PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A
A.. MMaatta Ra Raannttaai Pi Peerrddaaggaannggaan Rn Riitteell
Ritel berasal dari kata retail (bahasa Inggris) yang berarti
eceran. Ada beberapa jenis institusi bisnis ritel, seperti gerai tradisional (warung dan toko tradisional), gerai modern (miniamarket, supermarket, dan kini mulai bermunculan hypermarket). Perbedaan antara gerai tradisional dengan gerai modern terletak pada tata ruang gerai modern terletak pada tata ruang gerai, tekhnologi informasi, dan pelayanan.
Bisnis ritel merupakan mata rantai dari alur distribusi barang dari produsen sampai pada konsumen akhir. Sebagai mata rantai, maka bisnis ritel adalah perantara perdagangan yang memiliki ketergantungan pasokan barang dan jasa kepada produsen/pemasok. PRODUSE N DISTRIBUTO R SUB.DISTRIBUT OR R I T E L KONSUMEN AKHIR
Sebagai perantara perdagangan, maka institusi bisnis ritel saling berhadapan untuk merebut konsumen akhir dalam satu area perdagangan. Minimarket sebagai salah satu institusi bisnis ritel berhadapan dengan hypermarket, supermarket, minimarket lainnya, toko, dan warung tradisional.
B
B.. TTrreen n MMiinniimmaarrkkeett
Tren minimarket muncul karena orientasi berbelanja masyarakat berubah. Dulu konsumen dapat dikatakan selalu
mengejar harga murah. Sekarang itu tidak cukup Kenyamanan dalam berbelanja menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini yang membuat pilihan konsumen tertuju untuk berbelanja ke minimarket daripada ke warung atau toko tradisional lainnya. Selain nyaman, minimarket memiliki citra harga yang lebih murah, pelayanan yang baik, keanekaragaman barang yang lengkap, serta mudah memilih dan menentukan barang yang diinginkan.
Perbedaan mendasar antara toko tradisional dengan minimarket ada dalam pelayanan, bentuk gerai, dan tingkat kenyamanan. Di warung atau toko tradisional, konsumen masih harus menanyakan harga atas suatu barang yang akan dibeli. Di minimarket, konsumen dapat melihat,
memilih dan menentukan sendiri barang yang akan dibeli berdasarkan harga yang tertera. Pada akhir yang dibeli tidak sekadar barang yang dibutuhkan tetapi juga yang diinginkan. Dengan demikian, maka lambat laun warung dan toko tradisional akan mati sekarat bila tidak segera mengubah orientasi menjadi minimarket mandiri.
Kebutuhan dan keinginan sangat berbeda sekali. Motivasi konsumen dalam membeli kebutuhan barang sudah direncanakan pada saat masih di rumah, tetapi keinginan membeli barang yang tidak direncanakan bias saja secara tiba-tiba muncul setelah melihat barang. Istilah kerennya impuls buying. Sehingga di minimarket, pembelian dilakukan oleh konsumen tidak saja berdasarkan kebutuhan, tetapi juga berdasarkan keinginan.
Oleh karena itu, minimarket harus menyediakan produk dalam berbagai jenis, merek, dan ukuran. Tentu dengan tersedianya keanekaragaman produk dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dapat mendorong peningkatan volume penjualan. Bisa juga, untuk menyediakan pilihan yang lebih beragam, Anda bekerja sama dengan pemilik bisnis jasa untuk membuka semacam island outlet seperti jasa laundry.
Begitulah gagasan dasar membangun minimarket. Selebihnya, peta bisnis ini perlu disajikan untuk meyakinkan Anda betapa bisnis ini sangat memiliki masa depan cerah. Tidak ada matinya selama manusia masih membutuhkan
makanan, minuman, perlengkapan mandi, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Sehingga bisnis ini banyak dilirik oleh pemodal besar seperti Indofood Group dengan mendirikan minimarket bernama Indomaret pada tahun 1988. Indomaret bisa kita sebut berbagai pionir berkembangnya minimarket di Indonesia. Kemudian disusul PT. Hero Supermarket dengan mendirikan Startmart pada tahun 1991, PT HM Sampoerna dan Alfa Group mendirikan Alfamart tahun 1999.
Selain Indomaret, kini Indofood Group juga membangun minimarket dengan merek lain yaitu Citimart, Omi Minimarket, dan Ceria Mart. Menurut versi majalah Franchise edisi 06/I/10 Juni-09 Juli 2006, lewat jaringan waralaba, Indomaret berkembang biak mencapai 1400 gerai. Alfamart
dalam hitungan waktu 7 tahun mencapai 1100 gerai, dan Star Mart 61 gerai.
Kini minimarket mandiri mulai bermunculan. Seperti Aharmart di beberapa tempat di Jakarta yang kini mulai dikembangkan melalui jaringan waralaba. Minimarket Wahana di Serang, Minimarket Bintang di Pandeglang, dan di setiap daerah lainnya sudah mulai berdiri minimarket mandiri. Kesuksesan minimarket mandiri sangat tergantung pada sumber daya manusia para pengelolanya. Selebihnya adalah kemampuan membangun sistem operasional minimarket, sehingga memiliki standar yang setara dengan minimarket waralaba.
C.Peluang Pasar Minimarket MandiriPeluang Pasar Minimarket Mandiri
Meskipun supermarket bermunculan di mana-mana,
bahkan saat ini hypermart pun berdiri di setiap kota besar dengan promosi yang gila-gilaan, fantastis, dan terkadang jauh di bawah harga beli bagi peritel kecil seperti warung
dan toko tradisional, namun minimarket tetap mempunya posisi yang sangat penting sebagai mata rantai perdagangan barang, khususnya kebutuhan sehari-hari. Minimarket tetap dibutuhkan konsumen untuk pemenuhan kebutuhan harian. Konsumen berkunjung ke hypermart atau supermarket hanya untuk berbelanja bulanan atau
mingguan. Tidak setiap hari.
Terbukti minimarket berlabel Indomaret dan Alfamart tumbuh subur dimana-mana. Bak jamur di musim hujan. Kedua merek minimarket tersebut berkembang dengan jejaring waralaba. Harga jual yang ditawarkan atas barang-barang promosi relative murah, dibawah harga pasar. Ini yang membuat daya tarik konsumen berkunjung ke minimarket di atas. Selain itu juga konsumen mendapatkan kenyamanan berbelanja karena ruang gerai yang rapi, bersih dan sejuk.
Lantas apakah berbisnis minimarket mandiri sudah tertutup rapat-rapat? TIdak! Masih ada celah atau peluang
yang bisa kita bangun. Bisakah minimarket mandiri bersaing di tengah maraknya minimarket waralaba? Bisa! Tetapi bersaing menjadi market leader (pemimpin pasar) kemungkinan belum bisa. Peluang yang bisa diraih minimarket mandiri untuk sementara waktu berada pada posisi sebagai market follower (pengikut pasar).
Jika sekadar harga jual promosi yang sama dengan harga jual promosi minimarket waralaba itu masih bisa kita
lakukan. Selama kita masih mau berpikir, maka tidak ada yang tidak mungkin. Semua serba mungkin, termasuk membangun dan mengembangkan minimarket dengan modal pas-pasan.
Pangsa Pasar Gerai Ritel (Bukan Posisi Akhir Tahun, dalam %) 200 0 200 1 200 2 200 3 Hypermarket/Superma rket 16,7 20,5 20, 2 21, 1 Minimarket 3,4 4,6 4,9 5,1 Pasar Tradisional 79,8 74,9 74, 9 73, 8 *) sumber AC Nielsen
200 0 200 1 200 2 200 3 Hypermarket/Superma rket 30,5 46,3 48, 8 56,1 Minimarket 6,2 10,4 11, 8 13,6 Pasar Tradisional 145, 2 169, 2 181 ,1 196, 3 Jumlah 182, 2 226, 0 241 ,8 266, 0 *)Sumber diolah dari Bisnis Indonesia
Hendri Ma’rup, dalam buku Pemasaran Ritel menulis,
pasar ritel Indonesia pada tahun 2003 diperebutkan oleh pengecer modern dan pengecer tradisional yang menurut perkembangan pangsanya adalah seperti berikut ini:
Jika kita lihat table diatas, maka dari tahun ke tahun pangsa pasar minimarket terus meningkat, baik dari presentase maupun nilai rupiah. Sementara pasar tradisional (termasuk warung dan toko tradisional) secara
presentase mengalami penurunan, walaupun meningkat dalam nilai rupiah. Dengan demikian kecenderungan konsumen untuk berbelanja ke gerai modern (termasuk minimarket) setiap tahun meningkat, seiring dengan perubahan pola berbelanja. Karena itu dari sekian triliun rupiah pangsa pasar ritel, peluang minimarket mandiri masih terbuka lebar. Apalagi jika kita mau membangun kolaborasi antar minimarket mandiri. Caranya?
Ya, kita duduk bareng mendiskusikan upaya-upaya yang mesti dilakukan untuk manghadapi persaingan tidak seimbang antara minimarket mandiri dengan minimarket waralaba. Kenapa mesti kolaborasi? Dengan berkolaborasi, kita bisa membentuk kerjasama pengadaan barang dagangan. Karena pengadaan barang dagangan dengan jumlah pembelian yang besar pasti akan mendapat potongan harga yang juga lumayan besar. Untuk selanjutnya, kolaborasi ini akan dikupas secara tuntas dalam bab Strategi Bersaing.
D
Ada pun keuntungna mendirikan minimarket mandiri bila dibandingkan dengan minimarket waralaba sebagai berikut:
Minimarket Mandiri Minimarket Waralaba
1.Bebas menentukan nilai investasi awal, tidak perlu harus ratusan juta rupiah.
2.Perubahan harga jual bisa ditentukan setiap saat.
3.Laba usaha untuk pemili k sendiri, tidak perlu
membayar royalty.
4.Pemilik dituntut kreativitas dan inovasinya untuk membangun bisnis, sehingga dapat
mempertajam kemampuan bisnis.
5.Bila sudah maju dan cuku p modal bisa dikembangkan menjadi bisnis waralaba.
1.Sudah memiliki standar operasional
2.Merek sudah terkenal
3.Tidak direpotkan dengan pengadaan barang dagangan.
4.Tidak perlu promosi sendiri, karena sudah
dilakukan oleh pemilik merek (pewaralaba)
Dengan melihat berbagai keuntungan di atas maka mendirikan minimarket mandiri lebih menarik untuk dijadikan alternative sebagai peluang usaha. Apalagi jika dikaitkan pada factor permodalan maka mendirikan minimarket mandiri lebih fleksibel dalam menentukan nilai investasi awal. Perlu dicermati juga bahwa dengan mendirikan minimarket mandiri tentunya akan mempertajam kemampuan bisnis karena dituntut untuk selalu melakukan inovasi dan kreativitas dalam menjalankan usaha.
MEMBUAT PERENCANAAN MEMBUAT PERENCANAAN
A
A.. KKeennaappa a HHaarruus s MMeemmbbuuaat t PPeerreennccaannaaaann
Perencanaan sangat penting dibuat untuk menentukan orientasi perjalanan bisnis yang akan kita jalankan. Perencanaan adalah langkah awal dalam memulai bisnis, baik maupun dalam skala yang besar. Banyak di antara kita
sering mengabaikan langkah awal dalam membangun bisnis. Tanpa perencanaan maka kita akan mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha karena tidak memiliki arah yang jelas. Blue print perencanaan ini juga berfungsi sebagai alat pengendalian di saat kita menjalankan bisnis.
Hal-hal yang menjadi alas an kenapa perencanaan bisnis minimarket sangat diperlukan adalah sebagai berikut:
1.Latar belakang dan tujuan bisnis minimarket akan semakin jelas.
2.Arah perjalanan bisnis menjadi nyata dan terfokus karena memiliki visi dan misi.
3.Memastikan kebutuhan modal yang perlu disediakan dalam membangun minimarket.
4.Mempunyai target penjualan sehingga dapat memotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam pelayanan.
5.Pada akhirnya perencanaan akan menumbuhkan inovasi kepada pebisnis.
Jadi jelaslah sudah bahwa perencanaan bisnis minimarket sangat diperlukan. Berikut ini yang perlu dibuat dalam perencanaan adalah menentukan nama atau merek minimarket, visi-misi dan motto, dan studi kelayakan.
B
B.. NNaamma a aattaau u MMeerreek k
Apa pun bentuk usahanya terlebih di bidang ritel dengan
bentuk gerai minimarket membutuhkan nama atau selanjutnya digunakan istilah merek. Dengan merek konsumen mudah mengingat di mana tempat berbelanja yang tepat dan nyaman sesuai dengan selera konsumen. Oleh karenannya menentukan merek terhadap minimarket yang akan dibangun sangat penting artinya bagi proses perjalanan bisnis.
Beberapa pertimbangan pemberian merek untuk minimarket:
1.Mempunyai makna yang baik
2.Mudah diingat oleh konsumen
3.Cocok dengan bidan usaha yang dijalankan
4.Upayakan maksimal tiga kata, itu pun termasuk kata “Minimarket” atau jika ingin menggunakan istilah “mart” atau “maret” cukup dua kata.
Selanjutnya bila sudah berjalan, maka anda berkewajiban untuk membangun merek minimarket agar posisi tawar dalam benak konsumen cukup kuat untuk dijadikan tempat berbelanja. Membangun merek dalam bisnis adalah sebuah keharusan bila ingin maju dan berkembang.
C
C.. VViissii, , MMiissi i ddaan n MMoottttoo
Visi adalah pandangan jauh ke depan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Mau seperti apa? Mau bagaimana? Visi bisa kita sebut sebagai cita-cita tertinggi nantinya dalam menggeluti bisnis minimarket. Kita ambil contoh Visi PT SUmber Alfaria Trijaya, “Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.”
Sekarang tetapkan visi Anda, catat dalam agenda.
Sedangkan misi adalah langkah-langkah besar dalam mencapai misi yang sudah ditetapkan. Misi adalah jalan. Misi adalah arahan yang perlu ditempuh untuk mencapai cita-cita. Misi adalah kompas yang menjadi pemandu kita untuk berjalan ke tempat tujuan. Buatlah misi Anda dengan bahasa yang sederhana namun mampu dioperasinalkan. Sekali lagi kita ambil contoh misi Alfamart, sebagai berikut:
1.Memberikan kepuasan kepada pelanggan/ konsumen dengan berfokus pada layanan produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul.
2.Selalu mejadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
3.Ikut berpartisipasi dalam membangun Negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
4.Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat, dan terus bertumbuh serta bermanfaat bagi pelanggan,
pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.”
Paparan diatas menyimpulkan bahwa visi merupakan landasan ideal dalam menjalankan bisnis. Sedangkan misi merupakan landasan operasional perusahaan. Oleh karenanya, maka gerak langkah dalam berbagai aktivitas harus senapas dengan misi yang sudah ditetapkan.
Selain itu sekecil apa pun bisnisnya, minimarket perlu membuat motto sebagai bentuk pencitraan yang baik sesuai dengan harapan konsumen. Motto biasanya dicantumkan di logo merek bisnis kita. Kalangan pemasaran kerap menyebut motto sebagai tagline. Contoh motto Alfamart, “Belanja puas, harga pas.”
D
Memilih lokasi untuk bisnis minimarket merupakan hal yang sangat penting. Lokasi yang strategis merupakan faktor utama yang dapat menjadi daya tarik calon konsumen untuk berkunjung ke minimarket kita. Penentuan lokasi yang terbaik untuk mendirikan minimarket mandiri mutlak harus berdekatan dengan pemukiman atau di dekat pasar tradisional.
Menurut artikel di www.indomaret.com yang berjudul Sektor Ritel Makin menggiurkan (Swa Sembada No.01/XX/6-8 Januari 2005) bahwa, “Yang mungkin sangat sengit persaingannya adalah dalam hal perebutan lokasi. Pastinya setiap pemain memperebutkan lokasi-lokasi yang dinilai strategis. Apalagi di bisnis ini lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Perebutan lokasi strategis ini
bisa juga berpengaruh terhadap harga property. Bisa saja harga ruko naik karena tingginya demand terhadap minimarket.”
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi untuk membangun minimarket mandiri adalah sebagai berikut:
1.Dekat pemukiman/perumahan dengan jumlah minimal 2.500 KK atau 5000 jiwa, atau dekat dengan pasar tradisional.
2.Banyaknya kendaraan bermotor yang berlalu lintas.
4.Kondisi social ekonomi penduduk sekitar lokasi.
5.Sedikit banyak harus ada lahan parker minimal untuk sepeda motor.
Selain itu, faktor harga sewa bangunan untuk gerai juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi. Harga sewa yang relative rendah memungkinkan biaya operasional dapat ditekan seminimal mungkin.
MENGHITUNG KELAYAKAN USAHA MENGHITUNG KELAYAKAN USAHA
A
A.. MMeemmbbuuaat t SSttuuddi i KKeellaayyaakkaann
Kok njelimet ya? Mau bikin usaha kecil seperti minimarket saja harus membuat studi kelayakan. Lha iya! Studi kelayakan itu bagian dari perencanaan. Studi kelayakan adalah kajian mengenai layak-tidaknya bisnis yang akan kita jalankan. Tanpa studi kelayakan maka kita
tidak akan tahu sebeapa layaknya bisnis market.
Secara sederhana akan diberikan contoh studi kelayakan untuk mendirikan minimarket, sebagai berikut:
Bentuk gerai : Minimarket
Alamat usaha : Perumnas BCK Blok C 17, Cilegon
Luas toko : 60 M2
Tenaga kerja : 3 orang
Jumlah calon konsumen : 2.500 KK atau 6.500 jiwa
Pekerjaan calon konsumen : PNS/TNI/POLRI 250 orang
Pegawai Swasta 1750 orang
Wiraswasta 250 orang
Profesional 200 orang
Laing-lain 50 orang
Agama mayoritas konsumen : Islam Perkiraan rata-rata : 350 orang/hari
kunjungan calon konsumen
Perkiraan belanja harian : Rp. 7.500/orang (minimal)
Target penjualan/bulan : 350 orang x 30 hari x Rp. 7.500 = Rp.
78.750.000,-Marjin keuntungan : 12 %
Pesaing : 2 Minimarket waralaba dan 5 gerai tradisional
Keunggulan : Lokasi toko lebih dekat dengan permukiman calon konsumen.
Risiko : Rendah bila dibandingkan dengan
usaha lain.
Kebutuhan Modal : Rp.
75.000.000,-1.Perlengkapan dan Peralatan Toko
a.Rak pinggir 12bh @ Rp. 500.000*)
Rp.
6.000.000,-b.Rak dobel 8bh @ Rp. 850.000*)
Rp.
6.800.000,-c. Meja kasir 1 unit *)
Rp.
2.000.000,-d.Keranjang snack 2bh @Rp. 250.000”)
Rp.
500.000,-e.Komputer 1 unit + printer LX 300
Rp.
4.500.000,-f. Software POS/kasir (Pro Biz)
Rp.
Rp. 200.000,-h.Lori Rp. 200.000,-i. Etalase tinggi Rp. j. Instalasi telepon Rp. 500.000,-k.Kursi kasir Rp. 200.000,-l. Tabung gas 3bh @Rp.300.00 Rp. 900.000,-m. Galon 10bh @Rp.30.000 Rp.
300.000,-n.Stempel toko + bak Rp.
50.000,-o.AC/penyejuk ruangan Rp.
2.000.000,-p.Show case/cooler Rp.
2.000.000,-q.Papan nam toko Rp.
Jumlah Rp.
2.Modal Kerja
a.Barang dagangan (Awal) Rp.
40.750.000,-b.Biaya telepon 1 bln Rp.
100.000,-c. Biaya listrik 1 bln Rp.
500.000,-d.Gaji 3 orang Rp.
1.750.000,-e.Asumsi sewa toko Rp.
Jumlah Rp.
44.000.000,-3.Perizinan Rp.
Total kebutuhan modal untuk investasi sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
Perkiraan Biaya Operasional
1.Biaya Penyusutan Perlengkapan/Peralatan Toko
Rp. 28.400.000,- : 60 bln = Rp.
473.000,-2.Biaya TK Rp.
1.750.000,-3.Biaya Telepon Rp.
100.000,-4.Biaya Listrik Rp.
500.000,-5.Biaya Administrasi Rp.
Jumlah Biaya Operasional Rp.
3.623.000,-Perkiraan Rugi/Laba Usaha
Penjualan Rp.
78.750.000,-Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal Rp.
40.750.000,-Pembelian Rp.
65.250.000,-Persediaan Akhir
(Rp. 36.000.000,-)
Harga Pokok Barang Terjual
(Rp. 70.000.000,-) Laba Kotor Rp. 8.750.000,-Biaya Operasional Rp. 3.623.000,-Laba Usaha Rp. 5.127.000,-B B.. EEvvaalluuaassi i PPeerrkkiirraaaan n KKeeuuaannggaann
Sebelum memulai membuka minimarket, kita perlu melakukan evaluasi terhadap kelayakan usaha untuk mengukur rasionalitas perkiraan keuangan, analisis keuangan yang rasional dapat terukur dengan angka-angka yang dapat tercapai sesuai kondisi dan situasi yang realistis.
Tingkat kewajaran merupakan sebuah keharusan yang perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan jumlah angka perkiraan keuangan.
1.Target penjualan Rp. 78.750.000,-/sebulan
Menentukan angka penjualan tidaklah mudah. Tetapi dalam perencanaan bisnis, targe yang realisitis dapat dicapai. Seperti dalam perkiraan angka penjualan dalam studi kelayakan di bab perencanaan, angka itu tidaklah fantastis. Target rata-rata konsumen berkunjung ke minimarket sekitar 350 orang (dari 2500 KK) dengan rata-rata pembelian Rp. 7.500,-/orang dikalikan 30 hari, merupakan angka perkiraan yang sangat realistis.
Angka 350 orang yang berkunjung ke minimarket jika
kita bandingkan dengan jumlah 2500 KK di lingkungan sekitar lokasi berarti hanya 14% dengan asumsi sisanya sekitar 2.150 berkunjung ke 2 mini waralaba, warung, toko tradisional, dan supermarket. Belanja harian sebesar Rp. 7.500,- untuk orang yang sudah berkeluarga merupakan perkiraan yang tidak dibesar-besarkan.
2.Perkiraan Biaya Operasiona (BO) Rp. 3.623.000,- didapat dari:
a. Biaya Penyusutan Perlengkapan/peralatan toko rp. 473.000,- Harga pokok perlengkapan toko Rp. 28.400.000,- dengan asumsi barang tersebut mempunyai nilai manfaat selama 5 tahunan atau 60
bulan. Maka perhitungan penyusutannya sebagai berikut:
Rp. 28.400.000,- : 60 bulan = Rp. 473.333 (dibulatkan menjadi Rp. 473.000)
b. Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.750.000/bulan
- Gaji Kepala Toko Rp.
750.000,-- Kasir dan Pramuniaga
@Rp. 500.000 Rp.
1.000.000,-c. Biaya Telpon Rp. 100.000,-/bulan
Angka Rp. 100.000,- untuk biaya telpon sebuah usaha minimarket sangat wajar.
d. Biaya Listrik Rp. 500.000,-/bulan
Angka Rp. 500.000,- untuk biaya listrik dengan kekuatan 2.200 watt dengan fasilitas yang menggunakan listrik 1 unit AC, 1 unit komputer, dan 1 unit cooler/show case juga wajar.
e. Biaya Administrasi Rp. 50.000,-/bulan
f. Biaya Sewa Rp. 1.000.000,-/bulan
Jika asumsi bangunan untuk minimarket kita sewa sebesar Rp. 1.000.000,- sebulan juga wajar. Dan tentunya tarif sewa ini bisa berbeda-beda di setiap daerah.
3.Perkiraan Laba (Rugi) Usaha Rp. 5.127.000,- didapat dari:
Target Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Biaya Operasional = Laba Usaha
Rp.
5.127.000,-C
C.. AAnnaalliissiis s KKeeuuaannggaann
1. Analisis Profitabilitas (Marjin Laba Usaha/Operating Profit Margin)
Rumus = Laba Usaha : Penjualan
Rp 5.127.000 : 78.750.000 = 0,065 atau 6,5%. Artinya setiap penjualan Rp 1 akan mendapatkan laba usaha Rp
0,065. Atau setiap penjualan Rp. 1.000 maka akan mendapatkan laba usaha sebesar Rp 65.
2. Analisa Investasi (ROI/Return on Investment/Laba atas Investasi)
Rumus = Laba Usaha : Total Investasi
Rp 5.127.000 : Rp 75.000.000 = 0,068 atau 6,8%. Artinya setiap investasi yang ditanamkan Rp 1.000 akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 68 setiap bulannya. ROI untuk bisnis minimarket sebesar Rp 6,8%. Bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga perbankan untuk produk investasi atau deposito misalnya paling tinggi berkisar 12% pertahun atau 1% perbulan, maka
laba atas investasi untuk bisnis minimarket memiliki selisih 5,8% di atas bunga bank untuk produk investasi.
Atau bila kita bandingkan dengan suku bunga bank untuk produk pinjaman atau kredit, misalnya 24% pertahun atau 2% perbulan, maka laba atas investasi
bisnis minimarket mempunyai selisih 4,8% diatas bunga pinjaman/kredit perbulan. Sehingga bila kita menggunakan modal dari pinjaman/kredit pun masih layak untuk dijalankan. Menggiurkan bukan?
3. Break Even Point (BEP/Kembalinya Investasi)
Rumus = Total Investasi : Laba Usaha
Rp 75.000.000 : Rp 5.127.000 = 14,6 bulan. Artinya investasi sebesar Rp 75.000.000 jika mendapatkan keuntungan Rp. 5.127.000 perbulan maka investasi akan kembali dalam jangka waktu 14,6 bulan.
PERSIAPAN YANG DIPERLUKAN PERSIAPAN YANG DIPERLUKAN
Setelah membuat perencanaan dan mengevaluasi kelayakan usaha, maka langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan untuk membuka usaha.
A.
A. MenyiMenyiapkaapkan n PerizPerizinaninan
Meski skala bisnis ini kecil, namun mengurus perizinan tetap dianjurkan. Hal ini untuk menghindari adanya persaingan yang tidak sehat. Intrik dalam dunia bisnis sekecil apa pun pasti akan ada. Jik perizinan tidak
dipersiapkan secara dini, maka pesaing akan memanfaatkan sebagai isu kelemahan yang kita miliki. Dan tidak menutup kemungkinan minimarket mandiri yang sedang kita jalankan akan ditutup oleh pihak yang berwenang.
Oleh karena itu, bebepa perizinan berikut ini sebaiknya kita urus:
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Surat Keterangan Domisili
6. Akta Pendirian Perusahaan
B.
B. MenyiMenyiapkaapkan Gerain Gerai
Bila dalam bab perencanaan kita sudah menentukan pilihan lokasi untuk mendirikan gerai minimarket, maka
selanjutnya mempersiapkan gerai yang sudah
konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata gerai untuk minimarket adalah:
1. Suasana ruangan yang cukup penerangannya.
2. Interior menggunakan warna cat tembok yang cerah (umumnya putih)
3. Kebersihan dan kerapian ruang gerai.
4. Lay out ruangan untuk meja kasir, rak barang show case/cooler, AC, dan perlengkapan lainnya.
Oleh karena itu diupayakan seoptima mungkin gerai yang kita siapkan harus ditata sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen untuk berkunjung.
C.
C. Perlengkapan Perlengkapan dan dan PeralatanPeralatan
Perlengkapan dan peralatan minimarket sangat mahal harganya bila membeli barang yang baru. Rak pinggir, contohnya, seharga sekitar Rp 2juta. Untuk itu disarankan agar membeli perlengkapan second yang sekarang banyak dijual di pasaran. Sebagai referensi, anda bisa mencarinya di Jalan Imam Bonjol, Karawaci, Tangerang. Disana banyak berderet toko-toko yang menjual rak-rak dan meja kasir eks supermarket yang bisa kita gunakan untuk minimarket. Harganya hanya sekitar Rp 500 ribu per unit.
Untuk mesin kasir cukup sediakan 1 unit komputer yang dilengkapi dengan printer LX 300. Program poin of sales (POS) untuk kasir bisa Anda beli di outlet-outlet komputer di Glodok, Mangga Dua, dan Cempaka Mas dengan harga mulai dari Rp 250 ribu sampai diatas Rp 1 juta. Disarankan terlebih dahulu membeli software-nya agar dapat mengetahui komputer dengan kapasitas apa yang harus dibeli untuk menjalankan programnya. Baru kemudian mencari komputernya. Gunakanlah software probiz smart point karena pengoprasiannya sangat mudah dan sederhana. Peralatan dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional minimarket mandiri bisa Anda baca dalam contoh studi kelayakan.
Bagi Anda yang memiliki modal yang cukup besar, Anda
bisa membeli perlengkapan dan peralatan minimarket yang baru. Untuk mengetahui barang tersebut, Anda bisa mengunjungi website perusahaan yang menjual barang
tersebut, seperti: www.mantarindo.com dan
www.bostinco.com.
D.Persediaan Awal Barang Dagangan D.Persediaan Awal Barang Dagangan
Persiapan terakhir untuk dapat menjalankan usaha minimarket adalah menyediakan barang dagangan awal. Bagi pemula langkah ini tidak mudah melakukannya karena belum mengetahui hal berikut:
1. Supplier
2. Harga beli barang
3. Jumlah barang yang harus disediakan
4. Jenis, merek, dan ukuran barang
Oleh karenanya disarankan dalam menyediakan barang dagagan untuk pertama kali Anda bisa berbelanja di pusat perkulakan. Untuk barang-barang dagangan jenis minuman, makanan, sikat dan pasta gigi, sabun mandi, deterjen, dan sejenisnya Anda bisa berbelanja di toko grosir terdekat. Karena di toko grosir memang segmentasi pasarnya adalah pengecer. Untuk itu persediaan awal, setiap item barang
tidak perlu banyak. Yang terpenting adalah keanekaragaman barang dapat disediakan. Sehingga dengan modal pas-pasan kita tetap masih bisa melakukan pembelian barang dagangan yang lebih variatif baik dari segi kategori, ukuran, dan merek.
Untuk alat tulis, alat listrik, mainan anak-anak, kosmetik, dan alat kecantikan bisa Anda dapatkan di Pasar Pagi Asemka, Jakarta. Ada banyak toko yang menjual barang tersebut dengan harga grosir. Sedangkan barang pecah belah atau kelontong bisa Anda beli di kawasan Jembatan Lima, Jakarta.
Bila minimarket kita sudah berjalan, bukan kita lagi yang mencari barang. Tetapi barang yang akan mencari kita. Mini
market kita lambat laun akan dikunjungi banyak supplier/distributor. Namun jangan berharap semua barang bisa tersedia dari supplier. Maka, untuk melengkapi keanekaragaman barang, kita tetap harus berburu di tempat-tempat yang sudah disebutkan.
E.
E. UjUji Ci Cobobaa
Sebelum minimarket dibuka, sehari sebelumnya harus dilakukan uji coba mulai dari proses penyambutan konsumen yang berkunjung sampai pada proses transaksi pembelian. Jangan sampai setelah pembukaan, para pengelola
minimarket belum familiar dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen.
Uji coba terhadap program kasir pada komputer pun mutlak dilakukan. Sebab bukan tidak mungkin software yang dijual di pasaran masih memiliki kelemahan. Beruntung jika ada layanan purna jual. Jika tidak, maka kita harus mencari program pengganti.
Uang receh atau pecahan Rp 50 dan Rp 100 sangat dibutuhkan untuk kembalian. Hal ini perlu dipersiapkan sehari sebelum pembukaan. Selain itu lakukan pengecekan
terhadap semua jenis barang apakah sudah dipajang sesuai kategori. Jangan sampai minyak goreng penempatannya di dekat sabun mandi. Label-label harga yang biasanya ditempel di rak harus di cek ulang, jagan sampai terjadi
kekeliruan atau harga yang tertera di rak display tidak sama dengan harga pada master harga di program komputer. Oleh karenanya lakukan pemeriksaan terhadap seluruh aspek operasiona minimarket. Mulai dari aspek pegawai sampai aspek fasilitas.
MENGOPTIMALK
MENGOPTIMALKAN GRAND AN GRAND OPENINGOPENING
A.
A. AcarAcara Pembukaa Pembukaanan
Acara pembukaan menjadi sangat penting ketika kita ingin memulai usaha. Selain menjadi ajang perkenalan, diharapkan acara tersebut dapat menjadi ajang promosi. Pembukaan gerai minimarket dapat dimulai dengan acara selamatan yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dibuat sederhana mungkin untuk efesiensi biaya. Umumnya acara pembukaan minimarket dilakukan pada pagi hari.
Buatlah undangan yang singkat dan jelas. Undanglah Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)
setempat beserta beberapa penduduk sekitar lokasi minimarket. Berikan kesan pertama yang menyenangkan aga nanti dapat berkunjung kembali ke minimarket untuk berbelanja.
Siang sampai sore hari alangkah baiknya jika ada sedikit hiburan yang dapat menjadi daya tarik bagi penduduk sekitar minimarket untuk berkunjung yang pertama kali. Mungkin hiburan sederhana tapi dapat meramaikan suasana sekitar lokasi bisa dilakukan dengan mengundang badut.
B.
B. HargHarga Proma Promosiosi
Untuk pertama kali pembukaan usaha minimarket perlu dilakukan promosi harga yang fantastis untuk beberapa item produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Misalnya harga mie instan, susu, telor, dan sejenisnya. Bila perlu harga jual untuk beberapa item barang tersebut kita jual di bawah harga pasaran.
Ini bisa membuat citra murah terhadap barang yang dijual pada minimarket kita, walaupun sebetulnya tidak semua barang dijual di bawah harga pasar. Harga promosi bisa dilakukan selama sebulan berturut-turut. Bulan berikutnya promosi harga bisa dilakukan dengan mengganti item barang yang lain. Barang promosi bulan lalu kembalikan ke harga jual normal. Dan begitu seterusnya.
Agar harga promosi dapat diketahui calon konsumen,
maka perlu membuat selebaran yang sederhana mengenai item barang yang dijual di bawah harga pasar tersebut. Tentunya hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
Sesedarhana apa pun media promosi yang kita buat, pasti akan ada manfaat dan dampak baik terhadap usaha kita. Yakinla itu.
C.
C. SouSouvenvenirir
Pemberian souvenir bisa dilakukan jika ada anggarannya. Tidak perlu souvenir yang mahal. Kita bisa berikan kepada
pengunjung sebuah korek gas yang murah dan berilah sablon logo minimarket atau gantungan kunci yang harganya di bawah seribu rupiah. Belanja atau tidak belanja tetap thank you.
D.
D.Lucky DraLucky Draww
Selain pemberian souven ir, lucky draw juga bis digunakan sebagai media promosi. Hanya saja lucky draw biasanya diberikan kepada pengunjung yang berbelanja. Dan bisa saja kita tetapkan untuk pembelian minimal Rp 20 ribu mendapatkan 1 kesempatan lucky draw. Bentuknya bisa potongan kertas yang sudah ditulis nama hadiah yang akan diberikan. Gulung lalu masukkan ke sedotan minuman, seperti kocokan arisan.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A.
A. Struktur Struktur OrganisasiOrganisasi
Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang telah ditetapkan. Minimarket bisa disebut sebagai organisasi, karena tidak mungkin minimarket dikelola seorang diri. Oleh karenanya jika kita hendak mendirikan minimarket maka berarti kita mendirikan organisasi. Organisasi memiliki struktur kepengurusan, begitu pun dengan minimarket harus memiliki struktur organisasi untuk membagi habis tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan. Ada pun struktur organisasi yang ideal untuk sebuah minimarket adalah:
Tetapi kemudian, untuk minimarket mandiri bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Bisa saja beberapa jabatan dirangkap oleh 1 orang atau dirangkap oleh kepala
toko. Hanya saja pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan dijabarkan dalam deskripsi jabatan. Tentunya hal ini akan memudahkan bagi pemilik untuk melakukan pengendalian internal.
Pramuniag Admin
Kepala Toko
B.
B. DeskrDeskripsi Jabatipsi Jabatanan
1. Kepala Toko : biasanya dipegang oleh pemilik sendiri.
a. Membuka dan menutup toko
b. Membuat jadwal kerja untuk seluruh bagian
c. Memeriksa laporan penjualan harian, mingguan dan bulanan
d. Menindaklanjuti permasalahan yang ada setiap saat
e. Memimpin pemeriksaan persediaan secara berskala (stock opname)
f. Memesan pembelian barang dagangan
g. Bertanggung atas operasional minimarket secara keseluruhan.
2. Bagian Gudang :
a. Memeriksa setiap saat jumlah persediaan barang dagangan di gudang
b. Mengajukan permohonan kepada Kepala toko untuk melakukan pemesanan barang dagangan yang jumlahnya sudah dibatas minimal stok.
c. Memeriksa tanggal kadaluwarsa barang untuk kemudian dilaporkan kepada kepala toko untuk di-retur.
d. Melakukan stok opname yang didampingi satu orang pegawai lain (administrasi/ keuangan)unt uk kemudian dilaporkan hasilnya kepada kepala toko.
e. Mengisi kekosongan barang dagangan di rak display atas permintaan pramuniaga.
f. Bertanggung jawab atas persediaan barang dagangan di gudang kepada Kepala Toko.
3. Pramuniaga:
a. Membukakan pintu masu k untuk konsumen yang akan berkunjung ke gerai.
b. Melayani konsumen dalam mencari barang yang dibutuhkan.
c. Membersihkan ruang gerai dan perlengkapan toko bersama bagian lain yang sedang tidak sibuk.
d. Memeriksa setiap saat persediaan barang dagangan yang ada di rak display.
e. Meminta pengisian kekosongan barang dagangan kepada bagian gudang.
f. Bertanggung jawab kepada Kepala Toko.
4. Kasir:
a. Melayani konsumen yang akan melakukan transaksi pembelian.
b. Meng-input data penjualan c. Membuat laporan kas setiap hari
d. Menghitung jumlah uang kas pada awal jam buka sampai tutup gerai
e. Bertanggung jawab kepada kepala toko.
5. Administrasi/Keuangan:
a. Mengelola surat-menyurat dan kearsipan
b. Membuat laporan keuangan secara berkala
c. Membantu kepala toko dalam memeriksa laporan penjualan dari kasir
d. Membantu kepala toko dalam membuat laporan pembelian secara berkala
e. Membantu kepala toko memeriksa lapora n persediaan dari bagian gudang
f. Bertanggung jawab kepada kepala toko
C.
Manajemen merupakan inti dari organisasi bernama minimarket. Manajemen minimarket adalah suatu sistem yang terpadu dalam proses pengelolaan bisnis dalam mencapai tujuannya. Tujuan melakukan bisnis minimarket adalah memperoleh keuntungan yang optimal dari hasil operasional.
Hasil operasional utama sebuah bisnis minimarket adalah penjualan barang dagangan yang disediakan. Selain itu ada pula penghasilan lain berupa penjualan barang bekas (eks kemasan) berupa karto boz, hasil kompensasi atas space (ruang) yang dipakai oleh pemasok untuk mempromosikan barangnya, dan penyewaan space (ruang) teras kepada pihak lain yang akan memanfaatkannya untuk usaha.
Adapun fungsi manajemen biasanya meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian. Dari keempat fungsi tersebut dijabarkan dalam aktivitas operasional (proses bisnis internat) minimarket yang dapat dibagi dalam beberapa aspek: sumber daya manusia, keuangan, brang dagangan, dan fasilitas. Selain itu kegiatan lain yang mendukung dan mendorong berputarnya roda bisnis minimarket adalah rencana pemasaran yang bersinggungan dengan konsumen.
SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek yang terpentin dalam kegiatan bisnis ritel dengan gerai terpenting dalam kegiatan bisnis ritel dengan gerai minimarket, karena SDM inilah yang akan mengoperasionalkan usaha tersebut.
Memiliki SDM yang handal merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Bila perlu merekrut SDM yang sudah berpengalaman di bidang minimarket.
Berikut ini kegiatan umum yang berkaitan dengan aspek
SDM:
A.
A. Persiapan dPersiapan dan Penan Pengadaangadaan
Kegiatan ini perlu dilakukan sejak awal karena tidak mungkin minimarket hanya dikelola seorang diri. Minimal perlu 3 orang untuk mengurus minimarket. Semua SDM di minimarket mandiri harus bisa melakukan tugas-tugas sebagai kasir, pramuniaga, dan gudang. Karena keterbatasan modal, diperlukan efesiensi di semua lini termasuk biaya untuk tenaga kerja.
Kita sebagai pemilik minimarket harus mempelajari seluruh aspek yang berkaitan dengan tugas-tugas SDM di semua bagian. Bila perlu merekrut 1 orang tenaga kerja yang sudah mempunya pengalaman di bidang minimarket.
B.
B. Pengembangan Pengembangan dan dan PenilaianPenilaian
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja SDM pengelola minimarket. Mulai dari kepala toko sampai pramuniaga. Berikan masukan untuk memperbaiki kinerja
dari waktu ke waktu. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas SDM dalam melayani konsumen. Sebab, semua SDM di minimarket menjadi ujung tombak perusahaan. Mereka yang berhadapan langsung dengan konsumen.
Untuk pengembangan perlu dilakukan pelatihan. Jika belum memungkinkan adakan rapat-rapat internal untuk membahas permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam mengelola minimarket. Tentunya langkah ini diperlukan guna memberikan masukan semua pihak termasuk pemilik.
C.
C. KompKompensasensasi i dan Perlinddan Perlindungaungann
Untuk mempertahankan dan memelihara semangat dan motivasi kerja, para pegawai perlu diberi kompensasi yang memadai. Bila kondisi keuangan perusahan sudah memungkinkan, berikan perlindungan masa depan dengan fasilitas asuransi tenaga kerja. Berikan juga rangsangan komisi bagi pegawai jika penjualan mencapai target. Sekecil apa pun rangsangan tersebut, akan bermanfaat untuk melakukan yang terbaik dalam meningkatkan pelayanan guna mendongkrak penjualan.
D.Hubungan Timbal-Balik D.Hubungan Timbal-Balik
Hubungan antara pemilik dengan pegawai atau antara pegawai perlu dijaga dengan baik. Apalagi minimarket yang
kita bangun masih berskala kecil, maka perlu dibina hubungan kekeluargaan, bukan hubungan majikan dan pegawai. Tetapi penataan tugas utama masing-masing pegawai perlu dibuat agar secara individu memiliki tanggung jawab dalam bekerja.
MENGELOLA KEUANGAN MENGELOLA KEUANGAN
Aspek keuangan juga memegang peranan yang penting dalam bisnis minimarket. Perlu kecerdasan dalam mengelola keuangan, karena itu jangan campur adukkan dengan keuangan keluarga. Artinya harus ada pemisahan antara keuangan minimarket dengan keuangan keluarga, baik dalam penerimaan maupun pengeluarang.
A.
A. AdminAdministraistrasi si KeuaKeuanganngan
Sekecil apa pun institusi bisnis kita, penataan administrasi keuangan sangat dibutuhkan untuk lebih memahami arti dan
fungsi keuangan dalam menjalankan bisnis. Untuk itu disarankan agar membuat administrasi keuangan yang sederhana seperti Buku Kas, Buku Pembelian, Buku Persediaan Barang, Buku Penjualan, Buku Utang, dan Buku Piutang, yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencatat transaksi keuangan minimarket. Jika ingin tahu keuntungan dan kerugian usaha maka buatlah laporan keuangan yang lengkap.
Berikut ini contoh-contohnya:
1. Buku Kas
Buku kas adalah buku untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas. Sumber data untuk mencatatnya adalah bukti kas masuk (bisa dilihat dari laporan penjualan harian
di komputer kasir) dan bukti kas keluar (seperti faktur asli pembelian).
BUKU PEMBELIAN (dalam rupiah)
Tangg
al Uraian Debet Kredit
Keteranga n Keteranga n 4/1/06 Barang D agangan 40.000.00 0 Tunai Tunai 5/1/06 Barang Dagangan 5.000.00 0 j/t19/1/06 j/t19/1/06 19/1/0
6 Barang Dagangan 10.000.000 Tunai Tunai
20/1/0 6
Barang Dagangan 3.000.0 00
23/1/0 6 Barang Dagangan 10.000.00 0 tunai tunai 24/1/0 6 Barang Dagangan 2.000.0 00 j/t7/2/06 j/t7/2/06 27/1/0 6 Barang Dagangan 10.000.00 0 Tunai Total 80.000.00 0
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo Keterang
an 1/1/06 Saldo Awal 75.000.0 00 Modal Awal 2/1/06 Perlengkapan/Alat Toko 29.950.00 0 45.100.0 00 3/1/06 Perizinan 2 .500.000 42.600.0 00 4/1/06 Barang Dagangan 40.000.000 2.600.000 15/1/06 Penjualan 1.900.00 0 4.500.00 0 16/1/06 Penjualan 2.100.00 0 6.600.00 0 17/1/06 Penjualan 2.300.00 0 8.900.00 0 18/1/06 Penjualan 1.900.00 0 10.800.0 00 19/1/06 Penjualan 2.100.00 0 12.900.0 00 19/1/06 Barang Dagangan 10.000.000 2.900.000 20/1/06 Penjualan 2.300.00 0 5.200.00 0 21/1/06 Penjualan 2.400.00 0 7.600.00 0
22/1/06 Penjualan 2.750.00 0 10.350.0 00 23/1/06 Penjualan 1.900.00 0 12.250.0 00 23/1/06 Barang Dagangan 10.000.00 0 2.250.00 0 24/1/06 Penjualan 2.100.00 0 4.350.00 0 25/1/06 Penjualan 2.300.00 0 6.650.00 0 26/1/06 Penjualan 2.400.00 0 9.050.00 0 27/1/06 Penjualan 2.750.00 0 11.800.0 00 27/1/06 Barang Dagangan 10.000.00 0 1.800.00 0 28/1/06 Penjualan 1.900.00 0 3.700.00 0 29/1/06 Penjualan 2.100.00 0 5.800.00 0 30/1/06 Penjualan 2.300.00 0 8.100.00 0 31/1/06 Penjualan 2.400.00 0 10.500.0 00 Saldo Akhir 10.500.0 00 2. Buku Pembelian
Buku Pembelian adalah buku pembelian untuk mencatat transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit. Sumber data untuk mencatatnya adalah copy faktur
pembelian (baca: faktur penjualan supplier) untuk transaksi kredit faktur asli untuk transaksi tunai.
BUKU PEMBELIAN (dalam rupiah)
Tangg
al Uraian Debet Kredit
Keteranga n Keteranga n 4/1/06 Barang D agangan 40.000.00 0 Tunai Tunai 5/1/06 Barang Dagangan 5.000.00 0 j/t19/1/06 j/t19/1/06 19/1/0 6 Barang Dagangan 10.000.00 0 Tunai Tunai 20/1/0 6 Barang Dagangan 3.000.0 00 j/t4/206 j/t4/206 23/1/0 6 Barang Dagangan 10.000.00 0 tunai tunai 24/1/0 6 Barang Dagangan 2.000.0 00 j/t7/2/06 j/t7/2/06 27/1/0 6 Barang Dagangan 10.000.00 0 Tunai Total 80.000.00 0 3. Buku Utang
Buku utang adalah buku untuk mencatat transaksi yang dilakukan secara kredit, misalnya pembelian kredit untuk barang dagangan. Sumber data untuk mencatatnya adalah copu faktur pembelian kredit.
BUKU UTANG (dalam rupiah)
Tangg
al Uraian Debet Kredit
Keteranga n Keteranga n 5/1/06 F2/1/FPL 5.000.000 j/t19/2/06 20/1/0 6 F5/1/TKL 3.000.000 j/t4/2/06 24/1/0 6 F7/1/L 2.000.0 00 j/t7/2/06 Total 10.000.00 0 4. Buku Stok/Persediaan
Buku stok/persediaan atau sering disebut kartu stok adalah buku untuk mencatat persediaan barang dagangan. Untuk minimarket mandiri cukup digabung menjadi 1 buku antara persediaan di gudang dengan persediaan di toko. Buku stok jika dilakukan dengan persediaan di toko. Buku stok jika dilakukan secara manual akan membutuhkan banyak waktu dan biaya, karena setiap item barang biasanya menggunakan 1
buku. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan POS Probiz Smart Point (program komputer untuk kasir). Dalam program tersebut sudah ada laporan stok yang secara otomatis akan menambah jumlah barang jika ada pembelian dan mengurangi jumlah barang jika ada
penjualan. Jadi tidak lagi memerlukan buku stok secara manual. Contoh Kartu Stok (Manual);
KARTU STOK
Nama Barang : ABC Mack Chilli
425g Max Min Satuan
Pemasok : Heinz ABC (serang 60 12 Kaleng
Tangga l
Uraian Referensi Masuk Keluar saldo
1/1/06 Saldo Awal 0 4/1/06 Pembelian F1/1/SMU 48 48 15/1/06 Penjualan 10 38 17/1/06 Penjualan 10 28 18/1/06 Penjualan 10 18 23/1/06 Penjualan 6 12 24/1/06 Pembelian F7/1/L 48 60 27/1/06 Penjualan 12 48 31/1/06 Saldo Akhir 48 5. Buku Piutang
Buku Piutang adalah buku untuk mencatat piutang-piutang toko kepada pelanggan atas pinjaman ke pegawai. Karena usaha yang akan kita bangun adalh minimarket dengan penjualan secara tunai, maka tidak perlu membuat buku piutang. Tetapi bisa saja dibuat
kalau misalnya ada pegawai kas bon. Buku piutang adalah kebalikan dari buku utang.
BUKU PIUTANG
Tangg
al Uraian Debet Kredit Saldo
Keteranga n Saldo Awal 0 19/1/0 6 Kasbon Karyawan 100.000 100.000 Udin 21/1/0 6 Kasbon Karyawan 150.000 250.000 Fitri Saldo Akhir 250.000 6. Buku Penjualan
Buku Penjualan adalah buku untuk mencatat transaksi penjualan. Sumber data untuk mencatatnya dapat dilihat pada komputer kasir. Dalam komputer versi software Probiz sudah tersedia laporan penjualan harian dan bulanan.
Laporan Penjualan Berdasarkan Produk
Mulai Tgl: 01/07/2006 sampai 31/07/2006
Kode Nama Barang Jumlah Harga
Satuan
Total Harga
Golongan: Bahan Makanan/Kue
330313 A BC NAck Chilli 425g 20 klg 9.000 180.000 330314 Sari Murni MG Ref
1Ltr
30 pouch 7.000 210.000
330324 T elor A/Negri ½ Kg 200 ktg 5.000 1.000.000
Sub Total 1.390.000
Golongan: Makanan Ringan
212200 Chilli Ball 25gr 50 bks 1.000 50.000 212209 Tanggo Wafer Vanila
90gr
20 bks 2.500 50.000
Sub Total 100.000
Golongan: Minuman Ringan
412231 C oca Cola 1 Ltr Pet 30 btl 6.000 180.000 412333 P ocari Sweet 500ml 20 btl 5.000 100.000 Sub Total 280.000 Grand Total 1.770.000 B.
B. EfesieEfesiensi Keuangnsi Keuanganan
1. Efesiensi Kas
Kas adalah uang tuna yang tersedia untuk operasional perusahaan. Minimarket mandiri yang didirikan dengan modal terbatas memerlukan pengelolaan kas secara efesien. Ada tiga strategi dasar yang dapat dijadikan rujukan untuk efesiensi kas, yaitu mengulur waktu pembayaran utang dagang sampai akhir jatuh tempo, meminimalisir piutang, dan meningkatkan perputaran persediaan barang dagangan.
Selain itu kas yang tersedia di minimarket tidak perlu terlalu banyak. Karenanya kita harus menentukan jumlah kas untuk minimum perhari. Kas minimum dapat ditentukan dengan menghitung besarnya kewajiban yang harus dipenuhi pada hari yang sama ditambah uang receh untuk kembalian.
2. Minimalisir Piutang
Piutang adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain (konsumen, karyawan, dan pemilik). Minimarket tidak mengenal penjualan kredit, maka sewajarnya transaksi dilakukan secara tunai. Kalau pu ada piutang, kemungkinan yang terjadi adalah pinjaman (kas bon) karyawan atau pemilik minimarket. Tetapi kemudian jumlah piutan harus diminimalisir. Bila perlu kebijakan untuk kas bon ditiadakan kecuali darurat, misal untuk keperluan berobat.
3. Meningkatkan Perputaran Persediaan
Dalam bisnis minimarket, yang harus dilakukan untuk
meminimalkan kebutuhan uang tunai adalah
meningkatkan perputaran persediaan. Peningkatan perputaran persediaan akan mengurangi kebutuhan jumlah kas untuk operasional. Pemeriksaan yang dilakukan setiap saat terhadap persediaan barang dagangan baik yang berada di rak display maupun di gudang adalah langkah awal dalam percepatan tingkat perputaran.
4. Pentingnya Perencanaan Keuangan
Dalam bisnis minimarket, membuat perencanaan keuangan akan memudahkan kita untuk merencanakan penerimaan dan pengeluaran keuangan. Perencanaan keuangan dapat dibuat secara mingguan dengan
menitikberatkan pada penerimaan dan pengeluaran uang tunai atau kas.
Penerimaan uang tunai dalam bisnis minimarket biasanya diperolhe dari hasil penjualan setiap harinya, penjualan kardus bekas kemasan, kompensasi atas space yang digunakan pemasok untuk media promosi, dan kemungkinan penyewaan teras depan minimarket. Sedangkan pengeluaran biasanya dipergunakan untuk pembelian tunai barang dagangan, pembayaran utang dagang, gaji karyawan, bayar listrik/telpon, dan biaya operasional lainnya yang dibayar secara tunai.
Proyeksi Keuangan (dalam rupiah) Proyeksi Keuangan (dalam rupiah)
Asumsi : Kredit Bank 450.000.000 Target Penjualan Tetap selama 3 tahun Bunga 18% pertahun Biaya Operasional tetap selama 3 tahun Angsuran tetap (3 tahun)
150.000.000,-Perkiraan Arus Kas (Perbulan selama 6 bulan pertama) K
Keetteerraannggaann BBuullaan kn kee--11 BBuullaan kn kee--22 BBuullaan kn kee--33 BBuullaan kn kee--44 BBuullaan kn kee--55 BBuullaan kn kee--66 Saldo awal 600.000.000 180.750.000 169.000.000 157.250.000 145.500.000 133.750.000 Target Penjualan 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 Pembelian Barang Awal (487.750.000) Pembelian Barang(400.000.000)(585.000.000)(585.000.000)(585.000.000)(585.000.000)(585.000.000) Perlengkapan Toko(63.750.000)
Sewa Bayar dimuka 2 th
(40.000.000)
Biaya Gaji Pegawai(5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) Biaya Promosi (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) Pajak Reklame dimuka (1.000.000) Biaya Administrasi(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) Biaya lain-lain (500.000) (500.000) (500.000) (500.000) (500.000) (500.000) Angsuran Kredit (19.250.000)(19.250.000) (19.250.000)(19.250.000)(19.250.000) (19.250.000) Saldo Kas Akhir 180.750.000 169.000.000 157.250.000 145.500.000 133.450.000 122.000.000
Perkiraan Laba/Rugi (Perbulan selama 6 bulan Pertama) Perkiraan Laba/Rugi (Perbulan selama 6 bulan Pertama)
Bulan ke-1
Bulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-2Bulan ke-3Bulan ke-3 Bulan ke-4Bulan ke-4 Bulan ke-5Bulan ke-5Bulan ke-6Bulan ke-6 Target Penjualan 600.000.000600.000.000600.000.000 600.000.000600.000.000600.000.000
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal 487.750.000312.750.000322.750.000 322.750.000342.750.000352.750.000 Pembelian 400.000.000585.000.000585.000.000 585.000.000585.000.000585.000.000 Persediaan Akhir 312.750.000322.750.000332.750.000 342.750.000352.750.000362.750.000 Harga Pokok Barang
Terjual 575.000.000575.000.000575.000.000 575.000.000575.000.000575.000.000 Laba Kotor 25.000.00025.000.00025.000.000 25.000.000 25.000.00025.000.000 Biaya Operasional Penyusutan perlengkapan (1.062.500)(1.062.500)(1.062.500) (1.062.500) (1.062.500)(1.062.500) Biaya sewa (1.666.667)(1.666.667)(1.666.667) (1.666.667) (1.666.667)(1.666.667)
Gaji Pegawai (5.000.000)(5.000.000)(5.000.000) (5.000.000) (5.000.000)(5.000.000) Biaya Promosi (1.000.000)(1.000.000)(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)(1.000.000) Pajak Reklame (83.333) (83.333) (83.333) (83.333) (83.333) (83.333) Biaya Administrasi(1.000.000)(1.000.000)(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)(1.000.000) Biaya Bunga Kredit(6.750.000)(6.750.000)(6.750.000) (6.750.000) (6.750.000)(6.750.000) Biaya Lain-lain (500.000) (500.000) (500.000) (500.000) (500.000) (500.000) Jumlah Biaya
Operasional
(17.062.500)(17.062.500)(17.062.500)(17.062.500)(17.062.500)(17.062.500) Laba Usaha 7.937.500 7.937.500 7.937.500 7.937.500 7.937.500 7.937.500
Perkiraan Neraca (Perbulan selama 6 bulan pertama) Perkiraan Neraca (Perbulan selama 6 bulan pertama)
Bulan ke-1
Bulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-2Bulan ke-3Bulan ke-3 Bulan ke-4Bulan ke-4 Bulan ke-5Bulan ke-5Bulan ke-6Bulan ke-6 Aktiva Kas Piutang 180.750.000169.000.000157.250.000 145.500.000133.750.000122.000.000 Persediaan 312.750.000322.750.000322.750.000 342.750.000352.750.000362.750.000 Perlengkapan (Harga Buku) 62.687.50061.625.00060.562.500 59.500.000 58.437.50057.357.000
Pajak Bayar dimuka916.667 833.333 750.000 666.667 583.333 500.000 Sewa Bayar dimuka38.333.33336.666.66635.000.000 33.333.333 31.666.66630.000.000 Jumlah 595.437.500590.857.000586.312.500 581.750.000577.187.500572.625.000 Pasiva Utang Dagang Utang Bank 437.500.000425.000.000412.500.000 400.000.000387.500.000357.000.000 Modal Awal 150.000.000150.000.000150.000.000 150.000.000150.000.000150.000.000 Laba ditahan 7.937.500 15.875.00023.812.500 31.750.000 39.687.50047.625.000 Jumlah 595.437.500590.875.000586.312.500 581.750.00 577.187.500572.625.000 (0) (0) (0) (0) (0) (0)
MENGELOLA BARANG DAGANGAN MENGELOLA BARANG DAGANGAN
Barang dagangan merupakan bauran produk yang menjadi aset terbesar dalam sebuah bisnis minimarket. Sehingga barang dagangan harus dikelola secara sistematis dan menyeluruh. Ada pun unsur-unsur pengelolaan barang dagangan dalam bisnis minimarket adalah: pengadaan barang dagangan, pengelompokan/penggolongan dan pemberian kode barang, penjualan barang, dan penanganan barang.
A.
A. PengaPengadaan Barandaan Barangg
1. Pemesanan Pembelian
Pengadaan barang dagangan dimulai dari proses pemesanan sampai pada penempatan barang dagangan di rak-rak display. Proses pembelian dilakukan dengan cara memesan, baik lewat telepon maupun kepasa sales
yang mengunjungi toko.
Pengadaan barang dagangan harus memiliki ketepatan dalam jenis, model, warna, ukuran, merek, dan harga. Selain itu, penempatan pada rak toko harus tepat sesuai kategori/golongan yang sudah disediakan, tidak bercampur baur antara golongan yang satu dengan yang lain.
Pemesanan barang dagangan dapat dilakukan dengan
berbagai pertimbangan: perhitungan berapa lama waktu yang dibutuhkan mulai barang dipesan sampai barang datang, jumlah yang cukup untuk memenuhi konsumen dalam satu periode penjualan, dan batas jumlah minimal
stok barang. Misalnya untuk kacang kulit Garuda 500gram biasanya datang 5 hari setelah pemesanan, dan penjualan rata-rata perhari 4 bungkus, maka stok minimal yang harus ada pada saat pemesanan barang adalah 5 hari x 4 bungkus = 20 bungkus. Jadi pemesanan kacang kulit Garuda 500g harus dilakukan pada saat jumlah persediaan minimal 20 bungkus.
2. Penerimaan Barang dan Retur
Saat barang dagangan yang dipesan datang, lakukan pencocokan jumlah dan harga barang sesuai pesanan. Pencocokan selanjutnya antara faktur dari pemasok dengan jumlah, harga, tipe, ukuran, dan lainnya. Selain pencocokan, pemeriksaan harus dilakukan untuk mengetahui kondisi barang apakah dalam keadaan baik atau ada yang cacat. Juga periksa tanggal kadaluwarsanya. Untuk kondisi yang kurang baik (cacat), kembalikan (retur) kepada pemasok.
3. Penempatan
Tempatkan terlebih dahulu ke gudang untuk barang yang kondisinya baik dengan tanggal kadaluwarsa yang masih lama. Kemudian tempatkan ke rak display untuk barang-barang yang sudah kosong.
B.
B. Penggolongan daPenggolongan dan Kode n Kode BarangBarang
1. Penggolongan
Penggolongan merupakan salah satu kegiatan untuk memberikan klasifikasi barang. Untuk memudahkan kita, klasifikasi dapat digolongkan berdasarkan fungsi dan manfaat barang. Penggolongan ini dilakukan berkaitan dengan kebutuhan input data terhadap kategori barang pada program komputer (POS) yang berguna untuk memudahkan kita dalam proses pencarian suatu barang dalam golongannya.
Sebagai contoh, berikut kategorisasi golongan menurut manfaat dan fungsinya:
DAFTAR KATEGORI BARANG
NOMO R GOLONGAN 1 Alat Tulis/Kantor 2 Alat Kecantikan/Kosmetik 3 Alat Listrik/Elektronika
4 Alat Olah Raga 5 Alat Rumah Tangga
6 Bahan Makanan/Kue 7 Deterjen 8 Lain-lain 9 Mainan Anak-anak 10 Makanan Ringan 11 Minuman Ringan 12 Minuman Serbuk 13 Obat/Kesehatan 14 Pembasmi Serangga 15 Perlengkapan Laki-laki 16 Perlengkapan Wanita 17 Perlengkapan/Makana n Baby 18 Susu 19 Dst 20 Dst 21 Dst 2. Pemberian Kode
Kode barang biasanya sudah tercantuk pada kemasan berupa angka dan kode barisan. Kode barisan hanya dapat dibaca dengan alat yang bernama scanner. Bila kita belum menggunakan scanner, maka input data pembelian
dan penjualan dilakukan dengan cara manual. Sama halnya dengan penggolongan, pemberian kode terhadap suatu barang berkaitan dengan sistem komputerisasi transaksi untuk memudahkan input data pembelian dan penjualan. Sebagai contoh, kita menggunakan 7 angka belakang pada kode beberapa barang berikut ini:
N
o GOLONGAN KODE NAMA BARANG/JASA
1 Golongan : Alas Kaki 50000 1
Swallow Sendal
2 Golongan : Alat Listrik 60000 1 Meiwa M-189RD 3 Golongan : Alat Olahraga 70000 1 Indo Cock
4 Golongan: Alat Tulis 31003 7
Punch Perforator No. 30 5 Golongan: Bahan Makanan/Kue 19273 4 Royco Cair Serbaguna 200ml 6 Golongan : Deterjen 39405 9 Rinso A/Noda 32g 7 Golongan : Khusus Laki-laki 42319 0 Gillete Goal II 8 Golongan : Kosemetik Perempuan 11066 6
Mustika Ratu Air Mwr Pth 150ml 9 Golongan : Lain-lain 34789 9 Avanza Canebo 1 0 Golongan : Mainan Anak 23796 3
Police Mobile No. 241 1 1 Golongan : Makanan Ringan 6005 20 Cheetos Netshots BBQ 8g
1 2 Golongan : Minuman Ringan 10105 4 NU Green Tea 500ml 1 3 Golongan : Minuman Serbuk 41576 8 Nescafe Pas 20g 1 4 Golongan : Obat 02502 1 Decolgen 4’s 1
5 TanggaGolongan : Alat Rumah 032197 Calista GAyung 1 6 Golongan : Pembasmi 00106 7 Baygon A/nymk&kecoa 600ml 1 7 Golongan : Perlengkapan Mandi/Gigi 70608 1 Pepsodent Pasta 75g 1 8 Golongan : Perlengkapan Baby 54233 2 Promina Bbr Tim 1B&S 25gx4’s 1 9 Golongan : Susu 10000 2 Bendera SKM Sct 40g 2 0 Golongan : Jasa 20011 1 Loundry Jas
Penggolongan dan pemberian kode barang dilakukan pada saat pertama kali pada program komputer (POS) di data master. Sehingga ketika kita memasukkan kode barang, maka di layak monitor komputer akan muncul nama barang yang diinginkan berikut harga jualnya.
Secara sederhana, penetapan harga jual dengan apa pun istilahnya menggunakan rumus yang sama. Ada beberapa jenis harga jual, yaitu harga promosi, harga normal, dan
harga tengah. Kebijakan harga jual dipengaruhi tiga faktor, yaitu keuntungan yang ingin dicapai, harga pesaing, dan harapan konsumen. Ketiga faktor inilah yang menjadi pertimbangan untuk menetapkan kebijakan harga jual.
Contoh penetapan harga jual sebagai berikut:
Harga beli minya goreng refill Tropical 1 Liter Rp 7.450,-kita menginginkan marjin keuntungannya 7%. Maka perhitungannya adalah Rp 7.450 + (Rp 7.450 x 7%) = Rp 7.971,5 (dibulatkan Rp 7.975,-) berarti harga jual minyak goreng refill Tropical 1 liter adalah Rp.
7.975,-Setelah menghitung harga jual, selanjutnya buatlah label harga dan tempelkan pada rak di mana produk tersebut ditempatkan. Contoh label harga sebagai berikut:
TROPICAL MG Ref TROPICAL MG Ref 1Ltr 1Ltr Rp Rp
7.975,-D.Stock Opname D.Stock Opname
Lakukan stock opname (pemeriksaan) secara berkala untuk semua jenis barang yang ada di rak display maupun yang masih tersimpan di gudang. Hasil pemeriksaan fisik dicocokkan jumlahnya dengan saldo di komputer. Berikut contohnya.
Kode
Nama Barang Jumla h Harga Beli Total Harga 90012 3 Beras Rojolele 5kg 10 25.000 250.000 90013 4 Gula PAsir 1kg 20 5.900 118.000 90014 2 Segi 3 Biru Terigu 1kg 15 4.000 60.000 90015 3 ABC SAus Sambal 135ml 10 2.700 27.000 71056 7 Delmonte Ext Hot 140 ml 10 2.800 28.000 18188 8 Sarimurni MG Ref 2ltr 25 12.900 322.500 02614 7 Bimoli MG 250ml 40 2.175 87.000 08050 0 Kraft Cheddar 200g 13 11.000 143.000 51015 8 Simas Margarine 200g 325 1.700 42.500
Pelaksana Pendamping Diperiksa
OPTIMALISASI FASILITAS OPTIMALISASI FASILITAS
A.Optimalisasi FasilitasOptimalisasi Fasilitas
Pentingnya aspek fasilitas pada bisnis minimarket karena sebagian modal dibelanjakan untuk membeli perlengkapan dan peralatan. Semua fasilitas yang ada harus dimanfaatkan secara optimal dengan orientasi pada efesiensi biaya. Perawatan secara berkala terhadap beberapa fasilitas seperti komputer, AC, dan show case mutlak diperlukan agar tetap bisa dimanfaatkan.
Program pemeliharaan dan cara menggunakan semua fasilitas harus diajarkan pada pegawai minimarket. Latihlah kepekaan pengelola untuk senantiasa memperhatikan fasilitas yang ada. Bila fasilitas tidak berfungsi harus segera mendapatkan penanganna. Jan gan dibiarkan terlalu lama. Menerapkan sistem pemeliharaan lebih rendah biayanya daripada nanti harus memperbaiki fasilitas jika rusak.
Selain perawatan dan pemeliharaan, fasilitas juga harus dijamin keamananny a dari pencurian. Karenanya tempatkan semua fasilitas di lokasi yang ama dari pencurian dengan
tetap mengindahkan kenyamanan berbelanja bagi konsumen.
B.Fasilitas MinimarketFasilitas Minimarket
Fasilitas dipergunakan untuk istilah perlengkapan dan peralatan toko plus ruang gerai yang menjadi tempat kita menjalankan bisnis minimarket. Di bab terdahulu sudah dibahas bahwa dengan modal pas-pasan kemungkinan untuk membeli perlengkapan dan peralatan yang ideal tidak mungkin didapat. Tetapi dengan fasilitas yang minimal kita harus memaksimalkan pemanfaatan fasilitas yang dimiliki:
1. Gerai
Gerai minimarket mandiri yang kita gunakan harus dijaga kebersihan dan kerapiannya baik eksterior dan interiornya. Lantai dan dinding gerai setiap saat harus dibersihkan dari debu apalagi jika di musim kemarau.
2. Rak
Untuk mendisplay barang dagangan diperlukan rak yang tersusun. Ada dua jenis rak yaitu rak pinggir yang bersinggungan dengan dinding biasanya disebut wall gondala dan rak dobel yang berada di tengah biasanya disebut island gondala.
Keranjang snack digunakan untuk penempatan barang dagangan sejenis makanan ringan. Keranjang ini terbuat dari jaring-jaring kawat yang dibuat sedemikian rupa. Biasanya keranjang snack ini diletakkan di depan rak tengah.
4. Timbangan
Jika belum mampu membeli timbangan digital, maka perlu disediakan timbangan bebek (manual). Timbangan digunakan untuk menakar ukuran berat jika minimart kita menjual barang curah seperti terigu, gula pasir, telor dan lainnya.
5. Komputer dan Printer
Komputer dan Printer harus disediakan mengingat pada minimarket yang ideal transaksi penjualan dan pembelian dilakukan dengan komputerisasi. Nama barang dan harga jual harus di-input berbarengan dengan kode barang pada mster saat pertama kali. Kedua fasilitas ini harus diperhatikan secara khusus untuk mempercepat proses transaksi. Jika kedua perlengkapan minimarket ini rusak, maka akan menyulitkan kasir dalam transaksi.
6. Meja Kasir
Meja kasir biasanya ditempatkan dekat pintu keluar masuk gerai. Selain untuk menempatkan perangkat komputer dan printer, laci meja kasir digunakan untuk
menyimpan uang tunai. Oleh karena itu harus diperhatikan tingkat keamanan dari pencurian.
7. Show Case/Cooler
Show Case/Cooler merupakan lemari pendingin yang biasanya digunakan untuk menempatkan barang dagangan jenis minuman ringan yang dikemas dengan kaleng, botol plastik (PET) atau carton box. Setiap saat harus dibersihkan dari bunga es yang membeku karena kedua fasilitas ini 24 jam nonstop menggunakan daya listrik.
8. AC
AC sebagai penyejuk ruangan harus dirawat secara berkala. Biasanya ada perusahaan yang khusus menangani perawatan dan pemeliharaan AC.
9. Listrik
Pemakaian listrik perlu dilakukan upaya efesiensi untuk menekan biaya operasional. Pada siang hari bila tidak diperlukan pencahayaan yang banyak, maka lampu tidak perlu dinyalakan semua.
10. Telepon
Sama halnya dengan pemakaian listrik, pemakaian telepon juga harus dilakukan efesiensi. Jika bukan untuk kepentingan minimarket harus diupayakan tidak memanfaatkan fasilitas telepon, kecuali darurat.
11. Fasilitas lain
Selain kedelapan fasilitas di atas, ada fasilitas lain yang harus dimiliki sebua minimarket seperti alat tulis dan peralatan/perlengkapan administrasi lainnya.
ANALISIS LINGKUNGAN ANALISIS LINGKUNGAN
Minimarket mandiri akan dihadapkan pada beberapa lingkungan. Lingkungan yang dihadapi ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaan (minimarket). Sehingga perlu kita menemukenali lingkungan tersebut dengan cara melakukan pemetaan (mapping) atau juga bisa menggunakan pisau analisis SWOT.
A.
A. InterInternalnal
Lingkungan internal adala situasi dan kondisi yang nyata dalam lingkungan perusahaan kita. Perlunya menemukenali lingkungan internal untuk penguasan bidang kerja aspek bisnis internal (operasional) juga untuk memahami
masalah-masalah yang menjadi penghambat perjalanan usaha. Aspek bisnis internal sudah dibahas dalam beberapa bab sebelumnya, tetapi masalah yang sering dihadapi dalam bisnis minimarket mandiri perlu kiranya dilakukan pembahasan dan cara mengatasinya.
Bisnis dalam bentuk apa pun pasti akan berhadapan dengan kendala dan hambatan. Tentunya hambatan dan kendala dalam membangun bisnis tidak perlu dijadikan sebagai ancaman. Tetapi justru harus dijadikan sebagai ajang pematangan konsep bisnis minimarket yang akan kita bangun. Oleh karenannya hambatan dan kendala bisnis minimarket mandiri harus dirubah menjadi peluang untuk mempertajam kemampuan bisnis.
Hambatan dan kendala yang bisanya kita hadapi dalam membangun minimarket mandiri adalah:
1. Menyiasati persoalan SDM
Dalam merekrut pegawai, upayakan salah satu diantaranya mempunyai pengalaman dalam mengelola minimarket. Jika tidak ada seorang pun yang memiliki pengalaman, maka pelatihan harus dilakukan oleh pemilik.
Pertanyaannya, bagaimana jika pemilik belum berpengalaman dalam bisnis minimarket? Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan yang menawarkan kursus program singkat untuk manajemen ritel. Anda bisa
mengikuti pendidikan tersebut atau calon pegawai anda yang diutus mengikuti program kursus tersebut.
Atau dengan cara lain, anda bisa membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan bisnis yang mengulas secara tuntas hal-hal yang berkaitan dengan bisnis
minimarket. Mulai dari manajemen ritel moderb sampai pada pemasaran ritel. Atau Anda luangkan waktu untuk berjalan-jalan ke minimarket guna mempelajari bagaimana proses minimarket atau supermarket dijalankan.
Saya kira, banyak cara yang bisa ditempuh untuk memahami seluk-beluk membangun minimarket. Setelah itu, Anda lakukan transfer of knowledge kepada calon pegawai yang telah direkrut. Tentunya dengan metode dua arah agar Anda tidak kehabisan bahan materi melatih calon pegawai.
2. Memahami Cash Flow
Modal yang pas-pasan akan menjadi kendala dalam proses transaksi pembelian barang dagangan. Oleh karenanya pemilik dan pengelola minimarket mandiri perlu pengelola minimarket mandiri perlu memahami cash flow (arus keluar masuk uang tunai). Mudah saya sebetulnya mempelajari cash flow dan tidak perlu mengernyitkan dahi.