• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN SITUS GOOGLE SEARCH DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SMA N 1 TEMPEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN SITUS GOOGLE SEARCH DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SMA N 1 TEMPEL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN SITUS GOOGLE SEARCH DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SMA N 1 TEMPEL

Oleh : Yusuf Andriyanto dan Suyato, M.Pd./ Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

yusufandri.14@gmail.com ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui penggunaan google search sebagai media dan sumber belajar PKn oleh guru dan siswa; 2) Untuk mengetahui cara guru dan siswa dalam memilih materi PKn yang sesuai dari hasil pencarian menggunakan google search.

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive yang menjadi subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru PKn, dan siswa kelas X di SMA N 1 Tempel. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analis data menggunakan: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penggunaan situs google search sebagai media belajar oleh guru maupun siswa di SMA N 1 Tempel sudah dilakukan. Guru dapat memaksimalkan kinerja siswa dengan cara, siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam setiap pelajaran. Dengan proses pembelajaran yang menggunakan media dan sumber belajar dari google siswa terlihat lebih memperhatikan. Dengan memanfaatkan google sebagai media dan sumber belajar, siswa mendapatkan berbagai informasi tambahan yang tidak tercantum di dalam buku, sehingga wawasan siswa lebih luas. Siswa berpendapat bahwa, sumber belajar yang didapat dari google sangatlah praktis, karena bisa mengakses internet di mana saja dan kapan saja; 2) Hasil pencarian materi yang diperoleh dari google, disesuaikan dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang menjadi pedoman dalam pembelajaran. Apabila materi yang diperoleh rancu, maka guru tidak akan menggunakan materi tersebut. Siswa menentukan materi PKn yang sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh guru dengan cara: a) membaca dari hasil pencarian satu-persatu dan menyesuaikannya dengan buku PKn, b) para siswa tidak sungkan menanyakan kepada guru apakah materi yang diperoleh sudah sesuai dengan apa yang diharapkan guru dan sesuai dengan RPP atau belum.

(2)

THE USE OF GOOGLE SEARCH LEARNING CIVIC EDUCATION IN SMA N 1 TEMPEL

by: Yusuf Andriyanto and Suyato, M.Pd./ Civik Education and low, Faculity Social Sciences

Yogyakarta State University

yusufandri.14@gmail.com ABSTRACT

The objectives of this research are: 1) To find out the use of google search as learning media and sources of PKn by teacher and students; 2) To find out the ways of teacher and students in choosing the learning materials of PKn appropriate to the results in google search.

This research is descriptive qualitative research. Selecting the subject of research was purposive, consisted of school principal, PKn teacher, and students of class X in SMA N 1 Tempel. The methods of collecting data are observation, interview and documentation. The validity of data was tested by triangulation. The methods of data analysis consisted of: data reduction, data display, and conclusions.

The research finding was: 1) The use of google search as learning media used by teacher and students in SMA N 1 Tempel was done. The teacher could maximize the effort of student by some ways, the students is hope to be active by seeing the process of learning. By using media and the sources from google the students be more attentive. By using google as the media and the source of learning, students got some additional information not written in the book, therefore they can expand their knowledge. The students explained that they can get learning resources from google so simple, because it can be accessed anywhere and anytime; 2) The learning obtained materials from google, were adapted to the RPP (plan of taching and learning). If the obtained materials are ambigue the teacher will not use that materials. The students determine the materials of PKn which are appropriate wich the materials assigned by the teacher in ways: a) reading from the result of searching one by one and adapt it with PKn hand book, b) the students do not be afraid to ask to the teacher about the obtained material which are intended by the teacher and appropriate with RPP or not yet. Key Words: Civic Education, Learning Media, Google Search

(3)

PENDAHULUAN

Sebagai tenaga pendidik dan peserta didik, memanfaatkan internet untuk pembelajaran merupakan usaha dari perkembangan tekhnologi dalam bidang pendidikan, dan salah satunya adalah dengan menggunakan situs google search. Google search merupakan mesin pencari yang dengan memasukkan kata kunci kita akan memperoleh informasi yang diinginkan (Teheresia Ari P. 2009: 17). Jika google ini bisa dimanfaatkan dengan baik, maka akan sangat membatu dalam pembelajaran sebagai media dan sumber belajar. Google akan memudahkan guru dan siswa dalam memperoleh materi pelajaran. Dengan menggunakan media gadget/smartphone serta jaringan wifi dan media-media lainnya memudahkan para penggunanya untuk mengakses informasi dimana saja dan kapan saja.

Menggunakan media dan sumber belajar yang modern seperti internet bertujuan untuk memberi contoh yang nyata kepada siswa, untuk mencari materi atau kasus-kasus yang sesuai dengan materi pelajaran PKn yang dapat diakses melalui google search. Memilih materi belajar menggunakan google juga harus yang disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pejajaran yang terkesan membosankan, maka dari itu diperlukan suatu cara agar siswa tertarik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan menghilangkan kesan membosankan di dalamnya. Guru yang kreatif, menarik, dekat dengan siswa, mengasyikkan, dan inovatif adalah guru yang menjadi salah satu faktor pendorong siswa untuk lebih tertarik dengan apa yang disampaikan oleh guru. Memaksimalkan pemanfaatan media pembelajaran selama pembelajaran berlangsung merupakan salah satu cara agar siswa tertarik dengan pelajaran PKn.

Di SMA N 1 Tempel yang sudah tersedia jaringan wifi/hotspot area memungkinkan siapapun bisa mengakses internet dengan mudah. SMA Negeri 1 Tempel yang beralamatkan di Banjarharjo, Pondokrejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta merupakan sekolah negeri yang ada didaerah pinggiran atau dekat dengan perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah. Meskipun terletak didaerah pinggiran atau perbatasan perkembangan teknologi di sekolah tersebut tidak kalah dengan yang ada di kota atau sekolah-sekolah lainnya.

(4)

Di SMA N 1 Tempel rata-rata setiap siswanya sudah mempunyai smartphone, namun tingkat kesadaran akan pemanfaatan fasilitas di sekolah kurang maksimal. Fasilitas wifi yang diberikan sekolah hanya digunakan untuk kepentingan pribadi mereka, bukan untuk pembelajaran. Penggunaan smartphone dan fasilitis wifi yang belum makasimal serta penggunaan metode klasik yang digunakan oleh guru menjadi permasalahan yang bisa diselesaikan menggunakan google search sebagai media dan sumber belajar khususya dalam pelajaran PKn, yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa di SMA N 1 Tempel. Google sendiri merupakan mesin pencari yang sangat praktis dan mudah untuk mencari berbagai materi pembelajaran, namun guru PKn di SMA N 1 Tempel dalam dalam proses pembelajaranya masih jarang menggunakan google search dan para siswa menggunakan google search bukan untuk kepentingan belajar, dan ketika menggunakan google search untuk mencari materi belajar yang ditemukan tidak seperti apa yang ada di dalam buku pelajaran, para siswa hanya asal mencari.

Melihat permasalahan diatas peneliti berpendapat bahwa menggunakan google search sebagai media dan sumber belajar atau sebagai alat pencari materi belajar yang bisa diakses dengan mudah bisa dimanfaatkan oleh guru ataupun siswa untuk mencari materi belajar PKn, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan situs google search dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMA N 1 Tempel.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam buku Moleong (2007: 4) Bogdan dan Taylor berpendapat bahwa pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berguna menjelaskan dan memberikan gambaran tentang fenomena sosial yang akan diteliti secara mendalam. Pendekatan kualitatif juga bisa disebut penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

(5)

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007: 4-6).

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016 sampai dengan April 2016. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Tempel yang beralamatkan di Banjarharjo, Pondokrejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta.

Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposif (purposive). Purposive adalah teknik penentuan subjek penelitian dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu disini misalnya, orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012: 218-219). Yang menjadi subjek penelitian adalah seseorang yang posisinya sebagai informan, yakni yang karena posisinya mempunyai informasi, kredibilitas, pengetahuan, dan pengalaman, selain itu ada juga seorang pelaku pendidikan dan peserta didik yang ada di SMA N 1 Tempel. Orang yang dianggap paling tahu disini adalah kepala sekolah dan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di SMA N 1 Tempel, serta peserta didik atau siswa-siswi kelas sepuluh (X) di SMA N 1 Tempel.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi sebelum melakukan penelitian dan yang di observasi adalah kegiatan di dalam kelas saat menggunakan google search. Setelah observasi dilakukan wawancara secara langsung kepada narasumber yang telah ditentukan. Selain dengan wawancara, pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, data yang didokumentasikan adalah berupa foto-foto kegiatan belajar mengajar dengan media google seach dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama (Sugiyono, 2012: 241). Agar keabsahan data yang ada terjamin, akurat, dan sesuai, maka peneliti

(6)

menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data non statistik atau bisa disebut juga dengan analisis data kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2007: 248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan data, mengorganiasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, mereduksi data, menyajikan data, dan selanjutnya menarik kesimpulan-kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan wawancara terhadap para narasumber, diperoleh data sebagai berikut:

Guru mata pelajaran PKn di SMA N 1 Tempel dalam memberikan pembelajaran sudah menggunakan media google. Google dimanfaatkan untuk sumber tambahan dalam proses pembelajarn. Menurut wawancara yang peneliti lakukan dengan guru mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) tentang penggunaan google search sebagai media dan sumber belajar PKn, beliau sering menggunakan google sebagai media pembelajaran di dalam kelas. Google bisa menjadi sumber mencari materi tambahan untuk belajar selain dari buku, apabila di dalam buku pelajaran tidak ada materi yang seharusya diajarkan maka beliau menggunakan google untuk mencari materi tersebut, akan tetapi buku tetap menjadi acuan utama dalam proses pembelajaran. Tidak hanya itu beliau juga mengungkapkan bahwa dalam proses pembelajaran peran google amat sangat membantu, misalnya siswa diberikan tugas dan beliau memerintahkan para siswanya untuk mencari menggunakan google untuk menyelesaikan tugas mereka. Dengan begitu siswa yang biasanya hanya pasif terlihat lebih aktif dan bersemangat untuk belajar, selain itu siswa lebih cepat paham tentang

(7)

materi-materi yang mereka pelajari, karena mereka membaca sendiri materi-materi yang mereka dapatkan dari hasil pencarian dari google.

Begitu juga dengan para siswa mengenai penggunaan situs google search sebagai media dan sumber belajar. Para siswa sebagian besar sudah mengetahui apa itu google, fungsi google, dan memanfaatkannya. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan para siswa kelas X di SMA N 1 Tempel mengenai penggunaan situs google search sebagai media dan sumber belajar PKn, rata-rata siswa menggunakan google sebagai media belajar dan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Google yang bisa di akses kapan saja dan dimana saja memudahkan para siswa untuk mencari materi pembelajaran yang mereka butuhkan.

Setelah melakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan google search dalam pembelajaran PKn di SMA N 1 Tempel sudah dilakukan dengan baik. Siswa dan guru sudah menggunakan google sebagai media dan sumber tambahan belajar dalam proses pembelajaran.

Memilihmateri PKn yang sesuai dari hasil pencarian menggunakan google search tidak hanya dilakukan oleh para siswa semata, akan tetapi guru juga sering menggunakan google search untuk mencari tambahan materi. Menurut wawancara yang peneliti lakukan dengan guru PKn di SMA N 1 Tempel, tentang cara memilih materi PKn yang sesuai dari hasil pencarian menggunakan google search, beliau berpendapat bahwa di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pasti ada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator, sebagai tenaga pendidik tinggal menyesuaikan dengan semua itu, jika materi yang didapat dari google rancu, maka beliau tidak menggunakan materi tersebut, begitu juga dengan siswanya. Hal ini dilakukan agar para siswa tetap di dalam jalur pembelajaran dan beliau selalu mengarahkan untuk selalu menyesuakan materi dengan buku ajar yang ada di sekolah.

Cara siswa memilih materi PKn yang sesuai dari hasil pencarian menggunakan google search dari satu siwa dengan yang lain pasti berbeda-beda. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan para siswa ada beberapa siswa yang menyatakan mencari materi dengan menggunakan google hanya dengan memilih hasil pencarian paling atas atau yang paling populer, ada juga

(8)

yang menyatakan dengan membacanya satu-persatu agar tau isi dari hasil pencarian yang diinginkan, dan ada juga yang menyatakan dari hasil pencarian disesuaikan dengan buku dan ditanyakan kepada guru.

Dari apa yang peneliti lihat, disetiap kelas pasti ada siswa yang sudah bisa memanfaatkan google dengan baik dan ada siswa yang kurang bisa memanfaatkan google. Menurut peneliti itu wajar karena kemampuan siswa dalam pemanfaatan media belajar itu pasti berbeda-beda. Sebagai pengguna harus jeli untuk menentukan materi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Jika google dimanfaatkan untuk belajar maka harus menyesesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan disesuaikan dengan standar kopetensi, kopetendi dasar dan indikatornya, serta disesuaikan dengan sumber belajar yang lain seperti buku pelajaran yang dipelajari oleh para siswa.

Dari apa yang peneliti sampaikan diatas, yang menjadi subjek penelitian disisi adalah guru PKn dan siswa-siswi kelas X di SMA N 1 Tempel. Dalam penelitian ini yang menjadi media pemelajaran bagi guru dan siswa adalah google. Google berperan sebagai media belajar atau media yang digunakan untuk mencari informasi, untuk menyelesaikan tugas-tugas siswa dan menjadi sumber belajar bagi siswa, dan juga menjadi media pembelajaran bagi guru yang memanfaatkan media internet. Guru menggunakan google sebagai media pembantu dalam pembelajaran dan media pelengkap apabila di dalam buku paket yang menjadi fasilitas belajar bagi siswa tidak terdapat materi yang diajarkan, maka guru memanfaatkan google untuk menambahkan materi pembelajaran dan disesuaikan dengan apa yang tertera di dalam RPP.

Penggunaan google sebagai media belajar dilakukan pada saat pembelajaran PKn berlangsung dan para siswa diberikan kebebasan untuk menggunakan media internet. Sebagai contoh, penggunaan google search sebagai media untuk mencari tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Di sekolah yang sudah terdapat jaringan wifi sebagai fasilitas yang diberikan, bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga SMA N 1 Tempel.

Penggunaan google sebagai media belajar dapat dilakukan di sekolah, di rumah, dan dimana saja. Perkembangan tekhnologi yang semakin pesat pada saat ini memudahkan bagi para penggunanya untuk mengakses internet dengan cepat

(9)

dan lebih mudah. Dengan hanya menggunakan smartphone, google bisa di akses dengan cepat, mudah, dan dimana saja.

Dengan menggunakan google, para siswa dapat belajar lebih mudah dan lebih praktis, karena dengan media google yang bisa di akses dimana saja dan kapan saja, sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan para siswa bisa dicari, khususnya untuk media belajar bagi para siswa, karena materi yang disajikan oleh google begitu luas dan begitu beragam. Bagi guru, google yang bisa di akses dimana saja dapat digunakan untuk mencari materi pembelajaran serta informasi yang dibutuhkan untuk disampaikan kepada siswa-siswanya.

Selain apa yang peneliti sampaikan di atas, guru sebagai tenaga pendidik harus jeli pada saat memanfaatkan google sebagai media belajar, karena apa yang disajikan oleh google sanggatlah beragam dan bermacam-macam, oleh karena itu pada saat di sekolah dan di kelas guru perlu mengawasi dan mendampingi siswa saat menggunakan media pembelajaran seperti google. Siswa juga harus bisa memfilter atau menyaring informasi yang diperoleh dari google supaya tidak menyimpang dari pembelajaran dan informasi-informasi yang negatif.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA N 1 Tempel mengenai penggunaan situs google search dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMA N 1 Tempel, dapat disimpulkan bahwa penggunaan google sebagai media dan sumber belajar sudah dilakukan. Guru menggunakan metode diskusi antar kelompok untuk menyelesaikan tugas dan guru juga memanfaatkan kemajuan tekhnologi saat ini yaitu memanfaatkan smartphone para siswa untuk menunjang proses pembelajaran, sehingga siswa antusias dalam pembelajaran PKn dan tidak memberikan kesan membosankan.

Dengan memanfaatkan google sebagai media dan sumber belajar siswa mendapatkan berbagai informasi-informasi tambahan yang tidak tercantum di dalam buku, sehingga wawasan siswa lebih luas. Siswa merasa

(10)

sumber belajar yang di dapat dari google sangatlah praktis, karena saat ini bisa mengakses internet di mana saja dan kapan saja, sehingga google sangat membantu dalam proses belajar bagi siswa.

Pemilihan materi PKn yang sesuai dari hasil pencarian menggunakan google search selalu disesuaikan dengan RPP yang menjadi pedoman oleh guru dan disesuaikan dengan sumber belajar yang lain, seperti buku pelajaran yang dipelajari oleh para siswa. Guru mencari materi yang berkaitan dengan apa yang akan disampaikan, jika materi yang di dapat dari google rancu, maka guru tidak akan menggunakan materi tersebut, begitu juga dengan para siswanya. Guru menggunakan metode tersebut dengan tujuan para siswa tetap di dalam jalur pembelajaran dan guru selalu mengarahkan mereka untuk menyesuakan materi dengan buku acuan belajar mereka.

Sedangkan para siswa menentukan materi PKn yang sesuai yaitu dengan cara membaca hasil pencarian mereka satu persatu dan menyesuakannya dengan buku acuan mereka, yaitu buku PKn yang diberikan oleh sekolah, selain dengan cara seperti itu para siswa tidak sungkan menanyakan kepada guru apakah materi yang diperoleh tersebut sudah sesuai dengan RPP atau belum.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti memiliki saran sebagai berikut:

1. Guru memberikan reward kepada siswa yang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lain termotivasi untuk lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran dan guru berkewajiban menjadi pengamat yang baik bagi siswanya.

2. Pendampingan pembelajaran di dalam kelas lebih merata agar siswa yang kurang aktif menjadi lebih aktif dalam menggunakan media pemebelajaran seperti google yang diakses menggunakan smartphone supaya siswa tidak hanya bermain-main dengan smartphone mereka. 3. Pengawasan guru terhadap siswa saat menggunakan media belajar

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Permainan Kim dilakukan oleh bebe- rapa orang penyanyi dan pemain musik. Seorang penyanyi Kim mampu berden- dang dengan melahirkan pantun dan syair spontanitas sesuai dengan

Menurut Yukl (2007) menjelaskan peran kepemimpinan yang dikemukakan oleh Mintzberg, pemimpin mempunyai sepuluh peran yaitu peran performa pemimpin, peran sebagai

[r]

Hasil wawancara peneliti dengan Ad-din S.Ag guru bahasa Arab kelas VIII MTs Muhammadiyah Limbung tentang penerapan metode audiolingual dalam proses pembelajaran bahasa

Gending-gending laras pelog patet barang yang termasuk gending populer dan digunakan sebagai repertoar klenengan biasanya juga merupakan kemasan yang terdiri atas beberapa

(1) Apabila dalam jangka waktu eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) tidak ditemukan cadangan energi Panas Bumi yang dapat diproduksikan secara komersial, maka

Untuk pelaksanaan yaitu kelengkapan tugas administrasi diketahui oleh pihak petugas administrasi sedangkan pihak atasan hanya mengetahui tugas administrasi sudah melakukan tugas

Anda harus melepaskan kabel daya dari catu daya sebelum membuka komputer untuk mencegah kerusakan pada komponen internal.. 8 Bab 2 Peningkatan Kemampuan Perangkat