• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Topeng dan masker digunakan sebagai alat untuk menutupi wajah dari paparan cuaca atau digunakan sebagai benda seni. Indonesia bahkan memiliki tarian yang menggunakan topeng sebagai objek dari tarian tersebut. Topeng juga digunakan dalam pesta-pesta dansa di beberapa negara di barat. Hal ini ditujukan untuk menujukkan kemisteriusan dari pengguna topeng tersebut. Penggunaan topeng juga bisa untuk menyembunyikan luka atau bekas luka yang ada di wajah (seperti pemeran Phantom dalam film Phantom of The Opera). Bahkan di negara tertentu diadakan sebuah perayaan khusus dengan mengenakan topeng berbagai macam topeng. Salah satunya adalah Carnivel of Venice di Italia. Karnaval ini sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Dalam karnaval, setiap partisipan diharuskan mengenakan topeng satu hari penuh selama acara masih berlangsung. Topeng-topeng yang digunakan cukup beragam.

Topeng paling aneh yang terlihat selama Carnival of Venice adalah sebuah topeng dengan paruh panjang, lingkaran mata hitam dan tatapan kosong lengkap dengan topi dan mantel panjang hingga kaki serta tak lupa sarung tangan dan sepatu boots yang terbuat dari kulit. Penampilan semacam ini sudah cukup lumrah terlihat di jalan-jalan Venesia. Topeng ini memiliki arti khusus bagi sejarah Eropa oleh sebab itu topeng ini masih digunakan dalam karnaval. Topeng semacam ini justru menjadi ciri khas dari Italia dan banyak dijual di toko-toko cenderamata hingga di pinggiran jalan.

(2)

2 Gambar 1.1

Long Beaked Mask Pada Carnival of Venice

Sumber: http://io9.gizmodo.com/ [27 Mei 2016 pukul 1.59 WIB]

Di era abad pertengahan (sekitar 1300-1440 M) di sebagian besar Eropa terkena wabah yang belakangan diketahui penyebabnya dibawa oleh tikus. Hampir dua pertiga dari populasi Eropa tewas saat itu karena wabah ini. Masa itu dikenal dengan Kematian Hitam (Black Death). Pada masa Kematian Hitam inilah penggunaan topeng dengan paruh panjang atau dikenal dengan plague mask atau long beaked mask menjadi seragam bagi para dokter yang akan mengobati pasiennya. Penggunaan masker dengan paruh yang cukup panjang ini cukup beralasan. Pada masa itu belum diketahui penyebab utama dari penyebaran wabah tersebut, sehingga para dokter berkesimpulan bahwa wabah tersebut berasal dari racun yang berasal dari rawa (miasma). Pada ujung dari paruh atau beak pada topeng ini diletakkan semacam ramuan herbal dan wangi-wangian yang menurut para dokter dapat menjauhkannya dari wabah itu.

Tak banyak sumber yang menjelaskan tentang topeng ini karena kebanyakan dokter meninggalkan kota untuk menghindari wabah dengan

(3)

3

orang-orang sekarat berjuang untuk sembuh. Sisanya tidak pernah menjelaskan tentang topeng ini sehingga cerita mengenai topeng ini menghilang ditelan waktu. Namun seiring dengan berjalannya waktu, long beaked mask ini dijadikan sebagai simbol kematian. Topeng jenis ini juga banyak dikaitkan dengan perayan, tradisi, dan upacara keagamaan. Fungsi utama dari topeng ini sudah berubah, dari yang sebelumnya digunakan sebagai masker agar tidak terhindar dari wabah menjadi sumber takhayul dan ketakutan.

Saat ini, long beaked mask hidup dalam imajinasi artist, penulis, dan film-makers dan banyak digunakan sebagai objek dalam karyanya. Namun penggunaan long beaked mask dalam karya-karya ini tidak jauh dari gambaran kematian. Simbol kematian sudah melekat dan menjadi ciri khas dari topeng ini.

Gambar 1.2

Long Beaked Mask Pada Abad Pertengahan

Sumber : www.florenceinferno.com [23 November 2015, 00.43 WIB]

(4)

4

Seperti contoh, sebuh film karya sutradara kondang Stanley Kubrick yang menjadi kontorversi karena menggunakan long beaked mask dalam scene film tersebut. Film berjudul Eyes Wide Shut yang rilis di tahun 1999 dibintangi oleh Tom Cruise dan Nicole Kidman ini dianggap memiliki makna tersembunyi di dalamnya, terlebih pada scene pesta ritual/scene peta topeng. Film ini menceritakan tentang seorang dokter bernama Bill Harford (diperankan Tom Cruise) yang secara tidak sengaja masuk ke dalam sebuah perkumpulan pria kelas atas yang menutupi wajahnya menggunakan topeng berparuh dan mengenakan jubah hitam panjang dan dikelilingi oleh wanita-wanita telanjang yang hanya mengenakan topeng untuk menutupi sebagian kecil wajahnya. Selain itu, Bill Harford sebelumnya juga bertemu dengan seorang pekerja seks komersial yang terserang virus HIV. Dalam film ini digambarkan bahwa topeng dan jubah yang dikenakan oleh para pria dapat menjauhkan mereka dari kontaminasi dari wanita-wanita kelas rendah yang bisa saja terserang HIV. HIV dalam film ini digambarkan sebagai bentuk Kematian Hitam (Black Death) di era modern (http://legomenon.com/eyes-wide-shut-movie-meaning-plague-doctor-masks.html diakses pada 26 Mei 2016, pukul 2.50 WIB).

Contoh lainnya adalah sebuah video yang diunggah oleh orang tidak dikenal. Video ini dianggap sebagai ancaman kematian bagi Presiden negara adidaya, Barack Obama. hal tiu dikarenakan figur di dalam video tersebut menggunakan masker dengan paruh panjang. Dalam video ini terdapat pesan dan koordinat GPS dari White House yang sudah dienkripsi. Selain itu, video ini juga gambar grafik seorang wanita yang disiksa. Video ini menjadi heboh di kalangan pengguna media sosial karena video ini bisa saja memiliki pesan tersembunyi sebagai ancaman pembunuhan untuk Obama atau bisa saja dibuat oleh teroris. Namun hingga saat ini tidak diketahui apa tujuan dari video ini, bisa saja menjadi salah satu bentuk promosi sebuah video game

atau film yang akan dirilis

(5)

(http://www.washingtontimes.com/news/2015/oct/21/creepy-video-of-5

masked-figure-could-be-death-threa/?page=all diakses pada 27 Mei 2016 pukul 3.26 WIB).

Karya sastra pun tidak bisa menghindari paparan penggunaan long beaked mask sebagai objeknya. Karya sastra yang merupakan aksi dari penulisnya terhadap keadaan dunia dan merupakan bentuk tulis dari kehidupan manusia. Karya sastra hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi dan perenungan penulisnya terhadap gejala sosial yang ada di sekitarnya. Maka tak bisa dihindari bahwa karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

Sebuah karya yang diproduksi oleh penulis berangkat dari kenyataan yang ada di masyarakat. Bisa berupa hal kecil yang kemudian dikontruksi dan digabungkan dengan kisah lainnya yang kemudian bisa saja menjadi sebuah kisah besar dan berpengaruh bagi dunia. Karya sastra ini juga dijadikan oleh penulis sebagai sarananya menyuarakan suaranya tentang hal-hal yang dianggap sensitif bagi masyarakat banyak. Karena itu karya sastra dianggap sebagai media komunikasi dari penulis sebagai komunikator kepada pembacanya sebagai komunikan melalui mediumnya novel.

Beberapa penulis Indonesia, sebagai contohnya, menggunakan novelnya sebagai bentuk kritiknya terhadap negara dan pemerintahan. Penulis lainnya menggunakan novelnya untuk menyampaikan pesan kepada pembacanya untuk mengubah pola pikir bahwa hidup miskin dan berasal dari daerah pedalam tidak menutup kemungkinan untuk menjadi orang yang sukses di masa depan. Lainnya, karya sastra digukan sebagai media komunikasi pencitraan kepada pembacanya bahwa tokoh dalam novel tersebut adalah seorang yang rendah hati dan berkeinginan kuat.

Tak terkecuali penulis asing yang juga melakukan hal yang sama dengan penulis Indonesia. Dan Brown, seorang penulis yang berkebangsaan Amerika Serikat yang menelurkan novel-novel yang menjadi kontroversi. Novel-novelnya mengangkat isu-isu yang masih menjadi perdebatan di beberapa kalangan dan menjadi banyak diperbincangkan di kalangan penyuka konspirasi.

(6)

6

Dan Brown menjadi penulis novel best selling nomor #1 dunia. Salah satu karyanya adalah The Da Vinci Code yang menjadi novel best selling novel all the time yang terjual sebanyak 200 juta kopi (berdasarkan pernyataan dari website resmi Dan Brown www.danbrown.com). Novel karya Dan Brown telah diterjemahkan ke dalam 52 bahasa dan menjadi best selling all the time dan menjadikan Dan Brown berada dalam daftar 100 Most Influential People in the World oleh TIME Magazine. Karya lainnya dari Dan Brown adalah Angels and Demons dan The Lost Symbol yang sama mengangkat Robert Langdon menjadi pemeran utama dalam ceritanya. Mengangkat isu dunia dan organisasi bawah tanah menjadi salah satu ciri khas dari novel-novel karangan Dan Brown. Setiap ceritanya seolah menjawab setiap pertanyaan yang selama ini ada di benak pembaca mengenai beberapa organisasi seperti Illuminati, rahasia di balik lukisan Leonardo Da Vinci, dan rahasia di balik Gereja Katholik Vatikan.

Gambar 1.3 Cover Inferno

Sumber: www.florenceinferno.com [23 November 2015, 00.56 WIB]

(7)

7

Inferno merupakan karya terbaru Dan Brown yang dirilis pada tahun 2013. Tak jauh berbeda dari karya Dan Brown sebelumnya, merupakan novel bergenre mystery thriller. Novel ini mengangkat isu yang saat ini tengah menjadi permasalahan utama dunia selain global warming, yakni kepadatan penduduk. Inferno akan menjadi novel selanjutnya yang akan rilis sebagai film setelah dua novel sebelumnya, The Da Vinci Code dan Angels and Demons, juga telah difilmkan.

Dalam novel ini, juga menggunakan long beaked mask sebagai objek yang menggambarkan kematian dan menciptakan teror bagi tokoh dalam cerita. Long beaked mask menjadi objek menakutkan yang menciptakan suasana menjadi menegangkan saat tokoh melihatnya.

1.2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian digunakan agar penelitian yang dilakukan tidak melenceng dan tidak terlalu meluas. Untuk itu peneliti juga memfokuskan penelitian yang akan dilakukan. Fokus penelitian ini pada teks long beaked mask atau topeng berparuh panjang dalam novel Inferno karya Dan Brown.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Peneliti telah merumuskan pertanyaan penelitian yang didasarkan pada fokus penelitian dan menjadi inti dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana wacana mengenai long beaked mask dalam novel Inferno

karya Dan Brown dilihat dari level teks (struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro)?

2. Bagaimana pemakanaan simbol komunikasi long beaked mask dalam novel Inferno karya Dan Brown?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(8)

8

1. Untuk mengetahui wacana teks long beaked mask dalam novel Inferno karya Dan Brown.

2. Untuk mengetahui makna simbol komunikasi long beaked mask dalam novel Inferno karya Dan Brown.

1.5. Manfaat Penelitian

Dalam hal ini peneliti membagi manfaat penelitian ke dalam dua aspek penting sebagai berikut :

1.5.1. Aspek Teoritis (Akademis)

Manfaat penelitian secara teoritis adalah sebagai berikut :

a. Secara akademik, penelitian ini berisi kajian mengenai interpretasi makna terhadap objek yang ada dalam sebuah novel. Diharapkan penelitian ini dapat menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan interpretasi.

b. Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis terhadap interpretasi makna pada novel.

c. Penelitian ini dapat menjadi bahan pembanding bagi mahasiswa lain yang melakukan penelitian serupa atau menjadi bahan studi lanjutan bagi peneliti.

1.5.2. Aspek Praktis (Guna Laksana)

Manfaat penelitian secara praktis adalah sebagai berikut :

a. Bagi masyarakat pada umumnya, khususnya pembaca novel Inferno dan karya Dan Brown lainnya, penelitian ini dapat memberikan informasi terkait dengan interpretasi dari objek penelitian ini.

b. Bagi peneliti lain yang akan atau sedang melakukan penelitian serupa, penelitian ini dapat menjadi referensi atau bahan masukan.

(9)

9 1.6. Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti harus sistematis dalam melakukan penelitian agar mendapatkan hasil yang sistematis pula. Peneliti menggunakan novel Inferno karya Dan Brown sebagai objek penelitian dan memfokuskan penelitian kepada long beaked mask yang merupakan salah satu objek dalam novel tersebut. Kemudian penulis akan mencari teori dan melakukan analisis menggunakan analisis wacana Teun A. Van Dijk terhadap objek untuk mendapatkan hasil dari penelitian. Setelah itu peneliti baru dapat menyimpulkan hasil dari penelitian yang dilakukan.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti merumuskan lokasi dan waktu penelitian sebagai berikut :

1.7.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan peneliti dalam mengamati objek yang berupa teks novel Inferno karya Dan Brown dapat dilakukan dimana saja.

1.7.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan peneliti dalam mengamati objek yang berupa teks novel Inferno karya Dan Brown dapat dilakukan kapan saja. Rincian waktu penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

Kegiatan Bulan

Januari Februari Maret April Mei Mencari

informasi (riset) Penyusunan draft

proposal Skripsi Penyusunan skripsi bab I, II,

dan III Seminar proposal

(10)

10 skripsi Pengolahan data Menyusun bab IV dan V Pengajuan sidang skripsi Sidang skripsi Sumber : Penulis (2016)

Gambar

Gambar 1.3  Cover Inferno
Tabel 1.1  Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kode yang muncul setelah pencarian tersebut adalah nomor klasifikasi buku yang digunakan perpustakaan untuk menyusun koleksi buku yang ada agar buku-buku yang sejenis dapat

Saya Hervita Laraswati mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja semester akhir bermaksud meneliti tentang “Analisis Risiko Musculoskeletal

Sesudah mengalami asimilasi progresif total, bunyi-bunyi yang sama tersebut kembali mengalami perubahan bunyi, zeroisasi sinkope, pada salah satu bunyi dari dua

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang