• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN

KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TALAOK BAYANG

Oleh

Fitri Yulia Ningsih*, Villia Anggraini**, Ainil Mardiyah** *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the students' understanding of mathematical concepts are still low and the students did not dare to ask and did not want to answer questions from the teacher. This study aimed to determine whether students' understanding of mathematical concepts by implementing cooperative learning model exchanging greetings and questions technique better understanding of mathematical concepts than students taught with conventional teaching.

This research is an experimental study, the research design Against Random subject. The instrument used in this study is the ultimate test of understanding of

mathematical concepts.

Based on the results of the analysis of the data found that both classes of normally distributed and homogeneous samples. Hypothesis test results obtained t = 1,86 and is larger than the table = 1,665 thus reject H0 which means thank H1, the hypothesis in this study received and it can be concluded that the students' understanding of mathematical concepts by implementing cooperative learning techniques about exchanging greetings and more understanding of mathematical concepts better than students taught by conventional teaching eighth grade students MTsN Talaok shadow.

Key Words : exchanging greetings and questions technique, Understanding on Mathematics Concept

PENDAHULUAN

Dalam meningkatkan sumber daya manusia pemerintah telah melakukan berbagai usaha seperti perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana sekolah, kualifikasi guru-guru, perbaikan kurikulum, dan peningkatan standar kelulusan bagi

setiap siswa yang akan menamatkan pendidikan baik di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Perbaikan mutu pendidikan bertujuan untuk meningkatkan persentase kelulusan peserta didik. Matematika berperan sangat penting dalam ilmu

(2)

pendidikan karena matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi penentu kelulusan peserta didik disetiap sekolah dasar dan sekolah menengah.

Dalam pembelajaran matematika, siswa mampu memahami beberapa aspek seperti yang diungkapkan oleh Depdiknas dalam Shadiq (2009: 13) menyatakan “Tiga aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi, serta kemampuan pemecahan masalah”. Berdasarkan kutipan tersebut, dinyatakan bahwa pembelajaran matematika berhubungan dengan kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi serta kemampuan pemecahan masalah.

Pembelajaran matematika selama ini terlalu dipengaruhi pandangan pelatihan konvensional. Hal ini membuat siswa bersikap tidak menyenangi pelajaran matematika karena dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami. Keadaan seperti ini juga terjadi di

MTsN Talaok Bayang yang terlihat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2013. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah, pemahaman konsep matematis siswa masih rendah, model belajar kelompok yang diterapkan guru sebelumnya belum berjalan secara optimal, kurangnya pertanggung jawaban anggota kelompok terhadap tugas yang diberikan guru, siswa tidak berani bertanya dan tidak mau menjawab pertanyaan dari guru, serta hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM yang telah ditetapkan sekolah.

Menghadapi hal yang demikian, perlu dilakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal.

Model pembelajaran kooperatif Teknik berkirim salam dan soal adalah suatu teknik yang dapat

(3)

memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka (Lie: 2002:57). Siswa yang pada awalnya tidak berani bertanya kepada guru, dengan teknik ini siswa membuat pertanyaan sendiri melalui sebuah kertas kosong. Dengan meminta mereka membuat pertanyaan sendiri, mereka akan lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajarn kooperatif teknik berkirim salam dan soal lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Desra Supriadi dengan judul Penerapan Pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dalam pembelajaran matematika Siswa kelas VIII SMPN 03 Maninjau kecamatan tanjung raya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTsN Talaok Bayang pada tanggal 11 September sampai dengan tanggal 25 September 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol. Hipotesis adalah pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal lebih baik dari pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran Konvensional di Kelas VIII MTsN Talaok Bayang. Instrumen penelitian ini adalah tes akhir berupa soal esai yang mengandung indikator pemahaman konsep matematis yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah.

(4)

Instrumen diuji cobakan terlebih dahulu di MTsN Talaok Bayang pada tanggal 21 September 2013. Dari 8 item soal diperoleh tingkat kesukaran sebanyak 6 butir soal berkriteria sedang dan 2 butir soal yang berkriteria mudah. Daya pembeda yang diperoleh 7 butir soal berkriteria diterima/baik dan 1 butir soal berkriteria dibuang. Nilai reliabilitas diperoleh 0,93. Menurut kriteria dalam Suharsimi (2010:229) instrumen tersebut reliabel. Untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa digunakan rubrik holistik skala 4 merujuk pada (Iryanti, 2004: 13)

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu pihak secara manual. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata ( X ), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti pada Tabel 1:

Tabel 1. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel

Kelas

Sampel N X S Xmaks Xmin Eksperime n 39 73,46 13,52 100 47 Kontrol 39 67,95 12,37 87 33 Keterangan: x =rata-rata S = simpangan baku

Tabel 1 menunjukkkan nilai pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

Hipotesis penelitian adalah “Pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajarn kooperatif teknik berkirim salam dan soal lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang”. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji F merujuk pada Sudjana (2005). Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data kedua kelas sampel berdistribusi normal, dan

(5)

memiliki variansi yang homogen, selanjutnya dilakukan uji t satu pihak. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,86 dan ttabel = 1,665, ini berarti hipotesis diterima. Jadi dapat disimpulkan, Pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajarn kooperatif teknik berkirim salam dan soal lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang.

Nilai pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik karena proses pembelajaran disajikan dengan teknik berkirim salam dan soal yang dapat melatih siswa dalam kelompok untuk membuat dan menjawab sebuah pertanyaan yang diberikan oleh teman-teman sekelasnya. Siswa yang mampu mempresentasikan hasil kelompok ke depan kelas di beri applause oleh guru berupa nilai. Berdasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat siswa di kelas eksperimen lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Hal tersebut terlihat dari proses kerja kelompok siswa, dimana mereka

berusaha agar bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain.

Indikator yang diamati yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan konsep kedalam berbagai bentuk representasi matematis dan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah. Contoh jawaban tes akhir siswa yang mencerminkan pemahaman konsep sebagai berikut:

Gambar 1. Lembar jawaban siswa kelas eksperimen

Berdasarkan jawaban pada Gambar 1. Siswa sudah mampu memahami soal dengan benar dan siswa bisa menjawab soal dengan baik, hal ini berarti siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Sedangkan jawaban siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 2:

(6)

Gambar 2. Lembar jawaban siswa kelas kontrol

Gambar 2 menunjukkan bahwa siswa sudah mampu memahami soal dengan benar dimana siswa mengetahui apa yang ditanya pada soal dan dalam menyelesaikan soal tersebut siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, namun masih terdapat sedikit kesalahan, dimana jawaban yang ditulis siswa {(3,1), (4,2), (5,4)}, yang seharusnya {(3,1), (4,2)}.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang.

Oleh karena itu, disarankan bagi Guru matematika MTsN Talaok Bayang dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran. Dan bagi yang akan meneliti selanjutnya, diharapkan dapat memotivasi siswa disaat melaksanakan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita . (2002). Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo. Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran

Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito

46 45

(7)

Gambar

Tabel  1. Analisis  Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel
Gambar 1. Lembar  jawaban  siswa kelas eksperimen
Gambar 2. Lembar  jawaban  siswa kelas kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Harga dianggap tidak wajar dan menguntungkan pemilik perusahaan yang diakuisisi yang merupakan pemilik saham mayoritas dari perusahaan publik (Pengakuisisi) tersebut.

Tujuan dari pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang memiliki kepribadian Islam yang sempurna, yakni memiliki keimanan yang kuat dan kokoh kepada Allah SWT, sehingga dari

Pelaksanaan promosi merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong keputusan pembelian konsumen, oleh karena itu penulis memberikan saran untuk kegiatan pelaksanaan

• SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000-

a. Jasa yang diserahkan adalah Jasa Kena Pajak, b. Penyerahan dilakukkan di dalam Daerah Pabean,.. Penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya; termasuk dalam

Dinding telur yang tersusu dari dua lapis protein tetap utuh dan tidak mengalami kerusakan pada pengawetan Bagian isi telur hanya bertahan selama sebulan, selanjutnya tampak

Kegiatan/ tindakan yang bertentangan dengan prinsip syariah (sesuai fatwa DSN-MUI Nomor: 80/DSN-MUI/III/2011), antara lain:a. Setiap kegiatan yang melibatkan perjudian dimana pihak

Proyek PembangunanPasar Sangkrah Surakarta secara umum diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan juga meningkatkan keamanan maupun kenyamanan.