• Tidak ada hasil yang ditemukan

modul+praktikum+PLC+%28zelio%29fix1.unlocked

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "modul+praktikum+PLC+%28zelio%29fix1.unlocked"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENDAHULUAN

A. UMUM

Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu :

- Pembinaan hidup bermasyarakat

- Pembinaan sikap ilmiah

- Pembinaan sikap kepemimpinan

- Pembinaan keahlian

Maka tugas dari Laboratorium Fakultas Teknik UNISKA antara lain :

- Memperkuat konsep

- Melengkapi kuliah

- Melatih keterampilan / penerapan teori

Dengan demikian praktikum PLC adalah melatih keterampilan dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh dari mata kuliah PLC.

Disamping itu praktikum PLC dapat mengasah kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan PLC sebagai salah satu peralatan pengontrol otomatis yang saat ini banyak digunakan dalam bidang industri. Kesungguhan dan ketertiban dalam melakukan praktikum merupakan prasyarat utama untuk mencapai keberhasilan praktikum anda. Oleh karena itu, selama anda melaksanakan praktikum di laboratorium Elektronika ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan :

1. Selama praktikum, praktikan dibimbing oleh asisten dan untuk itu praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu tentang percobaan yang akan dilakukan seperti yang ada pada “BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM” bersama rekan praktikumnya.

2. Sebelum melaksanakan praktikum, periksalah semua peralatan yang akan digunakan dan pinjamlah peralatan yang belum ada.

3. Dalam melaksanakan praktikum perlu diperhatikan penggunaan waktu yang ada, karena waktu pelaksanaan Praktikum PLC adalah “3 jam”.

Rincian penggunaan adalah seperti berikut :

- Persiapan :

Untuk persiapan, praktikan diberi waktu 30 menit dan pada saat persiapan tugas praktikan adalah : menyerahkan tugas pendahuluan dan meminjam peralatan yang belum ada.

- Melakukan Percobaan :

Dalam melakukan percobaan praktikan diberi waktu ± 120 menit dan sisanya (30 menit) digunakan untuk mencata hasil praktikum dalam lembar Laporan Sementara.

4. Tugas pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai kepada asistenya masing-masing.

(3)

B. TATA TERTIB

Tata tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama melakukan praktikum PLC adalah : 1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.

2. Praktikan baru diperkenankan masuk Laboratorium setelah percobaan yang akan dilaksanakan dinyatakan SIAP oleh asisten.

3. Sebelum melakukan praktikum, semua perlengkapan kecuali buku petunjuk praktikum, alat tulis dan peralatan penunjang harus diletakkan di tempat yang telah ditentukan.

4. Setiap praktikan harus melakukan percobaan dengan rekan praktikum yang telah ditentukan. 5. Selama mengikuti praktikum, praktikan harus berpakaian sopan dan tidak diperbolehkan

memakai sandal, bertopi, merokok, membuat gaduh, dan lain-lain.

6. Selama praktikum, praktikan hanya diperbolehkan menyelesaikan tugasnya pada meja yang telah disediakan (melakukan percobaan, membuat laporan sementara dan resmi).

7. Selama melakukan percobaan, semua data hasil percobaan ditulis dalam kolom-kolom tabel yang dipersiapkan terlebih dahulu. Laporan sementara dibuat rangkap n + 1 dan dilaporkan pada asisten untuk ditanda tangani. n adalah jumlah praktikan dalam satu kelompok.

8. Berdasarkan Laporan Sementara yang telah disetujui oleh asisten, setiap praktikan membuat Laporan Resmi sesuai dengan tugas yang diberikan dalam buku petunjuk, kemudian diserahkan kepada asisten masing-masing dengan dilampiri laporan sementara.

9. Jika praktikan akan meninggalkan ruang praktikum, harus melaporkan pada asisten dan demikian pula sebaliknya.

10. Praktikan yang sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, diharuskan meninggalkan ruang praktikum.

C. SANKSI

Ada beberapa sanksi yang dapat diterapkan terhadap praktikan yang melanggar peraturan tata tertib :

1. Pelanggaran tehadap :

a. Point A-5, asisten berhak melakukan pencoretan terhadap tugas yang telah dikerjakan. b. Point A-6, B-1, B-5, B-6, dan B-9 dikenakan sanksi pembatalan percobaan yang dilakukan. c. Point A-2, B-3, B-4, dan B-9 dikenakan sanksi peringatan dan apabila telah mendapatkan

peringatan 3 kali, praktikan akan dikeluarkan dan mendapat “Nilai E”.

2. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh praktikum dan diberi “Nilai E”.

(4)

3. Praktikan yang karena kelalaiannya menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat milik laboratorium harus mengganti alat tersebut. Apabila dalam waktu yang ditentukan belum mengganti, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum berikutnya.

4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak 4 kali diberi sanksi pembatalan seluruh praktikum dan diberi “Nilai E”.

(5)

PENDAHULUAN ...

ii

DAFTAR ISI ...

v

PERCOBAAN I.

PENGENALAN PLC SMART RELAY ZELIO LOGIC DAN

APLIKASI ZELIO SOFT 2 ...

1

PERCOBAAN II.

INPUT/OUTPUT DAN INTERNAL MEMORI SMART RELAY ZELIO LOGIC .... 12

PERCOBAAN III.

COUNTER DAN COUNTER COMPARATOR ... 20

(6)

PERCOBAAN I

PENGENALAN PLC

SMART RELAY ZELIO LOGIC DAN APLIKASI ZELIO SOFT 2

I. TUJUAN UMUM:

1.

Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic

2.

Mampu memahami dan menjalankan program aplikasi Zelio Soft 2

II. TUJUAN KHUSUS:

1.

Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic beserta bagian-bagian dan kegunaannya

2.

Mampu menguasai aplikasi Zelio Soft 2 sebagai program aplikasi pemrograman, simulasi dan monitoring PLC Smart Relay Zelio Logic.

3.

Mampu membuat program sederhana menggunakan bahasa Ladder maupun Bahasa FBD

4.

Mampu mensimulasikan program yang telah dibuat dan mentrasfer ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic

III. Teori Dasar

Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang tersedia dalam 2 model yaitu: Model Compact dan Model Modular. Perbedaannya adalah pada model modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk model modular juga dapat dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan modul.

Smart Relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Zelio Logic Smart Relay didesai untuk automated system yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Tujuan diciptakannya Smart Relay Zelio Logic adalah untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. Dengan smart relay, rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.

(7)

software “Zelio Soft 2” melalui komputer.

b. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.

c. Open conectivity. Sistem zelio dapat dimonitor secara jarah jauh dengan cara menambahkan extension modul berupa modem.

d. Bersifat fleksibel dan sangat handal.

e. Mudah dalam modifikasi (dengan software).

f. Tersedianya modul komunikasi MODBUS sehinga zelio dapat menjadi Slave PLC dalam suatu jaringan PLC.

g. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD (Function Blok Diagram)

h. Terdapat fasilitas Fast Counter hingga 1 KHz

i. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD

j. Terdapat 16 buah Timer (11 macam), 16 buah counter, 8 buah blok fungsi clock setiap blok fungsi memiliki 4 kanal), automatic summer/winter time switching, 16 buah analog comparator.

k. Dapat ditambahkan 1 modul I/O tambahan.

2. Bagian-bagian Dari Smart relay Zelio logic SR3B261BD

Gambar 1.2 Bagian Depan Smart Relay Zelio logic SR3B261BD Bagian depan dari Smart Relay Zelio logic SR3B261BD adalah sebagai berikut: 1. Lubang untuk baut

2. Terminal Power Supply 3. Terminal untuk koneksi INPUT

(8)

5. Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau komunikasi 6. 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter

7. Terminal untuk koneksi OUTPUT

3. Zelio Soft 2

Zelio logic dapat diprogram menggunakan Zelio Soft 2 melalui antarmuka komputer atau menggunakan masukkan langsung pada panel depan Smart Relay Zelio Logic (ladder Language). Zelio Soft 2 merupakan software berisi tool-tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pemrograman PLC Smart Relay Zelio. Zelio Soft 2 memungkinkan anda untuk memprogram menggunakan Ladder Language atau FBD (Function Block Diagram) Language

Gambar 1.3 Interface Zelio Soft 2

Untuk menjalankan Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer menggunakan kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui serial Port atau SR2USB01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui USB port.

(9)

1) Buka Program “Zelio Soft 2

2) Klik “Create new program” untuk membuat program baru.

3) Berikutnya anda akan masuk ke Module selection. Pilih 1 modul yang akan digunakan pada kolom select the modul category (dalam percobaan ini kita pilih modul 26 I/O With Extension)

4) Kemudian pada kolom select the type of zelio module to program pilih yang memiliki reference SR3B261BD, kemudian Klik “Next”.

Pilih 26 I/O with

Extensions

(10)

5) Jika anda memilih tipe modul PLC yang dapat ditambah extensi input/output, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi input/output sesuai yang anda tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu menambahkan, biarkan dalam keadaan kosong), lalu tekan ”Next”.

6) Jika tipe modul zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram dengan ladder language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih bahasa Program yang diinginkan. Ladder language (dipilih secara default) atau FBD Language. Klik “Next”untuk menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon FBD

(11)

b. Toolbar pada Zelio soft 2

Toolbar pada Zelio Soft 2 berisi shortcut ke pilihan menu dan menawarkan fungsi program koherensi yang dikembangkan. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk memilih modus: Editing, Simulation atau monitoring Arahkan panah mouse ke tombol apapun untuk melihat aksi yang terkait dengannya.

Gambar 1.5 Toolbar atas pada Zelio Soft 2

Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar pada bagian bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting tergantung pada program yang dipilih sebelumnya.

Untuk elemen ladder antara lain: Discrete Input, Zx Kex, Auxiliary Relays, Discrete Output, Timer, Counter, Counter Comparator, Analog Comparator, Clocks, Text Blocks, LCD Backlighting, Summer Winter.

Gambar 1.6 Toolbar untuk elemen ladder Discrete inputs Zx Keys Auxiliary Relays Discrete Outputs Timers Counters Fast Counter Counter Comparators Analog Comparator Clocks Text Blocks LCD backlighting Summer Winter

(12)

Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder akan dibahas pada bab-bab percobaan berikutnya.

c. Melakukan Pemprogram

1) Menggunakan Ladder Language

Setelah Anda memilih jenis modul dan bahasa Ladder, lembar pengkabelan (wirring sheet) akan muncul seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.7 Wirring Sheet Zelio Soft 2

Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

Keterangan :

Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan pada mode kontak)

Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language pada lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:

a) Pindahkan mouse ke ikon Discrete Input pada sudut kiri bawah. Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak yang berbeda (I1 – IE).

b) Pilih kontak I1 pada tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut pada cell sudut kiri atas (Contact 1 Line 001)

(13)

c) Setelah kontak I1 diletakkan, kemudian pindahkan mouse ke ikon Discrete

Output maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak atau

kumparan (koil) yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.

d) Pilih kumparan (koil) “[“ pada baris pertama suatu tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut ke cell baris pertama kolom coil

e) Hubungkan kontak ke kumparan (coil) dengan meng-klik pada garis putus-putus yang sesuai

Catatan:

Perhatikan Kesesuaian warna elemen dengan warna pada halaman pemrograman.

- Warna Kuning untuk Input (contact)

(14)

2) Menggunakan FBD Language

Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

Keterangan :

Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan pada mode kontak)

Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder Language pada lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:

a) Pindahkan mouse ke ikon IN pada sudut kiri bawah. Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi tipe masukkan yang berbeda.

b) Pilih ikon Discrete Input pada tabel dengan meng-klik dan menggeser ikon tersebut pada cell I1 sudut kiri atas wiring sheet

c) Kemudian arahkan mouse pada ikon OUT . Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi Output tipe yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.

(15)

d) Pilih ikon Discrete Output dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut ke cell Q1 sudut kanan atas wiring sheet. Untuk meletakkan Output Q1, lepaskan tombol mouse.

e) Hubungkan kabel dari I1 ke Q1 dengan mengklik dan drag titik input I1 ke titik output Q1kemuadian lepaskan tombol.

d. Mensimulasikan Program

a) Klik pada ikon simulation di bagian kanan atas untuk mensimulasikan program yang dipilih.

b) Program yang dipilih sekarang dikompilasi dan layar simulasi muncul. Selanjutnya klik

(16)

c) Input atau output berwarna biru menunjukkan kondisi OFF (0), merah menunjukkan ON (1).

Kondisi OFF

Kondisi ON

d) Untuk menghentikan simulasi klik ikon Stop .

e. Menstranfer Program

a) Sebelum menstranfer, Nyalakan modul dan hubungkan modul ke komputer menggunakan kabel SR2CBL01 atau SR2USB01.

b) Masuk ke Edit Mode (Klik ikon Edit )

c) Pada Transfer menu, pilih Transfer Program kemudian pilih PC > Module

Catatan:

1. Anda tidak bisa menulis pada modul saat masih berjalan (RUN). Klik STOP

Module pada menu Transfer untuk menghentikan modul.

2. Jika modul yang terhubung ke komputer bukanlah modul yang dipilih saat memulai program, Anda Dapat memilih modul lain dengan meng-klik Module Selection /Programing pada menu Module.

3. Jika anda telah memuat program dalam Ladder Language sebelumnya pada modul (atau ketika anda pertama kali menggunakannya), program harus mengupdate firmware modul. Anda akan diberikan pilihan untuk meng-update

(17)

SMART RELAY ZELIO LOGIC

I. TUJUAN UMUM:

1.

Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic

2.

Mampu memahami dan menjalankan program aplikasi Zelio Soft 2

II. TUJUAN KHUSUS:

1.

Mampu memahami dan mengaplikasikan Input PLC Smart Relay Zelio Logic

2.

Mampu memahami dan mengaplikasikan Output PLC Smart Relay Zelio Logic.

3.

Mampu memahami dan mengaplikasikan Internal Memory PLC Smart Relay Zelio Logic

III. Teori Dasar

1. Input

Input berfungsi layaknya panca indera manusia. Jenis input yang umum bisa berupa: tombol tekan, sensor, dan berbagai jenis saklar lainnya. Pada “Ladder entry”, jumlah input ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Input yang ditandai dengan indeks berupa bilangan bulat positif (1,2,3, …) merupakan tipe input diskrit saja. Input yang ditandai dengan indeks berupa huruf besar (B,C,D, …) merupakan tipe input diskrit maupun input analog.

Gambar 1.1 Komponen input Zelio Soft 2

Pada tipe Zelio Logic yang dilengkapi dengan layar, terdapat 4 tombol navigasi (Zx keys), yang juga bisa berfungsi layaknya input diskrit.

Gambar 1.2 Komponen Zx Keys Zelio Soft 2

Kontak input memiliki dua kondisi yaitu Normally Open/mode normal terbuka (NO) atau Normally Closed (NC). Untuk mengubah input dari keadaan Normally Open (NO) ke Normally

(18)

Closed (NC) (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder tertentu dan pilih kondisi yang diinginkan (seperti pada gambar dibawah)

Gambar 1.3 Mengubah kondisi input dari NO menjadi NC

2. Output

Gambar 1.4 Komponen Output Zelio Soft 2

Output berfungsi layaknya penggerak tubuh manusia. Jenis output yang umum bisa berupa: lampu indikator, relai, buzzer, kontaktor, dan sebagainya. Pada “Ladder entry”, jumlah output ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Output terdiri dari kontak dan koil. Koil output dapat dibedakan menjadi 4 jenis: Active on (contactor) state, Active on (Impulse relay) edge, Set, dan Reset

a) Penggunaan Discrete Output sebagai kumparan ada 4 mode yang disediakan antara lain:

- Active On (Contactor) mode

Pada mode Active On (Contactor) state, output relay akan aktif jika input relay juga aktif dan seebaliknya.

Contoh:

(19)

Gambar 1.6 Output relay tidak akan aktif jika input relay tidak aktif

- Active On (Impulse relay) Edge

Pada mode Active On (Impulse relay) Edge, output relay akan aktif dan mati saat input relay pada rising edge.

INPUT

OUTPUT

Gambar 1.7 Timming Diagram input dan output relay pada mode Active On (Impulse

relay) Edge

- Latch Activation (set)

Latch Activation (set) juga disebut latch relay, output akan aktif jika input juga aktif. Namun tidak akan mati sebelum reset diberikan.

- Latch Deactivation (reset)

Latch Deactivation (reset) juga disebut unlatch relay, digunakan untuk mematikan output yang di-latch sebelumnya.

Penggunaan mode latch activation (set) dan Latch Deactivation (reset) dapat diilustrasikan pada gambar berikut ini:

(20)

(b)

(c)

(d)

Gambar 1.8 Output Relay (Q1) yang di-latch oleh input (SQ1) dan di-unlatch oleh input (RQ1).

Dari gambaar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) kondisi koil (SQ1) belum aktif sehingga kontak (Q1) juga belum aktif. (b) kondisi koil (SQ1) saat aktif dan mengakibatkan kontak (Q1) ikut aktif. (c) Kontak (Q1) tetap aktif meskipun koil (SQ1) tidak aktif.

(d) Kontak (Q1) tidak aktif ketika koil (RQ1) diaktifkan.

b) Penggunaan Discrete Output sebagai kontak

Discrete Output dapat digunakan sebagai kontak sebanyak yang diperlukan. Kontak ini bisa menggunakan kondisi langsung dari relay (modus normally open) atau keadaan kebalikannya (modus normally closed), lihat di bawah.

- Normally Open Mode

Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak Normally Open (normal terbuka) sesuai dengan penggunaan keadaan langsung dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan

(21)

penggunaan keadaan terbalik dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan tidak lagi tersambung (Not Conducting).

Untuk mengubah logic kontak dari NO ke NC (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder yang akan diubah, dan pilih kondisi yang diinginkan.

3. Internal Memory

Gambar 1.4 Komponen Auxiliary Zelio Soft 2

Internal Memory (Auxiliary Relay) merupakan jenis output yang hanya digunakan secara internal dan berjumlah total 28 unit Auxiliary Relay dengan nomor M1 sampai M9 dan dari MA sampai MY kecuali huruf I, M, O dengan karakteristik yang serupa dengan output

Contoh :

Keterangan :

Aktivasi input I1 digunakan untuk mengaktifkan keluaran Q1, melalui M1.

IV. Peralatan Yang Digunakan

1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2 2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD

3. Prototype aplikasi penentu prioritas bel kuis 4. Kabel penghubung

V. Percobaan Yang Dilakukan

1. Praktek memori Circuit (Latch)

Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah berubah, kondisi output tetap.

(22)

Gambar 1.5. Latching Circuit

a. Alokasi Pengalamatan

Tabel 2.1 Alokasi pengalamatan Input dan Output

INPUT OUTPUT

I1 Tombol Start Q1 Output i2 Tombol Stop

b. Langkah Melakukan Percobaan

1) Buka aplikasi Zelio Soft 2

2) Dari Gambar 1.5, buatlah ladder diagramnya menggunakan Zelio Soft 2 dengan alokasi pengalamatan input dan output seperti yang tertera pada tabel 2.1

3) Simulasikan ladder diagram yang telah saudara buat dengan meng-klik tombol simulation

4) Aktifkan input I1 kemudian non aktifkan kembali

5) Lakukan pengamatan pada output Q1, apakah yang terjadi?

6) Aktifkan input i2 kemudian non aktifkan kembali. Bagaimana kondisi output Q1

7) Simpan file diagram ladder anda dengan nama PRAKTEK LATCH <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA >>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum)

c. Tugas Pertanyaan

1) Berikan ulasan mengenai hasil percobaan tersebut!

2) Gambarkan Diagram ladder jika melibatkan internal memori (Auxiliary Relay)!

2. Aplikasi Penentu Prioritas Bel Acara Quiz

PLC akan digunakan sebagai alat kendali penentu prioritas bel suatu acara kuis yang diikuti oleh 3 peserta atau kelompok peserta, dengan ketentuan seperti pada prosedur operasional berikut.

(23)

menekan tombol dalam rangka menjawab pertanyaan dari pembawa acara.

2) Buzzer akan dibunyikan setelah ada salah seorang pemain berhasil menekan tombol untuk pertama kalinya.

3) Indikator lampu pada pemain tersebut (yang berhasil menekan tombol untuk pertama kali) akan menyalakan dan hanya bisa dimatikan oleh tombol reset.

4) Setelah tombol reset ditekan oleh pembawa acara, maka proses akan berulang lagi dari awal.

Gambar 1.6. Acara kuis yang diikuti oleh 3 orang peserta

b. Alokasi Pengalamatan I/O

Tabel 2.2 Alokasi pengalamatan Input dan Output

INPUT OUTPUT

I1 Tombol Pemain 1 Q1 Lampu Pemain 1 I2 Tombol Pemain 2 Q2 Lampu Pemain 2

I3 Tombol Pemain 3 Q3 Lampu Pemain 3 i4 Tombol Reset Q4 Buzzer

(24)

c. Diagram Ladder

d. Tugas Pendahuluan

1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur kerja aplikasi penentu prioritas bel kuis yang telah ditentukan pada point b!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan

1) Buatlah diagram ladder point c pada aplikasi zelio soft dengan alokasi pengalamatan input dan output seperti pada tabel 2.2

2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.

3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic.

4) Hubungkan Prototipe aplikasi penentu prioritas bel kuis pada pin I/O PLC dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel point a.

5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan (sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)

6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat dengan nama file PRAKTEK BEL QUIZ <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA>>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum).

f. Tugas Untuk Laporan Resmi

1) Berikan ulasan mengenai cara kerja diagram ladder dan cara kerja rangkaian/sistem! 2) Buatlah Diagram ladder aplikasi penentu prioritas bel kuis jika jumlah pemainnya adalah

(25)

I. TUJUAN UMUM:

1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC 2. Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC

3. Mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah sederhana

II. TUJUAN KHUSUS:

1. Mampu memahami kegunaan dan memanfaatkan fungsi pencacah (counter) yang dimiliki oleh PLC.

2. Mampu mengaplikasikan fungsi counter dan counter comparator.

III. Teori Dasar

1. Counter

Instruksi counter digunakan untuk menghitung/mencacah banyaknya/jumlah kejadian tertentu untuk mengaktifkan kontaknya. Pencacahan dapat dilakukan secara maju (upcounting) maupun mundur (downcounting). Jumlah cacahan dapat diatur dalam rentang 1 – 32767 cacahan.

Smart Relay Zelio Logic SR3B261BD memiliki 16 counter dengan nomor C1 sampai C9 dan CA sampai CG dengan setting parameter seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Setting parameter pada coil counter Keterangan:

(1) Nilai counter yang ditetapkan.

(2) Untuk membuat output ON saat nilai yang ditetapkan tercapai (upcounting). (3) Untuk membuat output ON ketika nilai mencapai 0 (downcounting).

Setiap counter Smart Relay Zelio Logic memiliki 1 kontak dan 3 koil yang terkait antara lain:

 Kontak C : kontak yang akan aktif jika counter yang berhubungan mencapai nilai 0 (nol) atau preset value.

(1)

(2)

(3)

(26)

 Coil CC: Setiap kali koil aktif, nilai pada counter bertambah atau berkurang 1 sesuai dengan arah menghitung (DC) yang ditentukan (jika tidak menggunakan coil DC maka nilai pada counter bertambah 1 setiap kali koil CC aktif,

 Coil RC: Reset awal nilai counter/mengembalikan nilai counter pada kondisi awal. Aktifnya coil ini memiliki efek sebagai berikut:

 Mengembalikan hitungan ke nol jika jenis counter yang dipilih adalah upcounting

 Mengembalikan hitungan ke nilai yang ditentukan (preset value) jika jenis counter yang dipilih adalah downcounting

 Coil DC: koil ini menentukan arah penghitungan sesuai dengan statusnya. Ini berarti:

 Downcounts jika koil DC aktif,

 Upcounts jika koil DC tidak aktif

Gambar 3.2 Komponen Counter pada Zelio Soft 2

2. Counter Comparator

Fungsi ini digunakan untuk membandingkan antara satu atau dua counter baik melibatkan nilai konstanta maupun tidak. Jika nilai/perhitungan yang dibandingkan memenuhi syarat persamaan, maka akan mengaktifkan kontak (V). Operasi yang dapat ditangani oleh counter comparator terbatas pada aritmatika dasar (baik persamaan maupun pertidaksamaan) antara lain >, ≥, =, ≠, ≤, <. Rumus perbandingan untuk membandingkan counter adalah sebagai berikut:

𝐂𝐱 + 𝐱 < 𝐨𝐩𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 > 𝐂𝐲 + 𝐲

Untuk jendela/dialog box pengaturan parameter counter comparator adalah seperti gambar berikut ini:

(27)

Gambar 3.3 Setting parameter counter comparator Keterangan:

(1) Operator Perbandingan

(2) Cx dan Cy: digunakan untuk memilih counter yang akan dibandingkan. (gunakan drop down menu untuk memilih counter yang akan dibandingkan)

(3) x dan y: nilai konstanta antara : -32.768 sampai dengan 32.768

IV. Peralatan Yang Digunakan

1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2 2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD

3. Prototype aplikasi pembatas parkir 4. Kabel penghubung

V. Percobaan Yang Dilakukan

1. Praktek Pembatas Parkir

Salah satu contoh penerapan fungsi Counter dan Counter Comparator adalah aplikasi pembatas kendaraan pada parkir. Dimana sistem dapat membatasi kapasitas kendaran yang masuk ke dalam area parkir sesuai dengan kapasitas area parkir, misalnya dengan membatasi kendaraan yang masuk ke dalam area parkir maksimum 100 kendaraan.

Setiap kali mobil masuk secara otomatis PLC akan menambahkan ke jumlah total kendaraan, setiap kali mobil keluar maka PLC akan mengurangi nilai total kendaraan secara

(1)

(2)

(3)

Catatan:

Fungsi Counter Comparator tidak dapat di konfigurasi melalui panel depan modul Smart Relay Zelio Logic. Fungsi ini hanya dapat dikonfigurasi melalui sofware pemrograman PLC Zelio.

(28)

otomatis. Ketika jumlah kendaraan mencapai nilai 100 maka sinyal indikator tempat parkir akan menyala yang menandakan kapasitas penuh, dan memberi tahu pengemudi lain untuk tidak masuk karena sudah tidak ada tempat lagi.

Gambar 3.4 Ilustrasi Aplikasi Pembatas Parkir

a. Prosedur Operasional

1) Saat mobil masuk, maka sensor S1 (I1), mendeteksi mobil yang masuk sehingga menambahkan jumlah kendaraan yang parkir (counterup).

2) Jika ada mobil yang keluar dari parkir maka sensor S2 (I2) mendeteksi mobil yang keluar sehingga mengurangi jumlah kendaraan yang parkir (counter down).

3) Jika nilai counter telah mencapai 100, mengindikasikan bahwa area parkir penuh sehingga lampu indikator parkir penuh (Q1) akan menyala.

b. Alokasi Pengalamatan I/O

Alokasi pengalamatan I/O pada aplikasi pembatas kendaraan pada parkir dapat ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Alokasi Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

(29)

d. Tugas Pendahuluan

1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur operasional aplikasi pembatas area parkir yang telah ditentukan pada point VI!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan

1) Buatlah Diagram ladder seperti pada point c.

2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.

3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic

4) Hubungkan Prototipe aplikasi pembatas parkir pada pin I/O PLC dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel 1

5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan pada point IV! (sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)

6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat dengan nama file PRAKTEK PARKIR <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA>>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum)

f. Tugas Untuk Laporan Resmi

1) Lakukan modifikasi program jika area parkir hanya mampu menampung kendaraan sejumlah 200 kendaraan.

2) Jelaskan fungsi dari instruksi counter pada aplikasi pembatas area parkir. 3) Berikan kesimpulan mengenai hasil percobaan saudara.

(30)

PERCOBAAN IV

TIMER

I. TUJUAN UMUM:

1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC 2. Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC

3. Mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah sederhana

II. TUJUAN KHUSUS:

3. Mampu memahami kegunaan dan memanfaatkan fungsi timer yang dimiliki oleh PLC. 4. Mampu mengaplikasikan fungsi timer.

III. TEORI DASAR

Gambar 4.1 Simbol timer

Timer digunakan untuk menunda waktu (delay), memperpanjang dan mengontrol tindakan. Pada Smart Relay Zelio Logic SR3B261BD memiliki 16 timer dengan nomor T1 sampai T9 dan TA sampai TG

(31)

Gambar 4.3 Setting parameter pada coil timer Keterangan:

(1) Jenis karakteristik atau Function dari timer yang akan digunakan.

(2) Grafik yang menunjukkan timming diagram dari Fuction Timer yang dipilih. (3) Time: setting nilai timer.

(4) Unit: satuan timer yang kita atur pada time, meliputi : s (milisecond/ milidetik), S (second/detik), M:S atau (Minute : Second)/(Menit:Detik), H:M (Hour : Minute)/(Jam : Menit), dan H atau Hour (Jam)

Pada Smart Relay Zelio Logic terdapat 11 jenis Function timer dan setiap jenis Function memiliki fungsi yang berbeda, antara lain:

a) Timer Function A: Active, control held down

Timer jenis ini sering disebut dengan Timer On Delay, dimana bekerjanya kontak dari timer ditunda sekian satuan waktu yang telah disetting. Perhatikan gambar timming diagram berikut ini:

Gambar 4.4 Timming diagram dari Timer Function A Keterangan :

- TTx = Coil dari timer - Tx = kontak timer - t = nilai waktu timer

- x = menunjukkan timer ke-sekian

Dari gambar dapat dilihat bahwa coil timer berlogika high, namun kontak dari timer belum berlogika high. Setelah sekian satuan waktu (t) kontak baru berlogika high. Dari gambar juga

(32)

dapat dilihat bahwa matinya kontak bersamaan dengan matinya coil. Pada timer ini yang diatur hanyalah waktu penundaan bekerjanya kontak, lamanya kontak bekerja tidak diatur. Apabila waktu yang telah ditentukan belum dicapai atau kontak belum bekerja tetapi coil sudah mati maka timer akan restart secara otomatis.

b) Timer Function a: Active, Press start / stop

Prinsip kerja dari Timer ini berbeda dengan Timer Function A: Active, control held down. Untuk melihat perbedaannya perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 4.5 Timming Diagram Timer Function a: Active, Press start / stop Keterangan :

- TT = Coil dari timer - RT = Coil Reset timer - T = kontak timer - t = nilai waktu timer

- x = menunjukkan timer ke-sekian

Dari gambar dapat dilihat bahwa untuk mengaktifkan timer atau memulai hitungan timer (t) hanya diperlukan satu pulsa pada coil (TT). Bersamaan dengan naiknya logic pada coil saat itu juga timer mulai bekerja. Untuk mematikan kontak timer setelah dia bekerja kita harus memberi 1 pulsa kepada timer melalui coil reset timer (RT). Reset timer juga dapat digunakan mereset nilai timer kembali ke hitungan 0 walau kontak timer belum bekerja.

c) Timer Function C: Off Delay

Timer ini akan menunda matinya kontak selama sekian satuan waktu yang ditentukan setelah coil timer (TTx) di matikan. Perhatikan timming diagramnya pada gambar di bawah.

(33)

d) Timer Function B: On pulse one shot

Timer Function B adalah timer yang aktif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kontak (Tx) akan mulai aktif bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx). Aktifnya kontak hanya membutuhkan 1 pulsa sesaat dari Coil. Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.

Gambar 4.7 Timming diagram dari Timer Function B e) Timer Function W: Timing afte pulse

Pada Timer Function W, kontak (Tx) timer ini mulai bekerja bersamaan dengan akhir dari pulsa pada Coil (TTx). Lama waktu aktifnya kontak berdasar pada nilai waktu yang kita atur (t). Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.

Gambar 4.8 Timming Diagram Timer Function W

f) Timer Function D: Symmetrical flasing

Timer ini merupakan timer yang kontaknya (Tx) hidup dan mati selama terus menerus selama Coil timer (TTx) aktif. Seperti timer lainnya durasi (t) hidup dan mati timer dapat diatur. Timer ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit pulsa atau sumber clock.

(34)

g) Timer Function PD: Symmetrical flasing, Start / Stop one pulse

Prinsip kerja timer ini hampir sama dengan Timer Function D, sama-sama menghasilkan pulsa. Tetapi agar timer ini bekerja hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil (TTx) sedangkan untuk mematikan juga hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil Reset (RTx). Durasi (t) antar pulsa juga dapat diatur.

Gambar 4.10 Timming Diagram Timer Function PD

h) Timer Function T: Time on addition

Kontak (Tx) dari timer ini akan aktif apabila jumlah akumulasi waktu aktifnya Coil (TTx) sama dengan nilai waktu yang diatur pada timer (t).

Misalnya waktu timer diatur 10 detik, pada kesempatan pertama Coil sempat aktif 2 detik. Nilai 2 detik tersebut akan disimpan dan akan dijumlahkan dengan nilai waktu pada kesempatan berikutnya. Setelah jumlah akumulasi aktifnya Coil mencapai nilai waktu yang diatur pada timer maka Kontak timer akan bekerja. Tombol reset (RTx) berfungsi untuk mereset waktu yang sudah berputar pada timer.

Gambar 4.11 Timming diagram Timer Function T

i) Timer Function AC: A/C

Timer ini merupakan timer gabungan dari Timer Function A dan Timer Function C. Karakteristik dari timer ini adalah menunda hidup dari kontak timer sekaligus menunda matinya. Namum besarnya nilai menunda hidup dan nilai menunda mati berbeda, ada 2 nilai waktu yang harus diubah. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function AC dibawah.

(35)

Gambar 4.12 Timming diagram Timer Function AC j) Timer Function L: Flasher Unit, control held down asynchronous

Timer Function L mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Timer Function D, dimana sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) selama Coil (TTx) aktif. Yang membedakan diantara keduanya adalah bahwa pada Timer Function L durasi aktif (tA) dan durasi mati (tB) dapat diatur berbeda karena besarnya tA dan tB diatur sendiri-sendiri. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function L dibawah.

Gambar 4.13 Timming diagram Timer Function L

k) Timer Function I: Flasher Unit, Press to start / stop

Timer ini bekerja seperti Timer Function L, kedua timer ini sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) dengan nilai tA dan tB berbeda yang membedakan adalah untuk mengaktifkan timer ini Coil (TTx) hanya perlu diberi 1 pulsa. Sedangkan untuk mematikan diperlukan 1 pulsa pada Coil Reset (RTx). Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function I dibawah.

(36)

IV. Peralatan Yang Digunakan

1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2 2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD

3. Prototype aplikasi Traffic Light 4. Prototype aplikasi Pengepakan Apel 5. Kabel penghubung

V. Percobaan Yang Dilakukan

1. Aplikasi Traffic Light

Lampu lalu lintas sering kita jumpai terutama di jalan-jalan raya yang sangat padat lalu lintasnya, umumnya kita jumpai di persimpangan-persimpangan jalan baik persimpangan tiga ataupun persimpangan empat. Secara garis besar lampu lalu lintas atau traffic light berfungsi untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang berada pada persimpangan jalan.

Untuk mengontrol sistem kerja lampu lalu lintas, banyak cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan kontaktor magnit ataupun relai yang telah dikombinasikan dengan peralatan TDR (time delay relai) atau dengan menggunakan PLC. Namun dengan menggunakan PLC banyak keuntungan yang didapat dibanding dengan menggunakan kontaktor magnit ataupun relai yang dikombinasikan dengan peralatan TDR.

Salah satu penggunaan fungsi timer pada PLC adalah aplikasi traffic light. Dimana fungsi timer dapat digunakan juga untuk melogikakan penyalaan lampu pada traffic light. Pada percobaan kali ini kita akan mensimulasikan aplikasi traffic light menggunakan fungsi timer.

J

JLN. A

JLN. A

JL

N

. B

JL

N

. B

Gambar 4.15 Sket Posisi lampu

Misalkan sebuat perempatan akan diberikan sebuah traffic light 2 arah arus kendaraan. Disini kita memakai 6 (enam) output dari PLC Smart Relay Zelio Logic digunakan untuk

(37)

2) Setelah 7 detik lampu hijau jalan 2 (H2) padam, kemudian lampu kuning jalan 2 (K2) menyala selama 2 detik.

3) Setelah lampu kuning jalan 2 (K2) menyala selama 2 detik/ detik ke 9, lampu merah jalan 2 (M2) menyala selama 9 detik.

4) Pada waktu yang bersamaan (detik ke 9) lampu merah jalan 1 (M1) padam dan lampu hijau jalan 1 (H1) menyala selama 7 detik.

5) Setelah lampu hijau jalan 1 (H1) menyala selama 7 detik, maka lampu hijau jalan 1 (H1) padam dan lampu kuning jalan 1 (K1) menyala selama 2 detik.

6) Setelah lampu kuning jalan 1 (K1) menyala selama 2 detik, lampu kuning jalan 1 (K1) dan lampu merah jalan 2 (M2) padam kemudian proses kembali ke awal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada timming diagram berikut ini.

H1 K1 M1 H2 K2 M2 1s 2s 3s 4s 5s 6s 7s 8s 9s 10s 11s 12s 13s 14s 15s 16s 17s 18s t Gambar 4.16 Timming diagram pada aplikasi traffic light

7) Proses ini akan dilakukan secara berulang-ulang hingga tombol STOP (PB STOP) ditekan.

(38)

b. Alokasi Pengalamatan I/O

Alokasi pengalamatan I/O pada aplikasi traffic light dapat ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Alokasi Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

I1 PB START Q1 Lampu Merah Jalan 1 (M1) i2 PB STOP Q2 Lampu Kuning Jalan 1 (K1) Q3 Lampu Hijau Jalan 1 (H1) Q4 Lampu Merah Jalan 2 (M2) Q5 Lampu Kuning Jalan 2 (K2)

(39)
(40)

d. Tugas Pendahuluan

1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur operasional aplikasi traffic light yang telah ditentukan pada point c!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan

1) Buatlah Diagram ladder seperti pada point c dengan alokasi pengalamatan input dan output seperti pada tabel 4.1.

2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.

3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic

4) Hubungkan Prototipe aplikasi pembatas parkir pada pin I/O PLC dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel 1

5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur operasional yang telah ditentukan pada point c! (sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)

6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat dengan nama file PRAKTEK TRAFFIC LIGHT <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA>>.ZM2

(file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum)

f. Tugas Untuk Laporan Resmi

1) Lakukan modifikasi program saat lampu kuning menyala, nyalanya berkedip 3 kali. 2) Jelaskan fungsi dari instruksi timer pada aplikasi traffic light.

3) Berikan kesimpulan mengenai hasil percobaan saudara.

2. Aplikasi Pengepakan Apel

Bidang industri biasa menggunakan proses penghitungan untuk mempermudah pengepakan barang. Pada kasus ini proses penghitungan dan pengepakan barang memanfaatkan fungsi timer dan pencacah (counter) yang dimiliki oleh PLC (Programmable Logic Controller).

Pada aplikasi ini, sistem menggunakan dua buah konveyor (Satu konveyor menggerakkan box dan satu konveyor menggerakkan barang) dan masing-masing konveyor digerakkan oleh sebuah motor DC. Tombol yang digunakan pada sistem ini ada dua tombol yaitu tombol START dan tombol STOP. Sedangkan sensor yang digunakan ada dua antara lain sensor box dan sensor barang untuk menghitung barang yang akan di pak.

(41)

Gambar 4.17 Proses pengepakan apel dengan menggunakan 2 konveyor

a. Prosedur Operasional

1) Saat tombol START (PB Start) ditekan, konveyor box bergerak (M2).

2) Ketika sensor box (S2) mendeteksi adanya box maka konveyor box (M2) berhenti dan konveyor barang (M1) bergerak.

3) Bagian sensor barang (S1) akan mendeteksi barang dan PLC dengan memanfaatkan fungsi pencacah (counter) akan menghitung sampai 10 barang.

4) Jika barang yang melewati sensor barang (S1) mencapai 10 barang, maka konveyor barang (M1) akan berhenti dan konveyor box (M2) berjalan lagi

5) Counter akan direset dan operasi akan berulang sampai tombol STOP (PB2) ditekan.

b. Alokasi Pengalamatan I/O

Alokasi pengalamatan I/O pada aplikasi & pengendali konveyor pada pengepakan barang dapat ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Alokasi Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

I1 PB START Q1 Konveyor Box i2 PB STOP Q2 Konveyor Buah i3 Sensor Box

(42)

c. Diagram Ladder

d. Tugas Pendahuluan

1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur kerja aplikasi pengendali konveyor pada pengepakan barang yang telah ditentukan pada point 2.a!

2) Buat timming diagramnya sesuai dengan prosedur kerja pengendali konveyor pada pengepakan barang yang telah ditentukan pada point 2.a!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan

1) Buaatlah diagram ladder pada aplikasi zelio soft 2 seperti pada point 2.c dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tebel 4.2

2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.

3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic

4) Hubungkan Prototipe pengendali konveyor pada pengepakan barang pada pin I/O PLC dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel 4.2

5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan pada point IV!(sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)

6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat dengan nama file PRAKTEK PENGEPAKAN APEL <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA>>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum).

f. Tugas Untuk Laporan Resmi

1) Lakukan modifikasi program jika barang yang dipak adalah 20 barang.

Gambar

Gambar 1.6 Toolbar untuk elemen ladder
Gambar 1.1 Komponen input Zelio Soft 2
Gambar 1.3 Mengubah kondisi input dari NO menjadi NC  2.  Output
Gambar 1.6 Output relay tidak akan aktif jika input relay tidak aktif
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Leaching process with manually Flow chart of production Nata de Coco Programmable Logic Control (PLC) Application of PLC.. Block diagram of PLC process

Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC sebagai perintah adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder Diagram). Ladder logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik atau

Penulisan dengan cara ladder diagram ini paling banyak digunakan dalam sistem kontrol menggunakan relay- relay atau pada sistem kontrol yang menggunakan PLC, sehingga pada

Pada diagram ladder PLC gabungan antara sambugan paralel yang di hubungkan menjadi satu, atau jika ada dua sirkuit paralel di gabungkan menjadi satu, maka instruksi ini akan

Buat program sederhana seperti pada Gambar 2.2 (buku Manual Training Q-series basic course hal. 4-13) dan lakukan pengamatan Timing Chart- nya.. Gambar 2.2 Ladder Diagram

setelah program (diagram ladder) selesai dapat dilakukan pengujian kerja sistem atau dengan melakukan simulasi pada soft 2 PLC zelio smart relay ditunjukkan seperti Gambar

Membuat ladder diagram untuk program kendali start stop lampu dengan memanfaatkan konsep rangkaian dasar AND, OR, dan pengunci7. Mensimulasikan ladder diagram program kendali start

LIST OF FIGURES Figure 2-1 A typical Unitary PLC Figure 2-2 A simple Ladder Logic Diagram Figure 2-3 Time-based timing diagram Figure 2-4 Value-based timing diagram Figure 3-1 Project