i
KONSEP DAKWAH SYAIKH TAQIYUDDIN
AN-NABHANI DALAM AT-TAKATUL AL-HIZBIY
UNTUK MENEGAKKAN KEMBALI KHILAFAH
ISLAMIYAH GLOBAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh:
NAFISAH AZ-ZAHRAH
B0516026
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
ii
iii commit to user
iv commit to user
v MOTTO
“...Tidak ada pelindung dan pemberi pertolongan selain berasal dari sisi Allah”
Al An’am: 70
ُلْيِبَّسلا َحَضَو ُمْزَعلا َقَدَص اَذِإ
Jika ada kemauan pasti ada jalan
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teruntuk yang melapangkan hati Mengarungi samudra ilmu Yang meneguk hikmah kebaikan
Pencari ilmu, para mahasiswa dan Almamater Sebelas Maret Surakarta tercinta
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas pertolongan dan ketetapan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul Konsep Dakwah Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dalam at-Takatul al-Hizbiy
untuk Menegakkan kembali Khilafah Islamiyah Global.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat dituntaskan berkat dukungan dan pengarahan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Warto, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntaskan penelitian ini.
2. Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D., selaku Kepala Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dorongan dan kesempatan sehingga penulis dapat menuntaskan studi dengan baik.
3. Afnan Arumi, S.HI., M.A., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan dorongan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
viii
4. Dr. Suryo Ediyono, M. Hum., selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan kepada penulis dengan segala kesabaran dan keikhalsannya.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya atas seluruh ilmu yang telah diberikan.
6. Para penguji skripsi: Dr. Eva Farhah, M.A., Ph.D., Ahmad Jazuli, S.S., M.A., Dr. Suryo Ediyono, M.Hum., Muh Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag.
7. Rekan-rekan Sastra Arab sebagai sahabat tanpa sekat angkatan 2016, atas kebersamaan yang telah dilalui selama empat tahun.
8. Teman satu Mainstream Kajian Timur Tengah: Utami, Karim, Pahlevi, Isti, Ashlihli, dan Diah.
9. Sahabat Rindu Solo: Mbak Habibah, Mbak Susi, Mbak Ristu, Mbak Istiqomah, dr. Nisa, Sabila, Lintang, April, Putri, Mbak Agustia, Zulaikhah, Zakia, Azizah, Nurlita.
10. Sahabat Mar’atus Shalihah: Mbak Nani, Thowy, Marianti, Melliana yang terus memacu penulis untuk terus berkomitmen menyelesaikan setiap kewajiban.
11. Teman-teman BPM dan pengurus LAZIS UNS yang telah memberikan banyak ilmu dan berbagai pengalaman.
ix
12. Rekan-rekan PKM: Septantia, Yeyen, Putri, Nurul dan Zulaikhah yang telah bahu-membahu menyelesaikan kewajiban kepada Universitas di semester terakhir.
13. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi.
14. Para translator di TSI yang banyak memberikan dukungan moral melalui karya-karyanya bagi penulis selama penelitian di masa pandemi ini.
15. Seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Sehubung dengan itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sastra Arab khususnya dan pembaca lain pada umumnya.
Surakarta, 05 Januari 2021
Penulis
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/u/1987. Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.
Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan menghafal, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat perannya yang penting untuk pembahasan ini.
Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsosnan, penulisan ta’ul-marbu>thah, dan penulisan kata sandang
yang dilambangkan dengan (
لا
) adalah sebagai berikut:A. Penulisan Konsonan
No Huruf Arab
Nama Kaidah Keputusan Bersama
Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Perubahan 1
ا
AlifTidak dilambangkan Tidak
dilambangkan
xi 2
ب
Ba>’ B B 3ت
Ta>’ T T 4ث
Tsa>’ S Ts 5ج
Ji>m J J 6ح
Cha>’ H Ch 7خ
Kha>’ Kh Kh 8د
Da>l D D 9ذ
Dza>l Z Dz 10ر
Ra>’ R R 11ز
Zai Z Z 12س
Si>n S S 13ش
Syi>n Sy Sy 14ص
Sha>d S Sh 15ض
Dha>d D Dh 16ط
Tha>’ T Th 17ظ
Dza>’ Z Zh 18ع
‘ain ‘ ‘ 19غ
Ghain G Gh 20ف
Fa>’ F F 21ق
Qa>f Q Q commit to userxii 22
ك
Ka>f K K 23ل
La>m L L 24م
Mi>m M M 25ن
Nu>n N N 26و
Wau W W 27ه
Ha>’ H H 28ء
Hamzah ‘ ‘ jika di tengahdan di akhir
29
ي
Ya>’ Y YB. Penulisan Vokal
1. Penulisan vokal tunggal
No Tanda Nama Huruf Latin Nama
1
َ
Fatchah A A2
َ
Kashrah I I3
َ
Dhammah U UContoh:
َبَتَك
: katabaَبِسَح
: chasibaَبِتُك
: kutibaxiii
2. Penulisan vokal rangkap
No Harakat/Huruf Nama Huruf Latin Nama
1
ْىَى
fatchah/ya>’ Ai a dan i 2ْوَ ى
fatchah/wau Au a dan u Contoh:َفْيَك
: kaifaَلْوَح
: chaula3. Penulisan Maddah (Tanda Panjang)
No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama
1
اَى َى
fatchah/alif atau ya< A> a bergaris atas 2ْىِى
kashrah/ya> Ī i bergaris atas 3ْوُ ى
dhammah/wau Ū u bergaris atas Contoh:َلاَق
: qa>laَلْيِق
: qi>laىَمَر
: rama>ُلْوُقَ ي
: yaqu>lu A. Penulisan Ta’ul-Marbuthah1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya
xiv
al, serta bacaan yang kedua kata itu terpisah maka ta>’ul-marbu>thah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
2) Perubahannya adalah ta>’ul-marbu>thah berharakat fatchah, kasrah atau dhammah dan pelafalanya dilanjutkan dengan kata selanjutnya trasnsliterasinya dengan t, sedangkan ta>’ul-marbu>thah sukun/mati transliterasinya h, contoh:
ُةَرَّوَ نُمْلا ُةَنْ يِدَمْلا
: Al-Madi>nah Al-Munawwarah atau Al-Madi>antul-Munawwarahُةَحْلَط
: ThalchahB. Syaddah
Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan tanda ) ّ (
transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah:
اَنَّ بَر
: Rabbana>ا
وُّرل
ُح
: Ar-Ru>chةَدِّيَس
: Sayyidah C. Penanda Ma’rifah (لا)1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
b) Kata sandang yang diikuti huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah: commit to user
xv
ُلُجَّرلا
: Ar-rajuluُةَدِّيَّسلا
: As-sayyidatuُمَلَقلا
: Al-qalamuُلَلاَلجا
: Al-jala>lu2) Perubahannya adalah sebagai berikut:
a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis
al- dan ditulis l- apabila ditengah kalimat, contohnya adalah:
ُدْيِدَلجا ُمَلَقلا
: Al-qalamul-jadi>duَ
لا
ُةَرَّوَ نلا ُةَنْ يِد
: Al-madi>natul-Munawwarahb) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:
َّرلا
ُلُج
: A’r-rajuluلا
ِّيَّس
ُةَد
: A’s sayyidatu D. Penulisan KataSetiap kata baik ism, fi’l charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. untuk
charf wa dan fa pentransliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah
sebagi berikut:
نِإَو
َْيِقِزَّرلا ُرْ يَخ َوَُلَ للهاَّ ّ
: Wa inna>’l-La>ha lahuwa khairu’r-ra>ziqi>nَناَزْ يِلاَو َلْيَكلا اْوُ فْوَأَف
: Fa auful-kaila wal-mi>za>nِمْيِحَّرلا ِنَْحَّْرلا للها ِمْسِب
: Bismi’l-La>hi’r-Rachma>ni’r-Rachi>mَّنِإا
َنْوُعِجاَر ِهْيَلِإ َّنِإَو لله
: Inna> li’La>hi wa inna> ilaihi ra>ji’u>nxvi
E. Huruf Kapital
Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam bahasa transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:
لْوُسَر َّلَِّإ دَّمَُمُ اَمَو
: Wa ma> Muchammadun Illa> rasu>lunُدْمَْلْا
ِّبَر لله
َْيِمَلاَعْلا
: Al-Chamdu li’l-La>hi rabbil-‘a>lami>nُنآْرُقلا ِهْيِف َلِزْنُأ يِذَّلا َناَضَمَر ُرْهَش
: Syahru Ramadha>na’l-ladzi> unzilafihi’l-Qur’a>n
xvii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... x
DAFTAR ISI ... xvii
GLOSARY ... xx
ABSTRAK ... xx
ABSTRACT ... xxi
صخللا
... xxiiiBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Batasan Masalah ... 10
F. Landasan Teori ... 10
G. Data dan Sumber Data ... 13
H. Metode Penelitian ... 14
I. Sistematika Penulisan ... 15
BAB II PROFIL SYAIKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI A. Biografi 1. Riwayat Pendidikan Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani ... 19
2. Aktivitas Politis ... 22
3. Karya-Karya Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani ... 27 B. Pemikiran Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani
xviii
2. Kepribadian Islam ... 32
3. Pandangan Terhadap Masyarakat ... 34
4. Peradaban ... 35
5. Makna Kebangkitan Manusia ... 41
BAB III KHILAFAH ISLAMIYAH GLOBAL A. Khilafah Secara Umum ... 44
B. Lingkup Kekuasaan Khilafah 1. Masa Nabi ... 47
2. Bidang Kebudayaan ... 49
3. Bidang Ekonomi ... 49
4. Bidang Politik ... 50
C. Keruntuhan dan Upaya Menegakkan Khilafah 1. Latar Belakang Kemunduran ... 52
2. Dampak Keruntuhan Khilafah ... 53
3. Upaya Menegakkan Khilafah ... 56
D. Dakwah Khilafah Islamiyah ... 60
BAB IV: KONSEP DAKWAH UNTUK MENEGAKKAN KHILAFAH ISLAMIYAH GLOBAL A. Bentura Peradaban 1. Islam Sebagai Ideologi ... 73
2. Kebangkitan Islam ... 75
B. Peradaban Khilafah ... 75
C. Tahapan Dakwah Khilafah Islamiyah 1. Metode Kenabian a. Tahapan Sembunyi-Sembunyi ... 79
b. Tahapan Terang-Terangan ... 79
c. Dakwah di Luar Mekah ... 81
2. Metode an-Nabhani a. Tatsqif ... 83
b. Tafa’ul ma’a Ummah ... 86
c. Thalab an-Nusrah ... 88
D. Karakteristik Gerakan Dakwah di Dunia Islam 1. Partai-Partai politik ... 90 2. Gerakan Kemaslahatan ... 92 3. Faktor Kegagalan a. Landasan Ide ... 93 b. Metodologi ... 94 c. Kesadaran Anggota ... 95
d. Ikatan dalam Gerakan ... 96 E. Relevansi Penerapan Konsep Dakwah Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dengan Nasiosentris ... 99 commit to user
xix BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106 B. Saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN ... 113 commit to user
xx GLOSARY
K
Kaffah: Kata berbahasa Arab yang artinya menyeluruh, totalitas. M
Mabda’ : Sebuah istilah dalam bahasa Arab untuk menyebut Ideologi. Manhaj Kenabian : Kata berbahasa Arab yang artinya jalan, metode.
Mujtahid : Predikat untuk seorang ulama yang mampu menggali sebuah hukum dari sumber hukum Islam.
Q
Qadhi : Jabatan untuk posisi penegak hukum atau yudikatif. S
Syaikh : Sebuah kata dalam bahasa Arab yang bermakna ahli agama Islam, pemimpin atau tetua.
T
Tasqif : Model pembelajaran Islam yang dilakukan untuk transfer pengetahuan dan pembinaan.
xxi ABSTRAK
Nafisah Az-zahrah. B0516026. 2021. Konsep Dakwah Syaikh Taqiyuddin
An-Nabhani dalam at-Takatul al-Hizbiy untuk Menegakkan Kembali Khilafah Islamiyah Global. Skripsi: Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini membahas: (1) Biografi Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dan Pemikirannya. (2) Makna khilafah Islamiyah (3) Konsep dakwah Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dalam menegakkan khilafah Islamiyah global dari kitab
at-Takatul al-Hizbiy.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan biografi dan pemikiran Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani. (2) Mendeskripsikan makna khilafah Islamiyah. (3) Menjelaskan konsep dakwah Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam menegakkan kembali khilafah Islamiyah global berdasarkan kitab at-Takatul
al-Hizbiy.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani adalah tokoh pemikir dan mujtahid Islam yang memiliki pandangan menyeluruh terhadap Islam untuk hadir dalam mengatur kehidupan. Permasalahan yang terjadi di dunia Islam karena tidak menerapkan seluruh peraturan Islam dengan mengambil ide sekuler dan sosial sebagai cara hidup. (2) Khilafah Islamiyah adalah sebuah institusi global yang menerapkan hukum Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Khilafah Islamiyah merupakan peradaban yang berdiri sejak zaman Nabi sampai runtuhnya Utsmaniyah. Khilafah dipandang sebagai solusi permasalahan dunia Islam, sehingga sampai hari ini masih terdapat beberapa gerakan Islam yang memperjuangkannya. (3) Konsep dakwah menegakkan kembali khilafah Islamiyah global menurut Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani harus sesuai dengan manhaj (metode) kenabian yaitu penyampaian pemikiran Islam tanpa kontak fisik.
Kata Kunci: Konsep dakwah, Khilafah Islamiyah, Metode kenabian.
xxii ABSTRACT
Nafisah Az-zahrah. NIM B0516026. 2021. The Concept Preaching of Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani in at-Takatul al-Hizbiy to Resurrected the Global Islamic Caliphate. Thesis: Study Program of Arabic Literature, Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University of Surakarta.
This study discusses (1) Biography of Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani and his thoughts (2) The meaning of Islamic caliphate (3) The concept of preaching carried by Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani to resurrected the global Islamic caliphate from the book of at-Takatul al-Hizbiy.
The objectives of this study are (1) Describe the biography and thoughts of Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani. (2) Describe the meaning of Islamic caliphate (3) Explain the concept of preaching by Shaykh Taqiyuddin an-Nabhani in resurrected the global Islamic caliphate based on the book of at-Takatul al-Hizbiy.
The result of this research can be concluded in three points: 1. Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani is Islamic thinker and mujtahid figure who has comprehensive view of Islam to be present in managing life. The problem that occured in the Islamic world because not applying all of Islamic regulation by taking secularism and social ideas as a way of life. (2) Islamic caliphate is a global institution that applies Islamic law in all aspects of life. Caliphate is a civilization that existed from the prophet period until the collapse of Ottoman caliphate. The caliphate is considered as a solution the problems of Islamic world, so today there are still some Islamic organization fighting for it. (3) The concept of preaching to resurraction the Islamic caliphate according to Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani must be following the prophetic manhaj (method) without physical contact and preaching Islamic thought.
Keyword: Concept of preaching, Islamic caliphate, Prophetic method.
xxiii