• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

KEDUDUKAN DAN

STRUKTUR ORGANISASI

PUSDIKLAT APARATUR

BADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN

2013

(2)
(3)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat Nya, kami dapat menyelesaikan Kurikulum dan Modul Pembekalan Kompetensi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Orientasi Organisasi dalam rangka Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Kurikulum dan modul ini disusun untuk dijadikan acuan dalam memberikan pembekalan pengetahuan kepada para CPNS, sehingga sebelum melaksanakan praktik kerja, yang bersangkutan mengetahui organisasi Kementerian Kesehatan secara utuh. Materi dalam kurikulum ini merupakan materi minimal yang harus disampaikan, namun apabila diperlukan, dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan instansi.

Demi kelancaran pelaksanaan pembekalan kompetensi CPNS, telah disusun 7 (tujuh) modul yang merupakan paket dari kurikulum tersebut, dengan judul:

1. Modul Kedudukan dan struktur organisasi 2. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi

3. Modul Tujuan Dan Nilai-Nilai/Prinsip-Prinsip Organisasi 4. Modul Strategi dan Kebijakan bidang tugas instansi 5. Modul Indikator Kinerja Organisasi

6. Modul Standar Operating Procedures (SOP) 7. Modul Penulisan Kertas Kerja

Kurikulum ini disusun atas kerjasama antara Lembaga Administasi Negara (LAN), Biro Kepegawaian, dan perwakilan dari masing-masing eselon I di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

(4)

ii

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Oleh karena itu kami mengucapkan penghargaan atas kontribusi yang diberikan dan kesungguhannya dalam menyelesaikan kurikulum ini.

Harapan kami kurikulum dan modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

(5)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI... iii

A. Deskripsi Singkat... 1

B. Tujuan Pembelajaran... 2

C. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan... 3

D. Metode... 3

E. Alat Bantu dan Media... 3

F. Langkah-Langkah Pembelajaran... 4

G. Bahan Pembelajaran... 8

Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan... 8

Pokok Bahasan 1 Peran dan Tanggungjawab Kementerian Kesehatan... 8

Pokok Bahasan 2 Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan... 11

Pokok Bahasan 3 Peran, tugas dan tanggungjawab CPNS serta struktur organisasi di tempat kerja/penugasan CPNS... 62

(6)
(7)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

1

MODUL MI. 1

KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

A. Dekripsi Singkat

Pembangunan Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Undang Dasar 1945 Pasal 28 (H) ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan salah satu hak dasar masyarakat, yaitu hak atas pelayanan kesehatan yang merupakan tanggungjawab negara. Negara bertanggungjawab untuk mengatur dan memastikan bahwa hak untuk hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat dipenuhi termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu.

Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 tersebut dan dalam rangka kelancaran penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna, Presiden sebagai Kepala Pemerintahan telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. Tujuan dari pembentukan organisasi kementerian adalah untuk membantu tugas-tugas Presiden menyelenggarakan urusan tertentu dalam kelancaran penyelenggaraan negara. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan Pemerintahan Negara adalah Kementerian Kesehatan dipimpin oleh Menteri Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Presiden.

Seiring dengan arah perkembangan organisasi pemerintahan termasuk organisasi Kementerian Kesehatan telah beberapa kali mengalami perubahan organisasi. Perubahan kedudukan dan struktur organisasi ini mengarah pada organisasi yang

(8)

2

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

semakin ramping dalam struktur dan akan tetapi kaya fungsi, yang diikuti dengan menyiapkan PNS yang merupakan unsur utama sumber daya aparatur negara, mempunyai peran yang sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan Kementerian Kesehatan. Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi, yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Modul orientasi organisasi CPNS Kementerian Kesehatan ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dimaksud.

B. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang kedudukan, struktur organisasi dan mampu beradaptasi dengan organisasi Kementerian Kesehatan.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari materi ini peserta mampu:

a. Menjelaskan tentang peran dan tanggungjawab organisasi

b. Menjelaskan struktur organisasi Kementerian Kesehatan

c. Menjelaskan peran, tugas dan tanggungjawab CPNS serta struktur organisasi di tempat kerja/penugasan.

(9)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

3

C. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

1. Peran dan tanggungjawab Kementerian Kesehatan 2. Struktur organisasi Kementerian Kesehatan

3. Peran, tugas dan tanggungjawab CPNS serta struktur organisasi di tempat kerja/penugasan CPNS

D. Metode

Metode orientasi ini menggunakan cara pembelajaran bagi orang dewasa (andragogi), serta disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang menggambarkan: 1. Kebutuhan praktis dan pengembangan diri peserta 2. Interaktif antara peserta dengan fasilitator dan antar

peserta

3. Suasana belajar orang dewasa yang menyenangkan, dinamis dan fleksibel.

Dalam orientasi ini, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan mencakup:

1. Ceramah yang dikombinasikan dengan tanya jawab (CTJ) 2. Tugas baca

E. Alat Bantu dan Media

-

Slide

-

Komputer

-

LCD

(10)

4

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Sesi 1: Penjelasan tentang Peran dan Tanggungjawab Kementerian Kesehatan

Pada sesi ini akan mempelajari dan disampaikan terkait peran dan tanggungjawab Kementerian Kesehatan oleh fasilitator dengan menggunakan lembar kerja masing-masing.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Fasilitator:

1. Memperkenalkan diri dan menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi; 2. Menyampaikan agenda pembelajaran;

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa di akhir sesi peserta mampu memahami peran dan tanggungjawab Kementerian Kesehatan;

4. Menyampaikan pokok bahasan Sesi 1 dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta tentang peran dan tanggungjawab Kementerian Kesehatan serta manfaat pembelajaran;

5. Meminta peserta untuk masing-masing memberikan jawaban dengan menggunakan lembar kerja yang disediakan;

6. Bersama dengan peserta mencocokan jawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7. Menanyakan harapan peserta yang ingin diperoleh dari

proses pembelajaran;

8. Meminta Peserta untuk membuat komitmen bila perlu ditempel di kelas/tempat penugasan/orientasi (Fakta Integritas CPNS).

(11)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

5

Kegiatan Peserta:

1. Menyepakati agenda pembelajaran yang telah disampaikan fasilitator;

2. Menjadikan tujuan pembelajaran yang disampaikan fasilitator sebagai acuan;

3. Memberikan jawaban atas pertanyaan Fasilitator dengan menggunakan lembar kerja yang tersedia;

4. Bersama dengan Fasilitator mencocokan jawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Menyampaikan harapan yang akan diperoleh dari dalam

sesi pembelajaran dan menandatangani komitmen yang dibuat serta ditempel di kelas/tempat penugasan/orientasi.

Sesi 2: Penjelasan tentang Struktur Organisasi

Kementerian Kesehatan

Pada sesi 2 ini akan mempelajari dan disampaikan Struktur Organisasi, Jumlah Unit Kerja Setingkat Eselon I, II, di Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis setingat Eselon II dan III, Nama Jabatan yang melekat di Eselon I, II, dan UPT.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Fasilitator:

1. Memperkenalkan diri dan menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi; 2. Menyampaikan pokok bahasan Sesi 2 dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta tentang struktur organisasi Kementerian Kesehatan, Jumlah Unit Kerja setingkat Eselan I, II dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) setingkat Eselon II dan III serta Nama Jabatan yang melekat di Eselon I, II dan UPT;

(12)

6

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

3. Meminta peserta untuk masing-masing memberikan jawaban dengan menggunakan lembar kerja yang disediakan;

4. Bersama dengan peserta mencocokan jawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Kegiatan Peserta:

1. Memberikan jawaban atas pertanyaan Fasilitator dengan menggunakan lembar kerja yang tersedia;

2. Bersama dengan Fasilitator mencocokan jawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Sesi 3 : Penjelasan Peran, tugas dan tanggungjawab CPNS di Tempat Kerja/Penugasan

Pada sesi 3 ini akan mempelajari peran, tugas dan tanggungjawab CPNS di tempat kerja/penugasan, serta akan disampaikan struktur organisasi di tempat kerja, nama-nama Jabatan dan jumlah Pejabat Eselon I/II/III/IV/V di tempat kerja/penugasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Fasilitator:

1. Memperkenalkan diri dan menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi; 2. Menyampaikan pokok bahasan Sesi 3 dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta tentang peran, tugas, dan tanggungjawab CPNS di tempat kerja/penugasan serta struktur organisasi, nama-nama Jabatan dan jumlah Pejabat Eselon I/II/III/IV/V di tempat kerja/penugasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

(13)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

7

3. Meminta peserta untuk masing-masing memberikan jawaban dengan menggunakan lembar kerja yang disediakan;

4. Bersama dengan peserta mencocokan jawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Kegiatan Peserta:

1. Memberikan jawaban atas pertanyaan Fasilitator dengan menggunakan lembar kerja yang tersedia;

2. Bersama dengan Fasilitator mencocokan jawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(14)

8

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

G. Bahan Pembelajaran

Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa Pembangunan Kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 yang secara bertahap kondisi pembangunan kesehatan diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk serta menurunya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah. Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, arah pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Berbagai upaya dalam meningkatkan pembangunan kesehatan secara terus menerus dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia, pembiayaan kesehatan, sumber daya

POKOK BAHASAN 1:

PERAN DAN TANGGUNGJAWAB KEMENTERIAN

KESEHATAN

(15)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

9

manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan, manajemen dan informasi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Lebih lanjut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan harus menyusun Rencana Strategis (Renstra). Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat.

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi pula hasil kerja serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil kerja serta konstribusi positif tersebut ”wawasan kesehatan” perlu dijadikan sebagai asas pokok program pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya seluruh unsur atau subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang diejawantahkan dalam bentuk program-program RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan.

Disisi lain keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai pelaku pembangunan tersebut. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pemberdayaan masyarakat diarahkan agar masyarakat berdaya untuk ikut aktif memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu sampai jatuh sakit, karena ketika sakit sebenarnya telah kehilangan nilai produktif.

(16)

10

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak hanya menjadi tanggungjawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggungjawab dari berbagai sektor terkait lainnya, disamping tanggungjawab individu dan keluarga. Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dapat bersinergis secara dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya seperti: Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan Pangan Nasional, Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional, Sistem Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Nasional serta sistem-sistem nasional lainnya. Dengan demikian bahwa peran dan tanggung jawab suatu Kementerian/Lembaga Negara sudah melekat pada tugas pokok dan fungsinya.

(17)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

11

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, maka Kementerian Kesehatan telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dengan susunan organisasi:

1. Wakil Menteri 2. Sekretaris Jenderal 3. Inspektur Jenderal

4. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

5. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

6. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 7. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 9. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi

10. Staf Ahli Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat 11. Staf Ahli Bidang Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan

12. Staf Ahli Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi

13. Staf Ahli Bidang Mediko Legal, Pusat Data dan Informasi 14. Pusat Kerja Sama Luar Negeri

15. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan 16. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, 17. Pusat Komunikasi Publik

18. Pusat Promosi Kesehatan

19. Pusat Intelegensia Kesehatan dan Pusat Kesehatan Haji.

POKOK BAHASAN 2:

(18)

12

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Adapun struktur organisasi Kementerian Kesehatan sebagaimana berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, sebagai berikut:

(19)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

13

Kementerian Kesehatan memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

1. Sekretariat Jenderal

Sekretariat Jenderal membawahi 14 setingkat eselon II, yang terdiri dari 5 (lima) Biro, 8 (delapan) Pusat dan 1 (satu) Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia yaitu:

a. Biro Perencanaan dan Anggaran;

Biro Perencanaan dan Anggaran membawahi 4 eselon III yaitu:

1) Bagian Perencanaan Strategis, Kebijakan, dan Program;

Bagian Perencanaan Strategis, Kebijakan, dan Program membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Perencanaan Strategis dan Kebijakan; b) Subbagian Program Pembangunan Kesehatan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro.

2) Bagian APBN I ;

Bagian APBN I membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Anggaran; dan

c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 3) Bagian APBN II ;

Bagian APBN II membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan;

b) Subbagian Anggaran; dan

c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan 4) Bagian APBN III ;

Bagian APBN III membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan;

(20)

14

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan, dan d) Kelompok Jabatan Fungsional

b. Biro Kepegawaian;

Biro Kepegawaian membawahi 4 eselon III yaitu: 1) Bagian Pengadaan Pegawai;

Bagian Pengadaan Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Penyusunan Formasi dan Kebutuhan Pegawai;

b) Subbagian Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil; dan

c) Subbagian Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap dan Penugasan Khusus.

2) Bagian Mutasi Pegawai;

Bagian Mutasi Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kenaikan Pangkat;

b) Subbagian Pemindahan dan Pemberhentian; dan c) Subbagian Informasi dan Tata Naskah.

3) Bagian Pengembangan Pegawai;

Bagian Pengembangan Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Penilaian dan Pengembangan Karier; b) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional; dan c) Subbagian Administrasi Tenaga Strategis. 4) Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai;

Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu:

(21)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

15

b) Subbagian Penghargaan dan Kesejahteraan Pegawai; dan

c) Subbagian Tata Usaha Biro. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara;

Biro Keuangan dan Barang Milik Negara membawahi 4 eselon III yaitu:

1) Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan; Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak;

b) Subbagian Perbendaharaan; dan

c) Subbagian Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi.

2) Bagian Penyusunan Laporan Keuangan;

Bagian Penyusunan Laporan Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan I; b) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan II; dan c) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan III. 3) Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan;

Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Pengadaan; b) Subbagian Penyimpanan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro.

(22)

16

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara terdiri atas: a) Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara; b) Subbagian Pemanfaatan Barang Milik Negara; dan c) Subbagian Penghapusan Barang Milik Negara. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Biro Hukum dan Organisasi;

Biro Hukum dan Organisasi membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Peraturan Perundang-Undangan;

Bagian Peraturan Perundang-Undangan membawahi 3 eselon IV:

a) Subbagian Peraturan Perundang-Undangan I; b) Subbagian Peraturan Perundang-Undangan II; dan c) Subbagian Peraturan Perundang-Undangan III. 2) Bagian Pelayanan Hukum;

Bagian Pelayanan Hukum membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Pertimbangan Hukum; b) Subbagian Bantuan Hukum; dan c) Subbagian Penyusunan Perjanjian 3) Bagian Kelembagaan;

Bagian Kelembagaan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Penataan Kelembagaan;

b) Subbagian Analisis Jabatan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro.

4) Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja; Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja membawahi 3 eselon IV yaitu:

(23)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

17

a) Subbagian Tata Laksana;

b) Subbagian Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik; dan

c) Subbagian Fasilitasi Sistem dan Prosedur Desentralisasi Kesehatan.

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

e. Biro Umum.

Biro Umum terdiri membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;

Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Tata Usaha Menteri dan Staf Ahli; b) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; dan c) Subbagian Protokol.

2) Bagian Tata Usaha Kementerian ;

Bagian Tata Usaha Kementerian membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Tata Usaha Perjalanan Dinas Pejabat; b) Subbagian Kearsipan; dan

c) Subbagian Tata Usaha Biro 3) Bagian Rumah Tangga;

Bagian Rumah Tangga membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Urusan Dalam;

b) Subbagian Pemeliharaan; dan c) Subbagian Pengamanan.

4) Bagian Keuangan dan Gaji Sekretariat Jenderal;

Bagian Keuangan dan Gaji Sekretariat Jenderal membawahi 3 eselon IV yaitu:

(24)

18

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

a) Subbagian Keuangan; b) Subbagian Gaji; dan

c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

f. Pusat Data dan Informasi

Pusat Data dan Informasi membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha;

Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi;

b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Statistik Kesehatan;

Bidang Statistik Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Statistik Derajat dan Upaya Kesehatan; dan

b) Subbidang Statistik Lingkungan dan Sumber Daya Kesehatan.

3) Bidang Analisis dan Diseminasi Informasi;

Bidang Analisis dan Diseminasi Informasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Analisis Data Kesehatan; dan b) Subbidang Diseminasi Informasi.

4) Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank Data;

Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank Data membawahi 2 eselon IV yaitu:

(25)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

19

a) Subbidang Pengembangan Sistem Informasi; dan b) Subbidang Bank Data.

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

g. Pusat Kerjasama Luar Negeri

Pusat Kerjasama Luar Negeri membawahi 3 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha;

Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Administrasi Hubungan Luar Negeri; b) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; dan c) Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum 2) Bidang Kerja Sama Kesehatan Bilateral dan Multilateral;

Bidang Kerja Sama Kesehatan Bilateral dan Multilateral membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Bilateral; dan b) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Multilateral. 3) Bidang Kerja Sama Kesehatan Regional;

Bidang Kerja Sama Kesehatan Regional membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Regional I; dan b) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Regional II. 4) Kelompok Jabatan Fungsional.

h. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

(26)

20

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi;

b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum.

2) Bidang Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan; Bidang Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Pencegahan dan Mitigasi; dan b) Subbidang Kesiapsiagaan.

3) Bidang Tanggap Darurat dan Pemulihan;

Bidang Tanggap Darurat dan Pemulihan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Tanggap Darurat; dan b) Subbidang Pemulihan.

4) Bidang Pemantauan dan Informasi;

Bidang Pemantauan dan Informasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Pemantauan; dan b) Subbidang Informasi.

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

i. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha;

Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Anggaran;

(27)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

21

b) Subbagian Sistem Informasi, Monitoring, dan Evaluasi; dan

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Pembiayaan Kesehatan;

Bidang Pembiayaan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Pengembangan Perhitungan Biaya Kesehatan; dan

b) Subbidang Analisis Pemanfaatan Biaya Kesehatan. 3) Bidang Jaminan Kesehatan;

Bidang Jaminan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Jaminan Kesehatan Penerima Upah dan Sukarela; dan

b) Subbidang Jaminan Kesehatan Non Penerima Upah.

4) Bidang Kendali Mutu dan Pengembangan Jaringan Pelayanan;

Bidang Kendali Mutu dan Pengembangan Jaringan Pelayanan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Kendali Mutu; dan

b) Subbidang Pengembangan Jaringan. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

j. Pusat Komunikasi Publik

Pusat Komunikasi Publik membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha;

(28)

22

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

a) Subbagian Program dan Evaluasi; b) Subbagian Keuangan; dan

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum.

2) Bidang Media Massa dan Opini Publik;

Bidang Media Massa dan Opini Publik membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Media Massa; dan b) Subbidang Opini Publik. 3) Bidang Pelayanan Informasi Publik;

Bidang Pelayanan Informasi Publik membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Publikasi dan Layanan Informasi; dan b) Subbidang Perpustakaan dan Dokumentasi. 4) Bidang Hubungan Antar Lembaga;

Bidang Hubungan Antar Lembaga membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Hubungan Kementerian dan Lembaga; dan

b) Subbidang Hubungan Lembaga Non Pemerintah. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

k. Pusat Promosi Kesehatan

Pusat Promosi Kesehatan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha;

Bagian Tata Usaha membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi;

(29)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

23

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Advokasi dan Kemitraan;

Bidang Advokasi dan Kemitraan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Advokasi; dan b) Subbidang Kemitraan.

3) Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat; Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat; dan b) Subbidang Peran Serta Masyarakat.

4) Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan;

Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Pengembangan Metode; dan b) Subbidang Pengembangan Teknologi. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

l. Pusat Inteligensia Kesehatan

Pusat Intelegenasia Kesehatan membawahi 3 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu:

1) Bagian Tata Usaha;

Bagian Tata Usaha membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Anggaran; dan b) Subbagian Keuangan dan Umum.

(30)

24

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

2) Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan;

Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Inteligensia Anak;dan

b) Subbidang Inteligensia Remaja, Dewasa, dan Lanjut Usia.

3) Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan;

Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Inteligensia Anak;dan

b) Subbidang Inteligensia Remaja, Dewasa, dan Lanjut Usia.

4) Kelompok Jabatan Fungsional.

m. Pusat Kesehatan Haji

Pusat Kesehatan Haji membawahi 2 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji;

Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbidang Pelayanan Kesehatan Haji; dan b) Subbidang Pendayagunaan dan Pengembangan

Sumber Daya Kesehatan Haji.

2) Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji;

Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji membawahi 2 eselon IV yaitu:

(31)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

25

b) Subbidang Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji.

3) Subbagian Tata Usaha; 4) Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan membawahi 6 eselon II yaitu:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

Sekretariat DIrektorat Jenderal membawahi 5 eselon III yaitu:

1) Bagian Program dan Informasi;

Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Program;

b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Hukum; b) Subbagian Organisasi; dan

c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan;

Bagian keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Anggaran;

b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi.

(32)

26

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

4) Bagian Kepegawaian dan Umum;

Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Kepegawaian;

b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga.

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar;

Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga; Subdirektorat Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(33)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

27

4) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut dan Pelayanan Darah;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut dan Pelayanan Darah membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha;

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan;

Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan membawahi 5 eselon II, Subbagian Tata Usaha, dan kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Publik;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Publik membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Privat;

(34)

28

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Privat membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Pendidikan;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Pendidikan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Akreditasi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain;

Subdirektorat Bina Akreditasi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Evaluasi.

6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

(35)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

29

d. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik;

Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar; Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum;

Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus;

Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Pelayanan Kebidanan;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kebidanan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian Fisik;

Subdirektorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian Fisik membawahi 2 eselon IV yaitu:

(36)

30

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

e. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan;

Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan membawahi 5 eselon III, SUbbagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan

Imunologi;

Subdirektorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Pelayanan Patologi dan Toksikologi; Subdirektorat Bina Pelayanan Patologi dan Toksikologi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Pelayanan Radiologi;

Subdirektorat Bina Pelayanan Radiologi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan; Subdirektorat Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(37)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

31

5) Subdirektorat Bina Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

Subdirektorat Bina Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

f. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa.

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan Jabatan Fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Fasililitas Pelayanan Kesehatan;

Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Fasililitas Pelayanan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa;

Subdirektorat Bina Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(38)

32

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

4) Subdirektorat Bina Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA), Rokok, dan alkohol;

Subdirektorat Bina Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA), Rokok, dan alkohol membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Berisiko; Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Berisiko membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahi 6 eselon II yaitu:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

Sekretariat Direktorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Bagian Program dan Informasi;

Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Program;

(39)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

33

c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Hukum;

b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan;

Bagian Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) pengelolaan anggaran;

b) penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan; dan c) pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum;

Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Kepegawaian;

b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga.

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra;

Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB);

Subdirektorat Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB) membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(40)

34

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

2) Subdirektorat Imunisasi;

Subdirektorat Imunisasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan

Subdirektorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Kesehatan Matra;

Subdirektorat Kesehatan Matra membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subbagian Tata Usaha;

6) Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung;

Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Pengendalian Tuberkulosis;

Subdirektorat Pengendalian Tuberkulosis membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(41)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

35

2) Subdirektorat Pengendalian Acquired Immune Deficiency dan Syndrome (AIDS) dan Penyakit Menular

Seksual

Subdirektorat Pengendalian Acquired Immune Deficiency dan Penyakit Menular Seksual membawahi 2

eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut;

Subdirektorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan;

Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Pengendalian Kusta dan Frambusia; Subdirektorat Pengendalian Kusta dan Frambusia membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha;

(42)

36

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

d. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang membawahi 5 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Pengendalian Malaria;

Subdirektorat Pengendalian Malaria membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis;

Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Pengendalian Zoonosis;

Subdirektorat Pengendalian Zoonosis membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Pengendalian Filariasis dan Kecacingan; Subdirektorat Pengendalian Filariasis dan Kecacingan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Pengendalian Vektor;

Subdirektorat Pengendalian Vektor membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha;

(43)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

37

e. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular

membawahi 5 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah;

Subdirektorat Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik;

Subdirektorat Pengendalian Penyakit Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kanker;

Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kanker membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif;

Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan;

Subdirektorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan membawahi 2 eselon IV yaitu:

(44)

38

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

f. Direktorat Penyehatan Lingkungan.

Direktorat Penyehatan Lingkungan membawahi 5 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar; Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Penyehatan Permukiman dan Tempat-Tempat Umum;

Subdirektorat Penyehatan Permukiman dan Tempat-Tempat Umum membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat;

Subdirektorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Higiene Sanitasi Pangan;

Subdirektorat Higiene Sanitasi Pangan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(45)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

39

5) Subdirektorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi;

Subdirektorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak membawahi 6 eselon II yaitu:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

Sekretariat Direktorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Bagian Program dan Informasi;

Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Program;

b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Hukum;

b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan;

Bagian Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Anggaran;

(46)

40

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum;

Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Kepegawaian;

b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Direktorat Bina Gizi;

Direktorat Bina Gizi membawahi 5 eselon III, Subbagian tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Gizi Makro;

Subdirektorat Bina Gizi Makro membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Gizi Mikro;

Subdirektorat Bina Gizi Mikro membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Gizi Klinik;

Subdirektorat Bina Gizi Klinik membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Konsumsi Makanan;

Subdirektorat Bina Konsumsi Makanan membawahi 2 eselon IV yaitu:

(47)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

41

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi;

Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha;

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Direktorat Bina Kesehatan Ibu;

Direktorat Bina Kesehatan Ibu membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Hamil;

Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Hamil membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Bersalin dan Nifas; Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Bersalin dan Nifas membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Kesehatan Maternal Dengan Pencegahan Komplikasi;

Subdirektorat Bina Kesehatan Maternal Dengan Pencegahan Komplikasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan

(48)

42

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

4) Subdirektorat Bina Keluarga Berencana;

Subdirektorat Bina Keluarga Berencana membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Reproduksi;

Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Reproduksi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Direktorat Bina Kesehatan Anak;

Direktorat Bina Kesehatan Anak membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Bayi;

Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Bayi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

2) Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Pra Sekolah;

Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Pra Sekolah membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Kewaspadaan Penanganan Balita Berisiko;

(49)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

43

Subdirektorat Bina Kewaspadaan Penanganan Balita Berisiko membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Bina Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah dan Remaja;

Subdirektorat Bina Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah dan Remaja membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Anak; Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Anak membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional.

e. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer;

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

(50)

44

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

2) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

3) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Alternatif Dan Komplementer;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Alternatif Dan Komplementer membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Bina Penapisan Dan Kemitraan;

Subdirektorat Bina Penapisan Dan Kemitraan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subbagian Tata Usaha;

6) Kelompok Jabatan Fungsional.

f. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Kerja;

Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Kapasitas Kerja;

Subdirektorat Bina Kapasitas Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu:

(51)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

45

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Lingkungan Kerja;

Subdirektorat Bina Lingkungan Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

4) Subdirektorat Bina Kemitraan Kesehatan Kerja;

Subdirektorat Bina Kemitraan Kesehatan Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.

5) Subdirektorat Bina Kesehatan Perkotaan dan Olahraga; Subdirektorat Bina Kesehatan Perkotaan dan Olahraga membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Sub Bagian Tata Usaha;

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan membawahi 5 eselon II yaitu:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

Sekretariat Direktorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Bagian Program dan Informasi;

Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Program;

b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

(52)

46

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Hukum;

b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan;

Bagian Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Anggaran;

b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum;

Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Kepegawaian;

b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga.

5) Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Harga Obat; Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Harga Obat membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Analisis Harga Obat; dan b) Seksi Standardisasi Harga Obat .

2) Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

(53)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

47

Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Perencanaan Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan

b) Seksi Pemantauan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan .

3) Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan

b) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

4) Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Pemantauan Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan

b) Seksi Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

5) Subbagian Tata Usaha; dan 6) Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian;

Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

(54)

48

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

1) Subdirektorat Standardisasi;

Subdirektorat Standardisasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi Pelayanan Kefarmasian; dan b) Seksi Standardisasi Penggunaan Obat Rasional. 2) Subdirektorat Farmasi Komunitas;

Subdirektorat Farmasi Komunitas membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Pelayanan Farmasi Komunitas; dan

b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Farmasi Komunitas.

3) Subdirektorat Farmasi Klinik;

Subdirektorat Farmasi Klinik membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Pelayanan Farmasi Klinik; dan

b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Farmasi Klinik. 4) Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional;

Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Promosi Penggunaan Obat Rasional; dan b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat

Rasional.

5) Subbagian Tata Usaha; 6) Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan;

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Penilaian Alat Kesehatan;

Subdirektorat Penilaian Alat Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu:

(55)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

49

a) Seksi Alat Kesehatan Elektromedik ; dan b) Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik

2) Subdirektorat Penilaian Produk Diagnostik Invitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

Subdirektorat Penilaian Produk Diagnostik Invitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Produk Diagnostik Invitro; dan

b) Seksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. 3) Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga;

Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Inspeksi Produk; dan

b) Seksi Inspeksi Sarana Produksi dan Distribusi. 4) Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi;

Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi Produk; dan

b) Seksi Standardisasi dan Sertifikasi Produksi dan Distribusi.

5) Subbagian Tata Usaha; dan 6) Kelompok Jabatan Fungsional.

e. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian.

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subdirektorat Produksi dan Distribusi Obat dan Obat Tradisional;

(56)

50

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Subdirektorat Produksi dan Distribusi Obat dan Obat Tradisional membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi Produksi dan Distribusi; dan b) Seksi Perizinan Sarana Produksi dan Distribusi. 2) Subdirektorat Produksi Kosmetika dan Makanan;

Subdirektorat Produksi Kosmetika dan Makanan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Standardisasi Produksi Kosmetika dan Makanan; dan

b) Seksi Perizinan Sarana Produksi Kosmetika. 3) Subdirektorat Produksi dan Distribusi Narkotika,

Psikotropika, Prekursor dan Sediaan Farmasi Khusus; Subdirektorat Produksi dan Distribusi Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Sediaan Farmasi Khusus membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi; dan

b) Seksi Sediaan Farmasi Khusus.

4) Subdirektorat Kemandirian Obat dan Bahan Baku Obat; Subdirektorat Kemandirian Obat dan Bahan Baku Obat membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Seksi Analisis Obat dan Bahan Baku Obat; dan b) Seksi Kerjasama.

5) Subbagian Tata Usaha; dan 6) Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal membawahi 6 eselon II dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

(57)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

51

a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;

Sekretariat Inspektorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Bagian Program dan Informasi;

Bagian Program dan Informasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Program; dan

b) Subbagian Informasi dan Dokumentasi.

2) Bagian Analisis dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan;

Bagian Analisis dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Analisis dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan I; dan

b) Subbagian Analisis dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan II.

3) Bagian Keuangan dan Perlengkapan;

Bagian Keuangan dan Perlengkapan membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Keuangan; dan

b) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga. 4) Bagian Umum;

Bagian Umum membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kepegawaian; dan

b) Subbagian Tata Usaha. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Inspektorat I;

Inspektorat I membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subbagian Tata Usaha; dan

(58)

52

Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

c. Inspektorat II;

Inspektorat II membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subbagian Tata Usaha; dan

2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

d. Inspektorat III;

Inspektorat III membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subbagian Tata Usaha; dan

2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

e. Inspektorat IV;

Inspektorat IV membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subbagian Tata Usaha; dan

2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

f. Inspektorat Investigasi;

Inspektorat Investigasi membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

1) Subbagian Tata Usaha; dan

2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan membawahi 5 eselon II yaitu:

a. Sekretariat Badan;

Sekretariat Badan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:

(59)

Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan

53

1) Bagian Perencanaan dan Anggaran;

Bagian Perencanaan dan Anggaran membawahi 3 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Program; b) Subbagian Anggaran; dan

c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian;

Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Hukum dan Organisasi;

b) Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai; dan c) Subbagian Pengembangan Pegawai.

3) Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi;

Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kerja Sama;

b) Subbagian Dokumentasi, Publikasi, dan Perpustakaan; dan

c) Subbagian Diseminasi dan Hubungan Masyarakat. 4) Bagian Keuangan dan Umum;

Bagian Keuangan dan Umum membawahi 2 eselon IV yaitu:

a) Subbagian Keuangan; b) Subbagian Tata Usaha; dan

c) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. 5) Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan;

Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan membawahi 3 eselon III yaitu:

Referensi

Dokumen terkait

Secara lebih detil dipaparkan bahwa keberhasilan kegiatan pengabdian meliputi; (1) Guru TK peserta pelatihan memiliki pengetahuan dan wawasan tentang berkarya seni tari

Hasil penelitian dari Pembinaan Sepakbola Usia Dini Di Sekolah Sepakbola Kota Surakarta (Studi Kasus Aspek Organisasi, Manajemen dan Pembinaan Prestasi) ini adalah :

Sumber data dapat diperoleh baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian (Riduwan, 2008: 97). Sumber data

Penilaian dan pandangan yang baik dari orang lain akan diterima secara positif dan penilaian yang kurang baik akan dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik;

Persamaan regresi nilai prediksi fungsi paru dari rentang tangan belum bisa dikatakan akurat untuk diaplikasikan pada anak- anak di Indonesia dengan riwayat asma

Oleh karena itu, ada peluang bagi eksportir dari DC yang memiliki pengalaman memasok negara Uni Eropa untuk menjual langsung kepada pembeli dengan mengandalkan pemasok Uni

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka simpulan yang dapat disampaikan adalah availability of money memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

Apabila kepemilikan hutan negara dinyatakan dengan jelas seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah Swedia, maka klasifikasi hak sesuai metoda Schlager dan Ostorm (1992)