ULKUS MOOREN
ULKUS MOOREN
Kholidah Firdaussina S,.Ked
Kholidah Firdaussina S,.Ked
Albert Mooren adalah seorang
Albert Mooren adalah seorang dokter jerman
dokter jerman
pada tahun 1828-1899 ang
pada tahun 1828-1899 ang menguraikan
menguraikan
ulkus serpiginosa kronik ang terdapat pada
ulkus serpiginosa kronik ang terdapat pada
lansia !"las, 2#1$%.
&e
&enebab ulkus mooren
nebab ulkus mooren belum diketahui,
belum diketahui,
tetapi diduga autoimun.
tetapi diduga autoimun.
'lkus ini termasuk ulkus marginal( )#-8#*
'lkus ini termasuk ulkus marginal( )#-8#*
kasusna unilateral dan ditandai dengan
kasusna unilateral dan ditandai dengan
penggalian
penggalian
(excavation)
(excavation)
limbus dan kornea
limbus dan kornea
peri+er, ang neri dan progresi+, dan sering
peri+er, ang neri dan progresi+, dan sering
berakibat kehilangan mata.
berakibat kehilangan mata.
'lkus mooren paling sering dijumpai pada usia
'lkus mooren paling sering dijumpai pada usia
tua, tetapi agakna tidak berhubungan dengan
tua, tetapi agakna tidak berhubungan dengan
penakit sistemik apapun ang sering diderita
penakit sistemik apapun ang sering diderita
orang-o
Merupakan ulkus kornea idiopatik unilateral ataupun
Merupakan ulkus kornea idiopatik unilateral ataupun
bilateral. &e
bilateral. &enakit ini lebih
nakit ini lebih sering terdapat pada
sering terdapat pada
anita usia pertengahan dan pada usia lanjut biasana
anita usia pertengahan dan pada usia lanjut biasana
unilateral dengan rasa sakit dan merah !"las, 2#1$%.
unilateral dengan rasa sakit dan merah !"las, 2#1$%.
/ukak ini menghan0urkan membran boman dan
/ukak ini menghan0urkan membran boman dan
stroma kornea.
stroma kornea.
eoaskularisasi tidak terlihat pada bagian ang
eoaskularisasi tidak terlihat pada bagian ang
sedang akti+,bila kronik akan terlihat jaringan parut
sedang akti+,bila kronik akan terlihat jaringan parut
dengan bagian askularisasi.
dengan bagian askularisasi.
&a
&asien terlihat sakit berat
sien terlihat sakit berat dan 23* mengalami
dan 23* mengalami
bilateral, proses ang terjadi mungkin
bilateral, proses ang terjadi mungkin kematian sel
kematian sel
ang disusul dengan pengeluaran kolagenase !"las,
ang disusul dengan pengeluaran kolagenase !"las,
2#1$%.
DIKLINIK DIKENA
DIKLINIK DIKENA
L
L
2 BENTUK:
2 BENTUK:
Laki
Laki laki laki tua tua PaPasien sien muda muda laki-lakilaki-laki
43*
43* unilateralunilateral 43* binokular43* binokular
rasa sakit
rasa sakit ang ang tidak erattidak erat rasa sakit dan berjalan progresi+ rasa sakit dan berjalan progresi+
!r"#n"sis sedan#
!r"#n"sis sedan# &rognosis buruk&rognosis buruk
$aran#
$aran# !er%"ras!er%"rasii 156 kasus terjadi per+orasi156 kasus terjadi per+orasi kornea
Anatomi Kornea
Anatomi Kornea
Ko
Kornea adalah selaput bening
rnea adalah selaput bening mata, bagian
mata, bagian
selaput mata ang tembus
selaput mata ang tembus 0ahaa,
0ahaa,
merupakan lapis jaringan ang menutup bola
merupakan lapis jaringan ang menutup bola
mata sebelah depan dan terdiri dari 3 lapis
mata sebelah depan dan terdiri dari 3 lapis
aitu !"las 7ahau, 2#1$%.
LAPISAN KORNEA
LAPISAN KORNEA
pitel
pitel
Membran boman
Membran boman
Stroma
Stroma
Membran des0ement
Membran des0ement
pitel
pitel
/ebalna 33# m, terdiri atas 3 lapis sel epitel
/ebalna 33# m, terdiri atas 3 lapis sel epitel
tidak bertanduk ang saling tumpang tindih, satu
tidak bertanduk ang saling tumpang tindih, satu
lapis sel basal, sel
lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.
poligonal dan sel gepeng.
&a
&ada sel basal sering t
da sel basal sering terlihat mitosis sel, dan
erlihat mitosis sel, dan sel
sel
muda ini terdorong kedepan menjadi sel
muda ini terdorong kedepan menjadi sel saap
saap
dan semakin maju ke
dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng,
depan menjadi sel gepeng,
sel basal berikatan erat dengan sel basal
sel basal berikatan erat dengan sel basal
disampingna dan sel poligonal di depanna
disampingna dan sel poligonal di depanna
melalui desmosom dan makula okluden, ikatan
melalui desmosom dan makula okluden, ikatan
ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan
ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan
glukosa ang merupakan
Sel basal menghasilkan membran basal ang
Sel basal menghasilkan membran basal ang
melekat erat kepadana, bila terjadi
melekat erat kepadana, bila terjadi
gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren
gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren
Membran boman
Membran boman
/erletak dibaah membran basal epitel ang
/erletak dibaah membran basal epitel ang
merupakan
merupakan
k"la#en
k"la#en
ang tersusun tidak teratur
ang tersusun tidak teratur
seperti stroma dan berasal dari bagian depan
seperti stroma dan berasal dari bagian depan
stroma.
stroma.
Stroma
Stroma
Menusun 9#* ketebalan kornea.
Menusun 9#* ketebalan kornea.
/
/e
erdiri
rdiri atas
atas
lamel ang merupakan susunan kolagen
lamel
ang merupakan susunan kolagen
ang sejajar satu dengan ang lainna, pada
ang sejajar satu dengan ang lainna, pada
permukaan terlihat anaman ang teratur sedang
permukaan terlihat anaman ang teratur sedang
dibagian peri+er serat kolagen ini ber0abang,
dibagian peri+er serat kolagen ini ber0abang,
terbentukna kembali serat kolagen memakan
terbentukna kembali serat kolagen memakan
aktu lama ang kadang-kadang sampai 13 bulan.
aktu lama ang kadang-kadang sampai 13 bulan.
Kerat"sit
Kerat"sit
merupakan sel stroma kornea ang
merupakan sel stroma kornea ang
merupakan +ibroblas terletak diantara serat
merupakan +ibroblas terletak diantara serat
kolagen stroma. ;iduga keratosit membentuk
kolagen stroma. ;iduga keratosit membentuk
bahan dasar dan serat kolagen dalam
bahan dasar dan serat kolagen dalam
perkembangan embrio atau sesudah trauma.
perkembangan embrio atau sesudah trauma.
Membran des0ement
Membran des0ement
Merupakan membran aselular dan merupakan
Merupakan membran aselular dan merupakan
batas belakang stroma kornea dihasilkan sel
batas belakang stroma kornea dihasilkan sel
endotel dan merupakan membran basalna
endotel dan merupakan membran basalna
<ersi+at sangat elastik dan
<ersi+at sangat elastik dan berkembang terus
berkembang terus
seumur hidup, mempunai tebal $# m.
seumur hidup, mempunai tebal $# m.
ndotel
ndotel
<erasal dari mesotelium, berlapis satu,
<erasal dari mesotelium, berlapis satu,
bentuk heksagonal, besar 2#-$# m. ndotel
bentuk heksagonal, besar 2#-$# m. ndotel
melekat pada membran des0ement melalui
melekat pada membran des0ement melalui
hemidesmosom dan =onula okluden !"las
hemidesmosom dan =onula okluden !"las
7ahau, 2#1$%.
DE&INISI
DE&INISI
'lkus Mooren adalah suatu ulkus menahun
'lkus Mooren adalah suatu ulkus menahun
super+isial ang dimulai dari tepi
super+isial ang dimulai dari tepi kornea
kornea
dengan bagian tepina tergaung dan berjalan
dengan bagian tepina tergaung dan berjalan
progresi+ tanpa ke0endrungan per+orasi
progresi+ tanpa ke0endrungan per+orasi
ataupun hipopion, lambat laun ulkus ini
ataupun hipopion, lambat laun ulkus ini
mengenai seluruh kornea !"las 7ahau,
mengenai seluruh kornea !"las 7ahau,
2#1$%.
U
EPIDEMIOLO'I
EPIDEMIOLO'I
'lkus mooren adalah penakit ang
'lkus mooren adalah penakit ang jarang terjadi
jarang terjadi
di Ameri
di Amerika Serikat ang
ka Serikat ang biasana bersi+at idiopatik.
biasana bersi+at idiopatik.
penakit ini biasana terjadi pada orang deasa
penakit ini biasana terjadi pada orang deasa
namun pernah dilaporkan penakit ini
namun pernah dilaporkan penakit ini terjadi pada
terjadi pada
anak
anak usia
usia 6
6 tahun.
tahun.
Kietnam melaporkan 64 ka
Kiet
nam melaporkan 64 kasus ulkus mooren di
sus ulkus mooren di
igeria.
igeria.
&ada penelitianna, penakit ini
&a
da penelitianna, penakit ini se0ara primer
se0ara primer
terjadi pada laki-laki ang sehat, usia 2#-6# tahun,
terjadi pada laki-laki ang sehat, usia 2#-6# tahun,
perjalanan penakit ini sangat 0epat ang
perjalanan penakit ini sangat 0epat ang dapat
dapat
melibatkan dan merusak jaringan kornea se0ara
melibatkan dan merusak jaringan kornea se0ara
total dalam aktu ) minggu. &e+orasi jarang
total dalam aktu ) minggu. &e+orasi jarang
terjadi, hana 6)* dari pasien
ETIOLO'I
ETIOLO'I
>alaupun penebab terjadina keratitis ulserati+ peri+er masih>alaupun penebab terjadina keratitis ulserati+ peri+er masih
belum diketahui, namun respon autoimune terbukti memegang belum diketahui, namun respon autoimune terbukti memegang peranan penting. /erjadina ulkus mooren diduga akibat adana peranan penting. /erjadina ulkus mooren diduga akibat adana +aktor
+aktor pen0etus berpen0etus berupa in+eksi upa in+eksi parasit, parasit, helminthiasis helminthiasis dandan hepatitis ?
hepatitis ?
"n+eksi lain ang dapat berhubungan dengan "n+eksi lain ang dapat berhubungan dengan ulkus moorenulkus mooren
seperti herpes simple@, herpes =oo=ter, sphilis dan tuberkulosis. seperti herpes simple@, herpes =oo=ter, sphilis dan tuberkulosis. S0han=lin menduga terjadina reaksi
S0han=lin menduga terjadina reaksi antigen-antiboantigen-antibod terhadapd terhadap to@in dari 0a0ing
to@in dari 0a0ing ang menumpuk pada daerah peri+er korneaang menumpuk pada daerah peri+er kornea sehingga memi0u terjadina proses in+lamasi dan
sehingga memi0u terjadina proses in+lamasi dan ulserasi. 'lkusulserasi. 'lkus mooren juga dapat terjadi akibat adana trauma
mooren juga dapat terjadi akibat adana trauma
&enebab ulkus mooren sampai sekarang belum diketahui.&enebab ulkus mooren sampai sekarang belum diketahui.
<anak teori ang diajukan dan diduga
<anak teori ang diajukan dan diduga penebabnapenebabna hipersensitiita
hipersensitiitas terhadap s terhadap protein tuberkulosis, irus, autoimun,protein tuberkulosis, irus, autoimun, dan alergi terhadap toksin ankilostoma !"las, 2#1$%.
PATO&ISIOLO'I
PATO&ISIOLO'I
Mekanisme pathophsiologi pasti terjadina ulkus moorenMekanisme pathophsiologi pasti terjadina ulkus mooren belum diketahui se0ara pasti, tetapi diduga adana proses belum diketahui se0ara pasti, tetapi diduga adana proses autoimune. /
autoimune. /eerjadina gangguan rjadina gangguan imunologi ditandai imunologi ditandai dengandengan dihasilkanna antibodi sebagai reaksi terhadap jaringan
dihasilkanna antibodi sebagai reaksi terhadap jaringan
konjungtia dan kornea ang terlibat !Sangan et al, 2##3%. konjungtia dan kornea ang terlibat !Sangan et al, 2##3%.
Autoimune sellular dan humoral keduana terbukti memegangAutoimune sellular dan humoral keduana terbukti memegang peranan penting dalam pathophisiologi penakit ini dengan peranan penting dalam pathophisiologi penakit ini dengan ditemukanna pada pemeriksaan histologis adana plasma sel, ditemukanna pada pemeriksaan histologis adana plasma sel, polmorphonu0lear leukosit !&Ms%, eosinophil, sel mast,
polmorphonu0lear leukosit !&Ms%, eosinophil, sel mast,
immunoglobulin dan komplemen. &ada beberapa orang pasien immunoglobulin dan komplemen. &ada beberapa orang pasien leel
/-leel /-sel suppresor sel suppresor menurun, "gA meningkat, peningkatanmenurun, "gA meningkat, peningkatan konsentrasi plasma sel dan lmphosit pada konjungtia ang konsentrasi plasma sel dan lmphosit pada konjungtia ang berbatasan dengan lokasi ulkus, dan terjadina ikatan
berbatasan dengan lokasi ulkus, dan terjadina ikatan
imunoglobulin dengan komplemen pada epitel konjungtia dan imunoglobulin dengan komplemen pada epitel konjungtia dan daerah tepi kornea !Sharma et al, 2#16%.
'E(ALA KLINIS
'E(ALA KLINIS
ejala klinis ulkus mooren ang
ejala klinis ulkus mooren ang terpenting
terpenting
adana
adana rasa sakit ang disertai dengan mata
rasa sakit ang disertai dengan mata
merah, berair dan silau.
merah, berair dan silau.
'eitis anterior ringan
'eitis anterior ringan
dan sedang dapat terjadi pada penderita ulkus
dan sedang dapat terjadi pada penderita ulkus
mooren,
mooren,
#lau)"ma sekunder dan katarak
#lau)"ma sekunder dan katarak
juga dapat
juga dapat
terjadi akibat komplikasi lanjut dari penakit
terjadi akibat komplikasi lanjut dari penakit
ini.
ini.
Penurunan ta$am !en#li*atan
Penurunan ta$am !en#li*atan
biasana
biasana
disertai adana keterlibatan kornea atau
disertai adana keterlibatan kornea atau
terjadina astigmatisma ireguler akibat
terjadina astigmatisma ireguler akibat adana
adana
penipisan didaerah peri+er kornea
'lserasi biasana dimulai pada daerah tepi
'lserasi biasana dimulai pada daerah tepi
kornea.
kornea.
&ada kebanakan penderita prosesna terjadi
&ada kebanakan penderita prosesna terjadi
didaerah +issura interpalpebra, aitu berupa
didaerah +issura interpalpebra, aitu berupa
in+iltrat tipis keabu-abuan di s
in+iltrat tipis keabu-abuan di sekitar limbus.
ekitar limbus.
;aerah
;aerah medial
medial dan
dan lateral
lateral kuadran
kuadran lebih
lebih
sering jika dibanding daerah superior dan
sering jika dibanding daerah superior dan
in+erior.
in+erior.
"n+iltrat tersebut dapat membentuk ulkus
"n+iltrat tersebut dapat membentuk ulkus
marginal dalam beberapa minggu
marginal dalam beberapa minggu
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
<anak pengobatan tetapi belum
<anak pengobatan tetapi belum
memberikan hasil ang memuaskan seperti
memberikan hasil ang memuaskan seperti
steroid, antibiotik, antiirus, antijamur,
steroid, antibiotik, antiirus, antijamur,
kolegenase inhibitor, heparin, dan
kolegenase inhibitor, heparin, dan
pembedahan keratektomi, lamelar
pembedahan keratektomi, lamelar
keratoplasti dan eksisi konjungtia. !"las,
keratoplasti dan eksisi konjungtia. !"las,
2#1$%.
'lkus ini tidak responsi+ terhadap antibiotik
'lkus ini tidak responsi+ terhadap antibiotik
maupun kortikosteroid.
maupun kortikosteroid.
<elakangan ini telah dilakukan eksisi
<elakangan ini telah dilakukan eksisi
konjungtia bagian limbus dalam upaa
konjungtia bagian limbus dalam upaa
menghilangkan substansi-substansi ang
menghilangkan substansi-substansi ang
menimbulkan sensitisasi.
menimbulkan sensitisasi.
Keratoplasti tektonik lamelar
Ke
ratoplasti tektonik lamelar telah dipakai
telah dipakai
pada kasus tertentu dan berhasil baik.
pada kasus tertentu dan berhasil baik.
/erapi imunosupresi+ sistemik sering diperlukan
/erapi imunosupresi+ sistemik sering diperlukan
untuk mengontrol penakit tahap
untuk mengontrol penakit tahap menengah
menengah
atau