II..
IIssttiilla
ah
h d
da
an
n P
Pa
an
nd
du
ua
an
n
I.1.
I.1. Istil
Istilah-isti
ah-istilah
lah
Da
Dalalam m bibidadang ng kakalilibrbrasi asi adada a babanynya a akakroroninim m dadan n isistitilah yang perllah yang perlu u didikeketatahuhui,i, diantaranya :
diantaranya :
-- ISO ISO, International Organization for Standardization, International Organization for Standardization -- BSN BSN , Badan Standardisasi Nasional, Badan Standardisasi Nasional
-- KAN KAN , Komite Akreditasi Nasional, Komite Akreditasi Nasional
-- Kalibrasi, Kalibrasi, adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilaiadalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditu
yang ditunjukknjukkan oleh instrumen pengan oleh instrumen pengukur atau sistem ukur atau sistem pengupengukurankuran, atau nilai, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
berkaitan dengan besdengan besaran aran yang diukur yang diukur dalam dalam kondisi terkondisi tertentu. tentu. Dengan Dengan kata kata lainlain kal
kalibribrasi asi adaadalah lah kegkegiataiatan n untuntuk uk menmenententukaukan n kebkebenaenaran ran kokonvenvensinsionaonal l nilnilaiai penunjukan
penunjukan alat alat ukur ukur dan dan bahan bahan ukur ukur (test (test block block dll) dll) dengan dengan caracara membandingkan dengan standar (ketelitian dan akurasi yang lebih tinggi, red) membandingkan dengan standar (ketelitian dan akurasi yang lebih tinggi, red) ukurnya yang mampu telusur (t
ukurnya yang mampu telusur (traceableraceable) ke standar nasional untuk suatu ukuran) ke standar nasional untuk suatu ukuran dan/atau international.
dan/atau international.
-- Laboratorium Laboratorium ujiuji, , adalah sebuah adalah sebuah laborlaboratoriuatorium m yang melakukan pengukuryang melakukan pengukuran,an, pemeriksaan,
pemeriksaan, pengujian, pengujian, mengkalibrasi mengkalibrasi atau atau lainnya lainnya untuk untuk menentukanmenentukan karakteristik atau unjuk kerja suatu material atau produk.
karakteristik atau unjuk kerja suatu material atau produk.
-- Metoda Metoda UjiUji, adalah prosedur teknis tertentu yang digunakan untuk menentukan, adalah prosedur teknis tertentu yang digunakan untuk menentukan satu atau lebih karakteristik yang spesifik dari suatu material atau produk.
satu atau lebih karakteristik yang spesifik dari suatu material atau produk.
-- MaMateteririal al acacuauan, n, adadalalah ah sesebubuah ah mamateteririal al atatau au babahahan n yayang ng bebersrsififat at mememamadadaii digunakan untuk bahan kalibrasi pada suatu alat.
digunakan untuk bahan kalibrasi pada suatu alat.
-- Mutu Mutu atau atau KualitasKualitas, adalah , adalah gambagambaran dan karaktran dan karakteristik yaneristik yang menyelug menyeluruh dariruh dari barang
barang atau atau jasa, jasa, yang yang menunjukkan menunjukkan kemampuannya kemampuannya dalam dalam memuaskanmemuaskan kebutuhan yang ditentukan atau tersirat.
kebutuhan yang ditentukan atau tersirat.
-- Kebijakan Kebijakan MutuMutu, , adadalaalah h kekeselselururuhuhan an mamaksuksud d dadan n tutujujuan an ororgaganinisassasi i yayangng berkaitan dengan mutu, yang secara formal dinyatakan oleh pim
berkaitan dengan mutu, yang secara formal dinyatakan oleh pimpinan puncak.pinan puncak. -- Sistem MutuSistem Mutu, , adalah merupakaadalah merupakan n struktstruktur ur organorganisasi, tanggunisasi, tanggung g jawab, prosedurjawab, prosedur,,
proses dan sumber daya untuk menerapkan man
-- Ketidakpastian Ketidakpastian PengukuranPengukuran, adalah suatu taksiran yang mengkarakteristikkan, adalah suatu taksiran yang mengkarakteristikkan rentang nilai-nilai yang di dalamnya terdapat nilai yang sebenarnya dari besaran rentang nilai-nilai yang di dalamnya terdapat nilai yang sebenarnya dari besaran ukur, taksiran tersebut bisa berupa simpangan baku atau kelipatannya.
ukur, taksiran tersebut bisa berupa simpangan baku atau kelipatannya.
-- Metrology Metrology, adalah ilmu pengetahuan yang , adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran.berhubungan dengan pengukuran. -- Kecermatan Kecermatan (akurasi)(akurasi) , ad , adalalah ah kekemamampmpuauan n dadari ri ininststrurumemen n ukukur ur ununtutuk k
memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari objek yang memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari objek yang diukur.
diukur.
-- Kepekaan (sens Kepekaan (sensitivity)itivity) , , adalah adalah perubahan pada perubahan pada reaksi alat ukur reaksi alat ukur yang dibagyang dibagi olehi oleh hubungan perubahan aksinya.
hubungan perubahan aksinya.
-- Divisi Divisi , , adalah pembagian skala, adalah pembagian skala, bagian-bagian terkecil dari suatu bagian-bagian terkecil dari suatu rentang ukur.rentang ukur. -- Resolusi Resolusi (Resolution)(Resolution) , , adaadalah lah harharga atau skala yanga atau skala yang paling paling g berberdekdekataatan n dardarii
besaran yang ditunjukkan. besaran yang ditunjukkan.
-- Besaran (Q Besaran (Quantity)uantity) , , adalah sadalah sifat dari suatu gejala, benda atau bahan yang dapatifat dari suatu gejala, benda atau bahan yang dapat dibedakan secara kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif.
dibedakan secara kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif.
-- Nilai Nilai (value),(value), adalah harga suatu besaran yang umumnya dinyatakan sebagaiadalah harga suatu besaran yang umumnya dinyatakan sebagai suatu angka satuan ukuran.
suatu angka satuan ukuran.
-- Nilai Nilai benar benar (true value) ,(true value) , adalah adalah nilai yang nilai yang konsisten dengkonsisten dengan definisi an definisi besaran.besaran. Catatan : nilai sebenarnya tidak dapat ditentukan dengan pengukuran, karena setiap Catatan : nilai sebenarnya tidak dapat ditentukan dengan pengukuran, karena setiap pengukuran
pengukuran memiliki memiliki ketidakpastian, ketidakpastian, lebih lebih dari dari itu, itu, definisi definisi setiap setiap besaran besaran ukur ukur bersifat
bersifat tidak tidak sempurna, sempurna, dan dan karena karena itu itu nilai nilai sebenarnya sebenarnya merupakan merupakan besaranbesaran hipotetik.
hipotetik.
-- Nilai Nilai Konvensional (conventional Konvensional (conventional true true value)value) , , adalah nilai yang diberikan padaadalah nilai yang diberikan pada besaran
besaran tertentu tertentu dan dan diterima, diterima, kadang-kadang kadang-kadang melalui melalui kesepakatan, kesepakatan, sebagai sebagai nilainilai yang mempunyai ketidakpastian yang sesuai
yang mempunyai ketidakpastian yang sesuai untuk tujuan tertentu.untuk tujuan tertentu.
Cat
Catataatan n : : nilnilai ai ini ini munmungkigkin n dipdiperoeroleh leh dardari i sejusejumlamlah h penpengukgukurauran n yanyang g sensengajgajaa dilakukan untuk menetapkan suatu nilai konvensional.
dilakukan untuk menetapkan suatu nilai konvensional.
-- Pengukuran Pengukuran (measurement)(measurement) , , adalahadalah sseranerangkagkaian ian opeoperasi rasi yanyang g berbertujtujuan uan untuntuk uk menetapkan nilai suatu besaran ukur.
menetapkan nilai suatu besaran ukur.
-- BMC (Best measurement capability), BMC (Best measurement capability), adalahadalah kemampuan terbaik dari suatu alat ukur kemampuan terbaik dari suatu alat ukur
yang dijadikan standar untuk pengukuran alat. yang dijadikan standar untuk pengukuran alat.
-- Rentang Ukur (Range), Rentang Ukur (Range), adalah besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batasadalah besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas
ukur atas. ukur atas.
-- Koreksi Koreksi adalah adalah suatu harga yang suatu harga yang ditambahkan sacara aljabar pada ditambahkan sacara aljabar pada hasil pengukuranhasil pengukuran
untuk mengkompensasi penambahan kesalahan secara sistematik. untuk mengkompensasi penambahan kesalahan secara sistematik.
-- Alat Alat Ukur Ukur Standar Standar (Reference)(Reference) , , adalah standar ketelitan yang paling tinggi padaadalah standar ketelitan yang paling tinggi pada
urutan sistem kalibrasi. urutan sistem kalibrasi.
-- Alat Alat Ukur Ukur Standar (Transfer)Standar (Transfer) , , adalah alat ukur yang digunakan pada suatu sistemadalah alat ukur yang digunakan pada suatu sistem
kalib
kalibrasi rasi sebagasebagai i mediumedium m perantperantara ara untuuntuk k meminmemindahkadahkan n harga dasar harga dasar dari Standarddari Standard Reference pada tingkatan yang lebih rendah.
Reference pada tingkatan yang lebih rendah.
-- Standar Standar Internasional Internasional , , adaadalah lah yaiyaitu tu :su:suatu atu stanstandar dar yanyang g ditditetaetapkapkan n oleoleh h suasuatutu
persetujuan internasional,
persetujuan internasional, sebagai dasar sebagai dasar untuk menetapkan suatu untuk menetapkan suatu harga atau harga atau besaranbesaran bagi semua standar lain dari besaran yang ada.
bagi semua standar lain dari besaran yang ada.
-- Standar Standar Nasional Nasional , adalah , adalah stanstandar yang ditdar yang ditetapetapkan oleh perakan oleh peraturturan pemeran pemerintintahah
seb
sebagaagai i dasdasar ar untuntuk uk menmenetapetapkan kan harharga ga atau atau besbesaran dalam aran dalam suasuatu tu negnegara ara untuntuk uk sem
semua ua stanstandar dar lain lain dardari i besbesaran aran yanyang g adaada. . (Se(Serinring g mermerupupakaakan n sebasebagai gai stanstandar dar primer).
primer).
-- Standar Standar Primer Primer , adal, adalah ah standar ystandar yang mang mempempunyunyai kuaai kualitlitas penas pengukgukurauran paln palinging
tinggi pada suatu besaran ukur tertentu. tinggi pada suatu besaran ukur tertentu.
-- Standar Standar Sekunder Sekunder , ad, adalah alah standastandar yanr yang hag harganyrganya terta tertentu entu dibandibandingdingkan dkan denganengan
standar primer. standar primer.
-- Standar Kerja Standar Kerja , adalah , adalah standar standar yang yang berlaku berlaku terkalibrasi oleh terkalibrasi oleh standar standar reference danreference dan
digunakan terus menerus untuk mengkalibrasi instrument ukur. digunakan terus menerus untuk mengkalibrasi instrument ukur.
-- Mampu Mampu Telusur Telusur (Traceability)(Traceability) , , adalah adalah kemamkemampuan untpuan untuk menguk menghubuhubungkangkan hasiln hasil
alat ukur tertentu dengan pengukuran pada standar nasional yang diterima sebagai alat ukur tertentu dengan pengukuran pada standar nasional yang diterima sebagai sistem pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.
sistem pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.
-- Ketelitian Ketelitian (Presisi),(Presisi), adalah adalah kemamkemampuan puan proseproses s pengpengukuraukuran n untuuntuk k menunmenunjukkajukkann
hasil yang sama dari
hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.
-- Selang Waktu KalibrasiSelang Waktu Kalibrasi, adalah , adalah jarak waktu jarak waktu untuk untuk kalibrasi ulang kalibrasi ulang atau jarak atau jarak waktuwaktu
antara kalibrasi pertama dengan kalibrasi berikutnya. antara kalibrasi pertama dengan kalibrasi berikutnya.
-- Jenjang Jenjang KalibrasiKalibrasi, ada, adalah lah tingktingkat kalat kalibrasi yibrasi yang bang berantaerantai dimi dimulai dulai dari alaari alat ukut ukur r
yang terendah sampai dengan yang tertinggi ketelitiannya. yang terendah sampai dengan yang tertinggi ketelitiannya.
1.2. Panduan
1.2. Panduan
Akurasi suatu instrument tidak sendirinya timbul dari suatu rancangan yang Akurasi suatu instrument tidak sendirinya timbul dari suatu rancangan yang baik,
baik, tetapi tetapi dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh unjuk unjuk kerja kerja (performance), (performance), stabilitas, stabilitas, kehandalan, kehandalan, dandan biaya yang tersedia.
biaya yang tersedia.
Akurasi hanya timbul dari kalibrasi yang benar, artinya hasil pengukurannya Akurasi hanya timbul dari kalibrasi yang benar, artinya hasil pengukurannya dapat ditelusur kembali ke standar nasional atau internasional.
dapat ditelusur kembali ke standar nasional atau internasional. Sepert
Seperti i yang sudah dibahas sebelumnya bahwa yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kalibkalibrasi rasi adalah serangkaadalah serangkaianian kegia
kegiatan tan yang membentuyang membentuk, k, hubuhubungan antara ngan antara nilai yang nilai yang ditunditunjukkjukkan an oleh instrumenoleh instrumen pengukur
pengukur atau atau sistem sistem pengukuran, pengukuran, atau atau nilai nilai yang yang diwakili diwakili oleh oleh bahan bahan ukur, ukur, dengandengan nil
nilai-nai-nilailai i yanyang g sudsudah ah dikdiketahetahui ui yanyang g berberkaikaitan tan dendengan gan besbesaran aran yanyang g dicdicek ek daldalamam kondisi
kondisi tertentu. tertentu.
De
Dengngan an kakata ta lalain in kakalilibrbrasi asi adadalalah ah kekegigiatatan an yayang ng memenenentntukukan an kekebebenanaranran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang mampu tekusur ke standar nasional atau internasional terhadap standar ukurnya yang mampu tekusur ke standar nasional atau internasional untuk satuan ukuran.
untuk satuan ukuran. a.
a. DarDari i hashasil kalibil kalibrasi daparasi dapat t dikdiketaetahui kesalhui kesalahaahan n penpenunjunjukaukan n insinstrutrumen ukumen ukur,r, sistem pengukuran atau bahan ukur, atau pemberian nilai pada skala tertentu. sistem pengukuran atau bahan ukur, atau pemberian nilai pada skala tertentu. b.
b. Suatu kalibrasi dapat juga menentukan sifat-sifat metrologi lain.Suatu kalibrasi dapat juga menentukan sifat-sifat metrologi lain. c.
c. Hasil kHasil kalibraalibrasi dapat dsi dapat dicatat daicatat dalam sualam suatu doktu dokumen, umen, disebudisebut sebagat sebagai sertifii sertifikatkat kalibrasi atau laporan kalibrasi.
kalibrasi atau laporan kalibrasi. d.
d. Hasil kHasil kalibraalibrasi dapasi dapat dinyat dinyatakan stakan sebagai sebagai suatu fuatu faktor kaktor kalibraalibrasi, atau ssi, atau sebagaiebagai suatu deret faktor kalibrasi dalam bentuk kurva kalibrasi.
suatu deret faktor kalibrasi dalam bentuk kurva kalibrasi.
1.2
1.2.1.
.1. Tuj
Tujuan Kali
uan Kalibra
brasi
si
1.
1. MenenMenentukan detukan deviasi dari keviasi dari kebenarbenaran konvean konvensionnsional nilai penual nilai penunjukanjukan suatu instn suatu instrumenrumentt ukur.
ukur. 2.
2. MeMenjnjamamin in hahasisil-l-hahasisil l pepengngukukururan an sesesusuai ai dedengngan an ststanandadar r nanasisiononal al mamaupupunun internasional.
1.2.2
1.2.2.. Manfaat
Manfaat Kali
Kalibrasi
brasi
Men
Menjagjaga a kokondindisi si insinstrutrumenment t ukuukur r dan dan bahbahan an ukuukur r agaagar r tettetap ap sesusesuai ai dendengangan spesifikasinya.
spesifikasinya.
1.2.3. Perioda (Selang) Kalibrasi
1.2.3. Perioda (Selang) Kalibrasi
Selang kalibrasi suatu alat tergantung pada karakteristik dan tujuan Selang kalibrasi suatu alat tergantung pada karakteristik dan tujuan pemakaiannya.
pemakaiannya. Ditinjau Ditinjau dari dari segi segi karakteristiknya, karakteristiknya, makin makin tinggi tinggi kualitas kualitas metrologismetrologis mak
makin in panpanjanjang g selselang kalibang kalibrasirasinyanya. . Dan bila Dan bila ditditinjinjau au dardari i tujtujuan pemakuan pemakaianaiannyanya,, semakin kritis dampak hasil ukurnya semakin pendek selang kalibrasinya.
semakin kritis dampak hasil ukurnya semakin pendek selang kalibrasinya. Jadi secara umum selang kal
Jadi secara umum selang kalibrasi dipenibrasi dipengaruhgaruhi oleh : i oleh : jenis alat ukur, frekjenis alat ukur, frekuensiuensi pemakaian
pemakaian dan dan pemeliharaan. pemeliharaan. Selang Selang kalibrasi kalibrasi biasanya biasanya dinyatakan dinyatakan dalam dalam beberapabeberapa cara, yaitu :
cara, yaitu : 1.
1. DinDinyatyatakaakan dn dalam alam wakwaktu tu kalkalendender.er. 2.
2. DinDinyatyatakaakan dan dalam wlam waktaktu peu pemakmakaianaian.. 3.
3. KomKombinbinasi caasi cara pera pertamrtama dan a dan cara kcara keduedua.a. Pen
Penetaetapan pan selaselang ng wakwaktu tu ini ini berberdasadasarkarkan n kepkepada ada penpengalgalamaaman n dan dan StaStandandardrd Method. ( Lihat Jaminan Mutu Hasil Kalibrasi!).
Method. ( Lihat Jaminan Mutu Hasil Kalibrasi!).
1.2.4. Standar untuk Satuan Ukuran
1.2.4. Standar untuk Satuan Ukuran
Standar untuk satuan ukuran merupakan rujukan atau acuan yang digunakan Standar untuk satuan ukuran merupakan rujukan atau acuan yang digunakan untuk mengkalibrasi standar untuk satuan ukuran lain yang tingkat akurasinya lebih untuk mengkalibrasi standar untuk satuan ukuran lain yang tingkat akurasinya lebih ren
rendah dah ataatau u alaalat t ukuukur r yanyang g digdigunaunakan kan untuntuk uk menmengukgukur/ur/memmemerikeriksa sa karkaraktakterieristik stik produk/proses.
produk/proses. Oleh Oleh sebab sebab itu, itu, standar standar untuk untuk satuan satuan ukuran ukuran diklasifikasikan diklasifikasikan sebagaisebagai berikut :
berikut :
•
• Tingkat 1 (Standar Nasional)Tingkat 1 (Standar Nasional)
-- Ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah berdasarkan Undang-Undang MetrologiDitetapkan oleh Peraturan Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Metrologi
Legal Pasal 8, tahun 1981 dan atau oleh DSN (Dewan Standardisasi Nasional). Legal Pasal 8, tahun 1981 dan atau oleh DSN (Dewan Standardisasi Nasional).
-- StaStandandar r NasNasionional al untuntuk uk satsatuan uan ukuukuran ran mermerupaupakan kan stanstandar dar yanyang g memmempunpunyaiyai
tingkat akurasi dan realibilitas tertinggi di Indonesia, dan merupakan standar tingkat akurasi dan realibilitas tertinggi di Indonesia, dan merupakan standar untuk satuan ukuran primer atau sekunder internasional.
untuk satuan ukuran primer atau sekunder internasional.
-- MamMampu pu tetelulusur sur sesecarcara a lalansnsunung g stastandndar ar nanasisiononal al ununtutuk k satsatuauan n ukukururan an keke
internasional yang didukung oleh dokumen resmi. internasional yang didukung oleh dokumen resmi.
•
• Tingkat IITingkat II
-- Merupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat I dan mempunyaiMerupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat I dan mempunyai
ke
kemamampmpuauan n tetelulususur r lalansnsunung g ke ke ststanandadar r sasatutuan an ukukururan an titingngat at I I sesecacarara berkesinambungan.
berkesinambungan.
-- DigDigunaunakan kan secasecara ra lanlansunsung g hanhanya ya untuntuk uk pempembanbandinding g terhterhadaadap p stastandandar r untuntuk uk
satuan ukuran tingkat III. satuan ukuran tingkat III.
-- Dikelola oleh Institusi Metrologi.Dikelola oleh Institusi Metrologi.
•
• Tingkat IIITingkat III
-- Merupakan turunan lansung dari standar Merupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat II dan mempunyaiuntuk ukuran tingkat II dan mempunyai
ke
kemamampmpuauan n tetelulususur r lalansnsunung g ke ke ststanandadar r sasatutuan an ukukururan an titingngat at II II sesecacarara berkesinambungan.
berkesinambungan.
-- DigDigunaunakan kan secasecara ra lanlansunsung g hanhanya ya untuntuk uk pempembanbandinding g terhterhadaadap p stastandandar r untuntuk uk
satuan ukuran tingkat IV. satuan ukuran tingkat IV.
-- Dikelola oleh Pusat KalibrasiDikelola oleh Pusat Kalibrasi
•
• Tingkat IVTingkat IV
-- MeMerurupapakakan n tutururunanan n lalansnsunung g dadari ri ststanandadar r ununtutuk k ukukururan an titingngkakat t IIIII I dadann
mem
mempunpunyai yai kemkemampampuan uan teltelusuusur r lanlansunsung g ke ke stanstandar dar satusatuan an ukuukuran ran tintingat gat IIIIII secara berkesinambungan.
secara berkesinambungan.
-- Digunakan secara lansung hanya untuk pembanding terhadap standar KerjaDigunakan secara lansung hanya untuk pembanding terhadap standar Kerja
-- Dikelola oleh LaboratoriumDikelola oleh Laboratorium
•
• Standar KerjaStandar Kerja
-- MeMerurupapakakan n tutururunanan n lalansnsunung g dadari ri ststanandadar r ununtutuk k ukukururan an titingngkakat t IV IV dadann
mem
mempunpunyai yai kemkemampampuan uan teltelusuusur r lanlansunsung g ke ke stanstandar dar satsatuan uan ukuukuran ran tintingat gat IVIV secara berkesinambungan.
secara berkesinambungan.
-- StStanandadar r kekerjrja a sesehahariri-h-harari i lalansnsunung g didigugunanakakan n ununtutuk k memengngujuji i dadan/n/atatauau
mengkalibrasi alat-alat ukur milik masyarakat. mengkalibrasi alat-alat ukur milik masyarakat.
Institusi Kalibrasi Institusi Kalibrasi a.
a. InInstistitustusi Kali Kalibribrasi Easi Ekstksternernal.al.
Kalibrasi eksternal harus dilakukan oleh Instansi Teknik Pemerintah atau Swasta Kalibrasi eksternal harus dilakukan oleh Instansi Teknik Pemerintah atau Swasta ya
kem
kemampampuan uan tekteknisnisnyanya, , lablab. . kalkalibribrasi asi harharus us menmengikgikuti uti perpersyasyaratratan an yanyang g ada ada di di ISOISO Guide 25 atau Pedoman DSN 01.
Guide 25 atau Pedoman DSN 01.
b.
b. InInstistitustusi Kali Kalibribrasi Iasi Intenternarnall
Kalibrasi yang dilakukan oleh institusi ini minimum harus mempunyai Kalibrasi yang dilakukan oleh institusi ini minimum harus mempunyai 1.
1. AlaAlat kat kaliblibrasi rasi yanyang mg mampampu teu teluslusur;ur; 2.
2. MempuMempunyai nyai tekniteknisi si kalibkalibrasi rasi yang yang berkuberkualifikalifikasi;asi; 3.
3. MemMempupunynyai metai metododa kalia kalibrbrasiasi;; 4.
4. SeSecarcara a umumum um memempmpununyayai i ruruanangagan n yayang ng teterkrkonondidisi, si, dadan n lilingngkukungngan an yayangng terjaga.
II
II..
Pe
Peng
nguk
ukur
uran
an Te
Teka
kana
nan
n da
dan
n Ka
Kali
libr
bras
asi
i Al
Alat
at Uk
Ukur
urny
nya
a
IIII..1
1.
.
A
Alla
at
t U
Uk
ku
ur
r T
Teek
ka
an
na
an
n
Alat ukur tekanan secara garis besar terbagi 2 (dua) jenis. Jenis pertama Alat ukur tekanan secara garis besar terbagi 2 (dua) jenis. Jenis pertama adalah alat ukur tekanan yang mengukur secara langsung besaran tekanan dengan adalah alat ukur tekanan yang mengukur secara langsung besaran tekanan dengan cara keseimbangan gaya, jenis ini biasanya yang digunakan sebagai Standar Primer. cara keseimbangan gaya, jenis ini biasanya yang digunakan sebagai Standar Primer. Contohnya Dead Weight Taster dan gelas pipa “U” yang berisi cairan standar. Jenis Contohnya Dead Weight Taster dan gelas pipa “U” yang berisi cairan standar. Jenis ked
kedua ua adaadalah lah alaalat t ukuukur r tektekanaanan n yanyang g menmengukgukur ur besbesaran aran tektekanaanan n secasecara ra tidtidak ak lan
langsugsung, ng, jenjenis is ini ini menmengguggunaknakan an sensensor sor yanyang g berberupa upa bahbahan an elaselastis, tis, concontohtohnyanya Manometer, Pressure Transducer dan lain-lain.
Manometer, Pressure Transducer dan lain-lain.
IIII..2
2.
.
D
Deeffiin
niissi
i T
Teek
ka
an
na
an
n
Secara definisi Tekanan adalah gaya yang bekerja pada satu satuan unit luas, Secara definisi Tekanan adalah gaya yang bekerja pada satu satuan unit luas, sedangkan gaya adalah hasil perkalian antara Massa dengan percepatan gravitasi, sedangkan gaya adalah hasil perkalian antara Massa dengan percepatan gravitasi, sehingga bila ditulis dalam bentuk rumus menjadi sebagai berikut :
sehingga bila ditulis dalam bentuk rumus menjadi sebagai berikut : P = F P = F ………. (1a)………. (1a) A A = M.g = M.g ………. (1b)………. (1b) A A Untuk gaya y
Untuk gaya yang dihasilkan ang dihasilkan oleh massa suatu cairan, oleh massa suatu cairan, dalam persamaan (1b) Mdalam persamaan (1b) M = d.v, dan v = A.h.
= d.v, dan v = A.h.
Dengan demikian persamaan (1b) dapat dirubah menjadi sebagai berikut : Dengan demikian persamaan (1b) dapat dirubah menjadi sebagai berikut :
P P = = d d . . g g . . hh ……… (1c)……… (1c) Dengan : Dengan : P P : : TekananTekanan F F : : GayaGaya M M : : MassaMassa g g : : GravitasiGravitasi A A : : LuasLuas d
d : : Densitas Densitas CairanCairan h
2.3.Satuan Tekanan
2.3.Satuan Tekanan
Sesuai dengan persamaan (1), dimensi dari satuan tekanan adalah Massa Sesuai dengan persamaan (1), dimensi dari satuan tekanan adalah Massa (M), Percepatan (L/t²) dibagi luas (L²). Atau ML
(M), Percepatan (L/t²) dibagi luas (L²). Atau ML-1-1TT-2-2. Namun dalam prakteknya. Namun dalam prakteknya
dimensi satuan terbagi dalam 3 macam yaitu : dimensi satuan terbagi dalam 3 macam yaitu :
a. ML
a. ML-1-1TT-2-2 Contohnya : Pascal (N/m²), bar Contohnya : Pascal (N/m²), bar
b. ML
b. ML-2-2 Contohnya : PSI, Kg/cm²Contohnya : PSI, Kg/cm²
cc. . LL CCoonnttoohhnnyya a : : CCm m HHgg, , CCm m aaiirr, , CCm m GGaassoolliinnee Namun
Namun pada pada suatu suatu konfrensi konfrensi Internasional Internasional tentang tentang berat berat dan dan massa massa yangyang dia
diadakdakan an padpada a tahtahun un 1971971, 1, sebsebagaagai i satusatuan an IntInternernasioasional nal untuntuk uk tektekanaanan n diadiambimbill “Pascal” sama dengan Newton per meter Kwadrat.
“Pascal” sama dengan Newton per meter Kwadrat.
2.4.Manometer
2.4.Manometer
Bourdon adalah salah satu sensor tekanan yang banyak sekali digunakan Bourdon adalah salah satu sensor tekanan yang banyak sekali digunakan teru
terutama tama untuntuk uk tektekanaanan n sedsedang ang samsampai pai tintinggiggi, , benbentuktuknya nya dapdapat at berberupa upa spispiral,ral, Helical atau C, yang paling sederhana adalah bentuk C.
Helical atau C, yang paling sederhana adalah bentuk C. Bi
Bila la papada da elelememenent t sensensosor r boboururdodon n didibeberirikakan n tetekakananan n mamaka ka gagaya ya akakanan kese
keselurluruh uh araharah, , karkarena ena lualuas s penpenampampang ang bagbagian ian lualuar r leblebih ih besbesar ar dardari i padpada a lualuass penampang
penampang bagian bagian dalam, dalam, maka maka gaya gaya yang yang bekerja bekerja kebagian kebagian luar luar lebih lebih besar,besar, sehi
sehinggngga a ujuujung ng boubourdordon n akaakan n berbergergerak ak ke ke arah arah lualuar, r, yanyang g akaakan n menmenggeggerakrakkankan Kwardan yang dihubungkan dengan jarum
Kwardan yang dihubungkan dengan jarum penunjuk.penunjuk.
Setiap alat ukur mempunyai kesalahan, begitu juga pada Manometer ada lima Setiap alat ukur mempunyai kesalahan, begitu juga pada Manometer ada lima type kesalahan yaitu :
type kesalahan yaitu :
aa. . KKoonnssttaann x x ((pp) ) = = aa b. Linier b. Linier x (p) = bpx (p) = bp cc. . KKwwaaddrraattiicc x x ((pp) ) = = ccpp²² d d. . KKoommpplleekk x x ((pp) ) = = a a + + bbp p + + ccpp²² ee. . AAccaakk x x ((pp) ) = = ……… dimana : dimana : x (
P
P : : TTeekkaannaan n PPeenngguukkuurraann aa,,bb,,cc : : KKoonnssttaannttaa
Cara mengatasi kesalahan konstanta pada sebuah manometer yaitu dengan Cara mengatasi kesalahan konstanta pada sebuah manometer yaitu dengan cara merubah posisi “jarum penunjuk” pada posisi yang benar, sedangkan kesalahan cara merubah posisi “jarum penunjuk” pada posisi yang benar, sedangkan kesalahan linier
linier, , mengmengatur atur besarnbesarnya ya pengpenguatan dengan uatan dengan jalan jalan merubmerubah-ubaah-ubah h posisi “sekrupposisi “sekrup ga
gandnda” a” dadan n ununtutuk k KwKwadadraratitic c yayang ng haharurus s didirurubabah h adadalaalah h susududut, t, dedengngan an cacarara mengatur panjangnya “batang pengatur sudut”
mengatur panjangnya “batang pengatur sudut”
Untuk “kesalahan komplek” ketiga langkah diatas harus dilakukan dimulai Untuk “kesalahan komplek” ketiga langkah diatas harus dilakukan dimulai dari langkah mengatasi kesalahan kwadrat lalu linier dan terakhir baru posisi jarum dari langkah mengatasi kesalahan kwadrat lalu linier dan terakhir baru posisi jarum penunjuk,
penunjuk, sedangkan sedangkan untuk untuk kesalahan kesalahan acak acak tak tak ada ada yang yang dapat dapat di di lakukan lakukan untuk untuk memperbaiki kesalahannya. Selain kesalahan-kesalahan tersebut diatas ada satu lagi memperbaiki kesalahannya. Selain kesalahan-kesalahan tersebut diatas ada satu lagi parameter
parameter yang yang harus harus diperhatikan diperhatikan yaituyaitu “hysteresis”“hysteresis” yang dapat diketahui denganyang dapat diketahui dengan cara melakukan pengukuran naik (0 ke 100) dan turun (100 ke 0),
cara melakukan pengukuran naik (0 ke 100) dan turun (100 ke 0), Hysteresis Hysteresis iniini selain disebabkan oleh material bourdon, juga disebabkan oleh gaya gesek dari selain disebabkan oleh material bourdon, juga disebabkan oleh gaya gesek dari komponen-komponen Manometer.
komponen-komponen Manometer.
2.5.Dead Weight Tester
2.5.Dead Weight Tester
Dead Weight Tester dikenal pula dengan nama Pressure Balance atau Piston Dead Weight Tester dikenal pula dengan nama Pressure Balance atau Piston Gage. Karena mulai bekerjanya alat ini pada saat terjadi keseimbangan gaya dan Gage. Karena mulai bekerjanya alat ini pada saat terjadi keseimbangan gaya dan komponen terpentingnya berupa sebuah piston-silinder. Pada dasarnya alat ini terdiri komponen terpentingnya berupa sebuah piston-silinder. Pada dasarnya alat ini terdiri dari tiga komponen yaitu :
dari tiga komponen yaitu : a.
a. PiPiststonon-s-sililinindeder r b.
b. Beban (Weight)Beban (Weight) c.
c. PPoommppa Pa Peenneekkaann
Piston-silinder merupakan komponen terpenting dalam Dead Weight Tester, Piston-silinder merupakan komponen terpenting dalam Dead Weight Tester, ter
terdirdiri i dardari i pispiston yang ton yang dimdimasukasukkan kan ke ke daldalam am suasuatu tu silisilindender r secasecara ra pas pas sekasekali,li, sehingga fluida penghantar tidak dapat ke luar melalui rongganya, tapi piston dapat sehingga fluida penghantar tidak dapat ke luar melalui rongganya, tapi piston dapat bergerak
bergerak secara secara bebas bebas (gesekan (gesekan kecil kecil sekali) sekali) terhadap terhadap silinder. silinder. Untuk Untuk memperkecilmemperkecil gesekan yang terjadi antara piston dengan silinder posisi Piston-silinder harus gesekan yang terjadi antara piston dengan silinder posisi Piston-silinder harus betul- betul vertikal dan pada saat pengukuran piston selalu dipu
Beb
Beban an yanyang g dildiletaketakkan kan di di ataatas s pispiston ton akaakan n memmemberberikaikan n tektekanaanan n melmelalualuii media penghantar yang besarnya berbanding terbalik dengan luas Piston-silinder, media penghantar yang besarnya berbanding terbalik dengan luas Piston-silinder, sesuai dengan persamaan (1).
sesuai dengan persamaan (1).
Unt
Untuk uk menmenghaghasilksilkan an tektekanaanan n yanyang g akuakurat, rat, dipdiperluerlukan kan keckecepaepatan tan daldalamam pengukuran
pengukuran massa massa beban, beban, luas luas efektif efektif Piston-silinder, Piston-silinder, semua semua faktor faktor yangyang mempengaruhi terhadap massa (gaya) beban antara lain:
mempengaruhi terhadap massa (gaya) beban antara lain:
Gaya Bouyancy : Gaya angkat ke atas yang diberikan oleh udaraGaya Bouyancy : Gaya angkat ke atas yang diberikan oleh udara
F1 = -gM
F1 = -gM (du/db) ...(du/db) ...(2)...(2) dengan :
dengan : F
F11 : : GGaayya a BBoouuyyaannccyy M
M : : MMaassssa a bbeebbaann d
duu : : DDeennssiittaas s uuddaarraa d
dbb : : DDeennssiittaas s bbeebbaann
Besarnya koreksi : M = ± df V ………. (3) Besarnya koreksi : M = ± df V ………. (3)
dengan : dengan : M
M : : KKoorreekkssi i MMaassssaa D
Dff : : DDeennssiittaas s fflluuiiddaa V
V : V: Vololumume fle fluiuida da yayang ng teterdrdesesak ak atatau au ikikut ut papada da babagigian an dadasasar Pr Pisistotonn
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pada luas Piston-silinder antara lain : Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pada luas Piston-silinder antara lain : a.
a. TeTempmpereratuatur, r, pepenynyebebab ab terterjajadidinynya a pepemumuaiaian an atatau au pepenynyususututan an sisistestem m PiPistoston- n-silinder, sehingga luas efektif Piston-silinder sebagai fungsi dari temperatur. silinder, sehingga luas efektif Piston-silinder sebagai fungsi dari temperatur. b.
b. Tekanan, Tekanan, penyebab penyebab perubahan perubahan bentuk bentuk (deformasi) (deformasi) sistem sistem Piston-silinder,Piston-silinder, sehingga luas Piston-silinder fungsi dari temperatur dan tekanan :
sehingga luas Piston-silinder fungsi dari temperatur dan tekanan :
A (t,p) = A (20,0) (1+ (α + β) (t – 20) (1 + λp) ……….. (4) A (t,p) = A (20,0) (1+ (α + β) (t – 20) (1 + λp) ……….. (4)
Bila faktor-faktor koreksi diatas dimasukkan, maka persamaan (1b) menjadi : Bila faktor-faktor koreksi diatas dimasukkan, maka persamaan (1b) menjadi :
Pe Pe = = g g M M (1 (1 – – du/db) du/db) ± ± df df . . V V ... ... (5)(5) A(20,0) (1+ (α + β) (t – 20) (1 + λp) A(20,0) (1+ (α + β) (t – 20) (1 + λp) Dengan : Dengan : P
Pe e : : TTeekkaannaan n tteerrkkoorreekkssi i ddaarri i DDWWTT A(t,p
A(20,0)
A(20,0) : Luas : Luas piston-silinder pada piston-silinder pada O CO C, dan , dan tekanan Otekanan O α
α + + β β : : KoKoefiefisiesien n mumuai ai pipiststonon, , sisililindnder er λ
λ : : KKooeeffiissiieen n ddeeffoorrmmaassi i ppiissttoonn--ssiilliinnddeer r P
P : : TTeekkaannaan n PPeenngguukkuurraann
Selain koreksi terhadap massa dan luas piston, masih memungkinkan adanya Selain koreksi terhadap massa dan luas piston, masih memungkinkan adanya kor
korekseksi i padpada a saasaat t dildilakuakukan kan komkomparparasi asi antantara ara DWT DWT yanyang g disdisebaebabkabkan n adaadanyanya perbedaan level dasar kedua DWT. Besarnya koreksi :
perbedaan level dasar kedua DWT. Besarnya koreksi :
∆P =
∆P = df.g.h df.g.h ………. (6)………. (6)
dengan h : Beda level bagian dasar piston antara DWT. dengan h : Beda level bagian dasar piston antara DWT.
Bila kedua DWT dikomparasikan, pada saat terjadi keseimbangan maka berlaku : Bila kedua DWT dikomparasikan, pada saat terjadi keseimbangan maka berlaku :
P1 =
P1 = P2 + P2 + ∆P ∆P ……….. (7)……….. (7) dengan :
dengan : P
P11 : T: Teekkaannaan yn yaanng dg diihhaasisillkkaan on olleeh Dh DWWT 1T 1 P
P22 : T: Teekkaannaan yn yaanng dg diihhaasisillkkaan on olleeh Dh DWWT 2T 2 ∆P
∆P : K: Kororekeksi si TeTekakananan kn kararenena ba bededa la levevel del dasasar ar pipiststonon
Dengan menggunakan pers, (5), (6), (7), maka luas efektif sistem Dengan menggunakan pers, (5), (6), (7), maka luas efektif sistem piston-sil
silindinder er dardari i suasuatu tu DWT DWT dapdapat at dihdihituitung ng dendengan gan cara cara dikdikompomparasarasikaikan n / / dikdikalibalibrasirasi dengan DWT standar, sehingga tiap bebannya data diketahui niali tekanan.
2.6.Traceability Alat Ukur Tekanan
2.6.Traceability Alat Ukur Tekanan
Unit Dasar Unit Dasar
Dead Weight Tester Dead Weight Tester
Oli s/d 4000 Bar Oli s/d 4000 Bar 0.02 % 0.02 % DWT Oli 120 Bar DWT Oli 120 Bar (0.02 %) (0.02 %) DWT Oli 40 Bar DWT Oli 40 Bar (0.02 %) (0.02 %) DWT Oli std DWT Oli std Lapangan Lapangan (0.05 %) (0.05 %) Barometer std Barometer std Lapangan Lapangan Barometer std Barometer std
Massa, Panjang, Waktu Massa, Panjang, Waktu
Interferometric Interferometric
s/d 1 Bar s/d 1 Bar
Dead Weight Tester Dead Weight Tester
Udara s/d 25 Bar Udara s/d 25 Bar 0.015 % 0.015 % DWT Oli 700 Bar DWT Oli 700 Bar (0.02 %) (0.02 %) Test gauge Test gauge Oli Oli (0.1 %) (0.1 %) Manometer Manometer Digital Digital 0.1 % 0.1 % Test gauge Test gauge Udara Udara (0.1 %) (0.1 %) DWT Udara DWT Udara Std lapangan Std lapangan (0.05 %) (0.05 %) DWT Udara DWT Udara std std Manometer U Manometer U Hg/air std Hg/air std 0.03 % 0.03 % Manometer U Manometer U Hg/air std Hg/air std Lapangan Lapangan (0.05 %) (0.05 %)
IIIIII..
M
Meetto
od
de
e K
Ka
alliib
brra
assi
i T
Teek
ka
an
na
an
n
III
III.1.
.1. Ala
Alat-al
t-alat
at yan
yang
g dig
diguna
unakan
kan
1.
1. Comparison Comparison pumppump 2.
2. Standar Standar Test Test gauge gauge 0-5 0-5 bar bar akurasi akurasi kelas kelas 0,250,25 3.
3. Liquid Liquid ( ( Oli/Water/Gas Oli/Water/Gas )) 4.
4. Kain Kain PembersihPembersih 5.
5. Seal Seal tapetape
6. Thermohygrometer 6. Thermohygrometer 7
7.. KKuunncci i PPaass 8.
8. KKuuncnci Ii Innggggririss 9
9.. WWaatteer Pr Paassss 10.
10. MetMetal Ral Ruleule
III
III.2.
.2. Per
Perhit
hitung
ungan
an Ket
Ketida
idakpa
kpasti
stian
an
Bersumber dari : Bersumber dari :
1.
1. Ketidakpastian bKetidakpastian baku standaraku standard test gaud test gaugege
U1 = Ketidakpastian Standard Test Gauge / k
U1 = Ketidakpastian Standard Test Gauge / k
V1 = 60
V1 = 60
2.
2. Ketidakpastian bakKetidakpastian baku karena vau karena variasi temperaturriasi temperaturee Temp
Temperatur eratur ruangruangan pengan pengukuraukuran bervn bervariasi dalariasi dalam limiam limitt ±± 2°C 2°C dengdenganan asumsi
asumsi
U2 (t
U2 (t) =
) = (1/2 x
(1/2 x 2°C)/(3)
2°C)/(3)
1/21/2= 0,57735 °C (distribusi rectangular)
= 0,57735 °C (distribusi rectangular)
V2 = 1E+80
V2 = 1E+80
Ci =
Ci = (23e – 6
(23e – 6 °C^-1
°C^-1 * Tekanan Nomi
* Tekanan Nominal)
nal)
INSTRUMEN TEKANAN YANG DIGUNAKAN DI INSTRUMEN TEKANAN YANG DIGUNAKAN DI
LAPANGAN LAPANGAN
3.
3. Ketidakpastian bakKetidakpastian baku dari variasu dari variasi perbedaan levi perbedaan level acuanel acuan
U3 = Ketidakpastian Standar (
U3 = Ketidakpastian Standar ( Metal Rule)
Metal Rule)
Faktor Cakupan k
Faktor Cakupan k
V3 = 60
V3 = 60
Koefisien sensitifitas untuk komponen ini adalah
Koefisien sensitifitas untuk komponen ini adalah p pg g tergantung tergantung media media yangyang digunakan dlm kalibrasi ( oil/ aquadest ), jika diketahui densitas oil tellus 37 digunakan dlm kalibrasi ( oil/ aquadest ), jika diketahui densitas oil tellus 37 = 872 kg/ m^3 dan densitas air = 998 kg/m^3, jika media yg digunakan oil = 872 kg/ m^3 dan densitas air = 998 kg/m^3, jika media yg digunakan oil Ci = ( 800 kg/m^3 x 9.78 m /s^2 ) x Konversi Pa ke satuan yang digunakan Ci = ( 800 kg/m^3 x 9.78 m /s^2 ) x Konversi Pa ke satuan yang digunakan
4.
4. Ketidakpastian bakKetidakpastian baku dari variasu dari variasi percepatan gri percepatan gravitasi local avitasi local Ji
Jika ka vavariariasi si tetersersebubut t didiasuasumsmsikikan an sesebebesar sar 25 25 ppppm m dedengngan an didiststriribubusisi rectangular, maka: rectangular, maka:
U(g) = [{(1/2)x25 ppm} /(3)
U(g) = [{(1/2)x25 ppm} /(3)
1/21/2] x 9,78 m/s
] x 9,78 m/s
22= 0,000070581 m/s^2
= 0,000070581 m/s^2
V4 = 1E+80
V4 = 1E+80
Koefisien sensitifitas untuk komponen ini adalah P/g, sehingga pada titik Koefisien sensitifitas untuk komponen ini adalah P/g, sehingga pada titik pengukuran 5 Bar diperoleh :
pengukuran 5 Bar diperoleh :
Ci = ( 5 Bar / 9.78 m/s^2)
Ci = ( 5 Bar / 9.78 m/s^2)
5.
5. Ketidakpastian readabilityKetidakpastian readability
U5 = 1/5 x resolusi /(3)
U5 = 1/5 x resolusi /(3)
1/21/2V5 = 1E+80
V5 = 1E+80
Ci = 1
Ci = 1
Ketidakpastian hasil pengukuran diperoleh dengan : Ketidakpastian hasil pengukuran diperoleh dengan : Untuk readability memperhatikan
Untuk readability memperhatikan Scale InScale Interval (SI) terval (SI) alat alat yang yang dikalibrasidikalibrasi sebagai berikut :
sebagai berikut :
-- SI < 1,25 mm, readability-nya adalahSI < 1,25 mm, readability-nya adalah ½ resolusi½ resolusi
-- SISI >> 2,5 mm,2,5 mm, readabilityreadability-nya adalah-nya adalah 11 / / 1010 resolusiresolusi
6.
6. Ketidakpastian Ketidakpastian repeatabilityrepeatability
U6 = (½ X selisih pembacaan terbesar)/sqrt(3)
U6 = (½ X selisih pembacaan terbesar)/sqrt(3)
V6 = n – 1 = 2
V6 = n – 1 = 2
Ci = 1
Ci = 1
Ketidakpastian Gabungan :
Ketidakpastian Gabungan :
Uc
Uc =
=
Σ
Σ
(ciUi)
(ciUi)
22Derajat Kebebasan Efektif Derajat Kebebasan Efektif
Veff
Veff =
= (Uc)
(Uc)
44//
∑
∑
(ciUi)
(ciUi)
44/Vi
/Vi
d
dimimanana; a; ci ci = = kkoeoefifisisien en sesennsisititififitatas s papadda a keketitiddakakppasastitian an keke-i-i Uc
Uc = = ketidakpastian ketidakpastian gabungangabungan Ui
Ui = = ketidakpastian ketidakpastian individual individual ke-ike-i Vi
Vi = = derajat derajat kebebasan kebebasan pada pada tingkat tingkat kepercayaan kepercayaan ke-ike-i
Ketidakpast
Ketidakpastian ian Diperluas Diperluas ::
U95 = ±
U95 = ± k
k
..
Uc
Uc
3.3.
3.3. PenyaPenyajian Ljian Laporanaporan Lap
Laporaoran n dibdiberikerikan an kepkepada ada ManManajer ajer TekTeknis nis setesetelah lah divdiverierifikfikasi asi oleolehh Penyelia
Penyelia dengan lampiran data dengan lampiran data hasil Kalibrasi, data perhituhasil Kalibrasi, data perhitungan ( Koreksi ngan ( Koreksi dandan Ketidak Pastian Kalibrasi ). Selanjutnya laporan disajjikan sesuai dengan aturan Ketidak Pastian Kalibrasi ). Selanjutnya laporan disajjikan sesuai dengan aturan yang didokumentasikan.
IIVV.. PPEENNUUTTUUPP
De
Demimikikiananlalah h MoModudul l PePelalatitihahan n DaDasar sar KaKalilibrbrasasi i PrPressessurure e GaGauguge e ininii disusun sebagai bahan materi pelengkap bagi para peserta. Kami, dari Team disusun sebagai bahan materi pelengkap bagi para peserta. Kami, dari Team Tek
Teknis nis PT. PT. EldEldepe epe KalKalibribrasi asi InsInstrutrumenmenindindo o berbermomohon hon maamaaf f apaapabilbila a selaselamama dalam proses pelatihan banyak kekurangan.
dalam proses pelatihan banyak kekurangan.
Tid
Tidak ak luplupa a KamKami i sampsampaikaikan an terterima ima kaskasih ih ataatas s parpartisitisipaspasi i dardari i semsemuaua pihak yang membantu terlaksananya pelatihan ini.
pihak yang membantu terlaksananya pelatihan ini.
Sekian dari kami, Semoga Kerjasama ini bisa berlanjut. Terima kasih. Sekian dari kami, Semoga Kerjasama ini bisa berlanjut. Terima kasih.