• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL DAN DIETANOLAMIDA SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM PEMBUATAN ASPAL EMULSI TESIS. Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL DAN DIETANOLAMIDA SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM PEMBUATAN ASPAL EMULSI TESIS. Oleh"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL

DAN DIETANOLAMIDA SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM

PEMBUATAN ASPAL EMULSI

TESIS

Oleh

IRWAN PANDAPOTAN HARAHAP

107006009/KIM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

(2)

PENGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL

DAN DIETANOLAMIDA SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM

PEMBUATAN ASPAL EMULSI

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Kimia pada Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Oleh

IRWAN PANDAPOTAN HARAHAP

107006009/KIM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

(3)

Judul : PENGGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL DAN DIETANOL AMIDA SEBAGAI BAHAN

ADITIF DALAM PEMBUATAN ASPAL EMULSI Nama Mahasiswa : IRWAN PANDAPOTAN HARAHAP

Nomor Pokok : 107006009

Program Studi : Magister Ilmu Kimia

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Tamrin, M.Sc Dr. Marpongahtun, M.Sc Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Dekan,

Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D Dr. Sutarman, M.Sc

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 13 Agustus 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Tamrin, M.Sc Anggota : 1. Dr. Marpongahtun, M.Sc

2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D 3. Dr. Hamonangan Nainggolan, M.Sc 4. Prof. Harlem Marpaung

(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

PENGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL DAN DIETANOLAMIDA SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM

PEMBUATAN ASPAL EMULSI

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengakui semua karya tesis ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali kutipan dan ringkasan yang tiap satunya telah dijelaskan sumbernya dengan benar

Medan, 13 Agustus 2012

(6)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap berikut gelar : Irwan Pandapotan Harahap, S.Si Tempat dan Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 17 Maret 1984

Alamat Rumah : Jl. Dr. Payungan Dalimunte, Gg Lestari No.5 Padangsidimpuan Utara

Telepon/HP : 0634-21995/085296459964

Email : irwan_pandapotanhrp@yahoo.com Instansi Tempat Bekerja : PT. Smart ,Tbk (Sinarmas Group) Alamat Kantor : Jl. Belmera Baru III, Belawan II, Medan Telepon/Faks/Hp : 061-6940694

DATA PENDIDIKAN

SD : SD Negeri 142789 Sipirok, Tapsel Tamat : 1996 SMP : SLTP Negeri 1 Sipirok, Tapsel Tamat : 1999 SMU : SMU Negeri 1 Sipirok, Tapsel Tamat : 2002 D-3 : D3 Kimia Industri FMIPA USU Tamat : 2006 Strata-1 : Kimia FMIPA USU Tamat : 2009 Strata-2 : Program Studi Magister Ilmu Kimia USU Tamat : 2012

(7)

PENGUNAAN SURFAKTAN TWEEN 80, POLIVINIL ALKOHOL DAN DIETANOLAMIDA SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM

PEMBUATAN ASPAL EMULSI

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang aspal emulsi dengan menggunakan surfaktan Tween 80, Polivinil Alkohol (PVA) dan Dietanolamida. Aspal emulsi dapat dibuat dengan mencampurkan variasi perbandingan aspal yang terlebih dahulu dipanaskan pada suhu 120oC dengan variasi air yang dipanaskan pada suhu 55oC dan variasi surfaktan Tween 80, Polivinil Alkohol dan Dietanolamida kemudian ditambahkan secara perlahan-lahan dan diaduk dengan agitator selama 5 menit dengan komposisi maksimum perbandingan aspal, air dan surfaktan (75:15:10). Penggunaan surfaktan Tween 80, Polivinil Alkohol, dan Dietanolamida sebagai aditif dalam campuran aspal emulsi dapat meningkatkan viskositas dimana viskositas dari variasi perbandingan Aspal emulsi 75:15:10 dengan menggunakan surfaktan Tween 80 tertinggi 16100 cP dan terendah 1000 cP sedangkan pada Polivinil Alkohol tertinggi 20000 cP dan terendah 4000 cP dan Dietanolamida tertinggi 10000 cP dan terendah 900 cP sementara untuk aspal murni tertinggi 9100 cP dan terendah 1000 cP. Energi aktivasi (Ea) yang diperoleh pada variasi perbandingan Aspal Emulsi menggunakan surfaktan Tween 80 adalah 70.5164 Kj/mol, Poilivinil Alkohol (PVA) 60.3570 Kj/mol dan Dietanolamida (DEA) 82.6867 Kj/mol, Ini membuktikan bahwa surfaktan yang digunakan dapat meningkatkan energi aktivasi, semakin tinggi konsentrasi variasi perbandingan Aspal emulsi semakin tinggi Energi aktivasinya. Pada penentuan % padatan, jumlah padatan yang diperoleh meningkat dengan penambahan surfaktan yaitu menggunakan Tween 80 adalah 84.68%, Poilivinil Alkohol (PVA) 84.88% dan Dietanolamida (DEA) 83.83%. Dan hasil morfologi dengan SEM memperlihatkan adanya perubahan struktur setelah penambahan surfaktan. Spektrum FTIR menunjukkan adanya ikatan antara aspal dengan surfaktan dan adanya gugus yang bertambah setelah aspal dicampurkan dengan surfaktan.

(8)

THE USE OF SURFACTANT TWEEN 80, POLYVINYL ALCOHOL AND DIETANOLAMIDA AS ADDITIVES IN THE MANUFACTURE OF

ASPHALT EMULSION

ABSTRACTS

It has been done the research about asphalt emulsion by using Surfactant tween 80, Polyvinyl alcohol (PVA) and Dietanolamida. Asphalt emultion can be made

by mixing asphalt ratio variation, heated first at 1200C with water variation heated at

temperature 550C, and then the Surfactant tween 80 variation, Polyvinyl alcohol and

Dietanolamida added slowly and stirred with agiator for 5 minutes at maximum comparison of asphalt, water and Surfactant ratio (75:15:10). The use of Surfactant tween 80, Polyvinyl alcohol and Dietanolamida as additives in asphalt emulsion mixture can increase the viscosity, wherein the viscosity of asphalt emultion comparison variation at 75:15:10 is using the highest Surfactant tween 80 , 16100 cP and the lowest 1000 cP while the highest Polyvinyl alcohol is 20000 cP and the lowest is 4000 cP, and the highest Dietanolamida is 10000 cP and the lowest is 900 cP, while the highest pure asphalt is 900 cP and the lowest is 1000 cP. Obtained activation energy (Ea) in the ratio variation of asphalt emulsion that using Surfactant tween 80 is 70.5164 Kj/mol, 60.3570 Kj/mol using Polyvinyl alcohol (PVA) and 80.6867 Kj/mol using dietanoamida. This proves that the Surfactant used is able to increase the activation energy, the higher concentration of asphalt emulsion ratio variation the higher activation energy. In defining the % solid, the obtained amount of solids increased by addition of 84.64 % of Surfactant tween, 80.88 % of Polyvinyl alcohol (PVA) and 83.83 % Dietanolamida (DEA). And the result of the morphologi with SEM shows the change in structure after addition of Surfactant. FTIR spectrum shows the bond between asphalt and Surfactant ang the group that grew after mixing asphalt and Surfactant.

(9)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmad dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “Penggunaan surfaktan Tween 80, Polivinil Alkohol dan Dietanolamida sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal emulsi” ini dapat diselesaikan.

Dengan diselesaikannya tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp. A(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Dr. Sutarman, M.Sc, Ketua Program Studi Magister Ilmu Kimia Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D, dan Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Kimia Dr. Hamonangan, M.Sc atas kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya ditujukan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Tamrin, M.Sc selaku Pembimbing Utama dan Ibu Dr.Marpongahtun, M.Sc selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan perhatian, dorongan, bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran menuntun dan membimbing penulis hingga selesainya penelitian ini.

2. Bapak Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D, Bapak Dr. Hamonangan, M.Sc, Bapak Prof. Dr. Harlem Marpaung, selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk menyelesaikan tesis ini.

3. Ibu Dr. Yugia Muis, M.Sc selaku Kepala Laboratoium Polimer FMIPA USU beserta staf atas fasilitas dan sarana yang diberikan selama penelitian.

(10)

4. Kepala Laboratorium Penelitian FMIPA USU, Kepala Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU, Kepala Laboratorium Penelitian FMIPA UGM, dan Kepala Laboratorium PT. Smart, Tbk dalam bantuannya menganalisa sampel.

5. Ayahanda Armen Dame Harahap, SH, MM dan Ibunda Rosmawaty Siregar, serta adik-adik saya Ramadhan Saleh Harahap, Anita Rosanna Harahap, Muhammad Bismar Harahap, Rajali Haris Harahap, Rajali Hadi Harahap yang telah memberikan do’a restu serta dorongan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

6. Rekan-rekan Angkatan 2010, Mulia, Ridwan, Kak Evi, Kak Mawar, Ami, Riani, Angel, Pita dan Rekan-rekan Kimia Industri 2003, Sulwan, Bahri, Dani, Didi, Amir, Lusi, Husni, Nasrun, dan kawan-kawan lain yang tidak bisa kusebutkan satu persatu atas kekompakan dan kerjasamanya yang baik selama perkuliahan maupun selama penelitian. dan Rekan-rekan kerja di PT. Smart Tbk (Group C) yang telah banyak memberikan motivasi, dorongan dan doa.

7. Teman-teman penelitian Ibu Sukatik, Pak Kurnia, Lisik, Sigit, Putra dan Bang Edy yang telah banyak membantu memberikan dorongan moril selama menyelesaikan pendidikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pihak pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya semoga tesis ini bermanfaat bagi penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan untuk masa yang akan datang.

Hormat Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix DAFTAR ISTILAH x BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 5 1.3 Pembatasan Masalah 5 1.4 Tujuan Penelitian 5 1.5 Manfaat Penelitian 6 1.6 Metodologi Penelitian 6 1.7 Lokasi Penelitian 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Aspal 8

2.1.1 Sumber Aspal 10

2.1.2 Kandungan Aspal 11

2.1.3 Jenis-jenis Aspal 12

2.2 Aspal Emulsi 14

2.2.1 Jenis-jenis Aspal Emulsi 15

2.2.2 Emulsi 16

2.3 Emulsifier/Surfaktan 17

2.3.1 Jenis-jenis surfaktan 18 2.3.2 Hydrophilic – liphophilic Balance (HLB) 21 2.3.3 Metode HLB untuk memilih surfaktan 23

2.4 Tween 80 25

2.5 Polivinil Alkohol (PVA) 25

2.6 Dietanol Amida 27

2.7 Viskositas 29

2.7.1 Konsep Viskositas 29

2.8 Energi Aktivasi 35

(12)

2.10 Scaning Elektron Microscopy (SEM) 38 BAB 3 METODOLOGI 39 3.1 Bahan-Bahan 39 3.2 Alat-Alat 39 3.3 Prosedur Penelitian 39

3.3.1 Preparasi Aspal, air dan surfaktan 39 3.3.2 Proses Pembutan Aspal Emulsi 40 3.3.3 Karakterisasi Aspal Emulsi 40 3.3.3.1 Karakterisasi Dengan Uji Viskositas 40 3.3.3.2 Penentuan Energi Aktivasi 41 3.3.3.3 Karakterisasi Uji % Padatan 41 3.3.3.4 Karakterisasi Dengan FTIR 42 3.3.3.5 Karakterisasi Dengan SEM 42

3.4 Bagan Penelitian 44

3.4.1 Proses Pembuatan Aspal Emulsi 44

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 45

4.1 Hasil dan Analisis Pengujian Viskositas 45 4.2 Hasil dan Analisis Penentuan Energi Aktivasi 51 4.3 Hasil dan Analisis Pengujian % Padatan 55 4.4 Hasil dan Analisis Dengan Spektroscopy FT-IR 58 4.5 Hasil dan Analisis Pengujian dengan SEM 60

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 65

5.1. Kesimpulan 65

5.2. Saran 66

DAFTAR PUSTAKA 67

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Data Jenis Pengujian dan Persyaratan Aspal grade 60/70 14 Tabel 2.2 Tingkatan Aspal Emulsi Berdasarkan ASTM dan AASHTO 15 Tabel 2.3 Aktivitas dan Harga HLB Surfaktan 21 Tabel 2.4 Harga HLB Beberapa Surfaktan 22 Tabel 2.5 Angka HLB untuk Beberapa Senyawa Organik cair 24 Tabel 2.6 Karakter fisik Polivinil Alkohol 27 Tabel 2.7 Koefisien Viskositas dari Beberapa Fluida 31 Tabel 2.8 Perbedaan antara Viskositas Cairan dengan Viskositas Gas 34 Tabel 4.1 Viskositas Aspal Murni 45 Tabel 4.2 Viskositas Aspal : Air : Tween 80 46 Tabel 4.3 Viskositas Aspal : Air : Polivinil Alkohol 47 Tabel 4.4 Viskositas Aspal : Air : Dietanolamida 48 Tabel 4.5 Data Percobaan Penentuan Energi aktivasi 51 Tabel 4.6 Hasil Energi Aktivasi dari Variasi Aspal : Air : Surfaktan 54 Tabel 4.7 Penentuan % Padatan Variasi Perbandingan Aspal : Air : Surfaktan 56

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman Gambar 2.1. Struktur Aspal 9 Gambar 2.2. Produksi Aspal dari Hasil Penyulingan Minyak Bumi 10 Gambar 2.3. Struktur Asphaltenes 11

Gambar 2.4. Struktur Saturate 12

Gambar 2.5. Contoh Aplikasi Aspal Emulsi 14 Gambar 2.6. Struktur Molekul Tween 80 25 Gambar 2.7. Struktur Polivinil Alkohol 26 Gambar 4.1. Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi 49

Perbandingan Aspal Emulsi 55:35:10

Gambar 4.2. Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada variasi 49 Perbandingan Aspal Emulsi 75:15:10 dan Aspal Murni 100

Gambar 4.3. Grafik Hubungan Antara ln 1/η dan 1/T 53 Gambar 4.4. Grafik % Padatan Variasi Perbandingan Aspal, Air dan Surfaktan 56 Gambar 4.5. Foto SEM Aspal dengan perbesaran 500 kali 61 Gambar 4.6. Foto SEM Campuran Aspal dengan Tween 80 dan Air dengan 62

Perbesaran 500 kali

Gambar 4.7. Foto SEM Campuran Aspal dengan Polivinil Alkohol dengan 63 Perbesaran 500 kali

Gambar 4.8. Foto SEM Campuran Aspal dengan Dietanolamida dengan 64 Perbesaran 500 kali

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman Lampiran 1. Spektrum Campuran Aspal, Emulsi Tween 80 Dan Air 75:15:10 72 Lampiran 2. Spektrum Campuran Aspal, PVA Dan Air 75:15:10 73 Lampiran 3. Spektrum Campuran Aspal, Dietanolamida 80 Dan Air 75:15:10 74 Lampiran 4. Spektrum Aspal 75 Lampiran 5. Foto Bahan-bahan Penelitian 76 Lamipran 6. Foto Pengujian Viskositas Aspal Emulsi menggunkan 77

Surfaktan Tween 80, Polivinil Alkohol, Dietanolamida

Lampiran 7. Foto Pengujian Jumlah % Padatan 78 Lampiran 8. Foto Peralatan Penelitian 79 Lampiran 9. Penentuan Energi Aktivasi Aspal Emulsi menggunakan 80

Surfaktan Tween 80, Polivinil Alkohol, Dietanolamida

Lampiran 10. Tabel Viskositas Faktor 91 Lampiran 11. Amidasi Metil Ester Asam lemak Minyak Kelapa Menggunakan 92

Dietanolamina.

Lampiran 12. Tabel spesifikasi aspal emulsi anionik 93 Lampiran 13. Tabel spesifikasi aspal emusi 94

(16)

DAFTAR ISTILAH

AOAC : Association of Official Agricultural Chemists ASTM : American Standart for Testing and Material CGS : Centimeter Gram Sekon

CMS : Cationic Medium Setting cP : Centie Poise

CRS : Cationic Rapid Setting CSS : Cationic Slow Setting DEA : Dietanolamida

Ea : Energi Aktivasi

FT-IR : Fourier Transform Infra Red H FMS : Hoat Float Medium Setting HLB : Hydrophyle Lypophyle Balance HMAC : Hot Mix Asphalt Concrete MC : Medium Curing

MS : Medium Setting Pa.s : Pascal Second PVA : Polivinil Alkohol RC : Rapid Curing RS : Rapid Setting

SEM : Scanning Electron Microscopy SC : Slow Curing

SI : Satuan Internasional SS : Slow Setting

Referensi

Dokumen terkait

hipotesis penelitian; dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berpikir penelitian & landasan teori yang telah dipilih. hipotesis statistik; dirumuskan secara

Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang akan menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penilai dan Tim Penaksir Harga

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis

[r]