• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: kecelakaan lalu lintas, pengendara sepeda motor, minuman beralkohol, umur kendaraan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci: kecelakaan lalu lintas, pengendara sepeda motor, minuman beralkohol, umur kendaraan."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR YANG DIRAWAT DI BLU RSUP Prof. Dr. R.D KANDOU MANADO TAHUN 2014

Melsy Linggiallo*, Budi T, Ratag*, Ricky C. Sondakh*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

WHO mengatakan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang utama karena belum mendapat perhatian lebih dan diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian kedelapan secara global pada tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang dirawat di BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado tahun 2014.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control study. Penelitian ini dilakukan di IGD Bedah dan Irina A pada bulan Juli – Agustus 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap dan rawat jalan di IGD Bedah dan Irina A. Sampel penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap dan rawat jalan akibat kecelakaan lalu lintas dan seorang pengendara sepeda motor (kelompok kasus) dan pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap dan rawat jalan tapi bukan karena kecelakaan lalu lintas dan seorang pengendara sepeda motor (kelompok kontrol). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi-square (CI=95% dan α=0.05).

Hasil analisis bivariat antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian kecelakaan lalu lintas menunjukkan nilai p=0.000 dengan OR=4.11 (CI=1.83-9.25), sedangkan umur kendaraan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas menunjukkan nilai p=0.136.

Terdapat hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian kecelakaan lalu lintas dan tidak terdapat hubungan antara umur kendaraan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas di RSUP Prof. Kandou Manado.

Kata kunci: kecelakaan lalu lintas, pengendara sepeda motor, minuman beralkohol, umur kendaraan.

ABSTRACT

WHO stated that traffic accident is the major public health challenge because it has not received more attention and it is expected to be the eighth leading cause of death globally in 2020. The purpose of this study is to determine the factors that related to the cases of traffic accidents on the bikers who are treated in BLU. Prof. Dr R. D Kandou Manado in 2014.

This study is an observational analytic study with case control study design. This research was conducted in the emergency department of Surgery (IGD) and Irina A in July-August 2014. The population in this study was all inpatients and outpatients in emergency department of surgery (IGD Bedah) and Irina A. The sample was inpatients and outpatients of traffic accidents and a motorcyclist (case group) and inpatients and outpatients but not because of a traffic accident and a motorcyclist (group of control). Measuring instrument used was questionnaires. Data analysis including univariate and bivariate analysis using Chi-square test (CI = 95% and α = 0.05).

The result of bivariate analysis between alcohol consumption with the cases of traffic accidents show the value of probability (p) = 0.000 to OR = 4:11 (CI = 1.83-9.25), while vehicle age with the cases of traffic accidents show the value of (p) = 0.136.

There is a relationship between alcohol consumption with the cases of traffic accidents and there is no relationship between age of the vehicle with the cases of traffic accidents in RSUP Prof. Kandou Manado.

(2)

PENDAHULUAN

Kecelakaan Lalu Lintas merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang utama yang belum mendapat perhatian lebih namun membutuhkan upaya untuk pencegahan yang efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan laporan World

Health Organization (WHO) tahun 2013,

memprediksikan bahwa sekitar 1,24 juta orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya dan 20-50 juta di antaranya mengalami cedera. Kecelakaan lalu lintas diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian kedelapan secara global jika tidak mendapatkan perhatian khusus. Kecelakaan lalu lintas juga menjadi penyebab utama kematian pada usia produktif (15-29 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kasus kecelakaan lalu lintas akan meningkat sekitar 65% selama 20 tahun ke depan kecuali ada upaya pencegahan.

Secara global berdasarkan Centers for

Disease Control and Prevention (CDC) tahun

2013, diperkirakan 3.500 orang tewas setiap hari, termasuk 720 anak-anak dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil, bus, sepeda motor, sepeda, truk, dan pejalan kaki. Setiap tahun 1,3 juta tewas dan 20-50 juta mengalami luka dalam kecelakaan lalu lintas dan kemungkinan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat tahun 2013, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2012 di Indonesia sebanyak 197.560 kasus dengan total kerugian mencapai Rp. 298.627 milyar. Adapun kasus kecelakaan lalu lintas paling banyak pada golongan umur 16-25 tahun dengan jumlah

23.052 kasus. Dan dari segi jenis kendaraan, jumlah kecelakaan paling banyak terjadi pada sepeda motor dengan jumlah 179.534 kasus.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas pada bulan Januari-April 2014 yaitu 91 kasus.

Penulis memilih untuk melakukan penelitian ini karena masih kurangnya penelitian mengenai kecelakaan lalu lintas dan juga untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou di Manado.

MOTODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain case

control study. Penelitian ini dilakukan di IGD

Bedah dan Irina A pada bulan Juli – Agustus 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap dan rawat jalan di IGD Bedah dan Irina A. Sampel penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap dan rawat jalan akibat kecelakaan lalu lintas dan seorang pengendara sepeda motor (kelompok kasus) yang terdiri dari 53 sampel dan pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap dan rawat jalan tapi bukan karena kecelakaan lalu lintas dan seorang pengendara sepeda motor (kelompok kontrol) yang terdiri dari 53 sampel. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi-square dengan CI=95% dan α=5% (0.05). Adapun

(3)

jenis kelamin. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah konsumsi minuman beralkohol dan umur kendaraan. Untuk variabel terikat (dependen) yaitu kecelakaan lalu lintas.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 1, responden dalam penelitian baik kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah semuanya laki-laki yaitu 106 responden (100%). Untuk umur pengendara, paling banyak pada kisaran 20-29 dengan jumlah 42 responden (39.6%). Responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan terakhir paling banyak di bangku SMA yaitu 61 responden (57.5%). Mayoritas responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai karyawan swasta dengan jumlah 60 responden (56.6%). Adapun jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi responden dalam penelitian ini yaitu cap tikus dengan jumlah 50 responden (96.2%).

Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Konsumsi Minuman Beralkohol dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas

Analisis hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian kecelakaan lalu lintas menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian kecelakaan lalu lintas di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-square diperoleh nila p=0.000 dengan OR=4.11(CI 95% = 1.83-9.25). Analisis bivariat ini menunjukkan bahwa

pengendara sepeda motor yang mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara berisiko 4.11 kali mengalami kecelakaan lalu lintas daripada pengendara sepeda motor yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara (Tabel 2).

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Kelompok Total Kasus Kontrol n % n % n % Jenis Kelamin Laki-laki 53 100 53 100 106 100 Perempuan 0 0 0 0 0 0 Umur Pengendara 0-9 0 0.0 0 0.0 0 0.0 10-19 13 24.5 13 24.5 26 24.5 20-29 21 39.6 21 39.6 42 39.6 30-39 8 15.1 8 15.1 16 15.1 40-49 5 9.4 5 9.4 10 9.4 50-59 5 9.4 5 9.4 10 9.4 60-69 1 1.9 1 1.9 2 1.9 Pendidikan Terakhir SD 7 13.2 3 5.7 10 9.4 SMP 8 15.1 14 26.4 22 20.8 SMA 36 67.9 25 47.2 61 57.5 Perguruan Tinggi 2 3.8 11 20.8 13 12.3 Pekerjaan PNS 1 1.9 5 9.4 6 5.7 Pelajar 12 22.6 13 24.5 25 23.6 Wiraswasta 2 3.8 3 5.7 5 4.7 Karyawan Swasta 32 60.4 29 54.7 61 57.5 Petani 6 11.3 0 0.0 6 5.7 Tidak bekerja 0 0.0 3 5.7 3 2.8 Jenis Minuman Beralkohol

Cap tikus 34 97.1 16 94.1 50 96.2

Bir 1 2.9 1 5.9 2 3.8

Anggur 0 0.0 0 0.0 0 0.0 Lainnya 0 0.0 0 0.0 0 0.0

(4)

Konsumsi Minuman Beralkohol

Tabel 2. Hubungan antara Konsumsi Minuman Beralkohol dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pengendara Sepeda Motor Kelompok Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol n % n % n % Mengkonsumsi minuman beralkohol 35 66.0 17 32.1 52 49.1 0.000 4.11 1.83-9.25 Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol 18 34.0 36 67.9 54 50.9 Jumlah 53 100 53 100 106 100 Umur Kendaraan

Tabel 3. Hubungan antara Umur Kendaraan dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pengendara Sepeda Motor Kelompok Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol n % n % n % umur kendaraan > 5 tahun 7 13.2 13 24.5 20 18.9 0.136 0.46 0.17-1.28 umur kendaraan ≤ 5 tahun 46 86.8 40 75.5 86 81.1 Jumlah 53 100 53 100 106 100

2. Hubungan antara Umur Kendaraan dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas

Analisis hubungan umur kendaraan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas menunjukkan bahwatidak terdapat hubungan antara umur kendaraan dengan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai p=0.13 dengan OR=0.46 (CI 95% = 0.17-1.28) (Tabel 3).

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa 52 responden (49.1%) yang mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara dan 54 responden (50.9%) responden yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara.

Faktor pengemudi dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menentukan KLL. Faktor pengemudi ditemukan memberikan konstribusi 75-80% terhadap KLL. Faktor manusia yang berada dibelakang kemudi ini memegang peranan penting. Karakteristik pengemudi ini berkaitan salah satu di antaranya gangguan kesehatan (mabuk, mengantuk, letih) (Bustan, 2007).

Mengemudi setelah mengkonsumsi alkohol meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas karena saat mengkonsumsi alkohol terjadi penurunan kesadaran dan mengakibatkan kehilangan konsentrasi saat mengemudi (WHO, 2013).

Bila dikonsumsi berlebihan, akan mencul efek yaitu merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri tanpa ada perasaan terhambat, menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan). Muncul

(5)

akibat ke fungsi fisik-motorik yaitu bicara tidak jelas, pandangan menjadi dan bisa sampai tidak sadarkan diri. Kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu (Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2012).

Efek alkohol dalam darah bila tidak ada faktor toleransi 20 mg/dl bisa menyebabkan penurunan hambatan, keracunan yang ringan, 80 mg/dl penurunan fungsi kesadaran dan tampilan motorik, 200 mg/dl bicara meracau, gerak motorik tidak terkoordinasi, 300 mg/dl koma yang ringan, tanda-tanda vital terdepresi dan 400 mg/dl meninggal (Sudoyo dkk, 2009).

Hasil penelitian Ramli et al (2014) menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor yang mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara berisiko 2.97 kali mengalami kecelakaan lalu lintas (p=0.001). Begitupun penelitian yang dilakukan oleh Noh et al (2011), menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor usia remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol berisiko 2.52 kali mengalami kecelakaan lalu lintas daripada yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan untuk usia dewasa yang mengkonsumsi minuman beralkohol berisiko 1.80 kali mengalami kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data yang didapat sebagian besar responden memiliki umur kendaraan dalam kategori ≤ 5 tahun sebanyak 86 responden (81.1%) sedangkan untuk responden yang memilki umur kendaraan dalam kategori > 5 tahun yaitu sebanyak 20 responden (18.9%).

Faktor kendaraan adalah faktor-faktor yang berasal dari kondisi kendaraan yang melintasi jalan raya. Berbagai hal yang menyangkut kondisi kendaraan bisa berupa jenis, ukuran, kuantitas (jumlah), dan kualitas kendaraan yang melintasi jalan raya. Kerusakan pada suatu bagian dari kendaraan seringkali menyebabkan kecelakaan. Dalam hal ini harus diadakan pemeriksaan mengenai ban, lampu, rem, setir dengan memperhatikan umur kendaraan itu. Juga muatan (ukuran, berat, keadaan, dan cara memuat) yang berlebihan seringkali menyebabkan suatu kendaraan mengalami kecelakaan. Di antara jenis kendaraan, kecelakaan lalu lintas paling sering pada kendaraan sepeda motor. Faktor kendaraan hanya berkontribusi 5% sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan faktor manusia/pengemudi (75%) (Bustan, 2007).

Umur dari suatu kendaraan tidak menjamin terjadinya kecelakaan, melainkan dari segi faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi fakor kendaraan, perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler (Raharjo, 2014).

Hasil penelitian Oliveira dan Sousa (2012) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur kendaraan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor (p=1.000).

(6)

KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pasien pengendara sepeda motor yang dirawat di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan OR 4.11 sehingga orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara berisiko 4.11 kali mengalami kecelakaan lalu lintas daripada orang yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara.

2. Tidak terdapat hubungan antara umur kendaraan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pasien pengendara sepeda motor yang dirawat di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

SARAN

1. Bagi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Memberikan masukan terutama kepada pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk memberikan penuyuluhan tentang disiplin berlalu lintas kepada masyaralat terutama ditujukan kepada kelompok usia muda mengingat bahwa kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi pada kelompok usia muda.

2. Bagi Masyarakat

Menghindari mengemudi kendaraan sesaat setelah mengkonsumsi alkohol dan jika pengemudi dalam pengaruh alkohol (mabuk), dalam hal ini dibutuhkan peran orang lain yang ada di sekitar untuk menganjurkan tidak mengemudi kendaraan.

3. Bagi Peneliti yang lain

Dijadikan pembanding untuk penelitian berikut di tempat yang lain dengan menambahkan variabel-variabel untuk diteliti yang merupakan faktor risiko KLL seperti penggunaan helm.

DAFTAR PUSTAKA

Bustan. 2007. Epidemiologi Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Centers for Disease Control and Prevention.

2013. Injuries & Safety. USA.

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 2012. Pemeriksaan Kesehatan Faktor Risiko Kecelakaan Lalu Lintas bagi Pengemudi Angkitan Umum. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 2013. Perhubungan Darat Dalam Angka. Jakarta: Kementrian Perhubungan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. 2013. Profil BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.

Noh, H., Jung, K. H., Park, H. S., Cheon, Y. J. 2011. Characteristics of Alcohol-Related

Injuries in Adolescents Visiting The

Emergency Departement. J Korean

Medical Sciences (Online), Vol. 26 No. 3,

Hal. 431-437, (http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pmc /articles/PMC3051093/pdf/jkms-26-431.pdf). Diakses pada tanggal 24 September 2014.

Oliveira, N. L. B., Sousa, R. M. C. 2012.

Factors Associated With the Death of Motorcyclist in Traffic Accidents. Revista

(7)

da escolar de Enfergamem de USP,

(Online), Vol. 46 No. 6, Hal. 1380-1387, (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC2621023/). Diakses pada tanggal 10 September 2014.

Ramli, R., Oxley, J., Hillard, P., Sadullah, A. F. M., McClure, R. 2014. The Effect of Motorcycle Helmet Type, Components, and Faxation Status on Facial Injury in Klang Valley, Malaysia : a Case Control

Study. Biomed Central Emergency

Medicine, (Online), Vol. 14 No. 17, Hal.

1-11, (http://www.biomedcentral.com/cont ent/pdf/1471-227X-1417.pdf). Diakses pada tanggal 20 September 2014.

Raharjo, R. 2014. Tertib Berlalu Lintas. Yogyakarta: Shafa Media.

Sudoyo, A., Setiohadi, B., Idrus, A. K., Mercellus., Setiati, S. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 1. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

World Heatlh Organization. 2013. Global Status Report On Road Safety 2013.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
Tabel 2. Hubungan antara Konsumsi Minuman Beralkohol dengan Kejadian Kecelakaan Lalu        Lintas   Pengendara Sepeda  Motor  Kelompok  Total  p  value  OR  95% CI Kasus Kontrol  n  %  n  %  n  %  Mengkonsumsi  minuman beralkohol  35  66.0  17  32.1  52

Referensi

Dokumen terkait

216 Tahun 2016, Piutang Transfer ke Daerah dan Dana Desa diakui pada saat dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang disalurkan oleh Pemerintah Pusat melebihi jumlah

KEPIMPINAN ORGANISASI 1 Menghadiri Mesyuarat Pentadbiran Sekolah Kuantiti: Bilangan Mesyuarat 10 kali setahun 2 Penyediaan Takwim Unit Hal Ehwal Murid dan agihan tugas guru

Semua besaran  Berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah serta gangguan berupa dampak terhadap emisi, lalu

2) Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan. 3) Mengawasi dan menyetujui

Selain itu, karena dalam persilangan tersebut digunakan klon kakao Sca 6 yang berfungsi sebagai donor sifat-sifat resistensi terhadap hama dan penyakit nya, maka besar

Hasil pengamatan terhadap salinitas air tambak berada pada kisaran 19—40 ppt, kisaran ini masih layak untuk budi daya udang windu di mana udang merupakan organisme euryha- line

Setelah data-data tersebut diolah didapat hasil yaitu berdasarkan diagram pareto diketahui jenis cacat yang paling dominan pada baja tulangan S.25 adalah cacat dimensi yaitu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara penanganan penanganan luka snake bite dengan insisi dan tanpa insisi terhadap kecepatan penurunan