• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah TB Paru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah TB Paru"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Pada tahun 1993, WHO telah menyatakan bahwa TB adalah kedaruratan tingkat global. Pada tahun 1993, WHO telah menyatakan bahwa TB adalah kedaruratan tingkat global. Meskiun dengan strategi !OT" yang e#ekti#, beb

Meskiun dengan strategi !OT" yang e#ekti#, beb an di masyarakat teta masih tinggi. "ekitaran di masyarakat teta masih tinggi. "ekitar 9,$ %uta kasus baru TB ditemukan dan &,$ %uta orang meninggal dunia akibat TB ada tahun 9,$ %uta kasus baru TB ditemukan dan &,$ %uta orang meninggal dunia akibat TB ada tahun '&&9. "elain itu,

'&&9. "elain itu, adanya kasus ko(in#eksi seerti TB)H*+, adanya kasus ko(in#eksi seerti TB)H*+, TB resisten obat dan tanTB resisten obat dan tantangan laintangan lain menyebabkan kasus

menyebabkan kasus ini sukar ini sukar untuk ditangani.untuk ditangani. 1.2 Tujuan

1.2 Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tu%uan untuk

Makalah ini ditulis dengan tu%uan untuk memenuhi ersyaratan keaniteraan klinik senior memenuhi ersyaratan keaniteraan klinik senior  di !eartemen *lmu edokteran esehatan Masyarakat)*lmu edokteran Pen-egahan)*lmu

di !eartemen *lmu edokteran esehatan Masyarakat)*lmu edokteran Pen-egahan)*lmu edokteran omunitas akultas edokteran /ni0ersitas "umatera /tara.

edokteran omunitas akultas edokteran /ni0ersitas "umatera /tara. 1

1..33 MMaannffaaaatt

Penulisan makalah bisa membantu enulis dalam menambahkan engetahuan dalam Penulisan makalah bisa membantu enulis dalam menambahkan engetahuan dalam mana%amen kesehatan enyakit

mana%amen kesehatan enyakit TuberculosisTuberculosis dan alikasi ilmu kesehatan masyarakat yang dan alikasi ilmu kesehatan masyarakat yang dieroleh enulis saat kuliah.

(2)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defen!

Tuberculosis TB2 adalah enyakit yang disebabkan oleh in#eksi  Mycobacterium tuberculosis.1

2.2 Et"l"g

Penyakit TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berbentuk   batang, tidak bersora, an%ang 1(1& m, lebar &,' ( &,4 m. Bakteri ini tahan terhada suhu rendah sehingga mamu untuk bertahan hidu dalam %angka waktu yang lama. Tetai sangat eka terhada anas, sinar matahari sehingga saat teraar sinar matahari,  bakteri tersebut akan mati dalam waktu beberaa menit.1

2.3 E#$e%"l"g

Hingga saat ini, enyakit TB masih men%adi ermasalahan kesehatan masyarakat di seluruh dunia meskiun dengan adanya uaya engendalian dengan strategi !OT" yang digunakan di banyak negara se%ak tahun 199$.'

Menurut WHO '&132, sekitar 5,4 %uta kasus TB ditemukan ada tahun '&1' dimana 1,1  %uta asien TB turut menderita H*+. "elain itu, turut ditemukan sekitar 6$&,&&& kasus TB M!7   ada tahun yang sama dan dierkirakan sekitar 18&,&&& orang telah meninggal dunia.3

umlah kasus kematian yang diakibatkan oleh TB lebih banyak ditemukan ada ria, tetai angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan TB ada wanita %uga tergolong sangat tinggi. ira(kira ',9 %uta kasus TB tahun '&1' dengan %umlah kematian men-aai 14&,&&& orang dan di *ndonesia sendiri, ada kasus kematian ada enderita H*+ yang diakibatkan oleh TB, sebanyak $&: dari kasus tersebut adalah wanita.'

(3)

2.& Pat"gene!!

Penularan TB ter%adi karena menghiru udara dengan artikel(artikel yang mengandung  M. tuberculosis dan men-aai al0eolus.  M. tuberculosis akan di#agositosis oleh makro#ag al0eolus dan dibunuh. Tetai kalau M. tuberculosis yang dihiru 0irulen dan makro#ag al0eoli lemah, maka M. tuberculosis akan berkembang biak dan menghan-urkan makro#ag. Monosit dan makro#ag dari darah akan ditarik se-ara kemostaksis ke arah M. tuberculosis berada, kemudian mem#agositosis basil TB tetai tidak membunuhnya. Makro#ag dan basil TB membentuk  tuberkel yang %uga mengandung sel;sel eiteloid, makro#ag yang menyatu sel datia Langhans2 dan lim#osit T.6

Tuberkel akan men%adi tuberkuloma dengan nekrosis dan #ibrosis di dalamnya dan mungkin %uga ter%adi kalsi#ikasi. M. Tuberculosis atau basil TB menyebar ke kelen%ar lim#e hilus. <esi ertama di al0eolus , in#eksi kelen%ar lim#e dan lim#adenitis yang bersangkutan membentuk  komleks rimer. Basil TB setelah dari lim#e daat menyebar melalui saluran lim#e dan saluran darah ke organ(organ lain seerti hear, lien, gin%al, tulang, otak dan lain(lainnya.6

Basil TB daat langsung menyebabkan enyakit di organ(organ atau hidu dorman di dalam makro#ag %aringan dan daat menyebabkan TB akti# bertahun(tahun kemudian. Tuberkel  %uga daat hilang dengan resolusi, berkalsi#ikasi membentuk komleks Ghon, atau ter%adi nekrosis dengan material ki%u yang dibentuk dari makro#ag. alau masa ki%u men-air maka basil daat berkembang biak ekstraseluler sehingga daat meluas di %aringan aru dan daat menyebar  se-ara bertaha menyebabkan lesi di organ(organ lainnya atau disebut sebagai TB milier.6

<im#adenitis biasanya meruakan komlikasi awal TB rimer, umumnya ter%adi ada 4  bulan ertama setelah in#eksi. Penyebaran in#eksi ada kelen%ar suer#isial tersering adalah melaui embuluh lim#e dan embuluh darah. Masuknya basil TB ke dalam aliran lim#e selama #ase awal TB rimer aru daat tertahan ada satu atau lebih kelen%ar suer#isial. !alam  beberaa bulan, enyebaran se-ara hematogen daat diketahui %ika ditemukan embesaran

seluruh kelen%ar lim#e yang bersi#at sementara.6

Pada sebagian besar kasus, in#eksi ada kelen%ar lim#e ini regresi dan sembuh semurna, sedangkan ada sebagian ke-il basil berkembang biak dalam kelen%ar lim#e atau membentuk  #okus TB yang tidak akti#, tetai basil teta hidu di dalamnya. okus laten ini akan men%adi

(4)

akti# beberaa bulan atau tahun kemudian tergantung dari basil yang masuk, #aktor imunitas  bawaan mauun didaat, #aktor hiersensiti0itas dan susetibilitas kelen%ar lim#e yang terkena.6

<im#adenitis TB %uga bisa disebabkan oleh enyebaran lim#atik langsung dari #okus  rimer TB di luar aru. Bila kelen%ar lim#e meruakan bagian dari komleks rimer, embesaran

akan timbul ertama kali di dekat temat masuk basil TB. <im#adenitis TB inguinal atau #emoral yang unilateral meruakan enyebaran dari #okus rimer di kulit atau subkutan aha. <im#adenitis TB dileher ada beberaa kasus daat disebabkan oleh in#eksi rimer di tonsil, akan tetai kasus ini %arang ter%adi ke-uali di beberaa negara yang memunyai re0alensi TB oleh M.bovine yang tinggi.6

2.' Manaje%en Ke!e(atan

Menurut "ulastomo '&&82, dalam mana%emen kesehatan, tersangkut 3 kelomok  manusia yaitu, kelomok enyelenggara kesehatan healthprovider , misalnya dokter(dokter,  erawat(erawat2, kelomok enerima %asa elayanan kesehatan ara konsumen2 serta

kelomok ketiga yang se-ara tidak lansung terlibat, misalnya ara administrator baik   erusahaan mauun emerintah dan lain(lain2.$

Organisasi Mana%emen Program TB '

= Tingkat Pusat. Menteri esehatan *ndonesia meruakan enanggung%awab teknis uaya  engendalian TB.

= Tingkat Proinsi !inas esehatan Proinsi2

= Tingkat abuaten)ota !inas esehatan abuaten ota2.

!alam melaksanakan engendalian TB >asional terdaat beberaa ermasalahan internal yang masih dihadai saat ini, antara lain '?

1. asilitas esehatan. Masih ada askes yang belum terlibat seluruhnya dengan rogram  engendalian TB. Hanya 35: 7" Pemerintah, T>*, Polri dan swasta2 menerakan  elayanan mengguanakan strategi !OT".

'. etenagaan. "aat ini lebih kurang '6: sta#(sta# TB yang terlatih telah ditematkan di rumah sakit namun adanya eningkatan kebutuhan sta# terlatih dalam mengendalikan kasus(kasus seerti TB resisten obat dan lain(lain.

3. Obat anti tuberkulosis. "istem mana%emen dari emerintah masih belum otimal baik dari  eren-anaan, engadaan, distribusi, engagihan dan en-atatan laoran.

(5)

6. Pembiayaan. 7endahnya komitmen olitis dalam engendalian TB menyebabkan kurangnya embiayaan dalam sektor ini.

$. eatuhan enyedia elayanan kesehatan emerintah dan swasta terhada Pedoman  >asional Pengendalian TB. "ebagian besar rumah sakit dan raktek swasta belum

men-aai standar mutu elayanan yang telah ditetakan rogram. ebi%akan Pembangunan >asional

Pembangunan kesehatan meruakan misi emerintah dalam membangunkan ekonomi dan kee%ahteraan rakyat. 7en-ana Pembangunan angka Menengah 7PM>2 '&1&('&16 telah men-antumkan 6 sasaran embangunan kesehatan yaitu6?

1. Menurunnya disaritas status kesehatan dan gi@i masyarakat antar wilayah dan antar  tingkat sosial ekonomi serta gender.

'. Meningkatnya enyediaan anggaran ublik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko #inansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh enduduk terutama enduduk  miskin.

3. Meningkatnya Perilaku Hidu Bersih dan "ehat PHB"2 ada tingkat rumah tangga dari $&: men%adi 8&:.

6. Terenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah teren-il, tertinggal,  erbatasan dan keulauan.

Tabel 1? Target enurunan angka kesakitan dan %ematian akibat TB6

ondisi "aat *ni Tar get '&16 umlah asus TB er 1&&,&&& enduduk '3$ ''6 Persentase kasus baru TB aru BTA ositi# yang ditemukan2 83 9&

Persentase kasus baru TB aru BTA ositi#2 yang disembuhkan

5$ 55

7en-ana strategis ementerian esehatan6?

1. Meningkatkan emberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam  embangunan kesehatan melalui ker%a sama nasional dan global.

'. Meningkatkan elayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta  berbasis bukti dengan mengutamakan uaya romoti# dan re0enti#.

(6)

3. Meningkatkan embiayaan embangunan kesehatan, terutama untuk mewu%udkan  %aminan sosial kesehatan nasional.

6. Meningkatkan engembangan dan endayagunaan sumber daya manusi "!M2 kesehatan yang merata dan bermutu.

$. Meningkatkan ketersediaan, emerataan, dan keter%angkauan obat dan alat kesehatan serta men%amin keamanan, khasiat, keman#aatan, dan mutu sediaan #armasi, alat kesehatan dan makanan.

4. Meningkatkan mana%emen kesehatan yang akuntabel, transaran, berdaya guna dan  berhasil guna untuk memantakan desentralisasi kesehatan yang bertanggung %awab. ebi%akan lobal !an 7egional

Pada tingkat global, Stop TB Partenrship mendukung negara(negara untuk meningkatkan uaya  emberantasan TB dan enyebaran TB diseluruh dunia. Stop TB Partership telah menetakan  beberaa target dalam menangani TB yaitu6?

1. Pada tahun '&1$, beban global enyakit TB re0alensi dan mortalitas2 akan relati#   berkurang sebesar $&: dibandingkan tahun 199&, dan setidaknya 8&: orang yang

terin#eksi TB daat dideteksi dengan strategi !OT" dan 5$: diantaranya dinyatakan sembuh.

'. Pada tahun '&$& TB bukan lagi meruakan masalah kesehatan masyarakat global. +isi Stop TB Partnership adalah dunia bebas dari TB yang akan di-aai melalui 6 misi yaitu6?

1. Men%amin akses terhada diagnosis, engobatan yang e#ekti# dan kesembuhan bagi setia  asien TB.

'. Menghentikan enularan TB.

3. Mengurangi ketidakadilan dalam beban sosial dan ekonomi akibat TB.

6. Mengembangkan dan menerakan berbagai strategi re0enti#, uaya diagnosis dan  engobatan baru lainnya untuk menghentikan TB.

7en-ana lobal '&&4('&1$6?

1. Meningkatkan dan memerluas eman#aatan strategi untuk menghentikan enularan TB dengan -ara meningkatkan akses terhada diagnosis yang akurat dan engobatan yang e#ekti# dengan akselerasi elaksanaan !OT" untuk men-aai target global dalam  engendalian TB, dan meningkatkan ketersediaan, keter%angkauan dan kualitas obat anti

TB.

'. Menyusun strategi untuk menghadai berbagai tantangan dengan -ara mengadatasi !OT" untuk men-egah, menangani TB dengan resistensi OAT M!7(TB2 dan menurunkan damak TB)H*+

(7)

3. Memer-eat uaya eliminasi TB dengan -ara meningkatkan enelitian dan  engembangan untuk berbagai alat diagnostik, obat dan 0aksin baruC serta meningkatkan  eneraan metode baru dan men%amin eman#aatan, akses dan keter%angkauann ya.

ebi%akan Pengendalian TB aru di *ndonesia '?

1. Pengendalian TB aru di *ndonesia dilaksanakan sesuai dengan a@as desentralisasi dalam kerangka otonomi dengan abuaten)ota sebagai titik berat mana%emen rogram yang meliuti? eren-anaan, elaksanaan, monitoring dan e0aluasi serta men%amin ketersediaan sumber daya dana, tenaga, sarana dan rasarana2

2. Pengendalian TB aru dilaksanakan dengan menggunakan strategi !OT" dan memerhatikan strategi lobal "to TB artnershi

3. Penguatan kebi%akan ditu%ukan untuk meningkatkan komitmen daerah terhada rogram  engendalian TB aru

&. Penguatan strategi !OT" dan engembangannya ditu%ukan terhada eningkatan mutu  elayanan, kemudahan akses untuk enemuan dan engobatan sehingga mamu

memutuskan rantai enularan dan men-egah ter%adinya M!7(TB

'. Penemuan dan engobatan dalam rangka engendalian TB dilaksanakan oleh seluruh asilitas Pelayanan esehatan asyenkes2, meliuti Puskesmas, 7umah "akit Pemerintah Balai)linik Pengobatan, !okter Praktek "wasta !P"2 dan #asilitas kesehatan lainnya.

). Pengendalian TB aru dilaksanakan melalui enggalangan ker%a sama dan kemitraan di antara sektor emerintah, non emerintah, swasta, dan masyarakat dalam wu%ud erakan Teradu >asional Pengendalian TB edurnas TB2

*. Peningkatan kemamuan laboratorium diberbagai tingkat elayanan ditu%ukan untuk   eningkatan mutu dan akses layanan

+. Pemberian Obat anti tuberkulosis OAT2 untuk engendalian TB dikelola dengan mana%emen logistik yang e#ekti# demi men%amin ketersediaannya.

,. etersediaan tenaga yang kometen dalam %umlah yang memadai untuk meningkatkan dan memertahankan kiner%a rogram.

1-. Pengendalian TB lebih dirioritaskan keada kelomok miskin dan kelomok rentan lainnya terhada TB.

11. Penderita TB tidak di%auhkan dari keluarga, masyarakat dan eker%aannya 12. Memerhatikan komitmen internasional yang termuat dalam M!s. "trategi nasional engendalian TB aru di *ndonesia '&1&('&16'

(8)

2. Menghadai tantangan TB)H*+, M!7(TB, TB anak dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya

3. Melibatkan seluruh enyedia elayanan emerintah, masyarakat sukarela2, erusahaan dan swasta melalui endekatan Publik(Pri0ate MiD dan men%amin keatuhan terhada *nternational "tandards #or TB -are

&. Memberdayakan masyarakat dan enderita TB

'. Memberikan kontribusi dalam enguatan sistem kesehatan dan mana%emen rogram  engendalian TB

). Mendorong komitmen emerintah usat dan daerah terhada rogram TB *. Mendorong enelitian, engembangan, dan eman#aatan in#ormasi strategis

2.) Strateg Peng"atan

Pada sidang World Helath Assembly ke (48 '&162 telah ditetakan resolusi mengenai strategi engendalian TB as-a '&1$ dengan tu%uan menghentikan eidemi global TB ada tahun '&3$ yang die-ahkan men%adi 3 ilar strategi utama yaitu6?

1. *ntegrasi layanan TB berusat ada asien dan uaya en-egahan TB

a2 !iagnosis TB sedini mungkin, termasuk u%i keekaan OAT bagi semua dan  enaisan TB se-ara sistematis bagi kontak dan kelomok oulasi beresiko tinggi.  b2 Pengobatan untuk semua asien TB, termasuk untuk enderita resistan obat dengan

disertai dukungan yang berusat ada kebutuhan asien  patientcentred support 2 -2 egiatan kolaborasi TB)H*+ dan tata laksana komorbid TB yang lain.

d2 /aya emberian engobatan en-egahan ada kelomok rentan dan beresiko tinggi serta emberian 0aksinasi untuk men-egah TB.

'. ebi%akan dan sistem endukung yang berani dan %elas.

a2 omitmen olitis yang diwu%udkan dalam emenuhan kebutuhan layanan dan  en-egahan TB.

 b2 eterlibatan akti# masyarakat, organisasi sosial kemasyarakatan dan emberi layanan kesehatan baik emerintah mauun swasta.

-2 Peneraan layanan kesehatan semesta universal health coverage2 dan kerangka kebi%akan lain yang mendukung engendalian TB seerti wa%ib laor, registrasi 0ital, tata kelola dan enggunaan obat rasional serta engendalian in#eksi.

d2 aminan sosial, engentasan kemiskinan dan kegiatan lain untuk mengurangi damak determinan sosial terhada TB.

(9)

3. *ntensi#ikasi riset dan ino0asi

a2 Penemuan, engembangan dan eneraan se-ara -eat alat, metode inter0ensi dan strategi baru engendalian TB.

 b2 Pengembangan riset untuk otimalisasi elaksanaan kegiatan dan merangsang ino0asiino0asi baru untuk memer-eat engembangan rogram engendalian TB. Pada awal tahun 199&(an WHO mengembangkan strategi engendalian TB yang dikenali sebagai strategi !OT"  !irectly "bserved Treatment Shortcourse2. "trategi !OT" ini memunya 6 komonen kun-i yaitu6 ?

1. omitmen olitis, dengan eningkatan dan kesinambungan endanaan.

'. Penemuan kasus melalui emeriksaan dahak mikroskois yang ter%amin mutunya. 3. Pengobatan yang standar, dengan suer0isi dan dukungan terhada asien.

6. "istem engelolaan dan ketersedian OAT yang e#ekti#.

Pada tingkat nasional telah dibuat strategi >asional Pengendalian TB di *ndonesia '&1&('&16 yang terdiri dari 8 strategi yaitu 6?

1. Memerluas dan meningkatkan elayanan !OT" yang bermutu.

'. Menghadai tantangan TB)H*+, M!7(TB, TB anak dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya.

3. Melibatkan seluruh enyedia elayanan emerintah, masyarakat sukarela2,  erusahaan dan swasta melalui endekatan Pelayanan TB Teradu Pemerintah dan "wasta  Public Private Mi#2 dan men%amin keatuhan terhada "tandar  *nternasional Penatalaksanaan TB  $nternational Standards %or TB &are2.

6. Memberdayakan masyarakat dan asien TB.

$. Memberikan kontribusi dalam enguatan sistem kesehatan dan mana%emen rogram  engendalian TB.

4. Mendorong komitmen emerintah usat dan daerah terhada rogram TB 8. Mendorong enelitian, engembangan dan eman#aatan in#ormasi strategis.

Asek tatalaksana asien TB dilakukan ada asilitas esehatan Tingkat Pertama TP2 dan asilitas esehatan 7u%ukan <an%ut 7T<2 dimana TP adalah #asilitas tingkat  ertama yang memberikan elayanan mulai dari romoti#, re0enti#, kurati# dan rehabilitati#.

Eontoh TP adalah uskesmas, linik Pratama, 7" Tie !. Manakala 7T< adalah #asilitas yang memberikan layanan romoti#, rebenti#, kurati#, rehabilitati# dan aliati# untuk kasus TB dengan enyulit dan kasus TB yang tidak bisa ditegakkan diagnosanya. Eontoh 7T< adalah 7" tie E, B, dan A, 7" ru%ukan khusus tingkat regional dan nasional. 6

(10)

2.* Strateg Pene%uan Pa!en TB &

1. Penemuan asien TB yang dilakukan se-ara intensi# ada kelomok oulasi terdamak  TB dan oulasi rentan.

'. Per%aringan terduga asien TB dilakukan di #asilitas kesehatan yang didukung dengan  romosi se-ara akti# oleh etugas kesehatan.

3. Pelibatan semua #asilitas kesehatan untuk memer-eat enemuan dan menghindari dari keterlambatan engobatan.

6. Penemuan se-ara akti# ada golongan yang berisiko seerti asien H*+, diabetes melitus, malnutrisi, anak dibawah umur $ tahum yang tera%an dengan asien TB, kontak erat dengan asien TB dan oulasi yang berisiko tinggi ter%adi TB.

$. Men%aring asien yang memiliki ge%ala TB

a. e%ala utama? batuk berdahak selama ' minggu atau lebih.

 b. e%ala tambahan? Batuk berdarah, sesak na#as, na#su makan menurun, berat  badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tana kegiatan #isik.

4. Pemeriksaan dahak 

a. Pemeriksaan !ahak Mikroskois <angsung

Membantu menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan engobatan dan otensi  enularan. !ilakukan dengan mungumulkan 3 -ontoh u%i dahak sewaktu(agi(

sewaktu2

 b. Pemeriksaan Biakana

/ntuk mengidenti#ikasi  Mycobacterium tuberculosis dan menegakkan diagnosa  asti TB.

(11)

2.+ Ta(a# Peng"atan TB 1

Taha awal ? !iberikan setia hari. !iharakan untuk menurunkan %umlah kuman se-ara e#ek#ti# dalam tubuh asien. !iberikan selama ' bulan.

Taha <an%utan? Membunuh sisa sisa kuman dalam tubuh.

(12)

Panduan OAT yang digunakan di *ndonesia 1. ategori 1 ? 'H7FG2)6H723

'. ategori ' ? 'H7FG2")H7FG2)$H723G3

3. ategori Anak? 'H7F2)6H72 atau 'H7FA"2)6(1&H7  Ha!l

Peng"atan

Defn!

"embuh Pasien TB aru dengan hasil emeriksaan bakteriologis ositi# ada awal  engobatan yang hasil emeriksaan bakteriologis ada akhir engobatan

men%adi negati# dan ada salah satu emeriksaan sebelumnya. Pengobatan

<engka

Pasien TB yang telah menyelesaikan engobatan se-ara lengka dimana ada salah satu emeriksaan sebelum akhir engobatan hasilnya negati# namun tana ada bukti hasil emeriksaan bakteriologis ada akhir engobatan.

agal Pasien yang hasil emeriksaan dahaknya teta ositi# atau kembali men%adi  ositi# ada bulan kelima atau lebih selama engobatan atau kaan sa%a aabila selama dalam engobatan dieroleh hasil laboratorium yang menun%ukkan adanya resistensi OAT.

Meninggal Pasien TB yang meninggal oleh sebab aaun sebelum memulai atau sedang dalam engobatan.

Putus Berobat

loss to  %ollo' up(

Pasien TB yang tidak memulai engobatannya atau yang engobatannya terutus selama ' bulan terus menerus atau lebih.

Tidak  !ie0aluasi

Pasien TB yang tidak diketahui hasil akhir engobatannya. Termasuk dalam kriteria ini adalah asien indah trans%er out( ke kabuaten)kota lain dimana hasil akhir engobatannya tidak diketahui oleh kabuaten)kota yang ditinggalkan.

(13)

2., Penga/a!an Lang!ung Menelan 0at&

/ntuk memastikan edoman obat TB dengan semurna, dierlukan PMO Pengawasan Menelan Obat2 untuk mengelakkan ter%adinya resistensi.

Persyaratan PMO?

1. dikenal, dier-aya dan disetu%ui, baik etugas kesehatan mauun asien, harus disegani dan dihormati oleh asien.

'. "eseorang yang tinggal dekat asien. 3. Bersedia membantu se-ara sukarela.

6. Bersedia dilatih dan atau mendaat enyuluhan bersama(sama asien. Tugas PMO?

1. Mengawasi asien TB agar menelan obat se-ara terautr samai selsai engobatan. '. Memberi dorongan keada asien suaya berobat se-ara teratur 

3. Mengingatkan asien untuk eriksa ulang dahak ada waktu yang telah ditentukan.

6. Memberi enyuluhan ada anggota keluarga asien bahwa TB memunya ge%ala yang men-urigakan agar segera memeriksakan diri ke /nit Pelayan esehatan.

(14)

KESIMPULAN

Tuberkulosis adalah enyakit in#eksi yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium tuberculosis yang biasanya mengin#eksi organ aru dan bisa bermetastase ke organ tubuh yang lain. "aat ini, %umlah enderita TB di *ndonesia sangat tinggi dimana *ndonesia adalah negara ke(3 terbanyak enderita kasus TB dimana sekitar $,5: kasus TB dunia berada di *ndonesia.

Bakteri ini bisa ditularkan lewat droplet  yang terhiru diudara. !roplet ini mengandungi  M. tuberculosis dan bisa men-aai al0eoli. "istem imun tubuh bisa menangani serangan bakteri ini namun ada orang dengan sistem imun yang menurun, bakteri ini akan menginisiasi in#eksi di daerah lokal in#eksi rimer yang disebut komleks rimek #okus oh n2.

/ntuk menangani dan men-egah dari tertularnya TB, dibutuhkan mana%emen yang teat  baik dari emerintah sehingga ke masyarakat. /aya romosi engendalian TB %uga harus ditingkatkan lagi dalam meningkatkan taha kesadaran rakyat *ndonesia terhada in#eksi bakteri ini agar enderita in#eksi TB segera ditangani dengan -eat dan teat. !ukungan dari emerintah  %uga sangat signi#ikan baik dari segi mana%emen dan #inansial agar angka engendalian TB daat

dilaksanakan se-ara otimal.

(15)

1. Antariksa. B, !%a%alaksana. ", Prad%naaramita, 7iyadi. , et all. '&11. Tuber)ulosis?  Pedoman !iagnosis !an Penatala)sanaan !i $ndonesia. Perhimunan !okter Paru *ndonesia. akarta.

'. "ubuh. M, Priohutomo. ", Widaningrum. E, !inihari. T. >, et all. '&16.  Pedoman *asional Pengendalian Tuber)ulosis. ementerian esehatan 7*.

akarta.

3. World Health Organi@ation, '&13. Tb H$+ ,acts -/--/0. IOnlineJ A0ailable #rom? htt?))www.who.int)hi0)toi-s)tb)tbhi0K#a-tsK'&13)en)indeD.html. IA--ess onJ 11 ebruary '&14.

6. !irektorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan <ingkungan emenkes 7*, '&11. Strategi  *asional Penanggulangan Tuber)ulosis di  $ndonesia -/-/1.akarta.

$. "ulastomo. '&&8.  Mana2emen 3esehatan. Penerbit PT ramedia Pustaka /tama akarta. Gdisi ke(3. akarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji menunjukkan nilai rata- rata lebih kecil dibanding standar deviasi pada bank yang financial distress, yang berarti bahwa rentang atau jarak antara data ROA

Validasi adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan, atau mekanisme yang digunakan dalam produksi

SASARAN 48 : Sekolah mampu membuat laporan dan mendokumentasikan laporan sesuai dengan penggunaan dana.  Pendokumentasian dan pelaporan

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

(1) Proses perencanaan supervisi berisi pembentukan jadwal supervisi dan instrumen penilaian supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan wakasek kurikulum, (2)

Tujuan penelitian yaitu: 1) mengetahui penerapan asessment kinerja dapat meningkatkan aktivitas siswa pada konsep pencemaran; 2) mengetahui perbedaan keterampilan proses sains