• Tidak ada hasil yang ditemukan

(PSLK) 2016, ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAMPUS UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(PSLK) 2016, ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAMPUS UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

782

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAMPUS UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Muhammad Joko Susilo, M.Pd. dan Risanti Dhaniaputri, M.Sc. Progam Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta, 55164 Indonesia

surat elektronik: jokoms_uad@yahoo.com CP. 08122586080

Abstrak

Akhir-akhir ini pemerintah giat menggalakkan program pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di pusat kota, kantor pemerintahan, sekolah, maupun universitas. Tujuannya untuk menyediakan lingkungan nyaman dan aman sehingga mendukung kinerja dan aktivitas masyarakat. Penelitian analisis RTH di kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis-jenis tanaman yang tumbuh di wilayah kampus Universitas Ahmad Dahlan, (2) mengetahui manfaat dari bagian vegetatif dan generatif tanaman, (3) mengetahui tingkat kesesuaian letak penanaman pohon terhadap lingkungan peruntukannya di wilayah kampus, dan (4) menganalisis tingkat pelapukan pohon yang diamati dari segi sisi biotik dan abiotiknya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplorasi. Tahap penelitian meliputi observasi awal, identifikasi jenis pohon, dokumentasi, studi literatur, dan analisis pelapukan pohon. Penelitian dilakukan di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD pada bulan Desember 2014-April 2015. Analisis data dilakukan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Kampus UAD, antara lain: Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack. Masing-masing bagian tanaman tersebut memiliki manfaat yang berarti, baik dari segi artistik maupun aspek farmakologis. Secara keseluruhan pohon di Kampus UAD memiliki kesesuaian letak tanam terhadap lingkungan peruntukan. Dari segi sisi biotik dan abiotik pohon yang ditemukan tidak mengalami kelapukan.

Kata Kunci: Analisis Potensi, Ruang Terbuka Hijau, UAD Yogyakarta. PENDAHULUAN

Vegetasi alami maupun buatan yang ditanam di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat produktifitas masyarakat karena mampu menghasilkan pemandangan yang indah dan sirkulasi udara yang baik.Program pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RHT) di pusat kota, kantor pemerintahan, sekolah, universitas, dan sector-sektor public lainnya, dengan tujuan menyediakan lingkungan nyaman dan aman sehingga mendukung kinerja dan aktivitas masyarakat.

Karakteristik vegetasi akan memberikan kesan alami dan berbeda pada lingkungan, sehingga diperlukan pengenalan jenis-jenis tanaman. Hal ini merupakan langkah yang baik dalam menganalisis vegetasi penyusun RTH.Keberadaan elemen vegetasi merupakan unsur yang dapat ditata sedemikian rupa sehingga mampu berfungsi sebagai pengendali

(2)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

783

suhu udara, mencegah longsor, dan kerusakan tanah, serta memperindah kondisi lingkungan (Dirjen Penataan Ruang, 2008).

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Yogyakarta yag sangat dinamis perkembangannya. Saat ini UAD mulai mencoba untuk mengimplementasikan perkembangan RHT di wilayah kampus.UAD memiliki 5 kampus aktif.UAD memiliki jumlah mahasiswa yang sangat banyak, berasal dari berbagai wilayah Indonesia.Banyaknya jumlah mahasiswa dan letak kampus yang berdekatan dengan rumah warga menyebabkan terbatasnya lahan untuk penanaman dan pengembangan RHT, sehingga diperlukan strategi yang sangat tepat untuk mengatasinya.Kenyamanan, produktifitas dalam belajar, dan kinerja dosen karyawan diharapkan dapat meningkat setelah lingkungan kampus lebih tertata rapi dan vegetasinya memberikan sirkulasi udara yang baik.

Dalam penelitian ini diidentifikasi beberapa persoalan, antara lain: kampus UAD memiliki keanekaragaman jenis pohon yang belum teridentifikasi; UAD yang dikenal dengan kampus urban (urban university) memiliki potensi untuk dirancang dan dikembangkan ruang terbuka hijau (RTH); fenomena banyak motor mahasiswa dan dosen yang berkontribusi suplay CO2 semakin banyak dan minimnya O2 sehingga mulai bermunculan tingkat stress yang tinggi dikalangan mahasisw karena minimnya cadangan O2 di lingkungan kampus. Dengan begitu persoalan yang diangkat dalam kegiatan penelitian ini adalah 1) Jenis-jenis tanaman apa saja yang tumbuh di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan?2) Apa saja manfaat dari bagian-bagian tanaman yang tumbuhan di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan? 3) Bagaimana tingkat kesesuaian letak penanaman pohon tersebut terhadap lingkungan peruntukannya di wilayah Kampus UAD?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplorasi dan deskripsi.Penelitian meliputi observasi awal, identifikasi jenis pohon, dokumentasi, studi literatur, dan analisis pelapukan pohon.Tempat Penelitian: penelitian dilakukan di area kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.Waktu Penelitian: Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014-April 2015.

Aktivitas penelitian yang dilakukan dengan menggunakan prosedur kerja sebagai berikut: 1) Melakukan observasi pendahuluan utuk mengetahui letak pohon dan bangunan yang berada di area kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD. 2) Mengumpulkan dan mengidentifikasi jenis-jenis pohon yang sudah didapatkan. Identifikais pohon dilakukan dengan studi literatur dan menggunakan buku kunci determinasi tumbuhan.3) Mendokumentasikan hasil yang diperoleh dalam bentuk foto dan memasukan data-data dalam tabel pengamatan.Data-data penelitian yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis deskriptif dengan dukungan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi tanaman, terdapat 17 spesies tanaman yang ditemukan di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Adapun macam-macam spesies tersebut adalah Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb.,

(3)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

784

Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack.

Ciri Morfologi Pohon yang Ditemukan di Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD disajikan dalam tabel berikut.

(4)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

785

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Daun Pada Pohon yang Terdapatdi Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD No. Nama Spesies

Bagian Daun yang Diamati Bangun Ujung Pangkal Tepi Pertulangan Permukaa

n Warna Duduk Daun 1. Terminalia catappa L. Bulat telur terbalik Merunci

ng Tumpul Rata Menyirip Berbulu Hijau Tersebar

2. Ficus lyrata Warb. Bulat

telur Tumpul Berlekuk

Beromba

k Menyirip Licin Hijau tua Tersebar

3. Euphoria longana

Lamk. Lanset Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau

Berselin g

4. Mangifera indica L. Meman

jang Tumpul Tumpul Rata Menyirip Licin Hijau

Berselin g 5. Persea americana L. Bulat telur terbalik

Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau Tersebar

6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Lonjon g Merunci ng Meruncing Rata Menyirip

ganjil Licin Hijau Tersebar

7. Roystonea regia (H. B.

K) O. F. Cook. Lanset Runcing Tumpul Rata Sejajar Licin Hijau

Roset batang 8. Crysophyllum cainito L. Bulat telur terbalik

Tumpul Tumpul Rata Menyirip Licin

Hijau tua permukan atas, coklat permukaan bawah Berselin g 9. Manilkara kauki (L) Dubard. Bulat telur sungsan g (obovat us)

Tumpul Meruncing Rata Menyirip Licin

Hijau tua permukan atas, coklat permukaan bawah

Berselin g

(5)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

786

10. Polyalthia longifolia

(Sonnerat) Thwait. Lanset Runcing Tumpul

Beromba k Menyirip Licin mengkila t Hijau Berselin g 11. Thuja orientalis L. Berbent uk jarum

Runcing Runcing Rata Bentuk jala

Berbulu

kasar Hijau tua

Berselin g 12. Michelia alba DC. Bulat telur bentuk lanset

Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau Berselin

g

13. Peronema canescens

Jack. Lanset Runcing Runcing

Beromba

k Menyirip Licin Hijau

Berselin g

14. Swietenia mahagoni

Jacq.

Bulat

telur Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau

Berselin g 15. Muntingia calabura L. Bulat telur bentuk lanset

Runcing berlekuk Bergerigi Menyirip Berbulu

halus Hijau

Berselin g

16.

Arundinaria

japonica Sieb & Zusc ex Steud.

Lanset Runcing Tumpul Rata Sejajar Kasap Hijau Berselin

g

17. Artocarpus integra

Merr. Jorong

Merunci

ng Tumpul Rata Menyirip

Licin mengkila

t

Hijau tua Berselin g

(6)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

787

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Akar dan Batang Pada Pohon yang Terdapat Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD

No. Nama Spesies

Bagian Akar yang

Diamati Bagian Batang yang Diamati

Sifat Perakaran Bentuk Arah Tumbuh Sifat Permukaan

1. Terminalia catappa L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

2. Ficus lyrata Warb. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

3. Euphoria longana Lamk. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

4. Mangifera indica L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

5. Persea americana L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Halus

7. Roystonea regia (H. B. K) O. F.

Cook. Serabut Bulat Tegak

Berkayu (tidak memiliki kambium sejati) Memperlihatkan bekas-bekas daun (Ortostik)

8. Crysophyllum cainito L. Tunggang Silindris Tegak Berkayu Kasar

9. Manilkara kauki (L) Dubard. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Beralur

(Sulcatus)

10. Polyalthia longifolia (Sonnerat)

Thwait. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

11. Thuja orientalis L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasap

12. Michelia alba DC. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

13. Peronema canescens Jack. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

14. Swietenia mahagoni Jacq. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar

15. Muntingia calabura L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Berbulu halus

16. Arundinaria japonica Sieb &

Zusc ex Steud. Serabut Bulat

Tegak

berbuku Berkayu Kasar

(7)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

788

Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Bunga dan Buah Pada Pohon yang Ada Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD

No. Nama spesies Bunga Bagian buah yang diamati

Jenis Bentuk

1. Terminalia catappa L. Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua,

Bentuk tandan Buah batu Bulat telur

2. Ficus lyrata Warb. Bunga berumah dua, Buah majemuk Bulat

3. Euphoria longana Lamk. Bunga majemuk, bunga berumah satu,

bentuk malai Buni Bola

4. Mangifera indica L. Bunga Majemuk,Berkelamin dua,

Bentuk Malai Buah batu Bulat telur

5. Persea americana L. Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua,

bentuk malai Buni Bulat Lonjong

6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Bunga Majemuk, Bentuk Malai Buni Lonjong

7. Roystonea regia (H. B. K) O. F.

Cook. Bunga berumah satu Buah batu Bulat

8. Crysophyllum cainito L. Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua Buni Bulat

9. Manilkara kauki (L) Dubard. Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua Buni Bulat

10. Polyalthia longifolia (Sonnerat)

Thwait. Bunga majemuk Buni Bulat

11. Thuja orientalis L. Bunga Tunggal, Bunga berumah satu Buni Bulat pipih

12. Michelia alba DC. Bunga tungal Buah sejati ganda bulat telur

13. Peronema canescens Jack. Bentuk malai Buah kering Bulat

14. Swietenia mahagoni Jacq. Bunga majemuk Kotak Bulat telur

berlekuk lima

15. Muntingia calabura L. Bunga majemuk Buni Bulat

16. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex

Steud. Bunga majemuk, bentuk malai - -

17. Artocarpus integra Merr. Bunga Majemuk, Bunga berkelamin dua, Bentuk Bulir

Buah semu majemuk

Bulat atau lonjong

(8)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

789 Tabel 4. Manfaat Pohon dan Bagian-Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan

No. Nama Spesies Manfaat Bagian Tanaman

1. Terminalia catappa L. Pohon peneduh

Antidiabetes Buah

2. Ficus lyrata Warb. Pohon peneduh dan tepi jalan

Pakan unggas Buah

3. Euphoria longana Lamk. Pohon peneduh

Penyembuhan luka pasca pencabutan gigi Kulit dan biji

4. Mangifera indica L. Pohon tepi jalan

Saluran pencernaan, antioksidan Buah

5. Persea americana L. Pohon tepi jalan

Antioksidan Biji

6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Antituberkulosis Daun

7. Roystonea regia (H. B. K) O. F.

Cook. Tanaman hias -

8. Crysophyllum cainito L.

Pohon tepi jalan

Menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, magh, menjaga

kesehatan tulang, dan gigi Buah

9. Manilkara kauki (L) Dubard.

Pohon tepi jalan

Diare dan diabetes Buah

Patung, ukiran, dan tiang penyangga Batang

10. Polyalthia longifolia (Sonnerat)

Thwait.

Pohon tepi jalan, tanaman pagar dan penghias taman

Akumulator zat pencemar di udara Daun

11. Thuja orientalis L. Tanaman hias

obat batuk, demam, dan diare Daun

12. Michelia alba DC.

Pohon tepi jalan

Antioksidan Bunga

(9)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

790

daun 13. Peronema canescens Jack. Pohon tepi jalan

Antiplasmodium dan obat demam Daun

14. Swietenia mahagoni Jacq. Pohon peneduh

Menurunkan kadar gula darah Biji

15. Muntingia calabura L. Antioksidan, antiinflamasi, antibakteri Daun

16. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex

Steud. Tanaman hias dapat dijadikan pagar tanaman -

17. Artocarpus integra Merr.

Pohon tepi jalan dan peneduh

Obat batuk, tonik Biji

Anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi

(10)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

791

Data Klasifikasi, Deskripsi, dan Manfaat Bagian-Bagian Tanaman yang Tumbuh Di Wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan

Berikut adalah klasifikasi, deskripsi, dan manfaat dari masing-masing jenis pohon yang ditemukan.

a. Terminalia catappa L.

Gambar 1. Terminalia catappa L.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Aagiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Myrtales Family : Combretaceae Genus : Teminalia

Species : Terminalia catappa L. Deskripsi Tanaman

Terminalia catappa L. mempunyai persebaran ke Indo-China dan Asia tenggara, di Indonesia spesies ini dikenal dengan nama ketapang (Samsoedin, 2010: 125). Pohon ketapang ini bangun daunnya bulat telur terbalik, ujung runcung, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan berbulu, warna daun hijau, dan duduk daun tersebar. Sifat perakarannya tunggang, batangnya tumbuh tegak, berkayu, dan permukaan batangnya kasar. Tipe bunga majemuk, bentuk tandan dan berkelamin dua. Tipe buah batu dengan bentuk bulat telur.

Manfaat Tanaman

Pohon ketapang dapat digunakan sebagai pohon peneduh atau pohon tepi jalan karena dilihat dari arah batang yang tegak menjulang keatas, daun-daun yang rimbun dan ranting-ranting yang bertingkat dan melebar sehingga pohon ketapang ini dapat menghalangi sinar matahari dan dapat menaungi area di bawahnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sofawati (2012), tentang uji aktivitas antidiabetes fraksi-fraksi buah ketapang (Terminalia catappa L.) dengan metode penghambatan aktivitas α-glikosidase dan identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi lain hasil penelitian menunjukkan buah ketapang memiliki penghambatan aktivitas α-glikosidase tertinggi. Penghambatan α-glikosidase merupakan salah satu golongan obat antidiabetes oral yang secara kompetitif menghambat kerja maltase, isomaltase, glukoamilase dan sukrase sehingga dapat menunda penguraian sukrosa dan karbohidrat kompleks di usus halus sehingga dapat mengurangi kadar glukosa darah postprandial (Sofawati, 2012). Hasil identifikasi golongan kimia menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang mengandung terpen, flavonoid, dan glikosida.

(11)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

792 b. Ficus lyrata Warb.

Gambar 2. Ficus lyrata Warb.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Urticales Family : Moraceae Genus : Ficus

Species : Ficus lyrata Warb. Deskripsi Tanaman

Di Indonesia, tanaman ini terkenal dengan nama ketapang brazil. Ficus lyrata Warb. mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur, ujung daun meruncing, pangkal berlekuk, tepi daun berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau tua, dan duduk daun tersebar. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Ketapang brazil termasuk mempunyai bunga berumah dua, jenis buah majemuk dan bentuknya bulat.

Manfaat Tanaman

Biola cantik (Ficus lyrata Warb.) berasal dari family Moraceae dan biasanya berfungsi sebagai pohon peneduh dan pohon tepi jalan (Samsoedin, 2010). Selain itu, penelitian yang dilakukan Lunar (2014), nutrein yang terkandung dalam buah ini yaitu protein kasar 4, 89%, lemak kasar 3, 62% serat kasar 14,96%, abu 6,58%, dan energi bruto 3934 kkal/kg sehingga buah dari pohon ini memiliki nutrein yang cukup baik dan dapat dijadikan bahan pangan sumber energi untuk unggas.

c. Euphoria longana Lamk.

Gambar 3. Euphoria longana Lamk.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Aangiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Family : Sapindaceae Genus : Euphoria

Species : Euphoria longana Lamk. Deskripsi Tanaman

Euphoria longana Lamk. yaitu biasa dikenal dengan nama pohon lengkeng yang berasal dari China (daerah subtropics) pohon ini termasuk pohon buah yang sering dikonsumsi. Euphoria longana Lamk. Pohon lengkeng ini mempunyai bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata,

(12)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

793

pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, mempunyai bentuk batang bulat, arah tumbuh tegak, berkayu, dan permukaan kasar. Bunga berumah satu, bunga majemuk, dan berbentuk malai serta termasuk jenis buah buni yang berbentuk bola.

Manfaat Tanaman

Menurut Samsoedin (2010), pohon lengkeng dapat dimanfaatkan sebagai pohon peneduh pada daerah perkantoran, perumahan, dan kawasan industri karena pohon ini mempunyai daun yang rimbun dan ranting yang kuat. Penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2013), tentang potensi kulit dan biji kelengkeng (Euphoria longan) sebagai gel tropikal mempercpat pertumbuhan luka pasca ekstraksi gigi hasil penelitian menunjukan kulit dan biji kelengkeng dapat mempercepat penyembuhan luka ekstraksi gigi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sel fibroblast dan sel pembuluh yang menyebabkan proses epitelisasi pada luka dapat sembuh dengan cepat. Ekstrasi gigi merupakan prosedur pencabutan gigi yang sering terjadi pendarahan, sedangkan kulit dan biji kelengkeng diketahui mengandung fenolik seperti corilagin, antimikroba, antioksidan, antiinflamasi yang akan mencegah terjadinya pendarahan (infeksi sekunder) pada daerah luka yang berpengaruh pada proses penyembuhan.

d. Mangifera indica L.

Gambar 4. Mangifera indica L.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Family : Anacardiaceae Genus : Mangifera

Species : Mangifera indica L. Deskripsi Tanaman

Mangifera indica L. di Indonesia biasa disebut dengan pohon mangga. Tanaman ini memiliki bangun daun memanjang, ujung tumpul, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Akarnya mempunyai tipe perakaran tunggang, pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh tegak, sifat batang tumbuhan berkayu, dan permukaannya kasar. Tipe bunga tanaman ini bunga majemuk, berkelamin dua, dan bentuk malai sedangkan untuk bagian buahnya termasuk jenis buah batu dan berbentuk bulat telur.

Manfaat Tanaman

Pohon mangga dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan seperti di kawasan pemukiman, industri, dan perkantoran. Pohon mangga juga bermanfaat bagi

(13)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

794

kesehatan karna buah mangga kaya akan vitamin, kandungan asam galat sangat baik untuk saluran pencernaan dan terdapat antioksidan seperti vitamin C dan E. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2014), tentang perbedaan kadar malondialdehid darah sebelum dan sesudah pemberian jus mangga (Mangifera indica) pada perokok di sekeloa Bandung menunjukan bahwa asap rokok dapat menyebabkan berbagai macam penykit salah satunya peningkatan radikal bebas, buah mangga terdapat antioksidan yang dapat menurunkan radikal bebas. Menurut Priyanto (Kusumawati, 2014), radikal bebas yang tinggi dan antioksidan yang rendah akan meningkatkan kadar malondialdehid (peroksidasi lemak tak jenuh) darah dalam tubuh. Hasil penelitian menunjukan sebelum pemberian jus mangga pada perokok kadar malondialdehid tinggi yaitu 923,309, sedangkan sesudah pemberian jus mangga pada perokok di Sekeloa Bandung tetap dalam kadar malondialdehid tinggi tetapi mengalami penurunan yaitu 839,973.

e. Persea americanaMill.

Gambar 5. Persea americana Mill.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Laurales Family : Lauraceae Genus : Persea

Species : Persea americana Mill. Deskripsi Tanaman

Persea americana Mill. di Indonesia biasa disebut dengan pohon alpukat atau di daerah Jawa biasa disebut juga pohon alpokat dengan ke khasan tanaman ini mempunyai bentuk buah bulat lonjong. Persea americana Mill. mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur terbalik, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun tersebar. Tipe perakaran tanaman ini tunggang, pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat perakaran berkayu dan permukaan kasar. Tipe bunga tanaman ini termasuk bunga majemuk, berkelamin dua dan bentuk malai sedangkan pada bagian buah termasuk jenis buni dan berbentuk bulat lonjong. Manfaat Tanaman

Pohon alpukat yang paling banyak digemari yaitu pada bagian buahnya karena selain rasanya yang enak buah alpukat banyak juga manfaatnya seperti kaya antioksidan dan zat gizi seperti lemak sehingga banyak dijumpai pohon ini ditanam di halaman rumah maupun tepi jalan. Sebagian masyarakat memanfaatkan alpukat pada buahnya saja, sedangkan pada bagian lain seperti bijinya kurang dimanfaatkan. Penelitian tentang penentuan kandungan tanin

(14)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

795

dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat (Persea americana Mill.) yang dilakukan oleh Liberty (2010), membuktikan bahwa ekstrak biji alpukat kering memiliki kandungan antioksidan yang relatif tinggi karena kandungan tanin yang ada didalam biji alpukat sebagai antioksidan. Semakin banyak kandungan tanin maka semakin besar aktivitas antioksidannya karena tanin memiliki aktivitas penangkap radikal bebas.

f. Spondias pinnata (L.f) Kurz.

Gambar 6. Spondias pinnata (L.f) Kurz.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Family : Anacardiaceae Genus : Spondias

Species : Spondias pinnata (L.f) Kurz.

Deskripsi Tanaman

Spondias pinnata (L.f) Kurz. di Indonesia biasa disebut dengan pohon kedondong. Tanaman ini memiliki bangun daun lonjong, ujung meruncing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyirip ganjil, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun tersebar. Akarnya mempunyai tipe perakaran tunggang. Pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh tegak, sifat batang tumbuhan berkayu, dan permukaannya halus. Tipe bunga tanaman ini bunga majemuk dan bentuk malai sedangkan untuk bagian buahnya termasuk jenis buah buni dan berbentuk lonjong.

Manfaat Tanaman

Menurut Dwija (2013) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya, tentang aktivitas antituberkulosis ekstrak metanol daun kedondong hutan (Spondias pinnata (L.f) Kurz.) menyatakan bahwa daun kedondong hutan ekstrak metanolnya mampu berpotensi sebagai antituberkulosis terhadap isolat Mycobacterium tuberculosis strain multidrug resistant (MDR) dan perlakuan kombinasi ekstrak rifampisin mampu meningkatkan aktivitas antituberkulosis.

g. Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook.

Gambar 7. Roystonea regia(H. B. K) O. F. Cook.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Liliopsida Ordo : Arecales Family : Arecaceae

(15)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

796

Genus : Roystonea Species : Roystonea regia

(H. B. K) O. F. Cook.

Deskripsi Tanaman

Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. biasa disebut dengan pohon palem raja. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun sejajar, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun roset batang. Sifat perakaran tanaman ini serabut, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu (tidak memiliki kambium sejati), dan permukaan batang memperlihatkan berkas-berkas daun (Ortostik). Pohon palem raja termasuk mempunyai bunga berumah satu, jenis buah batu dan bentuknya bulat.

Manfaat Tanaman

Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. mempunyai manfaat sebagai tanaman hias dari family Araceceae (Palmae). Pohon palem bersifat kosmopolitan keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah subur dan gersang (Ariana, 2011). Oleh karena itu, palem raja juga cocok ditanam dimana saja karena batangnya yang kokoh dan daun yang berwarna hijau segar biasanya tanaman ini ditanam di luar rumah yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan.

h. Crysophyllum cainito L.

Gambar 8. Crysophyllum cainito L.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Ebenales Family : Sapotaceae Genus : Crysophyllum

Species : Crysophyllum cainito L. Deskripsi Tanaman

Crysophyllum cainito L. biasa di Indonesia dikenal dengan pohon sawo duren dan di daerah jawa dikenal juga dengan pohon sawo beludru. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur terbalik, ujung daun tumpul, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna bagian atas berwarna hijau tua bagian bawah coklat, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk silindris, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Crysophyllum cainito L. termasuk mempunyai bunga bunga majemuk, bunga berkelamin dua, jenis buah buni, dan bentuknya bulat.

(16)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

797 Manfaat Tanaman

Pohon sawo duren (Crysophyllum cainito L.) di Indonesia sudah mulai banyak ditanam penghijauan tepi jalan maupun komplek perkantoran hingga kampus seperti yang terdapat pada kampus UAD. Buah dari pohon ini mempunyai banyak manfaat beberapa riset sebelumnya menurut Handayani (Pratiwi, 2012), menunjukan bahwa buah sawo ini memberikan manfaat bagi kesehatan manusia antara lain menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan menyembuhkan penyakit magh. Komposisi dari buah sawo duren mengandung air sebesar 78,4-85,7 gram, kalori berfungsi sebagai sumber tenaga, karbohidrat sebesar 14,65 gram yang di dalamnya terdapat glukosa dan fruktosa yang berfungsi sebagai sumber tenaga juga, selain itu buah ini juga mangandung kalsium dan phosphor yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan tulang dan gigi (Pratiwi, 2012).

i. Manilkara kauki (L) Dubard

Gambar 9. Manilkara kauki (L) Dubard

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Ebenales Family : Sapotaceae Genus : Manilkara

Species : Manilkara kauki (L) Dubard

Deskripsi Tanaman

Manilkara kauki (L) Dubard biasa di Indonesia dikenal dengan pohon sawo kecik dan di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon sawo jawa. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur sungsang (obovatus), ujung daun tumpul, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna bagian atas berwarna hijau tua bagian bawah coklat, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Manilkara kauki (L) Dubard termasuk mempunyai bunga majemuk, bunga berkelamin dua, jenis buah buni, dan bentuknya bulat.

Manfaat Tanaman

Manilkara kauki (L) Dubard yang biasa dikenal dengan sawo kecik mempunyai manfaat tidak jauh beda dengan jenis sawo lainnya yaitu tanaman peneduh tepi jalan atau tanaman hias. Buah sawo kecik berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan jenis sawo lainnya, rasa dari buah ini tidak terlalu manis bahkan terkadang rasa sawonya sedikit sepet meskipun

(17)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

798

warnanya sudah berubah merah, namun demikian buah ini sudah ada yang memanfaatkannya untuk dijadikannya produk berupa sirup yang berkhasiat mencegah diare dan diabetes oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman dalam program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) (Nugraha, 2011). Selain buahnya, batang sawo kecik juga dapat dimanfaatkan digunakan untuk membuat patung, ukiran dan tiang penyangga yang nilai jualnya mahal.

j. Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.

Gambar 10. Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Magnoliidae Family : Annonaceae Genus : Polyalthia

Species : Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.

Deskripsi Tanaman

Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait. biasa di Indonesia dikenal dengan pohon Glodogan tiang. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin mengkilat, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk mempunyai bunga majemuk, jenis buah buni, dan bentuknya bulat.

Manfaat Tanaman

Jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman penghijauan tepi jalan salah satunya adalah glodogan tiang (Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.). Pohon glodogan tiang selain untuk pohon peneduh, pohon ini juga dapat sebagai tanaman pagar dan penghias taman karena jenis tanaman ini dapat berukuran besar maka akan cocok jika ditanam sebagai peneduh di luar. Menurut Saputra (Rachmawati, 2006), tanaman glodogan berpotensi sebagai penyerap atau pereduksi pencemaran di udara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Solihin (2014) tentang morfologi daun, kadar klorofil, dan stomata glodogan (Polyalthia longifolia) pada daerah dengan tingkat paparan emisi kendaraan yang berbeda di Yogyakarta menyatakan bahwa daun berperan sebagai akumulator zat pencemar yang terdapat di udara sehingga menyebabkan akumulasi emisi kendaraan didalam jaringan daun. Ciri-ciri daun glodogan yang dengan tingkat emisi kendaraan yang tinggi memliki warna daun menguning, terdapat bercak coklat, dan lubang kecil diantara tulang daun serta semakin tinggi tingkat emisi kendaraan maka

(18)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

799

rata-rata kandungan kadar klorofil semakin rendah (Solihin, 2014). k. Thuja orientalis L.

Gambar 11. Thuja orientalis L.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Gymnospermae Class : Pinopsida Ordo : Pinales Family : Cupresaceae Genus : Thuja

Species : Thuja orientalis L. Deskripsi Tanaman

Thuja orientalis L. di Indonesia dikenal dengan nama pohon cemara kipas. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk jarum, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun bentuk jala, permukaan daun berbulu kasar, warna hijau tua, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasap. Tanaman ini termasuk mempunyai bunga berumah satu, bunga tunggal, jenis buah buni, dan bentuknya bulat pipih.

Manfaat Tanaman

Pohon cemara kipas (Thuja orientalis L.) ini merupakan salah satu pohon yang baik untuk ditanam secara formal baik individual maupun kelompok dan juga pohon ini cocok ditanam di halaman rumah dan taman-taman. Menurut Sugiarso (1997), bagian dari pohon cemara kipas seperti daun dan akar juga mengandung saponin dan polifenol, sedangkan akar dan buahnya mengandung flavonoida dan tanin. Sehingga di masyarakat sekitar daun pohon ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional yaitu untuk obat batuk, demam, dan diare karena terdapat kandungan polifenol di dalam daun tersebut.

l. Michelia alba DC.

Gambar 12. Michelia alba DC.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Magnoliales Family : Magnoliaceae Genus : Michelia

Species : Michelia alba DC. Deskripsi Tanaman

Michelia alba DC. di Indonesia dikenal dengan nama pohon cempaka putih. Tanaman ini di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon kantil yang

(19)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

800

mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur bentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga tunggal, jenis buah sejati ganda, dan bentuknya bulat telur.

Manfaat Tanaman

Pohon cempaka putih (Michelia alba DC.) tergolong dalam family Magnoliaceae, pohon ini banyak ditanam di halaman rumah dan pada saat ini banyak dimanfaatkan sebagi pohon tepi jalan. Bagian tanaman dari pohon ini seperti bunga, batang, dan daunnya mengandung alkaloid, mikelarbina, dan liriodenina yang mempunyai khasiat dan bersifat diuretik sehingga dapat memecah batu ginjal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bawa (2011), tentang aktivitas antioksidan dan antijamur senyawa atsiri bunga cempaka putih (Michelia alba) bahwa bunga cempaka putih juga memiliki aktivitas antioksidan yang besar yaitu 79,14% karena bunga ini mengandung 0,2 % minyak atsiri yang terdiri dari alkaloid, flavonoid, dan saponin.

m. Peronema canescens Jack.

Gambar 13. Peronema canescens Jack.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Family : Verbenaceae Genus : Peronema

Species : Peronema canescens Jack.

Deskripsi Tanaman

Peronema canescens Jack. di Indonesia biasa dikenal dengan pohon sungkai. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Pohon sungkai mempunyai sifat perakaran tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga bentuk malai, jenis buah kering, dan bentuknya bulat.

Manfaat Tanaman

Pohon sungkai (Peronema canescens Jack.) dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan, pohon peneduh seperti di kawasan industri, pemukiman, dan perkantoran serta pohon sungkai akhir-akhir ini di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai salah satu tanaman obat. Menurut Hermida (Ningsih, 2014), pada bagian daun pohon sungkai sebagian masyarakat di Sumatera Selatan dan Lampung memanfaatkannya sebagai antiplasmodium dan obat

(20)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

801

demam. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwandi (Ningsih, 2014) ekstrak etanol daun sungkai memiliki aktivitas peghambatan pertumbuhan Plasmodium berghei yang diuji cobakan pada mencit jantan dan terbukti daun sungkai mempunyai sifat antiparasitik.

n. Swietenia mahagoni Jacq.

Gambar 14. Swietenia mahagoni Jacq

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Family : Meliaceae Genus : Swietenia

Species : Swietenia mahagoni Jacq.

Deskripsi Tanaman

Swietenia mahagoni Jacq. di Indonesia dikenal dengan nama pohon mahoni. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, jenis buah kotak, dan bentuknya bulat telur berlekuk lima. Manfaat Tanaman

Pohon mahoni sebagai salah satu pohon peneduh, pohon mahoni mempunyai kemampuan sebagai media penyerapan pencemaran udara khususnya Pb selain itu juga bagian yang bermanfaat yang dapat digunakan dari tanaman tersebut adalah bijinya. Menurut Hariana (Raja, 2008), biji mahoni mengandung saponin, flavonoid, dan alkaloid sehingga mempunyai efek farmakologis antipiretik antijamur, menurukan hipertensi, kurang napsu makan, rematik, demam, masuk angin, eksim, dan diabetes militus. Penelitian yang dilakukan oleh Raja (2008) menguji tentang uji efek ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih, penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol biji mahoni memberikan efek menurunkan kadar gula darah dengan uji toleransi glukosa. o. Muntingia calabura L.

Gambar 15. Muntingia calabura L.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Malvales

(21)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

802

Family : Tiliaceae Genus : Muntingia

Species : Muntingia calabura L. Deskripsi Tanaman

Muntingia calabura L. di Indonesia dikenal dengan nama pohon kersen. Tanaman ini di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon talok yang mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur bentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal berlekuk, tepi bergerigi, pertulangan daun menyirip, permukaan daun berbulu, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang berbulu halus. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, jenis buah buni dan bentuknya bulat.

Manfaat Tanaman

Kersen dengan nama ilmiah Muntingia calabura L. merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat sebagai salah satu sumber makanan karna buahnya yang manis dan bagian pohon kersen lainnya juga memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti daun kersen. Daun kersen mengandung senyawa flavonoid yang merupakan senyawa obat dapat digunakan sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri. Dapat dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012), untuk mengetahui daya antimikroba ekstrak daun kersen terhadap bakteri yang diujikan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isolasi daun kersen menggunakan ekstrak etanol dan methanol memiliki senyawa flavonoid yang terdiri dari jenis senyawa auron, flavonol, dan flavon sehingga mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri E. coli, P. aeruginosa, S. aureus, B. subtilis dengan konsentrasi tinggi memiliki daya hambat yang besar juga (Arum, 2012).

p. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.

Gambar 16. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.

Klasifikasi

ingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Liliopsida Ordo : Poales Family : Poaceae Genus : Arundinaria

Species : Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. Deskripsi Tanaman

Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.di Indonesia dikenal dengan nama bambu jepang. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun

(22)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

803

sejajar, permukaan daun kasap, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini serabut, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak beruas berbuku, sifat batang berkayu dan permukaan batang halus. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, bentuk malai.

Manfaat Tanaman

Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. adalah jenis bambu bukan asli Indonesia karena jenis ini tumbuh di Jepang Utara sehingga di Indonesia dikenal sebagai bambu Jepang (Setiadi, 2009). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Werdiningsih (2007) tentang kajian penggunaan tanaman sebagai alternatif pagar rumah, tanaman jenis bambu jepang ini sering digunakan sebagai pembatas area taman dengan jalan umum. Pada tanaman ini daunnya yang kecil-kecil dan rapat serta pertumbuhannya bermanfaat mampu menghalau debu dan meredam suara. Oleh karena itu, bambu jepang (Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.) sebagai jenis bambu hias yang dapat dijadikan pagar tanaman.

q. Artocarpus integra Merr.

Gambar 17. Artocarpus integra Merr.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Urticales Family : Moraceae Genus : Artocarpus

Species : Artocarpus integra Merr. Deskripsi Tanaman

Artocarpus integra Merr.di Indonesia dikenal dengan nama pohon nangka. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun jorong, ujung daun meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin mengkilat, warna hijau tua, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, bentuk bulir, berkelamin dua, jenis buah semu majemuk dan bentuknya lonjong.

Manfaat Tanaman

Pohon nangka (Artocarpus integra Merr.) dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan maupun pohon peneduh. Pohon ini memiliki buah yang cukup terkenal di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Heyne (Swantara, 2014), tentang bagian buah nangka yang umumnya dikonsumsi adalah nangka muda untuk disayur yang mengandung albuminoid dan karbohidat, nangka matang yang biasanya dimakan segar dan diolah untuk berbagai macam makanan, dan biji buah nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik. Bagian dari batang kayu pohon nangka juga dapat bermanfaat, kandungan kimia dalam

(23)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

804

kayunya adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tannin. Selain itu, dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid bioaktivitasnya terbukti sebagai anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi (Swantara, 2014)).

Kesesuaian Letak Penanaman Pohon Terhadap Lingkungan Peruntukannya

Kenyamanan lingkungan mempengaruhi kesesuian jenis pohon yang ada di suatu lokasi. Kenyamanan lingkungan akan tercipta apabila tersedianya kawasan hijau. Selain sebagai sumber oksigen, juga memiliki peranan fungsi jasa-bio-eko-hidrologis. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, jenis-jenis pohon yang akan dikembangkan harus dipilih, diseleksi, dan ditetapkan sebagai jenis potensial pada suatu kawasan tertentu (Samsoedin, 2010: 4-5).

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa di Kampus 1 UAD terdapat 2 lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall dan parkiran tengah. Area depan hall ditanami 3 pohon ketapang dengan luas tajuk yang paling besar yaitu pada ketapang 3 sebesar 93.76 m, dengan diameter tajuk 11 m. Area parkiran tengah yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu pohon ketapang sebesar 11.49 m dengan luas tajuk sebesar 103.64 m. terbesar kedua setelah itu adalah biola cantik 2 dengan diameter tajuk 8.75 dan luas tajuk sebesar 60.10 m. Sedangkan sisanya masih banyak terdapat pohon lain seperti palem, glodongan, kantil, dan pohon cemara. Rata-rata diameter tajuk kisaran 5.77-0.60 m dan memiliki luas tajuk sekitar 26.13-0.28 m.

Dari keseluruhan jenis pohon yang tumbuh di Kampus 1 UAD, pohon yang paling luas tajuknya adalah pohon ketapang, kemudian disusul oleh pohon biola cantik 2 yang tumbuh di area parkiran tengah. Pohon yang memiliki tajuk yang paling kecil yaitu pohon glodogan 13 dengan diameter tajuk 0.60 m dan memiliki luas tajuk 0.28 m. Pohon ini tumbuh di area parkiran tengah pula. Pohon glodogan yang ada di Kampus 1 memiliki jarak penanaman yang rapat sehingga pada beberapa glodogan kondisinya sangat kecil, daunnya hampir 90% mengalami keguguran.Meskipun demikian pohon glodogan memiliki kesesuaian tata letak terhadap fungsinya, dalam hal ini yaitu sebagai peneduh.Selain itu, pohon glodogan ini juga sering digunakan sebagai penghias.Pohon ini memiliki tajuk yang kecil dengan percabangan semakin ke atas semakin mengecil menyerupai pyramid.Secara keseluruhan pohon yang tumbuh di area parkiran tengah Kampus 1 UAD memiliki kesesuaian tata letak, kecuali pada cemara 1 dan cemara 2.Hal ini terjadi karena keberadaan pohon cemara di area parkir tengah tersebut tidak memberikan kesan estetik maupun kerindangan.

Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 2 UAD terdapat 2 lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall dan parkiran tengah. Area depan hall ditanami 3 jenis pohon, yaitu palem kuning, ketepeng, dan biola cantik. Dari keempat pohon yang ditemukan tersebut yang memiliki luas tajuk yang paling besar yaitu pada ketapang 2 sebesar 33.99 m, dengan diameter tajuk 6.58 m. Selanjutnya area parkiran tengah yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu biola cantik 2 sebesar 10.07 m dengan luas tajuk sebesar 79.60 m. Pohon ketepeng dan biola memiliki tajuk yang melebar sehingga menciptakan suasana yang teduh/rindang. Meskipun demikian, dari seluruh pohon yang dijumpai di Kampus 2 UAD yang memiliki tajuk yang paling lebar

(24)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

805

adalah pohon biola cantik 2 yang berada di parkiran tengah. Sedangkan pohon yang memiliki lebar tajuk paling kecil dijumpai pada biola cantik yang tumbuh di area depan hall. Meskipun dengan tajuk yang kecil pohon biola cantik tersebut memiliki kesesuaian letak peruntukkan.

Secara keseluruhan dari pohon yang dijumpai di Kampus 2 UAD tersebut memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada palem kuning.Meskipun demikian, pohon yang tumbuh di area Kampus 2 UAD termasuk kategori kurang banyak, karena lahan terbatas.Kondisi tersebut disiasati dengan menanam tanaman ke dalam pot atau pot gantung sehingga suasana yang ditimbulkan lebih sejuk dari sebelumnya.

Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 3 UAD terdapat 4 lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall, green hall, parkiran tengah, dan parkiran belakang. Area depan hall terdapat 4 pohon sawo bludru. Dari keempat pohon tersebut yang memiliki luas tajuk paling besar yaitu sawo bludru 4 sebesar 33.68 m, dengan diameter tajuk 6.55 m. Area Green Hall terdapat 14 pohon palem raja, dengan diameter terlebar terdapat pada palem raja 6 yaitu 5.07 m, dengan luas tajuk mencapai 20.18 m. Selanjutnya area parkiran tengah terdapat 2 pohon ketepeng dengan diameter ketepeng terlebar pada ketepeng 2 yaitu sebesar 4.60 m dengan luas tajuk 16.61 m. Sedangkan area parkiran belakang memiliki pohon yang bervariasi jenisnya antara lain, pohon kelengkeng, nangka, mangga, alpukat lonjong, alpukan bulat, dan kedondong. Dari keenam pohon tersebut yang memiliki diameter tajuk paling lebar adalah pohon nangka sebesar 12.45 m dengan luas tajuk mencapai 121.98 m. Pohon sawo bludru, ketepeng, dan nangka memiliki tajuk yang besar dan rimbun, sehingga dapat memberi keteduhan yang ada di bawahnya.

Di Kampus 3 UAD, dari keseluruhan pohon yang ditemukan yang memiliki tajuk yang paling besar adalah pohon nangka, kemudian, disusul oleh pohon mangga dan alpukat lonjong. Ketiga jenis pohon tersebut berada di area parkiran belakang.Hal ini mengindikasikan bahwa habitat mereka cocok, cukup terkena sinar matahari, jarak tumbuhnya sesuai, serta memperoleh nutrisi yang cukup sehingga pohon terlihat subur dan rimbun. Sedangkan pohon yang memiliki luas tajuk paling kecil adalah palem raja 14 dengan diameter tajuk 1.58 m, luas tajuk 1.96 m, dan tumbuh di area Green Hall. Pohon palem di Kampus 3 UAD lebih cocok dijadikan sebagai penghias, karena perawakan tubuhnya yang berbatang tunggal, dan memiliki daun yang sejajar.Namun keberadaan pohon palem yang terdapat di green hall Kampus 3 UAD kurang sesuai jika dijadikan sebagai peneduh.Hal ini karena sering kali pohon palem menjatuhkan pelepahnya jika sudah kering, sehingga sedikit membahayakan kendaraan di bawahnya.

Kebanyakan pohon yang tumbuh di Kampus 3 UAD merupakan jenis pohon yang berbuah.Keberadaan pohon tersebut sebagian besar dijadikan sebagai peneduh, karena memiliki tajuk yang besar.Selain itu, pula memberikan banyak manfaat terutama jika sudah berbuah maka dapat dikonsumsi buahnya.Secara keseluruhan dari pohon yang ditemukan di area Kampus 3 UAD memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada pohon kelengkeng, alpukat bulat, dan kedondong.Dalam hal ini alpukat bulat sudah dalam kondisi ditebang, sedangkan kelengkeng dan kedondong dianggap tidak memberikan pengaruh yang signifikan.Hal ini terjadi karena keduanya berada pada lokasi

(25)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

806

tumbuh yang kurang strategis, kurang leluasa, sedikit bahkan tidak mendapatkan cahaya matahari, serta diapit oleh bangunan sehingga wajar apabila pertumbuhannya terhambat.

Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 5 UAD terdapat 2 lokasi yang ditanami pohon, yaitu area pos satpam, parkiran tengah, dan halaman belakang. Area pos satpam terdapat 2 jenis pohon, yaitu cemara dan palem raja. Dari keduanya, pohon yang memiliki diameter paling lebar adalah pohon palem raja sebesar 2.45 m, dengan luas tajuk 4.71 m. Selanjutnya pada area parkiran tengah terdapat 5 jenis pohon, antara lain pohon nangka, mangga, biola cantik, sawo kecik, dan ketepeng. Pohon yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu ketepeng 1 sebesar 11.30 m dengan luas tajuk sebesar 100.24 m. Area halaman belakang terdapat 3 jenis pohon, yaitu pohon kersen, mahoni, dan pohon mangga. Dari ketiga pohon tersebut yang memiliki diameter tajuk paling lebar terdapat pada pohon kersen 1 sebesar 5.60 m, dengan luas tajuk 32.15 m.

Secara keseluruhan pohon yang memiliki tajuk paling luas adalah ketepeng yang tumbuh di parkiran tengah.Sedangkan pohon yang luas tajuknya paling kecil yaitu pohon sawo kecik 2 yang tumbuh di parkiran tengah dengan diameter tajuk 1.27 m dan luas tajuk 2.39.Meskipun demikian, sawo kecik memiliki kesesuaian letak penanaman.Keseluruhan pohon yang tumbuh di Kampus 5 UAD memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada pohon cemara, palem raja, dan pohon nangka.

Berdasarkan hasil pengamatan kesesuaian jenis pohon terhadap peruntukannya di Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD dapat diketahui bahwa semakin besar diameter pohon, maka semakin besar pula luas tajuknya.Dari keseluruhan jenis pohon yang ditemukan di Kampus UAD tersebut pohon yang memiliki tajuk yang paling luas adalah pohon ketepeng.Karakteristik dari pohon ketepeng yaitu memiliki cabang yang bertingkat dan melebar dengan daun-daun yang rimbun, sehingga mampu memberi kerindangan.Sesuai pendapat Alamendah (2011), bahwa pohon ketapang sering ditemukan ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh.Hal ini sangat cocok karena bentuk tajuk yang lebar, rantingnya yang besar, dan pertumbuhannya cepat.Habitat pohon ketapang yang disukai untuk bisa tumbuh dengn baik yaitu daerah dataran rendah termasuk daerah pantai hingga ketinggian 500 meter dpl.Pohon ini menggugurkan daunnya setahun hingga dua kali sehingga mampu menghadapi bulan-bulan yang kering (Alamendah, 2011).

Pohon terluas tajuknya setelah ketepeng adalah pohon biola cantik.Pohon ini memiliki tajuk yang cukup besar sehingga terlihat sangat rimbun dan dapat digunakan sebagai peneduh.Daunnya yang lebat juga mampu memberikan kesejukan tersendiri bagi organisme di bawahnya, termasuk manusia.Hal ini karena gas Oksigen (O2) yang dihasilkan semakin banyak.Dikatakan biola cantik karena pohon ini terlihat indah dan cantik.Keberadaan tajuk pohon sangat erat kaitannya dengan keberadaan dengan penyediaan RTH (ruang terbuka hijau).Penyediaan ruang terbuka ialah persentasi perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.Penyedian RTH pada kawasan perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha adalah sebagai berikut.

(26)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

807

2. Perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha dengan KDB di atas 70 %, memiliki minimal 2 (dua) pohon kecil atau sedang yang ditanam pada lahan atau pada pot berdiameter diatas 60 cm.

3. Persyaratan penanaman pohon pada perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha dengan KDB dibawah 70% berlaku persyaratan pada RTH pekarangan rumah, dan ditanam pada area luar KDB yang telaah ditentukan (Anonim, 2014).

Kampus UAD memiliki halaman yang cukup sempit sehingga ruang terbuka yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dijadikan sebagai RTH.Untuk memaksimalkan konsep RTH maka UAD banyak memberdayakan dengan menanam tanaman di pot maupun media tanam gantung. Tidak hanya itu, lahan terbuka yang dimiliki UAD diberdayakan dengan ditanami pohon, baik sebagai peneduh penghias, maupun sebagai taman baca.Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang mencapai tinggi sekurang-kurangnya 6 meter pada saat dewasa di lokasi tertentu (tidak selalu) memiliki batang tunggal. Tumbuhan berkayu sendiri mempunyai ciri-ciri: 1) tumbuhan bersalur (vascular plant) yaitu memiliki jaringan pengangkut khusus, yaitu terdiri atas xilem (kayu) dan floem (kulit); 2) tumbuhan perennial, yaitu tumbuhan yang hidupnya lebih dari dua tahun; 3) tumbuhan berkayu memiliki batang yang hidup dari tahun ke tahun; 4) tumbuhan berkayu tertentu, termasuk semua kayu perdagangan (Yunianti dan Muin, 2009).

Dalam rangka mewujudkan lingkungan kampus yang ramah lingkungan bukanlah hal yang sederhana. Selain rindang, teduh, dan nyaman, pepohonan juga dapat meningkatkan daya dukung air tanah melalui proses infiltrasi. Atas dasar itulah perlunya spesifikasi jenis-jenis pohon yang dinilai tepat dan mampu menjamin kelestarian tanpa mengurangi prinsip-prinsip tatanan lansekap lingkungan. Beberapa persyaratan jenis-jenis pohon menurut Samsoedin (2010: 33) yaitu:

1. Pohon berperawakan sedang, mampu tumbuh pada tanah yang padat, kurang subur, dan tidak memerlukan perawatan khusus.

2. Sistem perakarannya dalam, tidak berbanir, serta tidak memiliki sistem perakaran datar dipermukaan tanah.

3. Pohon memiliki dahan (cabang) dan ranting tidak mudah patah, serta membentuk tajuk yang mampu menaungi lingkungan dibawahnya.

4. Pohon berbunga indah sepanjang tahun, tetapi tidak menggugurkan daunnya sepanjang masa, dan mampu menghasilkan buah, sehingga memberikan manfaat.

5. Pohon mampu tumbuh di bawah naungan ringan, atau memiliki porsi sebagai tatanan komunitas strata tajuk (pelapis) kedua.

6. Pohon menghasilkan oksigen tinggi. 7. Pohon tidak mengeluarkan zat alelopati.

8. Pohon memiliki umur panjang lebih dari 70 tahun, dengan tipe perawakan pohon yang tidak banyak berubah, serta tahan terhadap hama dan penyakit.

Penanaman tumbuhan dengan mempertimbangkan aspek arsitektural akan lebih meningkatkan fungsi RTH. Penggolongan tanaman berdasarkan aspek arsitektural berarti tanaman itu fungsinya lebih ditingkatkan dalam konsep pembentukan ruang luar/space. Membentuk space berarti mengolah tanaman sebagai pembatas maupun pengisi space, fungsi tanaman dalam pembentuk dan pengisi ruang menurut Ardiansyah (2013) meliputi:

(27)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

808

1. Tanaman pelantai (Ground cover), merupakan tanaman yang membentuk kesan lantai. Contohnya rerumputan, lumut, portulaka dan kacang hias.

2. Tanaman pedinding, pembatas, dan pengarah, merupakan tanaman yang membentuk kesan dinding.

3. Tanaman pengatap atau peneduh, merupakan tanaman yang mempunyai percabangan melebar kesamping dan dapat memberikan keteduhan dan menahan silau cahaya matahari. Contohnya bougenvile dan stefanot.

4. Tanaman sebagai ornamen dan pengisi ruang, tanaman yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun dan kulit batang atau dahan, serta bertajuk indah.

Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 penataan ruang pasal 29 ayat 2, ruang terbuka hijau yang ideal paling sedikit 30% dari luas wilayah kota. Pembinaan ruang terbuka hijau harus mengikuti stuktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.Manfaat RTH dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu manfaat langsung dan tidak langsung.Manfaat langsung yang bisa diperoleh diantaranya mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik, keinginan.Manfaat tidak langsung seperti untuk perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati (Adiastari, 2010).Keberhasilan pembangunan RTH dapat dilakukan dengan cara pemilihan tanaman yang sesuai dan mempertimbangkan tujuan penanaman dan dapat menanggulangi masalah lingkungan yang muncul. Aspek holtikultural dan desain estetika menjadi hal yang sangat penting dalam pemilihan jenis tanaman untuk RTH (Anonim, 2014).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Analisis Potensi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat 17 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan, antara lain: Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack.

2. Manfaat dari bagian-bagian tanaman yang tumbuhan di wilayah UAD, antara lain: a) Terminalia catappa L. dimanfaatkan sebagai peneduh, buahnya dapat dibunakan sebagai antidiabetes. b) Ficus lyrata Warb., digunakan sebagai pohon peneduh dan tepi jalan, buahnya digunakan sebagai pakan unggas. c) Euphoria longana Lamk. digunakan sebagai pohon peneduh, kulit dan bijinya sebagai penyembuhan luka pasca pencabutan gigi. d) Mangifera indica L. digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya untuk memperlancar saluran pencernaan dan antioksidan. e) Persea americanaL. digunakan sebagai pohon tepi jalan, bijinya sebagai antioksidan. f) Spondias pinnata (L.f) Kurz.daunnya dapatdigunakan sebagai antituberkulosis.g) Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. digunakan sebagai tanaman hias. h) Crysophyllum cainito L.

(28)

Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

809

digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya dapat dibunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, maag, menjaga kesehatan tulang, dan gigi. i) Manilkara kauki (L) Dubard. digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya untuk obat diare dan diabetes, sedangkan buah, sedangkan batangnya digunakan untuk membuat patung, ukiran, dan tiang penyangga. j) Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.digunakan sebagai pohon tepi jalan, tanaman pagar, dan penghias taman. Daunnya digunakan sebagai kumulator zat pencemar di udara. k) Thuja orientalis L. digunakan sebagai tanaman hias, daunnya dimanfaatkan sebagai obat batuk, demam, dan diare. l) Michelia albaDC. digunakan sebagai pohon tepi jalan, bunganya digunakan sebagai antioksidan, bunga, batang, daunnya dapat digunakan sebagai dieuretik memecah batu ginjal. m) Peronema canescens Jack. digunakan sebagai pohon tepi jalan, daunnya digunakan sebagai antiplasmodium dan obat demam. n) Swietenia mahagoni Jacq. digunakan sebagai pohon peneduh, bijinya digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. o) Muntingia calabura L. daunnya digunakan sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri. p) Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. digunakan sebagai tanaman hias dapat dijadikan pagar tanaman.q)Artocarpus integra Merr.bijinyadapat digunakan sebagai pohon tepi jalan dan peneduh, obat batuk, tonik. Kulit batang kayunya dapat digunakan sebagai anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi.

3. Secara keseluruhan pohon di Kampus UAD memiliki kesesuaian letak tanam terhadap lingkungan peruntukan. Hanya beberapa pohon yang dijumpai tidak sesuai letak penanaman, seperti pada pohon cemara 1 dan cemara 2 di parkiran Kampus 1, pohon palem kuning di depan hall Kampus 2, pohon kelengkeng dan kedondong di parkiran belakang Kampus 3, pohon cemara, palem raja, dan pohon nangka di Kampus 5. DAFTAR PUSTAKA

Adiastari, Ratri, Rahmat Boedi Santoso dan Susi Agustina Wilujeng. 2010. Kajian Mengenai Kemampuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Menyerap Eisi Karbon di Kota Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Alamendah. 2011. ―Pohon Ketapang‖.

http://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapang-atau-terminalia-catappa/. Diakses tanggal 21 Agustus 2014.

Anonim. 2014. ―Analisis Vegetasi Ruang Terbuka Hijau‖. http://teknik.ums.ac.id/kuliah/ruhiko/file/A5-PDF-FINAL%20buku%20teks

%20ruhiko%20DIM/Fin%20A5bab%208%20vegetasi%202ars25%20sept.pdf. Diakses tanggal 10 Maret 2014.

Ardiansyah, Adi. 2013. ―Public Space ditinjau dari Fungsi Ekologi dan Estetis‖. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/ADI_A RDIANSYAH/artikel/Taman_Cibeunying_sebagai_Public_Space.pdf Diakses Tanggal 11 Maret 2014.

Ariana. 2011. ―Budidaya Pertanian‖. http://warintek.bantulkab.go.id/web .php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=188. Diakses tanggal 17 Agustus 2014. Arum,YP., Supartono dan Sudarmin. 2012. Isolasi daun uji Daya Antimikroba Ekstrak

Daun Kersen (Muntingia calabura). Jurnal MIPA 35 (2): 165-174 (2012). FMIPA UNNES.

Gambar

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Daun Pada Pohon yang Terdapatdi Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD  No
Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Akar dan Batang Pada Pohon yang Terdapat Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD
Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Bunga dan Buah Pada Pohon yang Ada Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD
Gambar 1. Terminalia catappa L.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa bentuk perjanjian kerjasama yang ditawarkan Perseroan Terbatas Pertamina yaitu Stasiun Pengisian

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti adalah apakah pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan,

Salah satu upaya pengembangan pariwisata Kabupaten Cilacap yang dilakukan oleh bidang pengembangan objek wisata adalah program destinasi pengembangan sebagai kebijakan

Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pola pembelajaran dan karakter pendidikan gender profetik Pesantren Aswaja Pasuruan yang mereka

Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa dan Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,

2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01. 3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic. 4)

Sistem disimulasikan pada kondisi setelah adanya filter aktif seri untuk mengurangi harmonisa, dengan pemodelan sistem dalam tugas akhir dapat diamati pada

Sehingga menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah