Diajukan Oleh :
Diajukan Oleh :
ITANG SAMSUDIN ITANG SAMSUDIN Teknik Pertambangan Teknik Pertambangan (1007.01.11.142) (1007.01.11.142)PRODI T!NI! PRTAM"ANGAN
PRODI T!NI! PRTAM"ANGAN
#A!U$TAS T!NI!
#A!U$TAS T!NI!
UNI%RSITAS IS$AM "ANDUNG
UNI%RSITAS IS$AM "ANDUNG
14&' 2017 M
14&' 2017 M
anagement
anagement Stockpile
Stockpile Batubara
Batubara
Di
Di PT
PT. . ITRABARA
ITRABARA ADIPERDANA
ADIPERDANA tbk.
tbk. Desa
Desa Loreh
Loreh
ecamatan
ecamatan alinau
alinau selatan
selatan abupaten
abupaten alinau
alinau
Pro!insi alimantan "tara
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum Wr
Assalamualaikum Wr. Wb
. Wb
PuPuji ji dadan n SySyukukur ur pepemomohohon n papanjnjatatkakan n kekehahadidirarat t AlAllalah h SWSWT T yayang ng tetelalahh memberika
memberikan kekuatan n kekuatan dan kesempatan kepada pemohon sehingga pemohon dapatdan kesempatan kepada pemohon sehingga pemohon dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat seba
sebagai gai syarsyarat at untuuntuk k mendmendapatapatkan kan kesekesempatmpatan an melamelakukakukan n tugatugas s akhiakhir r di di salasalahh satu site pada tambang
satu site pada tambang PTPT. M. MITRABARA ADIPERDANA tbkITRABARA ADIPERDANA tbk..
Dalam proposal tugas akhir ini, pemohon mengajukan tema
Dalam proposal tugas akhir ini, pemohon mengajukan tema ““Management Management Sto
Stockpckpile ile BaBatubtubarara a Di Di PTPT. . MITMITRARABABARA RA ADADIPEIPERDRDANA ANA tbktbk. . DesDesa a LorLoreheh !ecamata
!ecamatan Malinau n Malinau selatan !abupaten Malinau Pro"insi selatan !abupaten Malinau Pro"insi !alimantan #tara!alimantan #tara””.. Pemohon menyadari bahwa proposal tugas akhir ini banyak kekurangannya, Pemohon menyadari bahwa proposal tugas akhir ini banyak kekurangannya, baik itu tema maupun isinya. Pemohon bersedia dan siap apabila diberikan tema baik itu tema maupun isinya. Pemohon bersedia dan siap apabila diberikan tema yang lain.
yang lain. TTak ak lupa pemoholupa pemohon n menymenyampaampaikan banyak ikan banyak terimterima a kasikasih h padpada a semusemuaa pi
pihak hak yanyang g teltelah ah memmembabantu ntu daldalam am penpenyusyusununan an propropoposal sal inini i sehsehingingga ga dapdapatat terselesaikan dengan baik.
terselesaikan dengan baik.
Wassalamualaikum Wr. Wbr Wassalamualaikum Wr. Wbr
Bandung,
Bandung, April April 2!"2!"
Pemohon
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum Wr
Assalamualaikum Wr. Wb
. Wb
PuPuji ji dadan n SySyukukur ur pepemomohohon n papanjnjatatkakan n kekehahadidirarat t AlAllalah h SWSWT T yayang ng tetelalahh memberika
memberikan kekuatan n kekuatan dan kesempatan kepada pemohon sehingga pemohon dapatdan kesempatan kepada pemohon sehingga pemohon dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat seba
sebagai gai syarsyarat at untuuntuk k mendmendapatapatkan kan kesekesempatmpatan an melamelakukakukan n tugatugas s akhiakhir r di di salasalahh satu site pada tambang
satu site pada tambang PTPT. M. MITRABARA ADIPERDANA tbkITRABARA ADIPERDANA tbk..
Dalam proposal tugas akhir ini, pemohon mengajukan tema
Dalam proposal tugas akhir ini, pemohon mengajukan tema ““Management Management Sto
Stockpckpile ile BaBatubtubarara a Di Di PTPT. . MITMITRARABABARA RA ADADIPEIPERDRDANA ANA tbktbk. . DesDesa a LorLoreheh !ecamata
!ecamatan Malinau n Malinau selatan !abupaten Malinau Pro"insi selatan !abupaten Malinau Pro"insi !alimantan #tara!alimantan #tara””.. Pemohon menyadari bahwa proposal tugas akhir ini banyak kekurangannya, Pemohon menyadari bahwa proposal tugas akhir ini banyak kekurangannya, baik itu tema maupun isinya. Pemohon bersedia dan siap apabila diberikan tema baik itu tema maupun isinya. Pemohon bersedia dan siap apabila diberikan tema yang lain.
yang lain. TTak ak lupa pemoholupa pemohon n menymenyampaampaikan banyak ikan banyak terimterima a kasikasih h padpada a semusemuaa pi
pihak hak yanyang g teltelah ah memmembabantu ntu daldalam am penpenyusyusununan an propropoposal sal inini i sehsehingingga ga dapdapatat terselesaikan dengan baik.
terselesaikan dengan baik.
Wassalamualaikum Wr. Wbr Wassalamualaikum Wr. Wbr
Bandung,
Bandung, April April 2!"2!"
Pemohon
PROPOSA
PROPOSA
T!GAS
T!GAS AK"IR
AK"IR #TTA
#TTA $ %&&'
$ %&&'
II..
P
PE
EN
ND
DA
A"
"!
!
!
!A
AN
N
0ua
0ualitlitas as dan dan kuakuantintitas tas babatubtubara ara memeruprupakaakan n 1ak1aktor tor pepentinting ng yanyang g haharusrus diperhatika
diperhatikan oleh n oleh produsen batubara untuk dapat produsen batubara untuk dapat memenuhi permintaan konsumen.memenuhi permintaan konsumen. Sal
Salah ah sasatu tu arara a untuntuk uk menmenjagjaga a kuakualilitas tas dan dan kuakuantintitas tas dardari i batbatubaubara ra setsetelelahah di
ditatambmbanang g adadalalah ah teteknknis is pepeninimbmbununanannynya. a. PePermrmasasalalahahan an yayang ng titimbmbul ul dadariri penimbunan batubara antara lain adalah adanya gejala swabakar pada timbunan penimbunan batubara antara lain adalah adanya gejala swabakar pada timbunan batubara yang sudah terlalu lama,dan permasalahan mengenai waktu kerja aktual batubara yang sudah terlalu lama,dan permasalahan mengenai waktu kerja aktual yang kurang e1ekti1 .
yang kurang e1ekti1 . Pen
Pengatgaturauran n pepenimnimbunbunan an babatubtubara ara sansangagat t penpentinting g karkarenena a hal hal ini ini terterkaikaitt dengan masalah pemeliharaan kuantitas dan kualitas batubara yang ditumpuk di dengan masalah pemeliharaan kuantitas dan kualitas batubara yang ditumpuk di timbunan utama. #ntuk mengurangi penyebab terjadinya swabakar pada timbunan timbunan utama. #ntuk mengurangi penyebab terjadinya swabakar pada timbunan batu
batubara bara dipediperlukrlukan an teknteknik ik penapenangannganan an timbutimbunan nan batubatubarabara. . al3al3hal hal yang yang perlperluu dilakukan dalam penanganan timbunan batubara diantaranya yaitu4
dilakukan dalam penanganan timbunan batubara diantaranya yaitu4 a/ Pemadatan timbunan
a/ Pemadatan timbunan Pema
Pemadatadatan n sangsangat at perlperlu u dildilakukakukan an untuuntuk k mengmenguranurangi gi rongrongga3roga3rongga ngga yangyang terdapat di dalam timbunan. #ntuk itu bentuk timbunan perlu diperhatikan dengan terdapat di dalam timbunan. #ntuk itu bentuk timbunan perlu diperhatikan dengan baik karena tanpa adanya pemadatan dapat mengakibatkan terjadinya swabakar. baik karena tanpa adanya pemadatan dapat mengakibatkan terjadinya swabakar. 5leh karena itu
Setelah batubara ditimbun -a/, kemudian batubara disebarkan merata ke seluruh area penimbunan dengan ketebalan 6 * m kemudian dipadatkan -b/. Apabila dilakukan penimbunan baru -/ dimana pemadatan terbatas hanya pada bagian ati$e pile.
Pemadatan pada sisi miring harus dijaga pada saat penimbunan atau pembongkaran timbunan batubara. #ntuk timbunan yang akan disimpan lama -7 * bulan/ maka harus dilakukan pemadatan dengan baik.
b/ 8emonitor temperatur timbunan pada timbunan utama
8emonitor temperatur batubara di timbunan utama dan timbunan awal seara reguler dimaksudkan agar setiap kenaikan temperatur batubara di timbunan awal dan timbunan utama epat terdeteksi agar dapat dilakukan tindakan penanggulangan untuk menegah terjadinya pembakaran spontan. Apabila hasil pengukuran suhu menapai titik punak, maka tumpukan batubara harus segera dibongkar atau dipadatkan.
PT. MITRABARA ADIPERDANA tbk merupakan salah satu perusahaan
berkembang yang bergerak dibidang oal, penambangan batubara yang dilakukan di indonesia mempunyai reputasi baik dan system penambangan yang sangat baik pula dimana metode penambangan yang dilakukan adalah sistem contur mining, sebagai perusahaan tambang yang sedang berkembang.
PT .MITRABARA ADIPERDANA tbk tidak mau adanya kelalaiaan dalam mengatur
manajemen di stockpile sehingga disini perlu adanya suatu Analisis kususnya dalam menajemen stokpile. Analisis tersebut memiliki korelasi dengan teori kuliah yang diajarkan di &urusan Teknik Pertambangan sehingga dapat disimpulkan bahwa Tugas Akhir di PT .MITRABARA ADIPERDANA tbk akan sangat menunjang perluasan
wawasan dan pengaplikasian ilmu Teknik Pertambangan di dunia industry seara nyata.
II.
PER!M!SAN MASAA"
8asalah penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah 4
!. Penerapan sistem First In First Out yang kurang baik dilakukan pada penimbunan dan pembongkaran batubara serta pemadatan dan pemantauan temperatur yang kurang, sehingga terjadi gejala swabakar.
2. 0ualitas Batubara4 kualitas kimia -proksimat dan ultimat/ serta kualitas 1isik -9%/.
*. 8enghitung waktu edar alat angkut atual.
). Penerapan 0* yang kurang baik di dalam area stokpile.
III.
T!(!AN
Tujuan dari dilaksanakannya tugas akhir ini untuk melakukan penelitian antara lain 4
1. 8engetahui kondisi dari teknis penimbunan batubara pada stockpile dan
melakukan kajian teknis terhadap sistem penimbunan batubara, sehingga dapat melakukan upaya perbaikan manajemen penimbunan, menghindari gejala swabakar,
2. 8emperoleh waktu edar yang e1esien
3. 8engetahui kualitas batubara saat proses pembongkaran berlangsung di
timbunan utama..
). Pelaksanaan system keselamatan dan kesehatan kerja di area stokpile.
Tema yang direnanakan adalah : :Management Stockpile Batubara Di !. MI!"ABA"A ADI#"DA$A tbk. Desa %oreh, &ecamatan Malinau selatan, &abupaten Malinau, ro'insi &alimantan (tara;. Bila ditemui permasalahan lain di lapangan, maka renana judul ini akan disesuaikan dengan permasalahan tersebut.<
).
R!ANG INGK!P
Penelitian ini hanya mengkaji teknis dan nonteknis sistem 8anajemen stokpile pada stockpile PT. 8%T=ABA=A AD%P>=DA'A tbk. Penelitian akan menekankan kepada masalah3masalah mekanisme penimbunan dan pembongkaran batubara,swabakar, genangan air asam, dan saluran terbuka, dan juga kepada penetapan alat di area stokpile, penerapan system 0* dan juga
manajemen data pada perusahaan !. MI!"ABA"A ADI#"DA$A tbk .
)I.
METODA PENEITIAN
8etodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggabungkan antara teori yang ada dengan keadaan sebenarnya di lapangan dengan menggunakan metode sebagai berikut4
+. Stu,i it-ratur
?aitu dengan mempelajari teori3teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas melalui buku3buku literatur, mempelajari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, maupun dari laporan perusahaan.
8aksud dari orientasi lapangan adalah melakukan pengamatan seara langsung terhadap masalah yang akan dibahas yaitu kondisi daerah penambangan batubara, sistem penambangan yang digunakan, kondisi stockpile saat ini, serta topogra1i daerah penelitian.
0. P-/ga1bila/ Data
Pengambilan data dilakukan setelah dilakukannya studi literatur dan orientasi lapangan selesai dilaksanakan. Pengambilan data direnanakan mulai dari tanggal ! juni 2!". Adapun data yang diambil berupa data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
8erupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pengamatan di lapangan seperti kualitas batubara, kondisi timbunan batubara di stockpile e11esiensi kerja, yle time alat angkut, jarak angkut, kondisi jalan, kapasitas timbunan,luasan penimbunan dan pola penimbunan.
b. Data Sekunder
8erupakan data yang diambil dari literatur dan laporan perusahaan seperti peta lokasi, urah hujan, data kualitas batubara, produksi @bulan dan lain3lain.
%. P-/golaha/ Data.
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa perhitungan ataupun penggambaran yang selanjutnya akan direalisasikan dalam bentuk perhitungan, gra1ik, tabel yang menuju perumusan penyelesaian masalah.
8elakukan e$aluasi dan analisa terhadap hasil pengolahan data dan memberikan alternati1 penyelesaian untuk pembahasan permasalahan.
4. K-si1pula/ ,a/ R-ko1-/,asi
0esimpulan akan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data3data yang ada dengan permasalahan yang diteliti. Dengan adanya kesimpulan berarti telah diperoleh hasil akhir sebagai pemeahan masalah yang diteliti serta dapat memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh perusahaan
Ga1bar +
Diagra1 Alir P-/-litia/
)II. ANDASAN TEORI
5.+ Ma/ag-1-/t Sto6kpil- Batubara
Studi iteratur
Pengumpulan Data
Data Pri1-r
>11esiensi 0erja
yle Time Alat Angkut Dari Stokpile
0e &ety &arak Angkut 0ondisi &alan 0apasitas Timbunan uasan Timbunan Pola Penimbunan Data S-ku/,-r
Data &ualitas Batubara
Di"unO)) Mined *oal
roduksi +Bulan
P-/golaha/ Data
>11esiensi 0erja
8enghitung Waktu >dar Dumptruk =ekomendasi Tumbukan
Caktor ( Caktor ?ang 8empengaruhi
0ualitas Batubara
Selesai
=ekomendasi Penerapan Sistem 8anagement Stokpile
Management stockpile adalah proses pengaturan atau prosedur yang terdiri dari pengaturan kualitas dan prosedur penumpukan batubara di stockpile. Management stockpile merupakan suatu upaya agar batubara yang diproduksi dapat dikontrol, dari kualitasnya maupun kuantitasnya. Selain itu stockpile management juga di maksudkan untuk mengurangi kerugian yang mungkin munul dari proses handling atau penanganan batubara di stockpile. Seperti misalnya terjadi penyusutan kuantitas batubara baik yang diakibatkan oleh erosi pada musim hujan , debu pada musim kering, atau terbuang yang di sebabkan oleh terbakarnya batubara di stockpile.
Stockpile management seara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian pekerjaan yatu 4
!. Storage atau stoking management 2. uality dan uantity management *. Blending management
0etiga langkah pekerjaan tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang harus dikerjakan seara bersama ( sama.
Prosedur management stockpile disuatu tempat dengan tempat lainnya tergantung pada situasi dan kondisi masing ( masing tempat dan keperluan. 8isalnya stockpile management yang dilakukan stockpile supplier batubara atau diperusahaan tambang batubara lebih ditujukan bagaimana mensupplai batubara agar kualitas dan kuantitasnya disesuikan dengan permintaan pasar. ebih jauh lagi, blending sistem yang dijalankan lebih bertujuan untuk menyediakan batubara dengan berkualitas yang ber$ariasi sehingga dapat memasok batubara mengikuti permintaan ostumer, sehingga range penjualan semakin besar. ain halnya stokpile management yang dilakukan di end user seperti poer plant , stockpile
management lebih ditujukan tentang bagaimana maintenance kualitas batubara di stockpil e agar dapat bertahan lebih lama tanpa ada resiko terbakar di stockpile. al ini disebabkan biasanya batubara di poer plant harus terjaga kuantitas minimumnya agar tidak terjadi shortage batubara yang akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar karena apabila batubara di stockpile habis, kemungkinannya mengganti bahan bakar dengan minyak atau gas. Selain itu, sistem blending yang dilakukan lebih bertujuan bagaimana mengatur kualitas batubara yang di umpankan keboiler sesuai dengan desain kualitas batuabara bentuk boiler yang bersangkutan sistem blending di end user seperti di poer plant sangat penting, karena biasanya untuk menjaga keamanan suplai batubara, perusahaan seperti poer plant tidak mengambil batubara dari satu pemasok saja melainkan biasanya diambil dari beberapa pemasok. =esikonya adalah bahwa kualitas batubara dari satu pemasok yang satu dengan lainnya kadang ( kadang berbeda dan ber$ariasi. Apalagi kualitas yang menjadi target bagi suatu poer plant tidak hanya sebatas kalori melainkan juga karakteristik abu yang sangat penting untuk diketahui, karena biasanya masalah yang timbul dari satu boiler akibat dari si1at ( si1at abu yang kurang baik, seperti misalnya terjadinya slagging atau )ouling . 5leh karena itu blending management di suatu poer plant sangat penting untuk dijaga kontiniutas operasional boiler terjaga.
'amun walaupun demikian seara umum tujuan dari target yang ingin diapai dari suatu management stockpile baik dipemasok batubara atau di end user pada prinsipnya sama yaitu memelihat dan mengontrol kuantitas dan kualitas batubara di stockpile.
Pengaturan penyimpanan batubara sangat penting karena hal ini terkait dengan masalah pemeliharaan kuantitas dan kualitas batubara yang ditumpuk di stockpile. Management penumpukan dimulai dari pembuatan desain stockpile yang sesuai yang berorientasi pada pemeliharan kuantitas dan kualitas serta pada lingkungan. Berorientasi pada pemeliharaan kuantitas karena suatu storage mangement harus menpertimbangkan 1aktor kapasitas stockpile yang dapat semaksimum mungkin pada area yang tersedia tetapi tetap memperhatikan 1aktor kualitas dan lingkungan. Sedangkan berorientasi pada pemeliharaan kualitas karena desain suatu stockpile harus mempertimbangkan kualitas yang e1isien sehingga keperluan untuk pengaturan kualitas seperti blending, penumpukan yang didasarkan pada kualitas produk dan lain3lain, berorientasi pada lingkungan karena desain stockpile harus benar3benar memiliki 1asilitas pengolahan atau pengelolaan limbah yang berasal dari stockpile.
0emungkinan limbah yang dihasilkan dari stockpile diantaranya adalah 4 a. Fine coal yang mungkin terbawa oleh air, baik yang berasal dari air hujan atau
dari proses penyemprotan stockpile.
b. Terjadinya leaching terhadap batubara atau material bedding stockpile yang mungkin melarutkan Eat3Eat yang dapat menyebabkan penyakit atau membahayakan kesehatan apabila air tersebut dikonsumsi baik oleh hewan, tumbuh3tumbuhan maupun manusia.
. Debu yang berasal dari proses operasional stockpile tersebut, seperti proses rushing, penyetokan, dan proses pemuatan batubara keatas truk, wagon, tongkang atau kapal.
5.+. D-sai/
a. 0apasitas dan $olume batubara yang akan dikelola
b. ¨ah pengelompokan kualitas yang akan dijadikan main produk . Blending s-stem yang akan diterapakan
d. Sistem penumpukan@stacking sistem yang digunakan
'amun demikian, prinsip3prinsip pembuatan stockpile yang berorientasi pada pemeliharaan kuantitas, pemeliharaan kualitas serta berwawasan lingkungan pada dasarnya sama, baik itu stockpile berkapasitas keil maupun berkapasitas besar. Pada desain stockpile ini ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut 4
!. Desain Permukaan Dasar Stokpile
Permukaan dasar dari suatu stockpile harus dibuat stabil dan dibuat bedding dengan menggunakan material yang ukup kuat untuk menopang berat tumpukan batubara. Selain itu permukaan dasar stockpile harus dibuat agak embung agar drainage stockpile lanar. al ini dimaksudkan agar tidak terjadi genangan air yang terjebak di tengah stockpile pada saat hujan. Pada penumpukan batubara yang menyerupai keruut, titik berat akan berada disekitar pusat lingkaran. al ini akan menyebabkan terjadinya penurunan dasar stockpile.
Apabila terjadi penurunan dasar stockpile maka akan menyebabkan air terjebak dalam ekungan tersebut yang mengakibatkan terjadinya perbedaan humiditas dalam tumpukan batubara tersebut yang dalam jangka panjang akan memiu terjadinya sel) heating atau menjadi akselelator pada saat batubara bagian atas mengalami kenaikan temperatur. Selain itu ekungan tersebut semakin lama akan semakin dalam dengan kegiatan operasional di stockpile yang pada akhirnya akan menimbun sebagian batubara kedalam tanah. Pada saat pengambilan batubara
atau reclaiming , yang dijadikan dasar permukaan adalah le$el disekitar pinggiran stockpile yang belum turun. Sehingga pada saat pengambilan batubara dibagian tengah tumpukan, batubara dalam ekungan yang akan diakibatkan dari batubara tersebut akan tertinggal dan semakin lama semakin banyak. Dengan membuat dasar stockpile yang ukup kuat dan relati1 embung, maka diharapkan penurunan pada dasar permukaan stockpile dapat dihindarkan.
2. Pembuatan Saluran di Sekililing Stokpile
#ntuk mengalirkan air yang berada di tumpukan batubara, baik yang berasa dari air hujan, maupun yang berasal dari penyemprotan air, disekeliling areal stockpile tersebut harus dibuat paritan atau saluran air yang akhirnya akan dialirkan settling pond atau kolam pengendapan. Air yang melewati tumpukan batubara akan
melarutkan batubara halus dari tumpukan batubara, sehingga partikel batubara yang halus akan terbawa oleh aliran air. 5leh karena itu sebelum air tersebut dialirkan ke sungai, perlu ada pengolahan air stockpile tersebut, atau paling tidak dibuatkan kolam pengendap. Dengan demikian partikel batubara yang terbawa oleh air dari stockpile tersebut tidak menemari lingkungan khususnya tidak menemari sungai. Selain kolam pengendap apabila terbukti dari pengukuran bahwa air yang berasal dari stockpile tersebut bersi1at asam, maka perlu juga dilakukan netralisasi. 'etralisasi air asam dari batubara dapat menggunakan kapur. Proses netralisasi dilakukan setelah air tersebut melewati kolam pengendap, atau dilakukan sebelum air dibunag ke sungai atau laut.
*. Pembuatan Wind Sield atau Penangkal Angin
Angin yang bertiup ke dan dari stokpile dapat mengakibatkan kerusakan pada batubara dan berakibat buruk bagi lingkungan. Angin yang bertiup kearah tumpukan
batubara akan memperepat terjadinya oksidasi batubara, yang akan berlanjut pada terjadinya sel) heating atau pemanasan pada tumpukan batubara tersebut. Apabila hal ini tidak dapat dikendalikan maka akan berakhir dengan terjadinya pembakaran spontan. Tentunya hal ini akan merugikan, baik akibat hilangnya kuantitas batubara maupun biaya untuk merelokasi batubara yang terbakar. Selain itu angin yang bertiup dari arah stockpile ke luar akan mengakibatkan debu di udara dan dapat berpengaruh pada lingkungan. 8asalah debu ini akan semakin besar pengaruhnya apabila lokasi stockpile berada dekat pemukiman penduduk. #ntuk menegah hal tersebut diatas dibuat semaam greenbelt di sekitar stockpile, atau paling tidak di daerah dimana biasanya angin berhembus.
reenbelt tersebut biasanya dapat dibuat dengan membuat jaring pepohonan di sekitar stockpile, sehingga pada saat angin berhembus ke arah stockpile dapat dipeah atau dihalangi dengan oleh pepohonan tersebut.
). Sistem Penumpukan Batubara
Sistem penumpukan batubara harus diatur sedemikian rupa agar segresi atau pemisahan stock berdasarkan perbedaan kualitas dapat dilakukan dengan baik, juga tumpukan tersebut dapat meminimimalkan resiko terjadinya pembakaran spontan di stockpile. al ini dapat dilakukan dengan ara menumpuk batubara memanjang searah dengan arah angin agar permukaan tumpukan batubara yang menghadapa kearah datangnya angin menjadi keil.
Selain penumpukan dibuat sejajar dengan arah angin, untuk penyimpanan batubara yang relati1 lama, bagian permukaan yang menghadap ke arah angin harus dipadatkan dan sudut slopnya diperkeil.
Pemadatan terhadap seluruh permukaan dapat dilakukan apabila batubara tersebut akan disimpan dalam jangka waktu yang lama. 'amun demikian hal tersebut dapat dilakukan tergantung pada desain penumpukan batubara di stockpile tersebut. #ntuk penumpukan batubara dengan sistem stacking biasa, pemdatan permukaan batubara dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi untuk penumpukan yang dilakukan dengan sistem sk-line, pemadatan relati1 agak sulit dilakukan.
5. Ma/a7-1-/ P-/i1bu/a/
Pengaturan penimbunan batubara sangat penting karena hal ini terkait dengan masalah pemeliharaan kuantitas dan kualitas batubara yang ditumpuk di stockpile.
5..+ S8arat T-k/is P-/i1bu/a/
Dalam pelaksanaan penimbunan dan pembongkaran yang dilakukan harus dapat dilakukan pengaturan penimbunan atau pembongkaran yang baik. al ini untuk menghindari terjadinya penimbunan yang melebihi kapasitas penimbunan. Dalam hal ini perlu diperhatikan teknis penimbunannya. Syarat teknis penimbunan meliputi4
!. Batubara
Batubara sebagai salah satu syarat teknis penimbunan juga harus diperhatikan. 0ondisi batubara yang berpengaruh sebagai berikut4
a. Batubara yang Ditimbun Diusahakan Sejenis
#ntuk menghindari terbakarnya batubara kelas lebih tinggi maka untuk setiap satu lokasi penimbunan digunakan batubara yang sejenis -kelas dan kualitas yang sama/. al tersebut dikarenakan batubara kelas lebih rendah lebih mudah dan
epat untuk terbakar dengan sendirinya, sehingga panas yang dihasilkan oleh batubara kelas lebih rendah terakumulasi dan mempengaruhi batubara kelas lebih tinggi untuk terbakar.
b. #kuran Butir
#kuran butiran memiliki pengaruh terhadap timbulnya swabakar, sehingga dalam penanganan penimbunan batubara sebaiknya dengan menghindarkan produksi batubara dengan ukuran seragam, karena besar butiran yang hampir sama akan menimbulkan rongga3rongga yang ukup banyak pada timbunan dan memudahkan terjadinya aliran udara.
2. 0eadaan Tempat Penimbunan
0eadaan tempat timbunan yang berpengaruh terhadap syarat teknis penimbunan adalah sebagai berikut4
a. Persiapan antai Stockpile
antai tempat penimbunan batubara harus dibuat stabil dan dibuat bedding dengan menggunakan material yang ukup kuat untuk menopang berat timbunan batubara. Selain itu lantai dasar stockpile harus ukup padat dan mempunyai kemiringan yang ukup untuk mengalirkan air.
b. Area Penimbunan yang Bersih
Area penimbunan batubara harus bebas dari segala material yang mudah terbakar seperti kayu dan sampah. Selain itu juga harus bebas dari potongan 3 potongan logam.
. Sumber Air Bertekanan Tinggi
Sumber air bertekanan tinggi sangat dibutuhkan apabila terjadi kebakaran pada daerah sekeliling timbunan, misalnya hidran. Sumber air bertekanan tinggi
maka akan mempengaruhi naiknya suhu timbunan dan memperepat proses swabakar pada timbunan.
d. Posisi Stockpile
Posisi stockpile harus memperhatikan arah angin. Dengan mengetahui arah angin maka posisi stockpile diusahakan memanjang searah dengan arah angin, sehingga permukaan timbunan yang diterpa angin akan semakin keil yang bertujuan menghindari proses oksidasi pada timbunan. 2 !
5.. Pola P-/i1bu/a/
Sistem penimbunan memiliki dua metode yaitu metode penimbunan terbuka -open stockpile/ dan metode penimbunan tertutup -co'erage storage/. Penimbunan yang umum dilakukan di dalam kegiatan pertambangan adalah 4 dengan metode penimbunan terbuka -open stockpile/. Open stockpile atau stockpile adalah penumpukan material di atas permukaan tanah seara terbuka dengan ukuran sesuai tujuan dan proses yang digunakan. Pola penimbunan antara lain sebagai berikut4
!. *one pl- merupakan pola dengan bentuk keruut pada salah satu ujungnya sampai terapai ketinggian yang dikehendaki dan dilanjutkan menurut panjang stockpile. Pola ini menggunakan alat urah, seperti stacker reclaimer .
!,2,*,) F #rutan Penimbunan.
Ga1bar
#Su1b-r 9 Sa/:a/i;+<<='
2. *he'ron merupakan pola dengan menempatkan timbunan satu baris material, sepanjang stockpile dan tumpukan dengan ara bolak balik hingga menapai ketinggian yang diinginkan. Pola ini baik untuk alat urah seperti belt con'e-or atau stacker reclaimer .
!,2,*,) F #rutan Penimbunan. Ga1bar 0
Pola p-/i1bu/a/ che"ron #Su1b-r 9 Sa/:a/i;+<<='
3. he$on merupakan pola penimbunan dengan kombinasi antara pola penimbunan che'ron dan pola peinmbunan cone pl-.
4. Windro merupakan pola dengan tumpukan dalam baris sejajar sepanjang lebar stockpile dan diteruskan sampai ketinggian yang dikehendaki terapai. #mumnya alat yang digunakan adalah backhoe, bulldo/er , dan loader .
!,2,*,)H. F #rutan Penimbunan. Ga1bar %
Pola p-/i1bu/a/ %in&ro% #Su1b-r 9 Sa/:a/i;+<<=' 5..0. P-/a/ga/a/ Ti1bu/a/ Batubara
#ntuk mengurangi penyebab terjadinya swabakar pada timbunan batubara diperlukan teknik penanganan timbunan batubara. al3hal yang perlu dilakukan dalam penanganan timbunan batubara diantaranya yaitu4
!. Pemadatan Timbunan
Pemadatan sangat perlu dilakukan untuk mengurangi rongga3rongga yang terdapat di dalam timbunan. #ntuk itu bentuk timbunan perlu diperhatikan dengan baik karena tanpa adanya pemadatan dapat mengakibatkan terjadinya swabakar. 5leh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal yaitu4
a. Pemadatan pada sisi miring harus dijaga pada saat penimbunan atau pembongkaran timbunan batubara. #ntuk timbunan yang akan disimpan lama -7 * bulan/ maka harus dilakukan pemadatan dengan baik.
b. Setelah batubara ditimbun -a/, kemudian batubara disebarkan merata ke seluruh area penimbunan dengan ketebalan 6 * m kemudian dipadatkan -b/. Apabila dilakukan penimbunan baru -/ dimana pemadatan terbatas hanya pada bagian acti'e pile.
2. 8emonitor Temperatur Timbunan pada Stockpile
8emonitor temperatur batubara di stockpile seara reguler dimaksudkan agar setiap kenaikan temperatur batubara di stockpile epat terdeteksi agar dapat dilakukan tindakan penanggulangan untuk menegah terjadinya pembakaran
spontan. Apabila hasil pengukuran suhu menapai titik punak, maka tumpukan batubara harus segera dibongkar atau dipadatkan.
5.0 P-1bo/gkara/ Batubara
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk mengambil atau membongkar batubara yang ditimbun di tempat penimbunan. Pembongkaran timbunan memiliki beberapa sistem antara lain yaitu4
!. Sistem %C5 -%ast In First Out / yaitu dimana batubara yang terakhir kali ditimbun paling awal diambil. Pada sistem ini kegiatan penimbunan dilakukan sesuai dengan jadwal akan tetapi kegiatan pembongkaran timbunan dilakukan pada batubara yang terakhir ditimbun, sehingga pola ini memungkinkan batubara tertimbun lebih lama.
2. Sistem C%C5 -First In First Out / yaitu dimana batubara yang pertama kali ditimbun pertama kali diambil. 8anajemen C%C5 di setiap stockpile baik di perusahaan tambang batubara maupun di end user harus diusahakan terlaksana karena akan menegah resiko terjadinya pembakaran spontan di stockpile. al ini dikarenakan semakin lama batubara terekspose di udara semakin besar kemungkinannya batubara tersebut mengalami oksidasi yang berarti pula semakin besar kemungkinan terjadinya sel) heating sampai terjadinya pembakaran spontan. Biasanya manajemen C%C5 ini terkendala dengan masalah kualitas. Ada kalanya batubara yang sudah ditumpuk pertama kali di stockpile tidak dapat dimuat atau diambil karena alasan kualitas yang tidak memenuhi. 'amun demikian setiap kesempatan manajemen C%C5 ini t etap harus diprioritaskan dilakukan pada saat tidak ada alasan kualitas karena
diantara langkah penegahan yang lain, manajemen C%C5 adalah yang paling murah.
5.0.+ P-/a/ga/a/ K-bakara/ Ti1bu/a/ Batubara
Apabila terjadi kebakaran pada timbunan batubara jangan melakukan penyemprotan area timbunan dengan air, hal ini akan memperburuk kondisi timbunan tersebut. #ntuk menangani kebakaran timbunan batubara atau batubara yang panas dapat dilakukan upaya dengan urutan sebagai berikut4
!. 9ali dan ambil batubara yang terbakar atau panas agar panas yang terkandung tidak terakumulasi terus menerus yang dapat mengakibatkan terbakarnya batubara dalam jumlah besar.
2. Selanjutnya pindahkan batubara panas atau terbakar jauh3jauh dari area penimbunan, agar batubara panas atau terbakar tidak mempengaruhi batubara lain.
*. Setelah itu sebarkan batubara panas pada area yang aman, sehingga panas yang ada dapat keluar.
). Semprot dengan sumber air bertekanan tinggi batubara yang panas atau terbakar hingga dingin.
5.% Air Asa1 Ta1ba/g
Air asam tambang adalah air yang bersi1at asam -p I "/ dan mengandung senyawa logam terlarut terutama Ce dan senyawa sul1at yang terbentuk akibat teroksidasinya lapisan batuan yang mengandung pirit dan markasit. Air rembesan dari timbunan batubara biasanya bersi1at asam karena terbentuknya asam3asam sul1at dan sul1it, juga asam hidrolik oleh reaksi air, sul1at piritik dan klorin -garam3
garaman/. Air yang asam mempunyai si1at korosi1 terhadap 1asilitas pengangkutan, terutama bila temperatur lingkungannya mengalami kenaikkan. Selain itu dapat mengganggu tumbuh tanaman, mengganggu kehidupan biota air, menemari sumber3sumber air, dan dapat menyebabkan air sadah -tidak berbuih/.
Pada umumnya pembentukan air asam tambang tergantung pada tiga pereaksi utama yaitu air, oksigen, dan materi -batuan/ yang mengandung mineral3 mineral sul1ida -pirit, markasit, dan lain3lain/. 8ineral sul1idis tersebut selanjutnya akan teroksidasi membentuk persenyawaan oksida dan bila terjadi kontak dengan air -baik yang berasal dari hujan maupun air dalam tambang/ akan membentuk besi sul1at dan asam sul1at. Caktor pembentuk air asam tambang merupakan 1aktor yang memegang peranan dalam mempengaruhi laju oksidasi pirit -CeS2/ atau mineral sul1idis lainnya. Caktor31aktor pembentuk air asam tambang antara lain yaitu -adiyan, !JJ"/4
!. uas Permukaan =eaksi dari Pirit
uas permukaan reaksi pirit tergantung dari jumlah pirit yang terkandung dalam batubara. Semakin banyak jumlah pirit semakin besar potensi asam yang akan dihasilkan.
2. Bentuk Sul1ur
Bentuk sul1ur yang paling potensial menghasilkan air asam tambang adalah sul1ida -pirit/ yang umumnya terdapat dalam batubara. Sul1ur organik dan sul1at biasanya dijumpai dalam jumlah keil pada batubara dan kurang reakti1 dalam pembentukan air asam tambang.
Air yang memiliki p rendah akan memperepat proses pembentukan besi3 1eri yang akan menjadi katalisator proses oksidasi besi sul1ida menghasilkan air asam tambang.
). Bakteri !hiobacillus
Dalam kondisi di bawah kondisi abiotik perubahan besi 1ero menjadi 1eri berjalan lambat, akan tetapi dengan hadirnya bakteri thiobacillus proses oksidasi besi3 1ero akan berlangsung sangat epat, sehingga pembentukan air asam tambang meningkat berjuta kali lipat. Seara umum reaksi pembentukan air asam tambang adalah sebagai berikut -adiyan, !JJ"/ 4
5.% Ma/a7-1-/ Data
Dalam pengembangan sumber daya mineral, satu hal yang penting adalah pelaporan atau atatan mengenai in1ormasi dan data yang telah dikumpulkan. al ini terutama karena kegiatan pengembangan sumber daya mineral menakup kurun waktu yang lama. 5leh karena itu, pelaporan sangat penting dan sistem
CeS2 K * 52 L CeS5) K S52 K ,+! 0kal
S52 K !@2 52 L S5* K ,+2 0kal
S5* K 25 L 2S5) K ,+2 0kal
K CeS2 K "@2 52 K 25 L CeS5) K 2S5) K )J,+ 0kal
pengelolaan sangat diperlukan, agar data tersimpan dengan baik dan dapat dilaak kembali dengan mudah
5.2 i/gku/ga/ hi,up
0egiatan peman1aatan dan pengelolaan sumberdaya alam akan memberikan sumbangan berarti sebagai modal dasar kegiatan pembangunan, namun di sisi lain memungkinkan terjadinya alih 1ungsi lingkungan dimana sumberdaya alam tersebut dikelola. Dalam rangka menapai tujuan peman1aatan dan pengelolaan sumberdaya alam dengan meminimalisasi dampak negati1 yang ditimbulkannya, maka Pemerintah telah menanangkan dan telah melaksanakan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan bersi1at berkelanjutan 0sustainable1.
Dalam konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan pada setiap kegiatan usaha untuk peman1aatan sumberdaya alam perlu menjaga dan memelihara kelestarian dan keseimbangan ekosistem lingkungannya. 0arena dengan terjaganya keseimbangan ekosistem lingkungan, kualitas kehidupan berada dalam keadaan baik. Disamping itu pembangunan pertambangan diarahkan dalam upaya pengembangan sumberdaya mineral yang potensial untuk diman1aatkan seara hemat dan optimal bagi kepentingan dan kemakmuran rakyat.
5.4 Ma/a7-1-/t k-s-la1ata/ ,a/ k-s-hata/ k-r7a pa,a stockpile
0eselamatan dan kesehatan kerja mengutamakan upaya pre$ekti1. 5leh karena itu, perlu upaya untuk identi1ikasi, e$aluasi dan pengendalian resiko dan bahaya potensial yang ada ditempat kerja. %denti1ikasi dapat dilakukan melalui inspeksi, sur$ey dan monitoring tempat kerja dan lingkungan kerja. #ntuk tempat kerja dengan resiko bahaya tertentu perlu dilakukan audit keselamatan kerja serta
Pelaksanaan S80* untuk menilai pelaksanaan program dilakukan apabila manajemen telah menetapkan kebijakan 0* serta menyusun dan melaksanakan program 0*. S80* juga dapat dilaksanakan pada perusahaan yang baru memulai upaya keselamatan dan kesehatan kerja untuk indenti1ikasi masalah serta menyusun data dasar sebagai perbandingan keberhasilan pelaksanaan 0*.
S80* diartikan sebagai suatu sistem pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan seara kritis dan sistematis untuk menetukan kelemahan unsur sistem, sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan sebelum munul keelakaan atau kerugian. 8an1aat adanya sistem manajemen 0* adalah 4
a. 8anajemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sehingga gangguan operasi dapat dihindari dan kerugian dapat ditekan
b. Diperoleh gambaran yang jelas mengenai status mutu pelaksanaan 0*, sasaran yang ingin diapai dan pemenuhan terhadap peraturan perundang( undangan 0* yang berlaku
. Diperoleh peningkatan pengetahuan, pematangan dan kesadaran tentang 0* bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan S80*
d. Peningkatan itra perusahaan
Pelaksanan atau penerapan prinsip 0* ditentukan oleh kemauan, pengetahuan dan kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses produksi atau pekerja tersebut. Penerapan sistem manajemen membutuhkan persiapan yang benar seara matang melibatkan seluruh anggota perusahaan. Dan dalam perusahaan itu harus teripta suasana yang menunjang penerapan sistem manajemen itu sendiri.
0Diklat elatihan &2 !M, 34541 Ga1bar 2
Pengangkutan adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut endapan bahan galian dari suatu operasi penambangan.Pengangkutan ini sangat mempengaruhi kegiatan penambangan, kadang3kadang untung dan rugi suatu perusahaan pertambangan terletak pada lanar atau tidaknya pengangkutan. Beberapa alat angkut yang sering digunakan pada tambang terbuka adalah,
a. Dump Truk
Alat angkut ini banyak dipakai untuk mengangkut material3material seperti tanah, endapan bijih, batuan untuk bangunan dan lainnya pada jarak yang dekat sampai sedang.Dump truk ukup 1leksibel, artinya dapat dipakai untuk mengangkut bermaam3maam barang dengan muatan, bentuk dan jumlahnya beranekaragam dan tidak tergantung pada jalur jalan.Alat angkut ini dapat digerakkan dengan menggunakan motor bensin, diesel, butane dan propane. &enis alat ini dapat dibedakan menjadi4
!. =igid Dump Truk
Dump truk jenis ini memiliki bagian kabin yang bersatu dengan bagian $esselnya, sehingga pergerakannnya kaku atau tidak 1leksibel -9ambar *.2/.
2. Artiulated Dump Truk
Tipe kerangka dari alat ini bagian kabin terpisah dari kerangaka bagian belakang atau $esselnya, sehingga dalam pengoperasiannya menjadi lebih 1leksibel dan mempunyai jari3jari putar yang lebih keil.&ika dilihat dari perbandingan antara artiulated dan dump truk yang kelasnya sama maka ukuran $essel lebih keil dari rigid dump truk.
Adapun waktu edar dump truk merupakan waktu yang dihitung sejak dump truk tersebut melakukan suatu kegiatan yang serupa dalam satu putaran. Waktu edar dump truk yang dihitung meliputi4
!. Waktu untuk memuat 2. Waktu saat hauling
*. Waktu untuk manu$er dumping ). Wakttu untuk dumping
G. Waktu kembali kosong
+. Waktu menunggu untuk dimuat ". Waktu untuk manu$er muat
)III. OKASI DAN (AD>A T!GAS AK"IR
Tugas Akhir ini dilaksanakan di M Putra Parahyangan 8andiri. Pemilihan lokasi kegiatan ini dengan pertimbangan, bahwa untuk mengkaji potensi sumber daya alam yang dimiliki, sehingga hasil Tugas Akhir ini akan dapat berman1aat baik dari segi keilmuan maupun pengalaman kerja.
0egiatan Tugas Akhir ini dilakukan pada pertengahan Bulan September 2!G dan berakhir pada akhir Bulan 5ktober 2!G. Tahapan kegiatan Tugas Akhir dapat dijelaskan dengan matriks sebagai berikut 4
Tab-l +.+
Matriks Kegiatan Tugas Akhir
(-/is K-giata/
7u/i juli
Mi/ggu Mi/ggu Mi/ggu Mi/ggu Mi/ggu Mi/ggu Mi/ggu Mi/ggu
+ 0 % + 0 % P-/-tapa/ P-1bi1bi/g Stu,i P-/,ahulua/ Stu,i lapa/ga/ P-/golaha/ Data
P-1buata/ apora/ ai/$ai/
I?. PESERTA KER(A PRAKTEK
Adapun data peserta kegiatan Tugas Akhir di !. MI!"ABA"A ADI#"DA$A tbk adalah sebagai berikut 4
'ama 4 Ita/g Sa1su,i/ 'P8 4 +&&5.&+.++.+%
Prodi 4 T-k/ik P-rta1ba/ga/
#ni$ersitas 4 !/i3-rsitas Isla1 Ba/,u/g #!NISBA'
?. PERMO"ONAN @ASIITAS
#ntuk mendukung terlaksananya dan kelanaran kegiatan Tugas Akhir ini, maka kami mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan menyediakan 1asilitas berupa 4
!. Tempat tinggal -mess/ selama kegiatan berlangsung 2. 0onsumsi selama kegiatan berlangsung.
*. Penyediaan alat3alat 0eselamatan dan 0esehatan 0erja -0*/ selama kegiatan Tugas Akhir -bila diperlukan/.
). Penyediaan transportasi selama kegiatan berlangsung. G. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.
+. Biaya transportasi dari Bandung ( 0alimantan Timur dan 0alimantan Timur 3 Bandung.
". Dan lain 3 lain yang berupa sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam kegiatan Tugas Akhir.
?I. PEN!T!P
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai auan dalam melaksanakan Tugas Akhir ini. Besar harapan saya akan bantuan segenap direksi dan karyawan !. MI!"ABA"A ADI#"DA$A tbk .
Demi kelanaran serta suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir yang akan penulis laksanakan.
DA@TAR P!STAKA
Parta/to; P.Ir , 6emindahan !anah Mekanis7,058891
So-listi7o; !; >. 8anajemen %ndustri Pertambangan. #'%SBA. #2+/.
Parta/to; P.Ir; Tambang Terbuka. Direktorat &enderal Pertambangan #mum. Bandung. -!JJ!/.
Sa/:a/i; E,i; ,kk. Penuian Batubara, &urusan Teknik Pertambangan3 CT8, Pertambangan, %nstitut Teknologi Bandung.-!JJ/