• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy (Studi pada pt telekomunikasi indonesia,tbk. Witel sumut barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy (Studi pada pt telekomunikasi indonesia,tbk. Witel sumut barat)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

MERYANI PANDIANGAN

090907099

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut

Barat)

Medan, 2013

Pembimbing Ketua Program Studi

Karlonta Nainggolan,S.E, M.Sc Prof. DR. Marlon Sihombing, M.A

NIP : 195409241985022001 NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara oleh :

Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut

Barat)

yang dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Ketua : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A NIP : 195908161086111001

( ……….. )

Anggota I : ( ……….. )

(4)

KATA PENGANTAR

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku

mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan

bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan (Yeremia 29:11)

Hallelujah Terpujilah Allah Tuhan yang berada di tempat yang Maha

Tinggi. Puji syukur saya panjatkan kepada papa Yesus karena atas lindungan dan

penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kesehatan, waktu,

kekuatan, kesabara, hikmah, semuanya berkat Tuhan yang selalu ada dalam hidup

penulis dan kedua orang tua yang selalu mendoakan penulis dan memberi

motivasi dan semangat.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi

Niaga/ Bisnis (S.AB) dari Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume penjualan Speedy Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat”. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana Biaya promosi, Volume penjualan serta bagaimana pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume

penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak

(5)

penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Marlon Sihombing,MA, selaku ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara Medan

2. Bapak Muhammad Arifin Nasution,S.Sos,MSP, selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Ibu Karlonta Nainggolan, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kritik serta saran kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Kak Siswati Saragi,Sos,MSP, selaku administrator Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis

selama kuliah dalam menyelesaikan keperluan surat-menyurat, serta

memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa selama menjalani

perkuliahan.

5. Orang tua yang luar biasa Bapak Eliap Pandiangan,S.Sos dan ibunda

Murni Berutu Terimakasih selama ini telah menjadi sandaran Penulis,

menuntun dan mendukung penulis hingga Menyelesaikan perkuliahan ini.

I Love U Daddy and Momz <3

6. Buat Kak Mendawaty Pandiangan,Am.Keb, Bang Freddy Leonard

(6)

semangatnya kepada penulis dari Awal perkuliahan Penulis hingga

sekarang. Buat kak Roma Pandiangan, S.E , bang Fendy pandiangan,

beserta Adik kesayanganku Obi Handika Pandiangan.

7. Buat sahabat-sahabat The Master Students Team yang selalu ada disaat

susah maupun senang, disaat kuliah, disaat mengerjakan tugas, disaat

mengerjakan skripsi, disaat apapun sejak empat tahun lalu yang selalu

bersama, buat Mr Setajam silet atau nama lainnya Mbah Robetmi

Jumpakita Pinem yang suka cerewet, nyampurin urusanku, suka jahil, suka

marah, tapi perhatian dan paling semangat, Buat Erwinto Siburian yang

selalu membantu disaat penulis butuh bantuan, dan menjadi orang

penengah jika terjadi perdebatan, buat Peronika E Pakpahan yang selalu

ada di hari-hari penulis, yang kadang suka mutung tapi sebentar kemudian

sudah ceria dan suka berantam sama Mbah Robetmi memperebutkan

Erwinto. Semoga sukses menyertai kita ya Teman….^^

8. Buat kelompok kecil LOR (Love of Rainbow), meski penulis pada ahirnya

keluar dari kelompok ini, tapi LOR selalu ada di hati penulis . PKK

LOR Kakak yang luar biasa kak Butet Dewi Sitompul,S.Sos,

Kawan-kawan kelompok kecil Peronika E Pakpahan, Royana Maranatha.

9. Buat semua kawan-kawan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

2009 terimakasih atas kebersamaan kita selama empat tahun ini,

khususnya Christina, Julya, Quory, Feby, Rika, Era, Cindi, Marlia, Faizah,

(7)

10.Buat Junior Ilmu Administrasi Bisnis Meriau Pakpahan, Ricky Malber

Sihaloho, Teti Bethesda Sagala, Wilder, Lamtiur, Gurning, Radius

pakpahan, sukses ya teman..

11.Buat kawan-kawan NHKBP KOOR Perumnas simalingkar, kalian luar

biasa dan kalian adalah keluarga kedua bagi penulis. Disini penulis

bertemu special one Oktavianus Leonard Aritonang yang selama 4 tahun

ini selalu ada dalam kondisi apapun, mendengarkan setiap cerita,

menasihati, menyemangati, dan mendoakan penulis.

Akhir kata, penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari pembaca, yang dapat dijadikan sebagai bahan

masukan agar penulisan ke depan dapat lebih baik lagi.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORI………...6

2.1.Biaya………...………...6

2.1.1. Defenisi Biaya………...6

2.1.2. Defenisi Biaya Promosi………..….…...….…...6

2.1.3. Penggolongan Biaya …...7

2.1.4. Defenisi Pendapatan.……...9

2.1.5. Konsep penandingan (Matching concept)………..…………..10

2.2.Promosi (Promotion)……….………13

2.2.1. Defenisi Promosi………..………13

2.2.2. Tujuan Promosi………15

2.2.3. Bauran promosi….……….…..17

2.2.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi bauran promos………..24

2.2.5. Defenisi penjualan dan volume penjuala……….26

BAB III METODE PENELITIAN...28

3.1. Bentuk Penelitian...28

3.2. Lokasi Penelitian...28

3.3. Populasi dan Sampel...28

3.3.1. Populasi...28

3.3.2. Sampel...28

3.4. Hipotesis...29

3.5. Defenisi Operasional...29

3.6. Teknik Pengumpulan Data...30

3.7. Teknik Analisis Data...30

3.8. Sistematika Penulisan...31

BAB IV HASIL PENELITIAN ………..33

4.1 Sejarah Umum Perusahaan……….……….…...33

4.1.2. Struktur Organisasi……….35

4.1.3. Visi dan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk………...40

a. Visi PT Telkom Indonesia,Tbk….…………..………...40

b.Misi PT Telkom Indonesia,Tbk………..………...……….40

(9)

a. Logo PT Telkom………..………..39

b. Maskot PT Telkom……….……....43

4.1.5. Budaya Perusahaan………..….…..…44

4.1.6. Speedy sebagai salah satu produk PT Telkom………46

4.2 Penyajian Data……….47

4.2.1. Biaya Promosi dan Volume penjualan PT Telkom……..………..…47

4.2.2. Tabulasi Data Biaya Promosi dan Volume Penjualan………53

4.3 Analisa Data………...55

4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik……….55

4.3.1.1. Uji Normalitas………..56

4.3.2 Pengaruh Biaya promosi terhadap volume Penjualan speedy…..….57

4.3.3. Hipotesis……….………..58

4.3.3.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)………58

4.3.4. Koefisien Determinasi………..58

BAB V PENUTUP……….………...………60

5.1. Kesimpulan……….………60

5.2 Saran………...61

(10)

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy

tahun 2008...49

Tabel 4.2 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2009...49

Tabel 4.3 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2010...50

Tabel 4.4 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2011...51

Tabel 4.5 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2012...52

Tabel 4.6 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2008 -2012...53

Tabel 4.7 Uji normalitas………...…………..……56

Tabel 4.8 Regresi linier sederhana...……….………….…57

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Output Uji Asumsi Klasik

(13)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRAK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan tinggi. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam. PT Telekomunikasi Indonesia juga merasakan persaingan ini. Untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh tingkat penjualan serta keuntungan yang tinggi pada perusahaan, diperlukan adanya upaya untuk mengevaluasi biaya promosi, karena promosi merupakan faktor terpenting untuk mencapai volume penjualan perusahaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan biaya promosi sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian Asosiatif kuantitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

(14)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Name : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Faculty : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Supervisor : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRACT

In the current era of globalization we often encounter people who make the Internet as one of the major commodities in their lives. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat as one of the internet service provider has a product called Speedy internet access is a service that can deliver data and voice simultaneously at high speed. Competition among telecommunications operators in the provision of Internet services today is increasingly sharply. PT Telekomunikasi Indonesia also feel this competition. To get more new customers and retain existing customers and gain a level of sales and high profits in the company, efforts are required to evaluate the cost of promotion, because the promotion is an important factor to achieve the company's sales volume. In this study, the authors use the promotional cost as an independent variable that will be investigated how they affect sales volume as the dependent variable.

This study aims to determine the effect of the volume of sales promotion costs to speedy on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

This research is a form of associative quantitative research and data collection obtained through interviews and documentation obtained directly from study sites. Data analysis methods used are simple linear regression analysis.

The results obtained show that the cost of promotion and a significant positive effect on sales volume speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

(15)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRAK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan tinggi. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam. PT Telekomunikasi Indonesia juga merasakan persaingan ini. Untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh tingkat penjualan serta keuntungan yang tinggi pada perusahaan, diperlukan adanya upaya untuk mengevaluasi biaya promosi, karena promosi merupakan faktor terpenting untuk mencapai volume penjualan perusahaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan biaya promosi sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian Asosiatif kuantitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

(16)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Name : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Faculty : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Supervisor : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRACT

In the current era of globalization we often encounter people who make the Internet as one of the major commodities in their lives. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat as one of the internet service provider has a product called Speedy internet access is a service that can deliver data and voice simultaneously at high speed. Competition among telecommunications operators in the provision of Internet services today is increasingly sharply. PT Telekomunikasi Indonesia also feel this competition. To get more new customers and retain existing customers and gain a level of sales and high profits in the company, efforts are required to evaluate the cost of promotion, because the promotion is an important factor to achieve the company's sales volume. In this study, the authors use the promotional cost as an independent variable that will be investigated how they affect sales volume as the dependent variable.

This study aims to determine the effect of the volume of sales promotion costs to speedy on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

This research is a form of associative quantitative research and data collection obtained through interviews and documentation obtained directly from study sites. Data analysis methods used are simple linear regression analysis.

The results obtained show that the cost of promotion and a significant positive effect on sales volume speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang

menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.

Anak kecil yang mulai akrab, remaja yang mulai aktif, dan orang dewasa yang

mulai menjadikan Internet sebagai bagian kehidupan mereka. Jarak yang terasa

semakin dekat dan akses informasi yang semakin berkembang menjadikan mereka

kaya akan rasa dan pengetahuan yang akhirnya bisa menyatukan banyak kalangan

dengan latar belakang budaya yang berbeda karena mereka bisa saling berbagi

dalam sebuah Jaringan internet.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Witel Sumut Barat sebagai salah satu

penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Telkom Speedy

yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara

secara bersamaan dengan kecepatan hingga 384 Kbps dan kecepatan maksimal

1000 Kbps. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan

Internet dewasa ini semakin tajam, ditandai dengan munculnya Provider internet

lain yang juga menawarkan jenis produk yang berkualitas dengan harga yang

bersaing dalam pemasaran. Saat ini terdapat 5 (lima) provider utama yang

(18)

(TelkomselFlash), Indosat (M2), First Media (Fastnet) dan XL (Excelcomindo).

Kelima provider ini terus melakukan inovasi untuk memenangkan pasar. Untuk

mengatasi ketatnya persaingan dalam pemasaran, PT Telkom meningkatkan

kinerja perusahaan termasuk mengevaluasi biaya promosi.

Biaya promosi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

melakukan kegiatan promosi. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan dengan tujuan untuk menginformasikan, memberitahukan, membujuk,

dan mempengaruhi konsumen dalam memilih atau membeli suatu produk yang

ditawarkan oleh perusahaan.

Volume penjualan adalah Total penjualan barang/jasa dalam periode

tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat menunjang

pertumbuhan perusahaan. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan

perusahaan, maka semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan oleh

perusahaan.

Ong Abe Iskandar (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

biaya promosi terhadap volume penjualan tiket kapal feri pada PT Juli Rahayu”.

Hasil penelitian diketahui bahwa variabel independen yaitu Biaya promosi,

berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap volume penjualan.

Kemudian Desy widka setyani (2012) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh pemasaran terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba

bersih (Studi Kasus Pada CV Dewi Nugraha Tasikmalaya)”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa biaya pemasaran berpengaruh signifikan terhadap laba

(19)

berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, pengaruh biaya pemasaran dan

volume penjualan terhadap laba bersih yaitu biaya pemasaran dan volume

penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Selanjutnya Meirlinda Hapsari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume penjualan (Studi

Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya)”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa biaya distribusi terhadap volume penjualan secara parsial

berpengaruh signifikan, biaya promosi terhadap volume penjualan secara parsial

berpengaruh signifikan, biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume

penjualan secara simultan berpengaruh signifikan.

Indra budhi wijaya (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

variasi produk dan biaya promosi terhadap volume penjualan sepatu Lague pada

showroom Suportindo Tanjungan Plaza 2 Surabaya”. Hasil penelitian diketahui

bahwa biaya promosi berpengaruh negatif terhadap volume penjualan sedangkan

variasi produk berpengaruh positif terhadap volume penjualan sehingga

manajemen perusahaan sebaiknya mempertimbangkan kembali metode promosi

yang digunakan dan lebih mengembangkan kembali variasi produk yang

ditawarkan.

Maqfira dwi utami (2011) dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis

pengaruh Harga dan Promosi terhadap peningkatan penjualan tiket pada PT

Meniela Tour & Travel di Makassar". Hasil penelitiannya diketahui Dari hasil

analisis korelasi antara harga dan biaya promosi, menunjukkan bahwa terdapat

(20)

pengaruh dan hubungan yang simultan antara harga dan promosi terhadap

peningkatan volume penjualan tiket Lion Rute Makassar - Jakarta.

Penelitian ini tertuju pada bauran pemasaran khususnya Promosi

(Promotion) yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Medan,

karena berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa masih

perlunya diadakan evaluasi biaya promosi untuk meningkatkan volume penjualan

Speedy. Penelitian ini bersifat Eksploratif, untuk mengetahui besarnya pengaruh

biaya promosi terhadap volume penjualan.

Dalam kaitannya dengan penelitian terdahulu yang memperoleh hasil

penelitian yang beragam, ada yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya

promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan, ada juga

yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap volume penjualan, ada juga yang memperoleh

hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh negatif terhadap volume

penjualan, Membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan

membahasnya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Witel Sumut Barat”

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas

maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah

“Adakah pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan Speedy pada PT

(21)

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi

terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Witel

Sumut Barat.

I.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis

Karya Ilmiah.

2. Secara Akademis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi bagi penelitian

berikutnya di Ilmu Sosial dan Ilmu politik khususnya Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis.

3. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan atau informasi

kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sumut Barat tentang

(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

Teori merupakan landasan bagi penulis untuk memudahkan penulis dalam

rangka menyusun penelitian ini. Menurut Sugiyono (2005:55) Kerangka teori

dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan–batasan tentang teori–

teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan

2.1 Biaya

2.1.1 Defenisi Biaya

Menurut Simamora (2002:36) biaya adalah kas atau nilai setara kas

yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi

manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Menurut Supriyono (2000:16), biaya adalah harga perolehan yang

dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan

atau Revenue yang akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Biaya adalah

pengeluaran atau pengorbanan yang digunakan untuk memberi manfaat

saat ini dan masa mendatang bagi organisasi sebagai pengurangan

penghasilan.

2.1.2 Defenisi Biaya promosi

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan tentu saja membutuhkan

(23)

pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan

pelaksanaan promosi.

Menurut Philip kotler (2000:640) Biaya promosi adalah sejumlah

biaya yang dikeluarkan untuk promosi.

Menurut Simamora (2002:762) Biaya promosi merupakan

sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan kedalam promosi untuk

meningkatkan penjualan.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulannya, bahwa biaya

promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

dalam melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.

2.1.3 Penggolongan biaya

Menurut Mulyadi(2005:13) biaya digolongkan sebagai berikut :

1. Menurut objek pengeluaran

Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling

sederhana, yaitu berdasarkkan penjelasan singkat mengenai

suatu objek pengeluaran.

2. Menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

a. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan

dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan

baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat

digolongkan kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

(24)

b. Biaya pemasaran mencakup semua biaya yang terjadi sejak

produk selesai diproduksi sampai dengan produk diubah

kembali dengan bentuk uang. Biaya pemasaran perusahaan

menjadi bagian penting dari keseluruhan biaya yang

dikeluarkan perusahaan. Biaya pemasaran meliputi biaya

iklan, biaya promosi, biaya sampel,dll.

c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya-biaya untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan

pemasaran produk.

3. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Ada 2 golongan yaitu :

a. Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi

dimana penyabab satu-satunya adalah karena ada sesuatu

yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya

langsung terdiri dari bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung.

b. Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya yang terjadi

tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam

hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal

dengan biaya overhead pabrik.

4. Menurut perilaku dalam kaitannya dengan perubahan volume

(25)

a. Biaya tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan

tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas

sampai tingkat kegiatan tertentu.

b. Biaya variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya

berubah secara sebanding dengan perubahan volume

kegiatan atau aktivitas.

c. Biaya semi variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah

tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya

semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya

variabel.

d. Biaya semi fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan

pada volume produksi tertentu.

5. Menurut jangka waktu manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian

a. Pengeluaran modal (capital expenditure), yaitu pengeluaran

yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode

akuntansi atau pengeluaran, yang akan dapat memberikan

manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.

b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), yaitu

pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada

periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.

(26)

Menurut M.Fuad, dkk (2006:168) pendapatan adalah

peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu

organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa kepada

pihak lain dalam periode akuntansi tertentu.

Menurut Kieso dkk (2011:955) pendapatan adalah arus

masuk bruto dari manfaat ekonomi selama satu periode yang

timbul dalam aktivitas normal suatu entitas ketika arus masuk

mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain kenaikan yang

berkaitan dengan kontribusi dari peserta ekuitas.

Menurut Theodurus M.Tuanakotta (2000;152) Pendapatan

(revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari

suatu perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari

suatu perusahaan. Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam

satuan moneter (uang).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas

aktiva suatu organisasi atau penyelesaian kewajiban selama

satu periode akuntansi tertentu.

2.1.5 Konsep Penandingan (Matching Concept)

Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan

untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara

pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju

(27)

pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan

perusahaan.

Konsep penandingan beban harus diakui dalam periode

yang sama dengan satu kesatuan dengan pendapatan. Menurut

Belkaoui (2006:221) dalam jurnal penelitian Ratunuman

(2013:576) menyatakan bahwa hubungan antara pendapatan dan

beban dalam proses menandingkan tergantung pada salah satu

dari 3 kriteria berikut:

1. Penandingan langsung yang telah terpakai (expired cost)

dengan suatu pendapatan (misalnya harga pokok penjualan

dikaitkan dengan penjualan terkait).

2. Penandingan langsung dari beban yang telah terpakai pada

periode tersebut (misalnya, gaji karyawan untuk periode

tersebut)

3. Alokasi beban sepanjang periode yang memperoleh manfaat

(misalnya, depresiasi) Menjadikan beban semua biaya lain

dalam peride terjadinya, kecuali jika dapat ditunjukan

bahwa biaya tersebut masih memiliki manfaat di masa

mendatang.

Menurut Michell Suharli (2009:60) Konsep penandingan

(Matching concept) mendukung pelaporan pendapatan dan beban

terkait dalam periode yang sama. Konsep penandingan menuntut

(28)

termasuk dalam konsep penandingan. Biaya yang masih memiliki

manfaat ekonomis dilaporkan di neraca akan menjadi habis

manfaat ekonomis dalam operasional perusahaan dan dilaporkan

sebagai beban.

Proses penandingan adalah proses penentuan laba dengan

cara mengukur atau menakar dahulu pendapatan untuk suatu

periode, kemudian menentukan biaya yang berkaitan dengan

pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip penandingan adalah

dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan biaya

sehingga laba yang dihasilkan lebih bermakna. Prinsip

penandingan menjadi suatu kebutuhan (necessity) dalam

akuntansi karena alasan berikut :

1. Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan

pengakuan biaya karena teknik pembukuan tidak

memungkinkan hal tersebut. Dengan kata lain, proses

penandingan tidak dilakukan pada saat transaksi

pendapatan terjadi tetapi pada umumnya dilakukan pada

akhir tahun.

2. Transaksi terjadinya pendapatan pada umumnya tidak

berkaitan langsung dengan transaksi terjadinya biaya.

Sebagai contoh, pemerolehan dan pembayaran barang dan

(29)

(tidak terjadi dalam periode yang sama) dengan penjualan

dan pengumpulan kas.

Dari uraian di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa

berdasarkan konsep penandingan (matching concept), pengakuan

biaya pada dasarnya sejalan dengan pengakuan pendapatan.

Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya

juga ditunda.

2.2 Promosi (Promotion) 2.2.1 Defenisi Promosi

Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang

dan menyebarkan informasi tentang kehadiran produknya,

ketersediaannya, ciri–ciri produk dan kondisi produknya, serta manfaat

yang dapat di peroleh oleh konsumen atas produk yang ditawarkan oleh

perusahaan tersebut. Promosi bertujuan untuk mengenalkan produk

kepada pasar, menunjukkan keunggulan produk, dan membujuk

konsumen untuk membeli.

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing

mix) yang besar peranannya. Menurut Anoraga (2000:220) Bauran

pemasaran adalah variabel–variabel yang dapat dikendalikan oleh

(30)

Menurut Griffin (2007:281) Promosi adalah kegiatan yang

mengacu pada tehnik–tehnik mengkomunikasikan informasi mengenai

suatu produk.

Menurut Sutisna (2001:267) Promosi adalah usaha untuk

menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran

mengenai keberadaan produk di pasar.

Menurut Hendro (2011:392) promosi adalah aktivitas, yang

dilakukan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan, mengenalkan,

dan mempopulerkan produk dan bisnisnya kepada pasar sasarannya.

Beberapa pendapat diatas dapat di tarik kesimpulannya, bahwa

promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar

membeli produk yang di pasarkan.

Promosi tidak hanya sebatas memperkenalkan produk kepada

konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya untuk

mempengaruhinya agar konsumen tersebut menjadi senang dan

kemudian membeli produknya.

Semua kegiatan pemasaran pada umumnya ditujukan untuk

meningkatkan volume penjualan. Promosi merupakan salah satu

kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan dengan

jalan mendorong,memberitahu dan membujuk konsumen baik secara

(31)

demikian promosi erat kaitannya dengan volume penjualan terutama

dalam upaya mempengaruhi konsumen akan produk yang ditawarkan.

2.2.2 Tujuan promosi

Tujuan utama promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan

secara mendasar terdiri dari beberapa alternative, antara lain :

menginformasikan, membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen

tentang perusahaan dan bauran promosi.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang

dilakukan berkaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon

konsumen dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya,

berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat

akan produk tersebut, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan

volume penjualan. Tujuan promosi menurut Basu Swasta (2003:353)

yaitu sebagai berikut:

1. Modifikasi tingkah laku

Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai

beberapa alasan, antara lain; mencari kesenangan, mencari

bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, memberikan

informasi,mengemukakan ide atau pendapat. Sedangkan

promosi, dari segi lain, berusaha merubah tingkah-laku dan

pendapat.

(32)

Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar

yang dituju tentang penawaran perusahaan.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang

disenangi oleh sebagian masyarakat.namun kenyataannya

sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang

bersifat persuasif.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu

dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan

produk.

Tujuan promosi menurut Tjiptono (2002:222) dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan

(Category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu

produk kepada konsumen (Brand awareness)

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (Brand attitude)

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (Brand

purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (Purchase

(33)

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (Positioning)

Menurut Hendro (2011:392) Ada tiga elemen penting dari sasaran

atau target sebuah promosi, yaitu :

a) Pembentukan merek (Branding).

b) Layanan kepada konsumen berupa komunikasi dan penyampaian

sebuah informasi.

c) Menciptakan kesetiaan pelanggan.

2.2.3 Bauran Promosi

Untuk memperkenalkan perusahaan meluncurkan produk baru,

membangun merk, menarik konsumen, dan berbagai aktivitas yang

perlu diketahui public dapat digunakan dengan berbagai media.

Kombinasi media yang dapat digunakan untuk mempromosikan

tersebut disebut bauran promosi. Menurut Soegoto (2009:207) Bauran

promosi meliputi:

1. Advertising (Periklanan)

2. Direct marketing (Penjualan langsung)

3. Promosi penjualan

4. Publisitas

5. Public relations (Hubungan masyarakat)

Untuk lebih jelas, kelima jenis-jenis promosi tesebut akan diuraikan

sebagai berikut :

(34)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak

digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah

bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi

tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang akan

mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

Menurut Djaslim Saladin (2003:123), tujuan atau sasaran umum

dari periklanan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyampaikan informasi mengenai produk baru

kepasar menjelaskan cara kerja dan penggunaan produk serta

membangun citra perusahaan

2. Untuk membujuk konsumen, dengan cara mengubah persepsi

konsumen tentang produk yang di iklankan menganjurkan

membeli merek tersebut, serta membujuk pelanggan untuk

membeli.

3. Untuk mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin

akan dibutuhkan dalam waktu dekat serta menjaga pelanggan

agar selalu ingat akan produk atau merek tersebut

4. Untuk pemantapan (Reinforcement), berusaha meyakinkan

para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang

tepat.

Perliklanan juga mempunyai beberapa manfaat sebagai

berikut:

(35)

2. Mengenai manfaat dari produk atau jasa yang

ditawarkan

3. Membangun dan mempertahankan identitas perusahaan

4. Meningkatkan reputasi perusahaan

5. Mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak

6. Menarik konsumen baru untuk mengganti konsumen

yang hilang

7. Membantu meningkatkan volume penjualan

8. Mempromosikan dan memperkenalkan bisnis ke

konsumen, investor, dan pihak-pihak lainnya

2. Direct Marketing (Penjualan langsung)

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang

menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan

konsumen dan untuk mendapatkan respon secara langsung dari

konsumen. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan

langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan

tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon,

pos atau mendatangi langsung konsumen.

Menurut Kotler (2001:243) pemasaran langsung memberikan

manfaat kepada pelanggan dalam berbagai cara. Pelanggan melaporkan

bahwa berbelanja dari rumah itu menyenangkan, mudah, dan tidak

repot. Berbelanja dari rumah ini menghemat waktu dan

(36)

Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran langsung menurut Kotler

(2001:241) adalah :

a. Penjualan tatap muka (face to face selling)

Bentuk pertama dari direct marketing ini merupakan kunjungan

penjualan yang dilakukan oleh para tenaga penjual atau armada

penjual. Biasanya dilakukan oleh seorang penjual dengan

menawarkan langsung produknya kepada konsumen.

b. Pemasaran pengeposan langsung (direct mail marketing)

Direct mail marketing adalah aktivitas promosi barang atau jasa

yang langsung ditujukan kepada konsumen atau pelanggan melalui

media surat (mail), kaset video, bahkan disket komputer, dengan

harapan dapat menciptakan transaksi langsung. Contoh : Iklan

partai politik, kampanye ,dll

c. Pemasaran katalog (catalog marketing)

Pemasaran melalui katalog adalah bentuk pemasaran langsung

dimana perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog kepada

konsumen atau calon konsumen dengan harapan penerima katalog

akan memesan. Contoh : Penjualan baju online, kosmetik online,

dll

d. Telemarketing

Telemarketing adalah penjualan barang/jasa melalui telepon.

(37)

langsung kepada konsumen dan bisnis. Biasanya dilakukan oleh

pihak bank dan asuransi.

e. Pemasaran televisi tanggap-langsung (direct-response television

marketing) Pemasaran televisi tanggap-langsung adalah pemasaran

langsung melalui televisi, termasuk pengiklanan televisi

tanggapan-langsung atau saluran belanja dari rumah (home shopping

channels). Contoh : Pengiklanan suatu produk di televisi yang

menyertakan nomor telepon atau contact person.

f. Pemasaran kios (kios marketing)

Kios marketing adalah pemasaran melalui “mesin penerima pesan

pelanggan”, yang ditempatkan di toko, bandara dan tempat-tempat

lain. Contoh : Mini market

g. Pemasaran online (online marketing)

Pemasaran online adalah pemasaran yang dapat dijangkau

seseorang melalui komputer dan modem. Contoh : Penjualan

barang atau jasa secara online

3. Promosi penjualan (Sales promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan

produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan

mudah untuk melihat produk tersebut dan akan menarik perhatian

konsumen. Misalnya : dengan membeli produk tertentu, gratis voucher

pulsa. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan

(38)

mendorong pelanggan memembeli lebih banyak, menyerangaktivitas

promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa

rencana sebelumnya).

Menurut Buchari Alma (2002:145) tujuan promosi penjualan :

1. Menarik perhatian para pembeli baru

2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau

pelanggan lama

3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama

4. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain

5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas

6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka

memperluas market share jangka panjang

4. Publisitas

Publisitas merupakan komunikasi massa yang bukan iklan dan

promosi penjualan. Publisitas dapat dilakukan secara editorial di semua

media yang dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen untuk

meningkatkan penjualan atau memperkuat merek secara tidak langsung

dan bukan bersifat menjual.

Tujuan pokok dari publisitas ialah memancing reaksi pasar,

menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan.

Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :

1. Penyebaran informasi

(39)

3. Penjualan

Semua kegiatan pemasaran hanya mempunyai arti sebagai

tahap-tahap penjualan. Untuk mengadakan publisitas yang baik semua unsur

kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan

diketahui dengan baik: kualitas produk, komponen-komponen, harga,

distribusi.

5. Public relations (Hubungan masyarakat)

Menurut Gregory Anne (2004:15) Public relations adalah disiplin

ilmu yang menagani reputasi, dengan tujuan memperoleh pemahaman,

dukungan, dan mempengaruhi opini serta perilaku. Public relations

adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun

dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara

sebeah organisasi dengan publiknya.

Tujuan Public Relations adalah sebagai berikut :

1. Membangun kesadaran dan menarik perhatian orang terhadap

suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide.

2. Membangun kredibilitas, dapat menambah kredibilitas dengan

mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.

3. Mengurangi biaya promosi, semakin kecil anggaran promosi

perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan humas untuk

memperoleh perhatian.

(40)

−Membantu peluncuran produk baru.

−Membangun minat terhadap suatu kategori produk.

−Mempengaruhi suatu kelompok sasaran tertentu.

−Membela produk yang terkena masalah publik.

− Membangun citra perusahaan sehingga mendukung

produknya.

2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran promosi

Menurut Saladin (2006:129) dalam penelitian Iskandar (2012:12)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bauran promosi. Faktor-faktor

tersebut adalah:

1. Jumlah dana yang digunakan untuk promosi

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang

mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana

lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan

dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih

terbatas

2. Sifat pasar

Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran

promosi ini meliputi:

a. Luas pasar secara geografis

Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan

kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang

(41)

yang memiliki pasar lokal mungkin sudah cukup menggunakan

personal selling saja,secara nasional. Perusahaan yang hanya

memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja,

maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua

kelompok pembeli.

b. Konsentrasi Pasar

Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi

yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon

pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya

berbeda-beda dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya

memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja,

maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua

kelompok pembeli.

c. Macam pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga

dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye

penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga

atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut

menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program

promosi perusahaan.

3. Jenis produk

Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan

(42)

industri. Periklanan sangat penting didalam pemasaran barang

konsumsi terutama untuk barang konvenien karena memerlukan

saluran distribusi yang luas dan kurang penting didalam pemasaran

barang industri. Sedangkan personal selling sangat penting didalam

pemasaran barang industri terutama barang industri, barang

instalasi atau barang yang berharga cukup tinggi dan kurang

penting didalam pemasaran barang konsumen.

2.2.5 Defenisi Penjualan dan Volume Penjualan

Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan

perusahaan. Perusahaan, dalam menghasilkan barang / jasa, mempunyai

tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat.

Oleh karena itu penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan

agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan

memberikan hasil bagi perusahaan. Kegiatan penjualan dilaksanakan

oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan dan

menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan.

Menurut Basu Swastha (2001: 8) penjualan adalah ilmu dan seni

mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak

orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya.

Menurut Moekijat (2000: 48) penjualan adalah suatu kegiatan

yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi

(43)

produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga

yang menguntungkan kedua belah pihak.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah

mempengaruhi lebih banyak orang untuk membeli suatu barang atau

jasa yang ditawarkan perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh

laba.

Menurut Rangkuti (2009:207) volume penjualan adalah

pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau

volume atau unit suatu produk.

Menurut Marbun (2003:225) penjualan adalah : Total barang

yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Dari pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa volume

penjualan merupakan hasil dari kegiatan penjualan yang dilakukan oleh

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

asosiatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara biaya promosi terhadap volume penjualan speedy

pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sumut Barat.

3.2 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel

Sumut Barat Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. Penelitian ini dilakukan pada

bulan April 2013 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan

pengumpulan informasi data.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh biaya

promosi yang pernah dikeluarkan PT Telkom dan penjualan speedy

(Bulanan) sampai dengan tahun 2012.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah data biaya promosi dan

penjualan speedy (Bulanan) tahun 2008 sampai dengan tahun 2012,

(45)

3.4 Hipotesis

Sugiyono (2006:70) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian,oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara

karena jawaban baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis

sebagai berikut :

1) Hipotesis Nol (H0)

Tidak terdapat pengaruh positif antara Biaya Promosi terhadap

volume penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.

Witel Sumut Barat.

2) Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh positif antara Biaya Promosi terhadap volume

penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel

Sumut Barat.

Adapun Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas

yang ditetapkan sebesar 0,05

b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas

yang ditetapkan sebesar 0,05

(46)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Biaya promosi (X), sebagai variabel bebas

Biaya promosi adalah : seluruh biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk mempublikasikan produknya, terlepas dari

media yang digunakan.

2. Volume penjualan (Y), sebagai variabel terikat.

Volume penjualan adalah : seluruh produk yang terjual dalam

periode tertentu.

Baik biaya promosi maupun volume penjualan, diukur dalam satuan

nominal Rupiah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah :

Wawancara (Intervew) dan Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan

menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen dan informasi yang

diperoleh langsung dari lokasi penelitian mengenai biaya promosi dan penjualan.

3.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik

analisa kuantitatif yaitu menguji pengaruh biaya promosi (X) terhadap volume

penjualan (Y). Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana

dengan bantuan program SPSS.

Dengan persamaan :

(47)

Keterangan :

Y = Nilai yang diramalkan

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

x = Variabel bebas

ɛ = Nilai Residu

Sebelum uji regresi linier sederhana, penulis terlebih dahulu akan

melakukan uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas.

3.8 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian,manfaat penelitian,

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini terdiri dari teori yang mendukung penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi

dan sampel, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisa data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang data gambaran umum mengenai

(48)

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Umum Perusahaan

Pada era kolonial tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta

penyedia layanan pos telgrap. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan

oleh Pemerintahan Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telgraf Telefonan.

Pada Tahun 1961, status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada 1965, PN Postel dipecah menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Pada

tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan umum

Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelengarakan jasa Telekomunikasi Nasional

maupun Internasional. Pada tahun 1980, PT Indonesia Satellite Coorporation

(Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,

terpisah dari Perumtel.

Pada tahun 1981 Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan

Telekomunikasi Indonesia (PT TELKOM) berdasarkan Peraturan Pemerintahan

Nomor 25 Tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan penawaran

Umum Perdana Saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan

diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, Bursa Saham

Newyork, dan Bursa Saham Tokya. Pada tahun 1999 di tetapkan Undang-Undang

Nomor 36 tahun 1999 tentang penghapusan Monopoli Penyelenggaraan

(50)

regulasi di sektor Telekomunikasi dengan membuka kompetensi pasar bebas.

Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT.Indosat

sebagian bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di

Indonesia, yang di tandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan

kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini,

Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. Kemudian Telkom membeli

seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap: 30% (15 Agustus 2002),15% (30

September 2003),dan sisanya 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004.

Telkom menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapura Telecom, dan

dengan demikian Telkom memiliki 65% saham Telkomsel.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dikelola oleh 7 (tujuh) divisi regional.

Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi diwilayah

masing-masing. Daerah regional PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi

sebagai berikut :

1. Divisi Regional I : Sumatera

2. Divisi Regional II : Jakarta dan sekitarnya (Jakarta, Bogor dan Bekasi)

3. Divisi Regional III : Jawa Barat ( Karawang dan Purwakarta)

4. Divisi Regional IV : Jawa Tengah dan Yogyakarta

5. Divisi Regional V : Jawa Timur

(51)

7. Divisi Regional VII : Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa

Tenggara, Maluku dan Irian Jaya)

Dalam pelaksanaannya divisi ini dibagi atas beberapa kantor daerah

pelayanan telekomunikasi (Kandatel) yang melaksanakan pelayanan langsung

kepada masyarakat. Kandatel Medan berada dibawah divisi I Sumatera yang

bertanggung jawab dalam penyelenggaraan telekomunikasi untuk umum dikota

Medan dan sekitarnya. Kandatel Medan berada dibawah divisi I sumatera yang

merupakan lokasi penelitian penulis.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola

hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang-orang yang

menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan tanggung

jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi pada PT. Telkom yaitu struktur organisasi yang

berbentuk garis dan staff. Wewenang tertinggi dalam organisasi dipegang oleh

satu orang pimpinan yang membawahi beberapa bagian sesuai fungsinya

masing-masing.

Berikut merupakan Bagan struktur organisasi pada PT.Telkom Kandatel

Medan.

Executive General Manager

(52)

Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Executive General Manager

a. Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran operasional dan

optimalisasi sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan

access.

b. Terkendalinya aktivitas operasional layanan customer, sales,

customer sales, serta pemeliharaan infrastruktur access yang

diselenggarakan di berbagai Kandatel.

(53)

c. Terkoordinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis, baik aktivitas dari

Divisi Regional maupun aktivitas yang dilakukan melalui unit-unit

cabangnya.

d. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan

customer, serta tetap efektif dalam penyelenggaraan kerja sama

dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery

channel.

e. Memastikan bahwa semua risiko pada proses bisnis Divisi Regional I

diidentifikasi, evaluasi, dan dikontrol dengan baik.

2. Deputy Executive General Manager

a. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi

kebutuhan dari kandatel dalam rangka mendukung pencapaian kinerja

yang telah ditetapkan.

b. Pelaksana kebijakan dan strategi operasional kandatel dapat

memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan.

c. Memberikan solusi terhadap permasalahan terkait dengan interaksi

Divre terhadap unit-unit corporate service, seperti human resourch

center dan finance center.

3. Manager Business Performance

(54)

b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai

panduan atau prosedur operasi.

c. Melakukan supervise dan monitoring pelaksanaan kerja kemitraan.

4. ManagerAccess Network Maintenance

a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.

b. Melakukikan pengukuran, pengecekan fisik access network dan

pengetesan.

c. Melakukan pemeliharaan sarana fasilitas-fasilitas pendukung.

d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi dengan perbaikan atau

penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.

5. Manager Access Network Operation

a. Melaksanakan operasi access (pasang baru, mutasi, penanganan

gangguan) untuk melayani pelanggan.

b. Melaksanakan operasi terhadap order pasang baru atau penanganan

gangguan dari pelayanan dan pengelolaan peralatan customer care.

6. Manager Fixed Phone Sales

a. Melakukan program promosi.

b. Melakukan kegiatan penjualan produk fixed phone.

(55)

d. Melakukan pengelolaan distribusi kartu, memonitor, memfasilitasi,

dan pembinaan sales force.

7. Manager Data and Value Added

a. Melakukan pembuatan mikro demand dan customer profiling.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk dan

melakukan promosi.

8. Manager General Support

a. Mengelola pengamanan asset, informasi dan data operasional

perusahaan.

b. Mengatur administrasi, pendayagunaan serta aspek-aspek

perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di

lingkungan wilayah operasional kandatel.

c. Mengelola proses logistik dalam rangka pemenuhan kebutuhan

logistik dan sarana umum yang diperlukan dalam penyelenggaraan

aktivitas operasional kandatel.

9. Manager Consumer Marketing dan Sales

Yaitu Mengatur mengenai proses berjalannya bagian pemasaran, yang terdiri

(56)

- Asisten manajer marketing Intelligent, bertugas untuk melakukan

market research, menentukan target pasar yang dituju sehingga

pemasaran berjalan lancar.

- Asisten manager Pricing, bertugas untuk menentukan ketetapan harga

suatu produk yang dimunculkan ke pasar.

- Asisten manager Promotion, bertugas untuk melakukan promosi,

menentukan alat promosi dan lokasi promosi yang akan dilakukan.

4.1.3 Visi dan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk. a. Visi PT Telkom Indonesia,Tbk.

To become a leading InfoCom player in the region (menjadi pelaku

informasi komunikasi terkemuka diwilayahnya)

PT Telkom Indonesia,Tbk berupaya untuk menempatkan diri sebagai

perusahaan infocom terkemuka di kawasan Asia dan akan berlanjut di kawasan

Asia Fasifik. Peningkatan nilai perusahaan juga harus di tingkatkan melalui

peningkatan pertumbuhan perusahaan, performa perusahaan, keuntungan maupun

pengembangan sumber daya manusia.

b. Misi PT Telkom Indonesia,Tbk.

One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive

Price and to be the Role Model as the best Managed Indonesian

Corporation (salah satu layanan informasi dan komunikasi adalah

(57)

1. PT Telkom menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan

yang baik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dan harga

yang kompetitif.

2. PT Telkom mengelola bisnis yang baik dan mengoptimalkan sumber daya

manusia yang unggul dan terdepan, penggunaan teknologi yang modern

dan kompetitif serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara

timbale balik dan saling menguntungkan secara sinergi.

4.1.4. Logo dan Maskot PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. a. Logo

Gambar 1. Logo PT Telkom

Logo TELKOM mencerminkan brand positioningLife Confident” (hidup

(58)

pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand

positioning ini didukung oleh “service cultur” baru yaitu : expertise (keahlian),

empowering (membantu), assured (meyakinkan), progressive (progresif) dan

heart (hati).

Sekilas logo bulat dengan siulet tangan terkesan simpel : simplifikasi logo

ini terdiri dari lingkungan biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo

ini merupakan cerminan dari “brand value” (nilai merek) baru yang selanjutnya

disebut dengan “Life in Touch ”(sentuhan kehidupan) dan diperkuat dengan tag

line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world in your hand” (Dunia di

tangan anda)

Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari

symbol-simbol tersebut :

a. Expertise (keahlian) : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan

produk dan layanan dalam portofolio bisnis terbaru TELKOM yaitu TIME

(Telecommunication, Information, Media & Edutainment).

b. Empowering (membantu) : makna dari tangan yang meraih ke luar. simbol

ini mencerminkan pertumbuhan dan expansi ke luar.

c. Assured (meyakinkan) : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai

sebuah kecermatan. Perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

d. Progressive (progresif) : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari

matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

e. Heart (hati) : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan

(59)

Selain simbol, warna –warna yang digunakan adalah :

a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang

tinggi

b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat

dan dinamis.

c. Infite sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencermikan

inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

b. Maskot PT Telkom Indonesia,Tbk.

Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Bee Bee. Filosofi

dibalik sifat dan perilaku Bee Bee, yaitu lebah tergolong makhluk sosial yang

senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian

peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang

bermanfaat bagi berbagai pihak.

Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaanya dan

loyal terhadap kelompok berupa perlindungan terhadap koloninya, mereka akan

menyerang bersama apabila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik

berupa tubuh yang sehat , lihai dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit dan

efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh kedepan

dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang

biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya.

Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bee Bee dapat dilihat seperti yang

Gambar

Gambar 1. Logo PT Telkom
Gambar 2 .Maskot PT Telkom
Tabel 4.2
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.3.2 Menyusun teks prosedur lisan dan tulis, dalam bentuk manual terkait penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan

Hal ini dapat dilakukan dengan cara, yaitu: (1) peningkatan pada peubah yang berpengaruh langsung dan nyata, serta bersifat postif pada kinerja penyuluh pertanian, seperti

Dari definisi gaya eksternal ini, kemudian digunakan untuk mencari solusi umum dari persamaan gerak osilator harmonik dengan menggunakan transformasi Fourier,

Berdasarkan hasil regresi logistik, jenis penyakit memiliki pengaruh yang paling dominan dengan nilai RR 3,88 terhadap lama rawat inap.Berdasarkan hasil skrining

Jika Helaian Data Keselamatan kami telah diberikan kepada anda bersama bekalan Asal bukan HP yang diisi semula, dihasilkan semula, serasi atau lain, sila berhati-hati bahawa

Dengan penugasan lembar kerja, Siswa melengkapi lembar periksa sendiri (selfcheck sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas pola gerak dasar lari jarak pendek (posisi

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi nilai diagnostik Acute Illness Observation Scale (AIOS) dalam memprediksi penyakit serius pada anak demam yang berobat ke Poliklinik

Cakupan komponen program investasi RPIJM tersebut pada hakekatnya harus dipertimbangkan selain untuk mencapai sasaran RPIJM kabupalen Kerinci 2009-2013, juga harus ditinjau