• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 7

METODE KONSTRUKSI

DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

7.1 PENDAHULUAN

Perencanaan estimasi biaya dimulai dari pembuatan WBS (Work Breakdown Structure). Untuk tugas akhir ini, terdapat dua buah WBS, yaitu WBS secara keseluruhan dan WBS yang hanya menyorot pada satu lingkup pekerjaan saja.

Berikut ini (Gambar 7.1) adalah WBS untuk semua lingkup pekerjaan pada pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Gambar 7.1 WBS Bandara Internasional Jawa Barat

Sedangkan pada Gambar 7.2 berikut dapat dilihat WBS untuk satu lingkup pekerjaan, yaitu pembangunan gedung parkir BIJB yang dibatasi hanya pada pekerjaan struktur.

Gambar 7.2 WBS Pekerjaan Struktur Gedung Parkir BIJB

(2)

7.2 METODE PELAKSANAAN

7.2.1 Urutan Pekerjaan Pembangunan Gedung Parkir

1. Pembangunan gedung parkir dimulai dengan melakukan penggalian tanah untuk basement

2. pemancangan tiang pancang pada titik yang ditentukan

3. pembuatan pilecap untuk menyatukan beberapa pile dalam suatu grup 4. pembuatan tie-beam dan lantai basement

5. pembuatan kolom basement

6. pembuatan balok lantai dasar dan pelat lantai dasar 7. pembuatan kolom lantai dasar.

8. setelah pelat lantai dasar selesai dapat dilakukan pembuatan ramp yang menghubungkan basement dan lantai dasar (dapat dilakukan paralel dengan pembuatan kolom pada lantai dasar)

9. pembuatan balok lantai 1 dan pelat lantai 1 10. pembuatan kolom lantai 1

11. setelah pelat lantai 1 selesai dapat dilakukan pembuatan ramp yang menghubungkan lantai dasar dan lantai 1 (dapat dilakukan paralel dengan pembuatan kolom pada lantai 1)

12. pembuatan balok atap dan pelat atap 13. dinding penahan tanah

Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada diagram alir berikut:

Gambar 7.3 Diagram Alir Urutan Pekerjaan Struktur Pembangunan Gedung Parkir BIJB

(3)

Edi Susilo (15003039) 7-3

7.2.2 Metode Pelaksanaan

7.2.2.1 Penggalian Tanah

Pekerjaan penggalian tanah dilakukan untuk membuat suatu lahan dengan ukuran 136m x 70m dengan kedalaman 4 meter. Bentuk potongan galian tanah adalah trapesium dengan kemiringan galian 45 derajat. Gedung yang akan dibangun adalah dua lantai berada di atas permukaan tanah dan satu lantai sebagai basement.

Peralatan yang Digunakan

Untuk melakukan penggalian digunakan peralatan back hoe. Alat ini dipilih karena sangat cocok dipakai untuk menggali saluran parit dan terowongan untuk basement dan juga dapat digunakan untuk pekerjaan perataan. Karena kontrol bucket positif, back hoe cocok digunakan untuk pekerjaan mengeruk pada jarak dekat dan mengisi beban kedalam unit pengangkut. Kedalaman maksimum penggalian untuk mesin besar sekitar 25 ft. Pada kasus ini kedalaman galian hanya berkisar 12 ft. Back hoe juga dapat melakukan pengisian muatan ke dalam truk pengangkut.

Untuk pengangkutan tanah hasil galian ke area pembuangan digunakan dump truck ukuran besar dengan pertimbangan sebagai berikut:

• Jumlah truck yang dibutuhkan lebih sedikit, sehingga mengurangi biaya investasi pada peralatan, mengurangi biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan.

• Jumlah operator yang dibutuhkan lebih sedikit.

• Jumlah truck yang lebih sedikit akan lebih memudahkan dalam pengaturannya dan mengurangi bahaya pada armada berangkai, terutama untuk pengangkutan pada jarak jauh.

• Memudahkan excavator saat pengisian material kedalam truck karena target lebih besar.

Urutan pekerjaan

Urutan pekerjaan penggalian tanah adalah sebagai berikut: • menentukan lokasi serta kedalaman galian yang direncanakan

• melakukan penggalian dengan menggunakan back hoe sampai elevasi rencana • pemindahan tanah galian ke pembuangan dengan dump truck, agar tanah tidak

(4)

Gambar 7.4 Back Hoe

Gambar 7.5 Denah Lokasi Penggalian

Gambar 7.6.a Detail Potongan Galian (Potongan A)

(5)

Gambar 7.6.b Detail Potongan Galian (Potongan B)

7.2.2.2 Pemancangan Tiang Pancang

Setelah tanah diratakan dan dipadatkan pada elevasi 4 meter dibawah permukaan tanah, maka dilakukan pemasangan pondasi yang berupa tiang pancang.

Peralatan yang Digunakan

Untuk melakukan pemancangan, digunakan alat crawler crane dan hammer. Dengan memperhatikan kondisi medan, titik pengeboran yang banyak maka jenis hammer yang dipilih adalah diesel hammer dengan pertimbangan sebagai berikut: • Hammer tidak memerlukan energi eksternal seperti halnya steam/air hammer,

sehingga mudah dipindahkan dan membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk set up dan memulai operasi.

• Cocok dilakukan di daerah terpencil karena hanya membutuhkan bahan bakar diesel untuk pengoperasiannya

• Memiliki berat yang lebih ringan jika dibandingkan dengan steam hammer untuk kapasitas yang sama

Urutan Pekerjaan

• Penentuan titik-titik pemancangan.

• Mobilisasi alat-alat dan bahan (crawler crane, hammer). • Setup pile driver.

• Proses pemancangan dilakukan dengan diesel hammer tipe K-45.

• Pile yang digunakan adalah concrete pile dengan diameter 600 mm dan panjang 10 m. Karena pemancangan dilakukan sampai kedalaman 18 m, maka perlu dilakukan penyambungan pile. Penyambungan pile dilakukan degan pengelasan penuh disekeliling

• Jika telah mencapai final set, maka pemancangan dihentikan dan dilakukan pemotongan pile.

(6)

7.2.2.3 Pembuatan Pilecap

Pilecap dibuat untuk menyatukan beberapa pile menjadi suatu pile group dengan nilai efesiensi tertentu.

Peralatan yang Digunakan

Pilecap yang akan dibuat mempunyai dimensi 300 cm x 180 cm x 65 cm. Dimensi ini cukup kecil sehingga untuk penggalian tanahnya dilakukan secara manual oleh tukang gali. Begitu juga dengan proses pemadatan tanah dasar dilakukan dengan menggunakan stamper karena dimensi yang kecil. Bekisting yang digunakan terdiri dari pasangan batako. Pemasangan tulangan dilakukan secara manual oleh tukang besi. Total volume beton yang diperlukan untuk pembuatan seluruh pilecap adalah 710 m3. Untuk menghemat waktu dan memudahkan pengerjaan dilapangan, digunakan beton ready mix dan concrete pump sebagai alat bantu pengecoran. Untuk memadatkan beton pada waktu pengecoran digunakan handheld vibrator.

Gambar 7.7 Potongan Pilecap Urutan Pekerjaan

Gali tanah berpedoman kepada Shop Drawing Padatkan dasar galian dengan stamper

• Tebar dan padatkan lapisan pasir urug • Pemasangan batako

• Pasang penulangan

Bersihkan daerah yang akan dicor dengan menggunakan compressor Cor beton dan padatkan dengan vibrator

Curing / perawatan beton

(7)

7.2.2.4 Pembuatan Tie-Beam dan Pelat Basement Peralatan yang digunakan

Pembuatan tie-beam dilakukan bersamaan dengan pelat basement. Tie-beam yang akan dibuat mempunyai dimensi 40 cm x 50 cm dan pelat basement memiliki ketebalan 15 cm. Bekisting yang digunakan terbuat dari papan dan plywood. Proses pembesian untuk tie-beam dilakukan secara manual oleh tukang besi sedangkan untuk penulangan pelat digunakan tulangan wiremesh untuk penghematan waktu kerja di lapangan. Total volume beton yang diperlukan untuk pembuatan seluruh tie-beam adalah 512 m3 dan pelat basement 135200 m3. Untuk menghemat waktu dan memudahkan pengerjaan dilapangan, digunakan beton ready mix dan concrete pump sebagai alat bantu pengecoran. Pemadatan beton pada waktu pengecoran digunakan handheld vibrator.

Urutan Pekerjaan

Pekerjaan urugan pasir dan lantai kerja untuk dudukan tie beam dan pelat basement sesuai dengan elevasi rencana

Membuat panel bekisting yang disesuaikan dengan ukuran tie beam dan pelat • Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata

• Pasang panel bekisting pada lokasi masing-masing, sambungan antar panel harus rapat

• Panel bekisting harus diberi pengaku dari kaso untuk sisi luar panel dan bagian atas juga diberi kaso agar benar-benar tegak

• Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang • Lakukan pengecoran

Perawatan beton (curing)

Gambar 7.8 Potongan Pelat Basement dan Tie-Beam

(8)

Edi Susilo (15003039) 7-8

7.2.2.5 Pembuatan Kolom

Peralatan yang Digunakan

Kolom yang didesain untuk pembangunan gedung ini adalah kolom tipikal. Dimensi kolom untuk semua lantai adalah seragam yaitu 75 cm x 75 cm. Bekisting yang dipakai dalam proses pengecoran ini dibuat sebaik mungkin dengan menggunakan bahan papan plywood karena asumsinya akan dipakai untuk proses pengecoran kolom diatasnya. Beton yang dibutuhkan untuk pengecoran seluruh kolom bangunan ini adalah 1225 m3. untuk setiap lantai dibutuhkan sekitar 409 m3 beton. Untuk menghemat waktu digunakan beton ready mix. Pemadatan beton pada waktu pengecoran digunakan handheld vibrator. Bangunan ini memiliki ketinggian 7 m (21 ft) di atas permukaan tanah serta 3.5 m (10.5 ft) serta panjang 135 m (405 ft) dan lebar 67 m (201 ft). Concrete pump mempunyai effective range sekitar 300-1000 ft horizontal dan 100-300 ft vertikal. Melihat spesifikasi dan kondisi bangunan, pemilihan concrete pump dirasa sesuai untuk membantu pekerjaan pengecoran ini.

Urutan Pekerjaan

• Perakitan tulangan yang dibutuhkan termasuk pemasangan sengkang • Pemasangan bekisting kolom, terdiri dari panel, rangka, dan waller

• Pemasangan bekisting kolom dan kepala kolom dilakukan secara bersama-sama dan olesi dengan pelumas

• Cor beton dan padatkan dengan menggunakan vibrator • Pengecoran dilakukan sampai elevasi bodeman terendah

• Bekisting kolom dibongkar dengan kepala kolom masih terpasang untuk langkah berikutnya

7.2.2.6 Pembuatan Balok dan Pelat Peralatan yang Digunakan

Pembuatan pelat lantai dasar dan lantai 1 dilakukan bersamaan dengan balok pada lantai tersebut. Balok yang terdapat pada bangunan ini terbagi menjadi 2 tipe yaitu balok anak dan balok induk. Balok anak memiliki dimensi 30 cm x 40 cm dan balok induk 45 cm x 55 cm. Volume total beton yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah 4221 m3. Bekisting yang dipakai adalah bekisting konvensional yang terbuat dari plywood untuk sekali pakai. Proses pemasangan tulangan dilakukan manual oleh tukang besi. Melihat volume yang besar dan kondisi bangunan, dengan pertimbangan yang sama maka dipilih beton ready mix dengan concrete pump sebagai alat bantu pengecoran. Untuk memadatkan beton digunakan handheld vibrator.

(9)

Pelat lantai yang didesain pada gedung ini memiliki ketebalan 15 cm dan untuk pelat atap 12 cm. Volume total beton yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah 3502 m3. Bekisting yang dipakai untuk pengecoran ini adalah bekisting konvensional yang terbuat dari plywood untuk sekali pemakaian. Hal ini dikarenakan pada bekisting pelat banyak dipasang balok dan rangka pendukung yang membuat bekisting sulit dilepas. Pada bekisting dibuat balok-balok dan rangka pendukung dengan lebar minimum 45 mm. Karena kebutuhan tulangan sangat banyak (sekitar 526000 kg) maka digunakan tulangan wiremesh yang telah dirakit di pabrik sesuai pesanan. Untuk memudahkan pengerjaan dan menghemat waktu digunakan beton ready mix. Pemadatan beton pada waktu pengecoran digunakan handheld vibrator. Alat bantu pengecoran adalah concrete pump dengan pertimbangan yang sama dengan pekerjaan kolom.

Urutan Pekerjaan

• Perhatikan beban vertikal dan horizontal yang akan bekerja pada pelat dan balok.

• Pasang erection beaty scaffolding yang berfungsi untuk menyangga bekisting di atas nya.

• Lakukan pemasangan bekisting dan olesi dengan pelumas

• Untuk proses penulangan balok dilakukan manual sedang kan penulangan pelat menggunakan wiremesh. Pemasangan dilakukan berdasarkan Shop Drawing yang ada

• Cor beton dan padatkan dengan menggunakan vibrator • Proses curing / perawatan beton

a. pelat lantai

(10)

b. pelat atap

Gambar 7.9 Potongan Pelat dan balok

7.2.2.7 Pembuatan Ramp

Peralatan yang Digunakan

Bangunan ini mempunyai ramp 4 buah dengan ketebalan masing-masing 20 cm. Volume total beton yang dibutuhkan untuk pengerjaan ramp ini adalah 392 m3. Bekisting yang dipakai untuk pembuatan ramp ini adalah bekisting konvensional yang terbuat dari plywood untuk sekali pemakaian. Penulangan dilakukan manual oleh tukang besi. Pemadatan dilakukan dengan handheld vibrator.

Gambar 7.10 Potongan ramp Urutan Pekerjaan

• Perhatikan beban vertikal dan horizontal yang akan bekerja pada ramp

• Pasang erection beaty scaffolding yang berfungsi untuk menyangga bekisting di atas nya.

• Lakukan pemasangan bekisting dan olesi dengan pelumas

• Lakukan pemasangan tulangan berdasarkan Shop Drawing yang ada • Cor beton dan padatkan dengan menggunakan vibrator

• Proses curing / perawatan beton

(11)

7.2.2.8 Pembuatan Dinding Penahan Tanah Peralatan yang digunakan

Dinding penahan tanah dibangun mengelilingi area 136m x 70m. Dimensi dinding pehanan tanah dapat dilihat pada gambar di bawah. Bekisting yang dipakai terbuat dari kayu dan papan utuk sekali pemakaian. Proses penggalian dan penulangan pada dinding penahan tanah dilakukan secara manual oleh pekerja. Volume beton yang dibutuhkan adalah sebanyak 2116 m3. Volume ini dirasa cukup besar, sehingga beton yang dipakai adalah beton ready mix dan digunakan concrete pump sebagai alat bantu pengecoran.

Urutan Pekerjaan

Gali tanah berpedoman kepada Shop Drawing Padatkan dasar galian dengan stamper

• Pemasangan bekisting • Pasang penulangan

Bersihkan daerah yang akan dicor dengan menggunakan compressor Cor beton dan padatkan dengan vibrator

Curing / perawatan beton

Timbun kembali bagian atas DPT

Gambar 7.11 Dinding Penahan Tanah (dimensi dalam meter)

7.3 ESTIMASI BIAYA

Perancangan desain akan dilengkapi dengan perhitungan estimasi biaya secara detail untuk setiap lingkup pekerjaannya. Dari setiap lingkup pekerjaan, dipilih satu jenis pekerjaan yang akan memperhitungkan koefisien dari setiap item pekerjaan. Untuk perancangan gedung parkir BIJB akan dipilih mengenai pengerjaan struktur bawah

(12)

yaitu proses pemancangan tiang pancang. Untuk jenis pekerjaan yang lainnya, koefisien didapatkan dari referensi. Berikut disajikan Bill of Quantity (BOQ) dari desain gedung parkir BIJB.

Tabel 7.1 Bill of Quantity Gedung Parkir BIJB

no item unit volume

I Struktur Bawah

1 Pekerjaan galian m3 41052 2 Pemancangan pondasi m3 8080

3 Pile cap m3 710

4 Tie-beam m3 512

5 Dinding penahan tanah m3 2116

II Struktur Atas 1 Kolom

pada basement m3 409

pada lantai dasar m3 409

pada lantai 1 m3 409 2 Balok lantai dasar m3 808 lantai 1 m3 808 atap m3 841 3 Pelat basement m3 1352 lantai dasar m3 1001 lantai 1 m3 1001 Pelat atap m3 1082 4 Ramp ramp1 m3 196 ramp2 m4 196

7.3.1 Analisis Harga Satuan

Perhitungan produktifitas dan koefesien analisis harga satuan untuk jenis pekerjaan pemancangan tiang pancang disajikan dalam perhitungan dan Tabel 7.2 di bawah ini. Dalam proses pemancangan ini digunakan tiang pancang dengan diameter 600mm dan peralatan crawler crane dan diesel hammer model K45 dengan spesifikasi sebagai berikut:

Manufacturer: Kobe

Blow per minutes: 39-60 (untuk perhitungan diambil 60 blows/minute) Piston weight: 9900 lbs

Total weight: 25600 lbs Maximum stroke: 9’2”

(13)

Untuk mengetahui kedalaman yang dihasilkan untuk setiap pukulan, digunakan Formula Dinamik ENR:

Wp Wr Wp n Wr c s h Wr E Qu + + + = * * * * 2 Keterangan

E : efesiensi hammer (diesel hammer = 0,9) c : 0,254 cm = 0,00254 m

h : tinggi jatuh ram (m) 9 ft 2 inch = 2,794 m Wp : berat tiang (ton)

400 kg/m x 20 m = 8000 kg = 8 ton N : koefesien restitusi (0,5)

S : penetrasi tiap pukulan (m/blow) Wr : berat ram 9900 pon = 4,490 ton Qu : 665,1 ton blow m s s Wp Wr Wp n Wr c s h Wr E Qu / 006281 . 0 8 49 , 4 8 * 5 , 0 49 , 4 * 00254 , 0 794 , 2 * 49 , 4 * 9 , 0 1 . 665 * * * * 2 2 = + + + = + + + =

Dari perhitungan di atas diperoleh kedalaman rata-rata setiap pukulan sebesar 0.006281 m/blow. Jumlah titik pemancangan berjumlah 404 titik dan setiap titik membutuhkan 18 m tiang pancang, sehingga total tiang pancang yang dibutuhkan adalah sebanyak 7272 m. Pemancangan ini dilakukan pada kondisi tanah seperti yang terdapat pada Bab 6.

(14)

Tabel 7.2 Perhitungan koefesien untuk pekerjaan pemancangan dan pengadaan tiang pancang

no asumsi kode koef satuan

1. pemancangan dilakukan dengan hammer diesel 2. tanah rata bersih dari akar pohon, brangkal dll

3. jam kerja perhari T 8 jam 4. kerja efektif 50menit/jam Te 0.833333 5. satu mandor untuk satu pekerjaan

urutan pemancangan

1. alat pancang ditempatkan pada titik yang telah ditentukan 2. penyetingan alat dan posisi tiang agar berada pada posisi vertikal 3. proses pemancangan dimulai dengan menjatuhkan hammer berulang kali sampai pada final set yang ditentukan

1 material

pile kebutuhan m3 1 m3

2 peralatan

2.a dieser hammer k45

kapasitas alat = dari spesifikasi alat 60 blow/mnt = Te*Qa*60 menit Qa 3000 blow/jam penetrasi per blow = dari perhitungan Formula DNR s 0.006281 m'/blow

kebutuhan alat DH 1 unit

kapasitas produksi per jam = s*DH*Qa Qb 18.843 m'/jam koefesien diesel hammer = 1/Qb K1 0.05307 2.b crawler crane koefesien K2 0.05307

3 pekerja

kapasitas produksi 18.843 m'/jam kebutuhan tenaga: mandor 1 orang mekanik 1 orang electrician 1 orang operator 1 orang pekerja 1 orang

cutt of pile 1 orang

jointing 1 orang koefesien tenaga mandor = 1/Qb K3 18.843 mekanik = 1/Qb K4 18.843 electrician = 1/Qb K5 18.843 operator = 1/Qb K6 18.843 pekerja = 1/Qb K7 18.843 cutt of pile = 1/Qb K8 18.843 jointing = 1/Qb K9 18.843 4 waktu pelaksanaan volume Vp 7272 m'

masa pelaksanaan = Vp/(Qb*T) 49 hari

(15)

Berikut disajikan tabel-tabel harga per satuan volume untuk setiap jenis pekerjaan. Tabel 7.3 Harga per satuan volume untuk pekerjaan galian tanah

1 m3 pekerjaan galian tanah

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.1071 jam operator Rp 8,300.00 Rp 889.00 0.0535 jam spoter Rp 5,450.00 Rp 292.00

0.0535 jam Excavator Rp 276,000.00 Rp 14,766.00 0.1537 jam Dump Truck Rp 81,600.00 Rp 12,542.00 1.0000 Ls Alat Bantu Rp 1,000.00 Rp 1,000.00 total Rp 29,489.00 Satuan

Bahan / Upah

Tabel 7.4 Harga per satuan volume untuk pekerjaan pemancangan dan pengadaan tiang pancang 1 m' pemancangan tiang pancang

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.05307 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 418.00 0.05307 jam mekanik Rp 9,400.00 Rp 499.00 0.05307 jam electrician Rp 9,400.00 Rp 499.00 0.05307 jam operator Rp 8,300.00 Rp 441.00 0.05307 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 250.00 0.05307 jam cutt of pile Rp 7,600.00 Rp 404.00 0.05307 jam jointing Rp 9,400.00 Rp 499.00

1.1 m' tiang pancang Rp 2,532,100.00 Rp 2,785,310.00

0.05307 jam crawlercrane Rp 163,943.00 Rp 8,701.00 0.05307 jam diesel hammer k45 Rp 55,035.00 Rp 2,921.00 total Rp 2,799,942.00 Satuan

Bahan / Upah

Tabel 7.5 Harga per satuan volume untuk pekerjaan pembuatan pile cap 1 m3 pile cap

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.015 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 118.00 0.01 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 99.00 0.1 jam tukang batu Rp 7,600.00 Rp 760.00 0.32 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 1,504.00 0.25 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 1,900.00

364 bh batako Rp 110.00 Rp 40,040.00

0.6 jam stamper Rp 26,400.00 Rp 15,840.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00

0.14 m3 pasir urug Rp 47,100.00 Rp 6,594.00 1 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 7,597.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.13 jam Concrete Pump Rp 116,930.00 Rp 15,201.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 1,889,191.00 Satuan

Bahan / Upah

Tabel 7.6 Harga per satuan volume untuk pekerjaan pembuatan balok tie beam 1 m3 tie-beam

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.005 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 40.00 0.026 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 258.00 0.026 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 198.00 0.5 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 2,350.00 0.25 jam tukang batu Rp 7,600.00 Rp 1,900.00 0.13 m3 papan Rp 300,000.00 Rp 39,000.00 0.02 kg paku Rp 7,596.60 Rp 152.00 0.01 ltr minyak bekisting Rp 20,257.59 Rp 203.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00 3 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 22,791.00 0.2 m3 pasir urug Rp 47,100.00 Rp 9,420.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.13 jam Concrete Pump Rp 116,930.00 Rp 15,201.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 1 Ls alat bantu Rp 1,000.00 Rp 1,000.00 total. Rp 1,892,051.00 Satuan Bahan / Upah Edi Susilo (15003039) 7-15

(16)

Tabel 7.7 Harga per satuan volume untuk pekerjaan kolom 1 m3 kolom lantai dasar

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali Upah / Peralatan (R Rp. Rp. Rp.

0.13 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 1,023.00 0.15 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 1,485.00 0.34 jam tukang kayu Rp 7,600.00 Rp 2,584.00 0.3 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 1,410.00 0.25 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 1,900.00

0.4 m3 papan Rp 1,700,000.00 Rp 680,000.00 0.05 kg paku Rp 7,596.60 Rp 380.00 0.01 ltr minyak bekisting Rp 20,257.59 Rp 203.00 0.02 m3 kayu penyangga Rp 1,650,575.00 Rp 33,012.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00 3 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 22,791.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.083 jam Concrete Pump Rp 116,930.00 Rp 9,706.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 2,554,032.00 untuk lantai dasar Rp 3,064,838.40 untuk lantai 1 Rp 3,575,644.80 Satuan

Bahan / Upah

Biaya pada lantai dasar dan lantai 1 mengacu kepada biaya satuan pada basement ditambah dengan 0,2 dari biaya satuan basement per lantainya. Asumsi ini diambil karena untuk pembangunan pada lantai di atasnya memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak, misalnya untuk pengangkatan material, pembuatan bekisting yang lebih sulit dan faktor lainnya.

Tabel 7.8 Harga per satuan volume untuk pekerjaan balok 1 m3 balok lantai dasar

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali Upah / Peralatan (R Rp. Rp. Rp.

0.185 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 1,456.00 0.42 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 4,158.00 2.8 jam tukang kayu Rp 7,600.00 Rp 21,280.00 0.3 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 1,410.00 1.05 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 7,980.00

0.4 m3 papan Rp 1,700,000.00 Rp 680,000.00 0.1 kg paku Rp 7,596.60 Rp 760.00 1.6 ltr minyak bekisting Rp 20,257.59 Rp 32,413.00 0.12 m3 kayu perancah Rp 1,650,575.00 Rp 198,069.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00 2.25 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 17,094.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.0833 jam Concrete Pump Car Rp 116,930.00 Rp 9,741.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 2,773,899.00 balok lantai 1 Rp 3,328,678.80 balok atap Rp 3,883,458.60 Satuan Bahan / Upah

Untuk perhitungan biaya satuan pada lantai 1 dan atap, digunakan asumsi yang sama dengan pekerjaan kolom dengan alasan yang telah dikemukakan pada bagian tersebut.

(17)

Tabel 7.9 Harga per satuan volume untuk pekerjaan pelat basement 1 m3 pelat lantai basemet

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.18 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 1,416.00 0.26 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 2,574.00 0.16 jam tukang kayu Rp 7,600.00 Rp 1,216.00 0.3 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 1,410.00 0.25 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 1,900.00

0.2 m3 papan Rp 1,700,000.00 Rp 340,000.00 0.05 kg paku Rp 7,596.60 Rp 380.00 0.01 ltr minyak bekisting Rp 20,257.59 Rp 203.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00 2.23 m3 pasir urug Rp 47,100.00 Rp 105,033.00 2.25 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 17,094.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.13 jam Concrete Pump Car Rp 116,930.00 Rp 15,201.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 2,285,965.00 Satuan

Bahan / Upah

Tabel 7.10 Harga per satuan volume untuk pekerjaan pelat lantai dasar, lantai 1 dan atap 1 m3 pelat lantai dasar

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.18 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 1,416.00 0.26 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 2,574.00 0.16 jam tukang kayu Rp 7,600.00 Rp 1,216.00 0.3 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 1,410.00 0.25 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 1,900.00

0.2 m3 papan Rp 1,700,000.00 Rp 340,000.00 0.525 m3 kayu perancah Rp 1,650,575.00 Rp 866,552.00 0.05 kg paku Rp 7,596.60 Rp 380.00 0.01 ltr minyak bekisting Rp 20,257.59 Rp 203.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00 2.25 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 17,094.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.13 jam Concrete Pump Car Rp 116,930.00 Rp 15,201.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 3,047,484.00 untuk lantai 1 Rp 4,266,477.60 untuk atap Rp 4,875,974.40 Satuan Bahan / Upah

Tabel 7.11 Harga per satuan volume untuk pekerjaan ramp 1 m3 ramp 1

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.005 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 40.00 0.026 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 258.00 0.026 jam tukang kayu Rp 7,600.00 Rp 198.00 0.3 jam pekerja Rp 4,700.00 Rp 1,410.00 0.25 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 1,900.00

0.6 m3 papan Rp 300,000.00 Rp 180,000.00 0.05 kg paku Rp 7,596.60 Rp 380.00 0.01 ltr minyak bekisting Rp 20,257.59 Rp 203.00 14 m2 wire mesh Rp 28,000.00 Rp 392,000.00 2.25 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 17,094.00 0.395 m3 kayu perancah Rp 1,650,575.00 Rp 651,978.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.13 jam Concrete Pump Car Rp 116,930.00 Rp 15,201.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 1,815,050.00 untuk ramp 2 Rp 2,178,060.00 Satuan Bahan / Upah Edi Susilo (15003039) 7-17

(18)

Tabel 7.12 Harga per satuan volume untuk pekerjaan dinding penahan tanah 1 m3 dinding penahan tanah

Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan Jumlah Harga Upah Jumlah Harga Peralatan

Pengali / Upah / Peralatan (Rp) Rp. Rp. Rp.

0.015 jam mandor Rp 7,865.00 Rp 118.00 0.1 jam kepala tukang Rp 9,900.00 Rp 990.00 0.2 jam tukang batu Rp 7,600.00 Rp 1,520.00 0.32 jam pekerja galian Rp 4,700.00 Rp 1,504.00 0.25 jam tukang besi Rp 7,600.00 Rp 1,900.00

0.4 m3 papan bekisting Rp 1,700,000.00 Rp 680,000.00

0.6 jam stamper Rp 26,400.00 Rp 15,840.00 150 kg besi beton Rp 8,301.00 Rp 1,245,150.00

1 kg kawat Rp 7,597.00 Rp 7,597.00 1.1 m3 ready mix concrete Rp 500,000.00 Rp 550,000.00 1 m3 curing concrete Rp 3,000.00 Rp 3,000.00

0.13 jam Concrete Pump Rp 116,930.00 Rp 15,201.00 0.333 jam Vibrator Rp 4,167.00 Rp 1,388.00 total. Rp 2,524,208.00 Satuan

Bahan / Upah

7.3.2 Biaya Keseluruhan

Biaya keseluruhan untuk pekerjaan struktural gedung parkir ini didapat dengan mengalikan harga per satuan untuk setiap jenis pekerjaan dengan volume untuk masing-masing pekerjaan. Berikut ditampilkan biaya keseluruhan pekerjaan struktural gedung parkir BIJB (Tabel 7.13).

Tabel 7.13 Biaya total pekerjaan struktural gedung parkir BIJB

no item unit volume harga satuan biaya

I Struktur Bawah

1 Pekerjaan galian m3 41052 Rp 29.489,00 Rp 1.210.582.428,00

2 Pondasi m' 7272 Rp 2.799.942,00 Rp 20.361.178.224,00

3 Pile cap m3 710 Rp 1.889.191,00 Rp 1.341.325.610,00

4 Tie-beam m3 512 Rp 1.892.051,00 Rp 968.730.112,00

5 Dinding penahan tanah m3 2116 Rp 2.524.208,00 Rp 5.341.224.128,00 II Struktur Atas

1 Kolom

pada basement m3 409 Rp 2.554.032,00 Rp 1.044.599.088,00

pada lantai dasar m3 409 Rp 3.064.838,40 Rp 1.253.518.905,60

pada lantai 1 m3 409 Rp 3.575.644,80 Rp 1.462.438.723,20 2 Balok lantai dasar m3 808 Rp 2.773.899,00 Rp 2.241.310.392,00 lantai 1 m3 808 Rp 3.328.678,80 Rp 2.689.572.470,40 atap m3 841 Rp 3.883.458,60 Rp 3.265.988.682,60 3 Pelat basement m3 1352 Rp 2.285.965,00 Rp 3.090.624.680,00 lantai dasar m3 1001 Rp 3.047.484,00 Rp 3.050.531.484,00 lantai 1 m3 1001 Rp 4.266.477,60 Rp 4.270.744.077,60 Pelat atap m3 1082 Rp 4.875.974,40 Rp 5.275.804.300,80 4 Ramp ramp 1 m3 196 Rp 1.815.050,00 Rp 355.749.800,00 ramp 2 m3 196 Rp 2.178.060,00 Rp 426.899.760,00 total 1 Rp 57.650.822.866,20

biaya tak langsung +

keuntungan perusahaan 20% Rp 11.530.164.573,24

total 2 Rp 69.180.987.440,00

(19)

Untuk biaya operasional di lapangan dan biaya tak terduga, maka digunakan asumsi biaya tak langsung termasuk keuntungan perusahaan sebesar 20%, sehingga diperoleh biaya total sebesar Rp. 69.180.987.440,00. Dengan luas total bangunan 23.723 m2, maka diperoleh biaya pembangunan per m2 adalah Æ

angunan luastotalb ah ngpenahan biayadindi biayatotal2− tan = Rp. 2.692.000,00 Edi Susilo (15003039) 7-19

Gambar

Gambar 7.2 WBS Pekerjaan Struktur Gedung Parkir BIJB
Gambar 7.3 Diagram Alir Urutan Pekerjaan Struktur Pembangunan Gedung Parkir BIJB
Gambar 7.5 Denah Lokasi Penggalian
Gambar 7.6.b Detail Potongan Galian (Potongan B)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Unit analisis dalam penelitian didahului dengan skoring dikotomi yaitu skor dengan pemberian angka satu (1) untuk jawaban yang benar dan skor nol (0) untuk jawaban

Alasan dalam melakukan akuisisi ini adalah dengan melihat potensi pasar Indonesia yang cukup besar dan menjanjikan karena dilihat secara umum, fokus bisnis Heinz memang sudah

Bila bayi memperlihatkan gerakan pernapasan spontan, usahakan mengikuti gerakan tersebut, ventilasi dihentikan jika hasil tidak dicapai dalam 1-2 menit, sehingga ventilasi

Sedangkan kalkulus vektor atau sering disebut analisis vektor dalam matematika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari analisis riil dari vektor dalam dua atau

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua strategi pembelajaran yang diuji memiliki potensi yang tidak berbeda secara signifikan, sehingga keduanya sama- sama

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kain tradisional sasirangan “Irma Sasirangan” Kampung Melayu Kalimantan Selatan, yang difokuskan pada proses pembuatan

Setelah check point 100km dan sebelum pos 1 dimulai , Kadet dalam satu team kurang dari 2 ekor dan tidak terdapat kadet cadangan, maka team dinyatakan gugur, kadet yang sisa akan

penafsiran menjadi objektif, maka menurut Amina Wadud, seorang penafsir harus kembali kepada prinsip-prinsip dasar al-Quran sebagai kerangka paradigmanya dan kemudian