• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI JORONG SAWAH KAREH KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI JORONG SAWAH KAREH KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI JORONG SAWAH KAREH KECAMATAN RAMBATAN

KABUPATEN TANAH DATAR

Rini Oktavia Khairani1, Erna Juita2, Arie Zella Putra Ulni2 1

Mahasiswa Progran Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Progran Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Rinioktavia182@gmail.com

ABSTRACT

The decline in the production of paddy in subdistrict Rambatan Tanah Datar regency seen from: 1) The processing seen the land. 2) The expansion of planting areas 3) The irrigation and 4) capital.The kind of research is descriptive research. The population of this research is all rice farmer at Subdistrict Rambatan Tanah Datar Regency 438 kk. Sampel respondent take with Proportional Random Sampling technique with a proportion of 50% that amounted to 110 households farmer of paddy. Technique of data analysis use analysis with percentage formula and uses the interpretation score of respondents.The result of this research are: 1) The land treatment results in increased rice production at, Rambatan Subdistrict, Tanah Datar regency is 459% respondent included in both categories. 2) The expansion of planting area in increased rice production at, Rambatan Subdistrict, Tanah Datar regency is 317,3% respondent included in both categories. 3) The irrigation in increased rice production at, Rambatan Subdistrict, Tanah Datar regency is 687,3% respondent included in the excellent category. 4) The capital in increased rice production at, Rambatan Subdistrict, Tanah Datar regency is 401,8% respondent included in both categories. The strategy at subdistrict Rambatan Tanah Datar regency seen from land management, expansion of planting, watering, and the capital has been relatively good.

Keywords : Strategy, Farmer in increased rice production

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan suatu pola teknologi, yang memerlukan energi, mengalirkan energi, memproses energi, mengubah energi, serta menghasilkan energi. Untuk berproduksi, tanaman berfungsi sebagai perangkap, yaitu menangkap energi surya, mineral, dan panas untuk kemudian diproses menjadi hasil yang mempunyai nilai

ekonomis. Tanaman sangat membutuhkan bantuan tenaga untuk dapat berproduksi dalam menghasilkan suatu tanaman yang dapat meningkatkan pendapatan petani (Jumin, 2010: 7).

Pembangunan pertanian yang dilaksanakan tidak hanya berorientasi pada satu komoditi saja. Petani berusaha mengoptimalkan penggunaan lahan yang berwawasan

(2)

2 lingkungan dan meningkatkan

produktifitas lahan pertanian, maka perlu dilakukan berbagai usaha terutama yang berkaitan dengan manusia. Sektor pertanian masih memiliki peluang untuk ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya asalkan ada kemauan dari petani, masyarakat dan pemerintahan di dalam permodalan dan penyuluhan yang dilakukan oleh instansi yang berwenang dalam hal ini adalah departeman pertanian.

Bahwa masyarakat yang ada di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar umumnya adalah petani padi sawah. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 26 Juli 2017 menemukan bahwa, jumlah petani padi sawah yang ada di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar sebanyak 1164 kepala keluarga. Sedangkan luas lahan sawah untuk pertanian yang ada di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar yaitu seluas 498 ha (Sumber : Kantor Wali Jorong Sawah Kareh, 2017).

Petani padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar meyakini akan mampu

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya dari hasil produksi tanaman padi sawah dengan cara meningkatkan strategi petani dalam mengelola tanaman padi sawah. Namun kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan petani tersebut. Kebanyakan petani mengeluh dengan hasil yang didapatnya dari usaha pertanian padi sawah. Hal ini disebabkan, karena petani belum sepenuhnya memahami cara-cara dalam bertanam padi dan adanya gangguan dari organisme

penganggu tanaman yang

mengakibatkan petani merugi sebelum panen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengolahan lahan, perluasan areal tanam, pengairan dan modal petani dalam peningkatan hasil produksi padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian ini adalah Darmanis (2011) berjudul Sistem Pengelolaan Padi Sawah Di Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Muko-Muko Propinsi Bengkulu.

(3)

3

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripitf. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk meneliti keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Daerah penelitiannya adalah Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Objek penelitian adalah petani padi sawah Jenis data yang digunakan Data primer adalah data yang berhubungan dengan responden, yakni pengolahan lahan, perluasan areal tanam, pengairan dan modal. Sedangkan data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen, misalnya data mengenai keadaan demografis suatu daerah.

Teknik analisa data menurut Arikunto (2006) Analisis data sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan pertanyaan ini akan menggambarkan Strategi Petani Dalam Peningkatan Hasil Produksi Padi Sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. P = fn 𝑥 100% Keterangan: P : persentase F : frekuensi N : jumlah sampel

Menurut Sugiyono (2011:95) untuk menginterpretasi skor ditentukan berdasarkan interval berikut ini:

SB TB C TB STB

5xnxs 4xnxs 3xnxs 2xnxs 1xnxs

Keterangan:

1 – 5 = nilai bobot N = responden s = jumlah item soal

Kriteria dikelompokkan sebagai berikut :

STB = Sangat tidak setuju(0- 20%). TB = Tidak setuju (21 – 40%). C = Cukup baik (41 – 60%) B = Baik (61 – 80%).

SB = Sangat baik (81–100%).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang didapatkan pengolahan data tentang Strategi Petani Dalam Peningkatan Hasil Produksi Padi Sawah di Kecamatan Ramabatan Kabupaten Tanah Datar.

(4)

4 Pengolahan lahan dilihat dari

kegiatan apa yang dilakukan petani sebelum proses pengolahan lahan sawah umumnya pembersihan, pencangkulan dan membajak (58,18%), apa yang umumnya gelengan (pematang sawah) yang ada rumputnya,lahan sawah saluran/parit, sisa jerami dan sisa tanaman yang ada di sawah (49,09%), berapa lama waktu yang dibutuhkan petani padi sawah dalam proses pembersihan lahan ≥15 hari dimana persentasenya (58,18%), melakukan pembajakan dalam pengolahan lahan sawah dalm satu kali panen jika dipersentasekan sesuai dengan grafik terdapat (77,27)% tergolong sudah baik melakukan pembajakan, berapa lama rentang waktu untuk melakukan pembajakan lahan sawah yang dibutuhkan petani setelah panen jika dipersentasekan terdapat (53,64)%, dengan sistem pembajakan luas lahan yang dimiliki petani dipersentasekan (40,91%), alat yang digunakan petani dalam pengolahan lahan tergolong sudah sangat baik jika di persentasekan (72,38%), dan alat yang lebih efesien digunakan petani dalam pengolahan lahan tergolong

sudah sangat baik jika dipersentasekan (68,18%).

Perlusan areal tanam dilihat dari mana petani padi sawah mendapatkan informasi tentang implementasi perluasan areal tanam tergolong tidak baik jika dipersentaseka (83,64%) berdasarkan pengalaman pribadi, jenis pupuk yang digunakan pada tanam tergolong sudah baik jika dipersentasekan (100%), manfaat rehabilitasi dan konsrvasi lahan padi sawah tergolong baik (50,91%), berdasarkan kegiatan yang dilakukan dalam rangka rehabilitasi dan konservasi lahan sawah (78,18%).

Pengairan dilihat dari mana asal air untuk menagiri lahan sawah petani tergolong sangat baik jika di persentasekan (89,09%) dengan selalu menggunakan air irigasi, apakah pada petak sawah petani terdapat pintu masukan dan pembangan air tergolong sangat baik jika di persentasekan (45,45%) dengan terdapatnya pintu masukan dan pembuangan air, bagaimana sistem pembagian air yang dikelola jika di persentasekan (89,09%) dengan terdapatnya pintu masukan

(5)

5 dan pembuangan air, bagaimana cara

pemberian air irigasi yang dilakukan petani pada lahan sawah saat ini tergolong sangat baik jika dipersantese (46,36%) dengan penggenangan, pemberian air dalam selokan-selokan dan pemberian air di antara baris tanaman padi, pada waktu apa petani melakukan pemberian air irigasi pada lahan sawah tergolong tidak baik jika di persentasekan (81,82%), dengan pemberian air irigasi kapan aja, dan apakah kegunaan air irigasi pada lahan sawah yang petani garap pada saat ini tergolong sangat baik jika di persentasekan (49,09%) dengan mempermudah pengolahan tanah, kegunaan air irigasi pada lahan sawah yang petani garap tergolong sudah baik (81,82%), dengan menggunakan pengairan air irigasi (45,45%).

Modal dilihat dalam usaha tanaman padi sawah petani memperoleh modal darimana tergolong tidak baik jika di persentasekan (73,64%) dengan modal sendiri, apakah ada kelompok atau organisasi kepada petani dalam mengolah lahan sawah tergolong

baik jika di persentasekan (70,91%) kadang-kadang, berapa pengeluaran petani dalam 1xpanen untuk biaya pengolahan lahan sawah sampai panen tergolong sangat baik jika di persentasekan (67,27)<Rp.2.000.000, apakah menurut petani dengan bertambahya modal meningkatkan hasil produksi padi sawah tergolong baik jika di persentasekan (40,91%) sering.

Pertama, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, dilihat dari aspek pengolahan lahan sawah sudah tergolong baik dalam peningkatan hasil produksi padi sawah yaitu dengan frekuensi pencapaian responden sebesar 495%.

Menurut Andoko (2006:20) prinsip pengolahan tanah adalah pemecahan bongkahan-bongkahan tanah sawah sedemikian rupa hingga menjadi lumpur lunak dan halus. Selain kehalusan tanah, ketersediaan air yang cukup harus diperhatikan. Hasan, dkk (2009: 8) Pengolahan tanah hingga berlumpur dan rata dimaksudkan untuk menyediakan

(6)

6 media pertumbuhan yang baik,

pengolahan tanah dapat dilakukan dengan traktor atau dengan ternak menggunakan bajak singkal dan Pembajakan biasanya dilakukan dua kali lalu diikuti penggaruan untuk perataan lahan dan pelumpuran.

Dilihat dari strategi pengolahan lahan padi sawah sudah sesuai dengan pendapat Andoko dan Hasan. Namun, peneliti mengatakan bahwa terdapat beberapa indikator dari pengolahan lahan sawah Petani dalam pembersihan lahan sawah dan rentang waktu untuk melakukan pembajakan lahan sawah yang dibutuhkan setelah panen cukup lama. Jadi strategi yang harus diterapkan adalah sistem pembajakan setelah panen harus dilakukan dengan cepat agar hasil produksi padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar akan mengalami peningkatan.

Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, dilihat dari aspek perluasan areal tanam sudah tergolong baik dalam peningkatan

hasil produksi padi sawah yaitu dengan frekuensi pencapaian responden sebesar 317,3%.

Menurut Swastika (2007: 47) pengembangan tanaman pangan melalui perluasan areal tanaman dilakukan melalui implementasi perluasan areal tanam, optimalisasi lahan, rehabilitasi dan konservasi lahan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Swastika, peneliti sudah melihat kelapangan dan mengolah data. Bahwa strategi yang diterapkan petani dalam perluasan areal tanam padi sawah belum sesuai dengan pendapat Swastika. Karena belum secara keseluruhan petani padi sawah di Kecamatan Rambatan melakukan perluasan areal tanam padi sawah. Dapat di lihat dari beberapa indikator perluasan areal tanam diantaranya implementasi perluasan areal tanam petani masih berdasarkan pengalaman pribadi dan dalam rehabilitasi serta konservasi lahan sawah terlantar selama ini dilakukan kadang-kadang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan perluasan areal tanam padi sawah agar hasil produksi padi

(7)

7 sawah di Kecamatan Rambatan

Kabupaten Tanah Datar meningkat. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, dilihat dari aspek pengairan sudah tergolong sangat baik dalam peningkatan hasil produksi padi sawah yaitu dengan frekuensi pencapaian responden sebesar 687,3%.

Menurut Darmanis (2011:14) pengairan adalah penggunaan air untuk pertanian melalui sitem tertentu. Air dari pusatnya disalurkan melalui saluran-salurannya hingga akhirnya sampai di sawah petani. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Darmanis, peneliti sudah melihat kelapangan dan mengolah data. Bahwa secara keseluruhan strategi pengairan di kacamatan rambatan sudah sesuai dengan pendapat Darmanis. Namun, kenyataannya ada beberapa indikator dari strategi pengairan petani padi sawah diantaranya pada waktu pemberian air irigasi dan sistem pembagian air irigasinya belum baik. Seharusnya cara pemberian air irigasi

harus sangat baik dengan sumber air irigasi yang sudah bagus. Maka, denngan hal itu hasil produksi padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar akan mengalami peningkatan. Keempat, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, dilihat dari aspek modal sudah tergolong baik dalam peningkatan hasil produksi padi sawah yaitu dengan frekuensi pencapaian responden sebesar 401,8%.

Menurut Bonowati dan Sriyanto (2013:39) modal merupakan unsur dalam pertanian yang sangat penting sebab tanpa modal segalanya tidak berjalan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Banowati dan Sriyanto, modal merupakan unsur dalam pertanian yang sangat penting sebab tanpa modal segalanya tidak berjalan. Peneliti sudah melihat kelapangan dan mengolah data bahwa dari modal yang digunakan petani dalam peningkatan hasil produksi padi sawah belum sesuai dengan pendapat Bonowati dan Sriyanto. karena terdapat beberapa

(8)

8 indikator dari sistem modal petani

padi sawah diantaranya kurangnya modal dari kelompok atau organisasi yang bersedia memberikan modal kepada petani dalam mengolah lahan sawah. Oleh sebab itu, dengan kurangnya modal dalam pengolahan lahan sawah maka hasil produksi padi sawah tidak terjadi peningkatan. Karena modal merupakan unsur pertanian yang penting sebab tanpa modal segalanya tidak akan berjalan. Jadi di lihat dari strategi pengolahan lahan, perluasan areal tanam, pengairan, dan modal petani dalam peningkatan hasil produksi padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar sudah tergolong baik. Kesimpulannya, strategi yang mempunyai nilai tinggi dapat dilihat dari sistim pengairan dengan persentase 84,30% golongan sangat baik. Strategi yang paling berpengaruh dan perlu diterapkan untuk peningkatan hasil produksi padi sawah adalah pemupukan, jenis tanah, dan struktur tanah yang baik untuk tanaman padi sawah.

KESIMPULAN

1. Strategi pengolahan lahan petani dalam peningkatan hasil produksi

tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, berada pada kategori sangat baik dengan tingkat pencapaian responden 495%.

2. Strategi perluasan areal tanam petani dalam peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, berada pada kategori sangat baik dengan tingkat pencapaian responden 317,3%. 3. Strategi pengairan petani dalam peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, berada pada kategori sangat baik dengan tingkat pencapaian responden 687,3%. 4. Modal petani dalam peningkatan hasil produksi tanaman padi sawah di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, berada pada kategori sangat baik dengan tingkat pencapaian responden 401,8%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.(2006).Prosedur

Penelitian.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Andoko, Agus. (2006). Budi Daya

Padi Secara Organik. Jakarta:

(9)

9 Jumin, Hasan Basri. (2010).

Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta : Rajawali

Pers. Sugiyono. (2011). Metode

Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Dewa K.S Swastika dan Wargiono. (2007). “Analisis Kebijakan Peningkatan Produksi Padi melalui Efesiensi Pemanfaatan Lahan Sawah

di Indonesia”.Jurnal. Analisis

Kebijakan Pertanian. Volume 5 No

1. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 8.22 wib.

Referensi

Dokumen terkait

2 tahun 1992 tentang usaha Perasuransian (“UU Asuransi”), Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung

Dengan memanjatkan puji syukut kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hidayat dan rahmat-Nya, dan untuk kedua orang tua saya yang bernama Susanto Ruslie dan

Analisa berat plasenta kedua kelompok pada penelitian kami tidak didapatkan perbedaan dapat disebabkan oleh karena Mus musculus diterminasi pada hari ke-16 yang identik

Hasil: Keterlambatan motorik menunjukkan hasil yang cukup signifikan berpengaruh terhadap riwayat imunisasi, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat

Perbandingan tekanan yang terjadi menunjukkan bahwa data ukur awal (tanpa PRV) menunjukkan peningkatan tekanan yang semakin besar yang disebabkan oleh perbedaan elevasi yang

Sebaiknya kegiatan Biogas dilakukan di Taman Nasional Ciremai dan Merapi karena banyak masyarakat yang memiliki hewan ternak.. Bapak Miyakawa (JICA-RECA

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian terapi ekstrak rumput laut coklat (Sargassum prismaticum) selama 1, 3, 5, dan 7 hari yang diberikan pada