• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pengetahuan perkoperasian, sikap terhadap koperasi, dan tingkat kepercayaan anggota terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa Universitas Sanata Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh pengetahuan perkoperasian, sikap terhadap koperasi, dan tingkat kepercayaan anggota terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa Universitas Sanata Dharma"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, SIKAP TERHADAP KOPERASI, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA. SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh : MARIA FRANSISKA WARAU NIM 141324043. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan rasa tulus, karya ini saya persembahkan sebagai ungkapan rasa terimakasih saya kepada: 1. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma. 2. Kedua orang tua saya, Bapak Helmus Acai dan Mama Angela Sisilia atas segala doa, dukungan, materi, dan semangat. 3. Ketiga saudara kandung sayaHeronimus Lolo, Valentinus Pedro, dan Flozo yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat yang tiada henti.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Anda tidak dapat mengubah tempat Anda memulai, tetapi Anda dapat mengubah arah yang Anda tuju”- Napoleon Hill –. “Cara mengenal diri sendiri adalah dengan mempelajari diri sendiri dalam tindakan ketika bersama orang lain”- Bruce Lee –. “Diam bukan berarti tidak peduli, tetapi diam adalah cara terbaik untuk memperhatikan bagaimana duniamu bekerja”- Maria Fransiska Warau -. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 02 Oktober 2018. Maria Fransiska Warau. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama. : Maria Fransiska Warau. Nomor Mahasiswa. : 141324043. Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan universitas sanata dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, SIKAP TERHADAP KOPERASI, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau dimedia lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal :02 Oktober 2018. Maria Fransiska Warau vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, SIKAP TERHADAP KOPERASI, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWAUNIVERSITAS SANATA DHARMA. Maria Fransiska Warau Universitas Sanata Dharma 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap terhadap koperasi, dan tingkat kepercayaan terhadap partisipasi anggota (UKM) koperasi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang dilaksanakan di UKM Koperasi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma pada bulan Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bergabung menjadi anggota dan pengurus koperasi angkatan tahun 2016 dan 2017. Jumlah sampel sebanyak 65 mahasiswa dengan teknik sampling menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regeresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengetahuan perkoperasian berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota; 2) sikap terhadap koperasi berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota; 3) tingkat kepercayaan berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota; dan 4) pengetahuan perkoperasian, sikap terhadap koperasi, dan tingkat kepercayaan berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota. Kata kunci: pengetahuan perkoperasian, sikap terhadap koperasi, tingkat kepercayaan, dan partisipasi anggota. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACK. THE EFFECT OF CO-OPERATIVE KNOWLEDGE, ATTITUDES OF CO-OPERATIVE, AND LEVEL OF TRUST ON MEMBERS PARTICIPATION IN UKM KOPERASI MAHASISWA OF SANATA DHARMA UNIVERSITY. Maria Fransiska Warau Sanata Dharma University 2018. This research aims to examine and analyze the effect of co-operative knowledge, attitude of co-operative, and the level of trust on member participation in UKM Koperasi Mahasiswa. This research is an explanatory research conducted in UKM Koperasi Mahasiswa of Sanata Dharma University in July 2018. The research population were the students who joined as member and administrator of co-operativein 2016 and 2017. The research sample covered 65 students . The sampling technique was accidental sampling. The data collection methods were test and questionnaire. The data analysis technique was mutiple linier regresion. The results of data analysis showed that: 1) co-operative knowledge had a positive effect on member participation; 2) attitudes of co-operatives had a positivet effect in member participation; 3) trust Level had a positive effect in member participation; and 4) co-operative knowledge, attitude to cooperatives, and level of trust had a positive effect on memeber participation. Key words: co-operative knowledge, attitudes of co-operatives, level of trust, and member participation.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala kelimpahan Rahmatnya, Kasih, dan Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PENGETETAHUAN PERKOPERASIAN, SIKAP TERHADAP KOPERASI, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M. Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Bapak YMV. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan sampai skripsi ini selesai. 5. Seluruh bapak ibu dosen yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan kurang lebih empat tahun. 6. Keluarga terkasih, terutama bapak Helmus Acai dan Mama Angela Sisilia yang selalu berdoa dan bekerja tanpa patah semangat demi saya, memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak terhingga, dan juga pengorbanan mereka yang tidak dapat saya balas dengan apapun. 7. Saudara seperkandungan, abang Heronimus Lolo, adik Valentinus Pedro, dan adik Flozo yang selalu berdoa dan mendukung saya agar tetap semangat, memberikan banyak cinta, menjadi tempat berkeluh kesah dan berbagi. 8. Teman-teman saya tercinta, Billy, Shinta, mbok Diah, Veni, Ika, Nadia, Vena, Maya, Intan, Axel, dan Katrin, yang selalu memberikan semangat kepada saya. 9. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Ekonomi 2014 10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu, terimakasih atas dukungan, doa yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dengan keterbatasan peneliti. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. peneliti berharap semoga skripsi ini dapat. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan untuk menyusun skripsi.. Yogyakarta, 02 Oktober 2018. Maria Fransiska Warau. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv MOTTO ............................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERNTINGAN AKADEMIS............................................. vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx. BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5 C. Batasan Masalah........................................................................................ 6. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7 G. Definisi Operasional.................................................................................. 8. BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................. 10 A. Partisipasi Anggota ................................................................................. 10 B. Pengetahuan perkoperasian ..................................................................... 19 C. Faktor Pendorong menjadi Anggota Koperasi ........................................ 29 D. Sikap........................................................................................................ 31 E. Sikap terhadap Koperasi ......................................................................... 35 F. Tingkat Kepercayaan .............................................................................. 37 G. Koperasi Mahasiswa ............................................................................... 40 H. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 42 I. Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................. 44. BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 49 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 49 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 49 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 50 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................... 50 E. Oprasionalisasi Variabel ......................................................................... 51 1. Variabel Bebas ................................................................................. 51. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Variabel Terikat................................................................................ 52 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 52 1. Sumber Data ..................................................................................... 52 2. Teknik Pengumpulan data ................................................................ 53 G. Instrumen Penelitan ................................................................................. 53 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................ 54 2. Perhitungan Skor ................................................................................ 55 H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 56 1. Uji Validitas........................................................................................ 56 2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 60 I. Teknik Analisis Data ............................................................................... 61 1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 61 2. Uji Prasyarat ....................................................................................... 65 3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 66 4. Uji Hipotesis ....................................................................................... 68. BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................................ 72 A. Sejarah Singkat........................................................................................ 72 B. Visi dan Misi Koperasi Mahasiswa USD ............................................... 73 C. Organisasi ................................................................................................ 73 D. Bentuk dan Struktur Organisasi .............................................................. 74. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 74 A. Deskripsi Data ......................................................................................... 74 1. Deskripsi Variabel .............................................................................. 75 B. Analisis Data ........................................................................................... 78 1. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 79 2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 81 3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel ........................................ 84 C. Pembahasan ............................................................................................. 88 1. Pengaruh Pengetahuan Perkoperasian Terhadap Partisipasi Anggota .............................................................................................. 88 2. Pengaruh Sikap terhadap partisipasi Anggota .................................... 90 3. Pengaruh Tingkat Kepercayaan Terhadap Partisipasi Anggota ......... 92 4. Pengaruh Pengetahuan Perkoperasian, Sikap Tentang Koperasi, dan Tingkat Keprcayaan Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi .............................................................................................. 94. BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ...................... 97 A. Kesimpulan ............................................................................................. 97 B. Saran ........................................................................................................ 98 C. Keterbatasan ............................................................................................ 99. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 103. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Data Mahasiswa Yang mendaftar UKM Koperasi Mahasiswa ............ 3 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................. 54 Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban ...................................................................... 55 Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban ...................................................................... 56 Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Validitas Pengetahuan ........................................... 57 Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Sikap....................................................... 58 Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Tingkat Kepercayaan ............................. 58 Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Partisipasi Anggota ................................ 59 Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Reliabilitas ............................................................. 60 Tabel 3.9 Kategori Nilai Variabel Partisipasi Anggota ...................................... 62 Tabel 3.10 PAP II Variabel Pengetahuan Perkoperasian .................................... 63 Tabel 3.11 Kategori Nilai Variabel Sikap ........................................................... 64 Tabel 3.12 Kategori Nilai Variabel Tingkat Kepercayaan.................................. 65 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perkoperasian ............................... 76 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sikap Terhadap Koperasi .................................. 77 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepercayaan ......................................... 77 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Partisipasi Anggota ............................................ 78 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 79 Tabel 5.6 Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 80 Tabel 5.7 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 81 Tabel 5.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 83. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ........................................................ 84 Tabel 5.10 Hasil Uji F ......................................................................................... 86 Tabel 5.11 Hasil Uji Determinasi........................................................................ 87. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................. 48. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner penelitian ...................................................................... 103 Lampiran 2 Data penelitian ............................................................................... 111 Lampiran 3 Data validasi .................................................................................. 124 Lampiran 4 Hasil uji validitas dan reliabilitas .................................................. 134 Lampiran 5 Hasil uji normalitas........................................................................ 145 Lampiran 6 Hasil uji linearitas .......................................................................... 147 Lampiran 7 Hasil uji Multikoleniaritas ............................................................. 149 Lampiran 8 Hasil uji Heteroskedastisitas .......................................................... 152 Lampiran 9 Hasil uji regresi berganda .............................................................. 154. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kehidupan koperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab bagi masyarakat Indonesia hidup berkoperasi berarti membangun perekonomiannya. Pemerintah merupakan pemrakarsa ekonomi memiliki misi untuk memajukan koperasi sesuai dengan apa yang dikehendaki atas dasar Undang–Undang Dasar 1945, yaitu membangun koperasi sehingga mempunyai. kemampuan. untuk. dapat. dipergunakan. sebagai. alat. pendemokrasian ekonomi nasional. Undang–Undang Dasar menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Atas dasar itu maka koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial yang mampu memberikan pelayanan terus menerus dan meningkat pada anggotanya serta masyarakat sekitarnya, akan tetapi juga akan memberikan sumbangan mendasar kepada pembangunan dan pertumbuhan sosial ekonomi. Menurut Baswir (2013: 91), koperasi adalah milik bersama para anggota dan usahanya ditujukkan terutama untuk memenuhi kepentingan anggotaanggota itu, sehingga usaha koperasi sangat tergantung pada partisipasi para anggotanya.Koperasi lahir sebagai organisasi gerakan ekonomi rakyat, tidak hanya pada masyarakat umum saja tetapi menyentuh ranah mahasiswa sehingga perkembangan koperasi mahasiswa bersinergi dengan jalannya koperasi pada umumnya.Di era globalisasi saat ini, koperasi mahasiswa dihadapkan. pada. persaingan. dengan. 1. ritel-. ritel. berbasis. waralaba.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. seperti perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement store, dan pasar swalayan (supermarket), bahkan belanja online berbasis aplikasi. Untuk itu koperasi mahasiswa dituntut lebih kreatif dan dapat memanfaatkan peluang bisnis yang ada sebagai upaya meningkatkan peran serta anggota dalam berkoperasi. Dalam sebuah universitas tentu terdapat berbagai macam organisasi. Salah satu organisasi yang dapat diikuti mahasiswa adalah Unit Kegiatan Mahasiswa atau yang sering disingkat menjadi UKM. Khususnya di Universitas Sanata Dharma banyak unit kegiatan mahasiswa yang dapat diikuti, mulai dari yang berhubungan dengan jasmani sampai yang berhubungan kewirausahaan. dengan seperti. rohani, unit. bahkan. kegiatan. yang. bersangkutan. mahasiswa. koperasi.. dengan Koperasi. merupakan lembaga usaha bersama yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan anggota. Koperasi mahasiswa juga menjadi wadah pengetahuan mahasiswa mengenai koperasi secara umum dan bagaimana menjadi seorang wirausaha melalui koperasi. Tentu saja koperasi sangat erat kaitannya dengan ekonomi, karena koperasi juga menunjang perekonomian disuatu negara khususnya di Indonesia. Jika ditelaah dari sudut pandang unit kegiatan mahasiswa, tentu saja unit kegiatan ini sangat terbuka bagi semua jurusan yang ada di Universitas Sanata Dharma. Telah banyak diketahui bahwa berorganisasi memberikan nilai positif yang membuat mahasiswa mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. mungkin diperoleh dari ruang kuliah saja. Berorganisasi akan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk dapat berkreasi dan beraktivitas secara lebih luas. Mahasiswa akan banyak berinteraksi dengan orang lain yang berlatar belakang berbeda-beda. Kedewasaan berpikir mahasiswa akan semakin tumbuh seiring aktifnya berorganisasi di kampus. Unit kegiatan mahasiswa koperasi atau sering dikatakan koperasi mahasiswa ini cukup banyak peminatnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Data mahasiswa yang mendaftar UKM koperasi mahasiswa Tahun Jumlah mahasiwa 2016 60 2017 92 Dari data diatas dapat diketahui bahwa pada dua tahun terakhir ini ada peningkatan jumlah mahasiswa yang masuk sebagai anggota koperasi. Dari tabel diatas juga dapat kita lihat bahwa pada tahun 2016 jumlah mahasiswa yang mendaftar hanya 60 mahasiswa, sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 53% dari tahun sebelumnya, jumlah mahasiswa yang mendaftar menjadi 90 orang. Banyaknya pendaftar atau anggota baru koperasi belum tentu partisipasi terhadap UKM Koperasi Mahasiswa tersebut tinggi. Menurut observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis partisipasi dan kegiatan berkoperasi di UKM Koperasi Mahasiswa masih kurang, bahkan masih banyak mahasiswa lain yang tidak mengetahui di mana letak koperasi yang dikelola oleh Koperasi Mahasiwa, selain itu masih banyak anggota yang mengikuti UKM Koperasi Mahasiswa hanya sekedar mengikuti saja tanpa adanya pengetahuan apapun mengenai koperasi, dan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. juga masih banyak juga mahasiswa yang tertarik mengikuti UKM Koperasi Mahasiswa ini ketika mereka memiliki teman di UKM tersebut tanpa adanya kepercayaan dari sendiri untuk ikut berpartisipasi. Menurut Widiyanti (2004: 74), keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya akan banyak ditentukan dari pengetahuan, penghayatan dan kesadaran berkoperasi para anggotanya. Pengetahuan anggota koperasi terhadap perkoperasian dinilai cukup penting demi memajukan kualitas dalam bidang usaha dan pelayanan koperasi mahasiswa itu sendiri. Walaupun dari berbagai macam prodi, kurang lebih anggota mengetahui dasar-dasar ilmu dari perkoperasian, mengapa didirikan koperasi, bidang usaha apa saja yang dijalankan koperasi, serta apa saja kegiatan koperasi khususnya koperasi mahasiswa. Selain dari pengetahuan perkoperasian anggota mengenai koperasi, pengetahuan juga dijadikan acuan sikap mahasiswa yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam unit kegiatan tersebut. Sikap merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendorong keikutsertaan anggota aktivitas usaha koperasi. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Yulianto (2013), Sikap kepedulian anggota cenderung berkontribusi positif terhadap segala aktifitas koperasi mahasiswa. Dengan kata lain peran anggota dalam aktifitas koperasi didorong oleh sikap peduli terhadap eksistensi koperasi. Selain kedua hal tersebut, tingkat kepercayaan antar anggota koperasi juga menentukan bagaimana partisipasi anggota koperasi. Menurut penelitian pendahuluan yang dilakukan, banyak mahasiswa khususnya mahasiswa baru.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. yang mau mengikuti suatu kegiatan hanya karena untuk mengisi waktu luang dan mau mencari teman atau hanya ikut-ikutan teman saja tanpa adanya motivasi lain yang kuat dalam mengikuti suatu unit kegiatan mahasiswa. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini (2017) bahwa banyak mahasiswa yang bergabung dengan unit kegiatan koperasi mahasiswa karena keuntungan materil yang di peroleh jika menjadi anggota koperasi. Dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah pengetahuan perkoperasian anggota koperasi, sikap tentang koperasi, dan tingkat kepercayaan anggota koperasi mempengaruhi partisipasi anggota koperasi di unit kegiatan koperasi mahasiswa di Universitas sanata Dharma. Untuk itu peneliti. bermaksud. melakukan penelitian dengan judul. “Pengaruh. Pengetahuan Perkoperasian, Sikap terhadap Koperasi dan Tingkat Kepercayaan. Anggota. terhadap. Partisipasi. Anggota. Koperasi. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma”.. B. Identifikasi Masalah Masalah yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana dan sejauh mana pengetahuan perkoperasian anggota koperasi dalam menjalankan dan memajukan koperasi mahasiswa, serta sikap terhadap koperasi oleh anggota, dan juga tingkat kepercayaan anggota koperasi pada unit kegiatan koperasi mahasiswa Universitas Sanata Dharma..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. C. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah mengenai pengetahuan anggota koperasi mahasiswa mengenai perkoperasian, apakah dengan pengetahuan yang mereka miliki mengenai koperasi menjadi alasan dan menjadi penunjang kemajuan koperasi. Selain itu, batasan mengenai sikap anggota seperti persepsi positif, persepsi negatif, netral, keyakinan sikap, sikap memiliki objek dan konsistensi sikap, serta tingkat kepercayaan anggota sangat penting dalam peningkatan partisipasi anggota. Dalam hal pemupukan kepercayaan para anggota koperasi, bahwa dengan cara berkoperasi kesejahteraan para anggota dapat ditingkatkan melalui partisipasi secara aktif. Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.. D. Rumusan Masalah 1. Apakah pengetahuan perkoperasian mahasiswa berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa? 2. Bagaimana sikap terhadap koperasi mahasiswa terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa? 3. Apakah tingkat kepercayaan anggota koperasi berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa? 4. Apakah pengetahuan perkoperasian, sikap terhadap koperasi, dan tingkat kepercayaan anggota berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa?.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. E. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengetahuan perkoperasian terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa. 2. Untuk menguji dan menganalisis sikap mahasiswa terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat kepercayaan anggota koperasi terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa. 4. Untuk menguji dan menganalisis apakah pengetehauan perkoperasian, sikap terhadap koperasi dan tingkat kepercayaan anggota berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi.. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini bagi UKM Koperasi Mahasiswa adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan, terutama perkoperasian sehingga dengan pengetahuan ini dapat meningkatkan partisipasi anggota koperasi. b. Dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan dan pengalaman kegiatan penelitian berikutnya. 2. Manfaat Praktis a. Para pengelola UKM Koperasi Mahasiswa dapat meningkatkan pelayanan koperasi sendiri bagi anggotanya..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. b. UKM dapat menyesuiakan kegiatan UKM Koperasi Mahasiswa untuk merekrut banyak anggota koperasi. c. UKM dapat mengikuti perkembangan zaman agar kegiatan dan bidang usaha yang dijalankan tidak hanya sebatas UKM saja. d. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan praksis koperasi mahasiswa Universitas sanata Dharma, terutama dalam menetapkan suatu kebijakan untuk kesejahteraan.. G. Definisi Operasional Operasional variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan perkoperasian adalah tingkat wawasan dan pemahaman seseorang terhadap berbagai aspek perkoperasian yang meliputi badan usaha, jenis usaha, manajemen kepengurusan koperasi, dan bidang usaha yang dijalankan koperasi pada umumnya, fungsi dan peran koperasi, hak dan kewajiban anggota, perangkat organiasasi, dan tujuan berkoperasi. Variabel ini dikukur menggunakan Patokan Acuan Penelitian tipe II (PAP II). 2. Sikap terhadap koperasi adalah kecenderungan untuk bereaksi positif atau negatif terhadap koperasi, yang meliputi status, hukum, prinsip koperasi tersebut. Variabel ini diukur menggunakan skala likert. 3. Tingkat kepercayaan anggota adalah tingkat keyakinan para anggota koperasi. terhadap. pengelolaan. dan. kinerja. koperasi. untuk.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. mensejahterakan para anggotanya, serta keteladanan pengurus dalam kegiatan berkoperasi. Variabel ini diukur menggunakan skala likert. 4. Partisipasi anggota koperasi adalah kontribusi dan keikutsertaan anggota koperasi dalam menjalankan hak dan kewajiban secara mental atau emosional untuk meningkatkan atau mempertahankan/ mencapai tujuan koperasi, partisipasi terhadap permodalan, penetapan tujuan serta proses pengawasan koperasi, partisipasi dalam rapat anggota, dan manfaat pelayanan. Variabel ini diukur menggunakan skala likert..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Partisipasi Anggota 1. Pengertian Partisipasi Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan perkoperasian serta mempertahankan ikatan persatuan dan persaudaraan di dalam perkoperasian tersebut. Menurut Kusnasdi (2005), partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Sedangkan menurut Anoraga (2003), partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk memikul. kewajiban. dan. menjalankan. hak. anggota. secara. bertanggungjawab. Anggota disini tentu saja anggota koperasi yang bersangkutan. Melalui partisipasi tentu saja segala aspek yang akan dijalankan semakin mudah, karena dengan keterlibatan anggota di dalamnyalah yang menentukan maju mundurnya koperasi. Terdapat banyak koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, namun beberapa diantaranya justru dapat memuaskan anggota koperasinya. Partisipasi dibutuhkan untuk mengurangi kinerja yang buruk, meningkatkan komunikasi yang baik antar anggota dan juga sebagai alat pengembangan maupun sebagai tujuan akhir dari koperasi tersebut. Menurut Ropke (2003), partisipasi pada hakikatnya tidak membuat koperasi berbeda dari organiasasi yang tidak memiliki sifat/. 10.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. kriteria identitas. Setiap organisasi hidup tentu membutuhkan partisipasi dari para anggotanya, jika tidak ada partisipasi yang tinggi, kurang juga masukan atau ide-ide yang cemerlang, maka organisasi tersebut lambat alaun akan mengalami kemunduran dan berakhir dengan kebangkrutan atau bubar. 2. Bentuk Partisipasi Anggota Bentuk-bentuk partisipasi anggota koperasi menurut Ropke (2003) terdiri dari: a. Berbicara dan bertindak atau disebut voice b. Memberikan hak suara pada proses pengambilan keputusan atau disebut vote. c. Menyatakan keluar dari keanggotaan koperasi atau disebut exit. Sedangkan bentuk-bentuk partisipasi anggota menurut Hanel (1989) dihubungkan dengan prinsip identitas ganda anggota yaitu: a. Sebagai pemilik anggota harus turutserta mengambil keputusan, evaluasi dan pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi yang biasanya dilakukan pada waktu rapat anggota. b. Sebagai pemilik anggota harus turutserta melakukan kontribusi modal melalui berbagai bentuk simpanan, untuk memodali jalannya usaha perusahaan koperasi. c. Sebagai pemilik anggota harus turut serta menanggung risiko usaha koperasi yang disebabkan oleh kesalahan manajemen.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. d. Sebagai pengguna/ pelanggan/ pekerja/ nasabah anggota harus terutserta memanfaatkan pelayanan barang dan jasa yang disediakan oleh koperasi. Dalam kedudukan sebagai pelanggan anggota yang memafaatkan pelayanan koperasinya, secara otomatis berpartisipasi dalam membiayai koperasinya. Bentuk-bentuk partisipasi anggota koperasi dalam kedudukan sebagai pemilik dan sebagai pengguna dapat dirincikan lebih lanjut sebagai berikut: a. Partisipasi Anggota Sebagai Pemilik 1) Partisipasi dalam pengambilan keputusan (PPK). 2) Partipasi dalam pengawasan jalan kegiatan koperasi (PPP). 3) Partisipasi dalam kontribusi modal (PKM), baik melalui simpanan yang menentukan kepemilikan (simpanan pokok dan simpanan wajib) maupun simpanan yang tidak menentukan kepmilikan (simpanan sukarela/ Tabkop, Sijakop). 4) Partisipasi dalam menanggung resiko, baik risiko pelayanan kepada anggota maupun risiko bisnis dengan non-anggota (PMR). b. Partisipasi Anggota Sebagai Pengguna 1) Partisipasi dalam membeli barang/ jasa kebutuhan konsumsi (dalam koperasi konsumen). 2) Partisipasi dalam memanfaatkan jasa simpanan dan pinjaman (dalam koperasi simpan – pinjam)..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 3) Partisipasi dalam pembelian bahan baku dan input lainnya untuk kebutuhan produksi anggota (dalam koperai produsen atau koperasi pengadaan). 4) Partisipasi dalam menjual hasil produksi atau output produksi (dalam koperasi produsen atau koperasi pemasaran). 5) Partisipasi dalam memanfatkan pelayanan jasa lainnnya, misalnya : jasa asuransi, penjaminan hari tua dan jasa-jasa lainnya. 3. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota Menurut Baswir (2000: 91), karena koperasi adalah milik bersama para anggota dan usahanya ditujukan terutama untuk memenuhi kepentingan anggota-anggota itu, maka usaha koperasi sangat tergantung pada partisipasi yang diberikan para anggotanya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi anggota, beberapa diantaranya seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Swasono (1985: 312), peran serta anggota koperasi tergantung pada dua hal yaitu pelayanan seperti apa yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya dan sejauh mana kemajuan- kemajuan yang telah atau akan dicapai koperasi tersebut. Semakin baik mutu pelayanan atau semakin banyak pelayanan itu, semakin tinggi pula peran serta atau partisipasi anggota terhadap koperasi tersebut. Semakin banyak kemajuan yang telah dicapai oleh koperasi, anggota akan semakin puas maka partisipasi anggota akan semakin tinggi pula..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Menurut Widiyanti (1994: 74), keberhasilan suatu koperasi dalam mencapai tujuannya akan banyak ditentukan dari pengetahuan, penghayatan dan kesadaran berkoperasi para anggotanya. Dan hal ini hanya dicapai melalui pendidikan anggota. Semakin baik mutu pendidikan atau pengetahuan anggota tentang koperasinya, maka akan semakin tinggi tingkat partisipasinya. Dalam hal pemupukan kepercayaan para anggota koperasi, kepercayaan itu hendaknya berdasarkan pengertian loyality based on understanding, bahwa dengan cara berkoperasi kesejahteraan para anggota. dapat. ditingkatkan. melalui. partisipasi. secara. aktif. (Kartasapoetra, 2001:151). Jadi di dalam koperasi, kekuatan dari dalam sangat mendukung kemajuan koperasi adalah anggota yang berperan sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Karena koperasi diperlukan kepercayaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Dalam pengaruhnya terhadap partisipasi, lingkungan usaha juga tidak bisa diabaikan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro (Suryana, 2003:75). Dalam berpartisipasi, tentu ada dorongan-dorongan dari dalam maupun luar diri anggota untuk ikut bergabung untuk mengupayakan koperasi. Adanya motivasi dari anggota koperasi dapat membantu diri seseorang tersebut untuk ikut berpatisipasi di dalam UKM. Menurut.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Hasibuan (2005: 95) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerjasama, bekerja afektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dalam hubungannya dalam partisipasi, motivasi sangat diperlukan untuk mendorong seseorang atau anggota untuk ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang ada di dalam koperasi, kemudian motivasi juga berkaitan erat dengan minat di mana dalam menjalankan sesuatu tetntu adanya kemauan yang kuat untuk masuk di dalam lingkup organisasi, seperti pada partisipasi dalam koperasi mahasiswa. 4. Masalah-masalah Partisipasi Dalam suatu organisasi maupun perkumpulan, selalu ada masalah-masalah yang akan terjadi, baik itu dari dalam organisasi tersebut ataupun dari luar organisasi. Berikut adalah masalah-masalah partisipasi yang terjadi dalam koperasi menurut Ropke (2003). a. Konflik Kepentingan Sering kali koperasi hanya dalam nama saja, sebagai mana dikemukakan oleh Uphoff : 1) Fungsi koperasi tidak seperti yang dinilai atau yang dimengerti oleh anggota. Sebagian besar fungsi-fungsi yang diketahui anggota hanya fungsi-fungsu umum saja. 2) Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusannya sulit dimengerti. dan. dikendalikan,. kemungkinan. karena.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. ketidakmengertian anggota terhadap koperasi dan stukrturstruktur penting di dalamnya. 3) Tujuan koperasi menurut pandangan anggota terlalu sempit. Anggota hanya memikirkan tujuan yang bersanggutan dengan manfaat koperasi saja. 4) Koperasi dijalankan sebagai tanggapan atas kepentingan menajer atau para pemimpin lainnya, atau sebagai tanggapan atas kepentingan dan arahan dari pemerintah. 5) Koperasi terbuka juga bagi yang non-anggota dan usaha nonanggota yang justru akan menyerap sebagian sumber daya koperasi yang lain sehingga akan menimbulkan kerugian bagi anggota koperasi itu sendiri. Menurut Ropke (2003), Sebagian orang juga pasti berpendapat bahwa partisipasi anggota tidak perlu karena : 1) Kepemimpinan koperasi dapat bertindak secara alami menurut atau sesuai dengan kepentingan anggota. 2) Anggota sebagai pemilik bagaimanapun akan dapat mengawasi kegiatan-kegiatan koperasi. Jika koperasi dibina atau dibantu oleh pemerintah atau pun lembaga eksternal lainnya, konflik potensial tingkat tiga tidak mungkin timbul, yaitu:.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 1) Suatu konflik kepentingan antara “promotor” eksternal di suatu pihak dan kelompok masyarakat koperasi, seperti manajemen di pihak lain. Konflik mungkin juga terjadi antara direktorat dan eksekutif (pelaksana), terlebih lagi pada koperasi yang besar, multifungsi/usaha dengan struktur administrasi yang rumit dan kegiatan-kegiatan komersil yang luas. b. Biaya Partisipasi Partisipasi merupakan suatu alat untuk lebih memuaskan kebutuhan anggota. Dalam argumen ini, masalah biaya partisipasi akan menjadi perdebatan, karena semakin tinggi partisipasi akan semakin tinggi pula kesejahteraan anggotanya. akan tetapi argumen ini akan berlaku hanya jika untuk partisipasi yang tidak menghabiskan sumber biaya apapun. Biaya partisipasi tergantung pada waktu, energi, dan sumber daya langsung yang digunakan oleh anggota, manajemen dan pemimpin koperasi untuk berpartisipasi dalam koperasinya. Besar manfaat yang tercipta tergantung dari tingkat partisipasi, tetapi dilain pihak partisipasi juga memerlukan penggunaan sumber-sumber daya penting sehingga koperasi sebagai perusahaan yang membutuhkan partisipasi intensif mungkin menghadapi hambatan persaingan dalam bentuk biaya transaksi. Tiga faktor yang menentukan biaya untuk berpartisipasi :.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 1) Ukuran koperasi Bahwa partisipasi anggota akan berkurang (menurun) sejalan dengan meningkatnya ukuran keanggotaan dan karena itu dapat diharrapkan terjadi peningkatan dalam hal pengaruh manajemen. Semakin. besar. berpengaruhlah. koperasi manajemen.. akan. semakin. Koperasi. yang. berkuasa besar. dan akan. cenderung lebih dikuasai oleh manajemen. 2) Struktur keanggotaan Semakin heterogen keanggotaan suatu koperasi, semakin lebar perbedaan dalam tingkat diskonto. Anggota yang tidak mampu menggunakan tingkat diskonto yang lebih tinggi, sedangkan anggota yang lebih mampu menggunakan tingkat diskonto yang lebih rendah. 3) Jumlah fungsi/kegiatan Semakin beragam fungsi koperasi, akan semakin besar potensi kegagalan yang dilakukan oleh unit-unit usaha, dan semakin potensial pula bagi terjadinya konflik dalam suatu koperasi. Semakin beragam fungsi koperasi, maka semakin besar kekuasaan dan wewenang yang akan melekat dalam manajemen. Semakin komplek suatu koperasi akan semakin tinggi biaya partisipasi. Tingginya biaya partisipasi dapat mengancam kelangsungan ekonomi usaha koperasi..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. B. Pengetahuan Perkoperasian 1. Pengertian Koperasi Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, terdiri dari kata co yang artinya bersama dan operation yang artinya bekerja atau berusaha. Jadi kata cooperation dapat diartikan bekerja bersamasama atau usaha bersama untuk kepentingan bersama. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Dalam garis besarnya, koperasi pada umumnya dipahami sebagai perkumpulan orang-orang yang sukarela mempersatukan diri untuk memeperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan suatu perusahaan yang dikelola secara demokratis. Di dalam koperasi setidak-tidaknya terdapat dua unsur yang saling berkaitan anatara satu sama lain. unsur pertama adalah unsur ekonomi dan unsur kedua adalah unsur sosial. Tujuan koperasi sebagai organisasi yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum koperasi yaitu sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi terutama untuk memperbaiki. kesejahteraan. anggotanya. dan. menjunjung. tinggi. kekeluargaan. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dengan modal sebagai alat untuk keuntungan anggota berdasarkan partisipasi modal..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Keuntungan yang di peroleh, di bagi kepada anggota menurut jasa masing-masing. (Hendrojog, 2004). Koperasi memiliki tiga unsur pokok yakni, kerjasama dua orang atau lebih, tujuan yang akan dicapai, dan kegiatan yang dikoordinir secara sadar. Ciri-ciri dari koperasi berupa perkumpulan orang, pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa, jasa modal dibatasi, tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, modal tidak tetap / berubah menurut banyaknya simpanan anggota. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan, dalam rapat anggota, tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah modal masing-masing masing, setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga dalam koperasi tidak ada modal permanen. Seperti halnya perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka koperasi mempunyai Badan Hukum, menjalankan suatu usaha, penanggung jawab koperasi adalah pengurus, Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba sebesar - besarnya namun koperasi adalah usaha bersama, kekeluargaan dan kegotong royongan. Setiap anggota berkewajiban bekerjasama untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota. Kerugian dipikul bersama antara anggota jika koperasi menderita kerugian, maka para anggota memikul.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. bersama dan anggota yang tidak mampu dibebaskan atas beban tanggungan kerugian. Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu. 2. Keanggotaan Koperasi a. Keanggotaan Koperasi. sebagai. organisasi. mengatur. sendi. dasar. untuk. keanggotaan yaitu didasarkan atas kesukarelaan dan keterbukaan bagi setiap warga Negara Indonesia. Pengertian keanggotaan koperasi di berikan secara utuh oleh International Coorverative Alliance (ICA) yaitu bahwa asas sukarela itu harus di lihat dari segi keanggotaan yang tidak di batasi oleh diskriminasi politik, sosial, agama dan dapat di peroleh setiap orang yang berhak mendapat pelayanan dari koperasi. serta. mau memilkul. pertanggung-. jawabannya sebagai akibat keanggotaannya tersebut. Dalam Undang-Undang dikemukakan bahwa “orang yang masuk menjadi anggota koperasi harus atas dasar kesadaran dan keyakinan dan mempunyai tekad untuk memperbaiki nasibnya di masa-masa mendatang”. Pandangan ini sejalan dengan yang dicita-citakan oleh para pelopor pembentuk koperasi Rochdale (Suwandi, 1985). Koperasi berdasarkan jenis anggota sebenarnya tidak dapat dikategorikan sebagai koperasi dalam arti sebenarnaya tetapi lebih tepat disebut sebagai konsentrasi atau persekutuan majikan (Hatta dalam Baswir, 2000: 81). Berdasarkan anggotanya koperasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 1) Koperasi karyawan (Kopkar) 2) Koperasi pedagang pasar (Koppas) 3) Koperasi angkatan darat (Primkopad) 4) Koperasi mahasiswa (Kopma) 5) Koperasi pondok pesantren (Koppontren) 6) Koperasi peranserta wanita (Koperwan) 7) Koperasi pramuka (Kopram) 8) Koperasi pegawai negeri (KPN) b. Sifat keanggotaan Koperasi Sesuai dengan salah satu prinsip koperasi, keanggotaan koperasi pada dasarnya bersifat sukrela dan terbuka. Yang dimaksud dengan sukerela adalah bahwa setiap anggota koperasi mendaftar menjadi anggota koperasi berdasarkan atas kemauannya sendiri, dan dapat mengajukan pengunduran diri jika misalnya ia merasa kurang memperoleh manfaat dari koperasi itu. Semua keputusan yang menyangkut status keanggotaan pada dasarnya adalah atas kemauan dan kesadaran anggota koperasi itu sendiri. Namun demikian, seseorang yang hanya ingin menjadi anggota saja, tetapi tidak mau memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai anggota, tentu tidak ada manfaatnya bagi koperasi. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi koperasi untuk mempertahankan anggota semacam itu..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Sedangkan yang dimaksud dengan terbuka adalah bahwa setiap orang yang mampu memenuhi syarat-syarat keanggotaan suatu koperasi dapat diterima menjadi anggota koperasi itu. Walaupun secara umum setiap pelanggan atau setiap orang yang memiliki kepentingan dalam lapangan usaha suatu koperasi dapat mendaftar menjadi anggota koperasi itu, namun diluar itu biasanya terdapat juga syarat-syarat khusus yang diatur dalam anggran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Syarat-syarat khusus itu misalnya adalah sudah harus dewasa, mampu membayar uang simpanan, bertempat tinggal di daerah kerja koperasi, dan lain sebagainya. Kadang-kadang, ada juga koperasi yang mewajibkan caloncalon anggotanya untuk mengikuti pendidikan koperasi terlebih dahulu. Persyaratan-persyaratan yang dikemukakan secara terinci dalam anggaran dasar koperasi itu harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang dapat diterima sebagai anggota koperasi. Namun demikian, dalam kedaan tertentu, ada kalasnya suatu koperasi menunda penerimaan anggota baru untuk sementara waktu.. Hal. itu. biasanya. dilakukan. dengan. pertimbangan. keterbatasan kemampuan koperasi dalam melayani anggota. 3. Bidang Usaha Koperasi Penggolongan koperasi adalah pengelompokan koperasi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. tertentu Jenis koperasi sangat beragam tergantung dari latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan keragaman latar belakang dan tujuan tersebut penggolongan koperasi dapat dilakukan berdasarkan berbagai pendekatan. Pasal 16 UU No 25 tahun 1992 menjelaskan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaaan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dalam penjelasan pasal tersebut diuraikan jenis koperasi adalah koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran, dan Koperasi Jasa. Sedangkan jika dilihat dari berbagai pendekatan, jenis koperasi dapat dibedakan berdasarkan bidang usaha, jenis anggota, jenis anggota, jenis komoditi, dan daerah kerja. a. Berdasarkan bidang usahanya Penggolongan koperasi berdasarkan bidang usahanya mencerminkan jenis jasa yang ditawarkan koperasi kepada pelanggannya. 1) Koperasi produksi yaitu koperasi yang kegiatan utamanya memroses bahan baku menjadi barang jadi atau bsetengah jadi barang. 2) Koperasi konsumsi yaitu koperasi yang berusaha dalam penyediaan. barang-barang. konsumsi. yang. dibutuhkan. anggotanya. 3) Koperasi pemasaran yaitu koperasi yang dibentuk untuk membantu anggota dalam memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 4) Koperasi simpan pinjam yaitu koperasi yang bergerak dalam penghimpunan. simpanan. dari. anggota. kemudian. meminjamkannya kembali kepada anggota yang membutuhkan. b. Berdasarkan jenis komoditinya Penggolongan ini didasarkan pada jenis barang dan jasa yang menjadi obyek usaha koperasi. 1) Koperasi pertambangan yaitu koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber-sumber alam tersebut. 2) Koperasi pertanian yaitu koperasi yang melakukan usaha dengan komoditi pertanian tertentu. 3) Koperasi peternakan yaitu koperasi yang usahanya berhubungan dengan komoditi peternakan tertentu. 4) Koperasi industri dan kerajinan yaitu koperasi yang melakukan usaha dalam bidang industri atau kerajinan tertentu. 5) Koperasi jasa yaitu koperasi mengkhususkan kegiatannnya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa tertentu. 4. Organisasi Koperasi Menurut pasal 21 Undang-Undang No. 25 tahun 1992, perangkat organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan pengawas. a. Rapat anggota Salah satu perangkat organisasi yang merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah Rapat Anggota. Melalui forum ini.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. setiap anggota. akan menggunakan hak suaranya berdasarkan. prinsip “satu orang satu suara” dan tidak ada suara yang diwakilkan (no voting by proxy). Dengan forum rapat anggota inilah setiap anggota mempunyai peluang untuk mempengaruhi jalannya organisasi dan usaha koperasi, mengevaluasi kinerja pengurus dan pengawas serta memutuskan apakah koperasi dapat berjalan terus atau dibubarkaan. b. Pengurus Salah. satu. perangkat. koperasi. yang. memperoleh. kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi adalah pengurus. Pengurus merupakan pelaksana kebijakan umum yang ditetapkan dalam rapat anggota. Untuk melaksanakan kebijaksanaan tersebut, pengurus dapat mengangkat mananjer beserta karyawannya atas persetujuan Rapat Anggota. Pasal 29 UU No. 25 tahun 1992 menyebutkan bahwa: 1) Pengurus dipilih oleh rapat anggota dan dari kalangan anggota 2) Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota 3) Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian 4) Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 5) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi anggota pengurus ditentukan dalam anggaran dasar koperasi c. Pengawas Pengawas adalah perangkat koperasi selain Rapat Anggota dan pengurus. Sihono (2002: 155) menyebutkan bahwa pengawas merupakan pengendali atau pemeriksa pelaksanaan tugas yang dilakukan pengurus, apakah sudah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan rapat anggota atau belum. Tugas utama pengawas adalah mencari dan menemukan kemungkinan penyimpanganpenyimpangan pelaksanaan kebijakan yang dilakukan pengurus. Apabila. ditemukan. penyimpangan,. pengawas. harus. mencari solusi atas penyimpangan yang terjadi. Pengawas dipilih oleh Rapat anggota dari kalangan anggota yang persyaratannya diatur dalam anggaran dasar koperasi. Masa jabatan pengawas tidak boleh lebih dari 5 tahun. Jika pengawas tidak mampu melaksanakan tugas pemeriksaan, koperasi dapat meminta bantuan jasa audit pada akuntan public untuk melakukan pemeriksaan terhadap usaha koperasi, khususnya dalam bidang keuangan.. 5. Pengetahuan Anggota Koperasi terhadap Partisipasi Koperasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan adalah sesuatu yang diketehui berkenan dengan hal yang diketahui.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. seperti ilmu dan mata pelajaran. Dalam hal ini segala sesuatu yang diketahui oleh anggota koperasi adalah pengetahuan mengenai koperasi. dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu dan sesuatu yang diketahui melalui pengalaman dan pengamatan. Pentingnya pengetahuan yang dimiliki anggota adalah dapat menentukan masa depan koperasi itu sendiri. Widiyanti (1999) menyebutkan bahwa keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya akan banyak ditentukan dari pengetahuan, penghayatan, dan kesadaran para anggotanya. keberhasilan koperasi juga sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif anggotanya. seperti yang diungkapkan oleh Sitio dan Tamba (2001: 30) keputusan anggota untuk masuk menajadi anggota haruslah didasarkan akan pengetahuan yang memadai tentang manfaat koperasi, seseorang anggota akan mau berpartisipasi apabila yang bersangkutan mengatahui tujuan organisasi tersebut, manfaat terhadap dirinya, dan cara organisasi mencapai tujuan. Didalam Undang-undang yang mengatur tentang perkoperasian di Indonesia No. 25 tahun 1992 disebutkan koperasi adalah badan usahan yang beranggotakan orang-seorang yang atau badan hukum koperasi dengan. melandasakan. kegiatannya. berdasarkan. prinsip. koperasi. sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Anoraga (2003: 113) menyebutkan bahwa anggota harus mengetahui apa saja kegiatan serta hak apa yang dapat dilaksanakan oleh anggota koperasi. pengetahuan anggota yang mendalam tentang seluk beluk koperasi, maka dapat mengerti dan memahami koperasi yang sebenarnya serta dapat melaksakan kegiatan koperasi ikut serta dalam kehidupan sosial koperasi (Sudarditha, 2013: 67). Dengan pengetahuan teknis seperti kegiatan yang diselenggakan oleh koperasi, partisipasi dengan sendirinya akan muncul dalam diri anggota karena mereka mulai mengetahui kurang lebih manfaat dan pencapaian tujuan dalam berorganisasi dan berkoperasi. Pengukuran pengetahuan anggota tentang perkoperasian diukur melalui segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan kehidupan perkoperasian yang meliputi pengertian koperasi, landasan dan asas koperasi, tujuan koperaso, hak dan keajiban koperasi, prinsip koperasi, dan perangkat organisasi koperasi.. C. Faktor Pendorong Menjadi Anggota Koperasi Menurut Kusnadi, masyarakat terdorong menjadi anggota koperasi dikarenakan manfaat yang didapatkan setelah menjadi anggota. Manfaat disini diartikan sebagai nilai subyektif dari suatu alternative yang terbuka bagi seseorang. Dalam hal ini value atau nilai memepertunjukan kapasitas potensial dari suatu obyek untuk memuaskan kebutuhan manusia. Gambaran yang.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. nyata dari kebutuhan ini digambarkan oleh Maslow dalam Five Hierarchi of needs, yaitu: 1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan akan keamanan 3. Kebutuhan social/kebutuhan cinta kasih 4. Kebutuhan akan penghargaan 5. Aktualisasi diri Di negara kita, kebanyakan orang baru mau mendaftarkan dirinya sebagai anggota koperasi setelah adanya dorongan atau anjuran-anjuran dan inipun terjadi karena : 1. Tertarik oleh jasa-jasa koperasi yang akan dinikmatinya seperti keuntungan materil dengan mendapatakan kesempatan dengan mudah dan cepat. 2. Sikap ikut-ikutan sebagai tanda simpati kepada lingkungan atau instansi yang telah didirikan koperasi. Dari sudut ekonomi, kebutuhan yang harus segera dipenuhi terutama adalah klebutuhan biologis seperti makan dan minum, sedangkan dari sudut nonekonomi terutama kebuthan cinta kasih penghargaan, keamanan dan aktualisasi diri. Setiap orang menjadi anggota koperasi pasti didasari oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu yang dapat diraih dari koperasi tersebut. Bagi orang yang secara ekonomi cukup kuat kebutuhan nonekonominya dibandingkan dengan kebutuhan ekonominya. Sebaliknya bagi orang yang lemah kondisi ekonominya,.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. motif ekonomi lebih dominan menjadi alasan bagi masuknya ia kedalam koperasi. Jika suatu koperasi memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi kepada seseorang dari pada organisasi lain, ini berarti koperasi lebih tinggi kemampuannya dalam memuaskan keinginan. D. Sikap 1. Pengertian Sikap Sikap manusia,atau singkatnya sebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Berkowitz (1972) bahkan mengemukakan adanya lebih dari tigapuluh definisi sikap. Puluhan definisi dan pengetian itu pada umumnya dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara tiga kerangka pemikiran. Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone (1928), Rensis Likert (1932), dan Chares Osgoot. Menurut mereka, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Secara lebih spesifik, Thurstone sendiri memformulasikan sikap sebagai “derajat efek positif atau efek negatif terhadap suatu objek psikologis” (Edwards, 1957). Kelompok pemikiran yang kedua dimiliki oleh para ahli seperti Chave (1928), Bogardus (1931), Mead (1943), dan Gordon Allport (1935), yang konsepsi mereka mengenai sikap lebih kompleks. Menurut.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. kelompok pemikiran ini, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons. Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema traidik. Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap objek.. 2. Sikap, Nilai, dan Opini Nilai (value) dan opini (opinion) atau pendapat sangat erat berkaitan dengan sikap, bahkan kedua konsep tersebut seringkali digunakan dalam definisi-definisi mengenai sikap. Sebenarnya ketiga istilah tersebut tidak sama persis maknanya. Opini merupakan pernyataan sikap yang sangat spesifik atau sikap dalam artian yang lebih sempit. Opini terbentuk didasari oleh sikap yang sudah mapan akan tetapi opini lebih bersifat situasional dan temporer. Nilai merupakan disposisi yang lebih luas dan sifatnya lebih mendasar. Nilai berakar lebih dalam dan karenanya leih stabil dibandingkan sikap individu. Lebih dari pada itu, nilai dianggap sebagai bagian dari kepribadian individu yang dapat mewarnai kepribadian kelompok atau kepribadian bangsa..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. 3. Struktur Sikap dan Pembentukan Sikap Mengikuti skema triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen konatif (conative). a. Komponen Kognitif Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Sebagaimana telah dikemukakan, komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Mengapa orang percaya atau memiliki kepercayaan, kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Tentu saja kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat. Kadang-kadang kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tiadanya informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi. b. Komponen Afektif Komponen. afektif. menyangkut. masalah. emosional. sebjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen itu disamakan dengan perasaaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. c. Komponen Konatif.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecendenrungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan engan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Maksudnya, bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual. Karena itu, adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang akan dicerminkannya dalam benruk tendensi perilaku terhadap objek.. 4. Pengukuran Sikap Dalam bukunya yang berjudul Principles of Educational and Psychological Measurement and Evaluation, Sax (1980) menunjukan beberapa karateristik (dimensi) sikap yaitu arah, intensitas, keluasan, konsistensi, dan spontanitasnya. Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Sikap memiliki keluasan, artinya.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencangkup banyak banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. Sikap juga memiliki konsistensi, maksudnya adalah kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responsnya terhadap objek sikap termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh kesesuaian sikap antar waktu. Untuk dapat konsisten, sikap harus bertahan dalam diri indivisu untuk waktu yang relatif panjang. Karakteristik sikap yang terakhir adalah spontanitasnya, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan induvidu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan terlebih dahulu agar individu mau mengemukakannya.. E. Sikap terhadap Koperasi Menurut Notoatmojo (1997) sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dan seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sedangkan menurut Walgito (2001) sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang sertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Dalam bersikap tentu ada arah dan tujuan dalam.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. menyikapi sesuatu, mendorong bertingkah laku ketika menyukai atau tidak menyukai sesuatu. Sikap dapat ditujukan kepada siapapun dan dimanapun misalnya di dalam organisasi. Dalam organisasi, sikap yang ditujukan bisa kepada individu dalam organisasi maupun kelompok individu itu sendiri. Misalnya dalam organisasi berkoperasi. Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan. hukum. koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Hendar dan Kusnadi, 2005: 18). Bukan hanya ada dua atau tiga orang saja yang membentuk sebuah organisasi, tetapi banyak orang yang mempunyai tujuan yang sama baik tujuan untuk kepentingan pribadi, maupun kepentingan bersama (kelompok). Sikap dapat berpengaruh melalui perilaku dalam koperasi, di mana sikap terdiri dari sekumpulan perasaan yang dimiliki seseorang mengenai ide, jalannya koperasi dan tujuan koperasi. Sikap di sini dapat mengarah pada sifat-sifat tertentu yang dapat mempengaruhi partisipasi dalam koperasi. Adanya sikap peduli, sikap sosial, dan sikap netral terhadap suatu kegiatan dan keputusan, dapat menjadi sarana untuk memajukan suatu organisasi seperti koperasi..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. F. Tingkat Kepercayaan Kepercayaan adalah mengarah kepada kesan dan pendapat atau penilaian yang positif, yang bersifat pandangan pribadi atau individu yang bersangkutan terhadap perusahaan atau organisasi (Ruslan, 1995:51). Dengan begitu kepercayaan berarti jaminan kepercayaan atas kepribadian, kemampuan dan kebenaran seseorang, yang di dalamnya bisa mencangkup aspek kepercayaan diri dan keyakinan. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pihak lain akan bersikap tertentu kepada diri sendiri walaupun bukan keinginan. Kepercayaan juga terbentuk dan keluar dalam diri kita, ada rasa dan perasaan khusus terhadap situasi tertentu pada saat kita dihapkan oleh suatu kejadian-kejadian yang menyebabkan kita merasa perlu adanya kepercayaan. Objek dalam kepecayaan adalah orang, baik itu individu atau kelompok, kepercayaan dapat dimiliki dalam suatu kelembagaan tertentu. Dalam hal memupukan kepercayaan para anggota koperasi, kepercayaan itu hendaknya berdasarkan pada pengertian (loyaty based on understanding) bahwa dengan cara berkoperasi kesejahteraan hidup para anggota akan dapat ditingkatkan. Kemajuan suatu koperasi tentu akan berpengaruh kepada kesejahteraan hidup anggotanya, dengan kemajuan tersebut pastilah tingkat kepercayaan anggota koperasi mengalami peningkatan dan menimbulkan kerjasama yang baik pula. Kartasapoetra. (2011). mengatakan. bahwaLoyalty. based. on. understanding dan hubungan-hubungan yang baik antara pengurus dan.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. para anggotanya perlu ditingkatkan terus menerus, selain karena para anggotanya memerlukan pembinaan dan pengarahan-pengarahan agar usahanya. masing-masing. dapat. lebih. mantap. dan. memperoleh. kelancaran, sedangkan bagi pengurus dapat memperoleh masukanmasukan untuk penyusunan program kerja koperasi serta masalah dan kendala lainnya. Pengurus yang lebih memperhatikan anggotanya, terbuka dan mendengarkan keluh kesah para anggotanya memberikan efek dan timbal balik yang positif bagi para anggotanya. Para anggota akan lebih berani menegemukakan pendapat, berani memberikan saran, berani memeberikan gagasan. Secara keseluruhan jika diantara kedua belah pihak yaitu pengurus dan anggotanya saling pengertian, saling menghayati, bukan saja mengembangkan koperasi, tetapi juga akan melancarkan jalannya usaha perkoperasian dengan penuh keberhasilan. Mengerti dengan pendapat dan keinginan para anggota hendaknya diartikan sebagai menerima secara positif atau menghayati secara sungguh-sungguh tanpa adanya rasa kecewa dan tidak suka. Dengan demikian para anggot dapat bersama-sama membangun tanggung jawab bersama serta tidak ada masalah yang terjadi terus-menerus sehingga menyebabkan rusaknya tali persaudaraan dan kerjasama antar anggota kelompok lainnya. Menurut Kartasapoetra (2011), satu hal yang perlu dikemukakan yaitu dalam usaha pemupukan modal koperasi, memang merupakan suatu cara yang baik untuk mengajak para anggota untuk menyimpan sisa hasil.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. usaha yang dibagikan pada akhir tutup buku pada koperasinya. Tetapi dalam hal ini para anggota yang mempunyai haknya merasa puas, alangkah bijaksananya jikalau : 1. Masing-masing sisa hasil usaha dicatat dan ditambahkan dalam simpanan sukarelanya. 2. Sekali-kali menerimakannya secara nyata dan langsung setelah rapat tahunan atau tutup buku dilaksanakan, dengan memberikan kebebasan apakah mau disimpan atau tidak. 3. Dalam SHU yang menjadi hak para anggota disepakati untuk disimpan, sekali-kali dilakukan pemberian hadiah dalam bentuk barang yang bermanfaat kepada anggota yang memiliki simpanan yang terbanyak, cara demikian dapat menarik anggota yang mempunyai jumlah simpanan sedikit untuk meningkatkannya. Apakah suatu perusahaan umum harus diperlakukan seperti sebuah koperasi, sebagai suatu lembaga atau kumpulan orang, tergantung dari pandangan analitis. Jika perusahaan mempunyai aturan atau mekanisme untuk memberikan sanksi hukum atas perilaku tertentu, maka yang dibicarakan adalah kepercayaan kelembagaan atau sistemis (Ropke, 2003: 152). Seorang anggota akan percaya bahwa koperasi akan memberi sanksi seorang pengurus yang salah menggunakan dana atau menggunakan dana tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dengan kepercayaan,.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. fokusnya adalah ketidakpastian tidakan atau informasi yang tidak selaras diantara orang-orang : 1. Ketika. terjadi. moral. hazard,. agen. akan. memanfaatkan. ketidakpastian informasi yang tersembunyi untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan prinsipal. 2. Ketika terjadi hold up, suatu pihak akan memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungannya sendiri, dimana aset tertentu yang mahal dan sulit untuk digunakan, telah ditanamkan oleh pihak lain.. F. Koperasi Mahasiswa Koperasi mahasiswa atau yang sering disebut Kopma adalah koperasi yang beranggotakan mahasiswa dari Perguruan Tinggi tertentu namun pada beberapa Kopma juga menerima anggota yang berasal dari luar Perguruan Tinggi. Tidak semua Perguruan Tinggi memiliki Kopma tergantung pada kebutuhan dan sumber daya yang dimilikinya. Kopma didirikan untuk memfasilitasi. mahasiswa. dalam. mengembangkan. minatnya. terhadap. kewirausahaan disamping juga untuk kepentingan bisnis. Sebagian besar bidang usaha Kopma adalah berbentuk toko eceran, kafe, kantin, jasa fotokopi, jasa pembiayaan dan sebagainya. Pengelolaan terhadap Kopma kurang lebih sama dengan pengelolaan ada koperasi jenis lain karena yang membedakan hanyalah jenis anggotanya. Konsep klasifikasi Kopma disusun berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.129/Kep/M.KUKM/XI/2002 tentang.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Pedoman Klasifikasi Koperasi. Tujuan dari klasifikasi koperasi pada pedoman tersebut adalah : 1. Mengetahui kinerja koperasi dalam suatu periode tertentu. 2. Menetapkan peringkat klasifikasi koperasi. 3. Mendorong koperasi agar menetapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat. Selanjutnya koperasi yang dapat diklasifikasi adalah yang memenuhi persyaratan berikut 1. Koperasi primer atau sekunder. 2. Telah berbadan hukum minimal satu tahun. 3. Telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. Pada pedoman klasifikasi tersebut juga disebutkan bahwa klasifikasi koperasi ditetapkan dalam empat peringkat. 1. Kelas A, yaitu koperasi dengan peringkat sangat baik dengan jumlah nilai di atas 85. 2. Kelas B, yaitu koperasi dengan peringkat baik dengan jumlah nilai 70-84. 3. Kelas C, yaitu koperasi dengan peringkat cukup baik dengan jumlah nilai 55-69. 4. Kelas D, yaitu koperasi dengan peringkat kurang baik dengan jumlah nilai kurang dari 55. Prinsip klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan pedoman klasifikasi koperasi yaitu keanggotaan sukarela dan terbuka,.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. pengendalian oleh anggota-anggota secara demokratis, partisipasi ekonomi anggota, otonomi dan kemandirian, pendidikan dan pelatihan, kerjasama antar koperasi, serta kepedulian terhadap komunitas.. G. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian mengenai partisipasi anggota koperasi cukup banyak dilakukan, diantaranya adalah : 1. Rony Yulianto (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa” menemukan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan tentang perkoperasian dan sikap terhadap partisipasi anggota koperasi mahasiswa. Pengaruh tersebut dapat dijelaskan bahwa dengan pengetahuan koperasi, para anggota memiliki pemikiran dan pertimbangan yang positif guna mendukung kelancaran aktivitas usaha koperasi. Pemikiran dan pertimbangan dari anggota dibutuhkan untuk mengembangkan sikap kepedulian anggota terhadap koperasi. 2. Latifah Nur Aini (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota pada Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta” menemukan bahwa pendidikan perkoperasian, pelayanan koperasi, motivasi, kepuasan anggota, lingkungan usaha, dan tingkat kepercayaan anggota koperasi terhadap partisipasi anggota menunjukkan adanya hubungan positif yang berarti peningkatan keenam variabel bebas tersebut akan meningkatkan.

Gambar

Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Berganda .......................................................
Gambar 1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................
Tabel 1.1 Data mahasiswa yang mendaftar UKM koperasi mahasiswa
Tabel 3.1 kisi-kisi Instrumen penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepribadian dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada para pedagang kuliner Pagaruyung Medan..

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) mengatakan sikap perilaku baik pada diri anak di tandai dengan anak senang mengajak teman bermain dan belajar, anak

[r]

IMPLEMENTASI METODE SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN DASAR PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IMPLEMENTASI METODE SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN DASAR PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang

Untuk mengkaji permasalahan ini dilakukan observasi dan tanya jawab pada para penambang dan supir truk yang mengambil pasir di lokasi yang bersangkutan. Adapun

Curriculum Vitae) dengan pendidikan minimal S1 Teknik Sipil dan Pengalaman minimal 3 Tahun. - 1 orang Petugas Logistik (dilampirkan dengan Curriculum