• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rapat Direksi. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rapat Direksi. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1. operasional Bank, yang dalam pelaksanaannya dibantu dan bekerjasama dengan para Direktur lainnya. Selain itu Direktur Utama juga bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Perencanaan dan Sekretaris Perusahaan, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Pengawasan/SKAI serta pecapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Direktur Pemasaran bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Treasury, Divisi UMKM & Konsumer dan Divisi Komersial serta pencapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Direktur Umum bertugas dan bertanggungjawab dalam merencanakan, memimpin,

mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian kinerja divisi – divisi yang berada dibawah supervisinya, meliputi Divisi Operasional dan Akuntansi, Divisi Umum dan Logistik dan Divisi Informasi dan Teknologi serta pencapaian kinerja Bank sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Kepatuhan, Divisi Kualitas Pelayanan dan Divisi Manajemen Risiko. Bertugas menetapkan langkah – langkah yang diperlukan untuk memastikan Perseroan telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang – undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati – hatian.

Rapat Direksi

Didalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu dan diselenggarakan secara rutin minimal satu kali dalam 1 (satu) bulan.

Direksi dapat mengadakan rapat diluar jadwal tersebut diatas berdasarkan permintaan tertulis: 1. Seorang atau lebih angota Direksi

2. Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Komisaris.

3. Permintaan tertulis 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih yang bersama – sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham.

Direksi telah melakukan beberapa kali pertermuan/rapat, baik rapat internal didalam Direksi maupun rapat Direksi dengan Unit kerja terkait (rapat koordinasi). Rapat Direksi berfungsi untuk menetapkan kebijakan dalam pengambilan keputusan strategis.

Sepanjang tahun 2011 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 9 (Sembilan) kali rapat, terdiri dari rapat internal mapuan rapat dengan pejabat Bank terkait.

Tabel dibawah mengungkapkan frekuensi dan tingkat kehadiran Direksi didalam setiap perternuan/ rapat (rapat intenal Direksi dan rapat dengan pejabat Bank terkait) sepanjang tahun 2011.

N a m a Jumlah Kehadiran % Kehadiran

Daniel Tagu Dedo, SE 9 100%

Adrianus Ceme, SE 9 100%

Ibrahim Imang, SE 4 45%

Eduardus Bria Seran, SE 9 100%

Rapat Direksi dan Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2011 Direksi dengan Dewan Komisaris telah mengadakan rapat/pertemuan sebanyak 9 (Sembilan) kali dengan jadwal rapat sebagai berikut:

(2)

No. Tanggal Materi 1 2 3 4 5 6 7 Kode Peserta*

1. Selasa, 22 Februari

2011 1. Kinerja Bulan Januari 2011 2. Perkembangan Likuiditas 3. Kredit Macet (STK)

4. Panitia FKDKP (Rakerwil Labuan Bajo)

5. Lain – lain.

√ √

2. Rabu, 20 April 2011 1. Review Rapat Bulan Februari 2011

2. Kinerja Triwulan I Tahun 2011

3. Persiapan RUPS TB 2011 4. Lain – lain.

√ √ √

3. Jumat, 13 Mei 2011 1. Persiapan RUPS TB 2010 dan materi perubahan anggaran dasar 2. Lain – lain

√ √ √

4. Senin, 23 Mei 2011 1. Perkembangan terakhir

penerbitan obligasi √ √

5. 14 Juli 2011 1. Evaluasi kinerja bulan juli 2011

2. Presentasi biaya penerbitan obligasi

3. Pembahasan salah satu pasal tata tertib direksi 4. Follow up hasil RUPS Luar

Biasa tentang komisaris independen

5. Lain - lain

√ √ √

6. Rabu, 10 Agustus 2011 1. Review rapat bulan juli 2011 2. Kinerja bulan juli 2011 dan

evaluasi

3. Laporan Asuransi 4. Lain – lain

√ √

7. 06 September 2011 1. Review hasil rapat bulan sebelumnya

2. Kinerja bulan agustus 2011 3. Lain – lain

√ √ √

8. 08 Oktober 2011 1. Kinerja dan tanggapan atas kinerja bank sampai dengan September 2011

2. Tindak lanjut hasil

pertemuan di Hotel Red Top Jakarta 17 – 18 September 2011

√ √ √

9. 22 November 2011 1. Tinjauan rapat bulan oktober 2011

2. Laporan kinerja bulan oktober 2011

3. Lain – lain

√ √ √

Frekuensi dan tingkat kehadiran Direksi dan Komisaris didalam setiap perternuan/rapat yang diselenggarakan Direksi sepanjang tahun 2011, terungkap pada tabel berikut:

(3)

Nama JumlahKehadiran % Kehadiran

Fransiskus Salem, SH. M.Si 9 100%

Ir.Fredik L. Benu,M.Si, Ph.D 9 100% Drs. Benyamin K Lebe, MM 8 89% Daniel TaguDedo, SE 9 100% AdrianusCeme, SE 9 100% Ibrahim Imang, SE 4 45% EduardusBriaSeran, SE 9 100%

Keputusan rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, jika terjadi ketidaksesuaian maka akan dilaksanakan pemungutan suara, dan semua hasil rapat direksi telah dicatat dalam risalah rapat dan telah didokumentasikan dengan cukup baik.

Transparansi Hubungan Keuangan. Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Direksi

Seluruh Direksi mermpunyai komitmen yang kuat untuk melaksanakan prinsip – prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Komitmen tersebut juga terwujud dengan adanya pengaturan mengenai etika kerja Direksi dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris dan Direksi.

Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank, dan setiap anggota Direksi baik sendiri – sendiri atau bersama – sama tidak memiliki saham pada suatu perusahaan lain.

Anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan/atau lembaga lain, tidak memanfaatkan Bank untuk keuntungan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Direksi

Sepanjang tahun 2011 jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang meliputi remunerasi dalam bentuk natura dan non natura yang diberikan kepada Direksi adalah sebesar Rp13.505.654.617,- Remunerasi dan fasilitas lain yang diterima dalam 1 tahun pada tahun 2011, sebagai berikut:

No

Jenis Penerimaan Jumlah

Direksi Nominal (Rp)

1. Remunerasi dalam bentuk non natura (gaji dan

penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem, dll) 4 12.849.617.400 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura

(fasilitas tidak tetap lainnya antara lain perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki

4 656.037.217

JUMLAH 13.505.654.617

Jumlah anggota Direksi yang menerima paket remunerasi selama tahun 2011 yang (kelompokan dalam kisaran tingkat penghasilan, terlihat dalam tabel dibawah

Kelompok Nominal Remunerasi 1 tahun Jumlah Direksi

Di atas Rp 2 miliar 4

Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar -

Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar -

Rp 500 juta ke bawah -

Total 4

Pemenuhan Ketentuan Fit & Proper Test

(4)

Dan berdasarkan hasil fit and proper test seluruh direksi memiliki kompetensi, integritas, akhlak dan moral yang memenuhi kriteria. Seluruh Direksi berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham, yakni tidak memiliki hubungan keluarga Dewan Komisaris, Direksi lainnya, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak dan bekerja secara profesional.

Program Pelatihan dan Seminar Direksi

Sepanjang tahun 2011 Direksi telah mengikuti beberapa pelatihan/seminar/worshop yang diselenggarakan oleh pihak internal baik dari BI maupun dari lembaga pelatihan yang ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Nama Jenis Pelatihan Lembaga

Penyelenggara

Waktu Pelaksanaan

Daniel Tagu Dedo, S.E Workshop "Pemaparan tentang Solusi terhadap Naiknya Pendapatan Bunga yang tidak Wajar Akibat Implementasi PSAK 50/55 dan PAPI 2008 di Jakarta

ASBANDA 10 Januari 2011

Seminar Sinergi Program BPD Sebagai Regional Champion Dalam Mendukung Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi 2011 - 2025 di Yogyakarta (Kegiatan Seminar & Penarikan Undian

SIMPEDA)

ASBANDA 16-18 Maret 2011

Seminar Internasional

"Financial Literacy Towards a National Strategy on Financial Education di Jakarta

Bank Indonesia 27 Juni 2011

Workshop "Percepatan

Pembangunan dan Peningkatan Investasi di Provinsi NTT: Keekonomian Produk Unggulan Untuk Peningkatan Investasi di Provinsi NTT di Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 29 September 2011

Studi Banding Penerapan Core Banking & Penjelasan Fitur – Fitur Core Banking pada Bank Sinar Harapan Bali

Bank NTT 30 November 2011

Seminar Nasional Kinerja Bank Pembangunan Daerah di Indonesia: Kontribusi Untuk pembangunan Daerah di Jakarta

BPK RI 12 Desember

2011

Adrianus Ceme, S.E Workshop "Mencegah Tindak Pidana Korupsi dalam

Pengadaan Barang dan Jasa" di Kuta - Bali

Komite Anti Korupsi Indonesia

1 -2 April 2011

Pelatihan & Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Lembaga Manajemen Surabaya (LMS) 26-28 April 2011

(5)

Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Manajemen Surabaya (LMS) Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Pelatihan & Uji Kompetensi

Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta Lembaga Manajemen Surabaya (LMS) 19 – 21 Juli 2011 Workshop Perhitungan

Collective and Individual Impairment Data Historis and Unwinding Interest

Implementation of PSAK 50/55 Revisi 2006 dan PAPI 2008 di Jakarta Risk Management International (RMI) 21 – 22 Juli 2011

Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko di Jakarta

Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)

21 Agustus 2011 Workshop IT Business Solution

Forum "Samrter Banking Experince: A Journey Toward BPD Regional Champion di Jakarta

ASBANDA 15 – 16

September 2011

The 2nd Asian Payment Card Forum di Jakarta Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) 29 – 30 September 2011 Pelatihan Kupas Tuntas

Kewajiban Pajak Perbankan Untuk Menyamakan Persepsi Terhadap Audit Pihak Ketiga di Jakarta ASBANDA 8 -9 November 2011 Sosialisasi SE Bi No.13/22/DASP tgl 18 Oktober 2011 tentang Implementasi Teknologi Chip & Penggunaan Personal Identification Number pada Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia di Jakarta

Bank Indonesia 9 November 2011

Sosialisasi Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor; PER-73/PB/2011 tentang Langkah – Langkah Dalam Menghadapi Akhir Tahun Anggaran 2011 Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia 23 November 2011

Studi Banding Penerapan Core Banking & Penjelasan Fitur-Fitur Core Banking pada Bank Sinar Harapan Bali

Bank NTT 30 November 2011

(6)

Eduardus Bria Seran, S.E

Pelatihan "Peran Bank Dalam Mendeteksi & Memberantas Terjadinya Fraud di Bidang Perbankan" di Jakarta FKDKP kerjsama dg BI, PPATK dan Bareskrim POLRI 23-24 Februari 2011

Seminar Prospek Perbankan ke Depan Ditinjau Dari Kebijakan Lanjutan di Bidang Perbankan di Solo

FKDKP 24-25 Februari

2011

Seminar Nasional Internal Audit Tahun 2011 (SNIA 2011) "Jembatan Emas Menuju Good Governance" di Batam Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) 18 – 21 April 2011

Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko "Consumer Lending & Credit Scoring As Risk Management Tools" di Jakarta

Risk Bank Consulting

5 Mei 2011

Seminar Pencegahan Dan Penanganan Kejahatan Perbankan di Bali Kerjasama BI - FKDKP 19 – 20 Mei 2011 Expand Leadership Program for

BoC/BoD di Denpasar Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMD dg Corporate Leadership Development Institute (CLDI) 7-8 Juli 2011

Seminar Nasional "Pelaksanaan Transaksi Di Bidang Perbankan, Asuransi dan Pasar Modal Berdasarkan Undang Undanh No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Jakarta Pusat Pelaporan Dan Alanisis Transaksi Keuangan (PPATK) 29 November 2011

Seminar Gambaran Ekonomi Tahun 2012 dan Mitigasi Dampak Krisis Global di Jakarta

FKDKP

Kerjasama dg BI

12 Desember 2011

Workshop Governance Risk and Compliance (GRC) Program di Denpasar Golden Brige Institute 15-16 Desember 2011 Ibrahim Imang, S.E

Seminar Prospek Perbankan ke Depan Ditinjau Dari Kebijakan Lanjutan di Bidang Perbankan di Solo

FKDKP 24-25 Februari

2011

Seminar Sinergi Program BPD Sebagai Regional Champion Dalam Mendukung Master Plan

ASBANDA 16-18 Maret 2011

(7)

Percepatan Pembangunan Ekonomi 2011 - 2025 di Yogyakarta (Kegiatan Seminar & Penarikan Undian

SIMPEDA)

Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko "Consumer Lending & Credit Scoring As Risk Management Tools" di Jakarta

Risk Bank Consulting

5 Mei 2011

Expand Leadership Program for BoC/BoD di Denpasar Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMD dg Corporate Leadership Development Institute (CLDI) 7 – 8 Juli 2011

Workshop & Discussion: Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum (PBI

No.13/2/PBI/2011) batch II di Yogyakarta Risk Management International (RMI) 11-12 Agustus 2011

RASIO GAJI DAN KOMPOSISI PEGAWAI

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Untuk perbandingan/ratio gaji antara gaji Dewan Komisaris tertinggi dengan yang terendah, gaji Direksi tertinggi dengan yang terendah, gaji Pegawai tertinggi dengan yang terendah, dan antara gaji Direksi tertinggi dengan gaji pegawai yang tertinggi sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut.

No Jabatan Gaji (dalam rupiah) Rasio

Perbandingan Tertinggi (Rp) Terendah (Rp)

1. Gaji Komisaris 48.250.000 43.125.000 1,11

2. Gaji Direksi 74.343.069 62.605.243 1,18

3. Gaji Pegawai 23.925.447 1.728.901 13,83

4. Gaji Direksi Tertinggi & Pegawai Tertinggi

74.343.069 23.925.447 3,10

*

Pegawai diatas adalah pegawai Bank dengan status pegawai tetap, dan tidak termasuk didalamnya Pegawai kontrak dan

Pegawai bulanan.

Komposisi Pegawai

Sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah pegawai Bank NTT (pegawai tetap maupun pegawai kontrak/pegawai bulanan) berjumlah 957 Orang.

Komposisi pegawai sebagaimana diuraikan dibawah ini merupakan uraian komposisi pegawai Bank NTT dengan status pegawai tetap dan pegawai kontrak/pegawai bulanan.

(8)

No Usia Pegawai Jumlah 1. 50 – 55 43 2. 40 – 49 186 3. 30 – 39 351 4. 20 – 29 357 5. 17 – 19 20 Total 957

2. Komposisi berdasarkan jabatan pada tahun 2011.

No Pegawai Berdasarkan Jabatan Jumlah

Pegawai tetap

1. Kepala Divisi 11

2. Pemimpin Cabang P 21

3. Pegawai Dana Pensiun 3

4. Manajer Operasional /Bisnis 23

5. Kepala Sub Divisi 30

6. Pemimpin Cabang Pembantu 28

7. Support Manajer Cabang 3

8. Front Line Manajer Cabang 3

9. Ass. Manajer Operasional 28

10. Kepala Kantor Kas 27

11. Koordinator USPD 35 12. Head Teller 2 13. Pejabat Fungsional 2 14. Staff Direksi S 1 15. Pelaksana 740 TOTAL 957

3. Komposisi Pegawai Tetap dan Pegawai Kontrak/Bulanan berdasarkan pendidikan pada tahun 2011.

No Pegawai Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Jumlah 1. Pasca Sarjana 14 2. Sarjana 527 3. Sarjana Muda P 73 4. SLTA 321 5. SLTP 14 6. SD 8 TOTAL 957

(9)

4. Komposisi Pegawai Kontrak/Bulanan.

Sampai dengan Desember 2011 jumlah pegawai Bank NTT dengan status kontrak/pegawai bulanan adalah berjumlah 277 Orang.

Komite – Komite dibawah Dewan Komisaris

Dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Struktur yang dibentuk sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Gcod Corporate Governance bagi Bank Umum.

Struktur keanggotaan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT tahun 2011 masih tetap sama dengan susunan kepengurusan Komite tahun 2010 yang seluruhnya telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Susunan kepengurusan dari masing - masing Komite masih dilakukan dan dirangkap oleh beberapa anggota Dewan Komisaris, sehingga seorang anggota Komisaris dapat menjabat didua Komite yang berbeda. Hal ini tidak bertentangan dengan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT, bahwa ketua komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainya.

Profil Anggota Komite dari Pihak Independen

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D

Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2008 Ahli dibidang Manajemen dan Bisnis, lulusan fakultas Pertanian Univeisitas Nusa Cendana tahun 1989, memperoleh gelar Master Of Science pada tahun 1996 dari Institut Pertanian Bogor, sementara gelar doctor pada tahun 2003 dari Curtin University Of Technology. Memiliki banyak pengalaman kerja, sebagai dosen pada fakultas pertanian pada Universitas Nusa Cendana, sebagai dosen pada program pasca sarjana Universitas Nusa Cendana serta menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana.

Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M

Diangkat menjadi anggota Komite dari pihak Independen sejak tahun 2008. Lulus dari fakultas Ekonomi/Studi Pembangunan diUniversitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada tahun 1980, kemudian memperoleh gelar Master of Science dari Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 2001. Memiliki banyak pengalaman kerja dalam dunia perbankan, yang diawali pada tahun 1981 menjabat sebagai Wakil Pemimpin Wilayah bidang Kredit pada PT. Bank Niaga Cabang Jawa Tengah, kemudian pada tahun 1982 hijrah ke PT Bank Danamon Cabang Jawa Tengah dan menduduki posisi sebagai Wakil Pemimpin Wilayah, selanjutnya pada tahun 2000 menjabat selaku Kepala Divisi Asset Disposal pada BPPN, serta pada tahun 2004 menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Surya Utama.

KOMITE AUDIT

Struktur, Keanggotaan, Keahlihan dan Independensi Komite Audit

Susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pasal 38 ayat (1) PBI Nomor: 8/4/PBI/2006 tentangPelaksanaan Gond Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan. Sampai dengan akhir tahun 2011 Komite Audit Bank beranggotakan 3 (tiga) orang, yang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, 1 (satu) orang sebagai Komisaris Independen dan dua orang lainnya adalah pihak independen, dengan susunan dan komposisi keanggotaan sebagai berikut:

(10)

Susunan Keanggotaan Komite Audit Bank NTT

N a m a Jabatan

Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M Ketua (Komisaris Independen)

Welem Nunuhitu Anggota (Pihak Independen)

Caspar Bas, S.H Anggota (Pihak Independen)

Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalarn Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan/ketentuan terkait lainnya.

Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit

Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, pemantauan atas tindak lanjut hasil audit terhadap pelaksanaan tugas SKAI, kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar yang berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Tindak Lanjut Program Kerja Komite Audit

Secara garis besar, selama tahun 2011 Komite Audit telah melakukan kegiatan - kegiatan sesuai dengan piagam komite audit sebagai berikut:

1. Menyampaikan saran dan catatan atas berbagai aktivitas melalui Dewan Komiaris yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, serta fungsi pengawasan kepada pihak Direksi serta anggota manajemen bank lainya dalam melakukan manajemen bank.

2. Menetapkan kantor akuntan publik yang terdaftar di Bapepam-LK untuk, melakukan pemeriksaan keuangan Bank posisi Maret 2011 dan penyajian kembali laporan keuangan Bank tahun buku 2007.

Aktivitas Rapat Komite Audit

Rapat Komite Audit selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen.

Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2011 Komite Audit telah, melakukan pembahasan dan menyampaikan saran – saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 10 (sepuluh) kali rapat/pertemuan.

Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Audit secara internal sebanyak 10 (sepuluh) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta*

1 2 3

1. 07 Februari 2011

1. Laporan Perkembangan SKAI yang meliputi: a. Temuan SKAI 2010 dan tindak lanjut audit b. Tindak lanjut temuan BPK

c. Perkembangan kerja KAP d. Lain – lain

√ √

2. 04 Maret 2011 1. Peninjauan rapat sebelumnya.

(11)

3. Informasi pokok-pokok yang perlu mendapat perhatian khusus.

4. Lain-lain

3. 18 Maret 2011 1. Review Notulen Rapat sebelumnya.

2. Informasi kegiatan serta evaluasi kegiatan SKAI. 3. Lain-lain.

√ √ √

4. 11 Mei 2011 1. Evaluasi hasil pemeriksaan dan tindaklanjut temuan pemeriksaan eksteren ( BI ) Kantor Cabang Bank NTT TB 2010.

2. Perkembangan tindaklanjut temuan hasil pemeriksaan BPK RI Tahun 2009 dan 2010. 3. Tindaklanjut temuan hasil audit interen ( Spot

Audit ) TB 2010

√ √ √

5. 16 Juni 2011 1. Melanjutkan pembahasan agenda rapat bulan lalu tanggal 11 Mei 2011.

2. Lain-lain

√ √ √

6. 15 Juni 2011 1. Review rapat bulan Juni 2011

2. Laporan perkembangan kegiatan SKAI disertai tanggapan/bahasan.

3. Lain-lain

√ √ √

7. 22 Agustus 2011 1. Review rapat bulan lalu.

2. Pemeriksaan BI dilanjutkan dengan pemeriksaan manajemen.

3. Rekapan tindaklanjut hasil temuan

4. Hasil Laporan Fraud 2 (dua) pegawai bulan lalu dan tindaklanjut

8. 20 September 2011

1. Review rapat bulan lalu. 2. Laporan perkembangan SKAI 3. Lain –lain

9. 21 September 2011

1. Membahas tingkat kesehatan Bank periode Juli 2011, khusus membahas peringkat komposit bidang manajemen peringkat 3.

2. Lain-lain

10. 27 September 2011

1. Tanggapan terhadap tindaklanjut hasil temuan audit interen ( Spot Audit ) TB 2011.

2. Tanggapan terhadap tindaklanjut hasil temuan interen ( Spot Audit ) TB 2011.

3. Tanggapan terhadap tindaklanjut temuan BI tahun 2011.

4. Tanggapan terhadap tindaklanjut temuan hasil audit informasi tehnologi TB 2011

*

Keterangan Kode Nama Peserta

(1) Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M (3) Welem Nunuhitu

(2) Caspar Bas, S.H

Untuk rapat koordinasi Komite Audit dengan unit kerja Bank lainnya telah dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta*

1 2 3

1. 07 Februari 2011

1. Laporan Perkembangan SKAI yang meliputi: a. Temuan SKAI 2010 dan tindak lanjut audit b. Tindak lanjut temuan BPK

c. Perkembangan kerja KAP d. Lain – lain

(12)

2. 04 Maret 2011

1. Peninjauan rapat sebelumnya.

2. Laporan Aktivitas SKAI dan Pembahasannya. 3. Informasi pokok-pokok yang perlu mendapat

perhatian khusus. 4. Lain-lain

√ √ √

3. 18 Maret 2011

1. Review Notulen Rapat sebelumnya. 2. Informasi kegiatan serta evaluasi kegiatan

SKAI. 3. Lain-lain.

√ √ √

4. 11 Mei 2011

1. Evaluasi hasil pemeriksaan dan tindaklanjut temuan pemeriksaan eksteren ( BI ) Kantor Cabang Bank NTT TB 2010.

2. Perkembangan tindaklanjut temuan hasil pemeriksaan BPK RI Tahun 2009 dan 2010. 3. Tindaklanjut temuan hasil audit interen ( Spot

Audit ) TB 2010

√ √ √

5. 16 Juni 2011

1. Melanjutkan pembahasan agenda rapat bulan lalu tanggal 11 Mei 2011.

2. Lain-lain

√ √ √

6. 15 Juni 2011

1. Review rapat bulan Juni 2011

2. Laporan perkembangan kegiatan SKAI disertai tanggapan/bahasan.

3. Lain-lain

√ √ √

7. 22 Agustus 2011

1. Review rapat bulan lalu.

2. Pemeriksaan BI dilanjutkan dengan pemeriksaan manajemen.

3. Rekapan tindaklanjut hasil temuan

4. Hasil Laporan Fraud 2 (dua) pegawai bulan lalu dan tindaklanjut

8. 20

September 2011

1. Review rapat bulan lalu. 2. Laporan perkembangan SKAI 3. Lain –lain

9. 21

September 2011

1. Membahas tingkat kesehatan Bank periode Juli 2011, khusus membahas peringkat komposit bidang manajemen peringkat 3.

2. Lain-lain

10. 27

September 2011

1. Tanggapan terhadap tindaklanjut hasil temuan audit interen ( Spot Audit ) TB 2011.

2. Tanggapan terhadap tindaklanjut hasil temuan interen ( Spot Audit ) TB 2011.

3. Tanggapan terhadap tindaklanjut temuan BI tahun 2011.

4. Tanggapan terhadap tindaklanjut temuan hasil audit informasi tehnologi TB 2011.

*

Keterangan Kode Nama Peserta (1) Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M (2) Welem Nunuhitu

(3) Caspar Bas, S.H

Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Dewan Komisaris.

(13)

Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pernantau Risiko baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut:

N a m a Jumlah

Kehadiran

% Kehadiran

Drs. Benyamin Kartono Lebe, M.M 10 100%

Welem Nunuhitu 10 100%

Caspar Bas, S.H 10 100%

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Komite Pemantau Risiko

Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja yang telah disusun pada unit kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap eksposure risiko Bank, baik operasional maupun non operasional.

Komite Pemantau Risiko dibentuk bertujuan melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi dan saran atas berbagai kegiatan perusahaan sehingga perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap Direksi.

Komite Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, satu orang sebagai Komisaris (Komisaris Independen) dan 2 (dua) orang lainnya adalah pihak independen. Dua orang pihak independen pada posisi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas terdiri dari :

- Seorang yang memiliki keahlian di bidang keuangan; dan - Seorang yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko

Susunan dan komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko, adalah sebagai berikut:

Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Resiko Bank NTT

N a m a Jabatan

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D Ketua (Komisaris Independen) Izhaak Frengky Amalo, S.H Anggota (Pihak Independen) Peter E. Jemadu, S.H, M.H Anggota (Pihak Independen)

Seluruh keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank NTT dan peraturan/ketentuan terkait lainnya.

Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko

Diantara tugas dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko yang diatur di dalam Buku Kebijakan Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance Bank NTT adalah Komite Pemantau Risiko bertugas membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam area penerapan manajemen risiko agar dapat terlaksana secara efektif, baik mengenai isu–isu manajemen risiko dan sistem pengawasan internal serta langkah –langkah antisipatif

(14)

yang diambil Direksi dalam pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mengkaji system manajemen risiko dan perbaikan kebijakan manajemen risiko.

Tindak Lanjut Program Kerja Komite Pemantau Risiko

Secara garis besar, selama tahun 2011 fokus Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Pemantau Risiko, antara lain, adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pertemuan baik internal maupun dengan Divisi Manajemen Risiko.

2. Melakukan pembahasan dan penelaahan untuk mengupayakan solusi penyelesaian agar setiap potensi risiko yang cenderung meningkat dapat dimitigasi secara baik sehingga tidak menimbulkan dampak lebih lanjut terhadap operasional Bank.

Aktivitas Rapat Komite Pemantau Risiko

Rapat Komite Pemantau Risiko selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen.

Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2011 Komite Pemantau Risiko telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran –saran yang meliputi berbagai aktifitas penting yang dilakukan oleh Bank sebanyak 5 (lima) kali rapat/pertemuan.

Rapat yang diselenggarakan oleh Komite Pemantau Risiko secara internal sebanyak 5 (lima) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

No Tanggal Materi Kode Peserta*

1 2 3

1. 08 Februari 2011

1. Membahas laporan profil risiko triwulan IV tahun 2010.

2. Lain-lain

√ √ √

2. 19 Mei 2011 1. Kinerja keuangan bank meliputi DPK, Kredit dan lain-lain.

2. Respon persaingan antar Bank di NTT 3. Masalah Risiko Opersaional

4. Tentang Akta Notaris 73 tentang perubahan AD PT Bank NTT

3. 27 Juli 2011 1. Membahas Laporan Profil Risiko Triwulan II, Juni 2011.

2. Lain-lain

4. 5 September 2011

1. Tingkat kesehatan periode 2011 2. Persiapan RBB 2012.

3. Ratio pertumbuhan ATMR 4. Performance indicator Komitmen

Pembagian Bonus

5. Ketergantungan kepada deposan inti.

5. 11 Novermber 2011

Membahas Laporan profil Risiko triwulan

III Tahun 2011 √

*Keterangan Kode Nama Peserta

(1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (2) Izhaak Frengky Amalo, S.H

(3) Peter E. Jemadu, S.H, M.H

Untuk rapat koordinasi Komite Pemantau Risiko dengan unit kerja Bank lainnya telah dilakukan sebanyak 5 (lima) kali rapat/pembahasan, sebagai berikut:

(15)

No Tanggal Materi Kode Peserta*

1 2 3

1. 08 Februari 2011

1. Membahas laporan profil risiko triwulan IV tahun 2010.

2. Lain-lain

√ √ √

2. 19 Mei 2011 1. Kinerja keuangan bank meliputi DPK, Kredit dan lain-lain.

2. Respon persaingan antar Bank di NTT 3. Masalah Risiko Opersaional

4. Tentang Akta Notaris 73 tentang perubahan AD PT Bank NTT

3. 27 Juli 2011 1. Membahas Laporan Profil Risiko Triwulan II, Juni 2011.

2. Lain-lain

4. 5 September 2011

1. Tingkat kesehatan periode 2011 2. Persiapan RBB 2012.

3. Ratio pertumbuhan ATMR 4. Performance indicator Komitmen

Pembagian Bonus

5. Ketergantungan kepada deposan inti.

5. 11 Novermber 2011

Membahas Laporan profil Risiko triwulan

III Tahun 2011 √

Keterangan Kode Nama Peserta

(1) Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D (2) Izhaak Frengky Amalo, S.H

(3) Peter E. Jemadu, S.H, M.H

Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Dewan Komisaris.

Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pemantau Risiko baik secara internal maupun rapat koordinasi, adalah sebagai berikut :

Nama Jumlah Kehadiran % Kehadiran

Ir. Fredik Lukas Benu, M.Si, Ph.D 5 100%

Izhaak Frengky Amalo, S.H 5 100%

Peter E. Jemadu, S.H, M.H 5 100%

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Struktur, Keanggotaan, Keahlihan, dan Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi.

Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT telah dibentuk sejak tanggal 02 Januari 2008 berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris, yang dituangkan ke dalam Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah NTT Nomor : 03 Tahun 2008, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 135 Tahun 2009 tentang Pengakatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Resiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur.

Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bank, Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentangPelaksanaan Good Corporate

Gambar

Tabel  dibawah  mengungkapkan  frekuensi  dan  tingkat  kehadiran  Direksi  didalam  setiap  perternuan/

Referensi

Dokumen terkait

Komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, kondisi ini terjadi karena komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor proses pelaporan

identitas anggota Dewan Komisaris, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan anggota Dewan Komisaris di perusahaan lain, jabatan anggota Dewan Komisaris sebagai anggota komite

identitas anggota Dewan Komisaris, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan anggota Dewan Komisaris di perusahaan lain, jabatan anggota Dewan Komisaris sebagai anggota komite

jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris berakhir, maka posisi lowong Ketua Komite tersebut wajib

kepada Pemegang Saham sesuai kebijakan dan kriteria seleksi yang ditetapkan. 6) Memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran komite audit berpengaruh terhadap financial distress, sedangkan proporsi komite audit independen, ukuran dewan direksi, ukuran

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa semua variabel penelitian (proporsi dewan komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris dan jumlah rapat komite audit) memiliki

Hasil tersebut dapat terjadi karena karakteristik dari tugas komite audit yang dapat mendeteksi adanya praktik manajemen laba tidak memiliki hubungan dengan keragaman gender pada