Subjek: Spirit Patrologia: RPS Mata Kuliah Tematik
Nama Dokumen: FL-200801-035327-a Versi: 1.1.
Tanggal: 23 Agustus 2020
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Program Studi: Sarjana Ilmu Teologi (Filsafat Keilahian) Mata Kuliah: Spirit Patrologia
Bobot/Sks: 4 sks
Kode Mata Kuliah: . . .
Sifat: Matakuliah tematik di wilayah kontemporer menurut tabel kurikulum 2018 STFTJ
Prasyarat: Mahasiswa telah berada pada tahapan studi berteologi menurut buku kurikulum 2018 STFTJ
Semester Gasal | Tahun akademik 2020-21 Masa Perkuliahan/
Pembelajaran: Tanggal 25 Agustus 2020 sampai dengan 1 Desember 2020 Jumlah Pertemuan: 15
Hari Kuliah: Selasa, pukul 7:30 – 11:10 Ruang Kuliah: Virtual Class via Zoom Dosen Pengampu: Yusak Soleiman, Ph.D.
Simon Rachmadi, Ph.D. Kode Schoology: BMNW-229N-RWB38
A. Tujuan Mata Kuliah
1. Membentuk perspektif awal terhadap literatur Patristik (i.e., para Bapa Gereja).
2. Membicarakan perspektif Patristik untuk mendekati kedalaman hermeneutis atas proses penafsiran Kitab Suci dan tradisi teologis yang mengitari historisitas Gereja.
3. Membicarakan perspektif Patristik untuk memperkaya kedalaman refleksi teologis kontemporer di kalangan para mahasiswa.
4. Menggali semangat (spirit) zaman Patristik sebagai sumber-sumber inspiratif dalam proses hermeneutik kontemporer atas Kitab Suci dan sejarah Gereja.
B. Deskripsi Isi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membicarakan literatur Patristik sebagaimana terkompilasi di dalam tiga seri besar yang lazim dibicarakan pada zaman modern, yaitu:
1. ANF 2. NPNF-1 3. NPNF-2
4. Sejumlah sumber sekunder tentang beberapa tokoh Patristik.
(1) Sikap1
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; 10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
(2) Pengetahuan2
1. Menguasai konsep teoritis Ilmu Teologi (Filsafat Keilahian) secara komprehensif dan mendalam.
2. Menguasai pokok-pokok pemikiran Ilmu Teologi (Filsafat Keilahian) dalam tradisi Kristiani melalui analisis tentang manusia, kosmos dan sosialitas dalam hubungan dengan misteri Yang
1Dirumuskan berdasarkan “rumusan sikap” di dalam Permen-Ristekdikti No. 44 Tahun 2015, tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi, bagian Lampiran.
2Dirumuskan berdasarkan “rumusan pengetahuan” di dalam Kesepakatan Capaian Pembelajaran Minimal yang ditetapkan oleh Asosiasi Ahli-ahli Filsafat Keilahian Indonesia, dalam lokakarya di Yogyakarta tanggal 22-23 Januari 2018.
Transenden.
3. Menguasai metodologi Ilmu Teologi (Filsafat Keilahian) dengan visi membangun interaksi metodologis, kritis dan konstruktif dengan ilmu-ilmu lain.
(3) Keterampilan Umum3
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
3. Mampu mengkaji implementasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdaarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya ke laman perguruan tinggi;
4. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
7. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
(4) Keterampilan Khusus4
1. Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip keilmuan Ilmu Teologi (Filsafat Keilahian) berdasarkan identifikasi kebutuhan dan perencanaan strategis secara kontekstual dan transformatif ke dalam bentuk-bentuk pelayanan holistik dalam komunitas religius dan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner.
2. Mampu membuat desain pemberdayaan komunitas religius dan masyarakat berdasarkan deskripsi fakta, analisis masalah, refleksi filosofis keilahian dan aksi solutif berbasis kelokalan dengan menyadari kompleksitas persoalan global dengan memanfaatkan dukungan ilmu-ilmu lain yang relevan.
3. Mampu menuangkan pemikiran logis, sistematis dan komprehensif dalam bentuk tulisan ilmiah dalam bidang Ilmu Teologi (Filsafat Keilahian) dan mampu mengkomunikasikannya kepada masyarakat luas secara tertulis dalam perlbagai wahana publikasi maupun lisan dalam pelbagai
3Dirumuskan berdasarkan “rumusan keterampilan umum program sarjana” di dalam Permen-Ristekdikti No. 44 Tahun 2015, tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi, bagian Lampiran.
4Dirumuskan berdasarkan “rumusan keterampilan khusus” di dalam Kesepakatan Capaian Pembelajaran Minimal yang ditetapkan oleh Asosiasi Ahli-ahli Filsafat Keilahian Indonesia, dalam lokakarya di Yogyakarta tanggal 22-23 Januari 2018.
forum ilmiah.
4. Mampu membangun jejaring dan dialog dalam lingkup pelayanan komunitas religius dan masyarakat luas dan mengembangkan relasi persahabatan dalam masyarakat majemuk.
D. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Setiap peserta mata kuliah ini akan dibentuk untuk memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu mendeskripsikan pokok-pokok pemikiran teologis di dalam literatur Patristik (i.e., para Bapa Gereja).
2. Mampu mendialogkan pokok-pokok pemikiran teologis pada zaman Patristik dengan pemikiran kontemporer pada masa kini.
3. Mampu merumuskan semangat (spirit) zaman Patristik yang tetap berfungsi efektif sebagai semangat hermeneutis kontemporer atas Kitab Suci dan sejarah Gereja.
E. Topik-topik Bahasan Mata Kuliah
1. Ignatius of Antioch (c. 35 – c. 108) 2. Papias of Hierapolis (c. 60-130) 3. Polycarp of Smyrna (c. 69 – c. 155) 4. Barnabas (c. 70-132)
5. 2 Clement. The second epistle of Clement. (95-140) 6. 1-Clement (c.95-140): Two epistles concerning virginity 7. The Epistles of Clement (1 dan 2 Clement)
8. Justin Martyr (c. 100 – c. 165) 9. Irenaeus of Lyons (c. 120 – c. 202) 10. Mathetes to Diognetus (c. 132)
11. Pope Clement I (c. 1st century AD – c. 101) 12. Clement of Alexandria (c. 150 – c. 215)
13. Didache: The Teaching of the Twelve Aposles. Ajaran 12 Rasul (c.150) 14. Remains of the Second and Third Centuries
15. Tertullian (c. 160 – c. 225) 16. Tertullian (c. 160 – c. 225) 17. Sextus Julius Africanus (c160-240) 18. Hyppolytus of Rome (c. 170-235) 19. Alexander of Cappadocia (c.170-251) 20. Origen (c. 185 – c. 254)
21. Caius, Presbyter of Rome (c. 200s)
22. Origen-s Commentary on the Gospel of Matthew 23. Novatianus (c.200-258)
24. Dionysius of Alexandria, Pope (d.264) 25. Dionysius of Rome (pope, d.268)
26. Perjanjian 12 Bapa Leluhur. The Testaments of the Twelve Patriarchs. 27. Theodotus [of Byzantin?]
28. The Gospel of Peter (c.200)
29. Diatessaron of Tatian: Harmoni keempat Injil (c. 160-175)
30. Apocalypse of Peter (c.100 krn diduga dikenal oleh Clement of Alexandria) 31. Wahyu Paulus: Vision of Paul, Apocalypse of Paul (Visio Pauli, Visio Sancti Pauli)
Yudaisme ke dalam Kekristenan) 33. The Testament of Abraham
34. The Acts of Xanthippe and Polyxena 35. The Narrative of Zosimus: Kisah Zosimus 36. The Apology of Aristides the Philosopher
37. The Passion of the Scillitan Martyrs (mengenang tragedi 17 Juli 180 di Kartago) 38. Gregory Thaumaturgus (c. 213-270)
39. Asterius Urbanus (c. 232)
40. Archelaus (c.200) [bishop of Carrhae?, c. 278] 41. Methodius [of Olympus and Patara] (d. 311)
42. Arnobius (d.330) (mengimplementasikan Tertullianus) 43. Victorinus of Pettau (d. 303)
44. Episle to Gregory and Origen’s Commenttary 45. Cyprian of Carthage (d. 258)
46. Lactantius (c. 260-330)
47. Eusebius of Caesarea (265-340). Sejarah Gereja.
48. Anatolinus et al. (para “bapa gereja kecil”, minor writers, c. 270)
49. Alexander, Pope, Bishop of Alexandria (c.273-326) (Pendahulu Athanasius) 50. Athanasius (c. 296 – c. 373)
51. Apokripa PB: Apocrypha of the New Testament (300 – 1300) 52. Dekrit Kepausan: Decretals (diandaikan sebelum 325)
53. Kenangan akan Edessa: Memoirs of Edessa (diandaikan sebelum 325) 54. Peter, Bishop of Lycopolis (c.301)
55. Ephraim the Syrian (c. 306-373) 56. Apharat
57. Ephraim the Syrian 58. Apharat
59. Hilary of Poitiers (c. 310-367) 60. Cyril of Jerusalem (c. 313-386) 61. Kanon Sinode Ancyra et al.(314) 62. Kredo Nicea (the Nicene Creed) 63. Konsili Ekumenis 1: Nicea-1 (325) 64. Gregory of Nazianzus (329 – 389) 65. Gregory of Nyssa (c. 330 – c. 395) 66. Basil of Caesarea (c. 330 – 379) 67. Ambrose (c.340-397)
68. Kanon Sinode Sardika (343) 69. John Chysostom (c. 347 – 407) 70. John Chysostom (c. 347 – 407) 71. John Chysostom (c. 347 – 407) 72. John Chysostom (c. 347 – 407) 73. John Chysostom (c. 347 – 407) 74. John Chysostom (c. 347 – 407) 75. Jerome (c.347-420) 76. Jerome (347 – 430) 77. Jerome – Gennadius
78. Jerome – Rufinus vs Jerome 79. Jerome (347 – 430)
81. Augustine of Hippo (354 – 430) 82. Augustine of Hippo (354 – 430) 83. Augustine of Hippo (354 – 430) 84. Augustine of Hippo (354 – 430) 85. Augustine of Hippo (354 – 430) 86. Augustine of Hippo (354 – 430) 87. Augustine of Hippo (354 – 430) 88. Augustine of Hippo (354 – 430) 89. John Cassian (c. 360-435) 90. Sulpitius Severus (c.363-425)
91. Constitutions of the Holy Apostles. Konstitusi Apostolik: Konstitusi Para Rasul (375-380) 92. Socrates Scholasticus of Constantinopel (380-439). Sejarah Gereja.
93. Konsili Ekumenis 2: Konstantinopel-1 (381) 94. Theodoret of Cyrus (c.393-458). Sejarah Gereja. 95. Sozomenus of Gaza (c. 400-450). Sejarah Gereja. 96. Pope Leo the Great (c. 400-461)
97. Konsili Ekumenis 3: Efesus (431) 98. Cyril of Alexandria (d. 444) 99. Vincent of Lerins (d. 445) 100. Early Liturgies (c.450-600)
101. Apocalypse of the Virgin (c. 450 karena menyebut gelar Theotokos yang dibakukan oleh Konsili Efesus 431)
102. Konsili Ekumenis 4: Kalsedon (451) 103. Venantius (c.530-600)
104. Pope Gregory the Great (c. 540-604) 105. Pope Gregory the Great (c. 540-604)
106. Konsili Ekumenis 5: Konstantinopel-2 (553) 107. Maximus the Confessor (580 – 662)
108. Konsili Ekumenis 6: Konstantinopel-3 (680-81) 109. Kanon Sinode Trullo (692)
110. Isaac of Nineveh (d. 700) 111. Isaac of Nineveh (d. 700) 112. John of Damascus (d. 749)
113. Konsili Ekumenis 7: Nicea-2 (787) 114. Kapita Selekta
115. Evaluasi Proses
F. Strategi untuk Mencapai Keseluruhan Capaian Pembelajaran
Untuk meraih capaian-capaian pembelajaran tersebut di atas, maka jajaran topik dalam mata kuliah ini akan diolah dengan cara:
1. Setiap minggu, mahasiswa menulis laporan bacaan singkat. Tujuannya adalah mengenali eksistensi literatur Patristik per tokoh yang dibicarakan secara kronologis.
2. Setiap minggu, dosen mempresentasikan informasi penting mengenali eksistensi literatur Patristik per tokoh yang dibicarakan secara kronologis.
3. Pada pasca-tengah semester, mahasiswa mempresentasikan laporan bacaan mendalam — dalam suatu artikel UTS yang dipresentasikan secara singkat — dengan tujuan membentuk pikiran khas yang dibangun berdasarkan bacaan intensif yang dilakukannya atas suatu segmen literatur
Patristik yang sifatnya spesifik.
4. Pada akhir semester, mahasiswa membuat suatu artikel berisi refleksi teologis tentang spirit (semangat) zaman Patristik yang diarahkan untuk dipublikasikan dalam jurnal teologi nasional.
G. Tagihan Mata Kuliah
Untuk mendukung tercapainya capaian-capaian pembelajaran tersebut di atas, melalui pengalaman belajar intensif yang sifatnya personal, maka tagihan-tagihan (tugas-tugas) yang diberikan kepada para peserta mata kuliah ini adalah:
1. Laporan bacaan mingguan, 13 artikel, @ 100 kata.
2. Laporan UTS yang wujudnya adalah artikel berukuran sekitar 2.000 kata yang menyarikan keseluruhan proses membaca sumber-sumber primer patristik, supaya mengarah kepada proses pembuatan sebuah abstrak artikel jurnal teologi (Laporan UTS adalah makalah pra-UAS — sekitar 2.000 kata — yang disiapkan sejak minggu ke-6 dan di-upload ke Schoology pada tanggal 30 November 2020, dan yang abstraknya — 200 kata — dibicarakan bersama sejak minggu ke-6 secara bergiliran.
3. Makalah UAS yang wujudnya adalah artikel jurnal siap dipublikasikan, 3.000 – 4.000 kata, ditambah abstrak.
H. Penilaian
Aneka tagihan tersebut di atas diolah menjadi sarana evaluasi yang ukuran numeriknya adalah sebagai berikut:
Untuk mengukur keseluruhan capaian pembelajaran mata kuliah ini
Komponen Penilaian Prosentase
Nilai Masuk ke BAA Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V 1. Aspek Sikap: Mutu kehadiran dan partisipasi 5% √ √ √ √ 2. Aspek Pengetahuan Elementer: Laporan
Bacaan 20% √ √ √ √
3. Aspek Pengetahuan Komprehensif: UTS 30% √ √
4. Aspek Pengetahuan dan Keterampilan
Integral: UAS 45% √
Jumlah 100%
Catatan:
◦ Setiap komponen penilaian dapat di-breakdown menjadi beberapa penugasan terstruktur ◦ Setiap komponen penilaian dapat dimanifestasikan dalam aneka wujud tugas pembelajaran.
I. Peraturan Kelas dalam Mata Kuliah Ini
(1) Baik dosen maupun mahasiswa tidak boleh melakukan plagiarisme dalam arti: (a) plagiarisme langsung (copy-paste tanpa mencantumkan sumber)
(b) plagiarisme gagasan (parafrase tanpa mencantumkan sumber)
(c) plagiarisme karena “membuatkan/dibuatkan-oleh orang lain” dalam pelaksanaan tugas karyatulis.
(2) Baik dosen maupun mahasiswa wajib hadir secara tepat waktu.
(3) Baik dosen maupun mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari keseluruhan waktu tatap muka pembelajaran.5
(a) Jika mahasiswa hadir kurang dari 75% dari keseluruhan waktu tatap muka pembelajaran, ia tidak diperkenankan mengikuti UAS atau tugas lain yang setara dengan itu.
(b) Jika dosen berhalangan hadir, ia wajib memberikan waktu pengganti, atau tugas terstruktur pengganti kehadiran dosen, berdasarkan kesepakatan dengan seluruh peserta mata kuliah. (c) Jika dosen hadir kurang dari 75% dari keseluruhan waktu tatap muka pembelajaran, ia tidak
boleh menyelenggarakan UAS, dan proses penilaian harus dilakukan pada semester berikutnya berdasarkan keputusan Rapat Senat.
(4) Hari libur nasional tidak diperhitungkan sebagai bagian dari proses “tatap-muka,” namun tetap diperhitungkan sebagai bagian dari minggu-perkuliahan/pembelajaran (i.e., hari libur nasional diperhitungkan di dalam RPS sebagai bagian dari proses belajar mandiri dan penugasan struktural dalam proses pembelajaran).
(5) Aneka tagihan (tugas-tugas) wajib diserahkan atau diunggah dengan tidak melampaui deadline. Setiap keterlambatan akan dikenai sanksi sebagai berikut:6
(a) Keterlambatan sampai dengan tiga hari akan mendapat pengurangan 5 poin.
(b) Keterlambatan antara empat sampai dengan tujuh hari akan mendapatkan pengurangan 15 poin.
(c) Keterlambatan lebih dari tujuh hari akan dinyatakan gagal, kecuali mendapatkan dispensasi dari Rapat Tim Akademik di bawah pimpinan Waket-1.
(6) Setiap tagihan—yang diserahkan oleh mahasiswa—wajib dikembalikan oleh pihak dosen dengan bubuhan nilai yang diberikan atasnya.7
(7) Rubrik yang dipakai untuk menilai setiap tagihan—yang wujudnya karyatulis—yang diserahkan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut:8
(a) Teknik penulisan 15% dengan skala 5–15
(b) Sumber-sumber 20% dengan skala 10–20
(c) Kandungan isi: Informasi,
data, refleksi 50% dengan skala 10–50
(d) Manfaat: Originalitas,
novelti 15% dengan skala 5–15
(8) Tentang penilaian:
(a) Dosen wajib memberikan laporan penilaian sementara pada minggu kesembilan masa
5Mengaku Kitab Peraturan 2015, hlm. 125. 6Mengacu Kitab Peraturan 2015, hlm. 137. 7Mengacu Kitab Peraturan 2015, hlm. 137.
8Mengacu Kitab Peraturan 2015, hlm. 139. Untuk tagihan yang wujudnya non-karyatulis, kriteria penilaiannya ditentukan sendiri oleh dosen pengampu mata kuliah.
perkuliahan/pembelajaran.
(b) Dosen wajib memberikan keseluruhan nilai-akhir mata kuliah selambat-lambatnya pada tujuh hari sesudah masa UAS.
(c) Yang dilaporkan dalam proses penilaian adalah:
▪ Angka numerik yang mengindikasikan tingkat ketuntasan capaian pembelajaran. ▪ Huruf nilai yang mengindikasikan tingkat ketuntasan capaian pembelajaran.
▪ Naratif singkat yang mendeskripsikan tingkat ketuntasan CPM (capaian pembelajaran mata kuliah) dan CPL (capaian pembelajaran lulusan) dalam hal: sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus.
(d) Mahasiswa berhak mendapatkan feedback atas tugas-tugas yang diserahkannya, dan atas detail penilaian yang diberikan oleh dosen kepadanya.
(9) Dosen dan mahasiswa dilarang merokok di lingkungan kampus STFTJ.
(10) Sesudah perkuliahan/pembelajaran berakhir, kebersihan dan kerapihan kelas harus tetap terjaga. Jangan sampai ada sampah yang ketinggalan. Jangan sampai susunan kursi tidak
beraturan. Papan tulis harus bersih dari coretan.
(11) Hal-hal lain yang disepakati bersama di dalam pertemuan perdana awal semester: (a) ...
(b) ... (c) ...
J. Bibliografi Mata Kuliah Ini
• Sumber primer kompilasi tulisan-tulisan Patristik ◦ ANF-1
▪ Ante-Nicene Fathers, volume 1-10 ◦ NPNF-1
▪ Nicene and Post-Nicene Fathers 1, volume 1-14 ◦ NPNF-2
▪ Nicene and Post-Nicene Fathers 2, volume 1-14 • Sumber-sumber sekunder
◦ Brock, Sebastian. 1987. The Syriac Fathers on Prayer and the Spiritual Life. Kalamazoo, MI: Cistercian Publication.
◦ Foltz, Bruce V. 2011. “Isaac the Syrian, Saint.” In The Encyclopedia of Christian Civilization, 1-2. American Cancer Society.
◦ Louth, Andrew. 1996, Maximus the Confessor, page 1-74, London: Routledge. ◦ Russel, Norman. 2000. Cyril of Alexandria, page 1-64. London: Routledge.
K. Satuan Acara Perkuliahan/Pembelajaran
L. Pengesahan
RPS ini dibuat oleh 23 Agustus 2020, dan direvisi tanggal 13 September 2020. Pembuat RPS atau Revisi RPS Dosen Pengampu Mata Kuliah,