PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP
VOLUME PENJUALAN SPEEDY
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat)
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
MERYANI PANDIANGAN
090907099
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : Meryani Pandiangan
NIM : 090907099
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut
Barat)
Medan, 2013
Pembimbing Ketua Program Studi
Karlonta Nainggolan,S.E, M.Sc Prof. DR. Marlon Sihombing, M.A
NIP : 195409241985022001 NIP : 195908161986111001
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program
Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara oleh :
Nama : Meryani Pandiangan
NIM : 090907099
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut
Barat)
yang dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Ketua : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A NIP : 195908161086111001
( ……….. )
Anggota I : ( ……….. )
KATA PENGANTAR
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan (Yeremia 29:11)
Hallelujah Terpujilah Allah Tuhan yang berada di tempat yang Maha
Tinggi. Puji syukur saya panjatkan kepada papa Yesus karena atas lindungan dan
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kesehatan, waktu,
kekuatan, kesabara, hikmah, semuanya berkat Tuhan yang selalu ada dalam hidup
penulis dan kedua orang tua yang selalu mendoakan penulis dan memberi
motivasi dan semangat.
Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi
Niaga/ Bisnis (S.AB) dari Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume penjualan Speedy Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat”. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana Biaya promosi, Volume penjualan serta bagaimana pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume
penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak
penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Marlon Sihombing,MA, selaku ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara Medan
2. Bapak Muhammad Arifin Nasution,S.Sos,MSP, selaku Sekretaris Program
Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Ibu Karlonta Nainggolan, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kritik serta saran kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Kak Siswati Saragi,Sos,MSP, selaku administrator Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis
selama kuliah dalam menyelesaikan keperluan surat-menyurat, serta
memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa selama menjalani
perkuliahan.
5. Orang tua yang luar biasa Bapak Eliap Pandiangan,S.Sos dan ibunda
Murni Berutu Terimakasih selama ini telah menjadi sandaran Penulis,
menuntun dan mendukung penulis hingga Menyelesaikan perkuliahan ini.
I Love U Daddy and Momz <3
6. Buat Kak Mendawaty Pandiangan,Am.Keb, Bang Freddy Leonard
semangatnya kepada penulis dari Awal perkuliahan Penulis hingga
sekarang. Buat kak Roma Pandiangan, S.E , bang Fendy pandiangan,
beserta Adik kesayanganku Obi Handika Pandiangan.
7. Buat sahabat-sahabat The Master Students Team yang selalu ada disaat
susah maupun senang, disaat kuliah, disaat mengerjakan tugas, disaat
mengerjakan skripsi, disaat apapun sejak empat tahun lalu yang selalu
bersama, buat Mr Setajam silet atau nama lainnya Mbah Robetmi
Jumpakita Pinem yang suka cerewet, nyampurin urusanku, suka jahil, suka
marah, tapi perhatian dan paling semangat, Buat Erwinto Siburian yang
selalu membantu disaat penulis butuh bantuan, dan menjadi orang
penengah jika terjadi perdebatan, buat Peronika E Pakpahan yang selalu
ada di hari-hari penulis, yang kadang suka mutung tapi sebentar kemudian
sudah ceria dan suka berantam sama Mbah Robetmi memperebutkan
Erwinto. Semoga sukses menyertai kita ya Teman….^^
8. Buat kelompok kecil LOR (Love of Rainbow), meski penulis pada ahirnya
keluar dari kelompok ini, tapi LOR selalu ada di hati penulis . PKK
LOR Kakak yang luar biasa kak Butet Dewi Sitompul,S.Sos,
Kawan-kawan kelompok kecil Peronika E Pakpahan, Royana Maranatha.
9. Buat semua kawan-kawan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
2009 terimakasih atas kebersamaan kita selama empat tahun ini,
khususnya Christina, Julya, Quory, Feby, Rika, Era, Cindi, Marlia, Faizah,
10.Buat Junior Ilmu Administrasi Bisnis Meriau Pakpahan, Ricky Malber
Sihaloho, Teti Bethesda Sagala, Wilder, Lamtiur, Gurning, Radius
pakpahan, sukses ya teman..
11.Buat kawan-kawan NHKBP KOOR Perumnas simalingkar, kalian luar
biasa dan kalian adalah keluarga kedua bagi penulis. Disini penulis
bertemu special one Oktavianus Leonard Aritonang yang selama 4 tahun
ini selalu ada dalam kondisi apapun, mendengarkan setiap cerita,
menasihati, menyemangati, dan mendoakan penulis.
Akhir kata, penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca, yang dapat dijadikan sebagai bahan
masukan agar penulisan ke depan dapat lebih baik lagi.
Medan, Juli 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORI………...6
2.1.Biaya………...………...6
2.1.1. Defenisi Biaya………...6
2.1.2. Defenisi Biaya Promosi………..….…...….…...6
2.1.3. Penggolongan Biaya …...7
2.1.4. Defenisi Pendapatan.……...9
2.1.5. Konsep penandingan (Matching concept)………..…………..10
2.2.Promosi (Promotion)……….………13
2.2.1. Defenisi Promosi………..………13
2.2.2. Tujuan Promosi………15
2.2.3. Bauran promosi….……….…..17
2.2.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi bauran promos………..24
2.2.5. Defenisi penjualan dan volume penjuala……….26
BAB III METODE PENELITIAN...28
3.1. Bentuk Penelitian...28
3.2. Lokasi Penelitian...28
3.3. Populasi dan Sampel...28
3.3.1. Populasi...28
3.3.2. Sampel...28
3.4. Hipotesis...29
3.5. Defenisi Operasional...29
3.6. Teknik Pengumpulan Data...30
3.7. Teknik Analisis Data...30
3.8. Sistematika Penulisan...31
BAB IV HASIL PENELITIAN ………..33
4.1 Sejarah Umum Perusahaan……….……….…...33
4.1.2. Struktur Organisasi……….35
4.1.3. Visi dan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk………...40
a. Visi PT Telkom Indonesia,Tbk….…………..………...40
b.Misi PT Telkom Indonesia,Tbk………..………...……….40
a. Logo PT Telkom………..………..39
b. Maskot PT Telkom……….……....43
4.1.5. Budaya Perusahaan………..….…..…44
4.1.6. Speedy sebagai salah satu produk PT Telkom………46
4.2 Penyajian Data……….47
4.2.1. Biaya Promosi dan Volume penjualan PT Telkom……..………..…47
4.2.2. Tabulasi Data Biaya Promosi dan Volume Penjualan………53
4.3 Analisa Data………...55
4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik……….55
4.3.1.1. Uji Normalitas………..56
4.3.2 Pengaruh Biaya promosi terhadap volume Penjualan speedy…..….57
4.3.3. Hipotesis……….………..58
4.3.3.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)………58
4.3.4. Koefisien Determinasi………..58
BAB V PENUTUP……….………...………60
5.1. Kesimpulan……….………60
5.2 Saran………...61
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy
tahun 2008...49
Tabel 4.2 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2009...49
Tabel 4.3 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2010...50
Tabel 4.4 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2011...51
Tabel 4.5 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2012...52
Tabel 4.6 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2008 -2012...53
Tabel 4.7 Uji normalitas………...…………..……56
Tabel 4.8 Regresi linier sederhana...……….………….…57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Output Uji Asumsi Klasik
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP
VOLUME PENJUALAN SPEEDY
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Nama : Meryani Pandiangan
NIM : 090907099
Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc
ABSTRAK
Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan tinggi. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam. PT Telekomunikasi Indonesia juga merasakan persaingan ini. Untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh tingkat penjualan serta keuntungan yang tinggi pada perusahaan, diperlukan adanya upaya untuk mengevaluasi biaya promosi, karena promosi merupakan faktor terpenting untuk mencapai volume penjualan perusahaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan biaya promosi sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian Asosiatif kuantitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP
VOLUME PENJUALAN SPEEDY
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Name : Meryani Pandiangan
NIM : 090907099
Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Faculty : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Supervisor : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc
ABSTRACT
In the current era of globalization we often encounter people who make the Internet as one of the major commodities in their lives. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat as one of the internet service provider has a product called Speedy internet access is a service that can deliver data and voice simultaneously at high speed. Competition among telecommunications operators in the provision of Internet services today is increasingly sharply. PT Telekomunikasi Indonesia also feel this competition. To get more new customers and retain existing customers and gain a level of sales and high profits in the company, efforts are required to evaluate the cost of promotion, because the promotion is an important factor to achieve the company's sales volume. In this study, the authors use the promotional cost as an independent variable that will be investigated how they affect sales volume as the dependent variable.
This study aims to determine the effect of the volume of sales promotion costs to speedy on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
This research is a form of associative quantitative research and data collection obtained through interviews and documentation obtained directly from study sites. Data analysis methods used are simple linear regression analysis.
The results obtained show that the cost of promotion and a significant positive effect on sales volume speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP
VOLUME PENJUALAN SPEEDY
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Nama : Meryani Pandiangan
NIM : 090907099
Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc
ABSTRAK
Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan tinggi. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam. PT Telekomunikasi Indonesia juga merasakan persaingan ini. Untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh tingkat penjualan serta keuntungan yang tinggi pada perusahaan, diperlukan adanya upaya untuk mengevaluasi biaya promosi, karena promosi merupakan faktor terpenting untuk mencapai volume penjualan perusahaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan biaya promosi sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian Asosiatif kuantitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP
VOLUME PENJUALAN SPEEDY
(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Name : Meryani Pandiangan
NIM : 090907099
Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Faculty : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Supervisor : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc
ABSTRACT
In the current era of globalization we often encounter people who make the Internet as one of the major commodities in their lives. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat as one of the internet service provider has a product called Speedy internet access is a service that can deliver data and voice simultaneously at high speed. Competition among telecommunications operators in the provision of Internet services today is increasingly sharply. PT Telekomunikasi Indonesia also feel this competition. To get more new customers and retain existing customers and gain a level of sales and high profits in the company, efforts are required to evaluate the cost of promotion, because the promotion is an important factor to achieve the company's sales volume. In this study, the authors use the promotional cost as an independent variable that will be investigated how they affect sales volume as the dependent variable.
This study aims to determine the effect of the volume of sales promotion costs to speedy on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
This research is a form of associative quantitative research and data collection obtained through interviews and documentation obtained directly from study sites. Data analysis methods used are simple linear regression analysis.
The results obtained show that the cost of promotion and a significant positive effect on sales volume speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang
menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.
Anak kecil yang mulai akrab, remaja yang mulai aktif, dan orang dewasa yang
mulai menjadikan Internet sebagai bagian kehidupan mereka. Jarak yang terasa
semakin dekat dan akses informasi yang semakin berkembang menjadikan mereka
kaya akan rasa dan pengetahuan yang akhirnya bisa menyatukan banyak kalangan
dengan latar belakang budaya yang berbeda karena mereka bisa saling berbagi
dalam sebuah Jaringan internet.
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Witel Sumut Barat sebagai salah satu
penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Telkom Speedy
yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara
secara bersamaan dengan kecepatan hingga 384 Kbps dan kecepatan maksimal
1000 Kbps. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan
Internet dewasa ini semakin tajam, ditandai dengan munculnya Provider internet
lain yang juga menawarkan jenis produk yang berkualitas dengan harga yang
bersaing dalam pemasaran. Saat ini terdapat 5 (lima) provider utama yang
(TelkomselFlash), Indosat (M2), First Media (Fastnet) dan XL (Excelcomindo).
Kelima provider ini terus melakukan inovasi untuk memenangkan pasar. Untuk
mengatasi ketatnya persaingan dalam pemasaran, PT Telkom meningkatkan
kinerja perusahaan termasuk mengevaluasi biaya promosi.
Biaya promosi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
melakukan kegiatan promosi. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan tujuan untuk menginformasikan, memberitahukan, membujuk,
dan mempengaruhi konsumen dalam memilih atau membeli suatu produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Volume penjualan adalah Total penjualan barang/jasa dalam periode
tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat menunjang
pertumbuhan perusahaan. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan
perusahaan, maka semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan oleh
perusahaan.
Ong Abe Iskandar (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
biaya promosi terhadap volume penjualan tiket kapal feri pada PT Juli Rahayu”.
Hasil penelitian diketahui bahwa variabel independen yaitu Biaya promosi,
berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap volume penjualan.
Kemudian Desy widka setyani (2012) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh pemasaran terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba
bersih (Studi Kasus Pada CV Dewi Nugraha Tasikmalaya)”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa biaya pemasaran berpengaruh signifikan terhadap laba
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, pengaruh biaya pemasaran dan
volume penjualan terhadap laba bersih yaitu biaya pemasaran dan volume
penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Selanjutnya Meirlinda Hapsari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume penjualan (Studi
Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya)”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa biaya distribusi terhadap volume penjualan secara parsial
berpengaruh signifikan, biaya promosi terhadap volume penjualan secara parsial
berpengaruh signifikan, biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume
penjualan secara simultan berpengaruh signifikan.
Indra budhi wijaya (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
variasi produk dan biaya promosi terhadap volume penjualan sepatu Lague pada
showroom Suportindo Tanjungan Plaza 2 Surabaya”. Hasil penelitian diketahui
bahwa biaya promosi berpengaruh negatif terhadap volume penjualan sedangkan
variasi produk berpengaruh positif terhadap volume penjualan sehingga
manajemen perusahaan sebaiknya mempertimbangkan kembali metode promosi
yang digunakan dan lebih mengembangkan kembali variasi produk yang
ditawarkan.
Maqfira dwi utami (2011) dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis
pengaruh Harga dan Promosi terhadap peningkatan penjualan tiket pada PT
Meniela Tour & Travel di Makassar". Hasil penelitiannya diketahui Dari hasil
analisis korelasi antara harga dan biaya promosi, menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh dan hubungan yang simultan antara harga dan promosi terhadap
peningkatan volume penjualan tiket Lion Rute Makassar - Jakarta.
Penelitian ini tertuju pada bauran pemasaran khususnya Promosi
(Promotion) yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Medan,
karena berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa masih
perlunya diadakan evaluasi biaya promosi untuk meningkatkan volume penjualan
Speedy. Penelitian ini bersifat Eksploratif, untuk mengetahui besarnya pengaruh
biaya promosi terhadap volume penjualan.
Dalam kaitannya dengan penelitian terdahulu yang memperoleh hasil
penelitian yang beragam, ada yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya
promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan, ada juga
yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap volume penjualan, ada juga yang memperoleh
hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh negatif terhadap volume
penjualan, Membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
membahasnya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Witel Sumut Barat”
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas
maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah
“Adakah pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan Speedy pada PT
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi
terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Witel
Sumut Barat.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis
Karya Ilmiah.
2. Secara Akademis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi bagi penelitian
berikutnya di Ilmu Sosial dan Ilmu politik khususnya Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis.
3. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan atau informasi
kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sumut Barat tentang
BAB II
KERANGKA TEORI
Teori merupakan landasan bagi penulis untuk memudahkan penulis dalam
rangka menyusun penelitian ini. Menurut Sugiyono (2005:55) Kerangka teori
dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan–batasan tentang teori–
teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan
2.1 Biaya
2.1.1 Defenisi Biaya
Menurut Simamora (2002:36) biaya adalah kas atau nilai setara kas
yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
Menurut Supriyono (2000:16), biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan
atau Revenue yang akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Biaya adalah
pengeluaran atau pengorbanan yang digunakan untuk memberi manfaat
saat ini dan masa mendatang bagi organisasi sebagai pengurangan
penghasilan.
2.1.2 Defenisi Biaya promosi
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan tentu saja membutuhkan
pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan
pelaksanaan promosi.
Menurut Philip kotler (2000:640) Biaya promosi adalah sejumlah
biaya yang dikeluarkan untuk promosi.
Menurut Simamora (2002:762) Biaya promosi merupakan
sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan kedalam promosi untuk
meningkatkan penjualan.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulannya, bahwa biaya
promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.
2.1.3 Penggolongan biaya
Menurut Mulyadi(2005:13) biaya digolongkan sebagai berikut :
1. Menurut objek pengeluaran
Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling
sederhana, yaitu berdasarkkan penjelasan singkat mengenai
suatu objek pengeluaran.
2. Menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan
baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat
digolongkan kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
b. Biaya pemasaran mencakup semua biaya yang terjadi sejak
produk selesai diproduksi sampai dengan produk diubah
kembali dengan bentuk uang. Biaya pemasaran perusahaan
menjadi bagian penting dari keseluruhan biaya yang
dikeluarkan perusahaan. Biaya pemasaran meliputi biaya
iklan, biaya promosi, biaya sampel,dll.
c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya-biaya untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan
pemasaran produk.
3. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Ada 2 golongan yaitu :
a. Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi
dimana penyabab satu-satunya adalah karena ada sesuatu
yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya
langsung terdiri dari bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya yang terjadi
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam
hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal
dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut perilaku dalam kaitannya dengan perubahan volume
a. Biaya tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan
tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas
sampai tingkat kegiatan tertentu.
b. Biaya variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya
berubah secara sebanding dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas.
c. Biaya semi variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah
tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel.
d. Biaya semi fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan
pada volume produksi tertentu.
5. Menurut jangka waktu manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian
a. Pengeluaran modal (capital expenditure), yaitu pengeluaran
yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode
akuntansi atau pengeluaran, yang akan dapat memberikan
manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), yaitu
pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada
periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Menurut M.Fuad, dkk (2006:168) pendapatan adalah
peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu
organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa kepada
pihak lain dalam periode akuntansi tertentu.
Menurut Kieso dkk (2011:955) pendapatan adalah arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi selama satu periode yang
timbul dalam aktivitas normal suatu entitas ketika arus masuk
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain kenaikan yang
berkaitan dengan kontribusi dari peserta ekuitas.
Menurut Theodurus M.Tuanakotta (2000;152) Pendapatan
(revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari
suatu perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari
suatu perusahaan. Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam
satuan moneter (uang).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas
aktiva suatu organisasi atau penyelesaian kewajiban selama
satu periode akuntansi tertentu.
2.1.5 Konsep Penandingan (Matching Concept)
Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan
untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara
pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju
pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan
perusahaan.
Konsep penandingan beban harus diakui dalam periode
yang sama dengan satu kesatuan dengan pendapatan. Menurut
Belkaoui (2006:221) dalam jurnal penelitian Ratunuman
(2013:576) menyatakan bahwa hubungan antara pendapatan dan
beban dalam proses menandingkan tergantung pada salah satu
dari 3 kriteria berikut:
1. Penandingan langsung yang telah terpakai (expired cost)
dengan suatu pendapatan (misalnya harga pokok penjualan
dikaitkan dengan penjualan terkait).
2. Penandingan langsung dari beban yang telah terpakai pada
periode tersebut (misalnya, gaji karyawan untuk periode
tersebut)
3. Alokasi beban sepanjang periode yang memperoleh manfaat
(misalnya, depresiasi) Menjadikan beban semua biaya lain
dalam peride terjadinya, kecuali jika dapat ditunjukan
bahwa biaya tersebut masih memiliki manfaat di masa
mendatang.
Menurut Michell Suharli (2009:60) Konsep penandingan
(Matching concept) mendukung pelaporan pendapatan dan beban
terkait dalam periode yang sama. Konsep penandingan menuntut
termasuk dalam konsep penandingan. Biaya yang masih memiliki
manfaat ekonomis dilaporkan di neraca akan menjadi habis
manfaat ekonomis dalam operasional perusahaan dan dilaporkan
sebagai beban.
Proses penandingan adalah proses penentuan laba dengan
cara mengukur atau menakar dahulu pendapatan untuk suatu
periode, kemudian menentukan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip penandingan adalah
dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan biaya
sehingga laba yang dihasilkan lebih bermakna. Prinsip
penandingan menjadi suatu kebutuhan (necessity) dalam
akuntansi karena alasan berikut :
1. Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan
pengakuan biaya karena teknik pembukuan tidak
memungkinkan hal tersebut. Dengan kata lain, proses
penandingan tidak dilakukan pada saat transaksi
pendapatan terjadi tetapi pada umumnya dilakukan pada
akhir tahun.
2. Transaksi terjadinya pendapatan pada umumnya tidak
berkaitan langsung dengan transaksi terjadinya biaya.
Sebagai contoh, pemerolehan dan pembayaran barang dan
(tidak terjadi dalam periode yang sama) dengan penjualan
dan pengumpulan kas.
Dari uraian di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa
berdasarkan konsep penandingan (matching concept), pengakuan
biaya pada dasarnya sejalan dengan pengakuan pendapatan.
Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya
juga ditunda.
2.2 Promosi (Promotion) 2.2.1 Defenisi Promosi
Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang
dan menyebarkan informasi tentang kehadiran produknya,
ketersediaannya, ciri–ciri produk dan kondisi produknya, serta manfaat
yang dapat di peroleh oleh konsumen atas produk yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut. Promosi bertujuan untuk mengenalkan produk
kepada pasar, menunjukkan keunggulan produk, dan membujuk
konsumen untuk membeli.
Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing
mix) yang besar peranannya. Menurut Anoraga (2000:220) Bauran
pemasaran adalah variabel–variabel yang dapat dikendalikan oleh
Menurut Griffin (2007:281) Promosi adalah kegiatan yang
mengacu pada tehnik–tehnik mengkomunikasikan informasi mengenai
suatu produk.
Menurut Sutisna (2001:267) Promosi adalah usaha untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran
mengenai keberadaan produk di pasar.
Menurut Hendro (2011:392) promosi adalah aktivitas, yang
dilakukan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan, mengenalkan,
dan mempopulerkan produk dan bisnisnya kepada pasar sasarannya.
Beberapa pendapat diatas dapat di tarik kesimpulannya, bahwa
promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar
membeli produk yang di pasarkan.
Promosi tidak hanya sebatas memperkenalkan produk kepada
konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya untuk
mempengaruhinya agar konsumen tersebut menjadi senang dan
kemudian membeli produknya.
Semua kegiatan pemasaran pada umumnya ditujukan untuk
meningkatkan volume penjualan. Promosi merupakan salah satu
kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan dengan
jalan mendorong,memberitahu dan membujuk konsumen baik secara
demikian promosi erat kaitannya dengan volume penjualan terutama
dalam upaya mempengaruhi konsumen akan produk yang ditawarkan.
2.2.2 Tujuan promosi
Tujuan utama promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan
secara mendasar terdiri dari beberapa alternative, antara lain :
menginformasikan, membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen
tentang perusahaan dan bauran promosi.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang
dilakukan berkaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon
konsumen dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya,
berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat
akan produk tersebut, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
volume penjualan. Tujuan promosi menurut Basu Swasta (2003:353)
yaitu sebagai berikut:
1. Modifikasi tingkah laku
Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai
beberapa alasan, antara lain; mencari kesenangan, mencari
bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, memberikan
informasi,mengemukakan ide atau pendapat. Sedangkan
promosi, dari segi lain, berusaha merubah tingkah-laku dan
pendapat.
Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar
yang dituju tentang penawaran perusahaan.
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang
disenangi oleh sebagian masyarakat.namun kenyataannya
sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang
bersifat persuasif.
4. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu
dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan
produk.
Tujuan promosi menurut Tjiptono (2002:222) dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan
(Category need).
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu
produk kepada konsumen (Brand awareness)
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (Brand attitude)
4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (Brand
purchase intention).
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (Purchase
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (Positioning)
Menurut Hendro (2011:392) Ada tiga elemen penting dari sasaran
atau target sebuah promosi, yaitu :
a) Pembentukan merek (Branding).
b) Layanan kepada konsumen berupa komunikasi dan penyampaian
sebuah informasi.
c) Menciptakan kesetiaan pelanggan.
2.2.3 Bauran Promosi
Untuk memperkenalkan perusahaan meluncurkan produk baru,
membangun merk, menarik konsumen, dan berbagai aktivitas yang
perlu diketahui public dapat digunakan dengan berbagai media.
Kombinasi media yang dapat digunakan untuk mempromosikan
tersebut disebut bauran promosi. Menurut Soegoto (2009:207) Bauran
promosi meliputi:
1. Advertising (Periklanan)
2. Direct marketing (Penjualan langsung)
3. Promosi penjualan
4. Publisitas
5. Public relations (Hubungan masyarakat)
Untuk lebih jelas, kelima jenis-jenis promosi tesebut akan diuraikan
sebagai berikut :
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah
bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi
tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang akan
mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Menurut Djaslim Saladin (2003:123), tujuan atau sasaran umum
dari periklanan adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyampaikan informasi mengenai produk baru
kepasar menjelaskan cara kerja dan penggunaan produk serta
membangun citra perusahaan
2. Untuk membujuk konsumen, dengan cara mengubah persepsi
konsumen tentang produk yang di iklankan menganjurkan
membeli merek tersebut, serta membujuk pelanggan untuk
membeli.
3. Untuk mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin
akan dibutuhkan dalam waktu dekat serta menjaga pelanggan
agar selalu ingat akan produk atau merek tersebut
4. Untuk pemantapan (Reinforcement), berusaha meyakinkan
para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang
tepat.
Perliklanan juga mempunyai beberapa manfaat sebagai
berikut:
2. Mengenai manfaat dari produk atau jasa yang
ditawarkan
3. Membangun dan mempertahankan identitas perusahaan
4. Meningkatkan reputasi perusahaan
5. Mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak
6. Menarik konsumen baru untuk mengganti konsumen
yang hilang
7. Membantu meningkatkan volume penjualan
8. Mempromosikan dan memperkenalkan bisnis ke
konsumen, investor, dan pihak-pihak lainnya
2. Direct Marketing (Penjualan langsung)
Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang
menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan
konsumen dan untuk mendapatkan respon secara langsung dari
konsumen. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan
langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon,
pos atau mendatangi langsung konsumen.
Menurut Kotler (2001:243) pemasaran langsung memberikan
manfaat kepada pelanggan dalam berbagai cara. Pelanggan melaporkan
bahwa berbelanja dari rumah itu menyenangkan, mudah, dan tidak
repot. Berbelanja dari rumah ini menghemat waktu dan
Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran langsung menurut Kotler
(2001:241) adalah :
a. Penjualan tatap muka (face to face selling)
Bentuk pertama dari direct marketing ini merupakan kunjungan
penjualan yang dilakukan oleh para tenaga penjual atau armada
penjual. Biasanya dilakukan oleh seorang penjual dengan
menawarkan langsung produknya kepada konsumen.
b. Pemasaran pengeposan langsung (direct mail marketing)
Direct mail marketing adalah aktivitas promosi barang atau jasa
yang langsung ditujukan kepada konsumen atau pelanggan melalui
media surat (mail), kaset video, bahkan disket komputer, dengan
harapan dapat menciptakan transaksi langsung. Contoh : Iklan
partai politik, kampanye ,dll
c. Pemasaran katalog (catalog marketing)
Pemasaran melalui katalog adalah bentuk pemasaran langsung
dimana perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog kepada
konsumen atau calon konsumen dengan harapan penerima katalog
akan memesan. Contoh : Penjualan baju online, kosmetik online,
dll
d. Telemarketing
Telemarketing adalah penjualan barang/jasa melalui telepon.
langsung kepada konsumen dan bisnis. Biasanya dilakukan oleh
pihak bank dan asuransi.
e. Pemasaran televisi tanggap-langsung (direct-response television
marketing) Pemasaran televisi tanggap-langsung adalah pemasaran
langsung melalui televisi, termasuk pengiklanan televisi
tanggapan-langsung atau saluran belanja dari rumah (home shopping
channels). Contoh : Pengiklanan suatu produk di televisi yang
menyertakan nomor telepon atau contact person.
f. Pemasaran kios (kios marketing)
Kios marketing adalah pemasaran melalui “mesin penerima pesan
pelanggan”, yang ditempatkan di toko, bandara dan tempat-tempat
lain. Contoh : Mini market
g. Pemasaran online (online marketing)
Pemasaran online adalah pemasaran yang dapat dijangkau
seseorang melalui komputer dan modem. Contoh : Penjualan
barang atau jasa secara online
3. Promosi penjualan (Sales promotion)
Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah untuk melihat produk tersebut dan akan menarik perhatian
konsumen. Misalnya : dengan membeli produk tertentu, gratis voucher
pulsa. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan
mendorong pelanggan memembeli lebih banyak, menyerangaktivitas
promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa
rencana sebelumnya).
Menurut Buchari Alma (2002:145) tujuan promosi penjualan :
1. Menarik perhatian para pembeli baru
2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau
pelanggan lama
3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama
4. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain
5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas
6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka
memperluas market share jangka panjang
4. Publisitas
Publisitas merupakan komunikasi massa yang bukan iklan dan
promosi penjualan. Publisitas dapat dilakukan secara editorial di semua
media yang dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen untuk
meningkatkan penjualan atau memperkuat merek secara tidak langsung
dan bukan bersifat menjual.
Tujuan pokok dari publisitas ialah memancing reaksi pasar,
menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan.
Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :
1. Penyebaran informasi
3. Penjualan
Semua kegiatan pemasaran hanya mempunyai arti sebagai
tahap-tahap penjualan. Untuk mengadakan publisitas yang baik semua unsur
kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan
diketahui dengan baik: kualitas produk, komponen-komponen, harga,
distribusi.
5. Public relations (Hubungan masyarakat)
Menurut Gregory Anne (2004:15) Public relations adalah disiplin
ilmu yang menagani reputasi, dengan tujuan memperoleh pemahaman,
dukungan, dan mempengaruhi opini serta perilaku. Public relations
adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun
dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara
sebeah organisasi dengan publiknya.
Tujuan Public Relations adalah sebagai berikut :
1. Membangun kesadaran dan menarik perhatian orang terhadap
suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide.
2. Membangun kredibilitas, dapat menambah kredibilitas dengan
mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.
3. Mengurangi biaya promosi, semakin kecil anggaran promosi
perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan humas untuk
memperoleh perhatian.
−Membantu peluncuran produk baru.
−Membangun minat terhadap suatu kategori produk.
−Mempengaruhi suatu kelompok sasaran tertentu.
−Membela produk yang terkena masalah publik.
− Membangun citra perusahaan sehingga mendukung
produknya.
2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran promosi
Menurut Saladin (2006:129) dalam penelitian Iskandar (2012:12)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bauran promosi. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Jumlah dana yang digunakan untuk promosi
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang
mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana
lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan
dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih
terbatas
2. Sifat pasar
Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran
promosi ini meliputi:
a. Luas pasar secara geografis
Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan
kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang
yang memiliki pasar lokal mungkin sudah cukup menggunakan
personal selling saja,secara nasional. Perusahaan yang hanya
memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja,
maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua
kelompok pembeli.
b. Konsentrasi Pasar
Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi
yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon
pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya
berbeda-beda dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya
memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja,
maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua
kelompok pembeli.
c. Macam pembeli
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga
dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye
penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga
atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut
menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program
promosi perusahaan.
3. Jenis produk
Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan
industri. Periklanan sangat penting didalam pemasaran barang
konsumsi terutama untuk barang konvenien karena memerlukan
saluran distribusi yang luas dan kurang penting didalam pemasaran
barang industri. Sedangkan personal selling sangat penting didalam
pemasaran barang industri terutama barang industri, barang
instalasi atau barang yang berharga cukup tinggi dan kurang
penting didalam pemasaran barang konsumen.
2.2.5 Defenisi Penjualan dan Volume Penjualan
Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan
perusahaan. Perusahaan, dalam menghasilkan barang / jasa, mempunyai
tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat.
Oleh karena itu penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan
agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan
memberikan hasil bagi perusahaan. Kegiatan penjualan dilaksanakan
oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan dan
menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan.
Menurut Basu Swastha (2001: 8) penjualan adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak
orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya.
Menurut Moekijat (2000: 48) penjualan adalah suatu kegiatan
yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi
produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga
yang menguntungkan kedua belah pihak.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah
mempengaruhi lebih banyak orang untuk membeli suatu barang atau
jasa yang ditawarkan perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh
laba.
Menurut Rangkuti (2009:207) volume penjualan adalah
pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau
volume atau unit suatu produk.
Menurut Marbun (2003:225) penjualan adalah : Total barang
yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Dari pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa volume
penjualan merupakan hasil dari kegiatan penjualan yang dilakukan oleh
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
asosiatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara biaya promosi terhadap volume penjualan speedy
pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sumut Barat.
3.2 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel
Sumut Barat Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. Penelitian ini dilakukan pada
bulan April 2013 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan
pengumpulan informasi data.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh biaya
promosi yang pernah dikeluarkan PT Telkom dan penjualan speedy
(Bulanan) sampai dengan tahun 2012.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah data biaya promosi dan
penjualan speedy (Bulanan) tahun 2008 sampai dengan tahun 2012,
3.4 Hipotesis
Sugiyono (2006:70) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian,oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara
karena jawaban baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis
sebagai berikut :
1) Hipotesis Nol (H0)
Tidak terdapat pengaruh positif antara Biaya Promosi terhadap
volume penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.
Witel Sumut Barat.
2) Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat pengaruh positif antara Biaya Promosi terhadap volume
penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel
Sumut Barat.
Adapun Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas
yang ditetapkan sebesar 0,05
b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas
yang ditetapkan sebesar 0,05
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Biaya promosi (X), sebagai variabel bebas
Biaya promosi adalah : seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mempublikasikan produknya, terlepas dari
media yang digunakan.
2. Volume penjualan (Y), sebagai variabel terikat.
Volume penjualan adalah : seluruh produk yang terjual dalam
periode tertentu.
Baik biaya promosi maupun volume penjualan, diukur dalam satuan
nominal Rupiah.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah :
Wawancara (Intervew) dan Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan
menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen dan informasi yang
diperoleh langsung dari lokasi penelitian mengenai biaya promosi dan penjualan.
3.7 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
analisa kuantitatif yaitu menguji pengaruh biaya promosi (X) terhadap volume
penjualan (Y). Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana
dengan bantuan program SPSS.
Dengan persamaan :
Keterangan :
Y = Nilai yang diramalkan
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
x = Variabel bebas
ɛ = Nilai Residu
Sebelum uji regresi linier sederhana, penulis terlebih dahulu akan
melakukan uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas.
3.8 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian,manfaat penelitian,
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini terdiri dari teori yang mendukung penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi
dan sampel, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisa data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang data gambaran umum mengenai
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah Umum Perusahaan
Pada era kolonial tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta
penyedia layanan pos telgrap. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan
oleh Pemerintahan Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telgraf Telefonan.
Pada Tahun 1961, status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada 1965, PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Pada
tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelengarakan jasa Telekomunikasi Nasional
maupun Internasional. Pada tahun 1980, PT Indonesia Satellite Coorporation
(Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel.
Pada tahun 1981 Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan
Telekomunikasi Indonesia (PT TELKOM) berdasarkan Peraturan Pemerintahan
Nomor 25 Tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan penawaran
Umum Perdana Saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, Bursa Saham
Newyork, dan Bursa Saham Tokya. Pada tahun 1999 di tetapkan Undang-Undang
Nomor 36 tahun 1999 tentang penghapusan Monopoli Penyelenggaraan
regulasi di sektor Telekomunikasi dengan membuka kompetensi pasar bebas.
Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT.Indosat
sebagian bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia, yang di tandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini,
Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. Kemudian Telkom membeli
seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap: 30% (15 Agustus 2002),15% (30
September 2003),dan sisanya 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004.
Telkom menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapura Telecom, dan
dengan demikian Telkom memiliki 65% saham Telkomsel.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dikelola oleh 7 (tujuh) divisi regional.
Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi diwilayah
masing-masing. Daerah regional PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi
sebagai berikut :
1. Divisi Regional I : Sumatera
2. Divisi Regional II : Jakarta dan sekitarnya (Jakarta, Bogor dan Bekasi)
3. Divisi Regional III : Jawa Barat ( Karawang dan Purwakarta)
4. Divisi Regional IV : Jawa Tengah dan Yogyakarta
5. Divisi Regional V : Jawa Timur
7. Divisi Regional VII : Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku dan Irian Jaya)
Dalam pelaksanaannya divisi ini dibagi atas beberapa kantor daerah
pelayanan telekomunikasi (Kandatel) yang melaksanakan pelayanan langsung
kepada masyarakat. Kandatel Medan berada dibawah divisi I Sumatera yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan telekomunikasi untuk umum dikota
Medan dan sekitarnya. Kandatel Medan berada dibawah divisi I sumatera yang
merupakan lokasi penelitian penulis.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang-orang yang
menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan.
Struktur organisasi pada PT. Telkom yaitu struktur organisasi yang
berbentuk garis dan staff. Wewenang tertinggi dalam organisasi dipegang oleh
satu orang pimpinan yang membawahi beberapa bagian sesuai fungsinya
masing-masing.
Berikut merupakan Bagan struktur organisasi pada PT.Telkom Kandatel
Medan.
Executive General Manager
Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Executive General Manager
a. Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran operasional dan
optimalisasi sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan
access.
b. Terkendalinya aktivitas operasional layanan customer, sales,
customer sales, serta pemeliharaan infrastruktur access yang
diselenggarakan di berbagai Kandatel.
c. Terkoordinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis, baik aktivitas dari
Divisi Regional maupun aktivitas yang dilakukan melalui unit-unit
cabangnya.
d. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
customer, serta tetap efektif dalam penyelenggaraan kerja sama
dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery
channel.
e. Memastikan bahwa semua risiko pada proses bisnis Divisi Regional I
diidentifikasi, evaluasi, dan dikontrol dengan baik.
2. Deputy Executive General Manager
a. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi
kebutuhan dari kandatel dalam rangka mendukung pencapaian kinerja
yang telah ditetapkan.
b. Pelaksana kebijakan dan strategi operasional kandatel dapat
memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
c. Memberikan solusi terhadap permasalahan terkait dengan interaksi
Divre terhadap unit-unit corporate service, seperti human resourch
center dan finance center.
3. Manager Business Performance
b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai
panduan atau prosedur operasi.
c. Melakukan supervise dan monitoring pelaksanaan kerja kemitraan.
4. ManagerAccess Network Maintenance
a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.
b. Melakukikan pengukuran, pengecekan fisik access network dan
pengetesan.
c. Melakukan pemeliharaan sarana fasilitas-fasilitas pendukung.
d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi dengan perbaikan atau
penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.
5. Manager Access Network Operation
a. Melaksanakan operasi access (pasang baru, mutasi, penanganan
gangguan) untuk melayani pelanggan.
b. Melaksanakan operasi terhadap order pasang baru atau penanganan
gangguan dari pelayanan dan pengelolaan peralatan customer care.
6. Manager Fixed Phone Sales
a. Melakukan program promosi.
b. Melakukan kegiatan penjualan produk fixed phone.
d. Melakukan pengelolaan distribusi kartu, memonitor, memfasilitasi,
dan pembinaan sales force.
7. Manager Data and Value Added
a. Melakukan pembuatan mikro demand dan customer profiling.
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk dan
melakukan promosi.
8. Manager General Support
a. Mengelola pengamanan asset, informasi dan data operasional
perusahaan.
b. Mengatur administrasi, pendayagunaan serta aspek-aspek
perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di
lingkungan wilayah operasional kandatel.
c. Mengelola proses logistik dalam rangka pemenuhan kebutuhan
logistik dan sarana umum yang diperlukan dalam penyelenggaraan
aktivitas operasional kandatel.
9. Manager Consumer Marketing dan Sales
Yaitu Mengatur mengenai proses berjalannya bagian pemasaran, yang terdiri
- Asisten manajer marketing Intelligent, bertugas untuk melakukan
market research, menentukan target pasar yang dituju sehingga
pemasaran berjalan lancar.
- Asisten manager Pricing, bertugas untuk menentukan ketetapan harga
suatu produk yang dimunculkan ke pasar.
- Asisten manager Promotion, bertugas untuk melakukan promosi,
menentukan alat promosi dan lokasi promosi yang akan dilakukan.
4.1.3 Visi dan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk. a. Visi PT Telkom Indonesia,Tbk.
To become a leading InfoCom player in the region (menjadi pelaku
informasi komunikasi terkemuka diwilayahnya)
PT Telkom Indonesia,Tbk berupaya untuk menempatkan diri sebagai
perusahaan infocom terkemuka di kawasan Asia dan akan berlanjut di kawasan
Asia Fasifik. Peningkatan nilai perusahaan juga harus di tingkatkan melalui
peningkatan pertumbuhan perusahaan, performa perusahaan, keuntungan maupun
pengembangan sumber daya manusia.
b. Misi PT Telkom Indonesia,Tbk.
One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive
Price and to be the Role Model as the best Managed Indonesian
Corporation (salah satu layanan informasi dan komunikasi adalah
1. PT Telkom menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan
yang baik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dan harga
yang kompetitif.
2. PT Telkom mengelola bisnis yang baik dan mengoptimalkan sumber daya
manusia yang unggul dan terdepan, penggunaan teknologi yang modern
dan kompetitif serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara
timbale balik dan saling menguntungkan secara sinergi.
4.1.4. Logo dan Maskot PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. a. Logo
Gambar 1. Logo PT Telkom
Logo TELKOM mencerminkan brand positioning “Life Confident” (hidup
pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand
positioning ini didukung oleh “service cultur” baru yaitu : expertise (keahlian),
empowering (membantu), assured (meyakinkan), progressive (progresif) dan
heart (hati).
Sekilas logo bulat dengan siulet tangan terkesan simpel : simplifikasi logo
ini terdiri dari lingkungan biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo
ini merupakan cerminan dari “brand value” (nilai merek) baru yang selanjutnya
disebut dengan “Life in Touch ”(sentuhan kehidupan) dan diperkuat dengan tag
line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world in your hand” (Dunia di
tangan anda)
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari
symbol-simbol tersebut :
a. Expertise (keahlian) : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan
produk dan layanan dalam portofolio bisnis terbaru TELKOM yaitu TIME
(Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
b. Empowering (membantu) : makna dari tangan yang meraih ke luar. simbol
ini mencerminkan pertumbuhan dan expansi ke luar.
c. Assured (meyakinkan) : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai
sebuah kecermatan. Perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
d. Progressive (progresif) : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari
matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
e. Heart (hati) : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan
Selain simbol, warna –warna yang digunakan adalah :
a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang
tinggi
b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat
dan dinamis.
c. Infite sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencermikan
inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
b. Maskot PT Telkom Indonesia,Tbk.
Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Bee Bee. Filosofi
dibalik sifat dan perilaku Bee Bee, yaitu lebah tergolong makhluk sosial yang
senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian
peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaanya dan
loyal terhadap kelompok berupa perlindungan terhadap koloninya, mereka akan
menyerang bersama apabila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik
berupa tubuh yang sehat , lihai dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit dan
efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh kedepan
dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang
biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya.
Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bee Bee dapat dilihat seperti yang