TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN MULTIVARIAT DENGAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN MULTIVARIAT DENGAN POPULASI YANG BERHINGGA DAN POPULASI YANG TAK BERHINGGA
POPULASI YANG BERHINGGA DAN POPULASI YANG TAK BERHINGGA PADAPADA PENELITIAN DESKRIPSI DAN PENELITIAN EKSPERIMEN
PENELITIAN DESKRIPSI DAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Disusun oleh : Disusun oleh : 1.
1. Lia Lia Indraswati Indraswati 1530814100153081410044 2.
2. Devi Devi Lestari Lestari 1530814101153081410155 3.
3. Intan Intan Dini Dini Islami Islami 1530814103153081410322
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017 2017
BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Penelitian multivariate merupakan salah satu teknik statistic yang digunakan Penelitian multivariate merupakan salah satu teknik statistic yang digunakan untuk memahami truktur data dalam dimensi tinggi. Variabel-variabel ini saling untuk memahami truktur data dalam dimensi tinggi. Variabel-variabel ini saling terkait satu sama lain. Disinilah letak perbedaan antara multivariable dan multivariate. terkait satu sama lain. Disinilah letak perbedaan antara multivariable dan multivariate. Multivariat berdasarkan pada data sampel daripada data populasi yang diteliti hanyaa Multivariat berdasarkan pada data sampel daripada data populasi yang diteliti hanyaa didasarkan pada karakteristik smapel yang diambil secara random atau acak dari didasarkan pada karakteristik smapel yang diambil secara random atau acak dari populasi. Untuk itu dalam penelitian multivariate seorang peneliti harus menggunakan populasi. Untuk itu dalam penelitian multivariate seorang peneliti harus menggunakan teknik sampling untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik (parameter) populasi. teknik sampling untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik (parameter) populasi.
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Teknik pengambilan sampel merupakan suatu prosedur yang harus representatif. Teknik pengambilan sampel merupakan suatu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti, agar sebagian “individu” atau “item” anggota dari populasi ditempuh oleh peneliti, agar sebagian “individu” atau “item” anggota dari populasi yang diteliti, benar-benar representatif atau dapat mewakili populasinya. Jika sampel yang diteliti, benar-benar representatif atau dapat mewakili populasinya. Jika sampel yang diambil
yang diambil tidak representatif maka kesimpulan yang diperoleh pada tingkat sampeltidak representatif maka kesimpulan yang diperoleh pada tingkat sampel tidak berlaku
tidak berlaku pada tingkat populasinya (Bambang Sub pada tingkat populasinya (Bambang Subali, 2011:16).ali, 2011:16).
Berdasarkan ilustrasi diatas, maka dalam makalah ini akan dijelaskan dan Berdasarkan ilustrasi diatas, maka dalam makalah ini akan dijelaskan dan dipaparkan teknik-teknik sampling penelitian multivariate dengan populasi terhingga dipaparkan teknik-teknik sampling penelitian multivariate dengan populasi terhingga dan populasi tak terhingga.
dan populasi tak terhingga. B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.
1. Bagaimana teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasi takBagaimana teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasi tak terhingga dalam penelitian deskripsi ?
terhingga dalam penelitian deskripsi ? 2.
2. Bagaimana teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasi takBagaimana teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasi tak terhingga dalam penelitian eksperimen ?
terhingga dalam penelitian eksperimen ? C.
C. TujuanTujuan 1.
1. Untuk mengetahui teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasiUntuk mengetahui teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasi tak terhingga dalam penelitian deskripsi.
tak terhingga dalam penelitian deskripsi. 2.
2. Untuk mengetahui teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasiUntuk mengetahui teknik-teknik sampling dengan populasi terhingga dan populasi tak terhingga dalam penelitian eksperimen.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel representatif. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak \atau random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau acak \atau random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Random sampling adalah cara nonrandom samping/nonprobability sampling. Random sampling adalah cara pengambilan sampel
pengambilan sampel yang memberikan yang memberikan kesempatan kesempatan yang sama yang sama untuk diambil untuk diambil kepadakepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan. yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi mempunyai kemungkinan. yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). Cara untuk lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif (Margono, 200
populasi agar diperoleh sampel yang representatif (Margono, 2004:125).4:125).
B.
B. PopulasiPopulasi
Populasi merupakan semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi merupakan semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda , objek, peristiwa atau apapun yang menjadi objek Populasi bisa berupa orang, benda , objek, peristiwa atau apapun yang menjadi objek survey dalam penelitian kita. Populasi tidak selalu sama dengan penduduk yang survey dalam penelitian kita. Populasi tidak selalu sama dengan penduduk yang tinggal diwilayah geografis tertentu
tinggal diwilayah geografis tertentu (Eriyanto,2007: 59).(Eriyanto,2007: 59).
Dalam statistika populasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu populasi Dalam statistika populasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu populasi terhingga, dan populasi tak terhingga. Populasi terhingga (
terhingga, dan populasi tak terhingga. Populasi terhingga ( Finite Finite population)population) merupakan populasi yang jumlah seluruh anggotanya tetap dan dapat didata. merupakan populasi yang jumlah seluruh anggotanya tetap dan dapat didata. Contohnya : bagian pengendalian mutu suatu pabrik disket memeriksa banyaknya Contohnya : bagian pengendalian mutu suatu pabrik disket memeriksa banyaknya disket cacat yang diproduksi dengan memilih 10 disket dari setiap lot produksi yang disket cacat yang diproduksi dengan memilih 10 disket dari setiap lot produksi yang terdiri atas 1000 disket. Sedangkan populasi tak terhingga
merupakan populasi yang memiliki anggota banyak dan tak terhingga (Harinaldi, merupakan populasi yang memiliki anggota banyak dan tak terhingga (Harinaldi, 2005:110).
2005:110).
C.
C. SampelSampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang akan di teliti harus dapat mewakili (representative) gambaran yang bnar terhadap akan di teliti harus dapat mewakili (representative) gambaran yang bnar terhadap populasi.
populasi. Metode Metode penentuan penentuan sampel sampel yang yang representative representative dipelajari dipelajari secara secara khususkhusus dalam metode pengambilan sampel
dalam metode pengambilan sampel (Sampling Method).(Sampling Method).
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi sejenis obat Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi sejenis obat tertentu mentyatakan bahwa kemampuan obat itu dalam menyembuhkan penyakit tertentu mentyatakan bahwa kemampuan obat itu dalam menyembuhkan penyakit kanker 0,8. Untuk menguji pernyataan ini, maka departemen kesehatan khususnya kanker 0,8. Untuk menguji pernyataan ini, maka departemen kesehatan khususnya bagian spengawasan
bagian spengawasan obat dan obat dan makanan mengadakan pengujian smakanan mengadakan pengujian satu per atu per satu tesatu terhadaprhadap 100 orang penderita kanker yang diambil secara acak (random) dari 500 penderita, 100 orang penderita kanker yang diambil secara acak (random) dari 500 penderita, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan atau sehingga hasilnya dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan atau merekomendasikan ob
merekomendasikan obat itu diterima at itu diterima atau ditolak. atau ditolak. Dalam kasus Dalam kasus itu, 500 itu, 500 penderitapenderita kanker disebut populasi sedangkan 100 orang penderita kanker yang diteli dan diuji kanker disebut populasi sedangkan 100 orang penderita kanker yang diteli dan diuji disebut sampel (Husein, 2005: 31).
disebut sampel (Husein, 2005: 31).
D.
D. Teknik Pengambilan Sampel dengan Populasi Yang Berhingga Dan PopulasiTeknik Pengambilan Sampel dengan Populasi Yang Berhingga Dan Populasi Yang Tak Berhingga Untuk
Yang Tak Berhingga Untuk Penelitian DeskripsiPenelitian Deskripsi
Penelitian survei atau penelitian observasi atau penelitian deskripsi bertujuan Penelitian survei atau penelitian observasi atau penelitian deskripsi bertujuan untuk memperoleh konsep secara induktif dari fakta-fakta yang berhasil diamati pada untuk memperoleh konsep secara induktif dari fakta-fakta yang berhasil diamati pada populasi
populasi yang yang diteliti. diteliti. Oleh Oleh karena karena itu itu karakteristik karakteristik populasi populasi menjadi menjadi pertimbanganpertimbangan dalam melakukan pengambilan sampel. Artinya, bahwa peneliti benar-benar harus dalam melakukan pengambilan sampel. Artinya, bahwa peneliti benar-benar harus sudah memperoleh informasi, bagaimana sebenarnya keadaan populasi yang ingin sudah memperoleh informasi, bagaimana sebenarnya keadaan populasi yang ingin diteliti (Bambang, 2011: 17).
diteliti (Bambang, 2011: 17).
Bila populasinya tidak terbatas atau tidak berhingga (
Bila populasinya tidak terbatas atau tidak berhingga (infinite population/infinite population/ unknown population
unknown population) maka penarikan sampel tidak dapat dilakukan secara) maka penarikan sampel tidak dapat dilakukan secara acak/random sehingga dikenal dengan istilah
acak/random sehingga dikenal dengan istilah non random sampling non random sampling .. a.
a. Teknik tidak acakTeknik tidak acak (non-random sampling)(non-random sampling)
Teknik non-random adalah teknik pengambilan sampel yang tidak Teknik non-random adalah teknik pengambilan sampel yang tidak mendasarkan diri pada prinsip peluang. Ada dua prosedur teknik non-random, mendasarkan diri pada prinsip peluang. Ada dua prosedur teknik non-random, yakni berikut ini.
1.
1. Pengambilan sampel menurut kuotaPengambilan sampel menurut kuota ((quota sampling quota sampling )) Pengambilan sampel menurut kuota
Pengambilan sampel menurut kuota ((quota sampling quota sampling ) merupakan) merupakan prosedur
prosedur untuk untuk memperoleh memperoleh sampel sampel dari dari populasi populasi asal asal sudah sudah memenuhimemenuhi jumlah
jumlah tertentu tertentu yang kita yang kita inginkan. Oleh inginkan. Oleh karena karena dalam dalam pelaksanaannya pelaksanaannya tanpatanpa pertimbangan
pertimbangan apa apa pun pun maka maka dikatakan dikatakan pula pula sebagai sebagai teknik teknik pengambilanpengambilan sampel seadanya. Artinya, jika si peneliti memerlukan sampel terdiri dari 40 sampel seadanya. Artinya, jika si peneliti memerlukan sampel terdiri dari 40 un
unit sampel maka ia akan mengambil “individuit sampel maka ia akan mengambil “individu--individu” anggota populasiindividu” anggota populasi yang diteliti berturut-turut sampai diperoleh 40 unit sampel. Penelitian dengan yang diteliti berturut-turut sampai diperoleh 40 unit sampel. Penelitian dengan teknik “quota sampling” biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh teknik “quota sampling” biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi lapangan guna mengungkap apakah yang menjadi permasalahan informasi lapangan guna mengungkap apakah yang menjadi permasalahan penelitian
penelitian benar-benar benar-benar tampak tampak fenomenanya. fenomenanya. Dengan Dengan kata kata lain, lain, data data yangyang diperoleh melalui teknik “quota sampling”, dijadikan penguat oleh peneliti diperoleh melalui teknik “quota sampling”, dijadikan penguat oleh peneliti dalam mengungkapkan pokok permasalahan yang akan diselesaikan.
dalam mengungkapkan pokok permasalahan yang akan diselesaikan.
Karena
Karena
cara pengambilan sampelnya seadanya maka disebut pula dengan teknik
cara pengambilan sampelnya seadanya maka disebut pula dengan teknik
p
pe
enga
ngam
mb
bilan
ilan sa
sam
mp
pe
el
l se
seca
carra
a a
aksi
ksid
de
ent
nta
all
((accidental sampling accidental sampling ))..Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono (2004: ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota terpenuhi, data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota terpenuhi, pengumpulan
pengumpulan data data dihentikan. dihentikan. Sebagai Sebagai contoh, contoh, akan akan melakukan melakukan penelitianpenelitian terhadap pegawai golongan II dan penelitian dilakukan secara kelompok. terhadap pegawai golongan II dan penelitian dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti berjumlah Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik
sesuai dengan karakteristik yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
2.
2.
Pengambilan sampel dengan Pengambilan sampel dengan pertimbangapertimbangann (purposive sampling)(purposive sampling) Pengambilan sampel dengan pertimbangan (Pengambilan sampel dengan pertimbangan ( purposive purposive sampling sampling )) merupakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan merupakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu setelah mengetahui karakteristik populasinya (Bambang, 2011:10). tertentu setelah mengetahui karakteristik populasinya (Bambang, 2011:10).
Bila populasinya terbatas, maka dapat dibuat kerangka sampel (
Bila populasinya terbatas, maka dapat dibuat kerangka sampel ( sample sample frame
frame) yang memuat daftar seluruh anggota populasi. Dengan adanya) yang memuat daftar seluruh anggota populasi. Dengan adanya kerangka sampel dapat dilakukan penarikan sampel secara acak (random). kerangka sampel dapat dilakukan penarikan sampel secara acak (random).
Dengan pengambilan sampel secara acak maka akan dapat dihindari Dengan pengambilan sampel secara acak maka akan dapat dihindari kekeliruan yang sistematik (systematic error) dan akan dapat mewakili kekeliruan yang sistematik (systematic error) dan akan dapat mewakili populasinya. Dengan
populasinya. Dengan kata lain, sampel menjadi bersifat representatif.kata lain, sampel menjadi bersifat representatif.
b
b..
Pengambilan sampel secara acakPengambilan sampel secara acak ((random sampling random sampling ))Mendasarkan diri pada prinsip peluang. Artinya, setiap “individu” anggota Mendasarkan diri pada prinsip peluang. Artinya, setiap “individu” anggota populasi
populasi yang yang diteliti diteliti harus harus memiliki memiliki peluang peluang yang yang sama sama untuk untuk dapat dapat dijadikandijadikan sampel. Oleh karena itu, teknik
sampel. Oleh karena itu, teknik random samplingrandom sampling juga juga disebut disebut teknikteknik probability probability sampling
sampling . Agar setiap individu anggota populasi berkesempatan untuk terpilih. Agar setiap individu anggota populasi berkesempatan untuk terpilih menjadi sampel dilakukan pengacakan atau perandoman yang dilakukan dengan cara menjadi sampel dilakukan pengacakan atau perandoman yang dilakukan dengan cara diundi. Dengan cara demikian, sampel yang tercuplik benar-benar dapat mewakili diundi. Dengan cara demikian, sampel yang tercuplik benar-benar dapat mewakili populasinya.
populasinya. 1.
1. Pengambilan sampel acak Pengambilan sampel acak sederhanasederhana (( simple random sampling simple random sampling )) Pengambilan sampel acak sederhana
Pengambilan sampel acak sederhana (( simple simple random sampling random sampling ) diterapkan) diterapkan jika
jika populasi populasi penelitian penelitian benar-benar benar-benar homogen. Untuk homogen. Untuk keperluan keperluan tersebut, tersebut, penelitipeneliti harus menyiapkan
harus menyiapkan kerangka sampling/kerangka pencuplikankerangka sampling/kerangka pencuplikan (frame- (frame- sampling),
sampling), yang tidak lain berupa populasi yang akan diambil sampelnya. Agaryang tidak lain berupa populasi yang akan diambil sampelnya. Agar dapat menentukan kerangka sampling/kerangka pencuplikan, peneliti harus dapat menentukan kerangka sampling/kerangka pencuplikan, peneliti harus memiliki informasi berapa jumlah “individu” yang menjadi anggota populasinya. memiliki informasi berapa jumlah “individu” yang menjadi anggota populasinya. Dengan demikian, populasinya benar-benar terbatas atau berhingga jumlahnya. Dengan demikian, populasinya benar-benar terbatas atau berhingga jumlahnya. Setelah seluruh anggota populasi dicatat nomornya, kemudian dilakukan Setelah seluruh anggota populasi dicatat nomornya, kemudian dilakukan pengundian untuk
pengundian untuk memilih nomor-nomor anggota untuk memilih nomor-nomor anggota untuk diambil sebagai sampel.diambil sebagai sampel. Contohnya suatu populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 Contohnya suatu populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 Biologi (Unit sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari Biologi (Unit sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi tersebut,
populasi tersebut, digunakan teknik digunakan teknik ini baik ini baik dengan cara dengan cara undian, ordinal, undian, ordinal, maupunmaupun tabel bilangan random.
tabel bilangan random.
Gambar 1. Teknik Simpel Random Sampling (Sugiyono, 2001: 58) Gambar 1. Teknik Simpel Random Sampling (Sugiyono, 2001: 58)
2.
2. Pengambilan sampel sistematikPengambilan sampel sistematik (( systematic sampling systematic sampling )) Pengambilan sampel sistematik (
Pengambilan sampel sistematik ( systematic systematic sampling sampling ) dapat dilakukan jika) dapat dilakukan jika populasinya juga benar-benar
populasinya juga benar-benar homogen dan tershomogen dan tersebar secara ebar secara teratur. Dalam teratur. Dalam hal ini,hal ini, pengundian
pengundian hanya hanya dilakukan dilakukan untuk untuk memilih memilih nomor nomor sampel sampel yang yang pertama. pertama. JikaJika nomor sampel pertamanya sudah terpilih maka pengambilan nomor sampel kedua nomor sampel pertamanya sudah terpilih maka pengambilan nomor sampel kedua dan seterusnya didasarkan pada selang nomor yang konstan. Misalnya, setelah dan seterusnya didasarkan pada selang nomor yang konstan. Misalnya, setelah terundi sampel pertama adalah yang bernomor 6, yang diambil sebagai sampel terundi sampel pertama adalah yang bernomor 6, yang diambil sebagai sampel kedua yang bernomor 16, sampel ketiga yang bernomor 26, demikian dan kedua yang bernomor 16, sampel ketiga yang bernomor 26, demikian dan seterusnya, sampai dengan jumlah tertentu sesuai dengan tingkat presisi yang kita seterusnya, sampai dengan jumlah tertentu sesuai dengan tingkat presisi yang kita kehendaki. Besarnya selang nomor k untuk pengambilan n sampel dari populasi kehendaki. Besarnya selang nomor k untuk pengambilan n sampel dari populasi berukuran
berukuran N N adalah adalah sebesar sebesar N/n. N/n. Agar Agar dapat dapat melakukan melakukan pengundian, pengundian, kerangkakerangka sampelnya juga harus tersedia terlebih dahulu.
sampelnya juga harus tersedia terlebih dahulu. 3.
3. Pengambilan Sampel Acak BerlapisPengambilan Sampel Acak Berlapis ((Stratified Random Sampling Stratified Random Sampling )) Pengambilan sampel acak berlapis
Pengambilan sampel acak berlapis (( stratified stratified random random samplingsampling atauatau disingkat
disingkat stratified sampling stratified sampling ) dilakukan jika kita sudah mengetahui populasi tidak) dilakukan jika kita sudah mengetahui populasi tidak homogen. Oleh karena tidak homogen, populasi yang akan diteliti homogen. Oleh karena tidak homogen, populasi yang akan diteliti dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa kelompok (strata) sehingga terjadi homogenitas kelompokkan menjadi beberapa kelompok (strata) sehingga terjadi homogenitas pada masing-masing kelompok. Tentu saja
pada masing-masing kelompok. Tentu saja perlu adanya informasi perlu adanya informasi yang mendasaryang mendasar apa yang menjadikan populasi tidak homogen. Kemudian, harus dibagi menjadi apa yang menjadikan populasi tidak homogen. Kemudian, harus dibagi menjadi berapa kelompok, agar tiap kelompok,
berapa kelompok, agar tiap kelompok, anggotanya benar-benar homogen.anggotanya benar-benar homogen.
Misalnya suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar Misalnya suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang
belakang pendidikan, pendidikan, maka maka populasi populasi pegawai pegawai itu itu berstrata. berstrata. Populasi Populasi berjumlahberjumlah 100 orang diketahui bahwa 25 orang berpendidikan SMA, 15 Orang
100 orang diketahui bahwa 25 orang berpendidikan SMA, 15 Orang Diploma, danDiploma, dan 30 orang S1, 15 orang S2, dan 15 orang S3. Jumlah sampel yang harus diambil 30 orang S1, 15 orang S2, dan 15 orang S3. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut dan diambil secara proporsional.
meliputi strata pendidikan tersebut dan diambil secara proporsional. 4.
4. Pengambilan sampel acak gugusPengambilan sampel acak gugus ((cluster sampling cluster sampling )) Pengambilan sampel acak gugus
Pengambilan sampel acak gugus atauatau pengambilan sampel acak gerombolpengambilan sampel acak gerombol (cluster sampling)
(cluster sampling) dilakukan jika populasi berada dalam suatu satuan tertentudilakukan jika populasi berada dalam suatu satuan tertentu yang terdiri dari gugusgugus (
yang terdiri dari gugusgugus (cluster cluster ). Oleh karena unit sampelnya berupa satuan). Oleh karena unit sampelnya berupa satuan gugus maka seluruh individu yang terdapat dalam suatu gugus akan menjadi gugus maka seluruh individu yang terdapat dalam suatu gugus akan menjadi sampel penelitian jika gugus yang bersangkutan terundi sebagai sampel. sampel penelitian jika gugus yang bersangkutan terundi sebagai sampel. Pembagian populasi ke dalam gugus dapat berdasarkan wilayah, dapat pula Pembagian populasi ke dalam gugus dapat berdasarkan wilayah, dapat pula berdasar pemilikan,
berdasar pemilikan, dasar ladasar lain dengan kriteria in dengan kriteria yang sudah ditetapkan yang sudah ditetapkan sebelumnya.sebelumnya. Pembagian ke dalam gugus hanya untuk memudahkan teknik pengacakan. Oleh Pembagian ke dalam gugus hanya untuk memudahkan teknik pengacakan. Oleh karena itu, populasi diasumsikan benar-benar
Menurut Margono (2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak Menurut Margono (2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu Negara, Propinsi, Kabupaten.
suatu Negara, Propinsi, Kabupaten.
Misalnya Indonesia memiliki 34 propinsi dan akan menggunakan 10 propinsi. Misalnya Indonesia memiliki 34 propinsi dan akan menggunakan 10 propinsi. Pengambilan 10 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena Pengambilan 10 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi
propinsi-propinsi di di Indonesia Indonesia itu itu berstrata berstrata maka maka pengambilan pengambilan sampelnya sampelnya perluperlu menggunakan statisfied random sampling. Contoh tersebut dikemukakan Contoh menggunakan statisfied random sampling. Contoh tersebut dikemukakan Contoh tersebut dikemukakan oleh Sugiyono sedangkan contoh lainnya dikemukakan oleh tersebut dikemukakan oleh Sugiyono sedangkan contoh lainnya dikemukakan oleh Margono (2004: 127). Ia mencotohkan bila penelitian dilakukan terhadap populai Margono (2004: 127). Ia mencotohkan bila penelitian dilakukan terhadap populai pelajar
pelajar SMU SMU di di suatu suatu kota. kota. Untuk Untuk random random tidak tidak dilakukan dilakukan langsung langsung pada pada semuasemua pelajar-pelajar tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
pelajar-pelajar tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
pertama menentukan menentukan sampel sampel daerah, daerah, dan dan tahap tahap berikutnya berikutnya menentukan menentukan orang- orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.
orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.
Gambar 2. Teknik Cluster Random Sampling (Sugi
Gambar 2. Teknik Cluster Random Sampling (Sugiyono, 2001: 59)yono, 2001: 59)
E.
E. Teknik Pengambilan Sampel dengan Populasi Yang Berhingga Dan PopulasiTeknik Pengambilan Sampel dengan Populasi Yang Berhingga Dan Populasi Yang Tak Berhingga Untuk Penelitian Eksperimen
Yang Tak Berhingga Untuk Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen termasuk penelitian yang didasarkan pada tingkat Penelitian eksperimen termasuk penelitian yang didasarkan pada tingkat kealamiahannya (
kealamiahannya ( setting) setting) tempat penelitian selain penelitian survey dan naturalistiktempat penelitian selain penelitian survey dan naturalistik (kualitatif). Pada hakekatnya penelitian eksperimen
(kualitatif). Pada hakekatnya penelitian eksperimen (experimental research)(experimental research) adalahadalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan ((Asmadi, 2004: 54).Asmadi, 2004: 54).
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti (Hadi, 1985: 87).
peneliti (Hadi, 1985: 87).
Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan
bertujuan untuk untuk mengetahui mengetahui akibat akibat manipulasi manipulasi terhadap terhadap perilaku perilaku individu individu yangyang diamati.
diamati.
Menurut Sukardi (2011,179) penelitian eksperimen pada prisipnya dapat Menurut Sukardi (2011,179) penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship).(causal-effect relationship).
Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
terkendalikan.
Bila populasinya terbatas, maka teknik sampling dalam penelitian eksperimen Bila populasinya terbatas, maka teknik sampling dalam penelitian eksperimen antara lain :
antara lain : 1.
1. RandomRandom
Random merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas Random merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas
probabilitas bahwa bahwa setiap setiap unit unit sampling sampling memiliki memiliki kesempatan kesempatan yang yang sama sama untukuntuk terpilih sebagai sampel. Ada beberapa teknik random yang dapat digunakan dalam terpilih sebagai sampel. Ada beberapa teknik random yang dapat digunakan dalam menetapkan anggota sampel sebagai berikut :
menetapkan anggota sampel sebagai berikut : a.
a. Random sederhana (simple random), dilakukan dengan memilih setiap individuRandom sederhana (simple random), dilakukan dengan memilih setiap individu yang menjadi sampel secara random. Biasanya dilakukan dengan undian.
yang menjadi sampel secara random. Biasanya dilakukan dengan undian. b.
b. Pemilihan urutan nomor (random ordering) yaitu pemilihan anggota sampelPemilihan urutan nomor (random ordering) yaitu pemilihan anggota sampel atas dasar urutan nomor unit sampling. Yang dipilih sebagai sampel dapat atas dasar urutan nomor unit sampling. Yang dipilih sebagai sampel dapat ditetapkan atas dasar nomor genap saja atau nomor ganjil saja atau kelipatan ditetapkan atas dasar nomor genap saja atau nomor ganjil saja atau kelipatan angka tertentu sehingga jumlah anggota s
angka tertentu sehingga jumlah anggota sampel yang dibutuhkan terpenuhi.ampel yang dibutuhkan terpenuhi. c.
c. Random berdasarkan tabel. Random berdasarkan tabel yaitu penentuan anggotaRandom berdasarkan tabel. Random berdasarkan tabel yaitu penentuan anggota sampel secara sistematis yang dilakukan dengan hanya memilih individu sampel secara sistematis yang dilakukan dengan hanya memilih individu pertama
pertama saja saja yang yang dipilih dipilih secara secara random random sementara sementara invidu invidu berikutnya berikutnya terpilihterpilih menurut aturan yang ditetapkan berdasarkan tabel random.
menurut aturan yang ditetapkan berdasarkan tabel random. d.
d. Seleksi komputer, yaitu penentuan anggota sampel berdasarkan nomor randomSeleksi komputer, yaitu penentuan anggota sampel berdasarkan nomor random yang diprogram di komputer.
yang diprogram di komputer. 2.
Non
Non random random disebut disebut juga juga sampel sampel non non probabilitas. probabilitas. Teknik Teknik pengambilanpengambilan sampel tidak dengan random tetapi dengan pertimbangan tertentu. Jika dalam sampel tidak dengan random tetapi dengan pertimbangan tertentu. Jika dalam pemilihan an
pemilihan anggota sampel ggota sampel dilakukan dengan dilakukan dengan tidak tidak cermat, cermat, cara cara non random non random ini ini tidaktidak dapat memperoleh sampel yang representatif.
dapat memperoleh sampel yang representatif.
Sesuai dengan sifatnya, penentuan sampel non random memiliki banyak Sesuai dengan sifatnya, penentuan sampel non random memiliki banyak kesulitan dalam mencapai keadaan yang representatif karena dimungkinkan banyak kesulitan dalam mencapai keadaan yang representatif karena dimungkinkan banyak bias
bias yang yang terjadi terjadi secara secara sistematis sistematis yaitu yaitu dimungkinkan dimungkinkan ada ada unsur unsur kesengajaan kesengajaan daridari peneliti. Jika
peneliti. Jika teknis ini teknis ini terpaksa dilakukan dalam terpaksa dilakukan dalam penelitian eksperimen mpenelitian eksperimen maka penelitiaka peneliti haruslah melakukannya secara hati-hati.
haruslah melakukannya secara hati-hati.
Populasi di dalam penelitian eksperimen biologi boleh dikata hampir Populasi di dalam penelitian eksperimen biologi boleh dikata hampir semuanya berupa
semuanya berupa populasi tak terbataspopulasi tak terbatas atauatau populasi tak berhinggapopulasi tak berhingga (infinite(infinite population)
population). Penelitian eksperimen memiliki jangkauan generalisasi yang luas.. Penelitian eksperimen memiliki jangkauan generalisasi yang luas. Artinya, hasil yang diperoleh dari suatu eksperimen diharapkan akan selalu tetap jika Artinya, hasil yang diperoleh dari suatu eksperimen diharapkan akan selalu tetap jika dilakukan secara berulang-ulang pada objek yang sama sepanjang cara/metode dilakukan secara berulang-ulang pada objek yang sama sepanjang cara/metode eksperimennya sama, baik dilakukan di tempat lain dan/atau waktu yang berbeda. eksperimennya sama, baik dilakukan di tempat lain dan/atau waktu yang berbeda.
Mengingat penelitian eksperimen merupakan penelitian sampling (dilakukan Mengingat penelitian eksperimen merupakan penelitian sampling (dilakukan pada tingkat
pada tingkat sampel) masampel) maka batasan ka batasan atau definisi atau definisi populasinya harus populasinya harus benar-benar benar-benar jelas,jelas, harus diingat bahwa ketidakjelasan populasi akan sangat berisiko bagi penarikan harus diingat bahwa ketidakjelasan populasi akan sangat berisiko bagi penarikan kesimpulan dan generalisasinya.
kesimpulan dan generalisasinya.
Misalnya, untuk melihat respons pertumbuhan benih ikan Semah akibat Misalnya, untuk melihat respons pertumbuhan benih ikan Semah akibat pemberian dosis
pemberian dosis pakan buatan, pakan buatan, si si peneliti mepeneliti menggunakan ikan nggunakan ikan Semah dari Semah dari KalimantanKalimantan Barat seperti Kapuas, Hulu, Sekadau, Sintang dan daerah sekitarnya. Ikan Semah Barat seperti Kapuas, Hulu, Sekadau, Sintang dan daerah sekitarnya. Ikan Semah tersebut memiliki umur yang sama yaitu 3 minggu, dengan panjang 5 cm dengan berat tersebut memiliki umur yang sama yaitu 3 minggu, dengan panjang 5 cm dengan berat 1 gram.
1 gram.
Jika populasinya sudah didefinisikan dengan jelas maka sampel tinggal dipilih Jika populasinya sudah didefinisikan dengan jelas maka sampel tinggal dipilih sesuaidengan kriteria yang ada pada populasinya. Berapa jumlah sampel yang sesuaidengan kriteria yang ada pada populasinya. Berapa jumlah sampel yang dibutuhkan. Jumlah sampel yang dibutuhkan akan sebanding dengan banyaknya taraf dibutuhkan. Jumlah sampel yang dibutuhkan akan sebanding dengan banyaknya taraf perlakuan serta banyaknya ulangan. Jika t
perlakuan serta banyaknya ulangan. Jika taraf dosis pakan buatan araf dosis pakan buatan yang digunakan adayang digunakan ada 3 taraf/level perlakuan. Yaitu perlakuan A pemberian dosis 3% dari bobot biomassa, 3 taraf/level perlakuan. Yaitu perlakuan A pemberian dosis 3% dari bobot biomassa, perlakuan
perlakuan B B pemberian pemberian dosis dosis 6% 6% dari dari bobot bobot biomassa, biomassa, perlakuan perlakuan C C pemberian pemberian dosisdosis 9% dari bobot biomassa dan masing-masing perlakuan dengan replikasi/ulangan 5 9% dari bobot biomassa dan masing-masing perlakuan dengan replikasi/ulangan 5 kali maka diperlukan 60 ekor ikan Semah.
kali maka diperlukan 60 ekor ikan Semah.
Di dalam eksperimen tewrsebut banyaknya sampel yang representatif cukup Di dalam eksperimen tewrsebut banyaknya sampel yang representatif cukup diambil sesuai dengan banyaknya taraf faktor perlakuan serta banyaknya diambil sesuai dengan banyaknya taraf faktor perlakuan serta banyaknya
replikasi/ulangan. Hal tersebut dilakukan mengingat populasinya homogen dan tak replikasi/ulangan. Hal tersebut dilakukan mengingat populasinya homogen dan tak berhingga banyaknya.
berhingga banyaknya. Berapa Berapa banyaknya ulangan banyaknya ulangan yang harus yang harus dilakukan. Dari dilakukan. Dari contohcontoh eksperimen di atas peneliti memerlukan 3 x 20 ekor ikan Semah. Sebanyak 60 ekor eksperimen di atas peneliti memerlukan 3 x 20 ekor ikan Semah. Sebanyak 60 ekor ikan Semah tersebut selanjutnya diacak untuk menghasilkan tiga grup/kelompok. ikan Semah tersebut selanjutnya diacak untuk menghasilkan tiga grup/kelompok. Grup/kelompok I akan dikenai perlakuan yakni x1 (3%/bobot biomassa), Grup/kelompok I akan dikenai perlakuan yakni x1 (3%/bobot biomassa), grup/kelompok II dikenai perlakuan x2 (5%/bobot biomassa), dan grup/kelompok III grup/kelompok II dikenai perlakuan x2 (5%/bobot biomassa), dan grup/kelompok III dikenai perlakuan x3 (9%/bobot biomassa). Dengan demikian, seluruh ikan tersebut dikenai perlakuan x3 (9%/bobot biomassa). Dengan demikian, seluruh ikan tersebut harus diundi secara acak sehingga terbagi menjadi tiga grup dan setiap unit harus diundi secara acak sehingga terbagi menjadi tiga grup dan setiap unit eksperimen berpeluang sama untuk memperoleh perlakuan x1 atau x2 atau x3. Dalam eksperimen berpeluang sama untuk memperoleh perlakuan x1 atau x2 atau x3. Dalam hal ini maka rancangan eskperimen yang digiunakan adalah
hal ini maka rancangan eskperimen yang digiunakan adalah completely randomizedcompletely randomized design
design (rancangan acak lengkap) jika seluruh faktor lain yang menjadi variable(rancangan acak lengkap) jika seluruh faktor lain yang menjadi variable penekan/pengganggu
penekan/pengganggu/eksternal /eksternal juga juga dapat dapat dikendalikan dikendalikan sehingga sehingga benar-benarbenar-benar homogen) (Sunarto,2009).
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan
Berdasarkan pembahsan yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa : Berdasarkan pembahsan yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa : 1.
1. Teknik sampling dengan populasi terhingga dan untuk penelitian deskriptif dapatTeknik sampling dengan populasi terhingga dan untuk penelitian deskriptif dapat dilakukan dengan berbagai teknik yaitu non random sampling dan random dilakukan dengan berbagai teknik yaitu non random sampling dan random sampling. Non random sampling dilakukan dengan cara pengambilan sampel sampling. Non random sampling dilakukan dengan cara pengambilan sampel menurut kuota (Quota sampling), pengambilan sampel dengan pertimbangan menurut kuota (Quota sampling), pengambilan sampel dengan pertimbangan (purposive sampling), sedangkan dengan populasi tak terhingga dapat dilakukan (purposive sampling), sedangkan dengan populasi tak terhingga dapat dilakukan dengan Pengambilan sampel secara acak
dengan Pengambilan sampel secara acak ((random sampling random sampling ), dilakukan dengan), dilakukan dengan Pengambilan sampel acak sederhana (
Pengambilan sampel acak sederhana ( simple simple random random sampling sampling ), Pengambilan), Pengambilan sampel sistematik (
sampel sistematik ( systematic systematic sampling sampling ), Pengambilan Sampel Acak Berlapis), Pengambilan Sampel Acak Berlapis ((Stratified Random Sampling Stratified Random Sampling ), Pengambilan sampel acak gugus (), Pengambilan sampel acak gugus (clustercluster sampling
sampling ).). 2.
2. Teknik sampling dengan populasi terhingga untuk penelitian eksperimen dapatTeknik sampling dengan populasi terhingga untuk penelitian eksperimen dapat dilakukan dengan berbagai teknik yaitu non random sampling dan random dilakukan dengan berbagai teknik yaitu non random sampling dan random sampling. Random sampling dilakukan dengan cara Random sederhana (simple sampling. Random sampling dilakukan dengan cara Random sederhana (simple random), Pemilihan urutan nomor (random ordering), Random berdasarkan tabel, random), Pemilihan urutan nomor (random ordering), Random berdasarkan tabel, Seleksi computer.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Asmadi Alsa. 2004.
Asmadi Alsa. 2004. Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dala Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.m Penelitian Psikologi. Bumi Aksara.
Bumi Aksara. Eriyanto,Aindoble.2007.
Eriyanto,Aindoble.2007. Teknik Sampling Analisis Opini Publik Teknik Sampling Analisis Opini Publik .Yogyakarta: PT LKIS.Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara.
Pelangi Aksara. Harinaldi.2005.
Harinaldi.2005. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip Statistik Statistik untuk untuk Teknik Teknik dan dan SainsSains. Jakarta:PT Gelora Aksara. Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama.
Pratama. Latipun.2002.
Latipun.2002. Psikologi Eksperimen Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press. Psikologi UGM.. Malang: UMM Press. Psikologi UGM. Margono.2004.
Margono.2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta..Jakarta: Rineka Cipta. Subali, Bambang. 2011.
Subali, Bambang. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Biologi Metode Penelitian Pendidikan Biologi. Yogyakarta: UNY Press.. Yogyakarta: UNY Press. Sukardi.2011.
Sukardi.2011. Metodologi Metodologi Penelitian Penelitian Pendidikan Pendidikan Kompetensi Kompetensi dan dan Praktiknya.Praktiknya. Jakarta:Jakarta: PT.Kurnia.
PT.Kurnia. Sutrisno Hadi.1985.
Sutrisno Hadi.1985. Metodologi Research Jilid 4 Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas.. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas. Tampomas, Husein.