• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

29

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru dari

hasil pengembangan. Sejalan dengan Haryati (2012:14), menyatakan bahwa “dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian

R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan”. Tahap

penelitian yang dilakukan yaitu merumuskan masalah yang ingin diteliti, membuat instrument seperti instrument wawancara dan observasi, mengumpulkan data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Kemudian, Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pengembangan

ADDIE yang dikembangkan oleh Branch.

ADDIE ini merupakan akronim dari Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluate

(Evaluasi). Robert Maribe Branch (Branch, 2009:2) dalam bukunya menyatakan bahwa “ADDIE is merely a process that serves as a guiding framework for

complex situations, it is appropriate for developing educational products and other learning resources”. Oleh karena itu, peneliti memilih model ADDIE

karena model ini sederhana dan strukturnya sistematis sehingga mudah untuk dipelajari. Pada tahapan ADDIE, tahap evaluasi tidak hanya berada ditahap terakhir. Maksudnya adalah setiap tahapan perlu dievaluasi.

(2)

3.2 Prosedur Pengembangan

Dalam mengembangkan produk, setiap model pengembangan yang dipilih memiliki tahapan dan prosedur. Prosedur pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan),

Implementation (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi).

Secara visual tahapan ADDIE Model dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE

Pada proses pengembangan modul elektronik, tahapan yang dilakukan hanya sebatas pengembangan karena tidak dilakukan implementasi modul yang dikembangkan. Pada proses pengembangan modul elektronik berbasis kearifan lokal dengan metode pengembangan ADDIE, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seperti menganalisis kebutuhan, bahan ajar, dan kurikulum. Merencanakan dan mengembangkan modul elektronik berdasarkan tahapan

ADDIE. Adapun penjelasan dari tahap ADDIE adalah sebagai berikut:

3.2.1 Tahap Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis, terdapat beberapa hal yang harus dianalisis atau diperhatikan seperti menganalisis kebutuhan, analisis bahan ajar, analisis

Analyze

Evaluate

Implement Design

(3)

karakteristik peserta didik, dan analisis kurikulum. Tahap-tahap yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan, terdapat beberapa hal yang akan dianalisis yaitu kebutuhan masyarakat, dinas pendidikan dan guru. Pada tahap ini, hasil dari analisis diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, dinas pendidikan, dan guru di sekolah dasar. Narasumber pada wawancara ini adalah Bapak Sindi S.H., M.M., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo, Bapak Guruh Puji Raharjo selaku Kepala Seksi Pembinaan PTK SD, Ibu Ika Ramadhani selaku Kepala Seksi Bidang Kesenian pada Bidang Kebudayaan, Bapak Halui selaku pemuka adat, dan Bapak Nasrudin selaku tokoh masyarakat. Kemudian wawancara guru dilakukan dengan mewawancarai guru kelas V yaitu Ibu Ngian Sawitri S.Pd.

Pada tahap analisis awal, peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu kepada tokoh masyarakat Desa Kasai Rambahan Kecamatan Tebo Ulu. Wawancara yang dilakukan berkaitan dengan kearifan lokal yang berupa tradisi ngubat padi yang menjadi ciri khas atau tradisi di daerah tersebut. Kemudian peneliti juga mewawancarai dinas pendidikan di Kabupaten Tebo untuk mengetahui apakah terdapat integrasi kearifan lokal kedalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, ternyata di kabupaten Tebo telah mengintegrasikan kearifan lokal kedalam mata pelajaran LH (Lingkungan Hidup), namun untuk tradisi ngubat padi belum diintegrasikan.

Selanjutnya wawancara guru kelas di SD Negeri 55/I Sridadi yaitu pada kelas Vc. Hasil wawancara yang diperoleh yaitu pada proses pembelajaran belum

(4)

terdapat bahan ajar elektronik yang mengintegrasikan kearifan lokal didalamnya. Penggunaan media berbasis TIK sudah digunakan tetapi belum maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana yang membantu proses pembelajaran.

2. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Pada tahap ini, peneliti menganalisis kebutuhan peserta didik pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 55/I Sridadi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik, psikologis dan akademis/kognitif peserta didik saat proses pembelajaran. Peserta didik kelas V Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7-12 tahun. Pemahaman terhadap psikologis peserta didik dapat membantu kita dalam merespon perilaku peserta didik. Dalam tahap perkembangan mentalnya selalu dimulai dari tahap berpikir nyata (Prastowo, 2014:4). Tahapan ini berarti peserta didik suka belajar dari hal-hal yang nyata atau konkret. Peserta didik pada tahap ini telah mampu terlibat secara fisik dan psikisnya, seperti yang dikatakan oleh Fadhli (2015), bahwa “Dengan media, peserta didik dapat

termotivasi, terlibat aktif secara fisik maupun psikis, memaksimalkan seluruh indera peserta didik dalam belajar, dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna”.

Pada era globalisasi ini, peserta didik usia sekolah dasar sudah banyak mengenal dan mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti gadget atau gawai, tablet dan komputer. Khiyarusoleh (2016:3), menyatakan bahwa “Perkembangan kognisi dalam konteks pembelajaran akan sangat

berpengaruh luas, karena akan sangat terkait dengan kemampuan individu mencari, menyerap dan menggunakan informasi sebagai bagian dari proses

(5)

pembelajaran”. Oleh karena itu, penggunaan modul elektronik dirasa cocok

sebagai bahan ajar karena dapat diakses secara offline melalui komputer, serta peserta didik akan terlibat secara langsung dalam menggali informasi melalui media TIK. Hal ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di kelas Vc, bahwasanya peserta didik sudah dapat mengoperasikan media berbasis TIK dalam pembelajaran. Namun, kendala sarana dan prasarana menghambat proses pembelajaran dengan menggunakan media TIK.

3. Analisis Bahan Ajar

Analisis bahan ajar dilakukan dengan cara mewawancarai guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 55/I Sridadi, Muara Bulian.Wawancara yang dilakukan dengan guru kelas bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru mengenai kerifan lokal terutama kearifan lokal yang berasal dari Provinsi Jambi, serta untuk mengetahui ketersediaan bahan ajar terutama bahan ajar elektronik yang berbasis kearifan lokal dengan menggunakan pengetahuan IT (Ilmu Teknologi).

Berdasarkan hasil wawancara, proses pembelajaran yang mengintegrasikan kearifan lokal kedalam bentuk bahan ajar belum diterapkan di sekolah tersebut. Guru mengintegrasikan pembelajaran kearifan lokal melalui lisan saja, tidak menggunakan bahan ajar. Pada proses pembelajaran, guru mengaku telah menggunakan media berbasis TIK, namun kendala sarana dan prasarana menghambat proses pembelajaran tersebut sehingga guru kelas harus membagi jadwal dengan guru kelas lain ketika ingin menggunakan media berbasis TIK.

(6)

4. Analisis Kurikulum

Kurikulum yang berlaku di Indonesia adalah kurikulum 2013 yang tuntutannya berupa mengintegrasikan kearifan lokal kedalam materi pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang berbasis kearifan lokal bertujuan untuk mengembangkan karakter karena didalam kearifan lokal terdapat nilai-nilai karakter. Analisis kurikulum dilakukan dengan melihat kompetensi dasar pada muatan pembelajaran yang nantinya akan diintegrasikan dengan kearifan lokal. Analisis dilakukan mulai dari menganalisis silabus, kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah, Tema, Subtema, Pembelajaran, serta kompetensi dasar pada masing-masing muatan pembelajaran.

Adapun bagan analisis kurikulum pada kelas V Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Bagan Analisis Kurikulum Silabus Kelas V

Kompetensi Inti kelas V

Kompetensi dasar kelas V

Tema 8

“Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1

“Manusia dan Lingkungan” Pembelajaran 3

Mata Pelajaran: PPKn, Bahasa Indonesia, IPS

(7)

Pengertian Silabus pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 adalah acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan mata pelajaran yang berisi tentang: 1) Identitas Mata Pelajaran; 2) Identitas Sekolah; 3) Kompetensi Inti; 4) Kompetensi Dasar; 5) Tema; 6) Materi Pokok; 7) Pembelajaran; 8) Penilaian; 9) Alokasi Waktu; 10) Sumber Belajar. Berikut ini merupakan contoh Silabus pada kelas V semester genap Tema 8 Subtema 1 yaitu:

(8)

Gambar 3.3 Silabus

Setelah analisis silabus, selanjutnya yaitu menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kelas V yang telah ditetapkan pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Analisis KI dan KD kelas V pada semester genap yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Analisis Kurikulum Kompetensi Inti pada Buku Guru Revisi 2017 Kompetensi Inti (Spiritual)

Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

Kompetensi Inti (Sikap Sosial)

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara

Kompetensi Inti (Pengetahuan)

Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

Kompetensi Inti Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif.

(9)

(Keterampilan) Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Kompetensi Inti Pada Permendikb ud No 37 Tahun 2018 Kompetensi Inti (Pengetahuan)

Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

Kompetensi Inti (Keterampilan)

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar

Tema 6 “Panas dan Perpindahannya”  Subtema 1 “Suhu dan Kalor”  Subtema 2 “Perpindah an kalor disekitar kita”  Subtema 3 “Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan ”  Subtema 4 “Literasi”

PPKn KD 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan tanggug jawab sebagai warga masyarakat dan umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.

PPKn KD 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

PPKn KD 3.2 Memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari.

PPKn KD 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

Bahasa Indonesia KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.

IPA KD 3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

IPA KD 4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.

IPS KD 3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat

(10)

Indonesia.

IPS KD 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia.

SBdP KD 3.2 Memahami tangga nada.

SBdP KD 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik.

SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah.

SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi daerah.

SBdP KD 3.1 Memahami gambar cerita. SBdP KD 4.1 Membuat gambar cerita.

Tema 7 “Peristiwa dalam Kehidupan”  Subtema 1 “Peristiwa Kebangsaa n Masa Penjajahan ”  Subtema 2 “Peristiwa Kebangsaa n Seputar Proklamasi Kemerdek aan”  Subtema 3 “Peristiwa Mengisi Kemerdek aan”

PPKn KD 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika

PPKn KD 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial budaya masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika PPKn KD 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat

PPKn KD 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat

Bahasa Indonesia KD 3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana

Bahasa Indonesia KD 4.5 Memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif

IPS KD 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.

IPS KD 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan

(11)

kedaulatannya.

IPA KD 3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda dalam kehidupan seharihari

IPA KD 4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda

SBdP KD 3.2 memahami tangga nada

SBdP KD 4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik

SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah.

SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi daerah

Bahasa Indonesia KD 3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)

Bahasa Indoneisa KD 4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhati- kan penggunaan ejaan SBdP KD 3.4 Memahami karya seni rupa daerah SBdP KD 4.4 Membuat karya seni rupa daerah

Tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”  Subtema 1 “Manusia dan Lingkunga n”  Subtema 2 “Perubaha n Lingkunga n”  Subtema 3 “Usaha Pelestarian Lingkunga n”  Subtema 4 “Kegiatan

PPKn KD 1.3 Mensyukuri keragaman sosial masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika

PPKn KD 2.3 Bersikap toleran dalam keragaman sosial budaya masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika PPKn KD 3.3 Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat

PPKn KD 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya masyarakat

Bahasa Indonesia KD 3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi

Bahasa Indonesia KD 4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi

(12)

Berbasis Proyek dan Literasi”

IPS KD 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang

IPS KD 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa

IPA KD 3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup

IPA KD 4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber

SBdP KD 3.2 Memahami tangga nada

SBdP KD 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik

SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah

SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi daerah Tema 9 “Benda-Benda di Sekitar Kita”  Subtema 1 “Benda Tunggal dan Campuran ”  Subtema 2 “Benda dalam Kegiatan Ekonomi”  Subtema 3 “Manusia dan Benda di Lingkunga nnya”  Subtema 4 “Kegiatan Berbasis Literasi”

IPA KD 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran).

IPA KD 4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari.

IPS KD 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, serta transportasi.

IPS KD 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, serta transportasi.

PPKn KD 1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

PPKn KD 2.4 Menampilkan sikap jujur pada penerapan nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk membangun

(13)

kerukunan di bidang sosial budaya.

PPKn KD 3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup.

PPKn KD 4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan. Bahasa Indonesia KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

Bahasa Indonesia KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.

SBdP KD 3.2 Memahami tangga nada.

SBdP KD 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik.

Bahasa Indonesia KD 3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik. Bahasa Indonesia KD 4.4 Memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis, dan visual.

SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah.

SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi daerah.

IPS KD 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

IPS KD 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

SBdP KD 3.4 Memahami karya seni rupa daerah SBdP KD 4.4 Membuat karya seni rupa daerah.

Berdasarkan analisis kurikulum yang peneliti lakukan, maka bahan ajar yang akan dikembangkan yaitu modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat

(14)

padi dapat diintegrasikan pada pembelajaran di kelas V Tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”, pembelajaran 3 dengan

mata pelajaran PPKn (KD 1.3, 2.3, 3.3, 4.3), Bahasa Indonesia (KD 3.8, 4.8), dan IPS (KD 3.3, 4.3). Peneliti merasa bahwa modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi cocok pada pembelajaran tersebut karena bertujuan agar peserta didik mengetahui dan bersikap toleran terhadap keanekaragaman sosial dan budaya masyarakat. Kemudian, tradisi ngubat padi merupakan salah satu tradisi atau budaya dari provinsi Jambi yang patut dilestarikan. Pada pembelajaran ini, peserta didik dituntut untuk menganalisis urutan peristiwa atau kegiatan serta menganalisis peran ekonomi sebagai upaya menyejahterakan masyarakat di bidang sosial dan budaya. Pada tradisi ngubat padi, terdapat urutan peristiwa yang harus dilaksanakan serta tradisi ngubat padi ini memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, pengembangan modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker dapat diintegrasikan ke pembelajaran tersebut.

3.2.2 Tahap Design (Perancangan)

Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat tentang kearifan lokal yang berasal dari kabupaten Tebo yaitu tradisi ngubat padi, bahwa menurut masyarakat sekitar seharusnya pemerintah dan pihak-pihak yang bersangkutan peduli dan ikut serta dalam kegiatan atau tradisi yang dilakukan tersebut. Masyarakat juga menyarankan agar tradisi ngubat padi diperkenalkan ke berbagai elemen yang lebih luas. Tradisi ngubat padi bukan hanya tradisi yang cukup dikenal masyarakat Desa Kasai Rambahan saja, melainkan perlu dikenalkan

(15)

secara luas ke daerah lainnya terutama kecamatan maupun desa-desa yang ada di lingkup Tebo dan sekitarnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tebo mengetahui adanya tradisi ngubat padi di Desa Kasai Rambahan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tebo sangat setuju dan sangat menyarankan tentang pengembangan bahan ajar yang mengintegrasikan kearifan lokal seperti ngubat padi. Hal ini sangat berpengaruh baik untuk pemahaman siswa terhadap budaya atau kearifan lokal tempat tinggalnya. Pada proses pembelajaran, Dinas Pendidikan dan Kebuayaan Tebo juga telah mengintegrasikan kearifan lokal kedalam muatan pelajaran yang disebut dengan mata pelajaran LH (Lingkungan Hidup).

Guru kelas V SD Negeri 55/I Sridadi menyampaikan ketertarikannya dengan penelitian pengembangan modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi ini. Pada saat proses pembelajaran, guru hanya mengintegrasikan kearifan lokal melalui lisan secara langsung dengan peserta didik. Oleh karena itu, guru menyarankan agar penelitian pengembangan ini benar-benar dilakukan dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik maupun materi pembelajaran yang akan diintegrasikan dengan kearifan lokal.

Pada tahap perancangan ini, peneliti menyusun sketsa produk yang akan dikembangkan dan dibuat dalam bentuk storyboard. Storyboard ini merupakan rancangan awal bahan ajar modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi yang akan dikembangkan dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker. Adapun tahapan perancangan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

(16)

Tabel 3.2 Story Board

NO. BAGAN MODUL BAGIAN-BAGIAN

MODUL

KETERANGAN

1. Cover 1. Logo Universitas

Jambi

2. Judul Modul Elektronik 3. Identitas Kelas 4. Gambar/Desain

1. Logo unja berwarna orange

2. Judul modul berwarna biru muda pada latarnya dan hitam pada tulisannya 3. Identitas kelas menggunakan shapes berbentuk lingkaran 4. Latar cover berwarna

hijau dengan gambar sawah

2. Kata Pengantar 1. Header

2. Kata pengantar dan isinya 3. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Tulisan kata pengantar

menggunakan format times new roman ukuran 12

3. Pada bagian footer menggunakan gambar padi

3. Daftar Isi 1. Header

2. Daftar Isi 3. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada daftar isi menggunakan shapes berwarna hiaju muda dengan tulisan times new roman ukuran 12 3. Pada bagian footer

menggunakan gambar padi 4. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Header

2. Subjudul penggunaan modul 3. Keterangan petunjuk penggunaan modul 4. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada bagian subjudul menggunakan shapes seperti pada tabel disamping dengan warna merah muda 3. Isi petunjuk modul 4. Pada bagian footer

menggunakan gambar padi 1 2 3 1 3 2 4 3 2 1 1 3 4 2

(17)

5. Kompetensi Inti 1. Header 2. Subjudul

kompetensi inti 3. Kompetensi inti 4. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada bagian subjudul kompetensi inti menggunakan huruf times new roman ukuran 14 dan di bold 3. Pada penjelasan kompetensi inti menggunakan tulisan times new roman ukuran 12

4. Pada bagian footer menggunakan gambar padi

6. Kompetensi Dasar 1. Header

2. Subjudul kompetensi dasar 3. Kompetensi dasar 4. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada bagian subjudul kompetensi dasar menggunakan huruf times new roman ukuran 14 dan di bold 3. Pada penjelasan kompetensi dasar menggunakan tulisan times new roman ukuran 12. Tulisan kompetensi dasar disesuaikan dengan subjudul kompetensi dasar pada masing-masing muatan pembelajaran

4. Pada bagian footer menggunakan gambar padi

7. Indikator Pembelajaran 1. Header 2. Subjudul indikator pembelajaran 3. Indikator pembelajaran 4. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada bagian subjudul indikator

pembelajaran

menggunakan huruf times new roman ukuran 14 dan di bold 3. Pada penjelasan

indikator pembelajaran menggunakan tulisan times new roman ukuran 12. Tulisan 1 4 2 3 1 4 2 3 1 4 2 3

(18)

indikator pembelajaran disesuaikan dengan subjudul indikator pada masing-masing muatan pembelajaran 4. Pada bagian footer

menggunakan gambar padi 8. Tujuan Pembelajaran 1. Header

2. Subjudul tujuan pembelajaran 3. Tujuan

pembelajaran 4. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada bagian subjudul tujuan pembelajaran menggunakan huruf times new roman ukuran 14 dan di bold 3. Pada penjelasan tujuan pembelajaran menggunakan tulisan times new roman ukuran 12

4. Pada bagian footer menggunakan gambar padi 9. Pembelajaran 1. Header 2. Subjudul pembelajaran 3. Keterangan pembelajaran 4. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada bagian subjudul pembelajaran menggunakan huruf gambar pada pojok kiri atas dengan ditambah menu shapes

3. Pada penjelasan pembelajaran

terdapat teks bacaan berisi cerita tradisi ngubat padi

4. Pada bagian footer menggunakan gambar padi 10. Materi Pembelajaran 1. Header

2. Materi pembelajaran 3. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Pada materi pembelajaran

disajikan materi-materi yang yang akan dipelajari seperti teks bacaan, gambar, dan lain sebagainya

3. Pada bagian footer 1 4 2 3 1 4 2 3 1 2 3

(19)

menggunakan gambar padi

11. Pertanyaan 1. Header

2. Pertanyaan 3. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi 2. Disajikan beberapa pertanyaan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran 3. Pada bagian footer

menggunakan gambar padi

12. Prakarya 1. Header

2. Prakarya 3. Footer

1. Pada bagian header menggunakan gambar padi

2. Disajikan petunjuk untuk membuat prakarya

3. Pada bagian footer menggunakan gambar padi

3.2.3 Tahap Develop (Pengembangan)

Setelah melalui tahap perancangan, maka peneliti melakukan tahap pengembangan. Produk yang dihasilkan adalah modul elektronik berbasis kearifan lokal dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1 pembelajaran 3. Adapun peta konsep muatan materi yang terdapat pada modul elektronik yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:

1 2 3 1 2 3

(20)

Gambar 3.4 Analisis Materi

Berdasarkan hasil analisis materi, maka terdapat beberapa indikator yang dijadikan sebagai acuan kevalidan materi yang terdapat pada pengembangan modul elektronik. Adapun tabel validasi isi materi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Validasi Ahli Materi

Variabel Indikator Deskriptor No

Item Pengembangan

modul elektronik

Kelayakan isi Materi yang disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar

1 Modul Elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi

Tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”

Muatan Pembelajaran: PPKn Bahasa Indonesia

IPS

Materi PPKn:

Menunjukkan sikap toleran, menerima pendapat, dan melakukan kegiatan tentang keragaman sosial budaya masyarakat

Materi Bahasa Indonesia:

Menganalisis urutan peristiwa/tindakan pada teks nonfiksi dan mempertunjukkan atau melakukan drama tentang peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita pada teks fiksi Materi IPS:

Menganalisis dan menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang

Keragaman di bidang sosial dan budaya masyarakat diambil dengan mengintegrasikan tradisi ngubat padi kedalam muatan pembelajaran. Teks yang disajikan serta drama yang akan ditampilkan berupa urutan peristiwa atau kegiatan pada tradisi ngubat padi.

Pembelajaran ini bertujuan untuk memperkenalkan tradisi ngubat padi dan mengajarkan rasa syukur serta sikap toleran terhadap keragaman sosial dan budaya masyarakat terutama di wilayah Provinsi Jambi

(21)

berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8

Subtema 1

Pembelajaran 3

Materi yang disjikan berupa penjabaran dari Kompetensi Dasar.

2

Materi sesuai dengan jenjang pendidikan di SD. 3 Fakta yang disajikan sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo dan data yang diperoleh efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

4

Contoh dan kasus sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo.

5

Komponen kebahasaan

Gambar, diagram, dan ilustrasi disajikan sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo dan sesuai untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

6

Istilah-istilah teknis sesuai dan berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

7

Komponen Penyajian

Gambar, diagram, dan ilustrasi terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

8

Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

9

Soal latihan dan contoh kasus disajikan untuk mendorong kekreativitasan peserta didik.

10

Tujuan tahap pengembangan yaitu untuk menghasilkan produk yang nantinya akan divalidasi. Selain validasi materi, produk yang dikembangkan harus divalidasi oleh ahli media dan ahli bahasa. Analisis validitas akan dilakukan oleh para ahli yang memberikan penilaian berupa saran dan komentar, serta pemberian nilai pada angket yang telah disediakan tentang produk yang akan dikembangkan. Berikut ini merupakan tabel validasi ahli media dan validasi ahli bahasa:

Tabel 3.4 Validasi Ahli Media

Variabel Indikator Deskriptor No Item

Pengembangan modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan

Ukuran Modul Kesesuaian ukuran dengan materi isi modul

1,2,3

(22)

menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1

Modul huruf menarik dan sesuai. Desain Isi Modul Tata letak judul kegiatan belajar,

subjudul kegiatan belajar, dan angka halaman/folio jelas dan sesuai.

9,10,11,12,1 3,14,15

Sumber:BSNP (2012)

Tabel 3.5 Validasi Ahli Bahasa

Variabel Indikator Deskriptor No

Item Pengembangan

modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1

Lugas Kalimat yang digunakan efektif dan dengan struktur yang tepat serta menggunakan istilah yang baku.

1-4

Komunikatif Pemahaman terhadap pesan atau informasi.

5,6

Dialogis dan interaktif Mampu memotivasi peserta didik. 7-10

Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik.

11,12

Sesuai dengan kaidah bahasa

Ketepatan dalam tata bahasa 13-15 Sumber:BSNP (2012) Selain melihat kevalidan modul, kepraktisan modul juga harus diperhatikan. Validasi ahli praktisi dilakukan untuk melihat kepraktisan modul elektronik yang dikembangkan. Adapun tabel validasi ahli praktisi adalah sebagai berikut:

(23)

Tabel 3.6 Validasi Ahli Praktisi

Variabel Indikator Deskriptor No

Item Pengembangan

modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan

menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1

Jelas dan rapi Modul elektronik jelas penyajiannya rapi dalam penyusunannya.

1

Modul elektronik dibuat rapi dalam penyusunannya.

2

Bersih dan menarik Modul elektronik bersih dalam penyajiannya

3

Modul elektronik menarik minat peserta didik.

4

Cocok dengan sasaran

Modul elektronik sesuai dengan karakteristik peserta didik dan topik yang diajarkan.

5,6

Praktis, tahan dan luwes

Modul elektronik mudah digunakan, mudah dipindahkan, dan dapat digunakan secara berulang.

7, 8

Berkualitas baik Modul elektronik berkualitas baik 9 Ukurannya sesuai

dengan kebutuhan siswa

Modul elektronik sesuai dengan kebutuhan siswa dan mudah dibawa ataupun disimpan.

10

Sumber: Asyhar (2011) 3.2.4 Tahap Implementation (Implementasi)

Pada awalnya, modul elektronik berbasis kearifan lokal ini akan diimplementasikan ke peserta didik melalui uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Namun, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan implementasi tersebut karena peserta didik melakukan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Oleh karena itu, pada tahap implementasi peneliti menyebarkan angket respon guru kepada guru untuk memperoleh masukan atau saran dari penerapan modul elektronik berbasis

(24)

kearifan lokal ngubat padi menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker. Apabila situasi dan kondisi mulai membaik, dan peserta didik melakukan pembelajaran tatap muka maka peneliti mengharapkan modul elektronik berbasis kearifan lokal dapat diimplementasikan terhadap peserta didik.

3.2.5 Tahap Evaluation (Evaluasi)

Setelah produk selesai diuji, maka peneliti perlu melakukan evaluasi terhadap produk yang dikembangkan. Penelitian ini harus divalidasi oleh ahli materi dan ahli media menggunakan angket validasi materi dan angket validasi media. Produk modul elektronik yang sudah divalidasi selanjutnya direvisi sebelum diuji cobakan ke peserta didik. Dalam menguji, peneliti menggunakan angket respon guru, angket validasi materi, angket validasi bahasa, dan angket validasi media yang terdapat pada instrumen pengumpulan data.

3.3 Subjek Uji Coba

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V Sekolah Dasar. Peserta didik yang diuji dibagi menjadi dua kelompok yaitu uji kelompok kecil dan uji kelompok besar. Uji kelompok kecil dilakukan untuk melihat keterbacaan atau keterpakaian produk, sedangkan uji kelompok besar dilakukan untuk melihat kepraktisan produk yang dipilih secara acak dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Namun, dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan karena adanya wabah COVID-19, dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan) maka peneliti tidak melakukan uji coba tersebut. Peneliti berharap agar modul yang akan dikembangkan dapat diujicobakan saat situasi dan kondisi sudah membaik.

(25)

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Pada penelitian pengembangan jenis data yang digunakan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar ahli media, ahli materi, ahli bahasa, ahli praktisi, tokoh masyarakat, guru dan peserta didik kelas V Sekolah Dasar. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penghitungan angket validasi ahli praktisi, angket validasi ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Sumber data pada penelitian pengembangan ini yaitu dosen sebagai ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, tokoh masyarakat, dan guru kelas V Sekolah Dasar sebagai validator ahli praktisi.

3.5 Instrumen Pengumpul Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket yang nantinya akan dibagikan kepada validator. Angket merupakan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang direka khusus untuk mengumpulkan data kajian. Angket yang baik memiliki ciri-ciri seperti: 1. Mempertimbangkan perasaan responden; 2. Item perlu pendek dan ringkas; 3. Bilangan item perlu ekonomis dan; 4. Mengumpulkan data yang konkret. Pemerolehan data menggunakan angket bertujuan untuk memberikan informasi yang sistematis, representatif, dan dapat dipercaya (reliable) tentang kelompok orang tertentu atau populasi (Mustari & Rahmad, 2012:58-59). Angket yang digunakan yaitu angket validasi materi, angket validasi media, angket validasi bahasa, dan angket validasi praktisi.

(26)

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Validasi Materi Modul Elektronik

Variabel Indikator Deskriptor No

Item Pengembangan

modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8

Subtema 1

Pembelajaran 3

Kelayakan isi Materi yang disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar

1

Materi yang disjikan berupa penjabaran dari Kompetensi Dasar.

2

Materi sesuai dengan jenjang pendidikan di SD. 3 Fakta yang disajikan sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo dan data yang diperoleh efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

4

Contoh dan kasus sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo.

5

Komponen kebahasaan

Gambar, diagram, dan ilustrasi disajikan sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo dan sesuai untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

6

Istilah-istilah teknis sesuai dan berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

7

Komponen Penyajian

Gambar, diagram, dan ilustrasi terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

8

Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

9

Soal latihan dan contoh kasus disajikan untuk mendorong kekreativitasan peserta didik.

10

Angket validasi media juga dibutuhkan untuk mengetahui kelayakan modul elektronik dalam pembelajaran.

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Media Modul Elektronik

Variabel Indikator Deskriptor No Item

Pengembangan modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan

menggunakan aplikasi

Ukuran Modul Kesesuaian ukuran dengan materi isi modul

1,2,3

Desain Sampul Modul

Warna, ukuran, dan kombinasi huruf menarik dan sesuai.

(27)

kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1

Desain Isi Modul Tata letak judul kegiatan belajar, subjudul kegiatan belajar, dan angka halaman/folio jelas dan sesuai.

9,10,11,12,1 3,14,15

Angket validasi bahasa untuk mengetahui kelayakan modul dari segi kesesuaian bahasa dengan karakteristik peserta didik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Validasi Bahasa Modul Elektronik

Variabel Indikator Deskriptor No

Item Pengembangan

modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1

Lugas Kalimat yang digunakan efektif dan dengan struktur yang tepat serta menggunakan istilah yang baku.

1-4

Komunikatif Pemahaman terhadap pesan atau informasi.

5,6

Dialogis dan interaktif Mampu memotivasi peserta didik. 7-10

Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik.

11,12

Sesuai dengan kaidah bahasa

Ketepatan dalam tata bahasa 13-15 Angket validasi praktisi untuk mengetahui kepraktisan modul elektronik ketika digunakan dalam proses pembelajaran yang dinilai oleh guru sebagai validator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Validasi Praktisi

Variabel Indikator Deskriptor No

Item Pengembangan

modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi dengan

Jelas dan rapi Modul elektronik jelas penyajiannya rapi dalam penyusunannya.

1

(28)

menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8 Subtema 1

dalam penyusunannya.

Bersih dan menarik Modul elektronik bersih dalam penyajiannya

3

Modul elektronik menarik minat peserta didik.

4

Cocok dengan sasaran

Modul elektronik sesuai dengan karakteristik peserta didik dan topik yang diajarkan.

5,6

Praktis, tahan dan luwes

Modul elektronik mudah digunakan, mudah dipindahkan, dan dapat digunakan secara berulang.

7, 8

Berkualitas baik Modul elektronik berkualitas baik 9 Ukurannya sesuai

dengan kebutuhan siswa

Modul elektronik sesuai dengan kebutuhan siswa dan mudah dibawa ataupun disimpan.

10

Sumber: Asyhar (2011) 3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif yang diperoleh dari angket. Angket yang digunakan yaitu angket validasi media, angket validasi bahasa, angket validasi materi, dan angket validasi praktisi. Data yang diperoleh dari angket selanjutnya akan diukur menggunakan skala likert dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Kemudian, untuk melihat respon guru dapat diperoleh dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu mean, median, modus.

1. Analisis Data Hasil Validasi

Analisis data hasil validasi materi, validasi media, validasi bahasa, dan validasi praktisi dapat dianalisis dengan menggunakan rumus berikut:

(29)

Keterangan:

R = Rerata hasil penilaian para ahli/ praktisi

Vij = Skor hasil penilaian para ahli/ praktisi ke-j kriteria n = Banyaknya para ahli/ praktisi yang menilai

m = banyaknya kriteria

Kemudian, rata-rata yang diperoleh dikonfirmasikan dengan kriteria. Adapun cara dalam mendapatkan kriteria yaitu dengan langkah sebagai berikut:

a. Rentang skor dimulai dari 1-5

b. Kriteria dibagi menjadi 5 tingkat yaitu sangat kurang valid, kurang valid, cukup valid, valid, dan sangat valid.

c. Rentang skor dibagi menjadi lima kelas interval. Untuk melihat interval skor dan kategori kevalidan e-modul yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11 Interval Skor dan Kategori

Interval Skor Kategori 4,22 – 5,00 Sangat Valid

3,41 – 4,21 Valid

2,61 – 3,40 Cukup Valid 1,80 – 2,60 Kurang Valid

0 – 1,79 Sangat Kurang Valid

Diadopsi dari Anita, dkk (2015:171-178)

Penilaian terhadap kepraktisan dianalisis dengaan menggunakan rumus modifikasi dari Riduwan (2013:14) sebagai berikut:

(30)

Cara menentukan skor tertinggi dan terendah dari angket respon guru, digunakan rumus sebagai berikut:

 Skor maksimal = skala tertinggi x jumlah item angket x jumlah responden = 5 x 10 x 1 = 50 (termasuk kategori sangat praktis)

 Skor terendah = skala terendah x jumlah item angket x jumlah responden = 1 x 10 x 1 = 10 (termasuk kategori sangat tidak praktis)

 Rentang =

=

= 8

Sehingga diperoleh penetapan tingkat kepraktisan sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kategori dan Skala Nilai Kepraktisan

No Skala Nilai Kategori

1 42 -50 Sangat praktis

2 33 – 41 Praktis

3 24 – 32 Cukup Praktis

4 18,5 – 23 Tidak Praktis

5 10 - 18 Sangat tidak Praktis

3.6.2 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif diperoleh berdasarkan hasil wawancara, hasil validasi, dan saran dari subjek penelitian tentang kearifan lokal ngubat padi yang akan di integrasikan kedalam dunia pendidikan dengan menggunakan perkembangan Teknolofi Informasi dan Komunikasi (TIK). Adapun cara menganalisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

 Reduksi data, wawancara dilakukan kepada tokoh masyarakat, tokoh adat dan guru dengan menggunakan lembar wawancara yang telah disiapkan,

(31)

hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akan diambil sesuai dengan permasalahan yang ada.

 Penyajian data, data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif dan dilihat bagaimana tanggapan dari berbagai narasumber.

 Penarikan kesimpulan, berdasarkan data yang telah diperoleh dan disajikan maka dapat disimpulkan bagaimana tanggapan dari berbagai narasumber mengenai kearifan lokal yang akan di integrasikan kedalam dunia pendidikan dengan menggunakan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini.

b. Saran dari Validator ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan ahli praktisi

 Reduksi, saran dan masukan berupa perbaikan dari setiap validator akan ditulis dalam bentuk teks .

 Penyajian data, data yang telah direduksi kemudian akan disajikan dalam bentuk deskripsi, dan hasil ini dapat dilihat bahwa setiap validator menyatakan kelayakan modul yang akan digunakan sebagai sumber belajar mandiri bagi peserta didik kelas V Sekolah Dasar.

 Penarikan kesimpulan, setelah data disajikan maka dapat disimpulkan bahwa setiap validator telah menyatakan kevalidan atau kelayakan serta kepraktisan modul yang akan digunakan sebagai sumber belajar mandiri bagi peserta didik kelas V.

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE
Gambar 3.2 Bagan Analisis Kurikulum Silabus Kelas V
Tabel 3.1 Analisis Kurikulum  Kompetensi  Inti  pada  Buku  Guru  Revisi 2017 Kompetensi  Inti (Spiritual)
Tabel 3.2 Story Board
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perangkat lunak yang akan dibangun merupakan suatu library yang berisi berbagai macam fungsi yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan server

Sedangkan pada keterangan “mpls[port3]” merupakan penjelasan dimana port3 yang digunakan sebagai gerbang untuk komunikasi pada jalur MPLS menjadi akses jaringan internet

Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan angket yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa dan guru setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan

Informasi mengenai kekuatan pasar, persaingan pasar, direktur independen, kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan aset, rasio buku terhadap pasar, leverage, dan ukuran

Pemberian pelatihan ini dilakukan dengan beberapa teknik yaitu: (a) Metode Ceramah, metode ini dipilih untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya teknologi khususnya

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang validitas kelayakan media animasi yang dapat dilihat dari dari validasi oleh ahli materi matematika

Pola pergerakan kapal rawai tuna saat melakukan kegiatan alih muatan dapat diidenti- fikasi dari hasil tracking VMS dengan menandai hanya dua pola kecepatan kapal yang berbeda

Pada tahap observasi peneliti mengamati proses belajar mengajar pada siswa kelas III yang disampaikan oleh guru yang bertujuan untuk mengetahui apa saja kekurangan saat