• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

40 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut didirikan berdasarkan akte notaris Soetomo Ramelan, S.H. nomor 22 tanggal 11 Maret 1986 dengan perubahan akte notaris Soetomo Ramelan, S.H. nomor 52 tanggal 24 Januari 1987 dan akte notaris Roesnastiti Prayitno, S.H. nomor 45 tanggal 18 Nopember 1991 serta telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor KEP-195/KM.17/1993 tanggal 16 September 1993. Dengan demikian berdasarkan Undang-undang no. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, maka Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines berubah menjadi badan hukum dan bernama Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines.

Maksud dan tujuan pembentukan Dana Pensiun adalah:

1. Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines merupakan jenis Dana Pensiun Pemberi Kerja

2. Maksud dibentuknya Dana Pensiun adalah untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dan bertujuan menciptakan kesejahteraan serta memelihara kesinambungan penghasilan peserta termasuk

(2)

janda/duda dan anak serta untuk meningkatkan motivasi dan ketenangan kerja peserta.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu kelompok kerja yang baik haruslah mempunyai suatu struktur organisasi yang jelas agar dapat diketahui tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dan memiliki hubungan atau pembagian kerja yang saling mempengaruhi untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Sedangkan struktur organisasi dapat diartikan sebagai gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi merinci pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan.

Berdasarkan Keputusan Direksi Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines, susunan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus adalah sebagai berikut: Dewan Pengawas  Ketua  Anggota  Anggota  Anggota  Anggota

(3)

Pengurus  Direktur Utama  Direktur Operasi  Direktur Keuangan

Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab dewan pengawas dan pengurus Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines adalah sebagai berikut : Dewan Pengawas

1. Tugas Dewan Pengawas meliputi:

a. Melakukan pengawasan atas pengelolaan dana pensiun oleh pengurus;

b. Menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil pengawasannya kepada pendiri dan salinannya kepada peserta selambat-lambatnya akhir bulan Juli;

c. Menyampaikan saran-saran dan pertimbangan kepada pendiri mengenai hal-hal yang memerlukan persetujuan dan atau pengesahan pendiri;

d. Bersama pengurus membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari peserta atas perkembangan portofolio investasi dan hasilnya sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

2. Tanggung jawab Dewan Pengawas;

Dewan pengawas bertanggung jawab kepada pendiri dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas pengurus dalam mengelola dana pensiun.

(4)

Pengurus

a. Tugas Pengurus meliputi:

1) Mengelola dana pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta dan pihak yang berhak atas manfaat pensiun;

2) Memelihara buku catatan dan dokumen yang diperlukan dalam rangka pengelolaan dana pensiun;

3) Bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung jawabnya mengelola dana pensiun; 4) Merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut

masing-masing peserta;

5) Menyampaikan secara berkala kepada menteri: laporan keuangan dan laporan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya, laporan teknis yang disusun oleh pengurus atau pengurus dan aktuaris, laporan aktuaris.

6) Menyampaikan kepada peserta: neraca dan perhitungan hasil usaha, hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaan, setiap perubahan peraturan, perkembangan portofolio investasi dan hasilnya.

7) Menyampaikan secara berkala kepada pendiri dan dewan pengawas:

a) Laporan keuangan yang telah diaudit akuntan publik dan laporan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku

(5)

serta laporan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) Laporan teknis yang disusun oleh pengurus atau pengurus dan aktuaris sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan menteri;

c) Laporan aktuaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali dan setiap saat apabila ada perubahan peraturan yang menyangkut perubahan manfaat pensiun dan atau iuran peserta;

d) Perkembangan portofolio investasi dan hasilnya sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

e) Memberitahukan kepada menteri apabila pendiri tidak membayar iuran 3 (tiga) bulan berturut-turut;

f) Menyampaikan rencana investasi tahunan paling lambat setiap akhir bulan November, untuk mendapatkan persetujuan dewan pengawas;

g) Menyusun tata cara bagi peserta untuk menyampaikan pendapat dan saran mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya;

h) Membicaraan secara berkala dengan dewan pengawas mengenai saran dan pendapat dari peserta atas perkembangan portofolio investasi dan hasilnya;

(6)

i) Mengumumkan pengesahan menteri atas peraturan dan perubahannya dalam Berita Negara Republik Indonesia; j) Menyampaikan rencana kerja serta anggaran belanja dan

pendapatan dana pensiun paling lambat akhir bulan November untuk mendapatkan persetujuan pendiri.

b. Tanggung jawab pengurus meliputi:

1) Pengurus bertanggung jawab kepada pendiri atas pengelolaan dana pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan tentang dana pensiun;

2) Pengurus, masing-masing atau bersama-sama, bertanggung jawab secara pribadi atas segala kerugian yang timbul pada kekayaan dana pensiun akibat tindakan pengurus yang melanggar atau melalaikan tugas dan atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan tentang dana pensiun, serta wajib mengembalikan kepada dana pensiun segala kenikmatan yang diperoleh atas atau dari kekayaan dana pensiun secara melawan hukum;

3) Pengurus bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan hak-hak peserta berdasarkan peraturan ini.

C. Bidang Usaha Perusahaan

Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dengan tujuan memberikan kesinambungan

(7)

penghasilan peserta dan pihak yang berhak, sebagai jaminan hari tua serta untuk meningkatkan motivasi ketenangan bekerja pegawai.

 Peserta Program Pensiun Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines adalah setiap pegawai, pensiunan dan bekas pegawai yang dananya belum dialihkan yang memenuhi persyaratan kepesertaan sesuai dengan peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KMK-296/KMK.017/2000 tanggal 26 Juli 2000 dinyatakan bahwa bentuk investasi dana pensiun adalah:

1. Deposito berjangka dan sertifikat deposito

2. Saham, obligasi dan surat berharga yang terdaftar di bursa effek. 3. Surat berharga pasar uang (SBPU)

4. Penempatan langsung pada saham (penyertaan) dan surat pengakuan hutang dengan maksimum investasi 20% dari total investasi.

 Tanah dan bangunan di Indonesia dengan maksimum investasi 15% dari total investasi.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2002 laporan aktiva investasi Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines adalah:

Deposito berjangka Rp 38.784.475.000,00

Saham Rp 23.418.950,00

Obligasi Rp 247.750.000,00 Penyertaan Saham Rp 5.172.730.000,00

(8)

Surat Pengakuan Hutang Rp 1.123.090.600,00 Tanah dan Bangungan Rp 8.856.728.011,00

Sehingga total nilai investasi untuk tahun 2002 adalah sebesar Rp 54.208.192.561,00.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor SKEP/455/XII/2000 dalam mengelola dana pensiun, persentase hasil investasi (setelah pajak) harus dicapai oleh pengurus oleh pengurus adalah sebesar minimum sama dengan tingkat bunga teknis yang digunakan dalam perhitungan aktuaris. Bunga teknis yang digunakan oleh aktuaris adalah sebesar 9%.

D. Metode Perolehan Aktiva tetap

Perusahaan menetapkan kebijakan untuk memperoleh aktiva tetap apakah dengan membeli secara tunai, membeli secara kredit atau membangun sendiri tergantung mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Cara perolehan aktiva tetap Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines adalah:

1. Pembelian tunai

Cara ini sering digunakan untuk pengadaan aktiva tetap terutama untuk barang-barang yang mudah diperoleh dan jumlahnya tidak terlalu besar. Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dibukukan sebesar jumlah tunai pengeluaran kas yang meliputi harga beli dan biaya yang

(9)

dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap tersebut hingga siap untuk dipakai.

Pada tahun 2002 Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines membeli aktiva dengan cara tunai yaitu untuk pembelian Handphone Nokia sebesar Rp 2.550.000,00 dan dispenser sebesar Rp 637.500,00.

2. Pembelian kredit

Cara ini ditempuh apabila aktiva tetap yang akan diperoleh cukup mahal harganya. Biasanya pembelian dengan cara ini didahului dengan pembayaran ung muka (down payment) yang jumlahnya tergantung kesepakatan dengan pihak penjual. Adapun keuntungan yang diperoleh apabila digunakan cara ini adalah kas yang seharusnya dikeluarkan bisa digunakan untuk keperluan lain yang sifatnya lebih mendesak.

Pada bulan April tahun 2002 Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines membeli kendaraan sebesar Rp 154.000.000,00. Atas kendaraan ini dibeli dengan cara kredit di mana dalam pembelian tersebut dilakukan pembayaran uang muka sebesar 30% dari harga aktiva dan sisanya dibayar selambat-lambatnya 6 (enam) bulan dari tanggal pembayaran uang muka. Pada tahun 2005 kendaraan tersebut telah dibayar lunas. 3. Membangun sendiri

Untuk aktiva yang pengerjaannya dapat dilakukan sendiri seperti bangunan maka perusahaan menetapkan kebijakan untuk membangun sendiri. Adapun yang menjadi alasan perusahaan menetapkan kebijakan untuk membangun sendiri adalah:

(10)

a. Menekan biaya

b. Memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity) c. Keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.

Pada tahun 2002 jumlah pengeluaran untuk membangun sendiri bangunan adalah sebesar Rp 38.161.825,00.

E. Penggolongan aktiva tetap

Aktiva tetap yang dimiliki Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines per 31 Desember 2002 dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 10

Kelompok Aktiva Tetap Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines

No Jenis Aktiva Kelompok Aktiva Harga Perolehan

1 Tanah - Rp 1.982.690.700,00 2 Bangunan Permanen Rp 4.042.311.845,00 3 Peralatan Komputer 2 Rp 136.895.600,00 4 Peralatan Kantor 1 Rp 78.034.505,00 Peralatan Kantor 2 Rp 53.910.600,00 5 Kendaraan 2 Rp 154.000.000,00

(11)

F. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Perhitungan penyusutan aktiva tetap dilakukan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) dengan taksiran masa manfaat dan tarif yang digunakan sebagai berikut:

 Bangunan : 20 tahun (5%)

 Komputer : 8 tahun (12,5%)

 Peralatan kantor

 terbuat dari besi : 8 tahun (12,5%)  terbuat dari kayu : 4 tahun (25%)  Kendaraan : 8 tahun (12,5%)

G. Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap, Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines telah mencoba untuk melakukan penyusutan sesuai dengan ketentuan perpajakan. Hal itu terlihat dari metode yang digunakan dan umur serta tarif yang ditetapkan. Menurut kebijakan perusahaan semua aktiva pada akhir masa manfaat tidak mempunyai nilai residu (atau nilai sisa = 0). Oleh karena itu besarnya beban penyusutan aktiva tetap dihitung dengan cara sebagai berikut:

Depresiasi setahun = Tarif (%) x Harga Perolehan Depresiasi setahun = Harga Perolehan

(12)

Besarnya beban penyusutan aktiva tetap berwujud Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines tahun 2002 dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 11

Penyusutan Aktiva Tetap Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines

No Jenis Aktiva Penyusutan 2002

1 Tanah Rp 0,00

2 Bangunan Rp 192.733.087,00

3 Peralatan Komputer Rp 11.985.164,00 4 Peralatan Kantor Rp 19.224.557,00

5 Kendaraan Rp 14.437.500,00

Sumber : Laporan Keuangan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines Peralatan kantor oleh Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:

1. termasuk dalam kelompok 1 seperti meja, kursi, telepon dan mesin kantor yang total harga perolehannya sebesar Rp 78.034.505,00.

2. Termasuk dalam kelompok 2 seperti AC dan filling kabinet yang harga perolehannya sebesar Rp 53.910.600,00.

H. Perhitungan Pajak Penghasilan

Atas penghasilan yang diterima oleh Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines umumnya adalah merupakan objek pajak yang dikenakan PPh Final (pendapatan dari persewaan tanah dan bangunan) dan yang dibebaskan dari

(13)

pengenaan pajak (pendapatan dari bunga deposito, obligasi dan surat-surat berharga lainnya).

Tabel 12

Penghasilan yang Dikenakan PPh Final dan Tidak Final

Uraian Hasil Usaha Final/ Dibebaskan Tidak Final Pendapatan Investasi 5.563.467.976 6.712.601.184 (1.149.133.208) Beban Investasi - B. final/dibebaskan - B. bersama 1.130.935.358 1.117.385.458 13.549.900 1.128.136.629 1.117.385.458 10.751.171 2.798.729 0 2.798.729 Hasil Usaha Investasi 4.432.532.618 5.584.464.555 (1.151.931.937) Beban Operasional

(B. bersama)

1.414.499.880 1.122.335.210 292.164.670 Hasil Usaha Sebelum

Pajak

3.018.032.738 4.462.129.345 (1.444.096.607)

Sumber : Laporan Keuangan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines

Atas biaya bersama dialokasikan kepada biaya yang dikenakan PPh Final/ dibebaskan dan yang dikenakan PPh tidak final.

Persentase biaya atas penghasilan yang dikenakan PPh tidak final : = 1.149.133.208 X 100% = 20,65%

5.563.467.976

Perhitungan Penghasilan neto fiskal dan PPh terutang Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines adalah sebagai berikut:

(14)

1. Penghasilan Neto Komersil

a. Peredaran Usaha Rp 5.563.467.976,- b. Harga Pokok Penjualan Rp 2.798.729,- c. Biaya Usaha Rp 292.164.670,- d. Penghasilan Neto dari Usaha Rp 5.268.504.577,- e. Penghasilan Neto dari Luar Usaha Rp 0,-

Jumlah d dan e Rp 5.268.504.577,-

2. Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan yang tidak termasuk objek pajak

Rp 6.712.601.184,-

3. Penyesuaian fiskal positif Rp 0,- 4. Penyesuaian fiskal negatif Rp 0,- 5. Fasilitas penanaman modal berupa

pengurang penghasilan neto

Rp 0,-

6. Penghasilan neto fiskal (1 – 2 + 3 – 4 – 5) (Rp 1.444.096.607,-) 7. Kompensasi kerugian Rp 0,- 8. Penghasilan kena pajak Rp 0,- 9 PPh terutang Rp 0,-

10 Kredit pajak Rp 143.888.604,-

11 PPh lebih bayar Rp 143.888.604,-

Pada tahun 2002 Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines mengalami kerugian untuk perhitungan pajak penghasilan sebesar Rp 1.444.096.607,- meskipun secara komersil (akuntansi) sebenarnya mengalami untung. Hal itu disebabkan karena penghasilan Dana Pensiun Merpati Nusantara Arlines sebagian besar adalah dari pendapatan bunga deposito yang dibebaskan dari pengenaan pajak dan penghasilan dari persewaan tanah dan bangunan yang telah dikenakan PPh final.

(15)

Dalam SPT Tahunan PPh Badan yang disampaikan wajib pajak tidak terdapat penyesuaian fiskal baik itu penyesuaian fiskal positif maupun penyesuaian fiskal negatif. Wajib Pajak (Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines) telah berusaha untuk mengikuti peraturan perpajakan sehingga wajib pajak tidak merasa perlu untuk melakukan penyesuaian fiskal karena laporan keuangan komersil (secara akuntansi) yang disusun telah mengikuti ketentuan perpajakan.

Berdasarkan SPT PPh Badan perbandingan akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal yang disampaikan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines adalah sebagai berikut:

Tabel 13

Koreksi Fiskal Menurut Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines

Uraian Komersial Fiskal Koreksi

Fiskal Peredaran Usaha (1.149.133.208) (1.149.133.208) 0 Harga Pokok Penjualan 2.798.729 2.798.729 0 Laba (Rugi) Bruto (1.151.931.937) (1.151.931.937) 0 Pengurang Penghasilan

Bruto

292.164.670 292.164.670 0 Laba (Rugi) Neto Usaha (1.444.096.607) (1.444.096.607) 0

Penghasilan Lain-lain 0 0 0

Jumlah Penghasilan Neto (1.444.096.607) (1.444.096.607) 0

Kompensasi Kerugian 0 0 0

(16)

PPh Terutang 0 0 0

Kredit Pajak 143.888.604 143.888.604 0

PPh Kurang (Lebih) Bayar

(143.888.604) (143.888.604) 0 Sumber : SPT Tahunan PPh Badan

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu pada cluster 1 dan 3 kecenderungan kesiapan penggunaan IT pada UMKM lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi manajemen proses bisnisnya, karena

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara di Kelurahan Tugurejo (merupakan salah satu kelurahan yang termasuk wilayah kerja Puskesmas

Dari laporan keuangan yang di sediakan oleh Yayasan Paud Kober An’Nur Cimahi, Yayasan ini belum sepenuhnya menyajikan laporan berbasis syariah karena masih

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan pada Bab I pasal 1 ayat 14 bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya

Kandou Manado periode Juli 2015 sampai Juli 2016 sebanyak 276 kasus kanker ginekologi dengan empat jenis kanker terbanyak yaitu kanker serviks, kanker ovarium, kanker

Sedangkan  jabatan fungsional keahlian adalah kedudukan yang menunjukkan tugas yang  jabatan fungsional keahlian adalah kedudukan yang menunjukkan tugas yang dilandasi oleh

Jaringan terdiri dari beberapa node/bus dan cabang yang mempunyai impedansi yang dinyatakan dalam per-unit (pu) pada base MVA. Ada empat parameter yang digunakan

umum, bahwa banyak dari apa yang kita dambakan sekarang, yang sama- sama kita cita-citakan, termasuk hubungan antara agama, sekularisme, dan demokrasi liberal, muncul dari