• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba untuk memperbaiki kualitas produk dengan harga jual yang kompetitif. Hal ini menyebabkan industi berfikir untuk menemukan cara atau metode terbaik dalam mengatur manajemen proses dan kualitas di internal perusahaan masing-masing.

PT. ADM (Astra Daihatsu Motor) adalah salah satu perusahaan manufaktur kendaraan roda empat yang melakukan proses perakitan dan proses pembuatan spare part dengan didukung oleh perusahaan manufaktur lain dalam mensuplai bahan baku maupun spare part untuk dirakit dalam pabrik perakitan di PT. ADM. Hal ini tentu mengharuskan manajemen strategis dalam perusahaan PT. ADM untuk membuat satu sistem manajemen strategis yang baik dalam melakukan sistem pengontroloan disetiap lini produksi dan sistem manajemen pengendalian kualitas di setiap supplier.

Berkembangnya PT.ADM di segmen industri otomotif, menuntut perusahaan tersebut untuk mengembangkan produk berkualitas eksport dalam memenuhi Regulasi negara-negara lain seperti Jepang, Malaysia, Philipina, Thailand, dan sebagian negara Eropa seperti Venezuela. Salah satu regulasi yang harus

(2)

adalah regulasi yang berasal dari Negara Jepang yang telah diaplikasikan pada produksi dalam negri Jepang dan produk import yang masuk ke Negara tersebut. Daihatsu sebagai perusahaan yang melakukan eksport produk ke Jepang juga mengaplikasikan SoC free pada semua material yang dipakai.

SoC terdiri dari empat logam berat berbahaya yang harus dihindari penggunaan pada material produk, Logam berat tersebut adalah Pb (Lead), Cd (Cadmium), Hg (Mercury), dan Cr6+ (Hexavalent Chromium). Khusus untuk Cr6+ penggunaannya diganti dengan jenis Cr3+ (Trivalent Chromium). Cr6+ dan Cr3+ adalah jenis plating, yang membedakannya adalah Cr3+ merupakan jenis plating yang ramah lingkungan dan dianjurkan untuk digunakan sebagai pengganti Cr6+ yang berbahaya bagi mahluk hidup termasuk manusia.

Plating jenis Cr3+ yang termasuk kedalam jenis plating ZnCr dikenal sebagai jenis plating yang sangat sulit proses pengerjaannya karna begitu banyak kontrol parameter yang harus diperhatikan. Plating adalah lapisan anti karat pada permukaan suatu benda yang diproses dengan cara mencelupkan benda tersebut kedalam cairan kimia tertentu hingga terbentuk suatu lapisan pada permukaan benda. Proses plating terdiri dari berbagai jenis, jenis plating yang paling banyak digunakan dalam industri otomotif adalah Nickel Chrome (NiCr) dan Zinc Chrome (ZnCr) yang mempunyai sifat lapisan yang berbeda-beda. Diantara kedua jenis plating tersebut, jenis ZnCr adalah jenis yang digunakan pada baut, mur, bracket engine, per, dan material logam lain terutama bagian yang rentan terhadap panas dan gesekan.

(3)

Pada umumnya supplier-supplier part PT. ADM yang membutuhkan proses plating tidak melakukan pengerjaan plating pada internal lini produksi mereka, karena pertimbangan biaya investasi alat yang mahal sementara part yang akan diproses plating relatif sedikit. Hal ini tentu menyebabkan supplier PT. ADM mencari alternatif lain dengan menggunakan pabrik plating sebagai second tear supplier PT. ADM yang melakukan pengerjaan plating.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, PT. ADM mengalami peningkatan penjualan yang signifikan, hal ini menyebabkan supplier PT. ADM-pun mengalami peningkatan produksi termasuk proses plating yang dilakukan di second tear supplier PT. ADM. Seiring dengan banyak permintaan pasar, banyak pula ditemukan permasalahan pada produk hasil plating, hal ini tentu disebabkan oleh berkurangnya kontrol pada proses plating tersebut sehingga banyak part yang ditemukan tidak sesuai standard kualitas plating.

Untuk menjamin hasil yang sesuai standard pada proses plating, diperlukan pegontrolan proses produksi oleh pabrik plating itu sendiri karena hal ini berkaitan dengan konsistensi dalam menjalankan proses produksi yang sesuai dengan standard pembuatan lapisan plating seperti dari segi alat yang digunakan, bahan atau material yang dipakai, metode pengontrolan yang dipakai serta konsistensi man-power dalam menjalankan proses yang baik dan benar. PT. ADM sebagai industri hilir yang menggunakan produk hasil proses plating tersebut tentunya menginginkan hasil produksi yang baik atau tidak mempunyai cacat pada hasil plating yang dikerjakan oleh second tear supplier tersebut. Untuk menjamin agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standard,

(4)

PT. ADM perlu melakukan pengontrolan pada proses produksi plating dengan cara melakukan audit pada proses produksi sebagai salah satu cara efektif dalam mengontrol produksi plating untuk hasil yang lebih baik, dan hal ini tentu dapat dilakukan secara berkala sebagai salah satu bentuk jaminan bahwa produk tersebut telah mengalami proses produksi yang baik dan benar.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapat bahwa salah satu masalah

yang timbul adalah turunnya kualitas plating akibat tidak dijaganya konsistensi proses yang baik oleh pabrik plating sebagai supplier tidak langsung PT.ADM. sebagai langkah awal, supplier harus melakukan improvisasi terhadap hal-hal yang harus dilakukan dalam proses plating agar kualitas lebih terkendali. Karena itu PT. ADM sebagai industri pengguna jasa plating tentu harus melakukan pengontrolan dengan cara melakukan audit proses secara berkala, sehingga nantinya setiap bagian proses plating dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam melakukan proses plating yang baik.

1.3. Ruang Lingkup

Penelitian Implementasi OPAM (Operation Process Audit Matter) PLATING TRIVALENT ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Pembuatan materi audit hanya meliputi aspek pengendalian kualitas pada proses saja, dengan memperhatikan standard parameter pembutaan plating.

(5)

2. Pemecahan masalah dilakukan dengan menganalisa rejection rate barang hasil proses dengan output berupa hasil analisa yang nantinya dipergunakan untuk menentukan langkah dalam menyelesaikan masalah. 3. Penyelesaian masalah yang dilakukan mengesampingkan aspek biaya

investasi tools untuk memperbaiki proses dan sistem kontrol.

4. Objek penelitian dilakukan di jalur Produksi plating dengan jenis ZnCr3+ (Trivalent Chromium).

1.4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari Implementasi OPAM (Operation Process Audit Matter) PLATING TRIVALENT ini adalah :

1. Mengurangi problem karat yang terjadi pada part plating jenis Trivalent Chromium.

2. Sebagai bahan untuk menilai kapabilitas suatu proses plating

3. Sebagai salah satu tools dalam pemilihan perusahaan yang melakukan proses plating yang baik, serta dapat dijadikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh supplier agar dapat menjadi vendor di PT.ADM.

4. Merupakan alat ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kualitas pengontrolan suatu proses plating.

5. Menjamin kualitas produksi plating yang baik dan lebih terjaga apabila sebuah proses plating lulus dalam audit proses yang dilakukan dengan menggunakan materi audit tersebut.

(6)

6. Agar dapat diimplementasikan pada proses produksi plating Trivalent Chromium.

7. Memperbaiki proses yang tidak standard.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. Astra Daihatsu Motormerupakan perusahaan manufaktur Mobil dengan merk DAIHATSU yang bekerjasama dengan DMC (Daihatsu Motor Company) Jepang yang juga merupakan induk perusahaan. Pada awal berdirinya PT.ADM adalah hasil dari penggabungan tiga perusahaan besar pada tahun 1992, tiga perusahaan tersebut antara lain; Daihatsu Indonesia dengan saham sebesar 31,87%, Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dengan saham 61,75% dan National Astra Motor dengan saham 6,38%.

Seiring berjalannya waktu, saat ini PT.ADM semakin berkembang pesat dan mampu menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Saat ini PT.ADM tumbuh pesat dan tergabung dari satu buah Head-Office, dan empat pabrik pendukung lainnya, yaitu :

1. PT. Astra Daihatsu Motor – Head Office 2. PT. Astra Daihatsu Motor – Engine Plan 3. PT. Astra Daihatsu Motor – Casting plan 4. PT. Astra Daihatsu Motor – Stamping Plan 5. PT. Astra Daihatsu Motor – Assembling Plan

(7)

Ketiga plan (Engine plan, Casting plan, dan Stamping plan) dan juga supplier-supplier part saling bekerjasama dalam menghasilkan part yang berkualitas yang akhirnya di rakit pada PT. Astra Daihatsu Motor – Assembling Plan.

Saat ini PT.ADM juga bekerjasama dengan TOYOTA dalam membuat produk kendaraan roda empat berkualitas seperti DAIHATSU XENIA, TOYOTA AVANZA, DAIHATSU TERIOS, TOYOTA RUSH, dan produk lainnya seperti ZEBRA VAN, ZEBRA PICK UP, TARUNA, GRAND MAX. Kesemua produk yang dihasilkan tersebut dirakit di PT. Astra Daihatsu Motor – Assemling plan yang mengeluarkan produk berkualitas.

1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Astra Daihatsu Motor (ADM), merupakan perusahaan yang menjalankan

fungsi produksi. Penjualan, dan pelayanan purna jual dibantu oleh PT. Astra International Daihatsu Sales Operation yang juga berfungsi untuk melayani distribusi produksi kepada konsumen di seluruh Indonesia. PT.Astra Daihatsu Motor memiliki visi dan misi yaitu :

1. Visi

Grup DAIHATSU bertujuan untuk membangun dirinya sebagai “merk global yang dicintai diseluruh dunia” dan sebagai “grup perusahaan yang memiliki kepercayaan diri dan kebanggaan” melalui produksi mobil yang inovatif dan terkemuka di era kita.

(8)

Berkaitan dengan Visi yang menjadi falsafah group DAIHATSU, berikut adalah Misi PT.ADM :

a. Kepuasan pelanggan di seluruh dunia adalah penghargaan bagi kami.

b. Saling menghargai dan memiliki rasa kejujuran adalah pemersatu kami.

c. Hidup berdampingan secara harmonis dengan lingkungan dan masyarakat adalah tanggung jawab kami.

d. Kecepatan, terobosan, dan kepemimpinan adalah kepedulian utama kami.

e. Membuat mobil “compact” terbaik di dunia adalah tantangan kami.

1.5.3 Lokasi Produksi

Lokasi PT.Astra Daihatsu Motor yaitu sebagai berikut :

1. Kantor Pusat, Jl. Gaya Motor III No.5, Sunter II, Jakarta 14330. 2. Stamping Plant, Jl. Gaya Motor III No.2, Sunter II, Jakarta 14330.

3. Engine Plant, Jl. Maligi VI – M6, Kawasan Industri KIIC, Jl. Tol Jakarta – Cikampek Km.47, Karawang 41361, Jawa Barat.

4. Casting Plant, Kawasan Industri KIIC Lot A-5, Jl. Tol Jakarta – Cikampek Km.47, Karawang 41361, Jawa Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Novel anak tidak terlepas dari unsur-unsur pembangunnya, yakni latar tempat, waktu, dan sosial. Setiap penulis memiliki cara untuk memilih latar, seperti halnya penulis cilik

Pengembangan aplikasi menghasilkan aplikasi instant messaging yang dapat memudahkan pihak institusi dalam menyampaikan informasi penting maupun terbaru kepada civitas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa dalam rangka pelaksanaan aspek

Pada penelitian ini akan dilakukan elektrodeposisi logam Pb pada permukaan karbon aktif sekam padi bebas silika dengan perlakuan iradiasi ultrasonik sebagai bahan

Hasil selanjutnya adalah hasil data yang didapatkan dari hasil olah data peneltian pada variabel persepsi nilai pelanggan, dimana pada variabel membahas mengenai

Menurut keputusan menteri perdagangan dan industri nomor 343/KP/II/80, sewa beli adalah jual beli barang dimana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara

Seperti yang terlihat pola data tersebut bersifat stationer karena data yang ada berkisar antara 130-170, tidak ada data yang berbeda jauh, pada teorinya hasil peramalan yang paling

Apabila tidak melakukan pembayaran selama 3 (tiga) hari maka data permohonan pendaftaran akan dibatalkan / dihapus dari data base. Setelah melakukan pembayaran pendaftaran