• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN. Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN. Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, strategi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi.

3.1.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh suatu grup usaha Airmark Aviation Singapore yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dibidang penerbangan/Airlines. Kegiatan utama dari perusahaan ini adalah sebagai penyedia jasa angkutan udara (Air charter), khususnya untuk angkutan barang (Cargo Handling) di bandara-bandara utama di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, Filipina, dan Indonesia utamanya.

Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 2002 dan berlokasi di Wisma Asia Jl. Warung Buncit Raya no.2 Jakarta Selatan – Indonesia. Adapun profile lengkap dari berdirinya PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah sebagai berikut :

a. Surat persetujuan PMA dari BKPM No. 157/I/PMA/2002 dan No. Kode Proyek 6303-31-13.832 Tanggal 19 Maret 2002.

(2)

b. Akte Pendirian Perusahaan di kantor notaris Ny. Endang Sugiharti Antariksa S.H. No. 12 Tanggal 20 Maret 2002.

c. Surat Keterangan Terdaftar sebagai Wajib Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak, KPP-PMA V, Departemen Keuangan Republik Indonesia No. PEM-43/WPJ.07/KP.0603/2002 dengan NPWP: 02.193.829.5-058.000 Tanggal 22 Maret 2002.

d. Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Repulik Indonesia dalam bentuk Kepmen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-05680 HT.01 TH.2002 Tanggal 5 April 2002.

e. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Pemerintah DKI Jakarta No. 1802/1.824.5/VIII/2003 Tanggal 22 Agustus 2002.

f. Surat Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 090316235787 Tanggal 2 Mei 2002.

Selain sejak berdirinya perusahaan hingga saat ini, kegiatan operasi angkutan udara sudah dapat berjalan dengan baik dengan dasar :

a. Surat Ijin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan No. SKEP/94/V/2002 Tanggal 20 Mei 2002.

b. Surat Ijin Operasi “Air Operator Certificate” dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan No. AOC/121-018 Tanggal 02 Juli 2002.

(3)

Maksud dan Tujuan dari didirikannya PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah bermaksud untuk menghubungkan kepulauan Nusantara melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam angkutan udara niaga tidak berjadwal. Dan bertujuan untuk membantu menciptakan kepastian kepada para pelaku bisnis yang berkaitan dengan penyebaran hasil produksi dan menciptakan peluang agar laju pertumbuhan angkutan udara nasional akan bertumbuh secara sehat, pesat, efektif, dan efisien.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan jasa angkutan udara yang terbaik dan paling terpercaya dalam industri penerbangan. Untuk mewujudkan visi tersebut PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines mempunyai misi sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pengguna jasa angkutan udara, sehingga kepercayaan pengguna jasa akan semakin terus meningkat.

b. Menciptakan iklim angkutan udara nasional khususnya angkutan udara niaga yang menjunjung tinggi faktor keselamatan, pelayanan, kenyamanan, tepat waktu dan handal serta efisiensi dan efektifitas usaha.

c. Pelaksanaan kegiatan perusahaan menganut norma-norma dan etika bisnis sehingga operasi perusahaan selalu menghormati kepentingan

(4)

lain dengan tidak mengabaikan pola dan strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3.1.3 Strategi Perusahaan

Berkaitan dengan usaha yang dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan untuk dapat meningkatkan produktifitas serta menjamin tercapainya tujuan perusahaan, maka PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines merasa perlu untuk menetapkan beberapa kebijakan dan strategi, diantaranya :

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah strategi yang diterapkan perusahaan dalam rangka merebut pasar yang ada dengan menyusun metode atau cara yang membuat calon pelanggan akan tertarik dan percaya untuk menggunakan jasa angkuan udara yang ditawarkan. Strategi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

a. Kerjasama kemitraan

Salah satu kerjasama kemitraan adalah dengan menjadi anggota IATA (International Air Transportation Association) dan kerjasama dengan organisasi lain yang dapat mendukung usaha transportasi seperti asosiasi pengirim kargo (cargo agents), perusahaan atau produsen skala menengah ke atas, Multinational

(5)

b. Promosi

Promosi merupakan faktor yang sangat penting untuk memperkenalkan perusahaan dan produknya pada pasar. Berbagai upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan merk dagang dan produknya antara lain, melalui pengiklanan pada media Cargo

Journal, Airline Business Magazine, IATA Cargo Agent Bulletin,

dan juga melalui web site. c. Kualitas Produk

Pasar jasa angkutan udara niaga baik untuk kargo maupun penumpang adalah pasar yang sangat sensitif terhadap kualitas produk. Para pengguna jasa yang ada menuntut adanya produk berkualitas prima, bahkan eksklusif dan mewah, namun dengan harga murah. Oleh karena itu perusahaan dengan sadar memberikan perhatian terhadap hal-hal seperti : pemilihan type pesawat yang layak, kualitas layanan terbaik, keamanan, dan ketepatan waktu. 2. Pengadaaan pesawat yang sesuai dengan standar dan peraturan, serta

memiliki ijin dari pemerintah.

3. Strategi Perawatan dan Perbaikan Pesawat

Program perawatan dan perbaikan akan dilaksanakan dengan mengacu pada CASR (Civil Aviation Safety Regulation) maupun ketentuan lainnya serta service bulletin yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat pesawat udara yaitu dengan bekerjasama dengan Maintenance

Provider yang ditunjuk, dimana secara langsung teknisi perusahaan

(6)

Udara akan melakukan supervisi pelaksanaan program maintenance yang ada.

4. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia terkait dengan penyiapan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan profesional yang akan mengoperasikan dan menjalankan kegiatan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap operasi perusahaan, hal-hal yang dilakukan berkaitan dengan pengembangan SDM adalah sebagai berikut :

ƒ Perekrutan pegawai, calon pegawai harus dipilih dari seseorang yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang mendukung tugas dan tanggung jawabnya.

ƒ Pelatihan (Training), untuk membentuk tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan, maka perlu dilakukan training sesuai tugas masing-masing personil dengan materi sesuai dengan tujuan perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya.

ƒ Pengembangan keahlian (Up-grading), yaitu mengirim pegawai perusahaan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan bidang pekerjaannya, sehingga dapat menunjang operasional perusahaan.

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airline, yang dapat dilihat pada gambar 3.1 :

(7)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi P

T

.Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Komisaris Di re kt ur Ut am a Wakil Dire ktu r Utama Di re kt ur O pe ra si Di re kt ur Te kni k Di re kt ur Ke ua nga n Di re kt ur K ome rsi al Di re kt ur U m um M an ajemen Pilo t Ma naj emen Ope rasi Pene rba ng an M an ajemen Mu tu Pemeliharaa n Ma naj emen Mat eri al Keua ng an Pemasara n Pers onal ia Ur usa n Um um CASO

(8)

3.1.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini diuraikan tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan dalam struktur organisasi:

1. Komisaris

ƒ Berperan sebagai pemilik dari perusahaan. ƒ Mengontrol kinerja Direktur Utama. ƒ Mengawasi perkembangan perusahaan.

ƒ Bekerjasama dengan Direktur Utama dalam menetapkan perencanaan strategis perusahaan dan menentukan kebijakan umum perusahaan.

2. Direktur Utama

ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Komisaris atas jalannya operasional perusahaan.

ƒ Bekerjasama dengan Komisaris dalam menetapkan perencanaan strategis perusahaan dan menentukan kebijakan umum perusahaan. ƒ Mengawasi dan mengendalikan operasional perusahaan.

3. Wakil Direktur Utama

ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

ƒ Membantu Direktur Utama dalam mengkoordinir semua direktur. ƒ Membantu Direktur Utama dalam mengontrol dan mengawasi

aktivitas perusahaan. 4. Direktur Operasi

ƒ Mengontrol jalannya operasi penerbangan sesuai dengan ketentuan dalam CASR.

(9)

ƒ Melakukan identifikasi operasi penerbangan dengan berkoordinasi bersama MCLCES (Maintenance Crew Load Control Equipment

Scheduling).

ƒ Bertanggung jawab atas jalannya operasi penerbangan yang baik dan lancar.

ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak lain terkait dengan operasi penerbangan.

ƒ Berkoordinasi dengan Direktur Teknik dalam menjaga kondisi armada pesawat yang layak sesuai dengan operasi penerbangan yang di lakukan.

ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 5. Direktur Teknik

ƒ Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan program perawatan pesawat.

ƒ Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka pengadaan suku cadang dan perawatan pesawat udara.

ƒ Menyelenggarakan maintenance review meeting. ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama 6. Direktur Keuangan

ƒ Bertanggung jawab terhadap semua aspek keuangan perusahaan. ƒ Melakukan kontrol terhadap cash flow perusahaan.

ƒ Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait dengan pengeluaran dan pemasukan dana perusahaan.

(10)

ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 7. Direktur Komersial

ƒ Bertanggung jawab dalam strategi pemasaran. ƒ Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

ƒ Mengatur promosi usaha guna mengembangkan dan mengoptimalkan penjualan.

ƒ Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk membentuk jaringan pemasaran.

ƒ Mengkaji ulang strategi pemasaran yang sudah dilakukan dan mencari metode pengembangan yang lebih efisien dan efektif.

ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 8. Direktur Umum

ƒ Bertanggung jawab terhadap permasalahan pegawai perusahaan dan semua permasalahan yang terkait dengan ketata-rumah tanggaan perusahaan.

ƒ Mengatur rekruitmen pegawai.

ƒ Melakukan kontrol terhadap semua kegiatan dan kebutuhan untuk operasional perusahaan.

ƒ Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 9. CASO (Company Aircraft Safety Officer)

ƒ Bertindak sebagai penasihat Direktur Utama, yang memberikan masukan kepada Direktur Utama mengenai keselamatan operasi penerbangan.

(11)

3.2 Analisis Kondisi lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

Analisis terhadap kondisi lingkungan Internal dan Eksternal perusahaan akan mengacu dan berdasar pada model perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi dari John Ward, sebagaimana telah dijabarkan pada Landasan Teori sub bab 2.2. Dimana dari model tersebut dapat dipahami bahwa dalam sebuah proses perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi dibutuhkan suatu masukan atau input yang akan diproses untuk menghasilkan suatu output produk perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. Adapun masukan atau input yang di gunakan dalam proses perencanaan tersebut di dapatkan melalui analisis terhadap beberapa faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan, baik itu lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI perusahaan, analisis ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang menyeluruh dan mendasar tentang kondisi lingkungan perusahaan saat ini. Berikut adalah model perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

(12)

Gambar 3.2 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Lingkungan Eksternal Bisnis PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Lingkungan Internal Bisnis PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Lingkungan Eksternal SI/TI PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Lingkungan Internal SI/TI PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Proses Perencanaan strategi SI/TI Portfolio Aplikasi saat ini Strategi Sistem Informasi Strategi Manajemen SI/TI Strategi Teknologi Informasi Portfolio Aplikasi Masa Depan Input Proses Output

(13)

3.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan adalah merupakan analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik yang dapat mendatangkan dan memperbesar peluang perusahaan, maupun yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap persaingan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik analisis persaingan Porter dan analisis PEST.

3.2.1.1 Lima (5) Faktor Persaingan Porter Perusahaan

Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Dalam industri manapun, apakah industri domestik atau internasional, apakah menghasilkan barang atau jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima faktor persaingan, yakni : masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok dan persaingan diantara para peserta yang ada

Berikut adalah analisis lima (5) faktor persaingan Porter pada PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines :

(14)

Pendatang B a ru − Perusahaan penerbangan r eg uler yang ingin meng embangkan bisnis nya p ada sektor Cargo Ha ndling : ƒ PT. Garud a Indo nesia ƒ PT . Bouraq Airl in es ƒ Perusahaan s ejenis lainnya − Perusahaan B ar u yang ingin masuk pada usaha peny

edia jasa angku

tan ud ara . Pemasok - GMF (Garuda Maintenan ce Fa cility) - PT. Indopelita A ircraf t Serv ice. - Fort Laud erdale Aerospace Inc. - Pe ru sa ha an pe ny ed ia B ah an B akar . Pembeli - PT. Biro tika Se mesta (DHL) - UPS - Cargo Agents - Perusahaan / Ins titusi la in yang membutuhk an jasa angkutan ud ar a atau Cargo Handling Produk Pengganti − Jasa angkutan d arat − Jasa angkutan la ut . Pesaing Industri - PT . Re pe x Pe rdana International (R PX) - PT. Card ig Air

Gambar 3.3 Analisis Porter PT.T

ri-M.G. Intra Asia Airlin

(15)

1. Pendatang Baru

Pendatang baru yang dimaksud disini adalah semua perusahaan yang baru berdiri dan akan bergerak pada bidang industri yang sama ataupun juga perusahaan penerbangan reguler yang telah lama berdiri yang ingin memperluas usahanya kebidang Cargo Handling, seperti Garuda Indonesia, Bouraq Airlines, dan perusahaan penerbangan reguler lainnya. Para pendatang baru ini dapat mendatangkan ancaman bagi perusahaan, khususnya yang datang dari perusahaan penerbangan reguler yang telah memiliki pengalaman dan infrastruktur bisnis yang lebih mapan, serta ancaman yang datang dari pendatang baru yang mempunyai modal besar, mutu dan layanan yang lebih baik. Untuk itu PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines harus mempersiapkan langkah untuk tetap dapat menjangkau pangsa pasar yaitu dengan cara promosi melalui media periklanan baik cetak maupun elektronik yang dapat menarik pelanggan dan memperbesar peluang pasar.

2. Pesaing Industri

Yang dimaksud dengan pesaing adalah perusahaan yang telah bergerak dibidang industri yang sama. Pada saat ini jumlah perusahaan yang ada dalam persaingan bisnis penyediaan jasa angkutan udara niaga khususnya cargo handling, terlihat masih relatif rendah, hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan penerbangan yang ada masih berkonsentrasi pada angkutan

(16)

penumpang. Namun hal ini bukan berarti usaha untuk menguasai pasar menjadi lebih mudah, tingginya kebutuhan para pelanggan akan suatu jasa angkutan udara niaga yang tidak terikat pada waktu, aman, terpercaya, tepat waktu dan berkualitas. Membuat hanya perusahaan yang dapat memenuhi tuntutan pasar dan menawarkan nilai tambah yang kompetitif pada pelangganlah yang akan menguasai pasar. Beberapa perusahaan yang merupakan pesaing utama bagi PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah : PT. Cardig Air yang merupakan salah satu anak perusahaan dari grup usaha Bimantara Citra tbk. dan PT. Repex Perdana International (RPX) yang merupakan sebuah perusahaan aliansi dari FedEx corp. Perusahaan pesaing tersebut dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena perusahaan tersebut dapat menawarkan beberapa keunggulan yang menjadi nilai kompetitif mereka, salah satu contohnya adalah RPX yang menawarkan suatu online tracking system bagi pelanggannya dimana sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dengan sistem yang dimiliki oleh FedEx Corp. Oleh sebab itu PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines harus dapat mencari langkah yang tepat untuk memenangkan persaingan melalui peningkatan mutu dan pelayanan yang ditunjang dengan peningkatan teknologi perusahaan.

(17)

3. Kekuatan Penawaran Pemasok

Yang dimaksud sebagai pemasok adalah perusahaan yang dapat mendukung PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines dalam hal pengadaan armada pesawat serta suku cadangnya, pengadaan bahan bakar, dan mendukung dalam hal perawatan dan perbaikan armada pesawat. Para pemasok yang telah menjadi rekanan kerja PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines diantaranya adalah :

ƒ GMF (Garuda Maintenance Facility) dan PT. Indopelita Aircraft Service, sebagai penyedia jasa perawatan.

ƒ Fort Lauderdale Aerospace Inc, sebagai penyedia armada dan suku cadang pesawat.

ƒ Perusahaan penyedia bahan bakar pesawat.

4. Kekuatan Penawaran Pembeli

Pembeli yang dimaksud disini adalah perusahaan atau pelanggan yang membutuhkan layanan jasa angkutan udara niaga atau cargo handling, seperti cargo agents (DHL dan UPS), perseorangan atau institusi lain yang membutuhkan jasa angkutan udara atau cargo handling. Para pelanggan biasanya akan menuntut suatu jasa yang berkualitas prima, layanan yang baik serta kemudahan dalam bertransaksi namun dengan harga yang murah. Untuk itu PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines harus dapat menentukan langkah yang tepat dalam hal mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas kerja, sehingga

(18)

tuntutan pelanggan dapat terpenuhi dan keuntungan dapat diraih secara optimal. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pembaharuan armada pesawat dan pengembangan sistem dan teknologi informasi yang mendukung efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pelayanan terhadap pelanggan.

5. Ancaman Produk Pengganti.

Ancaman produk pengganti dapat datang dari perusahaan jasa angkutan melalui darat dan laut. Namun hal ini tidak dirasakan sebagai suatu hambatan yang besar bagi PT.Tri-M.G. Intra Asia Airlines karena masing-masing layanan memiliki nilai positif dan negatif berbeda yang dapat menjadi pilihan bagi pelanggan untuk disesuaikan dengan kebutuhannya. Perusahaan jasa angkutan darat dan laut menawarkan layanan yang lebih murah namun dengan tingkat keamanan, kecepatan, dan ketepatan waktu yang lebih rendah. Sedangkan jasa angkutan udara menawarkan layanan yang lebih aman, terpercaya, dan tepat waktu, namun dengan harga yang relatif lebih tinggi. Untuk itu PT. Tri-M.G. Intra Asia harus dapat menemukan suatu alat/cara yang tepat untuk mendukung efisiensi biaya operasional perusahaan, sehingga kendala harga yang tinggi dapat di atasi, dan hal ini sudah tentu akan memperluas cakupan pasar serta membuka peluang pasar yang lebih besar bagi perusahaan.

(19)

3.2.1.2 Analisis PEST Perusahaan

Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan diantaranya adalah :

a. Politik

ƒ Dengan diberlakukannya AFTA (Asia Free Trade Area) pada tahun 2003 yang sudah tentu memberikan dampak pasar global, dimana terjadinya peningkatan aliran barang dan jasa, baik didalam maupun keluar/masuk wilayah Indonesia , maka dapat dipastikan bahwa peluang bagi usaha angkutan udara makin terbuka dan cukup menjanjikan. ƒ Pemberlakuan UU No.22 tahun 2000 terkait dengan

otonomi daerah menyebabkan pertumbuhan ekonomi daerah lebih cepat maju dan meningkat dengan pesat, dampak yang timbul adalah terjadinya pergerakan masyarakat dan barang yang cukup besar dari daerah satu ke daerah lainnya. Dan hal ini tentu merupakan potensi pasar yang baik untuk dimanfaatkan oleh perusahaan jasa angkutan, baik darat, laut maupun udara.

ƒ Keputusan pemerintah tentang larangan impor pesawat jenis Boeing 737-200, terkait dengan terjadinya sejumlah kecelakaan di tanah air. Serta di berlakukannya regulasi pembatasan umur pesawat dengan Keputusan Menteri Perhubungan 06/2006 yakni pesawat berjadwal di Indonesia dibatasi umurnya pada 30 tahun dan landing-cycle 50 ribu

(20)

kali, sudah barang tentu akan berdampak pada meningkatnya anggaran pembelanjaan dan biaya operasional sebuah perusahaan penerbangan.

b. Ekonomi

ƒ Inflasi yang masih tinggi berpengaruh khususnya kepada nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika telah memberikan dampak semakin tingginya biaya operasi penerbangan, hal ini disebabkan karena sebagian besar biaya operasi adalah berupa mata uang asing, terutama Dollar Amerika.

ƒ Dampak krisis ekonomi yang pernah melanda nampak sedikit demi sedikit telah berhasil ditanggulangi oleh pihak pemerintah dengan melibatkan unsur swasta, hal ini berdampak pada pemulihan perekonomian yang telah tampak dengan mulai tumbuh dan meningkatnya permintaan pada sektor angkutan udara. Untuk itu perusahaan harus dapat mengantisipasi kondisi pulihnya perekonomian Indonesia saat ini dengan memanfaatkan segala peluang yang ada.

c. Sosial

ƒ Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penerbangan berjadwal di Indonesia dan hampir semuanya masih mengutamakan angkutan penumpang beserta bagasinya secara terjadwal, maka angkutan penumpang maupun

(21)

barang yang tidak berjadwal menjadi lower priority, sedangkan banyak pengusaha di Indonesia maupun luar negeri yang belum mampu melaksanakan mobilitas pelaksana usaha maupun hasil usahanya secara terjadwal. Dengan keadaan seperti ini permintaan angkutan udara niaga tidak berjadwal sulit untuk dapat dihitung secara benar pada setiap rute dan pada waktu tertentu. Mengacu pada fenomena ini, dan masih sering terlihatnya penumpang dan barang yang pada saat tertentu tidak dapat diangkut karena pertimbangan faktor prioritas, maka angkutan udara tidak berjadwal atau charter dapat di ungkapkan sebagai penerbangan yang memiliki peluang besar atau akan berkembang dimasa akan datang.

ƒ Meningkatnya frekuensi kejadian kecelakaan penerbangan di Indonesia tidak boleh dianggap sebagai hal kecil. Sebab selain menimbulkan kerugian material bernilai milyaran rupiah serta penderitaan dan kesedihan sanak keluarga korban, kecelakaan-kecelakaan itu akan berdampak serius bagi kelangsungan sebuah perusahaan penerbangan, karena salah satu dampaknya adalah hilangnya kepercayaan pengguna jasa penerbangan di tanah air. Dalam dunia penerbangan, terdapat tiga hal yang saling berkaitan, yaitu keamanan, keselamatan, dan musibah penerbangan. Menurunnya tingkat keamanan dan keselamatan ini dapat

(22)

mengakibatkan terjadinya bencana penerbangan, sehingga keamanan dan keselamatan penerbangan saling terkait dan sulit untuk di pisahkan. Faktor-faktor penyebab kecelakaan penerbangan antara lain adalah : manusia yang terdiri atas pilot itu sendiri atau personel lain, mesin pesawat termasuk bahan bakar, media yang berupa cuaca di sepanjang rute penerbangan, metode yang berupa peraturan dan kebijakan penerbangan, misi tujuan penerbangan, manajemen personal termasuk maintenance dalam operasi penerbangan dan moneter dari perusahaan penerbangan. Dan untuk menghasilkan sebuah operasi penerbangan yang aman, berkualitas, dan terpercaya sudah barang tentu merupakan tanggung jawab dari sebuah perusahaan penerbangan dalam menjamin kualitas dan kelayakan dari faktor-faktor tersebut, sehingga tingkat keselamatan penerbangan dapat terjamin dengan baik.

d. Teknologi

ƒ Sejak dahulu bangsa Indonesia sudah sangat peka terhadap kemajuan teknologi penerbangan di dunia. Hal ini dapat dilihat dari berdirinya berbagai perusahaan penerbangan di Indonesia saat ini. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki kontribusi dalam kemajuan industri pesawat terbang dunia, yakni dengan

(23)

menyumbangkan ide cemerlang kepada industri pesawat terbang dengan konsep dua penerbang untuk mengoperasikan pesawat terbang komersial berbadan lebar, yang sebelumnya selalu diawaki oleh lebih dari dua orang. Konsep yang semula hanya untuk maskapai penerbangan Indonesia itu kini berkembang menjadi konsep untuk seluruh pesawat berbadan lebar, karena ternyata telah meningkatkan efesiensi dalam pengoperasian pesawat angkut komersial berbadan lebar.

ƒ Saat ini, maskapai penerbangan nasional sudah banyak yang mulai membidik jalur atau segmen pasar penerbangan berkonsep hemat, efisien, dan murah (low cost

airlines/LCC). Hal ini tentunya tidak berarti menghilangkan

tanggung jawab untuk selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan lebih kepada pelanggan. Salah satu faktor utama yang dapat mendukung konsep ini, diantaranya adalah melalui strategi pemilihan pesawat yang tepat. Pemilihan tipe pesawat seperti A300, A320, dan seri lainnya dari Airbus saat ini sedang menjadi trend, ini disebabkan tipe pesawat tersebut ternyata lebih hemat bahan bakar sekitar 30% dan juga memiliki rata-rata usia yang lebih muda, dibanding tipe sejenis dari produk Boeing yang telah lebih dulu digunakan oleh maskapai-maskapai penerbangan nasional. Namun terlepas dari pabrikan apapun itu dalam

(24)

menghasilkan tipe pesawat, pemilihan tipe pesawat yang tepat yang dapat mendukung penghematan dan juga sesuai dengan regulasi pemerintah yang ada, tentunya akan dapat membantu perusahaan dalam memberikan layanan yang lebih bagi para pelanggannya dengan konsep hemat, efisien, dan murah namun tetap menjamin keselamatan penerbangan. ƒ Perkembangan teknologi yang begitu cepat juga sangat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan penerbangan, saat ini telah banyak perusahaan yang memanfaatkan sistem dan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan bisnisnya, dan banyak pula yang telah menjadikan sistem dan teknologi informasi tersebut sebagai suatu strategi perusahaan yang dapat memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan tersebut.

ƒ Internet sebagai wahana sumber informasi juga telah diakui oleh dunia penerbangan. Berbagai kegiatan bisnis penerbangan, mulai dari industri pembuat pesawat terbang, perusahaan penerbangan, dan publikasi penerbangan, bisa dikatakan telah terjun dalam dunia maya ini. Seiring dengan itu, tumbuh pula trend eCommerce yang bukan saja untuk menjual pesawat atau suku cadangnya, tetapi juga untuk barang-barang lain yang menghasilkan pengaruh bagi makin hidupnya kegiatan penerbangan. Fenomena seperti e-travel dan jual-beli pesawat dan suku cadang menggunakan

(25)

internet telah menjadi bagian keseharian, baik dalam lingkup bisnis/perusahaan maupun individu. Untuk itu industri dan kalangan penerbangan Indonesia sudah seharusnya menetapkan visi dan strategi dalam menghadapi era informasi yang baru ini. Bukan dengan semangat sekedar ikut arus, tetapi benar-benar dengan kesadaran, bahwa memang internet dan teknologi informasi memberi dan membuka peluang baru bagi industri penerbangan Indonesia.

3.2.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan internal bisnis perusahaan adalah merupakan analisis terhadap faktor-faktor internal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik yang berupa kekuatan internal yang dimiliki perusahaan yang harus di gali potensinya sehingga peluang yang ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, atau juga berupa kelemahan yang harus diperbaiki oleh perusahaan agar tidak menjadi ancaman bagi perusahaan di kemudian hari. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap rantai nilai perusahaan (value chain), analisis SWOT (Strength,

Weakness, Opportunities, Threats), analisis CSF (Critical Success Factors)

(26)

3.2.2.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan

Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis perusahaan yang terbagi menjadi dua kelompok aktivitas perusahaan yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Berikut ini adalah rantai nilai dari PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines (lihat gambar 3.4):

a. Aktivitas Primer :

1) Logistik ke dalam

Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk. Aktivitas logistik ke dalam yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas penerimaan suku cadang dari pemasok, penyimpanan suku cadang digudang, serta pengendalian persediaan.

2) Operasi

Aktivitas yang menyangkut pengubahan masukan menjadi produk akhir. Aktivitas operasi yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas pengaturan awak pesawat, pengaturan operasi penerbangan, serta persiapan, pemeliharaan dan inspeksi pesawat yang akan digunakan.

(27)

Infrastruktu r Perusahaan Ma naj emen u m um , pere nca naan , keua ng an , a kunt an si , h uk um , hu bu ng an den ga n pem eri nt ah , ma naj emen mut u. Logistik ke dalam Penerimaan suk u cadang, Penyimpan an suku cadang, Pengend alian p ersediaan. Operasi Pengaturan aw ak , Pengaturan ope rasi,

Persiapan pesawat, Pemeliharaa

n pesawat,

Inspeksi kualitas.

Logistik ke luar Penyew

aan han

ggar

dan landasan, Loading cargo, Unloading carg

o,

Pemasaran & Penjualan Periklanan, Promosi, Penetapa

n harg

a.

Pelayanan

Pelatihan berka

la pilot,

Perbaikan dan perawatan pesa

wat Manajem en Sum ber Daya Manusia Pere kr ut an, pel at ih an, da n pe ng em ban ga n ke ahl ia n (u p - gr adi ng )

Pengembangan Teknologi LAN, mail

serv er, d an web sit e pe rusa haa n Pembelian Pembel ia n ar m ada, su ku ca da ng , dan ba ha n baka r pesa wat , pem bel ia n ge du ng dan pe rl en gk ap an ka nt or M A R J I N

Gambar 3.4 Rantai Nilai PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlin

(28)

3) Logistik ke luar

Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian fisik produk kepada pembeli. Aktivitas logistik keluar yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas penyewaan hanggar dan landasan, loading cargo dan unloading cargo.

4) Pemasaran dan Penjualan

Aktivitas yang menyangkut penyediaan sarana agar pembeli dapat membeli produk dan aktivitas yang mempengaruhi pembeli agar mereka mau membelinya. Aktivitas pemasaran dan penjualan yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas periklanan dan promosi melalui media cetak serta melaluiweb site dan penetapan harga.

5) Pelayanan

Aktivitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk memperkuat atau menjaga nilai produk. Aktivitas pelayanan yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas yang dapat menjaga dan meningkatkan kualitas kelayakan pesawat dan awaknya berdasarkan kaidah-kaidah yang tercantum pada

(29)

b. Aktivitas Pendukung

1) Pembelian

Aktivitas pembelian yang dilakukan perusahaan untuk mendukung aktivitas primer mencakup aktivitas pembelian armada, suku cadang, dan bahan bakar pesawat serta pembelian gedung dan perlengkapan kantor, dan penyewaan gudang bandara.

2) Pengembangan Teknologi

Aktivitas pengembangan teknologi yang dilakukan perusahaan saat ini adalah pengadaan jaringan LAN dan mail server untuk mendukung kolaborasi kerja, serta pengadaan situs perusahaan untuk kepentingan pemasaran. 3) Manajemen Sumber Daya Manusia

Aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dilakukan perusahan meliputi aktivitas perekrutan, pelatihan, serta pengembangan keahlian karyawan.

4) Infrastruktur Perusahaan

Infrastruktur perusahaan terdiri atas sejumlah aktivitas yang meliputi manajemen umum perusahaan, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, hubungan dengan pemerintah, serta manajemen mutu.

(30)

3.2.2.2 Analisis SWOT Perusahaan

Kinerja sebuah perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor strategi internal (kekuatan dan

kelemahan) dan ekternal (peluang dan ancaman) perusahaan untuk

merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, berikut ini adalah identifikasi SWOT pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

1. Kekuatan (Strength)

• Memiliki jenis armada pesawat yang beragam untuk berbagai kapasitas muatan dan rute tujuan.

• Sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

• Dukungan grup usaha yang telah berpengalaman di bidang Airlines.

• Produk berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

• Memiliki kesepakatan kerja dengan perusahaan cargo internasional (UPS dan DHL).

2. Kelemahan (Weakness)

(31)

• Jumlah sumber daya manusia yang terbatas.

• Belum adanya sistem terpadu yang mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.

• Belum adanya sistem yang mendukung Top - Management dalam proses pengambilan keputusan.

• Kurangnya pemanfaatan web site perusahaan untuk peningkatan bisnis.

3. Peluang (Opportunity)

• Besarnya tingkat permintaan untuk layanan angkutan udara yang disesuaikan dengan keinginan dan kepentingan pelanggan, seperti waktu, rute tujuan, dan kapasitas.

• Banyaknya cargo yang tidak selalu dapat tertampung oleh perusahaan penerbangan reguler.

• Pemberlakuan otonomi daerah yang meningkatkan pertumbuhan bisnis dan perdagangan di Indonesia.

• Perkembangan teknologi sistem infomasi yang mendukung kinerja perusahaan.

4. Ancaman (Threat)

• Krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak pada tingginya nilai tukar mata uang Dollar, yang dapat menyebabkan semakin tingginya biaya operasi penerbangan, karena sebagian besar biaya operasi menggunakan mata uang asing khususnya Dollar.

(32)

• Masuknya pendatang baru dengan modal besar.

• Perusahaan penerbangan reguler yang ingin mengembangkan usahanya pada bisnis cargo handling.

• Regulasi pemerintah tentang standar usia pesawat.

• Pesaing bisnis dengan teknologi informasi yang lebih unggul.

Setelah faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan diidentifikasi. Kemudian dibuatkan sebuah tabel yang disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan (Tabel IFAS) dan kerangka peluang dan ancaman (Tabel EFAS).

Berikut ini adalah tabel IFAS dan EFAS PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines :

IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) :

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING

BOBOT x RATING KEKUATAN :

• Memiliki jenis armada pesawat yang beragam.

• Sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

• Dukungan grup usaha yang berpengalaman.

• Produk berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. • Memiliki kesepakatan kerja dengan

perusahaan cargo internasional (UPS dan DHL). 0.15 0.12 0.05 0.06 0.12 4 4 3 3 4 0.60 0.48 0.15 0.18 0.48 TOTAL KEKUATAN 0.50 1.89

(33)

KELEMAHAN :

• Rata-rata usia pesawat yang sudah relatif tua.

• Jumlah sumber daya manusia yang terbatas.

• Belum adanya sistem terpadu yang mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. • Belum adanya sistem yang

mendukung Top - Management dalam proses pengambilan keputusan. • Kurangnya pemanfaatan web site

perusahaan untuk peningkatan bisnis.

0.05 0.11 0.15 0.12 0.07 2 1 1 1 2 0.10 0.11 0.15 0.12 0.14 TOTAL KELEMAHAN 0.50 -(0.62) TOTAL IFAS 1.00 1.27

Tabel 3.1 IFAS PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) :

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING

BOBOT x RATING PELUANG :

• Besarnya tingkat permintaan layanan angkutan udara tidak berjadwal. • Banyaknya cargo yang tidak selalu

dapat tertampung oleh perusahaan penerbangan reguler.

• Faktor otonomi daerah, yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan bisnis dan perdagangan. • Perkembangan SI/TI yang

mendukung kinerja perusahaan.

0.11 0.09 0.05 0.10 4 3 2 3 0.44 0.27 0.10 0.30 TOTAL PELUANG 0.35 1.11 ANCAMAN :

• Tingginya nilai tukar mata uang dollar.

• Masuknya pendatang baru dengan modal besar.

• Perusahaan penerbangan reguler yang ingin mengembangkan usahanya pada bisnis cargo handling.

• Regulasi pemerintah tentang standar usia pesawat.

• Pesaing bisnis dengan teknologi yang lebih unggul. 0.07 0.10 0.20 0.10 0.18 3 2 1 2 2 0.21 0.20 0.20 0.20 0.36 TOTAL ANCAMAN 0.65 -(1.17) TOTAL EFAS 1.00 - 0.06

(34)

Matrik SWOT :

IFAS

EFAS

KEKUATAN (S)

• Memiliki jenis armada pesawat yang beragam.

• Sumber daya manusia yang handal dan berkualitas. • Dukungan grup usaha yang

berpengalaman. • Produk berkualitas yang

disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

• Memiliki kesepakatan kerja dengan perusahaan cargo internasional (UPS dan DHL).

KELEMAHAN (W)

• Rata-rata usia pesawat yang sudah relatif tua.

• Jumlah sumber daya manusia yang terbatas.

• Belum adanya sistem terpadu yang mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.

• Belum adanya sistem yang mendukung Top - Management dalam proses pengambilan keputusan.

Kurangnya pemanfaatan web site perusahaan untuk peningkatan bisnis.

PELUANG (O)

• Besarnya tingkat permintaan layanan angkutan udara tidak berjadwal.

• Banyaknya cargo yang tidak selalu dapat tertampung oleh perusahaan penerbangan reguler.

• Faktor otonomi daerah, yang berdampak pada

meningkatnya pertumbuhan bisnis dan perdagangan. • Perkembangan SI/TI yang

mendukung kinerja perusahaan.

STRATEGI SO

9 Memperbesar market share dengan membuka rute-rute pelayanan baru yang potensial. 9 Melakukan kerjasama dengan

perusahaan penerbangan reguler, untuk menampung kargo yang tidak dapat di angkut.

9 Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui

pengembangan sistem dan teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.

STRATEGI WO

9 Pengembangan e-commerce yang mendukung B2C dan B2B. 9 Pengembangan sistem terpadu

yang mendukung integrasi data dan membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

9 Perekrutan karyawan yang handal dan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.

ANCAMAN (T)

• Tingginya nilai tukar mata uang dollar.

• Masuknya pendatang baru dengan modal besar.

• Perusahaan penerbangan reguler yang ingin mengembangkan usahanya pada bisnis cargo handling. • Regulasi pemerintah tentang

standar usia pesawat. • Pesaing bisnis dengan

teknologi yang lebih unggul.

STRATEGI ST

9 Pengembangan produk yang berkualitas disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. 9 Mengembangkan hubungan

kerjasama untuk memperluas jaringan pemasaran.

9 Kebijakan penetapan harga yang kompetitif.

9 Peningkatan kualitas teknologi untuk mendukung strategi bisnis.

STRATEGI WT

9 Pembaharuan armada pesawat sacara bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan regulasi yang berlaku

9 Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada melalui pelatihan dan pengembangan keahlian.

9 Pengembangan sistem perawatan pesawat yang mendukung efisiensi.

(35)

Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategis internal dan eksternal, sebagaimana telah di jabarkan dalam tabel IFAS dan EFAS, kemudian akan dibuatkan sebuah matrik SWOT yang akan menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan matrik SWOT tersebut, kemudian dapat disusun empat set kemungkinan alternatif strategis, yakni: SO, WO, ST, WT (lihat gambar 3.5).

Setelah alternatif strategi pada matrik SWOT dapat ditentukan dan disusun, kemudian langkah selanjutnya adalah untuk menentukan posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Dengan diketahuinya posisi perusahaan dalam persaingan bisnis maka dapat diketahui kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, serta dapat ditentukannya strategi yang paling sesuai dan tepat untuk di terapkan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Posisi perusahaan akan ditentukan dengan menggunakan diagram analisis SWOT (lihat gambar 3.6), dengan menentukan kordinat titik X dan Y pada diagram tersebut, yang mana perhitungannya akan menggunakan nilai yang dihasilkan dari IFAS dan EFAS (lihat tabel 3.1 dan 3.2).

Berikut ini adalah diagram analisis SWOT PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

(36)

Koordinat titik X (IFAS) :

Total Kekuatan = 1.89 Total Kelemahan = - (0.62) Letak Titik X = 1.89 – 0.62 = 1.27

Koordinat titik Y (EFAS) :

Total Peluang = 1.11 Total Ancaman = - (1.17) Letak titik Y = 1.11 – 1.17 = - 0.06

Jadi, posisi perusahaan terletak pada titik (1.27, - 0.06).

Diagram Analisis SWOT :

Gambar 3.6 Diagram Analisis SWOT PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Berbagai peluang Berbagai ancaman Kelemahan internal Kekuatan internal

.

(1.27, - 0.06) Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4

(37)

Berdasarkan analisis faktor strategi internal dan eksternal, seperti yang terlihat pada diagram analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines berada pada posisi kuadran 2 , yakni meskipun perusahaan menghadapi berbagai macam ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Dan strategi yang harus di terapkan adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk ataupun pasar).

3.2.2.3 Analisa CSF Perusahaan

CSF (Critical Success Factor) adalah faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya. CSF adalah faktor yang memerlukan perhatian khusus dari perusahaan, untuk itu diperlukan suatu ukuran atau indikator (KPI – Key Performance Indicator) yang dapat memberitahukan perusahaan sudah sejauh mana kinerja mereka didalam mencapai faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut.

Faktor-faktor penting yang merupakan kunci keberhasilan pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines serta indicator yang dijadikan sebagai alat ukurnya adalah sebagai berikut :

(38)

1. Armada pesawat yang berkualitas dan sesuai dengan standar kelayakan.

Key Perfomance Indikator :

9 Tipe pesawat sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah yakni DEPHUB.

9 Karakterisitik pesawat yang sesuai dengan kapasitas, rute dan bandar udara yang akan dilandasi.

9 Mengikuti program perawatan yang sesuai dengan kententuan CASR dan MPD (Maintenance Planning Data) yang dikeluarkan pabrik pembuat pesawat.

2. Pelayanan yang baik dan berkualitas

Key Perfomance Indikator :

9 Pemilihan tipe pesawat yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

9 Terjaminnya keselamatan dan keamanan penerbangan. 9 Terjaganya ketepatan waktu operasi

3. Pemasaran yang baik dan tepat sasaran.

Key Perfomance Indikator :

9 Dikenalnya merk dagang dan produk oleh pasar. 9 Jumlah pelanggan yang terus meningkat.

9 Dapat menjalin hubungan kerjasama dengan cargo agents. 9 Terjaganya hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan

pelanggan.

(39)

4. Sumber daya manusia yang berkualitas

Key Perfomance Indikator :

9 Eksekutif yang memiliki jiwa kepemimpinan dalam pembinaan manajerial.

9 Eksekutif yang berpengalaman sesuai bidang kerjanya. 9 Teknisi yang memiliki ijasah AME dan sertifikat dari DSKU 9 Pilot yang memiliki ijasah penerbangan sipil dan sertifikat

sesuai jenis pesawat yang berlaku.

9 Pilot dan co-pilot mengikuti pelatihan reccurent dan

proficiency check disimulator minimal 2 kali setahun.

9 Tenaga operasi penerbangan yang telah megikuti pelatihan DGR (Dangerous Good Regulation), DRM (Dispatcher

Resource Mangement), Wind Shear, CRM (Cockpit

Resource Management).

3.2.2.4 Analisa Area, Fungsi dan Proses Bisnis Perusahaan

Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan yang dapat mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya dikelompokan kedalam area-area fungsional perusahaan , yakni area-area utama dimana sekumpulan aktivitas perusahaan berjalan. Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yakni tindakan-tindakan spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau dapat diartikan memiliki input dan menghasilkan output. Analisis ini menggunakan diagram seperti diagram dekomposisi fungsi

(40)

bisnis, diagram hubungan entitas, dan matrik untuk memodelkan dan merekam data dari semua kegiatan yang ada dalam perusahaan. Analisis ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang hubungan dan interaksi antara aspek-aspek informasi dalam perusahaan.

Gambar berikut ini akan menjelaskan secara rinci dekomposisi area, fungsi dan proses bisnis pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Dekomposisi Area, Fungsi, dan Proses Bisnis :

Area Fungsional Fungsi Bisnis Proses bisnis

Komersial

Promosi

ƒ Menentukan strategi pemasaran ƒ Melakukan periklanan produk ƒ Melakukan penawaran produk ƒ Melakukan kerjasama dengan

pihak lain untuk membentuk jaringan pemasaran.

Pelayanan Pelanggan

ƒ Memberikan informasi tentang perusahaan dan produk. ƒ Menanggapi kritik dan saran

pelanggan

ƒ Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

Penjualan

ƒ Menerima pesanan pelanggan ƒ Penetapan harga / tarif jasa. ƒ Follow-up pesanan pelanggan. ƒ Membuat laporan penjualan.

(41)

Keuangan

Perencanaan Keuangan

ƒ Menganalisa kondisi keuangan ƒ Membuat anggaran keuangan. Pengelolaan Arus Kas

ƒ Membuat Invoice

ƒ Menerima pendapatan penjualan. ƒ Mengeluarkan kas untuk

pembelian dan biaya operasional ƒ Membuat laporan penerimaan kas ƒ Membuat laporan pengeluaran

kas Pencatatan Akuntansi

ƒ Mencatat transaksi keuangan ƒ Membuat laporan neraca

keuangan.

Umum

Perekrutan karyawan

ƒ Melakukan seleksi karyawan. ƒ Mengadakan tes dan wawancara. ƒ Penempatan karyawan.

Pelatihan Karyawan

ƒ Membuat jadwal pelatihan. ƒ Mengadakan pelatihan karyawan. ƒ Mengevaluasi program latihan

karyawan. Penggajian

ƒ Menilai kinerja karyawan ƒ Menganalisa absensi karyawan ƒ Mengatur gaji karyawan Pengelolaan hukum

ƒ Menyiapkan kontrak kerja dengan pelanggan.

ƒ Meyiapkan kontrak kerja dengan pemasok.

ƒ Menangani izin usaha. ƒ Menangani masalah pajak. Pengelolaan Kantor

ƒ Pengadaan peralatan kantor ƒ Memelihara peralatan kantor ƒ Pemeliharaan gedung

(42)

Operasi

Perencanaan Pilot

ƒ Mengatur rotasi tugas Pilot. ƒ Membuat jadwal tugas Pilot. ƒ Mengatur jadwal pelatihan Pilot Perencanaan Operasi Penerbangan

ƒ Menentukan tipe pesawat untuk operasi.

ƒ Menentukan spesifikasi pesawat untuk operasi penerbangan. ƒ Melakukan koordinasi dengan

pihak lain berkaitan dengan operasi penerbangan. ƒ Membuat rencana operasi

penerbangan. Operasi Penerbangan ƒ Loading Cargo ƒ Unloading Cargo ƒ Melaksanakan Operasi Penerbangan

ƒ Mengisi Maintenance Log Book Teknik

Perawatan pesawat

Pembelian

Pengendalian Persediaan Perencanaan perawatan pesawat

ƒ Menganalisa MLB

ƒ Menganalisa Data Perawatan Pesawat.

ƒ Membuat rencana perawatan pesawat.

ƒ Permintaan Material

ƒ Melaksanakan perawatan pesawat

ƒ Melakukan kerjasama dengan pemasok.

ƒ Membuat Pesanan Pembelian ƒ Membuat Laporan Pembelian ƒ Mengontrol stock persediaan ƒ Menerima kiriman pemasok ƒ Membuat Surat Penerimaan

Barang

ƒ Membuat Surat Pengeluaran Barang.

(43)

Gambar 3.7 Dekomposisi Area, Fungsi dan Proses Bisnis PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Entitas-entitas kunci atau entitas kelompok / subjek data yang dapat di identifikasi dari dekomposisi area, fungsi dan proses bisnis adalah sebagai berikut :

Tabel Subjek Data dan Entitas Data :

Subjek Data Entitas Data

Pelanggan Pelanggan

Pesanan pelanggan Pesanan pelanggan

Laporan penjualan Laporan penjualan

Keuangan Anggaran keuangan

Kas Masuk Kas keluar

Laporan keuangan Laporan penerimaan Kas

Laporan pengeluaran Kas Laporan neraca keuangan

Invoice Invoice

Karyawan Karyawan kantor

Pilot Teknisi

Jadwal pelatihan Jadwal pelatihan

Pelatihan Pelatihan Pengendalian kualitas

ƒ Menilai kelayakan pesawat. ƒ Menilai kelayakan suku cadang

yang digunakan.

ƒ Menilai kelayakan tempat penyimpanan barang. ƒ Menilai kelayakan skill dari

teknisi / standarisasi izin teknisi. ƒ Menilai kelayakan rencana

perawatan pesawat.

ƒ Menilai kelayakan peralatan yang digunakan untuk perawatan. ƒ Menilai kelayakan hasil

(44)

Absensi Absensi Gaji Gaji

Kontrak kerja Kontrak kerja pelanggan

Kontrak kerja pemasok

Pajak Pajak Usaha

Perlengkapan Perlengkapan kantor

Jadwal tugas Pilot Jadwal tugas Pilot

Pesawat Pesawat

Rencana Penerbangan Rencana Operasi Penerbangan

Penerbangan Operasi Penerbangan

MLB Maintenance Log Book (MLB)

Rencana perawatan Rencana perawatan pesawat

Perawatan Perawatan Pesawat

Surat Keluar/Masuk Barang Surat Pengeluaran Barang (SPB) Tanda Terima Barang (TTB)

Suku cadang Suku cadang

Pemasok Pemasok

Pesanan Pembelian Pesanan Pembelian

Laporan Pembelian Laporan Pembelian

Tabel 3.3 Subjek Data dan Entitas Data PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

3.2.2.4.1 Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif

Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis yang ada dalam perusahaan dengan eksekutif, bagaimana tanggung jawab dari masing-masing eksekutif terhadap fungsi bisnis yang ada. Berikut adalah gambar 3.8 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs eksekutif pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

(45)

Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif :

Eksekutif

Fungsi Bisnis Direktur Utama Waki

l Direk

tur

Utama

Direktur Komersial Direktur

Keuan

gan

Direktur

Umum

Direktur Operasi Direktur Tekn

ik

Promosi I RA

Pelayanan Pelanggan RA

Penjualan I I RAEW I I I I

Perencanaan Keuangan RA I EW

Pengelolaan Arus Kas RA

Pencatatan Akuntansi RA

Perekrutan Karyawan I RAEW I I

Pelatihan Karyawan I RA I I

Penggajian RA I

Pengelolaan Hukum RA I I

Pengelolaan Kantor I RAEW

Perencanaan Pilot I RAE

Perencanaan Operasi Penerbangan I RA

Operasi Penerbangan RAEW I

Perencanaan Perawatan Pesawat I RAE

Perawatan Pesawat I RA

Pengendalian Persediaan RA

Pembelian I I I RAE

Pengendalian Kualitas I RA

Gambar 3.8 Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

(46)

Pemetaan hubungan dari matrik fungsi bisnis vs eksekutif dilakukan dengan menggunakan kode seperti berikut :

R → Direct management responsibilities (Eksekutif bertanggung jawab dalam fungsi bisnisnya)

A → Executive or policy making authority (Eksekutif memiliki otoritas membuat kebijaksanaan)

E → Technical expertise (Eksekutif bertindak sebagai tenaga ahli) I → Involved in the function (Eksekutif terlibat didalam fungsi

yang ada)

W → Actual execution of the work (Eksekutif melakukan pekerjaan secara aktual)

Untuk kode I (Involved) hanya digunakan jika kode R (Reponsible) atau kode A (Authority) tidak digunakan. Kemudian untuk sebagian eksekutif dapat memiliki empat kode R, A, E, dan W, sedangkan sebagian lainnya mungkin hanya memiliki satu kode.

3.2.2.4.2 Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi

Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan unit organisasi yang ada didalam perusahaan, dimana tiap unit organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab atas suatu fungsi bisnis dalam perusahaan. Satu unit organisasi dapat memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap beberapa fungsi bisnis. Berikut adalah gambar 3.9 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs unit organisasi pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

(47)

Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi : Unit Organisasi Fungsi Bisnis Pe ma sa ra n

Keuangan Personalia Urusan Umum Manaje

men Pil ot Manajemen Op erasi Penerb angan

Manajemen Mutu Pemelih

ara an Manajemen M aterial Promosi * Pelayanan Pelanggan * Penjualan * Perencanaan Keuangan *

Pengelolaan Arus Kas *

Pencatatan Akuntansi * Perekrutan Karyawan * Pelatihan Karyawan * Penggajian * Pengelolaan Hukum * Pengelolaan Kantor * Perencanaan Pilot *

Perencanaan Operasi Penerbangan *

Operasi Penerbangan *

Perencanaan Perawatan Pesawat *

Perawatan Pesawat *

Pengendalian Persediaan *

Pembelian *

Pengendalian Kualitas *

Gambar 3.9 Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

(48)

3.2.2.4.3 Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data

Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Suatu fungsi bisnis dapat membaca (read) satu atau beberapa subjek data, selain itu suatu subjek data juga dapat dibuat/dihasilkan (create), diubah (update), dan dihapus (delete) oleh suatu fungsi bisnis dalam perusahaan. Berikut adalah gambar 3.10 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs subjek data pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

(49)

Subjek Data

Fungsi bisnis Pelanggan Pesanan Pelanggan Lapor

an Penjualan

Keuangan Lapor

an Keuangan

Invoice Karyawan Jadwal Pelatihan Pelatihan Absensi Gaji Kontr

ak Ker ja Pajak Per lengkapan Jadwal T ugas Pilot

Pesawat Rencana Pener

b angan Pener b angan MLB Renacana Pera wta n Perawat an Sur at Kelua/M asuk Bar ang

Suku Cadang Pem

asok Pesanan Pem b elian L apor an Pem b elian Promosi R R R R R R Pelayanan Pelanggan RU R R R R R R R

Penjualan CRU CRU CRU RU R R

Perencanaan Keuangan CRU R R

Pengelolaan Arus Kas R RU CRU CRU R R R R R R

Pencatatan Akuntansi CRU CRU R R R R R R

Perekrutan Karyawan CRU CRU CRU

Pelatihan Karyawan RU CRU CRU

Penggajian RU RU R RU

Pengelolaan Hukum R RU CRU CRU R

Pengelolaan Kantor RU CRU

Perencanaan Pilot R RU CRU R

Perencanaan Operasi Penerbangan R R R R R R CRU R

Operasi Penerbangan R CRU CRU

Perencanaan Perawatan Pesawat R R R CRU R R

Perawatan Pesawat RU R R CRU R RU

Pengendalian Persediaan R R CRU RU R R R

Pembelian RU CRU CR CRU CR CRU

Pengendalian Kualitas RU R RU R R RU RU R RU

(50)

3.2.2.4.4 Entity Relation Diagram (ERD) Perusahaan

ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan yang relevan dari entitas-entitas kunci atau kelompok entitas/subjek data dalam sebuah perusahaan. Berikut adalah gambar 3.11 yang merupakan ERD pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

(51)

Gambar 3.11 Entity Re lationship D iagram PT. Tri-M.G. I n

(52)

3.2.3 Analisa Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan

Bagi perusahaan yang baru berdiri kurang lebih 4 tahun, PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines sangat menyadari akan perkembangan teknologi yang pesat di bidang usaha mereka saat ini, terlebih lagi dengan kondisi persaingan saat ini dimana para pesaing yang ada, telah menerapkan sistem dan teknologi informasi yang cukup memadai didalam mendukung kinerja proses bisnis mereka. Perkembangan teknologi informasi secara langsung dapat mempengaruhi suatu industri usaha, terutama pada bidang usaha yang memerlukan kinerja yang cepat dalam pengolahan data dan informasi.

Dengan adanya teknologi GPS (Global Positioning System) yang semakin canggih dan cepat, maka dikenal salah satu trend yang saat ini ada dibidang pelayanan pengiriman barang yaitu sistem online tracking, dimana sistem ini dapat memberitahukan secara spesifik dan detail progres suatu proses pengiriman barang, jadi kapan pun pelanggan ingin mengetahui sampai dimana barang yang dia titipkan berada, mereka tinggal mengaksesnya melalui customer service ataupun secara online melalui internet. Khusus di Indonesia, dengan mulai adanya fasilitas 3G untuk telepon bergerak / handphone dimana menyediakan kecepatan didalam pengiriman data dan juga akses internet, bisa menjadi salah satu faktor pendorong didalam menciptakan suatu sistem tracking atau ordering, yang tentu saja sangat berguna bagi para pelanggan dengan tingkat mobilitas tinggi didalam kegiatan bisnis mereka.

Aplikasi – aplikasi khusus seperti CRM (Customer Relationship

(53)

dan telah banyak digunakan untuk mendukung, memperlancar serta mempercepat proses bisnis perusahaan dalam rangka mencapai visi, misi perusahaan dan memenangkan persaingan bisnis. Dan bagi para eksekutif, dengan adanya suatu sistem perencanaan dan analisa seperti DSS (Decision

Support System) dan EIS (Executive Information System), tentu dapat

meningkatkan performa perusahaan didalam merespon pasar dan juga didalam menetapkan suatu rangkaian pengambilan keputusan strategis bagi perusahaan.

Untuk saat sekarang ini dunia kedirgantaraan, baik itu industri pembuatan pesawat terbang maupun industri penerbangan, dapat dikatakan telah terjun kedalam dunia maya dan menikmati teknologi internet. Kemajuan teknologi ini telah menciptakan suatu peluang pasar baru bagi industri penerbangan, yakni pasar digital atau eCommerce, yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan perdagangan elektronik bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke pelanggan (B2C). Transaksi eCommerce melibatkan pemasok, vendor, distributor, pabrikan, toko dan sebagainya. Pola transaksinya terjadi antar dua sistem, dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Peran eCommerce, dalam hal ini adalah mengotomasikan keseluruhan rantai pasokan (Supply Chain Management), yakni suatu proses yang memadukan berbagai macam pemasok barang untuk menciptakan produk akhir. Keuntungan dari eCommerce, jika dilakukan dengan benar, akan membantu perusahaan dalam upaya penghematan biaya pembelian, peningkatan revenue, meningkatkan market

(54)

pengiriman barang, pengurangan biaya administrasi, peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, serta meningkatkan waktu respon dan mengurangi kesalahan. Akan tetapi dengan berbagai kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan, eCommerce juga menimbulkan beberapa kekhawatiran pasar, khususnya dalam hal keamanan transaksi melalui internet dan keterbatasan fasilitas dan sumber daya. Untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang mempengaruhi dan perlu untuk di perhatikan dalam mendukung keberhasilan, antara lain, teknologi yang relevan, administrasi dan database yang baik, sistem yang efisien dan aman dalam melakukan transaksi, serta dukungan sumber daya manusia yang handal. Yang tak kalah pentingnya adalah dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan yang kondusif, dan masalah-masalah yang terkait dengan aspek legal atau hukum yang melindungi hak dan kewajiban masing-masing pihak yang melakukan transaksi.

Yang terpenting dari semua kemajuan dan perkembangan teknologi seperti yang telah dijabarkan diatas adalah bahwa peluang yang terbuka bagi dunia kedirgantaraan sudah tak diragukan dan peluang tersebut akan semakin besar diwaktu-waktu mendatang. Untuk itu industri pesawat terbang, angkutan udara, serta publikasi penerbangan, sudah sewajarnya mempersiapkan diri sejak sekarang untuk dapat menangkap dan memanfaatkan peluang dan kesempatan tersebut.

(55)

3.2.4 Analisa Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan

Pada saat ini PT. Tri-MG Intra Asia Airlines baru mempunyai dua aplikasi khusus untuk mendukung dalam menjalankan aktivitas perusahaan, yaitu aplikasi keuangan di bagian Keuangan dan aplikasi Portable Maintenance di bagian Teknik yang mendukung untuk operasional perawatan pesawat dan manajemen material. Sedangkan untuk kegiatan seperti, penghitungan gaji, penjadwalan, dan pembuatan laporan masih menggunakan spread sheet berbasis Windows seperti Microsoft Excel, Word, dan Access. Untuk absensi karyawan masih dengan menggunakan

punch card, sedangkan untuk mendukung kegiatan penyebaran dan

pertukaran informasi antar setiap bagian, masih menggunakan fasilitas

attachment melalui aplikasi webmail perusahaan, hal ini menyebabkan

perlunya proses penginputan ulang pada bagian-bagian tertentu untuk pemrosesan lebih lanjut.

Adapun aset teknologi yang dimiliki oleh PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines pada saat ini adalah sebagai berikut :

3.2.4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan

Berikut ini adalah daftar spesifikasi hardware dan software yang dimiliki PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines, berdasarkan hasil survey dan observasi langsung :

(56)

Jenis Keterangan Jumlah

PC Desktop Eksekutif : ƒ Processor Intel Pentium IV ƒ Memory 256 MB DDR ƒ Hard disk 40 GB ƒ Monitor semi flat 15 ƒ LAN card

7

PC Desktop Staff :

ƒ Processor Intel Pentium III ƒ Memory 128 MB SDRAM ƒ Hard disk 20 GB ƒ Monitor CRT 15” ƒ LAN card 20 Database Server :

ƒ Processor Intel Xeon 2,8 GHz ƒ Memory 1 GB DDR

ƒ Hard disk 40 GB ƒ LAN card

1

Mail Server :

ƒ Processor Intel Pentium IV 2,66 GHz ƒ Memory 1 GB DDR ƒ Hard disk 40 GB ƒ LAN card 1 Printer 12 Server UPS 1 Switch / hub 4 Hardware Modem 2

Software ƒ Genuine Microsoft Windows 98

ƒ Genuine Microsoft Windows 2000 ƒ Genuine Microsoft Windows XP ƒ Genuine Microsoft Office 2000 ƒ Aplikasi Keuangan

ƒ Aplikasi Portable Maintenance ƒ Tri-M.G. Web Mail Application

Tabel 3.4 Spesifikasi Hardware dan Software PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

(57)

Direktur Utama

Wakil Direktur Utama Direktur Utama & Wakil Direktur Utama

Internet Modem Modem Direktur Keuangan Staff Keuangan (4PC) Bagian Keuangan Shared Printer Direktur Teknik Staff Teknik (7PC) Bagian Teknik Shared Printer Direktur Komersial Staff Komersial (3PC) Shared Printer Bagian Komersial

Mail & Database Server UPS Direktur Operasi Staff Operasi (2PC) Shared Printer Bagian Operasi Direktur Umum Staff Umum (4PC) Shared Printer Bagian Umum Switch Switch Switch Switch

3.2.4.2 Arsitektur Jaringan Perusahaan

Berikut adalah gambar dari infrastruktur jaringan pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Gambar 3.12 Arsitektur Jaringan PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

(58)

3.2.4.3 Portfolio Aplikasi saat ini

Portfolio Aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan untuk menilai aplikasi yang digunakan perusahaan saat ini, apakah masuk kategori high potential, strategic, key operational atau

support , sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing-masing

aplikasi pada bisnis perusahaan. Berikut adalah portfolio aplikasi pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Gambar 3.13 Portfolio Aplikasi saat ini PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines Keterangan :

(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan. ( ) = Aplikasi yang sedang berjalan , namun butuh

pengembangan lebih lanjut.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

KEY OPERATIONAL SUPPORT

(*) MS-Office 2000, XP

( ) Tri-M.G. Web Mail

(*) Aplikasi Portable

Maintenance

(59)

Dari analisis portfolio aplikasi yang sedang berjalan bisa dilihat bahwa PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines belum memiliki aplikasi yang bersifat Strategic atau High potential. Selama ini fungsi SI/TI memang hanya terbatas pada kegiatan operasional sehari-hari saja. Ini dipengaruhi oleh sikap perusahaan yang belum melihat peluang pemanfaatan SI/TI untuk menghasilkan keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

Untuk lebih mendayagunakan SI/TI dalam perusahaan, sebaiknya perusahaan mempunyai aplikasi yang bersifat Strategic. Kalaupun resikonya dianggap terlalu besar, minimal bisa dikategorikan ke dalam kuadran High Potential terlebih dahulu, dan jika manfaatnya bagi perusahaan sudah jelas, baru bisa dikategorikan ke dalam kuadran Strategic dan kemudian di implementasikan.

3.3 Masalah yang dihadapi oleh PT.Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Berdasarkan hasil analisis-analisis di atas yang berkaitan dengan lingkungan internal dan eksternal bisnis perusahaan, serta lingkungan internal dan eksternal SI/TI perusahaan, maka dapat disimpulkan beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines baik di masa sekarang maupun yang akan menjadi masalah di masa mendatang, diantaranya adalah sebagai berikut :

ƒ Rata-rata usia pesawat yang sudah relatif tua akan menjadi masalah bagi perusahaan terkait dengan berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai kelayakan usia pesawat untuk operasi penerbangan.

(60)

ƒ Keterbatasan pada jumlah sumber daya manusia, dapat menghambat aktivitas

bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan, terutama yang berhubungan dengan operasi penerbangan.

ƒ Tingginya nilai tukar mata uang dollar dapat menyebabkan semakin tingginya biaya operasi penerbangan, hal ini tentunya menyulitkan perusahaan dalam menentukan harga produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

ƒ Belum adanya sistem terpadu yang mengintegrasikan setiap area bisnis dalam perusahaan, menyebabkan tidak adanya integritas data serta menghambat arus informasi yang terjadi di dalam perusahaan.

ƒ Web site perusahaan tidak dipelihara dengan baik dan kurangnya dilakukan up

date terhadap informasi yang terdapat dalam web site tersebut.

ƒ Pemanfaatan SI/TI yang masih terbatas menempatkan perusahaan dalam posisi yang lebih sulit dalam menghadapi setiap ancaman yang timbul, khususnya ancaman yang datang dari para pesaing dengan teknologi informasi yang lebih unggul.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Tri-M.G. Intra Asia Airlines
Gambar 3.2 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi  PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines
Tabel 3.1 IFAS PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines
Gambar 3.5 Matrik SWOT PT.Tri-M.G. Intra Asia Airlines
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sekaligus beliau selaku dosen pembimbing Tugas Akhir penulis yang sudah meluangkan waktunya untuk senantiasa membantu dan membimbing penelitian laporan dari awal penelitian

Dari data Tabel 2 dicari data properties dari refrigeran R134a ada dua cara untuk mencari data properties yang pertama yaitu menggunakan tabel termodinamis dari literatur terkait

Pada tahun 1985 industri keramik Plered mulai berupaya untuk meningkatkan keramik gerabahnya baik secara kualitas dan kuantitasnya ke industri kerajinan keramik hias

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning

Jigsaw (model tim ahli) strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut

Terlampir bersama surat ini kami sertakan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam Pengumuman Pelelangan Terbuka Pengadaan Analyzer Gas PT PJB Unit Pembangkitan

Berdasarkan proses hasil penelitian berupa identifikasi permasalahan dan potensi (sumber daya), menganalisis serta mencari solusi, menghasilkan tiga kelompok usaha

Dengan ergonomi akan dapat meningkatkan produktivitas dan di isisi lain akan memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja sehingga karyawan bisa bekerja dengan