegawai dan 2 THL - Wilayah Kerja Pelabuhan Laut : 8 pegawai

- Wilayah Kerja Bandara Sentani : 6 pegawai dan 1 THL - Wilayah Kerja Skouw : 2 pegawai dan 1 THL

- Wilayah Kerja Hamadi : 2 pegawai - Wilayah Kerja Bandara Wamena : 1 THL

B. Kenaikan Pangkat

Sesuai dengan surat Sekretaris Badan Karantina Nomor : 10076/KP.320/L.1/12/2014 tanggal 23 Desember 2014 perihal Proses Kenaikan Pangkat Periode April 2014 bahwa usulan kenaikan pangkat di UPT dapat dilakukan secara online melalui aplikasi SAPK Badan Kepegawaian Negara dengan menginput data pegawai yang akan diusulkan sesuai dengan jenjang pangkat. Sebagaimana Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 10/Kpts/OT.140/1/2010 tentang pendelagasian wewenang kepada Pejabat tertentu untuk menetapkan dan menandatangani Surat Kepeutusan Pengangkatan, Pembebasan, Pemberhantian dan Mutasi Kepegawaian dalam hal ini usul kenaikan pangkat dapat di lakukan di UPT masing-masing. Sejak Periode April 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura telah melakukan pengusulan kenaikan pangkat secara online yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini Kepala Balai dan dikirim ke Kanntor Regional IX Jayapura Badan Kepegawaian Negara. Untuk kenaikan pangkat pegawai periode 01 April 2015 sebanyak 1 orang, periode 01 Oktober 2015 sebanyak 3 orang dan kenaikan pangkat dalam penyesuian ijasah dari D3 ke S1 pada periode 01 Oktober 2015 sebanyak 1 orang sebagaimana terlampir.

(9)

9 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015 C. Kenaikan Jabatan Fungsional

Kenaikan jabatan fungsional di Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Tahun 2015 bagi pegawai terdiri dari :

- Pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional dari tenaga Teknis KT ke POPT Pelaksana : 1 orang;

- Kenaikan jabatan fungsional dari POPT Pelaksana Lanjutan ke POPT Penyelia : 1 orang;

- Kenaikan jabatan fungsional dari Analis Kepegawaian Pertama ke Analis Kepegawaian Muda : 1 orang.

Pengangakatan dan kenaikan jabatan fungsional tersebut dapat di lihat pada lampiran.

D. Pendidikan, Pelatihan, Workshop, Seminar, dan Kegiatan-Kegiatan Lain

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka berbagai kegiatan yang dilakukan dan diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Tahun Anggaran 2015 baik berupa diklat, workshop, seminar maupun kegiatan lainnya sebagaimana terlampir.

Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura antara lain :

- Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan : 3 orang - Pendidikan dan Pelatihan Lan’gaskara : 3 orang

- Pendidikan dan Pelatihan Teknis Dasar Perkarantinaan : Medik Veteriner 2 orang, POPT Ahli 2 orang, Paramedik Veteriner 1 orang, dan POPT Terampil 1 orang

E. Kenaikan Gaji Berkala

Kenaikan gaji berkala bagi pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura periode Januari s/d Desember 2015 sebanyak 15 (lima belas) orang sesuai dengan masa kerja masing-masing pegawai sebagaimana terlampir.

(10)

10 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015 F. Mutasi Alih Tugas

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 487/Kpts/KP.250/7/2015 tentang Mutasi Jabatan Struktural Eselon III (Administrator), Jabatan Struktural Eselon IV (Pengawas), Dan Pejabat Fungsional Lingkup Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 985/KPTS/KP.250/8/2015 tentang Mutasi Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil Lingkup Badan Karantina Pertanian, dimana pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura diangkat sebagai pejabat struktural di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, mutasi alih tugas ke Balai Besar Karantina Tanjung Priok maupun mutasi alih tugas dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke sebagaimana terlampir.

(11)

11 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

II. Persuratan

Persuratan merupakan suatu kegiatan rutin dalam manajemen perkantoran guna mendukung komunikasi tertulis antar instansi dalam rangka koordinasi maupun penyampaian informasi serta instruksi internal kantor maupun dengan instansi diluar kantor, kegiatan ini hampir setiap hari ada surat masuk maupun yang keluar. Penerbitan dan penerimaan surat dapat diklasifikasikan berdasarkan pada pola klasifikasi kearsipan diantaranya tipe surat kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerjasama, organisasi tatalaksana, tata usaha, humas, hukum, karantina hewan, dan karantina tumbuhan. Total surat masuk 670 surat masuk, dan surat keluar sebanyak 894 surat. Untuk Wilayah kerja dalam kegiatan surat menyurat dapat menyesuaikan dengan Kantor Balai.

III. KEUANGAN

A. Realisasi Anggaran

Pelaksanaan anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura TA. 2014 yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) berdasarkan :

- UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; - UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; - UU Nomor Undang-Undang 23 Tahun 2013 Tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran;

- UU No 12 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No.23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.

DIPA Petikan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura mengalami revisi sebanyak 6 kali sebagai berikut :

- DIPA- 018.12.2.412163/2015, tanggal 14 November 2014 sebesar Rp. 8.646.766.000;

(12)

12 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

- Revisi I tanggal 05 Januari 2015, dalam revisi ini ada refocusing sesuai dengan surat Menteri pertanian Nomor: 318/KU.100/M/12/2014 tanggal 29 Desember 2014 dan tindak

lanjut berupa surat usulan revisi Nomor:

4549/KU.110/a/12/2014 tanggal 30 Desember 2014, dimana terjadi pengurangan anggaran pada kegiatan Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati serta adanya penambahan pada belanja modal gedung dan bangunan untuk IKH yang secara total DIPA petikan Revisi I menjadi RP. 11.367.686.000;

- Revisi 02 tanggal 06 Pebruari 2015 disebabkan adanya kegiatan rutin Layanan Perkantoran belum terakomodasi dan adanya pengurangan belanja Gedung dan Bangunan IKH. Anggarannya sebesar Rp. 11.141.686.000;

- Revisi 3 tanggal 06 Maret 2015, dengan adanya penambahan pada belanja Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati berupa Program Upaya Khusus (UPSUS) guna meningkatkan produksi komoditas utama Pertanian Padi, Jagung, Kedelai, tebu, dan daging. Serta adanya penambahan anggaran pembelian Tanah IKH yang sebelumnya tidak ada sehingga anggaran meningkat menjadi Rp. 15.211.796.000

;

- Revisi 4 tanggal 20 Maret 2015 revisi dilakukan di Kanwil Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan negara sesuai surat permohonan revisi Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Nomor: 271/KU.120/L.22.B/03/2015 mengenai perubahan Lokasi Kegiatan yang menyebabkan kerancuan pada pencatatan realisasi anggaran;

- Revisi 5 tanggal 22 September 2015 adanya pergeseran belanja modal yang tidak dapat dieksekusi yaitu belanja modal Wilker Skouw sebab area tersebut mau di bangunkan kawasan terpadu oleh Direktorat Jenderal Ciptakarya Kementerian

(13)

13 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Pekerjaan Umum maka anggarannya di relokasi ke finishing Kantor baru dan pengadaan belanja alat pengolah data dan informasi;

- Revisi 06 tanggal 03 November 2015 pada revisi ini BKP Jayapura mendapatkan tambahan anggaran untuk pembelian genset Kantor baru anggaran DIPA sebanyak Rp. 15.752.536.000; revisi ini merupakan revisi terakhir pada Tahun Anggaran 2015.

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan belanja selama periode 01 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015. Realisasi belanja negara tahun 2015 ini sebesar Rp. 14.809.198.948 equvalen 94,01% serapan anggaran yang berhasil di realisasikan. Keseluruhan anggaran yang diberikan tersebut dikelola dan dilaksanakan secara efektif dan efesien dengan mengacu pada sistem anggaran sesuai dengan program dan indikator kegiatan, pagu anggaran dalam DIPA TA. 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sebesar Rp. 15.752.536.000, yang terdiri dari pembiayaan dengan Rupiah Murni sebesar Rp. 15.615.036.000 dan pembiayaan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 275.000.000,-.

Tabel DIPA sebelum dan sesudah revisi

No Mata Anggaran Pagu Realisasi %

DIPA Awal 1 51 Belanja Pegawai 2.879.815.000 2 52 Belanja Barang 5.208.239.000 3 53 Belanja Modal 558.712.000 DIPA Akhir 1 51 Belanja Pegawai 2.978.815.000 2.339.743.537 78,55 2. 52 Belanja Barang 5.281.269.000 5.101.443.609 96,60 3. 53 Belanja Modal 7.492.452.000 7.368.011.802 98,34 PNBP 275.000.000 331.238.043 120,45

(14)

14 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

a. Realisasi belanja pada TA 2015 sebesar Rp. 14.809.198.948 atau 94,01% dibandingkan TA 2014 mengalami kenaikan sebesar 33,87% hal ini desebabkan oleh:

1. Kenaikan belanja pegawai berupa kenaikan gaji sebesar 6% kenaikan uang makan, uang lembur dan honorarium serta tunjangan fungsional pegawai;

2. Adanya program peningkatan swasembada pangan UPSUS yang tersebar dalam kegiatan teknis KH/KT dan Wasdak;

3. Bertambahnya asset yang dimiliki sehingga meningkatkan besaran biaya pemeliharaan;

4. Adanya belanja modal pengadaan tanah di Jl.Koya Koso.

b. Realisasi belanja pegawai mengalami peningkatan dibandingkan periode TA. 2014 yaitu sebesar 10,89% dari semula Rp. 2.109.933.004 menjadi Rp. 2.339.743.537 hal ini imbas dari factor berikut :

1. Kenaikan Gaji Pokok pegawai sebesar 6%, uang lembur dan honorarium;

2. Kenaikan pangkat pegawai;

3. Kenaikan tunjangan fungsional pegawai.

c. Realisasi belanja barang mengalami peningkatan sebesar 44,92% dibandingkan TA. 2014 dari semula Rp. 3.520.086.052 menjadi Rp. 5.101.443.609 yang disebabkan oleh:

1. Adanya kegiatan refocusing pada program Kementerian Pertanian dalam swasembada pangan dengan focus swasembada padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi;

2. Adanya peningkatan kegiatan pemeliharaan pada gedung bertingkat;

(15)

15 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

d. Realisasi belanja Modal naik sebesar 137,87% hal ini tidak lepas dari program pemerintah Presiden Joko Widodo yang mengutamakan pembangunan infrastruktur sehingga belanja modal diperbesar semula TA. 2014 Rp. 5.434.706.000 menjadi Rp.7.492.452.000. yang di anggarkan untuk pembelian belanja modal tanah, belanja modal peralatan dan mesin serta belanja modal Jaringan.

B. Realisasi Per Sub Output

Realisasi per Sub Output belanja sesuai dengan pengelompokan belanja dalam RKAKL

1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan keamanan hayati. Pagu anggaran dalam DIPA TA. 2015 Rp. 1.940.520.000 dengan realisasi sebesar Rp. 1.910.314.330 equvalen 98,4%;

2. Belanja Pegawai pagu anggaran Rp. 2.978.815.000 dengan realisasi sebesar Rp. 2.339.743.537 equvalen 78,55%;

3. Layanan Perkantoran pagu anggara Rp. 3.220.249.000 dengan realisasi sebesar 3.099.541.780 equvalen 96,30%; 4. Belanja Modal perangkat pengolah data dan informasi pagu

anggaran Rp. 69.500.000 dengan realisasi sebesar Rp. 69.499.650 equvalen 100%;

5. Belanja Modal peralatan dan Mesin pagu anggaran Rp. 69.500.000 dengan realisasi sebesar Rp. 69.500.000 terserap sebesar 100% dan pagu anggaran Rp. 788.530.000 dengan realisasi sebesar Rp. 785.296.750 terserap sebesar 99,59%; 6. Belanja Modal Gedung dan Bangunan

(16)

16 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

C. Realisasi Kegiatan Sosialisasi, Koordinasi dan Branding Karantina Pertanian

Selama tahun 2015 telah dilaksanakan Sosialisasi sebanyak 5 kali yaitu:

1. Pelaksanan Rapat Koordinasi UPT dan UPTKP se-Papua dan UPT Pengeluaran, pelaksanaan di Aula Gedung Otonom Kotaraja Abepura;

2. Bulan Bhakti Karantina Pertanian dilaksanakan dengan pelaksanaan kegiatan Jalan Santai di Kantor Balai Karantina Pertanian Jl. Koti No. 15 Jayapura;

3. Pelaksanaan Sosialisasi Perbatasan RI-PNG sebagai rangkaian Bulan Bhkati Karantina Pertanian dan peringatan 70 tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, pelaksanaan dilakukan di Perbatasan RI-PNG skouw;

4. Pelaksanaan Pameran Karantina Pertanian sebagai rangkaian Sosialisasi Perbatasan RI-PNG di Skouw;

5. Sosialisasi kerjasama Badan Karantina Pertanian di Perbatasan RI-PNG Kabupaten Keerom.

D. Barang Milik Negara

Pada tahun 2015 terdapat penambahan asset negara yang di kuasakan di UPT, terdiri dari:

1. Aset Tanah

Aset tanah milik pemerintah yang tercatat dalam Barang Milik Negara tahun 2015 mengalami penambahan seluas 20.000 M2 terletak dijalan trans Jayapura-Keerom Kampung koya Koso Distrik Abepura kota Jayapura.

2. Peralatan dan mesin

Penganggaran tahun 2015 ada penambahan pada belanja modal peralatan dan mesin dengan daftar berikut:

(17)

17 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

No. Barang Kuantitas

1. Lemari besi/metal 7

2. CCTV Kamera control television 8

3 Papan Visual 1

4 Meja Kerja Kayu 40

5. Kursi besi/metal 80

6. Sice 1

7. Meja rapat 20

8. Partisi 10

9. Film sound recorder 1

10. Adaptor kamera 1 11. Kamera Digital 2 12. Generator 1 13. Kandang besi 5 14 PC computer 2 15. Laptop 1 16. Printer 2

3. Gedung dan bangunan

Penambahan aset dalam BMN berdasarkan belanja modal Tahun Anggaran 2015 adalah pagar permanen gedung Balai Karantina Pertanian seluas 150 M2 ;

4. Jalan dan jembatan

Ada penambahan Jembatan masuk kantor seluas 25 M2 pada periode tahun 2015;

5. Jaringan

Jaringan tercatat dalam BMN mengalami kenaikan sebab adanya peningkatan daya listrik dari 3500 VA ke 41.500 VA dengan menggunakan belanja modal jaringan untuk menghubungkan aliran listrik terdekat ke Kantor Balai Karantina Pertanian.

Terjadi pula penambahan daya listrik dari 3500 VA ke 7000 VA lokasi gedung Laboratorium Karantina Hewan;

(18)

18 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

BAB III

KINERJA KEGIATAN OPERASIONAL

Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura yang terdiri dari Karantina Tumbuhan dan Karantina Hewan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 Tanggal 03 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Operasional Perkarantinaan Tumbuhan dan Hewan dengan fungsinya sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Evaluasi dan Pelaporan KH-KT;

2. Pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar KH-KT dan Monitoring; 3. Pembuatan Koleksi KT dan Peta Daerah Sebar OPTK;

4. Pengawasan Kehani dan Kehati;

5. Pemberian Layanan Operasional KH dan KT.

Pelaksanakan Tindakan Karantina 8 P yang dijabarkan ke dalam beberapa komponen kegiatan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan KH dan KT;

2. Pengasingan dan Pengamatan KH-KT; 3. Perlakuan KH-KT;

4. Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan KH-KT; 5. Pembebasan KH-KT.

Semua kegiatan di didtribusikan pada area kerja yang telah di tetapkan sesuai SK Kepala Badan Karantina pertanian, Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura meliputi Pelabuhan Laut Jayapura, Bandar Udara Sentani, Kantor Pos Jayapura, Pos Lintas Batas Skouw dan Pos Lintas Batas Laut Hamadi. Dan Wilayah kerja Wamena

I. Operasional Karantina Hewan

Pelaksanaan kegiatan operasional Karantina Hewan di wilayah Jayapura dan sekitarnya dilaksanakan oleh Seksi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura yang didukung oleh 6 (enam) Orang Medik Veteriner dan 9 Orang Paramedik Veteriner.

(19)

19 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

A. Sertifikasi Karantina Hewan dan Operasional Pengawasan Keamanan Hayati Hewani

Sub Output Sertifikasi Karantina Hewan dan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani pagu anggaran sebesar Rp. 565.000.000 terdiri dari komponen:

1. Pemeriksaan KH dan Pengawasan Kehani diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 472.200.000;

2. Perlakuan KH dengan pagu Rp. 31.000.000;

3. Pemantauan (monitoring) Penyebaran HPHK dengan pagu sebesar Rp. 61.000.000;

4. Upaya Khusus peningkatan produksi pertanian dengan komoditi utama Pajale (Padi, Jagung, Kedelai dan Daging Sapi) untuk seksi KH adalah pengawasan produk daging.

I. Hasil Kegiatan KH 2015

Cakupan kinerja Seksi Karantina Hewan adalah: I.a. Berdasarkan struktur kegiatan

1. Tindakan 8P di tempat pemasukan/pengeluaran

Sebagai landasan hukum dalam melaksanakan tindakan perkarantinaan hewan terdapat beberapa peraturan perundangan yang digunakan yaitu selain Undang-undang dan Permentan juga menggunakan Peraturan Daerah (PERDA) dan Surat Keputusan Gubernur. Tindakan 8P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan) secara garis besar telah dilaksanakan sesuai dengan jenis dari Media Pembawa yang keluar atau masuk. Pemeriksaan terhadap Media Pembawa yang masuk dan keluar dilakukan pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan

(20)

20 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

dokumen serta pemeriksaan fisik/klinis dilakukan sesuai jenis Media Pembawanya.

2. Pemeriksaan KH dan Pengawasan Kehani. Selama tahun 2015 Seksi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura melaksanakan tindakan

pemeriksaan dan pengawasan Kehani.

Terhadaphewan hidup dan produk hewan dilaksanakan di tempat/kandang sementara milik swasta yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian. Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan dilaksanakan selama masa karantina untuk dilakukan perlakuan berupa terapy supportif, pengambilan sampel dan desinsektisida serta kegiatan pengamatan.

3. Perlakuan. terhadap media pembawa dilaksanakan sebagai tindakan preventif bagi masuknya HPHK, tindakan perlakuan yang masuk disesuaikan dengan jenis media pembawa. Yaitu berupa penyemprotan desinfektan pada DOC, insektisida terhadap sapi, pengambilan sampel (serum, preparat apus, faeces) dan terapi antibiotik serta vitamin pada hewan ternak besar maupun kecil. Untuk perlakuan terhadap media pembawa yang keluar seperti babi, anjing dan ayam berupa vaksinasi dan terapi supportif.

4. Penahanan dan Penolakan. Tindakan penahanan dilakukan jika komoditi yang masuk di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura belum dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan. Sedangkan tindakan penolakan dilakukan apabila selama 3 hari

(21)

21 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

penahanan, pemilik barang belum melengkapi persyaratan karantina dan terhadap bahan asal hewan apabila dari hasil uji laboratorium diketahui bahwa media pembawa tersebut tidak layak konsumsi. Perlu diketahui juga bahwa provinsi papua sampai saat ini masih dalam status bebas historis terhadap penyakit Rabies, berkaitan dengan ini Pemerintah Provinsi Papua mengeluarkan Perda nomor 4 tahun 2006 tentang larangan pemasukan hewan penular rabies (HPR) ke wilayah Provisi Papua. Hal ini sebagai salah satu dasar dilakukannya penahanan, penolakan dan pemusnahan oleh petugas terhadap anjing dan hewan lain yang dicurigai menjadi agen pembawa Rabies.

5. Pemusnahan sebagian besar dilakukan terhadap media pembawa HPHK berupa unggas dan Bahan asal hewan yang dilarang pemasukannya serta tidak memenuhi syarat dari luar ke wilayah Papua.

6. Pembebasan dilakukan apabila media pembawa yang dilalulintaskan memenuhi persyaratan karantina.

I.b. Berdasarkan jenis pemasukan/pengeluaran media pembawa HPHK, dapat dilaporkan sebagai berikut:

1. Impor dan Ekspor

Pada tahun 2015 kegiatan impor dan ekspor komoditi karantina hewan di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura tercatat nihil. 2. Antar Area (Domestik Masuk dan Domestik

(22)

22 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Kegiatan Domestik Masuk komoditi Karantina Hewan pada umumnya adalah hasil dari tindakan pengawasan di wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura dan wilayah kerja Bandara Sentani dan wilayah kerja Wamena. Pelaksanaan Tindakan Karantina antar area (Domestik keluar) dapat pula disampaikan bahwa sebagian besar komoditas yang keluar dari wilayah Jayapura adalah daging ayam beku, telur ayam konsumsi yang merupakan komoditi yang telah masuk melalui Pelabuhan Laut Jayapura untuk selanjutnya dikirim ke daerah-daerah lain diluar Jayapura (dalam Pulau Papua) melaui Pelabuhan laut Jayapura dan Bandara Sentani.

I.c. Berdasarkan jenis komoditi/media pembawa HPHK, dapat dilaporkan sebagai berikut:

1. Hewan hidup: Sebagian besar adalah pemasukan/ pengeluaran DOC (Day Old Chick) melalui Bandara Sentani dengan tindakan karantina berupa pemeriksaan, perlakuan berupa penyemprotan desinfektan dan pengambilan sampel darah dan swab kloaka untuk diperiksa di laboratorium. Kemudian berturut-turut Babi, Ayam, Hamster dan lain-lain. Sedangkan melalui Pelabuhan Laut Jayapura adalah berupa pemasukan sapi bibit dan potong dengan tindakan karantina berupa Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan dan Perlakuan berupa penyemprotan insektisida, pengambilan sampel darah dan ulas darah, Injeksi vitamin dan antibiotik. Adapun lalulintas hewan hidup lainnya kelinci dan ayam dengan volume dan frekuensi kecil.

(23)

23 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

2. Bahan Asal Hewan: Pemasukan bahan asal hewan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura yang masuk/keluar melalui Pelabuhan Laut Jayapura dan Bandara Sentani sebagian besar berupa daging ayam, telur ayam konsumsi dan daging sapi dengan tindakan karantina berupa pemeriksaan dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium sebagai tindakan pengawasan terhadap keamanan hayati hewani. Sedangkan daging kambing, jerohan sapi, daging babi, dan bahan asal hewan lain setiap tahunnya dalam volume dan frekwensi kecil.

3. Hasil Bahan Asal Hewan: Pemasukan komoditi hasil bahan asal hewan berupa bakso, telur asin, keju, susu, daging sapi olahan, sosis dll. Dalam volume dan frekuensi kecil.

4. Benda Lain: Pemasukan Benda lain sebagian besar masuk melalui Pelabuhan Laut Jayapura berupa pakan ternak sedangkan melalui Bandara Sentani berupa Vaksin dan Obat-obatan dalam volume dan frekuensi kecil.

B. Pengawasan Kehani dan Pemantauan/Monitoring HPHK

Metode yang dipakai dalam kegiatan ini adalah pengumpulan data sekunder berupa wawancara bebas terarah, kuesioner,

Participatory Epidemiology (PE) dan/atau perolehan data status

dan situasi HPHK di wilayah Kabupaten target.

Pengamatan Status dan Situasi HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina) di Wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2015, dengan target: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, Dinas Pertanian Kota Jayapura, Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura,

(24)

24 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Sarmi dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Keerom.

Hasil dan kesimpulan: Wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura endemis HPHK Scabies dan Kaskado serta endemis HPH Parasit seperti Fasciolosis dan Miasis. Wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sering ditemukan kasus ND (HPHK), Gumboro (HPHK), CRD (HPH) dan Coccidiosis (HPH) secara sporadis, khususnya pada waktu pergantian iklim. Kasus penyakit Avian Influenza (AI) tidak ditemukan selama 3 tahun ini di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura. Wilayah Papua sampai saat ini masih dalam program pembebasan AI dan Brucellosis tahun 2016.

C. Laboratorium KH

Laboratorium Karantina Hewan BKP Kelas I Jayapura merupakan salah satu sarana pendukung kegiatan tindakan karantina hewan. Dalam pelaksanaan kegiatan Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura telah mulai menerapkan standar Sistem Manajemen Mutu Laboratorium dengan standar ISO/IEC 17025 : 2008.

Adapun kegiatan rutin laboratorium dan persiapan akreditasi yang telah dilaksanakan dari tahun 2015 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura adalah:

a. Administrasi

Kegiatan rutin dari fungsi Administrasi Laboratorium Karantina Hewan meliputi kegiatan pengadministrasian dokumen dan sampel yang rutin masuk sesuai dengan standart yang berlaku.

b. Mutu

Kegiatan manajemen mutu tahun 2015 adalah melaksanakan fungsi mutu laboratorium seperti yang diamanahkan dalam ISO/IEC 17025:2005 dalam rangka

(25)

25 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

menyongsong Akreditasi Laboratorium BKP Kls I Jayapura Tahun 2015 yaitu:

1. Pembentukan tim pelaksana;

2. Penetapan ruang lingkup akreditasi meliputi pengujian, produk yang diuji dan metode uji, Inventarisasi SDM, alat dan bahan serta dokumen-dokumen laboratorium;

3. Kaji Ulang panduan mutu (QualityManual); Penyusunan panduan mutu telah selesai dilakukan oleh tim persiapan akreditasi sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2008. 4. Penyusunan prosedur operasional laboratorium sebagai

pemenuhan terhadap elemen-elemen dalam panduan mutu dan ISO/IEC : 17025-2008 serta dari peraturan lain yang berlaku. Penerapan prosedur operasional hasilnya harus dicatat secara tepat dan teliti serta dievaluasi secara berkesinambungan & diambil tindakan koreksi yang cepat dan tepat bila ditemukan ketidaksesuaian; 5. Penyusunan instruksi kerja yang berisi petunjuk/ instruksi

dalam melakukan suatu kegiatan pengujian. Instruksi kerja meliputi tahapan langkah demi langkah, penjelasan secara rinci setiap langkah peralatan, dll;

6. Penyusunan format dan dokumen penunjang, menyusun format baku dan dokumen penunjang yang digunakan untuk kelancaran kegiatan pengujian, misalnya : worksheet, format laporan/sertifikat, program kalibrasi, program pelatihan, riwayat alat, dll;

7. Penataan sarana laboratorium. Menata ruangan/lab sehingga pelaksanaan pengujian berjalan dengan baik dan benar misalnya: mengatur tempat untuk penyimpanan benda uji, tempat penyimpanan alat, dsb;

8. Kalibrasi peralatan laboratorium; Kalibrasi peralatan laboratorium telah dilaksanakan rutin tiap tahun pada peralatan utama yang digunakan untuk pengujian yang

(26)

26 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

masuk dalam ruang lingkup pengujian., untuk peralatan pendukung lainya menyesuaikan dengan anggaran yang disetujui, kegiatan kalibrasi ini bekerjasama dengan Balai Pengawasan dan Pengendalian Mutu Barang dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Adapun peralatan yang telah dikalibrasi adalah peralatan-

9. Implementasi sistem mutu, menerapkan sistem mutu seperti yang dituangkan dalam dokumen mutu;

c. Teknis

Kegiatan manajemen teknis laboratorium karantina hewan selama tahun 2015 yaitu kegiatan pengujian sampel yang berasal dari pengambilan sampel komoditi yang dilalulintaskan. Adapun pembagian ruang uji laboratorium adalah sebagai berikut :

1. Bagian Biomolekuler

Pengujian Avian Influenza dengan Real Time – PCR. Kegiatan uji dengan Real Time PCR selama tahun 2014 masih terbatas pada deteksi Avian Influenza pada unggas yang masuk ke Jayapura yaitu DOC (Day Old

Chick) dan beberapa sampel dari kegiatan lalulintas di

Pelabuhan Laut Jayapura dan Bandara Sentani serta kegiatan pengujian terhadap sampel hasil pemantauan di beberapa wilayah papua seperti Kabupaten Jayawijaya, Kab. Keerom, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Jayapura serta Kota Jayapura.

Dari hasil uji laboratorium terhadap sampel yang masuk selama tahun 2015 dengan metode RT-PCR terhadap

Avian Invluenza dapat disimpulkan bahwa keseluruhan

sampel yang diuji menunjukkan hasil Negatif terhadap

(27)

27 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

2. Bagian Serologi

- Uji HI Terhadap New Castle Desease dan Avian

Influenza merupakan kegiatan yang cukup sering

dilaksanakan sebagai uji screening atau uji awal dari deteksi Avian Influenza yang akan berlanjut dengan uji Biomolekuler Rt-PCR apabila ada dugaan infeksi.

- Rose Bengal Test: Selama tahun 2015 kegiatan

pengujian RBT telah dilaksanakan terhadap komoditi karantina hewan hidup berupa sapi potong dan sapi bakalan.

3. Bagian Mikrobiologi

Jenis Pengujian yang dilaksanakan adalah pengujian terhadap sampel daging segar maupun beku yang berasal dari pelabuhan laut jayapura,bandara sentani dengan Metode Total Plate Count untuk deteksi cemaran mikroba dan metode petrifilm untuk deteksi cemaran e.coli dan s.aureus. Total Plate Count: Pengujian bakteriologi dengan metode TPC tersebut dilakukan terhadap sampel bahan asal hewan berupa daging ayam dan daging sapi yang masuk melalui pelabuhan laut Jayapura dan Bandara Sentani.Dari hasil pengawasan keamanan hayati hewani dengan Metode angka lempeng total (TPC) dapat diketahui bahwa daging ayam dan daging sapi yang masuk ke Jayapura sebagian besar mengandung mikroorganisme di atas ambang batas cemaran mikroba Standar Nasional Indonesia.

Laboratorium bagian Bakteriologi juga ikut serta dalam Uji Profisiensi setiap tahun untuk memastikan hasil dan kualitas uji dilakukan sesuai standar mutu KAN yang berlaku, dari hasil uji profesiensi tersebut dinyatakan bahwa laboratorium bakterologi Karantina

(28)

28 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura adalah memenuhi syarat.

4. Bagian Parasitologi

Pengujian parasit dilaksanakan untuk mendeteksi adanya parasit yang menyerang pada hewan yaitu parasit darah (Babesia sp dan Trypanosoma sp.) dan cacing. Sampel berupa darah dilakukan pemeriksaan dengan ulas darah metode pewarnaan giemsa..

Rekapitulasi pengujian Laboratorium Karantina Hewan dan rekapitulasi pemakaian bahan Laboratorium pada Tahun 2015 terlampir

d. Penggunaan Formulir/Dokumen Karantina Hewan

Formulir yang bersifat Dokumen Utama Karantina Hewan diadakan oleh Badan Karantina Pertanian, sedangkan formulir yang bersifat Penunjang diadakan sendiri oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura melalui danan PNBP. Adapun jumlah penggunaan sertifikat utama Karantina Hewan dari bulan Januari hingga Desember 2015 seperti pada lampiran.

e. Penyidikan Tindakan Karantina

Selama tahun 2015 terdapt tindak penyidikan terhadap pemasukan hewan unggas yang tidak dilengkapi dokumen, sampai tahap SP3 karena tidak cukup bukti untuk melanjutkan ke tahap persidangan

f. Permasalahan Operasional Tindakan Karantina Hewan

1. Permasalahan pada tahun sebelumnya yakni belum adanya personil di daerah pemasukan wilayah kerja Wamena tahun 2014 pada tahun 2015 telah ditempatkan personil untuk

(29)

29 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

yang bertugas di daerah tersebut walaupun dengan keterbatasan personil akan tetapi termasuk prioritas maka hal tersebut mesti dipenuhi.

2. Masih adanya pemasukan komoditi karantina ilegal dengan tingkat pelanggaran yang mulai menurun, hal ini tidak serta merta bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisai selama ini tidak berdampak pada masyarakat sebab akan ada masyarakat yang melanggar teknisnya adalah memberikan pemahaman secara terus-menerus dengan melakukan tindakan pre-emtif, pre-pentive dan represif untuk memberikan dampak bagi kesadaran masyarakat maupun aparat negara lainnya.

3. Sistem pelaporan laboratorium SIMLAB masih belum diterapkan.

4. BKP Kls I Jayapura sampai tahun 2015 belum memiliki IKH ruminansia besar, Instalasi penahanan unggas dan HPR, rencananya tahun 2016 dibangun IKP (instalasi karantina Pertanian), pada tahun 2015 ini disediakan lahan seluas 20000 M2 dimana tahun 2016 akan ditambah lahan sekaligus dibangun IKP.

B. SERTIFIKASI KARANTINA TUMBUHAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI NABATI

I. Pemeriksaan dan pengawasan Kehati, Pengasingan dan

Pengamatan KT & Kehati, Perlakuan, Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan KT, Pembebasan KT dan Kehati.

a. Pemeriksaan dan Pengawasan Kehati

Dalam kurun waktu tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan di tempat pengeluaran dan pemasukan, Bandara maupun pelabuhan termasuk pos lintas batas negara RI-PNG

(30)

30 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Skow-Wutung. Adapun data data pengawasan komoditi tercantum dalam lampiran.

b. Perlakuan

Tindakan perlakuan selama ini dilaksanakan sebagai tindakan preventif bagi masuknya OPTK, terutama pencucian media pembawa dari media tanah. Untuk tahun 2015, tidak ada dilakukan tindakan perlakuan.

c. Penahanan dan penolakan

Tindakan penahanan yang selama ini dilakukan didasarkan pada ketidaklengkapan persyaratan karantina tumbuhan dari daerah asal, tidak dilengkapi Phytosanitary Certificate dari negara asal, Instruksi Gubernur Propinsi Irian Jaya No. 3 Tahun 2000 tentang Larangan Peredaran Benih Tanaman Pisang Dalam Rangka Pengendalian Penyebaran Penyakit Layu di Wilayah Propinsi Irian Jaya dan Instruksi Gubernur Propinsi Irian Jaya No. 2 Tahun 2000 tentang Larangan Peredaran Benih Tanaman Jeruk dalam Rangka Pengendalian Penyebaran Penyakit CVPD di Wilayah Propinsi Irian Jaya. Sedangkan tindakan penolakan dilakukan apabila selama 14 hari penahanan pemilik barang belum melengkapi persyaratan karantina dengan data terlampir.

d. Pemusnahan

Tindakan pemusnahan yang dilakukan terhadap media pembawa OPT/OPTK yang tercatat selama tahun 2015 adalah 9 kali. Tindakan tersebut dilakukan terhadap bibit tanaman pisang dan jeruk yang berasal dari bitung, Ambon, Gorontalo dan Manado yang tidak dilengkapi label dan sertifikat kesehatan tumbuhan dari daerah asal. Adapun

(31)

31 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

tindakan pemusnahan selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

II. Operasional Karantina Tumbuhan

Pelaksanaan kegiatan operasional Karantina Tumbuhan di wilayah Jayapura dan sekitarnya dilaksanakan oleh Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.yang didukung oleh 9 (Sembilan) orang pegawai terdiri dari : 3 (tiga) orang POPT Ahli, 2 (dua) orang POPT Ahli Pertama, 1 (satu) orang POPT Trampil Penyelia, 2 (dua) orang POPT Terampil Pelaksana, 1 (satu) orang Calon POPT Ahli.

a. Impor

Dalam tahun 2015 telah melakukan tindakan karantina terhadap komoditas Impor yaitu komoditi biji kakao sebanyak 16.800 Kg dengan frekuensi 13 (tiga belas) kali dari Negara Papua New Guinea melalui wilker Skouw. Untuk mengetahui hasil Tindakan Karantina Impor dalam tiap bulan selama tahun 2015, dapat dilihat pada lampiran.

Dari hasil pelaksanaan Tindakan Impor, semuanya telah melalui prosedur, yaitu persyaratan impor telah dipenuhi dan bebas dari OPTK.

b. Ekspor

Hasil pelaksanaan Tindakan Kegiatan Ekspor pada tahun 2015 berupa ekspor bawah putih sebanyak 300 kg dan kayu triplek 2 M3 dengan tujuan PNG lewat Pos Lintas Batas Skouw.

(32)

32 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

c. Domestik Masuk

Pelaksanaan Tindakan Karantina antar area (Domestik Masuk) sebagian besar ditujukan terhadap komoditi yang masuk terutama dari Pulau Jawa dan Sulawesi dengan jenis komoditi beras, kedelai, bawang merah, bawang putih, buah-buahan, sayuran dan bibit tanaman. Untuk diketahui lebih rinci hasil tindakan karantina tumbuhan Domestik Masuk, dapat dilihat pada lampiran.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Domestik Masuk dilakukan pada komoditas yang wajib periksa dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 93/ Permentan/OT.140/12/2011 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dan

Peraturan Menteri Pertanian No.

11/Permentan/OT.140/2/2009 tentang persyaratan dan tatacara tindakan karantina tumbuhan terhadap pengeluaran dan pemasukan media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

d. Domestik Keluar

Pelaksanaan Tindakan Karantina antar area (Domestik keluar) dapat pula disampaikan bahwa sebagian besar komoditas yang keluar dari wilayah Jayapura adalah hasil tanaman mati yang belum diolah, bibit tanaman, tanaman hias dan buah-buahan. Komoditi yang rutin keluar adalah komoditi Kakao dengan area tujuan Surabaya. Untuk diketahui lebih rinci hasil tindakan Karantina Tumbuhan Domestik keluar, dapat dilihat dalam lampiran.

Hasil tindakan tersebut diatas adalah hasil tindakan dari pengawasan di wilker Sentani, wilker Skouw, pelabuhan

(33)

33 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

laut Jayapura, dan wilker Wamena, dan kantor pos Jayapura.

e. Pemantauan Daerah Sebar OPTK

Pemantauan daerah sebar OPTK tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan pada tahun 2015 dapat dilaporkan kondisi sebagai berikut :

- Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK tahun 2015 dengan dana DIPA dilaksanakan satu kali dalam setahun pada masing-masing lokasi pemantauan; - Lokasi pemantauan tersebut dilaksanakan pada 3

Kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura;

Pemantauan OPT/OPTK pada tahun 2015 adalah pengamatan OPTK Kepik Hitam, OPTK Stewrtii dan OPTK Lethal Yellowing, adapun hasil pemantauan OPT/OPTK secara rinci dapat dilihat pada lampiran.

f. Koleksi OPT/OPTK

Pelaksanaan pembuatan koleksi OPTK pada tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dilakukan dari dua kegiatan yaitu kegiatan intersepsi OPT/OPTK dari operasional karantina tumbuhan dan kegiatan hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK. Daftar sejumlah koleksi OPT/OPTK Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura pada tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran.

g. Pengelolaan Laboratorium Karantina Tumbuhan

Kegiatan pengujian dilakukan di laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura di Jalan Kedamaian Kotaraja Grand - Jayapura. Pengujian dilakukan berdasarkan sampel yang masuk dari hasil

(34)

34 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

operasional dan kegiatan pemantauan tahun 2015. Adapun permasalahan yang dihadapi selama tahun 2015 antara lain:

- Pegawai yang ditugaskan masih merangkap dengan tugas lainnya sehingga belum dapat menjalankan fungsi Laboratorium secara optimal karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM);

- Peralatan dan Bahan Laboratorium belum sepenuhnya memadai untuk melakukan semua pengujian.

Meski demikian operasional laboratorium tetap berjalan dengan kondisi yang ada. Pengujian yang telah dilaksanakan meliputi pengujian entomologi (visual mikro/makroskopis, lucid key dorsalis program, CPC), pengujian Mikologi (washing test, blotter test dan direct inspection), pengujian nematoda (saringan, corong baerman). Adapun rekapitulasi jenis pengujian dan sampel yang masuk ke laboratorium karantina tumbuhan selama tahun 2015, dapat dilihat pada lampiran.

h. Penggunaan Dokumen

Dokumen Utama Karantina Tumbuhan diadakan oleh Badan Karantina Pertanian, sedangkan Dokumen Penunjang itu diadakan sendiri oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura. Adapun penggunaan dokumen utama (KT 9 dan KT 12) karantina tumbuhan selama Tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran penggunaan dokumen.

i. Permasalahan Operasional Tindakan Karantina

Belum terealisasi adanya perangkat elektronik yang saling terhubung dengan instansi terkait untuk keperluan mendapat informasi tentang komoditas impor ataupun domestik masuk secara cepat, seperti perangkat Electronic Data Intercange (EDI) yang terhubung langsung dengan

(35)

35 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

instansi terkait di pelabuhan: Bea Cukai, Agen Pelayaran, Perdagangan dan administrator pelabuhan.

C. Koordinasi Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian

Selama tahun 2015 telah dilakukan kegiatan Preemptive dengan memberikan sosialisai kepada kepada masyarakat umum yang dilaksanakan pada kegiatan Bulan Bakti Karantina Pertanian ke 138, di Kantor Wilker Pelabuhan Laut Jalan. Koti No 15 Jayapura, dengan acara jalan santai, sosialisasi ke 2 dilaksanakan di Perbatasn RI-PNG tanggal 11 Agustus 2016 dengan melibatkan PAMTAS TNI, Kepolisian resort Kota Jayapura, siswa SMU sekitar acara yang dihadiri pula oleh Konsulat jenderal PNG di Jayapura serta Gubernur Provinsi Sandaun PNG kegiatan sosialisasi dirangkai dengan kegiatan peringatan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke 70 tahun dirangkaikan dengan kegiatan pameran dari instansi pemerintah dan TNI kegiatan ini diikuti oleh seluruh instansi terkait border/perbatasan, BNPB, BNN dan PMI, sosialisasi terakhir adalah sosialisasi perbatasan di Kab. Keerom dengan melibatkan anggota PAMTAS TNI dan Kepolisian Kab. Keerom yang dilaksanakan di aula kantor Bupati Kab. Keerom dengan tujuan mensosialisasikan MOU antara TNI-POLRi dan Badan Karantina Pertanian.

Kegiatan Operasional Pengawasan yang dilkukan selama tahun 2015 sebagian besar dilakukan pada kapal Penumpang dengan hasil tangkapan berupa ungas.

(36)

36 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

BAB IV

HASIL KEGIATAN

A. Operasional Karantina Pertanian

Program Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sebagaimana tertuang dalam DIPA TA. 2015 adalah Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati, sesuai dengan program tersebut diatas maka BKP Kelas I Jayapura selama Tahun 2015 melaksanakan berbagai kegiatan administrasi maupun operasional yang dapat dicapai antara lain :

1. Sertifikasi Karantina Pertanian

Capaian sertifikat Karantina Pertanian meningkat 16,05% dari 7852 tahun 2014 menjadi 9.113 tahun 2015;

2. Penahanan, Penolakan & Pemusnahan Karantina Petanian tahun 2015. Penolakan dilakukan oleh BKP kelas I Jayapura tahun 2015 adalah 28 kali, Penolakan 19 kali dengan jumlah pemusnahan 28 kali;

3. Kewasdakan dalam capaian kegiatan kewasdakan melalui tindakan Pre-Emptive tahun 2015 adalah 15 kali, Preventive 46 kali, dan tindakan represif 4 kali;

4. Tingkat Kepatuhan Pengguna Jasa tercapai 84,55%

5. Telah dilakukan pemantauan OPTK/HPHK pada daerah sebaran dengan hasil tidak ditemukannya OPTK gol A1, dan HPHK;

B. Ketata Usahaan

1. Pengembangan Sumber Daya

Dalam rangka pembangunan SDM Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura telah dilakukan Diklat 12 orang, magang 4 orang, In- House Training 20 Orang;

(37)

37 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

2. Keuangan

Serapan Anggaran 94,01 % dari jumlah pagu Rp. 17.752.536.000 sedangkan PNBP tahun 2015 dengan target Rp. 275.000.000 tercapai Rp. 304.949.640 atau 110,8 % dari target. 3. Dukungan Manajemen

Telah disusun Rencana Strategis kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura periode 2015, dengan 39 SOP, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan sistem manajemen Laboratorium ISO 17025. Capaian IKM 84,55 dan IPNBK 91,53.

(38)

38 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015 BAB V

PENUTUP

Program dan Kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sebagimana yang telah diuraikan diatas dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Karantina di wilayah Papua dapat memacu dan memicu seluruh pegawai dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas diharapkan menuju arah yang semakin baik dari setiap elemen kegiatan dalam lingkup UPT baik petugas administrasi maupun tenaga teknis untuk selalu berperan aktif dalam seluruh kegiatan baik menyangkut tugas pokok dan fungsi serta pelaksanaan kegiatan juga akuntabel, transparan, efektif, dan efesien dalam setiap aspek pekerjaan. Salah satu tugas pokok dan fungsi tersebut adalah melakukan pencegahan dan pengawasan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) di pintu-pintu pemasukan/pengeluaran. Keterbatasan Sumber Daya Manusia dalam mengemban tugas tidak dijadikan penghalang dalam pencapaian kinerja yang memadai dengan keterlibatan seluruh Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, walaupun para petugas teknis masih merangkap berbagai tugas dalam pelayanan operasional, tetapi dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Penambahan petugas teknis mutlak diperlukan dipelukan untuk lebih meningkatkan kinerja UPT.

Kegiatan laboratorium pada Tahun 2015 sudah berjalan dengan baik namun masih belum optimal khususnya pada tahun 2015 telah dilakukan persiapan-persiapan akreditasi laboratorium 17025:2008 dan ditargetkan tahun 2016 telah terakreditasi dalam aspek peralatan, dan manajemen laboratorium sebab untuk aspek SDM dari tahun ke tahun selalu kurang dan sampai saat ini belum mencukupi; keterbatasan tersebut hendaknya tidak menjadikan alasan pengabaian dalam melayani masyarakat akan tetapi harus menjadi tantangan.

(39)

39 LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA TA 2015

Sebagia instansi pemerintah pemungut PNBP sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2012, Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura pada Tahun 2015 memperoleh target PNBP yang tinggi dan mampu melampaui target tersebut.

Gambar

Tabel Sebaran Penduduk
Tabel DIPA sebelum dan sesudah revisi

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal maka benda yang akan diuji sebaiknya di ratakan pada bagian permukaan dengan

Hasil dari penelitian ini menunjukan temperatur pemanasan dan waktu pemanasan yang digunakan tidak berpengaruh terhadap yield silika yang dihasilkan, yang

Dalam jangka panjang, utang luar negeri dapat menimbulkan permasalahan ekonomi pada banyak negara debitur, di samping beban ekonomi yang harus diterima oleh

Salah satu contoh kegiatan gadai yang terjadi pada masyarakat Desa Ngunut Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro adalah Gadai ‚‚ngaplek‛‛ yaitu rahin menggadaikan sebidang sawah

Sumber data yang akan dipakai adalah: Buku-buku panduan pembuatan website, website-website yang menampilkan cara-cara pembuatan website yang menarik serta praktis,

51 Tahun 2015 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, dilakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk pemasukan media pembawa ke wilayah

Rencana Strategis (Renstra) Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam merupakan acuan dan arahan dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan di Balai

Pada gambar 4.2 nampak bahwa kelembaban paling kecil terjadi pada jam 13.00 WIB, karena pada jam 12.00 WIB suhu udara didalam dan diluar ruang pengering mencapai harga