Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Yogi Wibisono Budhi Kepala UPT K3L
Kepala UPT K3L – – Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Bandung
Membangun Budaya K3L di
Membangun Budaya K3L di
Lingkungan Perguruan Tinggi
Lingkungan Perguruan Tinggi
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Permen/Kepmen
Permen/Kepmen
ITB
ITB
(wajib)
(wajib)
Unit K3L (Keamanan,
Unit K3L (Keamanan,
Kesehatan, Keselamatan
Kesehatan, Keselamatan
ke
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Permen/Kepmen
Permen/Kepmen
ITB
ITB
(wajib)
(wajib)
Unit K3L (Keamanan,
Unit K3L (Keamanan,
Kesehatan, Keselamatan
Kesehatan, Keselamatan
ke
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
••PeraPeraturturanan MenMenterterii TTenaenagaga KeKerjarja nomnomor: or: PERPER.05.05/ME/MEN/1N/199996 6 tetentantangng Sistem Manajemen Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
••PasPasalal 2 2 teterkrkaiaitt TTujujuauann dadann SaSasasararan: n: TTujujuauann dadann sasasasararann SiSiststemem MaMananajejememenn K3 K3 adaladalahah mencmenciptakiptakanan su
suatatuu sisiststemem keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan kerja di di tetempmpatat kekerjrjaa dedengnganan memeliblibatatkakann ununsusurr ma
mananajejememen, n, tetenanagaga kekerjrjaa dadann lilingngkukungnganan kekerjrjaa yayang ng teteririntntegegrarasisi dadalalamm rarangngkaka memencncegegahah dadann me
mengngururanangigi kekececelalakakaanan dadann pepenynyakakitit akakibibatat kekerjrjaa sesertarta tetercrcipiptatanynyaa tetempmpatat kekerjrjaa yayang ng amamanan,, efi
efisiesienn dandan prproduoduktiktiff..
••PerPergugururuanan titingnggigi memenjnjununjujungng kokomimitmtmenen yayang ng titingnggigi sesecacarara teterurus-s-memeneneruruss dadalalamm memenjnjagagaa dadann
me
menenerarapkpkanan asaspepekk K3 guK3 gunana memencncipiptatakakann linlingkugkungnganan kekerjrjaa yayang amng amanan, sel, selamamatat, dan, dan nynyamamanan babagigi se
selulururuhh cicivivitatass akakadadememikaika dadann pepemamangngkuku kekepepentntiningagann dadalalamm sesetitiapap kekegigiatatanan memelalaluluii pepenenerarapapann SMK3 yang
SMK3 yang terintegrasi.terintegrasi. Pe
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
••
Me
Menu
nunj
njuk
ukka
kan
n kkom
omit
itme
men
n Pi
Pimp
mpin
inan
an da
dan
n ci
civi
vita
tass ak
akad
adem
emik
ika
a te
terh
rhad
adap
ap
ke
keam
amana
anan,
n, ke
keseh
sehata
atan,
n, dan
dan ke
kesel
selama
amatan
tan ke
kerja
rja di
di lin
lingku
gkunga
ngan
n kam
kampu
puss
••
Me
Meny
nyin
ingk
gkir
irka
kan
n at
atau
au me
meng
ngur
uran
angi
gi risko-risiko
risko-risiko
ter
terhad
hadap
ap ke
keama
amanan
nan,,
ke
kese
sehat
hatan,
an, ke
kesel
selam
amata
atan,
n, dan
dan ke
kesej
sejaht
ahtera
eraan
an civ
civita
itass aka
akadem
demika
ika dan
dan
ta
tamu
mu-t
-tam
amu
u la
lain y
in yan
ang ad
g ada
a di l
di lin
ingk
gkun
unga
gan
n ka
kamp
mpus
us
••
Me
Men
nja
jam
min
in ssem
emu
ua
a a
akt
ktiivi
vita
tass kker
erja
ja d
dil
ilak
aku
uka
kan
n de
den
nga
gan
n am
aman
an..
T
••TTanganggugungng jawjawabab daldalamam menmenyeyedidiakaakan:n: •
•linlingkgkungunganan kekerjarja yang amanyang aman
•
•sissistetemm kekerjarja yang amanyang aman •
•fasilitasfasilitas untuntukuk kekesejsejahtahteraeraanan civcivitaitass akaakadedemikmikaa
•
•informasi,informasi, instrinstruksiuksi (e.g(e.g. SAFETY INDUC. SAFETY INDUCTIONTION)), pel, pelatihaatihan, dann, dan bimbibimbingannganyang diperlukanyang diperlukan
un
untutukk memenjnjamaminin sesemumuaa cicivivitatass akakadadememikikaa amamanan dadariri lulukaka ddanan ririsisikkoo ttererhahadadapp kesehatannya.
kesehatannya.
••Komitmen dalam:Komitmen dalam:
••memberikanmemberikan konsultasikonsultasi dandan bekerjasamabekerjasama ddenengagann cicivivitatass akakadadememikikaa ddalalamam seseggalalaa hahall yan
yang beg berkarkaitaitann dedengangann kekeamaamanannan, ke, kesehsehataatan, dn, danan kekeselselamaamatantan kekerjarja di lidi lingkngkungunganan kekerjarja memperbaiki kinerja secara terus-menerus melalui manajemen keselamatan yang efektif. memperbaiki kinerja secara terus-menerus melalui manajemen keselamatan yang efektif. Tanggung Jawab dan Komitmen Pimpinan
Tanggung Jawab dan Komitmen Pimpinan
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
• Menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatannya sendiri, dan juga orang lain yang berada di
lingkungan kerjanya
• Mematuhi setiap arahan seperti prosedur kerja yang aman dan menggunakan alat pelindung diri yang
disediakan oleh tempat kerja atau dirinya sendiri dengan maksud untuk mencegah luka terhadap diri sendiri dan juga orang lain dan kerusakan peralatan serta lingkungan kerja.
• Bertanggung jawab terhadap keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja diri sendiri dan orang lain
• Tidak menyalahgunakan ataupun menentang segala sesuatu yang disediakan atau diarahkan untuk tujuan
keamanan, kesehatan, dan keamanan kerja
• Melaporkan semua kecelakaan dan insiden pada saat bekerja sesegera mungkin, apapun bentuknya.
• Melaporkan semua bahaya yang dilihat/diketahui ke pembimbing atau manajer keselamatan.
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
•Menghindari kerugian jiwa, karya, dan material akibat kecelakaan kerja (copet, jambret, begal).
•Mengurangi jam kerja/belajar yang hilang akibat kecelakaan kerja (opname, rawat).
•Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat, dan produktif karena civitas akademika merasa aman dalam berkarya.
•Meningkatkan citra kampus.
•Menciptakan hubungan yang harmonis. Manfaat Penerapan SMK3
•
Kebiasaan tidak disiplin dan tidak mematuhi
peraturan akan memerlukan energi aktivasi
yang besar untuk menuju tatanan yang lebih
aman dan sehat.
•
Perlu dibangun sebuah sistem yang mampu
mengembangkan budaya K3 dan
menerapkannya di lingkungan kerja
Membangun budaya
•
Sebagai unit yang ditugaskan untuk memelihara
Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (K3L):
•
K3L harus memperjuangkan
“
nilai
”.
•
K3L harus membuka komunikasi.
•
K3L dan civitas akademika tidak membuat jarak.
•
Bekerja untuk sebuah perbaikan secara terus-menerus.
Pendekatan dalam Membangun Budaya K3
•
Manusia unggul sebagai
generasi penerus bangsa
•
Karya ilmiah (disertasi, tesis,
skripsi, artikel, paten)
•
Bangunan (laboratorium,
fasilitas riset, perpustakaan,
bengkel dll)
Aset yang penting dan perlu dijaga
Membangun Budaya K3
Budaya keselamatan kerja
•
Membangun kebiasaan/perilaku secara terus menerus dan konsisten di dalam sebuah
wilayah yang memperhatikan aspek keselamatan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk
menjadikan setiap pelaku bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan kolega
kerjanya.
Siapa yang terlibat dan apa yang harus dilakukan?
•
Seluruh insan baik sebagai penghuni maupun tamu harus mengenali perilaku kerja tidak
Membangun Budaya K3
•Sekira 80-90% dari seluruh kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh unsafe behavior dan sekira 10-20 % karena unsafe condition.
•Perlu disadari bahwa sebagian besar kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku dan tindakan tidak aman
•walau sudah ada sistem manajemen keselamatan seperti prosedur kerja aman dan work permit system (sistem ijin bekerja, KHUSUSNYA DI LUAR JAM KERJA)
•Penyebab dari perilaku dan tindakan tidak aman ini adalah mind-set sebagian besar orang tentang bahaya
Membangun Budaya K3
• bekerja tanpa menghiraukan keselamatan • melakukan pekerjaan tanpa ijin
• menyingkirkan peralatan keselamatan
• operasi pekerjaan pada kondisi yang berbahaya/ekstrim • menggunakan peralatan tidak standar
• bertindak kasar dan tidak perhitungan • kurang pengetahuan
• cacat tubuh atau keadaan emosi yang terganggu • berjalan/menyeberang jalan tidak pada tempatnya.
Membangun Budaya K3
• Peraturan keselamatan kerja:
•ditujukan untuk menjamin lingkungan kerja dan belajar yang aman dan nyaman, serta terhindar dari kemungkinan petaka yang bersifat fatal terhadap diri sendiri, orang lain, maupun fasilitas bersama.
• Peraturan ini berlaku untuk melindungi: •Orang (civitas akademika dan tamu)
• Wajib mematuhi peraturan yang berlaku •Sarana dan prasarana
• Dilakukan atas dasar kesadaran/awareness (bukan rasa takut, not fear)
Membangun Budaya K3
•Membangun budaya safety dalam sebuah masyarakat:
•Mendiskusikan aspek K3 di awal meeting
•Mengunjungi setiap gedung dan berdiskusi dengan manajer gedung, wakil
karyawan, dan wakil mahasiswa
•Mengunjungi himpunan dan unit
•Mengunjungi kantin dan pusat usaha lain di kampus
•Mengundang Dishub dan Polisi untuk menertiban lalu lintas di sekitar kampus
menjadikan kampus sebagai kawasan yang tertib (model) Safety Communication
Faktor Kepemimpinan dalam K3L
Leadership
Membangun Sistem Keselamatan Kerja
Membentuk organisasi pelaksana Membangun sistem regulasi, sosialisasi, sanksi Membangun infrastruktur21
Program
SOP
Penerapan
Pengawasan
Pencatatan
Struktur Organisasi K3G
Wakil Rektor
Koord Utama
K3 Gedung A
Koord Bid
Prodi
Floor Captain & P3K
Koord Utama
K3 Gedung B
Koord Bid Prodi 1 Floor Captain 1 & P3K Koord Bid Prodi 2 Floor Captain 2 & P3KK3L - SP
Struktur Organisasi K3
Kepala/Wakil
Kabid K3
Kasi Bid K3
AnggotaKabid
Keamanan
Kasi
AnggotaKepala Satpam
Kasi-kasi AnggotaSekretariat
Membangun Sistem K3L
• SOP Manajer Gedung
•Mengkoordinasi sistem keamanan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan di
wilayah prodi dan sekitarnya
•Mengelola sarana dan prasarana yang berada di gedung tersebut • SOP K3L Prodi (termasuk F/S)
•Mengelola sistem keamanan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan di wilayah
prodi dan sekitarnya
•Menjalankan program keselamatan dasar: safety induction, safety round, safety drill dll.
Membangun Sistem K3L
• Pimpinan fakultas/sekolah dan Kaprodi perlu mempunyai komitmen yang tinggi terhadap aspek K3L
• Memberdayakan/memberikan dukungan penuh ke K3G
•Membangun sistem K3L
• Rambu Keselamatan (Safety Sign)
•Memasukkan dokumen keselamatan (JSA, Hazop, WI, MSDS dll.) dalam tugas akhir
•Melengkapi piranti keselamatan (APAR, eye wash, exhaust, kotak P3K, Personal Protective
Equipment, Public Announcement, CCTV, emergency exit dll.)
•Bekerja di lab di luar jam kerja WAJIB izin pembimbing, kepala lab, K3G data per program studi K3L
Membangun Sistem K3L
•
Membuat peraturan K3L secara lebih khusus
•
Memeriksa kondisi piranti keselamatan kerja secara rutin di lingkungan prodi
•Program Pengenalan Keselamatan Kerja:
•
Pemberdayaan peran Kepala Lab dalam menjaga kondisi lab nya
•Pemberdayaan Koordinator Program (Lab Pendidikan)
•
Safety round (inspeksi), termask inspeksi sarana (APAR, shower)
•Safety drill/evakuasi (kebakaran, pemadaman api, gempa)
•
Safety induction
•
Pembekalan safety rescuer
Strategi Safety Induction
Keselamatan Kerja di Gedung Labtek X + WI, MSDS
S1, tingkat 2
• Mematuhi peraturan keselamatan kerja
+ Prosedur Operasi
, MSDS // JSA …S1,tingkat 3
• Mematahui peraturan keselamatan kerja
• Menyusun prosedur operasi, MSDS
+ JSA, Hazop/RA, PFD
S1,tingkat 4
+ JSA, Hazop/RA, PFD
S2 dan S3
• Mematahui peraturan keselamatan kerja
Membangun Sistem K3L
• Safety round atau safety inspection
•Setiap alat percobaan harus terdaftar
• Daftar nama alat, lokasi, status, pengguna (beri label REGISTERED untuk memudahkan pengecekan)
•Inspeksi melibatkan dosen, karyawan, dan mahasiswa
•Hasil inspeksi diumumkan secara terbuka •Formulir Kondisi Alat Percobaan
•Formulir Alat Percobaan dan MSDS
•Formulir Job Safety Analysis (JSA) •Formulir Working Instruction (WI)
•Formulir Hazard and Operability (Hazop) Program K3L Prodi, Fakultas/Sekolah, Gedung
Membangun Sistem K3L
• Latihan keadaan darurat (safety drill)
•Rutin setiap 6 bulan
•Uji piranti darurat
• Safety induction setiap awal semester (wajib untuk mahasiswa)
• Melatih gugus P3K
•Karyawan
•Mahasiswa
• Latihan menolong korban
• Kesadaran pada keselamatan kerja
•Laporkan temuan, foto, dll.
Membangun Sistem K3L
•
Dokumen safety, formulir, panduan dll.
•MSDS, Hazop, JSA, WI
•
Safety sign (existing, renewing, proposing)
•Akses per laboratorium (finger print system)
•Pengembangan sarana CCTV dan
•
Pemadam kebakaran (Mobil Damkar, APAR, Hydrant)
•
Telepon penting (telpon internal, K3G, K3L, Klinik, Polisi terdekat) dan HT
Membangun Sistem Regulasi
•Patuhi peraturan keselamatan kerja
•Berada di gedung •Bekerja di laboratorium
•Berupa buku panduan keselamatan kerja
•K3L
•Program Studi, Laboratorium
•Buku Panduan Keselamatan •Dokumen keselamatan kerja:
•MSDS
•Prosedur Operasi Alat
•Job Safety Analysis
•Hazard and Operability
Membangun Sistem Regulasi
•Jam Kerja/Kuliah •07.00 – 18.00 WIB •Jam Beraktivitas •06.00 – 23.00 WIB •Hari Kerja •Senin – Jumat •Hari Libur•Sabtu, Minggu, dan Libur resmi Jam Kerja
Membangun Sistem Regulasi
•Jam Kerja/Kuliah •07.00 – 18.00 WIB •Jam Beraktivitas •06.00 – 23.00 WIB •Hari Kerja •Senin – Jumat •Hari Libur•Sabtu, Minggu, dan Libur resmi Jam Kerja
Membangun Sistem Regulasi
• Berisi peraturan keselamatan kerja yang bersifat utama dan lebih ringkas.
•Ditempel di pintu lab
•Untuk civitas dan tamu
• Tamu wajib mentaati peraturan keselamatan kerja.
• SOP
•Kebencanaan/Darurat
Membangun Sistem Regulasi
Contractor Safety Management System
•
Pihak luar yang akan
bekerja harus
berdasarkan kontrak
•
Setiap pekerja harus
terdata
–
Kondisi sehat dan jasmani
rohani
–
Mengikuti safety induction
–
Mengenakan APD yang
Membangun Sistem Infrastruktur
• Rambu Keselamatan (Safety Sign)
• Piranti Keselamatan •APAR •Hydrant •Eye wash •Exhaust •Kotak P3K •PPE •Public Announcement •Emergency exit Daftar Infrastruktur
Kit Piranti Keselamatan Kerja
•Safety shower
•First aid
•Phone
•Fire extinguisher
•Eyewash
•Fire blanket
Tempat Berkumpul (Assembly Point)
Contoh Denah Lantai Gedung dan
Petunjuk Rute Evakuasi
48 T I M U R B A R A T
Tekanan udara di laboratorium lebih ren dah daripada ruang dosen dan lorong
Yang Digunakan Orang Scr. Umum
49 •Jaslab
•Goggles
•Glove
•Earplug
•Helmet
•Masker
•Sepatu
Public Announcement
•Public Announcement perlu dibangun
•Kenali tingkat kebisingan di lokasi atau
lingkungan kerja
•Public anncouncement harus mempunyai
tingkat kebisingan setidaknya 10 dB di atas tingkat kebisingan lokasi tsb.
•Skrip petugas perlu disiapkan untuk
berbagai kondisi
•Petugas perlu dilatih untuk menghadapi
keadaan tanggap darurat
Contoh Hasil Simulasi Dispersi
Safety Officer harus tahu:
-
Lokasi sumber bahaya
-
Jenis dan potensi sumber
Kejadian Dinamik Plume, Puff, Ekskalasi-Stop
Dinamika dispersi dan ekskalasi, hingga sumber berhenti melepaskan bahan ke lingkungan
Onshore LPG unit production (Flacs Simulation)
Tugas
Identifikasi Bahaya dan Analisis Percobaan Distilasi
Angin
Informasi/data penting:
• Jenis bahan
• Sifat fisik/kimia bahan • Aliran air pendingin • Arah angin • Burner • Sambungan • Review SOP • Working Instruction • JSA • MSDS • HAZOP • HAZID