• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Nilai Iri Berdasarkan Variasi Rentang Pembacaan Naasra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Nilai Iri Berdasarkan Variasi Rentang Pembacaan Naasra"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI IRI BERDASARKAN

VARIASI RENTANG PEMBACAAN NAASRA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian

Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh

07 0404 071

DOAN ARINATA SIAHAAN

BIDANG STUDI TRANSPORTASI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ABSTRAK

Perkerasan, secara terus-menerus akan mengalami tegangan-tegangan akibat beban lalu-lintas yang dapat mengakibatkan kerusakan pada perkerasan. Untuk hal ini, deteksi dan perbaikan kerusakan kerusakan secara dini pada perkerasan akan mencegah kerusakan yang mungkin dapat berkembang menjadi kegagalan perkerasan. Survei kondisi jalan merupakan salah satu upaya awal yang dilakukan, dalam hal ini kenyamanan berkendara merupakan bagian yang paling utama bagi pengemudi dalam menilai kondisi jalan yang dipengaruhi oleh tingkat ketidakrataan permukaan jalan. Untuk mengetahui tingkat kerataan jalan, metode yang sekarang berkembang adalah pengukuran kerataan jalan dengan menggunakan metode NAASRA dengan setingan umum pada halda adalah 100 m, namun dengan setingan ini masih banyak dijumpai ketidakrataan yang cukup tinggi yang menyebabkan ketidaknyamanan berkendara masih tetap terasa. Hal inilah yang mendasari dilakukan penelitain ketidakrataan atau secara umum yang dikenal sebagai IRI dengan membandingkan hal 50m dan 200m dengan setingan umum diatas.

Penelitian ini menggunakan metode International Roughness Index (IRI) dalam menentukan tingkat kemantapan jalan menyangkut ketidaknyamanan berkendara. Nilai IRI didaptkan dari tinjauan langsung di lapangan dengan menggunakan Roughometer-NAASRA.

Berdasarkan hasil analisis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu nilai IRI yang relatif kecil, maka setingan halda 50 akan lebih baik digunakan. Namun dengan tingkat yang lebih baik maka sensitivitas penanganan jalan akan cenderung tereduksi. Hal ini berkebalikan dengan setingan halda 100 yang akan menghasilkan nilai yang cenderung lebih besar, namun dengan hasil yang didapat maka tingkatan prioritas penanganan akan lebih baik.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan atas kehadirat serta anugrah yang boleh

diterima dan juga kesehatan yang diberi, sehingga Tugas Akhir ini dapat

diselesaikan dengan baik. Tugas akhhir ini disusun sebagai salah satu kelengkapan

persyaratan guna menempuh ujian sarjana di Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul yang diangkat pada tugas akhir

ini ialah “Analisis Perbandingan Nilai IRI Berdasarkan Variasi Rentang

Pembacaan NAASRA”.

Banyak lika-liku yang dihadapi mulai dari awal penyusunan Tugas Akhir

ini sampai dengan terselesaikannya, dan disadari penuh bahwa selama proses

tersebut banyak sekali bantuan dari berbagai pihak baik materi, motivasi, dan

segala bentuk dukungan lain yang diterima sehingga semangat untuk

menyelesaikan Tugas Akhir ini dapat terjaga. Untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah Bapa untuk segala berkat, penyertaan dan kasih setia-Nya

2. Keluarga terkasih, Orang Tua ku M.Siahaan dan R. Simanjuntak serta

ke-tiga saudara penulis Andika Siahaan, Lia Kristin Siahaan, dan adikku

Gabriel Siahaan untuk setiap dukungan dan doa yang tak henti-hentinya.

3. Bapak Medis S Surbakti, ST.MT selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta kesabaran dalam

(4)

4. Bapak Prof.Dr.Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, untuk segala perhatian

yang diberikan pada kami mahasiswa tingkat akhir.

5. Bapak Ir.Indra Jaya Pandia, MT dan Ibu Adina Sari selaku Dosen

Pembanding, yang telah memberikan masukan dan waktu dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Bapak/Ibu staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, terkhusus di bidang

Transportasi atas segala kritikan beserta masukan yang diberikan pada saat

seminar proposal diadakan.

7. Buat keluarga kecilku di Kampus (Andreas Christoper Siahaan, Raynelda

Siahaan, Dedy G Simanjuntak, Edwin Pranata Simanjuntak, Alfin Rico

Simanjuntak, Marlina, Ebenezer, Fander, Elisa Dea, dan adikku terkasih

Devi Siahaan yang lebih dahulu bertemu Bapa di Surga), sahabat dan juga

kawan-kawan seperjuangan angkatan 07. Terkhusus Lae Doan Sinurat dan

Samsul Bahri buat kesediaan waktu yang diberi untuk bantuan selama

pengambilan data, dan juga buat Ka Linda dan Bang Manalu untuk setiap

bahan materi dan bantuan alat yang boleh dipergunakan selama

pengambilan data, serta adik-adik angkatan 2010 terima kasih atas

semangat dan bantuan kalian selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari para

pembaca.

Medan, April 2014

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Corrugation ( Keriting )

Gambar 2.2 : Rutting ( Alur )

Gambar 2.3 : Shoving ( Sungkur )

Gambar 2.4 : Bump and Sags ( Benjol dan Turunan )

Gambar 2.5 : Longitudinal Cracks ( Retak Memanjang )

Gambar 2.6 : Transverse Cracks ( Retak Melintang )

Gambar 2.7 : Alligator Cracks ( Retak Kulit Buaya )

Gambar 2.8 : Block Cracks ( Retak Blok )

Gambar 2.9 : Weathering and Raveling ( Pelapukan dan Butiran Lepas )

Gambar 2.10 : Bleeding ( Kegemukan )

Gambar 2.11 : Delemination ( Pengelupasan )

Gambar 2.12 : Edge Cracking ( Retak Pinggir )

Gambar 2.13 : Lane/Shoulder Drop-Off ( Jalur/Bahu Turun )

Gambar 2.14 : Potholes ( Kerusakan Lubang )

Gambar 2.15 : Patch and Utility Cut ( Tambalan dan Galian )

Gambar 2.16 : Railroad Crossing ( Persilangan Jalan Rel )

Gambar 2.17 : Hubungan kondisi, umur dan Jenis penanganan jalan

Gambar 2.18 : Mekanisme dan Interaksi Kerusakan Beraspal

(6)

Gambar 2.20 : Dipstick

Gambar 2.21 : Rolling Straight Edge

Gambar 2.22 : Merlin

Gambar 2.23 : Profilograph

Gambar 3.1 : Flowchart/ Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.2 : Lokasi Penelitian

Gambar 3.3 : Kalibrasi Sensor Jarak

Gambar 3.4 : Sketsa Dipstick

Gambar 3.5 : Dokumentasi Dipstick

Gambar 3.6 : Batang NAASRA

Gambar 3.7 : Rotary NAASRA dan Rotary Halda

Gambar 3.8 : Counter NAASRA dan Cunter Halda

Gambar 3.9 : Power Inverter

Gambar 3.10 :Loger

(7)

DAFTAR TABEL

Table 1.1 : Klasifikasi Tabel IRI

Table 2.1 : Perbedaan Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur

Table 2.2 : Jenis Kerusakan Perkerasan Beraspal

Table 2.3 : Berusakan Dan Perkiraan Penyebabnya

Table 2.4 : Kondisi Ruas Jalan dan Kebutuhan Penanganan

Table 2.5 : Perbandingan alat-alat Ketidakrataan

Table 2.6 : Perbedaan Kegiatan dan Pemeliharaan Jalan

Table 3.1 : Kondisi Ruas Jalan dan Kebutuhan Penanganan

Table 3.2 : Hasil Dipstick dan Kalibrasi NAASRA

Table 4.1 : Panjang Jalan berdasarkan Kondisi Fisik Perkerasan

Table 4.2 : Presentase Nilai Kemantapan Jalan

(8)

DAFTAR ISI

I.3. Tujuan Penelitian ... 4

I.4. Manfaat Penelitian ... 4

I.5. Pembatasan Masalah ... 5

I.6. Metodologi Penelitian ... 5

I.6.1 Data Penelitian ... 6

I.6.2 Pengolahan dan Analisis Data ... 6

I.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II. TINJAUANPUSTAKA ... 9

II.1. Pengertian Jalan ... 9

II.2. Klasifikasi Jalan ... 10

II.2.1 Sistem Jaringan Jalan ... 10

II.2.1.1 Sistem Jaringan Jalan Primer ... 11

II.2.1.2 Sistem Jaringan Jalan Sekunder ... 11

II.2.2 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsinya ... 12

II.2.3 Klasifikasi Jalan Menurut Status ... 13

II.2.4 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Kelas ... 14

II.2.4.1 Berdasarkan Penggunaan ... 15

II.2.4.2 Berdasarkan Spesifikasi ... 16

II.3. Perkerasan Jalan ... 17

II.3.1 Konstruksi Perkerasan Lentur ... 19

II.3.2 Kerusakan Perkerasan Lentur ... 22

II.3.2.1 Deformasi ... 23

II.3.2.2 Retak (Crack) ... 27

II.3.2.3 Kerusakan Tekstur Permukaan ... 31

II.3.2.4 Kerusakan di Pinggir Perkerasan ... 33

II.3.2.5 Kerusakan Lubang ... 35

II.3.2.6 Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas ... 36

II.3.2.7 Persilangan Jalan Rel ... 37

II.4. Kondisi Jalan ... 39

(9)

II.6. International Roughness Index (IRI) ... 40

II.7. Mekanisme Kerusakan ... 44

II.8. Evaluasi Jalan ... 45

II.9. Alat-alat Pengukur Ketidakrataan Jalan ... 46

II.10.Pemeliharaan Jalan ... 56

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 59

III.1.Tujuan Metodologi Penelitian ... 59

III.2.Bagan Alir ... 59

III.3.Lokasi Penelitian ... 61

III.4.Metode Penelitian ... 61

III.5.Metode International Roughness Index (IRI) ... 63

III.5.1 Kalibrasi Halda (Jarak) ... 65

III.5.2 Kalibrasi NAASRA ... 65

III.6.Alat yang Digunakan ... 72

III.7.Pengolahan Data ... 76

BAB IV. Analisa dan Pembahasan ... 78

IV.1.Pengumpulan Data ... 78

IV.2. Data Kondisi Ruas Jalan ... 78

IV.3.Hasil Penelitian dan Pembahasan. ... 79

IV.3.1. Hasil Nilai Ketidakrataan Permukaan Perkerasan Jalan (IRI) ... 79

IV.3.2. Prioritas Penanganan Jalan ... 86

BAB V. Kesimpulan dan Saran ... 102

V.1 Kesimpulan ... 102

V.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

Referensi

Dokumen terkait

Survei kondisi permukaan jalan dengan alat Roughmeter NAASRA menghasilkan nilai ketidakrataan jalan (IRI) per segmen dalam satu ruas jalan.. Terdapat masalah karena hasil

Metode Customer Satisfaction Index (CSI) adalah pengukuran yang diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dengan melihat tingkat

Metode selection sort adalah melakukan pemilihan dari suatu nilai yang terkecil dan kemudian menukarnya dengan elemen paling awal, lalu membandingkan dengan elemen yang

Internal rate of Return adalah metode yang menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan- penerimaan kas

Kondisi Jalan Randu Agung berdasarkan Metode Bina marga didapat rata – rata nilai metode Bina Marga sebesar 6,0 yaitu kategori rusak sedang dengan

dengan berbagai metode diantaranya yaitu, tingkat kemurnian yang diperoleh dari hasil ekstraksi menggunakan metode boiling adalah 1,72 dengan pemanasan pada suhu 100

Hasil evaluasi kondisi jalan pada ruas jalan Kabupaten Km.1,2 s/d Km.2,7 berdasarkan metode PCI (pavement condition index) menunjukkan hasil yang didominasi

Metode Modern Inkonvensional Metode Modern Inkonvensional adalah suatu tekhnik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan modul