P3 TUGAS AKHIR
“ PENGARUH PERUBAHAN BENTUK INTAKE MANIFOLD
TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR DIESEL DENGAN
METODE SIMULASI
”
by :
INDRA P.AMBARITA
4206.100.091
Dosen Pembimbing :
Semin Sanuri ST. MT
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2010
Ir. Toni Bambang PGd
.CHAPTER OUTLINE
ABSTRAK I. PENDAHULUAN III. METODOLOGI II. TINJAUAN PUSTAKA IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN VI. KESIMPULAN DAN SARAN VII. DAFTAR PUSTAKAAbstrak
Modifikasi motor diesel didunia otomotif sangat berkembang pesat pada saat ini. Tujuan dari modifikasi tersebut adalah untuk meningkatkan unjuk kerja dari motor diesel sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk melakukan usaha. Salah satu komponen mesin diesel yang dapat dimodifikasi adalah Intake Manifold dimana pada intunner pipenya terdapat venturi. Dengan memodifikasi bentuk dan merubah diameter permukaan dalam venturi, maka flow udara yang masuk ke saluran intake (intake manifold) menjadi lebih banyak volume-nya dan lebih cepat suplai udara masuk ke dalam ruang pembakaran. Dengan penambahan volume udara ini, maka kinerja pembakaran akan lebih optimal lagi karena semakin banyaknya oksigen yang membantu pada proses pembakaran (proses pembakaran memerlukan oksigen) dan semakin cepat proses pembakaran terjadi. Dengan modifikasi diameter venturi diharapkan mampu meningkatkan unjuk kerja motor diesel yang akan diuji dengan metode simulasi pada software GT-Power. Hasil simulasi ini nanti akan menunjukkan perubahan unjuk kerja motor diesel yang lebih baik dari sebelumnya yang terlihat dari perubahan BHP (k.W), BMEP (bar), SFC (g/kW.h), Efisiensi mekanik (ηm), Effisiensi Volumetrik (ηf), Brake Torque (T),( ) (g ) (η ) (η ) q ( ) Tekanan maksimum dalam silinder yang akan dibandingkan pada tiap perubahan RPM dari beberapa model venturi pada simulasi tersebut.
Kata kunci : Motor Diesel, Intake Manifold (Venturi), Unjuk Kerja Motor Diesel, GT-Power
A. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil perumusan
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil perumusan
masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu :
Apakah modifikasi bentuk dengan perubahan
diameter intake manifold (Venturi ) memberikan efek
terhadap kenaikan performansi engine ?
p
p
g
B. Batasan Masalah
c) Analisa perbandingan torsi maksimum, brake mean effective pressure
(BMEP) engine diesel, daya maksimum (BHP) , konsumsi bahan bakar
spesifik (SFC) serta flow fluida dan tekanan pada silinder engine diesel yang
dihasilkan sebelum dan setelah modifikasi bentuk dan perbesaran diameter
dihasilkan sebelum dan setelah modifikasi bentuk dan perbesaran diameter
intake manifold (venturi) berdasarkan pada hasil simulasi pada motor diesel
Yanmar L 100.
d) Variasi perbesaran diameter venturi dilakukan dengan perubahan sudut
masuk (inlet angle) dan sudut keluar (out angle ) pada venturi sebesar 25
o, 30
o,
40
o, 50
o, 60
o.
) P f
t
di
l di
li
b d
k
i i
t
(RPM
i )
e) Performa motor diesel dianalisa berdasarkan variasi putaran (RPM mesin)
yakni pada 500,1000, 1500, 2000, 2500, 3000, 3500, dan 4000 RPM.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini berdasarkan uraian diatas
adalah :
a.
Membuat intake manifold baru (Venturi) dengan berbagai bentuk
berbeda dan diameter yang bervariasi.
b.
Menganalisa efek modifikasi manifold intake (Venturi) terhadap
performansi diesel engine.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan Tugas Akhir ini
adalah :
a.
Menghasilkan
intake
manifold
baru
(Venturi)
dengan
berbagai
modifikasi bentuk dan diameter yang lebih bervariasi
modifikasi bentuk dan diameter yang lebih bervariasi.
b.
Memberikan wacana kedepan dalam modifikasi komponen diesel engine
jika terbukti perubahan intake manifold (Venturi) dapat memberikan
performansi kerja diesel lebih baik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Diesel Engine
2. Teori Aliran fluida
3. Teori Intake manifold (venturi)
4. Spesifikasi bahan bakar
b
d
d
d
b h
b k
5. Teori perbandingan udara dan bahan bakar
6. Teori dan rumus performansi Diesel Engine
Continue……
1. Teori Mesin diesel
Karakteristik
a)
Mesin diesel adalah jenis khusus dari motor bakar dalam
b)
Karakteristik mesin diesel mesin penyalaan
c)
Mesin diesel menghasilkan puntiran yang tidak tergantung pada kecepatan
mein engine.
d)
Mesin diesel juga mempunyai effisiensi panas yang lebih dari pada motor
bakar lainnya.
e)
Dengan sedikit bahan bakar untuk setiap penyediaan daya yang sama serta
penggunaan bahan bakar yang lebih murah dari pada bensin.
LANGKAH KERJA DIESEL ENGINE 4 TAK
Motor diesel 4 tak melakukan 4 kali langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol untuk menyelesaikan 1 siklus, 1 langkah torak adalah menggerakkan torak dari titik mati atas sampai titik mati bawah atau sebaliknya dalam satu siklus terjadi suatu proses isap kompressi kerja dan buang
isap, kompressi, kerja dan buang.
2. Teori Aliran Fluida
Aliran fluida pada umumnya ada 3 yaitu : 1.Laminer NRe < 2000, laminer 2 Transisi 2. Transisi 2000 < NRe < 4000, transisi 3. Turbulen 4000 < NRe, turbulen
Persamaan Reynold Number :
μ
ρ
DV
=
Re
Keterangan :D = diameter pipa penampang V = kecepatan aliran udara ρ = massa jenis fluida µ = kerapatan udara
3. Teori Intake manifold
Venturi
Venturi adalah salah satu komponen dari intake manifold yang berfungsi untuk mengatur besar kecil dan cepat tidaknya udara yang masuk ke dalam silinder yang akan mengatur besar kecil dan cepat tidaknya udara yang masuk ke dalam silinder yang akan digunakan pada pembakaran di dalam ruang bakar engine. Udara dari lingkungan akan masuk melalui intake manifold menuju intrunner pipe yang di dalamnya terdapat venturi yang nantinya akan mengatur pergerakan udara yang masuk kedalam ruang bakar engine.
4. Spesifikasi bahan bakar solar
No Karakteristik Unit Batasan Metode Uji ASTM/lain MIN MAX ASTM IP 1 Angka Setana 45 - D-6136 2 Indeks Setana 48 - D4737 3 Berat Jenis pada 15 0 C Kg/m3 815 870
D-1298/ D-4737 4 Viskositas pada 40 0C Mm2/sec 2 5 D-445
5 Kandungan Sulfur % m/m - 0.35 D-1552 6 Distilasi : T 95 0C - 370 D-86
7 Titik Nyala 0C 60 - D-93
8 Titik Tuang 0C - 18 D-97 9 Karbon Residu menit - Kelas I D-4530 10 Kandungan Air Mg/kg - 500 D-1744 11 Biological Grouth - Nihil
12 Kandungan FAME %v/v - 10 13
Kandungan
Metanol&Etanol %v/v Tak Terdetksi D-4815 14 Korosi bilah tembaga Menit - Kelas I D-130 15 Kandungan Abu %m/m - 0.01 D-482 16 Kandungan Sedimen %m/m - 0.01 D-473 17 Bilangan Asam Kuat mgKOH/gr - 0 D-664 18 Bilangan Asam Total mgKOH/gr - 0.6 D-664 19 Partikular Mg/l - - D-2276 20 Penampilan Visual -Jernih dan Terang 21 Warna No.ASTM - 3 D-1500
5. Perbandingan udara dan bahan bakar
Untuk memperoleh reaksi pembakaran yang baik diperlukan:
1. Perbandingan tertentu antara bahan bakar dengan udara.
Tabel 1 Proper Combining Proportion for Perfect Combustion Tabel 1 Proper Combining Proportion for Perfect Combustion
Fuel State Symbol cu ft O2 per cu ft O2 per lb O2 per lb air per cu ft O2 per cu ft air per cu ft fuel cu ft fuel lb fuel lb fuel lb fuel lb fuel Carbon Solid C ….. ….. 2.667 11.52 31.65 151.3 Hydrogen Gas H2 0.5 2.39 8 34.5 94.8 453 Carbon monoxide Gas CO 0.5 2.39 0.572 2.47 6.79 32.5 Sulfur Solid S ….. ….. 1 4.32 11.87 56.7 Methane Gas CH4 2 9.56 4 17.28 47.4 226.5 Ethane Gas C2H6 3.5 16.72 3.735 16.12 44.3 212 Propane Vapor C3H8 5 23.9 3.635 15.68 43.1 206.5 Butane Vaporp C4H10 6.5 31.1 3.585 15.48 42.6 203.5 Octane Liquid C8H18 ….. ….. 3.51 15.15 41.6 199
Tabel 2. 1 . (Gaseous Fuels, L. Shaidman (Editor), American Gas Association, New York, 1948.)
2. Pencampuran yang baik antara bahan bakar dengan udara. 3. Permulaan dan kelangsungan penyalaan campuran.
y
6. Rumus Performansi Motor Diesel
a) Brake Torsi dan Daya
b)Effi i
i M k
ik
Fb
T
=
P
=
2
π
NT
P
P
b)Effisiensi Mekanik
c)Fuel air ratio
d) Eff. Volumetrik
ig f ig b mP
P
P
P
−
=
=
1
η
e) Mean Effective Pressure
)
(
)
.
(
28
.
6
)
(
3dm
V
m
N
xT
n
kPa
mep
d R=
f am
m
&
&
)
(dm
V
df) Konsumsi Bahan Bakar Spesific dan Effisiensi
) ( ) / ( ) / ( kW P s g f m J mg sfc = & Identifikasi dan perumusan masalah Study Literature Buku Paper Jurnal I t t Mulai
III. METODOLOGI
YES NO Internet Tugas Akhir Data Mesin Diesel Tipe L 100 Metode Simulasi Pemodelan Komputer Perubahan diameter Venturi Dalam Intake Manifold pipe Analisa data dengan CFD dan GT‐Power KesimpulanIV. ANALISA MASALAH
4. 1 Data‐data
Spesifikasi Mesin
Model
: Yanmar L 100
Bore
: 86.00 mm
Stroke
: 70.00 mm
Displacement
: 406.00 cc
Compresion ratio
: 20.28
Intake Valve open
: 469 CA
Exhaust valve open
: 191 CA
Exhaust valve open
: 191 CA
Intake valve open
: 361 CA
Exhaust valve close
: 325 CA
Ignition System
: Compression
Fuel intake system
: Direct injection
Fuel
: Diesel
Pada sistem kerja motor diesel yanmar L 100 diperoleh data intake
trunner yang belum diberikan venturi yaitu :
Panjang intrunner pipe : 100 mm
Diameter Inlet pipe : 65 mm
Diameter Outlet pipe : 50 mm
Diameter Outlet pipe : 50 mm
4.2 Pembuatan model Venturi
Perbesaran diameter venturi dilakukan dengan melakukan variasi sudut ilet (inlet angle) dan outlet venturi (outlt angle) sehingga aliran udara yang masuk melalui venturi bervariasi. Variasi sudut venturi yang dilakukan adalah sebesar 25o, 30o, 40o,
50odan 60o. Ada 3 alternatif perubahan diameter venturi yang dilakukan yaitu :
1. Perbesaran diameter venturi dengan variasi inlet angle. 2. Perbesaran diameter venturi dengan variasi outlet angle. 3. Perbesaran diameter venturi dengan variasi inlet dan outlet angle.
1. Perbesaran diameter venturi dengan variasi inlet angle 25o , 30 o , 40 o, 50 o dan 60 o
3. Variasi perbesaran diameter inlet dan outlet Venturi
Diameter model-model venturi
4.3 Analisa Flow fluida Venturi dan Performansi
Motor Diesel
4.3.1 Analisa Flow fluida pada variasi inlet dan otlet angle
venturi.
Dengan melakukan pemodelan venturi dengan melakukan perubahan inlet dan
outlet venturi dengan autocad 2007 diperoleh dimensi diameter Venturi dan
dilakukan convert dari aoto cad ke CFD. Analisa ini dilakukan pada velocity
udara awal pada intake manifold 16 m/s pada 3500 rpm dengan temperature udara
239K dan tekanan 1 atm. Dari analisa inlet dan outlet venturi diperoleh grafik
velocity, different pressure dan turbulan kinetic energy.
Adapun hasil analisis CFD dapat ditampilkan pada
Gambar dibawah ini :
Hasil Analisa
Meshing Venturi
A. Pengaruh perbesaran inlet angle pada venturi
Adapun hasil analisis CFD dapat ditampilkan pada
grafik dibawah ini :
Maximum Velocity in Venturi vs.
Pressure Difference in Venturi vs. Inlet Angle
Pembahasan :
Grafik diatas menampilkan bahwa pressure pada inlet venturi lebih tinggi dibandingkan dengan outlet. Perbedaan tekanan di awal dan akhir venturi adalah 3300 Pa pada 30° angle, 2350 Pa pada 40° angle, 6050 pada 50° angle and 5260 Pa pada 60° angle inlet. Turbulent kinetic energy, memiliki nilai yang paling kecil pada pusat venturi. Efek aliran turbulent venturi terbesar terdapat pada model venturi 60° inlet angle. Dan nilai velocity terendah pada inlet angle 60°. Dengan velocity yang lebih rendah, perbedaan tekanan yang tinggi dan turbulen kinetic energy yang lebih tinggi dalam venturi menghasilkan kinerja motor diesel yang lebih baik. Kecepatan rendah menyediakan waktu untuk memasukkan banyak udara dan melakukan percampuran dengan fuel lebih baik. Sebuah kecepatan yang lebih rendah dari campuran, perbedaan tekanan yang lebih tinggi dan lebih tinggi bergolak efek dalam venturi dapat menghasilkan kinerja venturir lebih tinggi kecepatan rendah menyediakan perbedaan menghasilkan kinerja venturir lebih tinggi. kecepatan rendah menyediakan, perbedaan tekanan yang tinggi bisa menarik aliran massa total yang lebih tinggi dan pengaruh turbulen tinggi memberikan kualitas yang lebih baik pencampuran. Dilihat dari sini, kesimpulan dapat ditarik bahwa venturi dengan inlet angle 60 ° sudut akan memberikan kinerja tertinggi campuran pencampuran, sehingga meningkatkan mesin kinerja.
B. Pengaruh perbesaran outled angle pada venturi
Pressure Difference in Venturi vs.
Outlet Angle Turbulent Kinetic Energy vs. Outlet Angle
Maximum Velocity in Venturi vs. Outlet Angle
Pembahasan
Kecepatan aliran campuran melalui inlet venturi ke outlet dengan nilai maksimum 273,9 m / s di venturi untuk masuk sudut 25 ° seperti ditunjukkan pada tekanan di outlet venturi cukup tinggi daripada inlet kondisi untuk semua empat kombinasi venturi. Perbedaan tekanan pada awal dan akhir venturi itu dicatat sebagai 35 480 Pa untuk outlet angle 20° 37 310 Pa untuk outlet angle dicatat sebagai 35.480 Pa untuk outlet angle 20 , 37.310 Pa untuk outlet angle 30°, 42.740 Pa untuk outlet angle 40 °, 42.970 Pa untuk outlet angle 50 ° dan 43.650 Pa untuk outlet angle 60° . Adapun energi kinetik turbulen, itu sebesar nilai terendah di pusat venturi tersebut. Efek turbulent terjadi pada venturi dinding dengan sudut 50 ° memiliki energi kinetik turbulen yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan venturi lain sedangkan efek turbulen di bagian outlet angle 25°lebih rendah dengan kecepatan lebih tinggi.
Kesimpulan Sementara :p
Dengan melihat kesimpulan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jika dilakukan kombinasi antara inlet angle 60° dan outlet angle 25 ° akan menghasilkan aliran fluida yang cepat dan suplai fluida yang banyak pada proses pembakan fuel dalam ruang bakar mesin sehingga dapat menghasilkan performansi kerja mesin yang semakin tinggi.
4.3.2 Analisa Performansi Motor Diesel dengan Perbesaran Venturi
Gambar Nama Keterangan
New Membuat model simulasi GT-POST yang baru
Open Membuka file GT-POST yang sebelumnya sudah tersimpan Tile With
Template Library
Menampilkan kolom Library pada layar
Membuat Model GT-ISE Baru
Open Run Setup
Untuk membuka Run Setup Open Output
Setup
Untuk membuka output setup Open Case
Setup
Untuk membuka case setup Run
Simulation
Untuk menjalankan model yang sudah selesai dibuat
Halt / Suspend Simulation
Untuk menghentikan / menunda jalannya simulasi model
Flow Folder: EndEnvironment EngCylinder Pipe InjAF-RatioConn InjProfileConn OrificeConn - def (object) OrificeConn – bellmouth (object) ValveCamConn
Simulation jalannya simulasi model Open GT-
POST
Untuk membuka GT-POST setelah model selesai dijalankan Create Part
(ctrl + 2)
Untuk membuat (mengcopy) komponen model
Create Links (ctrl + 3)
Untuk menyambungkan antara masing-masing komponen model
FPropGas - indolene-vap (object) FPropGas - diesel-vap (object) FPropGas - n2-vap (object) FPropGas - o2-vap (object)
FPropLiqIncomp - indolene-combust (object) FPropLiqIncomp - diesel2-combust (object) FPropMixtureCombust - air (object)
Mech Folder:
EngineCrankTrain
Atribut Properti
Menghubungkan Komponen