• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Pengendapan Batubara.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lingkungan Pengendapan Batubara.docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

Nama : Bu: Budi Jadi Jangkungkung Prng Prasetasetyoyo NI NIMM : 1: 11111..14140.0.030344 K Keellaass : : BB

GE!GI B"#$B"%"

GE!GI B"#$B"%"

".

". !ingk!ingkungaungan Pen Pengenngenda&ada&an Ban Batu'artu'araa 1.

1. EnEndada&a&an Batn Batu'u'arara Para Paralalik ik 

Pembentukan batubara terjadi pada kondisi reduksi di daerah rawa-rawa lebih dari Pembentukan batubara terjadi pada kondisi reduksi di daerah rawa-rawa lebih dari 90% batubara di dunia terbentuk pada lingkungan paralik. Daerah seperti ini dapat dijumpai 90% batubara di dunia terbentuk pada lingkungan paralik. Daerah seperti ini dapat dijumpai di dataran pantai, laguna, delta, dan fluviatil.

di dataran pantai, laguna, delta, dan fluviatil. Di

Di dadatartaran an papantntai, ai, pepengngenendadapapan n babatutubabara ra teterjarjadi di papada da rawrawa-a-rawrawa a di di bebelaklakanangg  pematang

 pematang pasir pasir pantai pantai yang yang berasosiasi berasosiasi dengan dengan sistem sistem laguna laguna ke ke arah arah darat. darat. Di Di daerah daerah iniini tidak berhubungan dengan laut terbuka sehingga efek oksidasi au laut tidak ada sehingga tidak berhubungan dengan laut terbuka sehingga efek oksidasi au laut tidak ada sehingga menunjang pada pembentukan batubara di daerah rawa-rawa pantai.

menunjang pada pembentukan batubara di daerah rawa-rawa pantai.

Pada lingkungan delta, batubara terbentuk di bakswamp dan delta plain. !edangkan Pada lingkungan delta, batubara terbentuk di bakswamp dan delta plain. !edangkan di delta front dan prodelta tidak terbentuk batubara disebabkan oleh adanya pengaruh air laut di delta front dan prodelta tidak terbentuk batubara disebabkan oleh adanya pengaruh air laut yang besar lan berada di bawah permulaan air laut.

yang besar lan berada di bawah permulaan air laut.

Pada lingkungan fluviatil terjadi pada rawa-rawa dataran banjir dan belakang tanggul Pada lingkungan fluviatil terjadi pada rawa-rawa dataran banjir dan belakang tanggul alam atau natural leave dari sistem sungai yang are-ander. "mumnya batubara di lingkungan alam atau natural leave dari sistem sungai yang are-ander. "mumnya batubara di lingkungan ini

ini berberbenbentuk tuk lenlensa-lsa-lensensa a karkarena ena memmembaii baii ke ke segsegala ala arah arah menmengikgikuti uti benbentuk tuk ekekungunganan limpahnya.

limpahnya.

Enda&an Batu'ara Paralik  Enda&an Batu'ara Paralik 

#ingkungan paralik terbagi ke dalam $ sub lingkungan, yakni endapan muara belakang #ingkungan paralik terbagi ke dalam $ sub lingkungan, yakni endapan muara belakang  pematang

 pematang bak bak barrier&, barrier&, endapan endapan batubara batubara delta, delta, endapan endapan batubara batubara antar antar delta delta dandan dataran pantai 'ustin, (ameron, )rieve, dan *alkreuth&. *etiganya mempunyai bentuk  dataran pantai 'ustin, (ameron, )rieve, dan *alkreuth&. *etiganya mempunyai bentuk 

(2)

lapisan tersendiri, akan tetapi pada , umummnya tipis-tipis, tidak menerus seara lateral, mengandung kadar sulfur, abu dar. nitrogen yang tinggi.

Enda&an Batu'ara Belakang Pematang (back barrier)

'atubara belakang pematang terakumulasi ke arah darat dari pulau-pulau pmatang barrier island & yang telah ada sebelumnya dan terbentuk sebagai ai.+hat dari pengisian laguna. *emudian terjadi proses pendangkalan ekungan antar pulau-pulau bar sehingga material yang diendapkan pada umumnya tergolong ke dalam klastika halus seperti batu lempung sisipan batupasir dan batugamping. !elanjutnya terbentuk rawa-rawa air asin dan pada keadaan ini n.iapan sedimen dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga moluska dapat berkembang dengan baik sebab terjadi pelemparan oleh ombak dari laut terbuka le laguna yang membawa materi organik sebagai makanan yang baik bagi  penghuni laguna. !edangkan endapan sedimen yang berkembang pada umumnya terdiri dari perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara dan batugamping. !truktur sedimen yang berkembang ialah lapisan bersusun, silang siur dan laminasi halus. ndapan batubara terbentuk akibat dari meluasnya permukaan rawa dari pulau- pulau gambut marsh& yang ditumbuhi oleh tumbuhan air tawar.

Enda&an Batu'ara (elta

'erdasarkan bentuk dataran deltanya, batubara daerah ini terbentuk pada beberapa sub lingkungan yakni delta yang dipengaruhi sungai, gelombang pasang surut, dataran delta  bawah dan atas, dan dataran aluvium. *eepatan pengendapan sangat berpengaruh pada  penyebaran dan ketebalan endapan batubara. 'atubara daerah ini tidak menerus seara lateral akibat dari perubahan fasies yang relatif pendek dan epat yang disebabkan oleh kemiringan yang tajam sehingga ketebalan dan kualitasnya bervariasi. Pada umumnya  batubara tersebut berasal dari alang-alang dan tumbuhan paku.

Enda&an Batu'ara "ntar (elta dan (ataran Pantai

'atubara daerah ini terbentuk pada daerah rawa yang berkembang di +jerah pantai yang tenang dengan water table tinggi dan pengaruh endapan liaaik sangat keil. Daerah rawa  pantai biasanya banyak ditumbuhi oleh +umbuhan air tawar dan air payau. 'atubara ini  pada umumnya tipis-tipis dan seara lateral tidak lebih dari  km. 'atubara lingkungan ini kaya akan abu, sulfur, nitrogen, dan mengandung fosil laut. Di daerah tropis biasanya terbentuk dari bakau dan kaya sulfur. *andungan sulfur tinggi akibat oleh naiknya ion sulfat dari air laut dan oleh salinitas bakteri anaerobik.

(3)

). Enda&an Batu'ara !imnik 

#ingkungan limnik atau air tawar merupakan lingkungan yang didominasi oleh air tawar. !ub-lingkungan yang membentuk deposit batubara adalah+

 *lu+ial s,am& -termasuk u&&er delta &lain s,am&: rawa fluvial banyak  terdapat pada dataran banjir fluvial oleh karena terlindung dari suplai sedimen oleh adanya natural leeve sepanjang teras sungai. )ambutbatubara yang dihasilkan dapat berselang-seling dengan lapisan pasir atau lempung yang terbawa oleh adanya banjir. *adang pembentukan gambut pada lingkungan ini  juga diselingi dengan adanya fasies danau.

 (anau+ pembentukan gambut terutama terjadi pada pinggir danau, sedangkan  pada posisi yang lebih dalam terbentuk lumpur organik oleh karena minimnya

sirkulasi air.

 $&land 'og + gambut juga dapat terbentuk pada lingkungan yang tidak seara langsung berhubungan dengan kondisi fluviatil, akan tetapi tetap terjadi drainasi dan akumulasi material klastik tidak terlalu banyak melampaui akumulasi tumbuhan.

B. #em&at Pem'entukan Batu'ara

/erdapat dua teori yang menjelaskan tentang tempat dalam proses pembentukan batu  bara, yaitu +

1. #eori insitu

Proses pembentukan batu bara terjadi di tempat asal tumbuhan tersebut berada. /umbuhan yang telah mati akan langsung tertimbun lapisan sedimen dan kemudian mengalami proses pembatubaraan tanpa mengalami proses perpindahan tempat. 'atubara yang dihasilkan dari proses ini memiliki kualitas yang baik. Penyebaran batubara jenis ini sifatnya merata dan luas, bisa dijumpai di wilayah uara nim, !umatera !elatan.

enurut teori ini, batubara terbentuk pada lokasi dimana pohon-pohon atau tumbuhan kuno pembentukya tumbuh. #ingkungan tempat tumbuhnya pohon-pohon kayu pembentuk batubara itu adalah pada daerah rawa atau hutan basah. *ejadian

(4)

 pembentukannya diawali dengan tumbangnya pohon-pohon kuno tersebut, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti angin badai&, dan peristiwa alam lainnya. Pohon-pohon yang tumbang tersebut langsung tenggelam ke dasar rawa. 1ir hujan yang masuk ke rawa dengan membawa tanah atau batuan yang tererosi pada daerah sekitar rawa akan menjadikan pohon-pohon tersebut tetap tenggelam dan tertimbun.

Demikianlah seterusnya, bahwa semakin lama semakin teballah tanah penutup  pohon-pohonan tersebut. Dalam hal ini pohon-pohon tersebut tidak menjadi busuk atau

tidak berubah menjadi humus, tetapi sebaliknya mengalami pengawetan alami. Dengan adanya rentang waktu yang lama, puluhan atau bahkan ratusan juta tahun, ditambah dengan pengaruh tekanan dan panas, pohon-pohonan kuno tersebut mengalami  perubahan seara bertahap, yakni mulai dari fase penggambutan sampai ke fase  pembatubaraan.

). #eori drift 

'erdasarkan teori ini, batubara terbentuk bukan di tempat asal tumbuhan itu  berada. /umbuhan yang telah mati akan terangkut air hingga terkumpul di suatu tempat

dan mengalami proses sedimentasi dan pembatubaraan.

*ualitas batubara yang dihasilkan dari proses ini tergolong kurang baik karena terampur material pengotor pada saat proses pengangkutan. Penyebaran batubara ini tidak begitu luas, namun dapat dijumpai di beberapa tempat seperti di lapangan batubara delta ahakam Purba, *alimantan /imur.

(5)

'erdasarkan teori drift ini, batubara terbentuk dari timbunan pohon-pohon kuno atau sisa-sisa tumbuhan yang tertransportasikan oleh air dari tempat tumbuhnya. Dengan kata lain pohon-pohon pembentuk batubara itu tumbang pada lokasi tumbuhnya dan dihanyutkan oleh air sampai berkumpul pada suatu ekungan dan selanjutnya mengalami  proses pembenaman ke dasar ekungan, lalu ditimbun oleh tanah yang terbawa oleh air 

dari lokasi sekitar ekungan.

!eterusnya dengan perjalanan waktu yang panjang dan dipengaruhi oleh tekanan dan panas, maka terjadi perubahan terhadap pohon-pohon atau sisa tumbuhan itu mulai dari fase penggambutan sampai pada fase pembatubaraan.

/erdapat perbedaan tipe endapan batubara dari kedua formasi pembentukan tersebut. 'atubara insitu biasanya lebih tebal, endapannya menerus, terdiri dari sedikit lapisan, dan relatif tidak memiliki pengotor. !edangkan batubara yang terbentuk atau  berasal dari transportasi material berdasarkan teori drift& ini biasanya terjadi pada

delta-delta kuno dengan iri-iri+ lapisannya tipis, endapannya terputus-putus splitting&,  banyak lapisan multiple seam&, banyak pengotor, dan kandungan abunya biasanya

tinggi.

Dari kedua teori tentang formasi pembentukan batubara tersebut di atas dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan geologi yang dipersyaratkan untuk dapat terjadinya  batubara adalah+ berbentuk ekungan berawa, berdekatan dengan laut atau pada daerah

yang mengalami penurunan subsidene&, karena hanya pada lingkungan seperti itulah memungkinkan akumulasi tumbuhan kuno yang tumbang itu dapat mengalami  penenggelaman dan penimbunan oleh sedimentasi. /anpa adanya penenggelaman dan  penimbunan oleh sedimentasi, maka proses perubahan dari kayu menjadi gambut dan seterusnya menjadi batubara tidak akan terjadi, malahan kayu itu akan menjadi lapuk dan  berubah menjadi humus.

/. Pengaru Proses #erada& Pengaru Pem'entukan Batu'ara yn (e&ositional

!yn-depositional adalah proses geologi yang berlangsung bersamaan dengan  pembentukan batubara. Proses-proses ini seperti perbedaan keepatan sedimentasi

(6)

serta bentuk morfologi pada dasar ekungan, pola struktur yang sudah terbentuk  sebelumnya dan kondisi lingkungan saat batubara terbentuk.

Post (e&ositional

Post depositional adalah proses-proses geologi yang berlangsung setelah lapisan batubara terbentuk seperti+ adanya sesar, erosi oleh proses- proses yang terjadi di permukaan, atau terobosan intrusi& batuan beku. Proses ini juga meliputi proses- proses geotektonik dan terjadi fase geokimia, yaitu proses-proses kimiawi  bahanmaterial oleh proses-proses alam yang terjadi di dalam bumi.

• Kaitannya dengan Kualitas dan Geometri Batu'ara

Pengaruh struktur geologi dapat bersifat syn-depositional bersamaan dengan akumulasi gambut& dan post-depositional sesudah pembentukan lapisan gambutbatubara&. Dari struktur ini berpengaruh terhadap distribusi lapisan batubara !truktur yang bersifat syn-depositional terutama terjadi karena kombinasi dari akumulasi sediment yang tebal dan penurunan ekungan yang ukup epat. !truktur yang mungkin terjadi umumnya berupa slumping dan loading. !truktur yang sudah ada sebelumnya dan kemudian aktif kembali pada saat deposisi gambut, dapat pula menyebabkan terjadinya  perubahan distribusi lapisan oleh karena deposisi lapisan gambut akan mengikuti  perubahan dasar pengendapan. !eperti sudah diketahui struktur yang bersifat post-depositional seperti pensesaran dan perlipatan akan menyebabkan distribusi lapisan yang  bervariasi dan dapat berubah-ubah dari satu tempat lain.

*emudian proses post-depositional yang berupa pembentukan hannel menghasilkan fenomena washoout. 2ashout merupakan masalah utama dalam operasi penambangan, yaitu ketebalan lapisan batubara berkurang atau tidak menerusnya lapisan batubara akibat terpotong washout. !elain itu keberadaan material batupasir ini akan mengakibatkan kesulitan dalam penggalian batubara dengan menggunakan alat berat.

Pada proses syn-depositional ontohnya seperti+ perbedaan keepatan akumulasi  batubara, morfologi ekungan, subsidene, erosi pensesaran, karst juga berpengaruh akan

(7)

Pada proses post-depositional ontohnya seperti+ erosional dan tektonik juga menjadi ontrol dalam ketebalan serta bentuk geometri dari lapisan batubara. Perbedaan tersebut dapat terjelaskan pada table dibawah ini.

/abel . /abel variasi ketebalan lapisan batubara

"ntuk kualitas batubara khususnya masalah kandungan !ulfur umumnya terjadi pada  batubara yang berasosiasi dengan kondisi marin. aterial pirit khususnya yang berbentuk 

framboidal, banyak melimpah pada lapisan-lapisan yang ditutupi seara langsung oleh stratum marine 2illiam 3 *eith, 94$ dalam '. *unoro 994&.

#apisan yang terakumulasi pada daerah yang berkondisi marin, seperti lingkungan  bak barrier dan lower delta plain yang lebih banyak ditumpangi oleh sedimen-sedimen marin atau brakish daripada lingkungan upper delta plain atau lingkungan fluviatil dan sebagian terdiri dari pirit framboidal.enurut (aruio et al 955& dalam '. *unoro 994. *andungan sulfur yang hadir sebagai markasit atau pirit terjadi dalam bentuk butiran euhedral, massa berbutir kasar lebih besar dari 67 mikron& yang menggantikan material asli tanaman, berupa massa lembaran platy& yang mengisi leat atau rekahan dan framboidal  pirit. Dari hasil penelitian sulfur pirit berbentuk framboidal dihasilkan karena pengurangan

(8)

sulfur oleh mikroba organisme yang dijumpai di lingkungan marin hingga air payau dan tidak   pada air tawar.

("*#"% P$#"K"

eta, !.!. 60. #1P81: !*;P!; < Geologi Dan Pengaruh Lingkungan Pengendapan Terhadap Ketebalan Lapisan Batubara, Di Formasi Balikpapan, Desa Tepok,  Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur =.

>ogyakarta+ Program !tudi /eknik )eologi, ?akultas /eknologi ineral, "niversitas Pembangunan :asional <@eteran= >ogyakarta.

usmarwanto, A., *unoro, '., Aarjanto, 1. 607. < Geologi dan Faktor  Faktor !ang   "empengaruhi Tebal Lapisan Batubara di Daerah #intapuri dan $ekitarn!a,  Kecamatan $impang %mpat Pengaro, Kabupalen Ban&ar, Kalimantan $elatan =.

>ogyakarta+ Program !tudi /eknik )eologi, ?akultas /eknologi ineral, "niversitas Pembangunan :asional <@eteran= >ogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sintaksis anak berdasarkan MLU (Mean Length of Utterance), jenis kata, dan pola

Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan mengandung 17 α - methytestosteron pada benih ikan nila merah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P&gt;0.05)

Maka dari itu pihak bank harus mampu memberikan layanan ATM yang terbaik agar dapat memberikan kepuasan bagi nasabah mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar- Raniry

Kelompok pertama ini menyakini bahwa Islam melarang wanita berkiprah dalam bidang politik dengan argumen sebagai berikut, Pertama, wanita berbeda dengan laki-laki dari

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes kemampuan representasi matematis siswa, khususnya dalam materi persamaan garis lurus di SMP

Hubungan satu konsep (informasi) dengan konsep lain disebut proposisi. Peta konsep menggambarkan jalinan antar konsep yang dibahas dalam bab yang bersangkutan. Konsep yang

Serta selalu berharap bahwa hasil dari penyusunan tugas akhir ini dapat. bermanfaat bagi