• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. pria yang telah terbit sejak tanggal 5 Januari 1977 di Indonesia, adapun isi artikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK PENELITIAN. pria yang telah terbit sejak tanggal 5 Januari 1977 di Indonesia, adapun isi artikel"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

OBJEK PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan

1. Majalah Hai

Majalah Hai (hibur asuh ilmu) merupakan sebuah majalah untuk para remaja pria yang telah terbit sejak tanggal 5 Januari 1977 di Indonesia, adapun isi artikel majalah tersebut mengenai segala hal yang berhubungan dengan dunia remaja, misalnya mengenai gaya hidup, musik, film, pendidikan, tempa berkumpul para remaja, teknologi terbaru, olahraga, psikologi, dan tentu saja cerita pendek serta komik. Majalah remaja yang mengkhususkan isi artikelnya mengenai informasi untuk para remaja pria indonesia.

Pembaca majalah Hai mayoritas masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah tingkat tinggi (Mahasiswa) meskipun tidak sedikit tidak menutup kemungkinan pembaca majalah Hai masih berstatus sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Perbedaan majalah Hai dari tahun 1977 hingga saat ini, yaitu pada edisi perdana majalah Hai masih didominasi dengan menampilkan komik dan cerita pendek. Dua hal yang memang menjadi kesukaan anak muda pada masa itu. Dari tahun ke tahun sepanjang perjalanannya, Majalah Hai mengalami beberapa kali pergantian, mulai dari logo hingga tampilan disain majalah. Majalah Hai masih menjadi sahabat terpercaya dan sangat disukai bagi para remaja cowok, oleh karena itu majalah

(2)

Hai yang selalu mendukung para remaja pria dengan membangun percaya diri mereka untuk bergerak mencapai cita-cita mereka.

Memasuki tahun 2000, merupakan titik perkembangan majalah Hai menuju era baru hal ini mengingat, majalah Hai telah melalui masa 35 tahun sebagai majalah remaja pria pada 5 Januari 2012. halamannya pun bertambah tebal, jika pada awalnya majalah mingguan ini terbit dengan 36 halaman, pada tahun 2000-an Hai terbit mingguan, dan muncul setiap Senin. Pemasarannya mencakup seluruh Indonesia. Ukuran 21,2 x 27,5cm, tebal 80 halaman (reguler) dan 96 halaman untuk edisi khusus. Kertas isi: Artpaper dan HVS.

Hingga saat ini majalah Hai tetap melakukan inovasi konsep baru untuk menambah jumlah para pembacanya. Salah satu contohnya, ajang pencarian musisi berbakat, yaitu acara televisi The Dreamband yang telah digelar sejak 2004 hingga 2006, acara ini merupakan salah satu bentuk strategi dalam memperkuat pencitraan majalah untuk para remaja pria.

Majalah Hai selalu melakukan penyesuaian perkembangan informasi terbaru, selalu mengikuti perkembangan tren informasi masa kini untuk para pembaca majalah Hai, dengan menampilkan artikel mengenai kewirausahaan, kehidupan pelajar, seni, musik dan film.

Kehadiran majalah Hai dalam beragam media, bertujuan dapat mengakomodir kebutuhan para remaja untuk menyalurkan kemampuan, berekspresi dan beraspirasi. Selain itu menjadi wadah interaksi dan saluran informasi untuk menumbuhkan saling pengertian dan menambah wawasan.

(3)

Untuk memperluas cakupan dan jumlah pembaca, majalah Hai telah menyediakan saluran komunikasi yang lebih beragam. Dengan pendekatan multiplatform, Hai bukan lagi sekadar majalah. Hai adalah media yang hidup. Yang berkomunikasi dengan teman-temannya. Secara aktif, bukan lagi satu arah melaikan dua arah.

Teknologi informasi membuat majalah ini juga hadir dalam bentuk digital. Misalnya melalui situs internet Hai-Online (www.Hai-online.com) dan ada website hai demos (www.demos.hai-online.com) website ini tentang music buat para pembaca yang suka music dan ingin bandnya terkenal bisa masuk ke website hai demos tersebut. Hai mobile stage yang mengunjungi berbagai sekolah- sekolah Jakarta maupun luar Jakarta dengan mengadakan band, artis dan lain- lainnya, dengan hadirnya hai di platform iPad (HaiPad) berfungsi sebagai sarana informasi dan menjadikannya sebagai media komunikasi yang dapat diakses melalui internet dan aplikasi ini lebih memudahkan mendapatkan informasi serta lebih interaktif. Hai memiliki layanan informasi via telepon selular Hai-Mobile (wap.Hai-mob.com).

2. Hai online

Sebelum adanya Hai online orang lebih terbiasa membaca majalah dengan perkembangannya teknologi Hai membuat media online yang di namakan Hai online lebih memudahkan para pembaca lebih terjangkau dan praktis. www.Hai-online.com

Sebagai situs untuk kalangan remaja Hai Online sudah berdiri sejak tahun 2000. Dalam waktu 8 tahun terakhir isi dan cara penyajiannya terus disesuaikan. Semua

(4)

dilakukan untuk mengikuti kecenderungan gaya hidup audiensnya yang sungguh-sungguh dinamis.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi dan juga ekspresi seperti itulah Hai Online kini menyediakan beberapa channel. Isinya, yang disesuaikan dengan minat anak muda. Channel itu meliputi:

 musik

 film

 tempat nongkrong

 style (fashion remaja pria)

 gadget

 psikologi dan relationship

 skulizm (tentang pendidikan, sekolah dan kehidupan seputar sekolah)

 sport

Setiap channel dilengkapi dengan fasilitas untuk:

 memberikan komentar

 rating

 polling

 forum diskusi

Secara khusus audiens juga bisa ikutan main dan menjadi pengisi Hai Online. Semua orang bisa mengirimkan karya. Mau karya musik, karya video, karya foto atau karya desain. Pingin mengirim cerpen, komik sampai desain produk pun bisa. pengelola Hai Online juga terus membuat para audiensnya dengan beragam info menarik.

(5)

Profil Pembaca

• Usia : 15 – 23 tahun • Targetnya : 15-17 tahun

• Pendidikan : SMU dan Mahasiswa

• Demografi : remaja yang ada di perkotaan

• Psikografi : cerdas, aktif, kreatif, dinamis dan modern

3.1.2 Visi dan Misi Hai 1. Visi

1. Menjadi sumber informasi terpercaya bagi remaja pria dalam mengembangkan wasasan dan potensi dirinya

2. Menjadi teman yang baik untuk pembaca yang memberikan informasi, memberikan support atau masukan.

3. Meningkatkan kreatifitas para remaja pria

2. Misi

1. Memberikan informasi aktual, menarik atau penting yang menyangkut kehidupan dunia remaja pria

2. Memberikan panduan berguna dan dapat diterapkan - menyangkut gaya hidup, dunia

3. Panduan untuk memperluas wawasan dan atau pengembangan diri dalam berbagai aspek

(6)

4. Hiburan, psikologi, olahraga, kesehatan, pendidikan dan ilmu pengetahuan populer

5. Menyediakan wadah interaksi bagi pembaca dalam bentuk print dan off print.

3.1.3 Logo Hai

Gambar 3.1 logo

Hai sudah punya lima logo pertama terbit pada tahun 1997, Hai kembali tampil dengan logo yang terkesan sebagai coretan kuas. Spontan, seperti karakter anak muda masa kini. coretan logo bertahan selama 10 tahun, sampai pada akhirnya pada Agustus 2005 muncul lagi logo baru. Sebuah logo yang masif, tapi juga menyiratkan semangat antikrmapanan, karena dipasang dalam posisi 15derajat dengan goretan yang menyiratkan kedinamisan anak muda.

Salah satu resep yang membuat Hai mampu bertahan selama 35 tahun adalah Hai sanggup menyesuaikan diri sesuai zamannya dan memperhatikan dan mengetahui:

(7)

 Bersikap menjadi layaknya teman bagi pembacanya

 Menyajikan isu dengan gaya dan cara seperti halnya segmen pembaca

3.1.4 Struktur Organisasi Hai

(8)

3.1.5 Job Description 1. Pemimpin Redaksi

Menjamin majalah Hai terbit sesuai dengan visi dan misi untuk setiap edisi,baik berupa edisi regular, edisi khusus/ tematis, dan by product majalah Hai

2. Redaktur Pelaksana

Mengatur semua yang ada di majalah, penentuan content, rubrik, halaman, artikel, dan menentukan posisi iklan dan posisi tulisan artikel Hai

3. Sekretaris

Menyelenggarakan jasa kesekretariatan diredaksi dan mengkoordinasikan tugas/ pekerjaan di bidangnya.

4. Dokumentasi

Mendokumentasikan, melayani peminjaman, menyediakan bahan tulisan dan materi serta mengkoordinasikan tugas/ pekerjaan bidang dokumentasi untuk edisi, baik berupa edisi regular, edisi khusus/tematis, dan by product majalah Hai 5. Editor Desk Print

Mengkoordinasikan penyediaan dan pengisian tulisan di bidang (desk) yang menjadi tanggung jawabnya untuk penerbitan media cetak Majalah Hai dan produk ikutannya (meliputi antara lain by product) sesuai jadwal yang ditetapkan.

6. Editor Desk Online

Mengkoordinasikan penyediaan dan pengisian tulisan di bidang (desk) yang menjadi tanggung jawabnya untuk media online.

(9)

Merancang, dan mengimplementasikan strategi promosi, melalui media digital ( email, dan jejaring social media) maupun provider (billboard, dan media promosi lainnya) untuk menunjang penjualan di Digital media project Hai.

8. Reporter

Menyediakan tulisan untuk setiap edisi, dan menjadi Project Officer (PO) untuk penulisan, baik berupa edisi regular, edisi khusus/ tematis, dan by product Majalah Hai.

9. Desk Visual

Mengkoordinasikan proses pengerjaan visual/ artistik untuk setiap edisi,baik berupa edisi regular, edisi khusus/tematis dan by product Majalah Hai

10. Art

Menyediakan desain artistik untuk setiap edisi, baik berupa edisi regular, edisi khusus/ tematis, dan by product Majalah Hai

11. Photo

Menyediakan foto untuk setiap edisi, baik berupa edisi regular, edisi khusus/tematis, dan by product majalah Hai

3.2 Desain Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, menurut Catherine dikutip oleh Jonathan Sarwono yaitu riset kualitatif di definisikan sebagai suatu proses untuk mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (2006:193).

(10)

Desain penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan berubah –ubah sesuai dengan kondisi lapangan tidak seperti desain riset penelitian kuantitatif yang bersifat tetap dan tidak berubah-ubah (Sarwono, 2006:199)

3.2.1 Metode pengumpulan Data

Penelitian naturalistik kita ingin mengetahui bagaimana persepsi responden tentang dunia kenyataan. Untuk itu, kita harus berkomunikasi dengan responden melalui wawancara. (Ardianto,2010:185)

Wawancara sangat bernilai, karena sangat fleksibel. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber yang diwawancara menjadi landasan percakapan yang mengalir. Sebagai peneliti, penulis punya kebebasan untuk menggali lebih banyak informasi, sesuatu yang menarik atau hal- hal yang baru (Daymon,Holloway,2008:259)

1. Wawancara terstruktur : Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik mengumpulkan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang telah diperoleh (Sugiyono, 2010:194). Digunakan untuk mewawancarai responden eksternal dan menggunakan email karena respon tersebut sulit untuk dihubungi.

2. Wawancara semistruktur : Wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu (kriyantono, 99-100). Digunakan untuk mewawancarai responden internal.

(11)

3. Observasi : meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, prilaku, objek-objek yang dilihat dan diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. (Sarwono, 2006:224).

Dasar semua ilmu pengetahuan, yakni mengumpulkan data. Melihat sendiri apa yang terjadi, mendengarkan sendiri apa yang dikatakan orang. Catat apa yang dilihat dan didengar, catat apa yang mereka katakan, kemudian pikirkan dan rasakan (Ardianto,2010:184). Observasi merupakan pendukung dari wawancara sebagai penelitian untuk mengamati situasi serta kondisi dan untuk memberikan jawaban-jawaban diluar dari pertanyaan-pertanyaan wawancara yang diajukan oleh peneliti . Penulisan jawaban cukup satu kali saja, untuk memberikan jawaban selain dari pertanyaan-pertanyaan wawancara yang telah diajukan oleh peneliti

4. Studi pustaka : Pada bagian ini berisi kajian pustaka pendukung yang berkaitan dengan konsep, teori, data atau temuan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan yang mendasari penelitian yang sedang dijalankan (Sarwono, 2006:254).

3.2.1.1Narasumber

Pada penelitian ini, penulis menggunakan narasumber untuk mendapatkan informasi dan data-data yang di butuhkan melalui narasumber eksternal dan narasumber internal.

(12)

1. Narasumber internal

Narasumber internal menggunakan wawancara semi struktur untuk mengetahui tentang majalah Hai

1. Nama : Junior Respati

Jabatan : Respati Managing Editor Hai

Alasan : Memilih sebagai narasumber ini, narasumber pertama ini berkaitan dengan produk yang akan mau dibahas dan narasumber ini sudah lama di majalah hai, sebagai mengelola editor Hai.

2. Nama : Andwi Febriasrati Larasati Jabatan : Hai online coordinator

Alasan : Memilih narasumber kedua ini, berkaitan dengan produk yang akan mau dibahas. Narasumber ini sebelumnya memegang majalah hai sudah tiga tahun dan sekarang sebagai coordinator hai online. Jadi, narasumber ini mengetahui tentang majalah hai dan hai online.

3. Nama : Dani Satrio

Jabatan : Pemimpin Redaksi Hai

Alasan : Alasan penulis memilih sebagai narasumber karena, narasumber ini jabatannya pemimpin redaksi Hai, ini berkaitan dengan pembahasan.

4. Nama : Edy Suhardy

Jabatan : Digital Media Director

Alasan : Penulis memilih ini sebagai narasumber keempat, sebelum digital media pernah jadi Pemimpin redaksi otomatis lebih tahu tentang Hai majalah dan

(13)

Hai online. Narasumber ini masih aktif di website Hai online dan penulispun dapat beberapa dokumen tentang majalah hai dan hai online.

5. Nama : Dani Supriatna

Jabatan : Digital Strategist Hai online

Alasan : Penulis memilih ini sebagai narasumber kelima, karena pemegang account Hai online, Twitter, Facebook dan penulispun banyak bertanya-tanya seputar majalah, Hai online tapi, lebih dominan Hai online dan penulis mendapatkan beberapa dokumen- dokumen tentang Hai.

2. Narasumber Eksternal

Pembaca majalah Hai usia mulai dari 15 tahun sampai 23tahun karena pembaca majalah Hai banyak maka penulis menngunakan teknik sampel convenience.

Teknik sampel convenience : Memilih unit-unit analisis dengan cara yang dianggap sesuai oleh peneliti. Keuntungan ialah dapat dilakukan dengan cepat dan murah (Sarwono, 2006: 254).

Para pembaca majalah Hai

1. Duta Baskara 22 tahun Institut Teknologi Komunikasi Pemasaran usia pembaca majalah Hai dari sekolah menengah pertama sampai sekarang masih aktif membuka website Hai online.

2. Rasyid Sidiq sekolah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan crew my school page HAI Yogyakarta, pembaca majalah Hai dan aktif di social media Hai

(14)

3. Akayz ryan 18 tahun,SMKN 10 Bekasi pembaca majalah Hai dan aktif di social media Hai

4. Satya Dimas permana 22 tahun Mahasiswa Bina Nusantara pembaca majalah Hai sejak smp dan sampai sekarang dan masih di sosial media Hai

5. Muhammad Aditya Nugraha 17tahun SMA Al-azhar pusat pembaca majalah Hai dan aktif di sosial media Hai

6. Firdaus Kresna Putra 20tahun Universitas Mercu Buana, pembaca majalah Hai sejak tahun 2007

3.2.1.2Waktu Dan Lokasi Penelitian 1. Wawancara Internal

Penelitian tentang analisa strategi penggunaan media online untuk mempertahankan citra majalah Hai yang di laksanakan PT Kompas Gramedia lantai 3 unit media digital dan 6 unit Hai, Jalan Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sedangkan waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan sejak tanggal 13 febuari sampai 16 mei 2012.

2. Wawancara Eksternal

Face to face, dan ada dua narasumber melalui email, karena tidak ada waktu untuk menghubungi narasumber dan sulit membagi waktu. Dan hal hasil penulis mewawancara melalui email.

(15)

3.2.2 Metode Analisa Data 3.2.2.1Validitas

Validitas dalam riset kualitatif adalah konsep validitas lebih menonjol dari pada relibilitas (Daymon, Holloway,2008 :140).

1. Validitas Internal

Tingkat sejauh mana temuan-temuan riset yang benar dan apakah benar-benar mencerminkan tujuan riset dan realitas social dari semua pihak yang berpartisipasi. Penulis kepada para partisipan, serta meminta komentar dari mereka. Hal ini memungkinkan penulis membandingkan penafsiran pribadi dengan persepsi orang-orang yang terlibat (Daymon,Holloway,2008 :141).

A. Melakukan member check

Penulis melakukan penelitian member check untuk menguji validitas internal. Melakukan member check atau member validation, berarti mencocokkan pemahaman penulis mengenai data dengan orang-orang yang penulis kaji, dengan merangkum, mengulangi, atau memparafrasekan. Member check menyajikan tanggapan kepada para partisipan, memungkinkan penulis mengecek reaksi mereka terhadap data dan temuan-temuan, serta membantu penulis mengukur tanggapan mereka terhadap penafsiran data yang penulis lakukan. Tujuan mengetahui apakah penulis menyajikan realitas partisipan dengan cara yang kredibel bagi mereka. Menilai pemahaman dan penafsiran penulis terhadap data (Daymon, Holloway, 2008 :149-150).

(16)

Menyajikan partisipan dengan kesimpulan atas wawancara mereka dan pengamatan penulis, ditamabah penafsiran penulis mengenai ucapan dan tindakan mereka (Daymon,Holloway, 2008:151).

2. Validitas esternal

Generalizability atau validitas esternal adalah konsep yang paling sering diperdebatkan terkait dengan validitas. Generalizability bukanlah sebuah isu sementara bagi orang lain, hal ini sangat problematis. Generalizability pada umumnya dipertimbangkan ada, ketika temua dan kesimpulan riset dapat diberlakukan pada yang lain, untuk latar belakang dan populasi sejenis (Daymon, Holloway,2008:141).

Validitas eksternal tidak bisa diuji karena setiap perusahaan berbeda-beda dan tidak mungkin sama persis pada penelitiannya jadi, tidak dapat di tarik secara general. Karena setiap penelitian masing-masing penulis itu berbeda pemikirannya.

3. Reliabilitas

Reliabilitas dalam riset kualitatif adalah instrument utamanya itu,riset penulis tidak pernah sepenuhnya konsisten dan dapat direplikasi (diulang). Walau riset penulis bisa diulangi oleh peneliti lain,maka hasilnya tidak bakal sama. Biarpun dalam keadaan dan kondisi yang sama (Daymon, Holloway, 2008 :139-140)

Tidak bisa di uji berulang- ulang karena, dalam penelitian kualitatif subjektif luas dan setiap penelitian itu pasti berbeda-beda pendapat tidak sama persis dengan penelitian dan pola pikir peneliti pasti berbeda tidak sama. Meskipun riset penulis bisa diulang oleh peneliti lain, walaupun menggunakan metode yang sama serta memilih topik yang sama maka hasil tidak akan sama.

(17)

Meningkatkan reliabilitas,maka sebaiknya peneliti melakukan hal- hal sebagai berikut (Sarwono,2006:246)

1. Mempelajari rekaman video yang dilakukan beberapa kali oleh orang yang berbeda atau sama

2. Mendengarkan selama beberapa kali rekaman audio oleh orang yang berbeda atau sama

3. Mempelajari transkripsi hasil rekaman berulang-ulang yang dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda

3.2.3 Metode pengelolahan data 1. Pengaturan data

Sebelum mulai menganalisi bukti- bukti, penting untuk memastikan bahwa semua telah tercatat dan diberi label dengan sistematis. Periksa ulang tanggal, nama, judul, kehadiran dalam peristiwa yang diliput, deskripsi tempat dan situasi yang berhubungan dengan riset penulis. Ketika penulis akan mengidentifikasi kategori, menyatukan pola, dan merencanakan pengumpulan data (Daymon,Holloway,2008:371)

2. Melakukan koding dan kategorisasi

Konding merupakan langkah pertama dalam mengembangkan kategori, pola dan konsep penulis. Koding tidak hanya memudahkan penulis dalam mengatur data yang begitu banyak, tetapi dapat melengkapi tuntutan untuk menafsirkan fenomena- fenomena hubungan masyarakat dan komunikasi pemasaran. Keputusan penulis untuk menciptakan kode tertentu punya efek untuk membentuk hal- hal yang penulis temukan

(18)

dalam data. Penulis memerlukan dokumen tertulis, rekaman, seperti transkip wawancara atau gambaran pengamatan secara terperinci (Daymon,Holloway,2008:372)

3. Mencari pola dan proposisi penelitian (atau hipotesis)

Tahap selanjutnya mengharuskan penulis menyatuhkan data tersebut menjadi lebih stabil, rapi, dan logis sehingga penulis membuatnya jadi masuk akal, dan memfokuskan kembali pekerjaan lapangan berikutnya pada pertanyaan utama riset penulis (Daymon, Holloway, 2008: 376).

4. Menafsirkan data

Lindlof menggambarkan analisi sebagai persoalan mendengarkan suara-suara orang lain dan menentukan suara-suara apa yang akan dicantumkan, serta bagaimana suara tersebut bisa dirangkai bersama-sama. Bahwa analisis merupakan persoalan menjelaskan suara-suara tersebut dengan memberikan makna pada data yang telah penulis kumpulkan dan penulis analisis. Membandingkannya dengan kesimpulan para peneliti lain yang telah memublikasikan riset yang relevan (Daymon, Holloway, 2008: 379).

5. Mengevaluasi penafsiran penulis

Analisis kualitatif harus bermakna, berguna, dan kredibel. Kesimpulan penulis berhubungan langsung dengan pertanyaan yang diajukan, penulis akan bermakna (Daymon, Holloway, 2008: 381).

Gambar

Gambar 3.1 logo
Gambar 3.2 Struktur Hai

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal pembakaran alkohol dengan oksigen maka akan terjadi pemecahan alkohol membentuk CO alkohol dengan oksigen maka akan terjadi pemecahan alkohol membentuk

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti mencoba untuk memberikan beberapa rekomendasi yang terkait dengan implementasi kebijakan izin mendirikan

Kabel serat optik distribusi ini sama hal seperti kabel serat optik feeder yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi yang berupa sinyal optik dari mulai ODC

Berbeda dengan korupsi era Orde Baru, korupsi di era reformasi, terutama di enam tahun terakhir, ada pemain baru yg powerful: “Oknum” Lintas Partai yang ada di Badan

Karakteristik absorpsi serat mempengaruhi daya absorpsi dan pengembangan tebal struktur komposit secara keseluruhan (fibre controlled). Disisi lain, struktur komposit

a.. 2) Faktor dominan yang menentukan wisatawan berkunjung ke Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat- Nusa Tenggara Timur adalah Faktor Alam dan Harga Paket Wisata

Dengan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian produk wisata Spa dan

Ditetapkan, dan untuk ayat (v), peristiwa-peristiwa dimaksud terjadi dalam jangka waktu tujuh (7) hari sebelum Tanggal Keberangkatan Yang Ditetapkan. Biaya-Biaya Pembatalan